bab 1,2, 3 new

113
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masa pembangunan sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia pada saat ini adalah pembangunan di bidang perekonomian untuk mempertinggi taraf hidup dan tingkat kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah telah dan terus berusaha menciptakan suatu tatanan perekonomian yang sesuai dengan pola hidup bangsa Indonesia. Pemerintah juga membangun pendidikan yang artinya proses belajar mengajar dalam hal ini mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan. Dan dengan demikian, akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. 1

Upload: rofiatul-ningsih

Post on 05-Jul-2015

305 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1,2, 3 new

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam masa pembangunan sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia

pada saat ini adalah pembangunan di bidang perekonomian untuk

mempertinggi taraf hidup dan tingkat kesejahteraan rakyat secara

keseluruhan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah telah dan terus

berusaha menciptakan suatu tatanan perekonomian yang sesuai dengan pola

hidup bangsa Indonesia.

Pemerintah juga membangun pendidikan yang artinya proses belajar

mengajar dalam hal ini mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri

sebaik mungkin terhadap lingkungan. Dan dengan demikian, akan

menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi

secara kuat dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan adalah mengarahkan dan membimbing

kegiatan guru dan murid dalam proses pengajaran. Karena ada tujuan yang

jelas maka semua usaha dan pemikiran guru tertuju kearah pencapaian itu.

Pendidikan juga memberikan motivasi kepada guru dan siswa. Karena dengan

dorongan itu maka pendidikan dan pengajaran akan berlangsung lebih cepat,

efisien, dan memberikan kemungkinan untuk berhasil.

1

Page 2: BAB 1,2, 3 new

Seperti halnya dalam tujuan yang di tetapkan oleh suatu lembaga

Nasional yang mewakili seluruh keinginan, inspirasi, serta cita-cita

masyarakat bangsa Indonesia dalam keseluruhannya.

Dalam kontek Indonesia tujuan pendidikan nasional sebagaimana

dirumuskan dalam UU No. 2 Tahun 2003 “pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa

yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa berakhlaq mulia, sehat,

berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta tanggung jawab”.

Berpijak pada rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas

jelas bahwa arah pembangunan dibidang pendidikan tidak hanya ditujukan

untuk membangun manusia Indonesia yang berkualitas fisik saja, melainkan

psikisnya juga. Melalui tujuan pendidikan nasional tersebut. Pemerintah

sangat mengharapkan dapat membentuk sekaligus menghasilkan manusia-

manusia yang terampil, aktif, cerdas, serta mental dan budi pekerti luhur.

Sebab bentuk manusia seperti ini yang sangat diperlukan di era modern dalam

tantangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

berkembang secara pesat.

Dalam menjalankan dan menciptakan suatu pendidikan yang berkaitan

dengan koperasi. Dalam hal ini, pendidikan ekonomi adalah salah satunya

bidang pendidikan yang didalamnya juga membahas tentang koperasi. Oleh

2

Page 3: BAB 1,2, 3 new

karena itu, bagaimana kita bisa membawa siswa pada kehidupan berekonomi

yang positif.

Pendidikan ekonomi merupakan mutlak dilaksanakan oleh setiap

koperasi. Komisi 1966 ICA menyatakan bahwa semua koperasi harus

menyelenggarakan pendidikan bagi semua anggota dan pengurus yang ada

tentang asas-asas dan teknik berkoperasi dengan baik. Dipandang dari sudut

ekonomi maupun demokrasi. Karena selama ini nampaknya terhadap jurang

antara cita-cita koperasi dan praktek koperasi.

Perkembangan koperasi tidak mungkin sama dan cenderung berbeda-

beda perkembangan koperasi di negara-negara eropa telah memasuki tahap

perkembangan yang sangat maju. Terlepas dari keragaman perkembangan

koperasi tidak dapat dipisahkan dari seperangkat nilai luhur yang disebut

sebagai landasan dan asas koperasi.

Koperasi adalah sebuah lembaga ekonomi dan merupakan wadah kerja

sama yang dibentuk oleh dan untuk anggota terdiri dari orang-orang yang

memiliki kepentingan yang sama. Undang-Undang Dasar (UUD) 45

menyatakan bahwa tujuan negara Indonesia adalah memajukan kesejahteraan

umum, mewujudkan keadilan sosial, bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 33

UUD 45 ayat 1 menyatakan “perekonomian disusun sebagai usaha

berdasarkan asas kekeluargaan.

Dari penjelasan di atas bahwa fungsi koperasi yaitu membangun dan

mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya.

Oleh karena itu, menjadi orang memiliki potensi serta kemampuan ekonomi.

3

Page 4: BAB 1,2, 3 new

Dalam hal ini siswa harus memiliki karakter wirausaha untuk meciptakan

suatu peluang usaha dan oleh laba. Sedangkan pengetian dari wirausaha

sendiri adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap

produk jasa melalui tranformasi, kreatifitas inovasi, dan kepekaan terhadap

lingkungan sekitar, sehingga produk atau jasa tersebut bisa dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat penguna produk atau jasa.di negara manapun

kewirausahaan atau dunia usaha memberi kontribusi yang sangat besar

terhadap pertumbuhan ekonomi suatu neg.1

untuk mengembangkan kemampuannya. Karena wirausaha

merupakan salah satu bentuk fenomena yang populer pada saat ini bahkan

mungkin telah menjadi pola baru dikalangan masyarakat selama ini.

Pendidikan formal yang diberikan di sekolah sejak SD sampai dengan PT

teryata lebih banyak menekankan pada segi pengetahuan dan sebagai

keterampilan, sedangkan pendidikan sikap masih sangat sedikit. Jiwa

wirausaha ini harus benar-benar ditanamkan sejak kecil, karena kalau tidak,

maka potensi apapun tidak bisa dibuat jadi manfaat.

Maka dari itu, bagaimana suatu lembaga/lingkungan pendidikan bisa

menepatkan diri sebagai tempat yang bisa membuat siswa – siswi untuk

menjadi orang yang memiliki jiwa karakter wirausaha. Maka dari itu, unsur

sikap mental lebih mencirikan respon, tanggapan atau tingkah laku seseorang

jika dihadapkan pada suatu situasi tertentu.

1 Suharyadi, dkk,2007, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Dini,(Jakarta: Selemba Empat) hal. 12

4

Page 5: BAB 1,2, 3 new

Untuk itu dengan adanya sikap tersebut, maka sekolah bisa memfungsikan

koperasi sebagai wadah/tempat untuk memberikan didikan pada siswa agar

menjadi orang dapat mengatur seluruh kebutuhan serta dapat memenuhi

kebutuhan siswa-siswi. Dalam hal ini, koperasi diharapkan dapat dijadikan

sebagai wadah menjadi orang yang memiliki karakter wirausaha. Berangkat

dari latar belakang di atas maka penulis bermaksud dan tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Peran Koperasi Sekolah dalam

Membentuk Karakter Wirausaha Pada Koperasi Sekolah di SMKN 3

Pamekasan” dengan mengunakan teoritis dan empiris.

B. Rumusan Masalah

Berawal dari latar belakang di atas, maka penulis berusaha untuk

mencari bentuk permasalahan yang ada pada siswa dan koperasi yang

bersangkutan melalui beberapa rumusan masalah yang ada antara lain:

1. Bagaimana peran koperasi sekolah dalam membentuk karakter

wirausaha pada siswa SMKN 3 Pamekasan?

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap keinginan menjadi

wirausahawan muslim?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengambarkan Bagaimana peran koperasi sekolah dalam

membentuk karakter wirausaha pada siswa SMKN 3 Pamekasan?

5

Page 6: BAB 1,2, 3 new

2. Untuk mendeskripsikan Bagaimana persepsi siswa terhadap

keinginan menjadi wirausahawan muslim?

D. Manfaat Peneltian

Dalam penelitian ini penulis berharap agar penulisan ini bisa

bermanfaat bagi:

1. Penulis, dengan adanya penulisan ini, nanti bisa menjadikan pengetahuan

dan pengalaman dalam bidang koperasi.

2. Koperasi, sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan

pembinaan pada siswa dalam pembentukan karakter wirausaha.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup merupakan suatu batasan pembahasan obyek tertentu

agar lebih spesifik, adapun ruang lingkup pembahasan ini adalah siswa yang

ada di SMKN 3 Pamekasan, Namun tidak secara keseluruhan.

F. Definisi Istilah

1. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan

beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas

asas kekeluargaan

2. Wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah

terhadap produk jasa melalui tranformasi, kreatifitas inovasi, dan kepekaan

6

Page 7: BAB 1,2, 3 new

terhadap lingkungan sekitar, sehingga produk atau jasa tersebut bisa

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat penguna produk atau jasa.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai pokok-pokok

pembahasan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Depan atau Awal

Pada bagian ini memuat sampul atau cover depan, halaman judul, dan

halaman pengesahan.

2. Bagian Isi

Bagian ini terdiri dari enam bab yang meliputi:

BAB I : Bab ini berisi tentang pendahuluan yang

meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup pembahasan,

devinisi istilah, sistematika pembahasan.

