1,2

Upload: bima-c-pratama

Post on 07-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi keperilakuan

TRANSCRIPT

Nama : Bima Cinintya PratamaNIM : 371744Judul : The Effect of Framing and Compensation Structure on Sellers Negotiated Transfer PriceAuthor : Dipankar Ghosh dan Margaret N. BoldtJournal : Journal of Managerial Issues

1. Pertanyaan penelitianBagaimana pengaruh framing terhadap laba dari transfer pricing yang dinegosiasi oleh penjual dalam dua struktur kompensasi yang berbeda ?

2. Theoretical background, sintesis literatur dan logical reason.H1 : pembagian laba penjual akan lebih tinggi ketika profit dinyatakan dalam profit forgone (negatif) dibandingkan profit dinyatakan dalam profit made (positif). Pembuatan outcome laba potensial yang mencolok meningkatkan efektivitas negosiator.H2 : pembagian laba penjual akan lebih tinggi ketika kompensasi bonus, berdasarkan divisi, dengan persentase besar dibandingkan dengan presentase kecil. Struktur kompensasi merupakan isu yang meresap dalam penetapan harga transfer dan memiliki dampak yang signifikan pada outcome penetapan harga transfer dinegosiasi.H3 : Penjual akan kurang fleksibel via konsesi harga jika tujuan profit dinyatakan dalam profit forgone dibandingkan dinyatakan dalam profit madeH4 : Penjual akan kurang fleksibel dalam konsesi harga ketika bonus kompensasi bonus berdasarkan divisi dalam persentase besar dibandingkan dalam persentase kecil. Fleksibilitas melalui konsesi pada harga akan bermakna berlawanan mempengaruhi laba divisi. 3. Metode penelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Sampel yang digunakan adalah 48 manager dari top 500 perusahaan versi Fortune. Inter unit transfer sangat umum dilakukan dalam perusahaan ini dan harga transfer selalu dinegosiasikan antar manajer dan unit perdagangan.

4. Hasil dan simpulan penelitianstruktur kompensasi (F=25,69, p=0,0001) dan framing (F=62,09, p=0,0001) signifikan mempengaruhi rasio laba tetapi interaksi keduanya tidak signifikan. Profit rasio lebih tinggi signifikan pada stuktur kompesansi tinggi dan framing negatif dibandingkan struktur kompensasi rendah dan framing positif. H1 dan H2 didukung. Struktur kompensasi (F=21,37, p=0,0001) dan framing (F=72,44, p=0,0001) signifikan mempengaruhi rasio laba juga interaksi keduanya signifikan (F=8,35, p=0,0048). H3 dan H4 didukung, goal framing negatif akan lebih mengurangi fleksibilitas penjual masuk ke negosiasi harga transfer dari pada goal framing positif, dimana pengurangan ini dimoderasi oleh struktur kompensasi.

5. KesimpulanGoal Framing negatif dan struktur kompensasi meningkatkan klaim bagian laba yang ada dari transaksi tranfer dibandingkan dengan Goal Framing positif. Walaupun pengaruh tersebug dimoderasi oleh struktur kompensasi, Goal Framing negatif membuat penjual kurang fleksibel dibandingakan Goal Framing positif.

6. Kelemahan : Penelitian ini tidak dapat menjelaskan trade off dari transaksi penetapan harga transfer negosiasi karena hanya melihat satu sisi transaksi (penjual). Penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan dengan melihat faktor apa saja yang dapat mempengaruhi fleksibilitas atau variabel interpersonal lainnya

Nama : Stefanus Priambudi Dwi SulaksonoNIM : 356673Judul : Framing and Presentastion Mode Effects in Profesional Judgment : Auditors Internal control judgment and Substantive Testing DecisionsAuthor : Craig Emby

1. Research questionApakah framing dan cara penyampaian informasi akan mempengaruhi keputusan auditor dalam penilaian pengendalian internal ? Riset ini penting karena memasukkan dua faktor yang mempengaruhi pengujian subtantif.

2. Theoretical bcakground, literatur dan logical reason Framing effect (Kahneman dan Tversky,1984; Tversky dan Kahneman, 1981 & 1986). Teori prospek (Kahneman dan Tversky, 1979) menjelaskan frame yang diciptakan olehrisk meletakkan auditor dalam domain rugi, sementara frame yang diciptakan olehstrenght meletakkan auditor dalam domain untung. H1: Auditor yang menerima risk versi deskripsi secara rinci atas sistem pengendalian internal persediaan akan, secara rata-rata, memilih tingkat pengujian substantif yang lebih tinggi dibandingkan Auditor yang menerima versi strenght. Adjustment Model (Hogard and Einhorn, 1992) menggambarkan pengaruh potensial interaksi moda presentasi sequential dengan simultaneous dengan frame pada keputusan pengujian substantif auditor. H2: Ada efek interaksi mode presentasi dan frame pada keputusan pengujian substantif auditor H3: Ada hubungan positif (negatif) antara penilaian resiko (strenght) auditor atas sistem pengedalian internal dan keputusan akhir atas jumlah yang sesuai pada pengujian substantif.

3. Metode penelitian menggunakan eksperimen. 2x2 factorial. Partisipan berjumlah 159 yang merupakan praktisi auditor dari 44 kantor akuntan kecil hingga medium.

4. Hasil dan simpulanKondisi strength/sequential juga berbeda signifikan dengan kedua kondisi risk dan berbeda signifikan secara marginal dari kondisi strength simultan. Pengaruh utama manipulasi risk versus strength sangat signifikan (F=11,48, p