BAB II : Bab ini berisi tentang kajian

pustaka yang meliputi: pengertian koperasi, tujuan

koperasi, fungsi dan peran koperasi, pengertian wirausaha,

fungsi dan peran wirausaha, peran koperasi dalam

membentuk karakter wirausaha muslim

BAB III : Bab ini berisi tentang metode

penelitian yang terdiri dari: jenis penelitian, kehadiran

peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, analisis

data, uji keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

7

Page 8: BAB 1,2, 3 new

BAB IV : Bab ini berisi tentang

paparan data dan laporan penelitian yang mencakup

jawaban atas rumusan masalah (1). Bagaimana peran

koperasi sekolah dalam membentuk karakter wirausaha?

(2). Persepsi siswa terhadap keinginan menjadi

wirausahawan muslim?

BAB V :Bab ini berisi tentang pembahasan

hasil penelitian tentang paparan data dan laporan penelitian

mencakup jawaban atas rumusan masalah (1). Bagaimana

peran koperasi sekolah dalam membentuk karakter

wirausaha (2). Persepsi siswa terhadap keinginan menjadi

wirausahawan muslim

BAB VI : Bab ini adalah bab penutup yang

terdiri dari dua pokok bahasan yaitu kesimpulan penelitian

dan saran yang bertitik tolak pada kesimpulan tersebut.

8

Page 9: BAB 1,2, 3 new

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembahasan Tentang Koperasi

1. Pengertian Koperasi/Koperasi Siswa

Koperasi adalah singkatan dari kata ko/co dan operasi/operation.

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi

kesejahteraan bersama. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967,

koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial

dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas

asas kekeluargaan.

Sesuai dengan batasan yang di kemukakan Hartowo2, berbicara

mengenai koperasi harus jelas apa yang dimaksud misalnya, apakah

koperasi sebagai badan usaha, apakah koperasi sebagai gerakan, atau

apakah koperasi sebagai sistem ekonomi. Dalam uraian berikut ini

kebanyakan akan difokuskan (banyak mengarah ke) pengertian koperasi

sebagai badan usaha.

Menurut Roy3 definisi koperasi adalah a cooperative is defined as

a business voluntarily organized, operating at cost, which is owned

2 Hartowo 1999 Bunga Rampai Perkoperasian Indonesia, media ekonomi dan bisnis, volume III, nomor 2, FE UNDIP, semarang3 Ewill Paul Roy 1981, cooperative Development and Principlesand Management, Interstate Prienters and Publisher, hal 6

9

Page 10: BAB 1,2, 3 new

capitalized by members petrons as users, sharing risk and benefits,

proportional to their participation.

Menurut Moh. Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu

setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 azas tersebut di atas.

Dasar-dasar moral.

1. Tidak boleh dijual dan dikedaikan barang-barang palsu.

2. Harga barang hrus sama dengan harga pasar setempat.

3. Ukuran dan timbangan barang harus benar dan dijamin.

4. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena mengerakan

hati orang untuk membeli di luar kemampuannya.4

Menurut pengertian yang disampaikan oleh perserikatan buruh

sedunia.5 Cooperation is an assosiation of persons usally of limitid means,

who hava voluntarily joint together to acieve a common aconomic and

though the formation of a democratically controled business organization,

making eguitable businnes organization to the capital required and

accepting a fair share of the risk and benefits of the under taking.

Pengertian koperasi Jerman 1988 adalah perkumpulan yang

keanggotaannya tidak tertutup yang mempunyai tujuan untuk menigkat

aktivitas ekonomi anggotanya, dengan jalan menyelenggarakan usaha

bersama.

4 Hendrojogi, 2000, Koperasi,Azaz-azas, Teori dan Praktek (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada) hal-32

5 ILO 1975, Cooperatif Management and Administrasion, tribune de geneva, switzerland.

10

Page 11: BAB 1,2, 3 new

Hanel menyatakan bahwa koperasi merupakan suatu sistem

sosioekonomi. Maka agar dapat dipenuhi sebagai koperasi harus dipenuhi

4 kriteria sebagai berikut devinisi nominalis.

a. Kelompok koperasi: adalah kelompok individu yang sekurang-

kurangnya mempunyai kepentingan bersama/tujuan yang sama.

b. Swadaya kelompok koperasi: kelompok individu yang mewujudkan

tujuannya melalui suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.

c. Perusahaan koperasi: dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk

suatu wadah yaitu perusahaan koperasi yang dimilki dan dikelola

secara bersam untuk mencapai tujuan yang sama.

d. Promosi anggota: perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi

tersebut, mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan

kegiatan ekonomi

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang

secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan meningkatan

kesejahteran ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan

yang dikelola secara demokratis.

Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai peganggan untuk

mengenal koperasi lebih jauh:

Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk

membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan

ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi

didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan(Hatta, 1954).

11

Page 12: BAB 1,2, 3 new

Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki

kemampuan ekonomi terbatas,yang melalui suatu bentuk organisasi

perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan

sumbangan yang setara terhadap modal yang diberikan, dan bersedia

menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha

yang mereka lakukan(ILO, 1966).

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam

koperasi terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur

pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur kedua unsur sosial.

Sebagai sesuatu bentuk perusahaan, koperasi berusah memperjuankan

pemenuhan kebutuhan ekonomi pada anggotanya secara efisien.

Sedangkan pada perkumpulan orang koperasi memiliki watak sosial.

Keuntungan bukanlah tujuan utama koperasi. Sebagai mana dikemukakan

oleh Bung Hatta, yang lebih diutamakan pada koperasi adalah peningkatan

kesejahteran ekonomi anggotanya.

Agar koperasi tidak menyimpang dari tujuan itu, pembentukan dan

pengelolaan koperasi harus dilakukan secara demokratis. Pada saat

pembentukannya, koperasi harus dibentuk berdasarkan kesukarelaan dan

kemauan bersama dari para pendirinya. Kemudian pada saat

pengelolaannya, tiap-tiap anggota koperasi harus turut berpartisipasi dalam

mengemabangkan usaha dan mengawasi jalannya kegiatan koperasi.

Bila dirinci lebih jauh, beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik

dari uraian mengenai pengertian koperasi tersebut adalah sebagai berikut:

12

Page 13: BAB 1,2, 3 new

1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-

orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan

memperjuankan peningkatan kesejahteraa ekonomi mereka.

2. Bentuk kerjasama dalam koperasi bersifat sukarela.

3. Masing- masing anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban

yang sama.

4. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk

mengembanhkan serta mengawasi jalannya usaha koperasi.

5. Resiko dan keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi

secara adil.6

Sedangkan definisi dari koperasi siswa sendiri adalah koperasi

yang berada pada lingkungan sekolah yang anggotanya adalah siswa dari

sekolah tersebut.

Sruktur organisasi koperasi siswa yaitu tersusun atas dewan

penasihat dan alat perlengkapan organisasi. Dewan penasihat terdiri atas

kepala sekolah, guru dan perwakilan orang tua siswa. Sedangkan alat

perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus koperasi dan

badan pemeriksa/pengawas.

2. Tujuan Koperasi

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun demikian, kerena dalam

perjuangankan peningkatan kesejahteraan ekonomi aonggotanya itu

6 Baswir Revrisond, 1997. Koperasi Indonesia. (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta) hal 2-3

13

Page 14: BAB 1,2, 3 new

koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal tertentu, maka

kegiatan koperasi biasanya diharapkan dapat membantu meningkatkan

kesejateraan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam kontek Indonesia, peryatan tujuan koperasi dapat ditemukan

dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal itu, tujuan koperasi

Indonesia adalah sebagai berikut:

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggotabpada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 .7

Berdasarkan bunyi psal 3 UU No 25/1992 itu, dapat saksikan

bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal

sebagai berikut:

1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;

2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

3. Turut serta membangun tatanan perekonian nasional.

Dengan ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi

mendapat kedudukan yang sangat terhormat dalam perekonomian

Indonesia. Ia tidak hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang

secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian di

negewri ini, tapi juga dinyatakan sebagai sokoguru perekonomian

nasional.

Koperasi siswa didirikan di sekolah untuk beberapa alasan

7 Baswir Revrisond, op. Cit, hal. 40-41

14

Page 15: BAB 1,2, 3 new

a. Memberi bekal kepada siswa sekolah secara langsung dengan praktek

berkoperasi dalam pemenuhan berbagai barang kebutuhan sekolah.

b. Agar para siswa tumbuh jiwa setia kawan, saling menghargai,

kesamaan derajat dan gotong royong antar sesama di samping

menumbuhkan rasa cinta pada sekolah.

c. Menumbuhkan serta mengasah demokrasi, kreativitas, kemampuan,

pengetahuan dan lain sebagainya.

Keanggotaan dan kepengurusan koperasi siswa yang dapat menjadi

anggota koperasi siswa adalah orang-orang yang bersekolah disekolahan

tersebut dimana setiap anggotanya memilki hak yang sama untuk memilih

pengurus dan dipilih sebagai pengurus. Setiap anggota koperasi siswa

wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku

Pengurus koperasi siswa bertanggung jawab dalam melaporkan

laporan pertanggungjawaban kepada anggota koperasi siswa melalui rapat

anggota. Pengurus dipilh dan diangkat melalui rapat anggota koperasi

siswa. Bendahara dan pengawas dapat dipilih oleh kepala sekolah. Jika ada

posisi yang belum dijabat oleh siswa, sementara dapat diisi oleh guru

sekolah yang bersangkutan.

Jenis Usaha dan Modal Koperasi

Bisnis usaha yang dapat dijalankan oleh koperasi siswa yakni

seperti kantin, toko, koperasi, kredit/pinjaman kepada siswa yang

membutuhkan, dan lain sebagainya. Koperasi siswa dalam mendapatkan

dana untuk modal kegiatan usaha bisa didapat dari:

15

Page 16: BAB 1,2, 3 new

a. Simpanan wajib anggota koperasi siswa

b. Simpanan pokok anggota koperasi siswa

c. Sisa hasil usaha yang disisihkan

d. Pinjaman ke sekolah atau pihak lain

e. Sumber dana lain yang layak dan tidak mengikat

3. Fungsi dan Peran Koperasi

Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa indonesia, koperasi

mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting sebagai usaha tercapainya

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sebagaimana telah dikemukakan dalam pasal 3 Undang-Undang

No 25 Th 1992 tentang perkoperasian, bahwa tujuan pendirian koperasi

Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

di masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan

makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

16

Page 17: BAB 1,2, 3 new

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

B. Pembahasan Tentang Karakter

1. Pengertian karakter

Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan

menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan

kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika

pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat

diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-

kondisi tertentu.

Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki

perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan

yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam

pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.8

2. Mekanisme Pembentukan Karakter

1) Unsur dalam Pembentukan Karakter

8 http://koleksi-skripsi.blogspot.com/2008/07/teori-pembentukan- karakter.htm. Di akses tanggal 8 oktober 2009

17

Page 18: BAB 1,2, 3 new

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran

karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk

dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini

kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat

membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika

program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran

universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam.

Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.

Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip

hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan

menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan

perhatian serius.

Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dalam diri

manusia terdapat satu pikiran yang memiliki ciri yang berbeda.

Untuk membedakan ciri tersebut, maka istilahnya dinamakan dengan

pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran

bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif.

Proses Pembentukan Karakter

Proses pembentukan itu sendiri tidak berjalan seadanya, namun ada

kaidah-kaidah tertentu yang harus diperhatikan. Anis Matta dalam

“Membentuk karakter Muslim” menyebutkan beberapa kaidah pembentukan

18

Page 19: BAB 1,2, 3 new

karaktersebagaiberikut :

Kaidahkebertahapan

Proses pembentukan dan pengembangan karakter harus dilakukan

secara bertahap. Orang tidak bisa dituntut untuk berubah sesuai yang

diinginkan secara tiba-tiba dan instant. Namun ada tahapan-tahapan yang

harus dilalui dengan sabar dan tidak terburu-buru. Orientasi kegiatan ini

adalah pada proses bukan pada hasil. Proses pendidikan adalah lama namun

hasilnya paten.

Kaidahkesinambungan

Seberapa pun kecilnya porsi latihan, yang penting bukanlah di situ,

tapi pada kesinambungannya. Proses yang berkesinambungan inilah yang

nantinya membentuk rasa dan warna berfikir seseorang yang lama-lama akan

menjadi kebiasaan dan seterusnya menjadi karakter pribadinya yang khas.

Kaidahmomentum

Kaidahmotivasiinstrinsik

Karakter yang kuat akan terbentuk sempurna jika dorongan yang

menyertainya benar-benar lahir dari dalam diri sendiri. Jadi, proses

“merasakan sendiri”, “melakukan sendiri” adalah penting. Hal ini sesuai

dengan kaidah umum bahwa mencoba sesuatu akan berbeda hasilnya antara

yang dilakukan sendiri dengan yang hanya dilihat atau diperdengarkan saja.

Pendidikan harus menanamkan motivasi/keinginan yang kuat dan “lurus”

serta melibatkan aksi fisik yang nyata.

Kaidahpembimbingan

19

Page 20: BAB 1,2, 3 new

Pembentukan karakter ini tidak bisa dilakukan tanpa seorang

guru/pembimbing. Kedudukan seorang guru/pembimbing ini adalah untuk

memantau dan mengevaluasi perkembangan seseorang.9

C. Pembahasan Tentang wirausaha

1. Pengertian Wirausaha dan Ciri-Cirinya

Wirausaha bukanlah pengusaha yang sukses karena memiliki

kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Tapi

wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah

terhadap produk jasa melalui tranformasi, kreatifitas inovasi, dan kepekaan

terhadap lingkungan sekitar, sehingga produk atau jasa tersebut bisa

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat penguna produk atau jasa.

Wirausaha bila ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata “wira”

dan “usaha”, kata wira berarti “teladan” atau patut dicontoh, sedangkan

usaha berarti kemauan keras memperoleh manfaat.

Jadi seorang wirausaha dapat diartikan sebagai berikut: seorang

yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan

patut menjadi teladan hidup”. Atau lebih sederhana dapat dirumuskan

sebagai berikut:

“Seorang yang berkemampuan keras dalam bisnis yang patut menjadi

teladan hidup”10.

Menurut Kuratko dan Hodgetts sebagaimana yang dikutip oleh

Manurung, menyatakan bahwa entrepreneur (wirausahawan), berasal dari 9 http://muhamadnahwannur.multiply.com/reviews/item/13 . Di akses tanggal 8 oktober 200910 Tarsis Tarmudji, 2000, Prinsip-Prisip Wirausaha, (Liberty Yogyakarta) hal. 4

20

Page 21: BAB 1,2, 3 new

bahasa perancis intreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to

undertake).11

Zimmerer dan Scarborogh mendefinisikan wirausahawan adalah

seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko

dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan bisnis

dengan cara mengidentifikasikan peluang dan mengabungkan sumber daya

yang diperlukan untuk mendirikannya12.

Menurut Harris wirausaha yang sukses adalah pada umumnya

mereka yang memiliki kompetensi yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan kualitas, individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-

nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melasanakan

pekerjannya.13

Seorang wirausaha bukan manusia hasil cetakan melainkan

seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang menonjol yang nampak

dari sikap, motivasi dan prilaku yang mendasarinya.

Berangkat dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

pengusaha memiliki karakteristik dan sifat-sifat, antara lain:

a. Menciptakan suatu peluang atau sikap optimis

b. Tidak tergantung pada orang lain

c. Bersikap positif terhadap setiap perubahan

d. Selalu melihat/mengarah orientasinya pada masa depan

11 Yunus.Muh. 2008, Islam dan kewirausahaan inovatif. ( Malang; UIN-Malang Press) hal. 2712 Ibid., hal. 2713 Suryana,2006, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 3,(Jakarta; Seledmba Empat), hal. 5

21

Page 22: BAB 1,2, 3 new

e. Mampu melihat peluang

Maka untuk menjadi seorang wirausaha harus melalui proses

secara bertahap yaitu ekploitasi, konsolidasi, pembaharuan dan

individualisasi. Jika kita berhasil menegosiasi transisi kehidupan tersebut

dan memberi respon yang positif terhadap tuntutan lingkungan maka kita

secara progresif melegkapi kepribadian wirausaha. Kualitas wirausaha

sebagai besar bersifat naluriah dan karenanya sulit untuk dibina. Sebagai

wirausaha tidak akan berkembang hanya dengan mengahadiri kursus

pelatihan formal, karena wirausaha lebih butuh dihadapkan dengan

tantangan pribadi bisnis yang harus diberi respon.

Dalam persaingan sangat ketat menyebabkan manusia secara

pribadi berusaha untuk mencukupi kebutuhannya dengan usaha sendiri

tanpa bantuan orang lain.

Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat

kedepan, berfikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari

berbagai alternatif masalah dan solusinya. Ciri-ciri wirausahawan: percaya

diri, berorentasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,

kepemimpinan keorisinilan, berorentasi pada masa depan.14

Ada berbagai macam dan ciri-ciri wirausaha, namun pada

umumnya wirausaha bisa diperinci menjadi:

1. Wirausaha Andal atau Pengusaha yang Baik

14 Suharyadi, dkk,2007, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Dini,(Jakarta: Selemba Empat) hal. 9

22

Page 23: BAB 1,2, 3 new

Wirausaha andal atau pengusaha yang baik memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri untuk mencari

pengahasilan dan keuntungan melalui perusahaannya.

b. Mau dan mampu mencari dan menagkan peluang usaha

yang menguntungkan dan melakukan apa saja yang bermanfaat.

c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam

menghasilkan barang dan jasa serta mencoba cara kerja yang

efisien.

d. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar, dan

bermusyawarah denagn berbagai pihak demi kemajuan usahanya.

e. Menangani usahanya dengan terencana, jujur, hemat, dan

disiplin.

f. Mencintai kegiatan usahanya lugas dan tangguh tetapi

cukup luwes dalam melindungi.

g. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serte

menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan

berbagai pihak.

2. Wirausaha Tangguh

Wirausaha tangguh memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Berfikir dan bertindak strategik dan adaptif terhadap perubahan

dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang

23

Page 24: BAB 1,2, 3 new

mengandung resiko yang agak besar dalam mengatasi berbagai

masalah.

b. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai

keunggulan dalam memuaskan pelanggan.

c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan

perusahaan serta meningkatkan kemampuan denagn sistem

pengendalian intern.

d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan

perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat

kerja sama serta penumpukan permodalan.

3. Wirausaha Unggul

a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan

berusaha menghindarinya.

b. Selalu berupaya mencapai dan mengahisilkan karya bakti yang

lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja,

masyarakat, bangsa dan negara.

c. Antisipatif terhadap perubahan dan aokomodatif terhadap

lingkungan.

d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar, meningkatkan

produktivitas dan efisien.

e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan mitra perusahaan

melalui investasi baru di berbagai bidang.15

15 Tohar. M, 2000, Membuka Usaha Kecil. (Jogyakarta: Kanisius ) hal. 166-167

24

Page 25: BAB 1,2, 3 new

2) Fungsi dan Peran Wirausaha

Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan

yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memilki dua

peran, yaitu sebagai penemu (inovator) dan perencana (planner). Sebagai

penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru,

seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi dan sebagainya. Sebagai

perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru,

merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan

peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang

baru dan lain-lain. Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan

kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi

sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu Negara.16

B. Peran Koperasi dalam Membentuk Karakter Wirausaha

Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang

memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memilki jiwa,

sikap, dan prilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri (1) penuh percaya diri

indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,

bertanggung jawab; (2) memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi

cekatan dan bertindak, dan aktif: (3) memiliki motif berprestasi, indikatornya

terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan ke depan: (4) memilki jiwa

kepemimpinan, indikator adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan

16 Suryana, 2006,Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 3,(Jakarta; Selemba Empat), hal. 2

25

Page 26: BAB 1,2, 3 new

tangguh dalam bertindak: dan (5) berani mengambil resiko dengan penuh

perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan).

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan

berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau

berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha

mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat

memberikan keuntungan. Resiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka

memegang prinsip, bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar

pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama

seseorang melakukan usaha dengan penuh perhitungan. Inilah yang disebut

dengan jiwa wirausaha.17

Wirausaha yang baik dan berhasil harus memiliki karakter dan sifat-

sifat antara lain:

1. Memiliki tanggung jawab pribadi

2. Dinamis dan mampu memimpin

3. Mempunyai sikap optimis atas suatu peluang

4. Mampu mengantisipasi resiko

5. Ulet dan gigih, bertekad penuh

6. Enerjik dan cerdas

7. Mampu peluang

17 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 16-17

26

Page 27: BAB 1,2, 3 new

8. Kebutuhan untuk berprestasi

9. Kreativ dan inovatif

10. Mampu mempengaruhi orang lain

11. Tidak tergantung pada oaring lain

12. Berinisiatif untuk maju

13. Bersikap positif terhadap setiap perubahan

14. Terbuka atas saran dan kritik yang membangun

15. selalu melihat/ mengarah orientasinya ke masa depan

16. cepat dan tangkas dalam menangkap suatu pengertian.

Sedangkan menurut Lembaga Penelitian Pengusaha Kecil dari Fakultas

Ekonomi Universitas Gajah Mada, karakter yang harus di miliki oleh seorang

wirausaha antara lain:

1. Berwawasan jangka panjang dan berperencanaan

2. Mengutamakan kepentingan umum

3. mempraktikkan profesionalisme

4. memenuhi janji dengan tepat

5. memenuhi takaran, ketepatan, kebenaran, dan kualitas

6. hemat, tidak kikir, dan tidak boros

7. disiplin

8. dinamis (untuk pribadi), tumbuh atau berkembang (untuk kelompok atau

golongan)

9. memulihkan prestasi atau produktivitas

10. ulet, sabar, dan tekun.18

18 Tohar. M, 2000, Membuka Usaha Kecil. (Jogyakarta: Kanisius ) hal. 168

27

Page 28: BAB 1,2, 3 new

Seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar

prestasi, ia berani mengambil untuk mulai mengelola bisnis demi

mendapatkan laba. Karena itu dia lebih memilih menjadi pemimpin daripada

menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri

yang kuat dan mempertahankan diri ketika menhadapi tantangan pada saat

merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seoarng

wirausahawan senantiasa dituntut untuk kreatif.

Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan

solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing

dengan perusahaan yang lebih besar. Seorang wirausahawan adalah seorang

pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsi segala resiko pada

saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan.

Sebagaimana telah diungkapkan, bahwa hidup hemat dan mandiri sangat

penting bagi kehidupan masyarakat. Dalam koperasi sudah dijelaskan bahwa

koperasi merupakan badan usaha yang memiliki peran yang sangat penting

bagi perekonomian. Karena koperasi merupakan suatu perkumpulan dari

orang-orang yang diatas dasari persamaan derajat. Sebagai manusia dengan

tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk

sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas

tanggungan bersama.

Melihat dari tujuan dan fungsi serta peran koperasi yang sudah

dijelaskan sebelumnya jelaslah dalam memenuhi kebutuhan telah menjadi

angan-angan masyarakat tidak hanya diam dan berfikir, tapi manusia harus

28

Page 29: BAB 1,2, 3 new

berusaha dan berusaha untuk bisa menjalankan roda perekonomian melalui

manusia itu sendiri.

Sebagaimana yang telah dijelaskankan pada Al-qu’ran S. Al-Najm:39

“Seorang manusia tidak akan memperoleh sesuatu selain apa yang telah ia

usahakan”.

Pada ayat selanjutnya di jelaskan juga ditegaskan bahwa apa yang ia

usahakan itu akan diperlihatkan oleh Allah SWT kelak di akhirat dan ia akan

mendapatkan balasan yang paling sempurna dari- NYA.

“Dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

Kemudianakan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling

sempurna”. (QS. An-najm:40-41).19

Seseorang tidak akan pernah mengalami perkembangna tanpa mengunakan

upaya piker dan fisik untuk menciptakan suatu rekayasa positif demi suatu

perubahan. Seorang wirasahawan senantiasa berupaya melakukan inovasi

untuk memperbaiki suatu keadaan. Dalam melakukan pencarian hal-hal yang

baru dia selalu memperhatikan efektivitas dan efisien, serta kerjasama dengan

pihak lain yang saling menguntungkan.

19 Yunus Muh. 2008, Islam dan kewirausahaan inovativ,(Malang; UIN-Malang Press) hal. 13-14

29

Page 30: BAB 1,2, 3 new

Seorang wirausahawan memiliki beberapa cirri kepribadian sebagai

berikut:

Mengetahui target sasaran yang diinginkan

Mempunyai daya ingat yang baik

Tenang dalam reaksi

Optimistis dalam berusaha

Diplomatis dalam berbicara

Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan

Bersikap ramah dan sopan

Bersikap tegas

Berpengalaman luas.20

Seorang wirausahawan muslim berpusat pada integritas pribadinya, bukan

dari luar dirinya. Oleh karena itu, keberhasilan seorang wirausahawan muslim

atau islam bersifat independen. Artinya, selain kehandalan dalam menghadapi

tantangan, wirausaha muslim atau islam juga tidak terjebak dalam praktik-

praktik negative yang bertentangan dengan norma, aturan, baik peraturan

Negara maupun peraturan agama. Integritas wirausaha muslim tersebut

tercermin dalam sifat-sifatnya antara lain:

1. Taqwa, Zikir, Tawakkal dan bersyukur

2. Motivasinya bersifat vertikal dan horizontal

3. Niat suci dan ibadah

4. Memandang status dan profesi sebagai amanah

20 Mas’ud Machfoedz, dkk, Kewirausahaan (Suatu Pendekatan Kontemporer), Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000), hlm. 2

30

Page 31: BAB 1,2, 3 new

5. Mengembangkan jiwa bebas merdeka

6. Selalu meningkatkan ilmu dan keterampilan ilmu pengetahuan dan

keterampilan

7. Memiliki komitmen pada pemberdayaannya

8. Keberanian memulai

9. Memulai usaha sendiri walaupun modalnya kecil

10. Sesuai bakat

11. Jujur

12. Suka menyambung tali silaturrahmi

13. Menunaikan zakat, infak, sadaqah

14. Salat sunnah, puasa sunnah, dan salat malam

15. Memampukan orang miskin

16. Bersedia mengakui kesalahan dan suka bertobat.21

Berdasarkan prinsip wirausaha muslim yang memiliki mental yang

tangguh dalam menghadapi segala tantangan dan kegagalan yang ada. Seperti

yang dijelaskan dalam al-qur’an S. al-Zumar: 53 dan QS. Al-Taubah: 9 yang

berbunyi

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri

mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

21 Yunus Muh. 2008. Islam dan kewirausahaan inovativ,(UIN Malang Press) hal. 54-62

31

Page 32: BAB 1,2, 3 new

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-

lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

“Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka

menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa

yang mereka kerjakan itu”.22

Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka

merupakan individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara

menilai pengalaman-pengalaman secara sehat.

Karakter wirausaha yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting. Para

wirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan terdeteksi total

terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah

pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang mengairahkan, menarik dan

memberikan kepuasaan.

Kebanyakkan orang menbiarkan keadaan luar mengendalikan sikap

mereka, sedangkan para wirausaha mengunakan sikap mereka untuk

mengendalikan keadaan. Karakter wirausaha positif memudahkan anda untuk

memfokuskan pada kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian dan atas hasil-

hasil yang ingin anda capai. Dalam wirausaha harus bersikap mental yang

positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman.

22 Departemen agama, al-Qur’an dan terjemahannya. (PT Bumi Restu) hal. 279

32

Page 33: BAB 1,2, 3 new

Sikap mental dapat dikembagkan setelah jangka waktu yang lama hilangkan

beban-beban mental dengan mengambil tindakan.

Karakter seseorang terkadang tidak sama sehingga dalam memberikan

masukan disesuaikan dengan kebutuhan dan fikiran yang dimiliki oleh orang

yang diberikan arahan. Untuk dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan

karakter seseorang, maka harus adanya bimbingan. Sehingga dengan arahan

tersebut nantinya orang tersebut bisa mencari dan menepatkan dirinya pada

harapan yang diinginan.

Persaingan yang sangat ketat menyebabkan manusia secara pribadi

berusaha untuk mencukupi kebutuhannya dengan usaha sendiri tanpa bantuan

orang lain. Hal ini dapatlah dimaklumi karena setiap manusia ingin agar

usahanya berhasil dan hasilnya itu untuk dirinya sendiri . Selain alasan di atas

juga manusia yang tidak mau di bawah pemerintah orang lain. Maka timbullah

suatu pemikiran untuk melakukan suatu usaha sendiri atau dengan kata lain

mereka berwirausaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

33

Page 34: BAB 1,2, 3 new

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu

prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan

diarahkan pada latar belakang objek dan individu tersebut secara holistic

(utuh).23

Penelitian ini merupakan suatu studi kasus yang bersifat deskriftif

karena dalam penelitian memaparkan atau melikiskan variable yang ada. Yang

mana penelitian kualitatif dimulai dengan mendefinisikan konsep-konsep yang

umum dan sebagai prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriftif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang bisa dia

amati.

Menurut Kirk dan Miller bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya.

Dalam penelitian kualitatif, penelitian harus mengunakan diri mereka

sebagai instrumen, mengikuti asumsi-asumsi kultural sekaligus mengikuti

data. Agar dalam penelitian bisa di peroleh hasil yang jelas dan sesuai dengan

23 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif: Edisi revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2006)

34

Page 35: BAB 1,2, 3 new

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dengan kata lain penelitian ini

diharapkan dapat hasil yang sesuai dengan konsep dan tujuan yang diharapkan

oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang

lain merupakan alat pengumpulan data utama. Hal itu dilakukan karena jika

memanfaatkan alat yang akan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih

dahulu sebagai yang lazim di gunakan dalam penelitian klasik, maka sangat

tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan

yang ada di lapangan. Selain itu hanya manusia sebagai alat sajalah yang

sangat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya

manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan.

Hanya manusialah sebagai intrumen pulalah yang dapat menilai apakah

kehadirannya menjadi faktor penggangu sehingga apabila terjadi hal yang

demikian ia pasti dapat menyadarinya serta dapat mengatasinya.

Oleh karena itu, pada pengumpulan data di lapangan peneliti berperan

serta pada situs penelitian dan mengikuti secara aktif kegiatan

kemasyarakatan.

Di dalam metode kualitatif, sang peneliti harus terlibat dalam

kehidupan orang-orang yang diteliti. Dia terlibat sampai pada tingkat

keterbukaan dalam berhubungan dengan orang yang diteliti.

Cottle mengatakan: sebuah metode yang mendasar karena

mengunjungi masyarakat, mendengarkan dan berbicara dengan mereka dan

memungkinkan pembicaraan itu. Berjalan sebagai mereka kehendaki, karena

35

Page 36: BAB 1,2, 3 new

itu seseorang peneliti harus melibatkan kehidupannya dengan kehidupan orang

lain (yang diteliti), dan perasaan yang meneliti dirangsang oleh tutur kata,

sejarah dan catatan-catatan orang-orang yang diteliti.24

Penelitian kualitatif berdasarkan pada upaya membangunan pandangan

mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambar holistik

yang rumit. Definisi ini lebih melihat persefektif emik dalam penelitian yaitu

memandang sesuatu upaya membangun pandangan subjek penelitian yang

dirinci, di bentuk dengan kata-kata, gambaran, holistik dan rumit.

Data yang hendak dikumpulkan adalah tentang rasionalisme tindakan

konversi keagamaan dalam islam. Dari konversi tersebut jelas bahwa yang

dikehendaki adalah suatu informasi dalam bentuk deskripsi. Di samping itu

ungkapan konsep tersebut lebih menghendaki makna yang berada dibalik

deskripsi data tersebut dan data yang dikumpulkan diupayakan untuk

dideskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berfikir, pandangan dibalik

tindakan tersebut.

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

Selain itu, semua yang di kumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut mungkin dari naskah

wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, cacatan atau

memo, dan dokumen resni lainnya. Pada penulisan laporan demikian peneliti

24 Thomas Cottle, theadoners (Boston, Little, Brown, 1972)

36

Page 37: BAB 1,2, 3 new

menganalisis data tersebut. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut

sehingga setiap bagian harus ditelaah satu persatu. Pertanyaan dengan dengan

kata tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa

dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti akan memandang

bahwa sesuatu itu sudah memang demikian keadaanya.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus

pengumpulan data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, akan

tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti. Oleh karena itu,

kehadiran peneliti dilapangan untuk penelitian kualitatif mutlak dilakukan atau

diperlukan.

Pada penelitian ini peneliti akan hadir langsung kemudian observasi,

wawancara, penyebaran angket dan melakukan dokumentasi pada tempat

penelitian berupa data-data tertulis atau data-data gambar (visual), hal ini

dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat pada penelitian ini.

C. Lokasi Penelitian

Peneliti menetapkan lokasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian

ini adalah SMKN 3 Pamekasan di Jl. Kabupaten No 103. Alasan memilih

lokasi peneltian ini karena lokasi peneltian sangatlah strategis, dan layak untuk

diteliti dan tidak jauh dari tempat asal peneliti.

37

Page 38: BAB 1,2, 3 new

D. Sumber Data

Sumber data merupakan subyek dari mana data diperoleh dan sumber data

dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Data primer, data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan

disajikan oleh peneliti.25 Dalam penelitian ini yang menjadi data primer

adalah data yang diperoleh dari hasil interview (wawancara) dan

pengamatan (observasi) dengan objek penelitian yaitu Pembina koperasi,

dan siswa di SMKN 3 Pamekasan

2. Data sekunder, data sekunder adalah data yang diolah dan disajikan oleh

pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal..26 Data

sekunder pada penelitian ini adalah data hasil dokumentasi.

Data adalah hasil peneliti baik berupa fakta atau angka yang dapat

dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sedangkan yang dimaksud

sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek darimana data tersebut

dapat diperoleh.27

Menurut Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong yang menyatakan

bahwa: sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata. Tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.28

Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data penulis

mengklasifikasinnya menjadi tiga tingkatan yang sering disebut dengan 3P

25 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Malang, 2009, hlm. 43 26 Ibid., hlm. 4327 Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Edisi Revisi V: Jakarta: Rineka Cipta). Hal. 10728 Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya). Hal. 112

38

Page 39: BAB 1,2, 3 new

yaitu: 1) sumber data berupa orang (Person), yaitu sumber data yang bisa

memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara, 2) Sumber data

berupa tempat (Palace), yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa

keadaan diam dan bergerak, yakni data keadaan berupa fasilitas gedung,

desain interior ruangan, perlengkapan dan peralatan. Sedangkan data keadaan

bergerak berupa aktivitas pada saat penelitian terjadi, dan 3) sumber data

berupa simbol (Paper), yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda

berupa huruf, gambar.29

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, maka diperlukan adanya

metodologi pengumpulan data yang dipergunakan secara cepat sesuai dengan

masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode

pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Interview/wawacancara

Metode interview/wawancara secara lisan adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh wawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.

2. Metode Observasi

Orang sering kali mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang

sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan mengunakan mata. Di dalam

pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan

29 Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Edisi Revisi V: Jakarta: Rineka Cipta). Hal. 107

39

Page 40: BAB 1,2, 3 new

pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek

dengan mengunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasian dapat

dilakukan dengan pengelihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan

pengecap. Apa yang dikatakan itu merupakan pengamatan langsung

Metode observasi adalah metode yang mengunakan pengamatan

dan pencatatan. Metode observasi adalah metode pengumpulan data

dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap kenyataan yang diselidiki.30

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Dokumentasi adalah catatan tertulis ataupun gambar (visual)

tentang berbagai kegiatan atau peristiwa.31

Guba dan Linconlin mendefinisikan seperti berikut: Record setiap

peryataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga atau

keperluan pengujian sesuatu peristiwa atau menyajikan akunting.

Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang

tidak mempersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

F. Analisis Data

30 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, (Yogyakarta; Fak. Psikologi UGM)31 W. Gulo. 2002 Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT. Grasindo). Hal. 123

40

Page 41: BAB 1,2, 3 new

Supaya penyajian dan pengelompokan data lebih sistematis maka,

hasil data yang diperoleh dianalisa dengan mengunakan teknik analisa data

yang sesuai dengan sifat dan jenis data serta dalam tujuan dalam penelitian ini.

Untuk data yang bersifat kualitatif di gunakan teknik analisa deskriftif secara

logis.

Analisis data menurut, Patton adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan uarian dasar. Sedangkan

Bogdan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci

usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)

seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan

pada tema dan hipotesis itu.32

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu

peristiwa atau kejadian yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan sesuatu yang

sekarang ini terjadi atau ada.

Dengan kata lain penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi, tetapi hanya

berbentuk narasi yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara

rinci yang menjelaskan peran koperasi sekolah dalam membentuk karakter

wirausaha pada siswa SMKN 3 Pamekasan.

32 Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya). Hal. 103

41

Page 42: BAB 1,2, 3 new

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dalam penelitian kualitatif

maka harus didukung dengan data yang tepat pula.

Derajat kepercayaan menggambarkan kesesuaian konsep penelitian

dengan konsep yang ada pada sasaran penelitian. Beberapa langkah yang perlu

dilakukan untuk memperoleh kepercayaan antara lain:

1. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di

lapangan

2. Mengadakan penelitian secara terus menerus sehingga peneliti

memperhatikan secara cermat, terinci dan mendalam tanpa ada rekayasa.

3. Melakukan Trianggulasi data yaitu mengecek kebenaran data dengan cara

membanding data dengan sumber lain.

Data yang diperoleh dari informasi prrlu diteliti kebenarannya dengan

cara melakukan perbandingan data yang diperoleh dari informasi yang lain.

Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan teknik Trianggulasi,

yaitu tknik penilaian keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data

itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding data-data tersebut.33

Adapun teknik Trianggulasi yang sering digunakan adalah teknik

Trianggulasi sumber data, trianggulasi teori, trianggulasi metode, dan

trianggulasi peneliti.

Berdasarkan teknik-teknik trianggulasi di atas maka untuk mengecek

keabsahan data dalam penelitian menggunakan teknik trianggulasi sumber

data yaitu data akan diperoleh dari informasi siswa SMKN 3 Pamekasan

33 Ibid. Hal-178.

42

Page 43: BAB 1,2, 3 new

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran

koperasi sekolah dalam membentuk karakter wirausaha (studi kasus pada

siswa SMKN 3 Pamekasan).

Selanjutnya penulis mengambil beberapa langkah untuk

menyelesaikan skripsi ini, yakni sebagai berikut :

1. Persiapan

Dalam suatu kegiatan, persiapan merupakan unsur-unsur yang sangat

penting. Begitu juga dalam kegiatan penelitian, persiapan merupakan

unsur yang perlu diperhitungkan dengan baik sebab yang baik akan

memperlancar jalannya penelitian.

Sehubungan dengan judul dan rumusan masalah yang telah

disebutkan pada bab I, maka persiapan dalam melaksanakan penelitian ini

sebagai berikut:

a. Menyusun rencana

Dalam menyusun rencana ini penulis menetapkan beberap hal seperti

berikut.

1. Judul penelitian

2. Latar belakang masalah

3. Rumusan masalah

4. Tujuan penelitian

5. Kegunaan penelitian

6. Ruang lingkup penelitian

43

Page 44: BAB 1,2, 3 new

b. Izin melaksanakan penelitian

Dengan surat pengantar dari Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Malang, penulis dimohonkan ijin penelitian di SMKN 3 Pamekasan.

Dengan demikian penulis telah mendapatkan ijin untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

c. Mempersiapkan alat pengumpul data yang berhubungan dengan

penelitian tentang peran koperasi sekolah dalam membentuk karakter

wirausaha, yakni menyusun instrumen untuk obsevasi, wawancara dan

dokumentasi.

2. Pelaksanaan

Setelah persiapan dianggap matang, maka tahap selanjunya adalah

melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanan tahap ini peneliti

mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan beberapa

metode, antara lain : Wawancara (Interview), Pengamatan (Observasi),

dan Dokumentasi.

3. Penyelesaian

Setelah kegiatan penelitian selesai, penulis mulai menyusun langkah-

langkah berikutnya, yaitu : menyusun kerangka laporan hasil penelitian

dengan mentabulasikan dan menganalisis data yang telah diperoleh, yang

kemudian dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing dengan harapan

apabila ada hal-hal yang perlu adanya perbaikan (Revisi), akan segera

dilakukan sehingga memperoleh suatu hasil yang optimal.

44

Page 45: BAB 1,2, 3 new

BAB VI

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMKN 3 Pamekasan

SMK Negeri 3 Pamekasan berdiri pada tahun 8 Maret

1968.Berdiri di atas lahan .lebih kurang 5.770 m persegi,di lokasi Jalan

Kabupaten 103 Kota Pamekasan dengan empat program keahlian :

a. Akomodasi Perhotelan

b. Restoran

c. Tata Busana

d. Teknologi Informasi dan Komunikasi

45

Page 46: BAB 1,2, 3 new

Dengan daya tampung siswa dengan sasaran jumlah peserta didik

pada tahun pelajaran 2007/2008 mencapai 578 peserta didik dan daya

tampung tahun pelajaran 2008/2009 728 peserta didik.

SMK Negeri 3 Pamekasan memiliki core bisnis :

a. Desain dan Produksi Busana

b. Jasa Perhotelan

c. Jasa Restoran

d. Jasa Persewaan

e. Teknologi Informasi

Pengembangan Unit Produksi, meliputi :

a. Bakery

b. Hotel

c. Warnet

d. Rumah Makan

e. Sanggar Busana

f. Minuman Tradisional

g. IT Center

h. Wirausaha atau koperasi

a. Fasilitas

Fasilitas utama:

a. Ruang Teori

b. Ruang Praktik :

46

Page 47: BAB 1,2, 3 new

Komputer

Perkantoran

Hotel Training

Lab Multi Media

Fasilitas pendukung:

a. Perpustakaan

b. Lapangan Olah Raga

b. Profil Program Keahlian / Unit Kerja :

1) Tata Busana

Program Keahlian Tata Busana merupakan bagian terpadu dari

sistem pendidikan di SMK N 3 Pamekasan yang mempunyai peran

sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam bidang

desain ,perencanaan, pelaksanaan diklat dalam bidang busana

tradisonal maupun tingkat internasional. Dalam melaksanakan

pengembangan kurikulumnya Program Keahlian Tata Busana

bekerjasama dengan industri garmen pada tingkat nasional maupun

Internasional.

Lulusan Program keahlian Tatabusana Sebagian besar

mengembangkan kerja mandiri/berwurausaha, 10 % melanjutkan

kependidkan yang lebih tinggi, dan 20 % kerja industri garmen

didalam dan luar negeri.

47

Page 48: BAB 1,2, 3 new

Dalam melaksanakan kegiatannya Program Keahlian didukung

oleh Tenaga Guru Yang Kompeten, Tempat praktek yang cukup, dan

dukungan dana yang memadai serta institusi pasangan yang siap

menerima siswa untuk mengembangkan kompetensinya pada kegiatan

Prakerin.

2) Akomodasi Perhotelan

Program Keahlian Akomodasi Perhotelan merupakan bagian

terpadu dari sistem pendidikan di SMK N 3 Pamekasan yang

mempunyai peran sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam

pelayanan perhotelan dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan

pada tingkat nasional dan internasional. Lulusan Program keahlian

Akomodasi Perhotelan Sebagian besar kerja pada hotel-hotel didalam

negeri maupun luar negeri , dan 10 % melanjutkan kependidkan yang

lebih tinggi

Dalam melaksanakan kegiatannya Program Keahlian didukung

oleh Tenaga Guru Yang Kompeten, Tempat praktek yang cukup yang

sesuai dengan standar kurikulum dan dukungan dana yang memadai

serta institusi pasangan / hotel yang siap menerima siswa untuk

mengembangkan kompetensinya pada kegiatan Prakerin.

3) Tata Boga / Restoran

Program Keahlian Tata Boga/Restoran merupakan bagian

terpadu dari sistem pendidikan di SMK N 3 Pamekasan yang

48

Page 49: BAB 1,2, 3 new

mempunyai peran sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam

pelayanan bidang perhotelan dengan standar kompetensi yang

dipersyaratkan pada tingkat nasional dan internasional. Lulusan

Program keahlian Akomodasi Perhotelan Sebagian besar kerja pada

hotel-hotel didalam negeri maupun luar negeri , dan 10 %

melanjutkan kependidkan yang lebih tinggi .Dalam melaksanakan

kegiatannya Program Keahlian didukung oleh Tenaga Guru Yang

Kompeten, memiliki Hotel Training yang memadai sesuai standar

kurikulum yang berlaku serta institusi pasangan / hotel yang siap

menerima siswa untuk mengembangkan kompetensinya pada kegiatan

Prakerin.

4) TI ( Teknologi Informasi )

Program Keahlian Tata Boga/Restoran merupakan bagian

terpadu dari sistem pendidikan di SMK N 3 Pamekasan yang

mempunyai peran sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam

bidang Teknologi Informasi dengan standar kompetensi yang

dipersyaratkan pada tingkat nasional. Lulusan Program keahlian

Teknologi Informasi didesain untuk mengisi lowongan kerja di

Indistri informatika dan telematika dan melanjutkan kependidkan

yang lebih tinggi .Dalam melaksanakan kegiatannya Program

Keahlian didukung oleh Tenaga Guru Yang Kompeten, Lab

Komputer yang memadai sesuai standar kurikulum yang berlaku serta

49

Page 50: BAB 1,2, 3 new

institusi pasangan yang siap menerima siswa untuk mengembangkan

kompetensinya pada kegiatan Prakerin

2. Struktur Organisasi Sekolah dan Koperasi

Setiap organisasi baik organisasi kemasyarakatan maupun

organisasi dalam sekolah perlu adanya penataan kestrukturan untuk

mempermudah dalam pembagian tugas organisasi, begitu pula dalam

sekolah. Setiap lembaga pendidikan atau sekolah yang memiliki siswa

ideal dengan penataan struktur administrasi yang dinamis, maka kegiatan

pengajaran di sekolah seperti pelaksanaan kurukulum dan pengelolaan

dapat beroperasi bersama.

Dengan adanya sruktur dalam seklah, kewenangan masing- masing

unit kerja saling bekerja sama bentuk untuk mencapai tujuan sekolah.

Penatan administrasi disetiap lembaga sekolah sangat tergantung pada

keasaan siswa, kemajuan pada suatu lembaga, keadaan petugas sekolah

dan pola struktur yang berlaku.

Dalam suatu lembaga pendidikan formal maupun non formal,

sangat dibutuhkan struktur organisasiagar segala sesuatu yang ada dapat

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, teratur. Rapi, dan lancar.

Maka sangatlah perlu ada stuktur organisasi.

Untuk mengetahui sistem atau sturuktur yang dilakukan sekolah

dalam menjalankan rancangan pendidikan, maka di SMK Negeri 3

Pamekasasn menyusun sturuktur organisasi yang diguakan untuk

50

Page 51: BAB 1,2, 3 new

mengetahui tugas dari masing-masing guru atau karyawan yang berada

disekolah tersebut.

Struktur Organisasi

SMK NEGERI 3 PAMEKASAN

Struktur organisasi dalam sebuah koperasi adalah faktor adalah

factor yang harus dimiliki oleh suatu lembaga. Hal ini dimaksud untuk

memudahkan dalam rangka menjalankan program kerja suatu lembaga

tertentu. Sedangkan dalam menjalankan koperasinya agar nantinya

koperasi tersebut bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan memilki

jaluryang tepat dalam perkembangannya. Dibawah ini penulis

mengambarkan struktur organisasi koperasi yang ada di SMKN 3

Pamekasa

51

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Dev Kurikulum

Keuangan Administrasi Keuangan Humas Sapras

Wali Kelas

Page 52: BAB 1,2, 3 new

Struktur Organisasi Koperasi

SMK NEGERI 3 PAMEKASAN

3. Keadaan Tenaga Pengajar, Tenaga Administrasi, dan Sarana

Prasarana di Sekolah dan Koperasi

a. Keadaan Tenaga Pengajar

Dalam kegiatan pendidikan, guru merupakan salah satu

komponen yang tidak dapat dipisahkan, bahkan dikatakan tanpa

adanya seorang guru, maka proses belajar mengajar di lembaga

pendidikan akan sulit berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu,

keberadaan guru sangatlah dalam mengsukseskan kegiatan proses

belajar mengajar. Adapun jumlah dan keberadaan guru di SMK

NEGERI 3 Pamekasan berdasarkan data dokumentasi pada tahun

2008-2009 dapat penulis cantumkan dalam tabel berikut ini:

Tabel I

Data Keadaan Guru

SMKN 3 Pamekasan

52

Kepala Sekolah

Pembina Koperasi

Siswa

Page 53: BAB 1,2, 3 new

2008/2009

NO JABATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Guru Tetap 8 21 29

Guru Tidak Tetap 4 5 9

Tabel II

Data Guru

SMKN 3 Pamekasan

2008/2009

NO NAMA JABATAN

1 Drs. H. Tarmudji, MT Kepala Skolah

2 Ida Laila Guru

3 Sri Astutik Guru

4 R. Sulies Ernawati Guru

5 Holifah Guru

6 Nur Kholis Guru

7 Endang Sulastri Guru

8 Elok Novi A Guru

9 Juhairiyah Guru

10 Akh. Rokib Guru

11 Slamet Riadi Guru

12 Nasien Guru

53

Page 54: BAB 1,2, 3 new

13 Musyarrofah Guru

14 Afida Wardah Guru

15 Widiyati Guru

16 Suhartatik Guru

17 Jundiyah Guru

18 Istianah Guru

19 Khoirun Nisak Guru

20 Nur Jamilah Guru

21 Maria Ulfa Guru

22 Faiqotul Himmah Guru

23 Winarni Guru

24 Syaiful Rahman Guru

25 Mahmudah Guru

26 Rukmiyati Guru

27 Nur Halimah Guru

28 Rusmiyati Guru

29 Hambali Guru

30 Akh Fajar Guru

31 Sukirno Guru

32 Amirullah Guru

33 Kusnadi Guru

34 Akh Musleh Guru

35 Mutmainah Guru

54

Page 55: BAB 1,2, 3 new

36 Jumrohtul Aqobah Guru

37 Sukarnan Guru

38 Titin Sukartini Guru

SUMBER: SMKN 3 Pamekasan

Tabel III

Data Pendidikan Guru

SMKN 3 Pamekasan

2008/2009

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 GURU TETAP 29

- S1 21

- D3 6

- D2 2

2 GTT 9

- S1 7

- D1 1

- SD 1

b. Tenaga Admistrasi

55

Page 56: BAB 1,2, 3 new

Keberadaan tenaga admistrasi kepegawaian mempunyai

peranan yang tidak sedikit. Diantaranya adalah peranan dalam

menyediakan keperluan PBM, memelihara kesejahteraan Guru dan

siswa

Tabel IV

Data Tenaga Administrasi

SMKN 3 Pamekasan

2008/2009

NO NAMA JABATAN STATUS

1 Nurul Ilmiyah TU GT

2 Joko Susanto TU GT

c. Keadaan Sarana Prasarana Sekolah dan Koperasi

Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini adalah

menyatakan tentang keadaan saran dan prsarana yang jadi pendukung

dalam pengembangan proses belajar mengajar di SMKN 3 Pamekasan.

Berdasarkan hasil penelitian melalui teknik observasi,

interview, dan dokumentasi yang dilakukan penulis dengan Kepala

Sekolah dan para Staf administrasi yang ada di SMKN 3 Pamekasan

adalah:

1) Fasilitas Ruangan

Tabel IV

56

Page 57: BAB 1,2, 3 new

Data Fasilitas Ruang

SMKN 3 Pamekasan

2008/2009

NO FASILITAS JUMLAH

1 Ruang Belajar 31

2 Ruang Guru 1

3 Ruang TU 1

4 Ruang Kepala 1

5 Ruang Perpus 1

6 Ruang Lab 2

7 Ruang UKS 1

8 Ruang Koperasi 2

9 Ruang OSIS 1

10 Ruang Komputer 1

11 Ruang Gudang 1

12 Ruang Bendahara 1

13 Kamar Mandi 12

14 Musolla 1

SUMBER: SMKN 3 Pamekasan

2) Fasilitas Pembantu PBM

57

Page 58: BAB 1,2, 3 new

Untuk membantu proses jalannya pembelajaran maka sekolah

menyediakan beberapa fasilitas pendukung PBM. Fasilitas yang

adan di SMKN 3 Pamekasan meliputi:

- Buku pengangan Guru

- Buku pengangan siswa

- Alat peraga

- Brodmaker dan papan tulis

- Lapangan olah raga

3) Data Inventaris Koperasi

Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini adalah

menyatakan tentang keadaan sarana dan prasarana yang menjadi

pendukung dalam pengembangan koperasi siswa di SMKN 3

Pamekasan

Berdasarkan hasil penelitian melalui teknik obsevasi, interview,

dan dokumentasi yang dilakukan penulis dngan pengelola

sekaligus koperasi ini memiliki beberapa sarana dan prasarana

yang sudah menjadi inventaris sekolah.

Tabel V

Data Inventaris Koperasi

SMKN 3 Pamekasan

2008/2009

58

Page 59: BAB 1,2, 3 new

NO FASILITAS JUMLAH

1 Etalase 5

2 Gudang 1

3 Foto Copy 1

4 Meja 3

5 Lemari 3

7 Lemari Dokumen 1

B. Penyajian dan Analisis Data

Sesuai dengan beberapa permasalahan dan tujuan dari penelitian

sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya maka pada bagian ini penulis

akan mengungkapkan data yang di peroleh dari hasil penelitian,sesuai dengan

judul penelitian yang penulis lakukan.

Oleh karena itu, dalam bab ini penulis akan menyajikan data-data yang

diperoleh penulis dalam penelitian,yang mana sesuai dengan tujuan yang di

capai penulis dalam penelitian, yaitu

Adapun dalam penelitian ini objek yang di jadikan responden adalah siswa

– siswi SMKN 3 Pamekasan. Sedangkan teknik yang digunakan dalam

penelitian ini yakni teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk

menganalisa data yang diperoleh dari hasil inteview dengan pembina koperasi,

siswa, dan Kepala sekolah.

59

Page 60: BAB 1,2, 3 new

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian baik interview, observasi dan

dokumentasi, maka penulis akan menyajikan mengenai data yang telah

diperoleh sebagai berikut.

1. Peran Koperasi dalam Membentuk Karakter Wirausaha pada

Siswa SMKN 3 Pamekasan

Untuk mewujudkan tujuan yang direncanakan koperasi, maka

koperasi berusaha untuk melakukannya dengan mengikut sertakan siswa

dalam pengembangannya agar tujuan ini bisa tercapai. Kebanyakan siswa

memandang koperasi sebagai wadah kerjasama yang di bentuk dari, oleh dan

untuk anggota, terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama.

Oleh karena itu, bagaimana siswa – siswi belajar mengatur kegiatan ekonomi

sejak dini dalam pembentukan karakter wirausahawan. Dalam mengatur suatu

kegiatan ekonomi siswa tidak hanya mengikuti kegiatan yang ada di koperasi,

yang mana koperasi di sini siswa juga bisa menabung dan belajar sesuatu

yang ada di koperasi dan mengajarkan pendidikan kewirausahaan. Model

pendidikan kewirausahaan itu sendiri dalam pendidikan bisnis seperti di

koperasi, sehingga belajar sambil bekerja. Hasil dari interview yang penulis

peroleh dari Pembina koperasi yang mengatakan:

“Bahwa koperasi yang ada di SMKN 3 Pamekasan sekarang ini sudah lebih berkembang dan maju dan itu semua berkat siswa yang di ikut sertakan dalam pengelolaan koperasi di bandingkan beberapa tahun yang lalu karena tidak ada yang mengurusi”.34

Berdasarkan hasil observasi dan interview peneliti dengan Pembina

koperasi mengatakan:

34 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Ibu Sulies pada tanggal 2 juni 2009

60

Page 61: BAB 1,2, 3 new

“Dalam mengembangkan dan pembentukan karakter wirausaha, maka koperasi berusaha untuk menata manajemen dan melibatkan semua siswa dalam pengembangannya, agar siswanya nanti mengerti dan faham akan koperasi. selain itu koperasi juga berusaha untuk memenuhi semua fasilitas yang ada di koperasi tersebut dan mengajarkan bagaimana mengelola suatu usaha . Agar nantinya siswa juga bisa menjalankan dan memiliki karakter wirausahawan”.35

Untuk mewujudkan upaya – upaya di koperasi, maka koperasi

berusaha untuk melibatkan siswa dalam menjaga serta dalam pengambilan

kebijakan – kebijakan yang lain.

2. Persepsi Siswa terhadap Keinginan menjadi Wirausahawan

Muslim

Keinginan seorang wirausahawan muslim berpusat pada integritas

pribadinya, bukan dari luar dirinya. Oleh Karena itu, keberhasilan seorang

wirausahawan muslim bersifat independent. Artinya, selain kehandalan

dalam menghadapi tantangan, wirausahawan muslim juga tidak terjebak

dalam praktik-praktik negatif yang bertentangan dengan norma, aturan,

baik peraturan Negara maupun peraturan agama. Integritas wirausahawan

muslim dalam sifat-sifatnya sebagai berikut:

1. Taqwa, Zikir, Tawakkal dan bersyukur

2. Motivasinya bersifat vertikal dan horizontal

3. Niat suci dan ibadah

4. Memandang status dan profesi sebagai amanah

5. Mengembangkan jiwa bebas merdeka

6. Aktualisasi diri untuk melayani

35 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Ibu Sulies pada tanggal 5 Juni 2009

61

Page 62: BAB 1,2, 3 new

7. Selalu meningkatkan ilmu dan keterampilan ilmu pengetahuan dan

keterampilan

8. Memiliki komitmen pada pemberdayaannya

9. Keberanian memulai

10. Memulai usaha sendiri walaupun modalnya kecil

11. Sesuai bakat

12. Jujur

13. Suka menyambung tali silaturrahmi

14. Menunaikan zakat, infak, sadaqah

15. Salat sunnah, puasa sunnah, dan salat malam

16. Memampukan orang miskin

17. Bersedia mengakui kesalahan dan suka bertobat

18. Mengembangkan sikap toleran.36

Dari hasil wawancara mengenai pandangan mereka menjadi

wirausahawan dengan Siti Khodijah salah seorang siswa yang jaga

koperasi mengatakan:

“ Daripada kuliah lebih baik membuka usaha walaupun modalnya kecil yang penting halal. Lulus kuliah belum tentu menjamin masa depan”.37

Muawanah salah satu siwa juga mengatakan bahwa:

“Wirausaha muslim itu bagus nanti saya ingin mengembangkan kemapuan saya melalui bekal dari sekolah dan berkoperasi walaupun Cuma usaha kecil-kecilan yang penting kita mendapatkan penghasilan yang halal”.38

36 Yunus. Muh, Op.cit, hal.54-6337 Hasil wawancara dengan Siti khodija pada tanggal 17 Juni 200038 Hasil wawancara dengan Muawanah pada tanggal 17 Juni 2009

62

Page 63: BAB 1,2, 3 new

Siti Maulidah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan

menjadi wirausahawan muslim:

“ membuka usaha walaupun kecil yang penting niatnya tulus dan halal insayAllah lancar”.39

Qurrotul aini salah satu Siswa juga mengatakan:

“ Untuk menjadi seoarang usahawan kita harus berani mengambil resiko dan bisa memulai usaha sendiri walaupun dengan modal yang kecil”.40

Dalam Islam, yang namanya bisnis yang untung itu adalah yang

membuat orang lain merasa beruntung dan puas. Mending untung sedikit

tapi laku banyak dari pada untung banyak laku sedikit. Belajarlah menahan

diri untuk menikmati kebahagian orang lain sebagai keuntungan kita.

Banyak untung itu bagus tapi barokah, yaitu manfaat di dunia dan manfaat

di akherat.41

Berdasarkan hasil wawancara dengan Endang Maulidah yang

mengatakan bahwa:

“ Wirausahawan muslim sangatlah berguna bagi kita karena melihat orang yang sukses jadi pengusaha itu berkat mereka yang bisa memulai usaha dengan keberanian dan niat yang suci”.42

Faizah salah satu siswa jaga mengatakan:

“ Wirausahawan muslim kenapa tidak, sekarang jarang sekali mbak da orang yang jujur mereka cuma mementingkan diri sendiri. Tapi saya gak mau kayak ngitu. Saya mau buka usaha yang halal ja.43

39 Hasil wawancara dengan Siti Maulidah pada tanggal 17 Juni 200940 Hasil wawancara dengan Qorrotul Aini pada tanggal 18 Juni 200941 Yunus, Muh, Ibid, hal-84 42 Hasil wawancara dengan Endang Maulidah pada tanggal 18 Juni 200943 Hasil wawancara dengan Faizah pada tanggal 18 Juni 2009

63

Page 64: BAB 1,2, 3 new

Sulastri salah seorang siswa SMKN 3 Pamekasan juga mengatakan

bahwa:

“ Menjadi seorang wirausahawan muslim itu kemauan dan cita-cita saya mbak. Karena menjadi seorang yang sukses, jujur itu sulit.44

Juhairiyah salah seorang siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan

juga bawa:

“engkok mbak mun deddih reng sukses, dediyeh ren sebedeh neng jelen sehalal Dinah makeh hasel sakunik tapih halal”.45

(saya mbak kalo jadi wirausahawan yang sukses pengen cari yang halal gak apa-apa penghasilan sedikit tapi halal)

Nurul Mukarromah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan juga

mengatakan bahwa:

“ dalam dunia bisnis atau usaha segala cara pasti ditempuh untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi jarang sekali pengusaha yang jujur”.46

Fitriyah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan juga:

“sesuatu pekerjaan yang niatnya karena Allah SWT pasti akan mandapatkan hasilnya”.47

Faisal salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan juga mengatakan:

“wirausahawan sukses berkat kerja keras dan keberanian”.48

Uswatun Hasanah juga mengatakan:

“saya ingin menjadi oaring yang sukses atas dasar bakat dan keberanian saya walaupun itu dengan modal yang sedikit, saya pengen memulianya dari dasar dan dengan cara halal.”49

44 Hasil wawancara dengan Sulastri pada tanggal 18 Juni 200945 Hasil wawancara dengan Juhairiyah pada tanggal 18 Juni 200946 Hasil wawancara dengan Nurul Mukarromah pada tanggal 18 juni 200947 Hasil wawancara dengan Fitriyah pada tanggan 18 Juni 200948 Hasil wawancara dengan Faisal pada tanggal 18 Juni 200949 Hasil wawancara dengan Uswatun H pada tanggal 18 Juni 2009

64

Page 65: BAB 1,2, 3 new

Dari hasil wawancara terhadap 11 informan dapat disimpulkan

bahwa pandangan siswa terhadap keinginan menjadi seorang

wirausahawan muslim menyatakan menjadi seorang wirausahawan

muslim sangatlah bermanfaat di dunia dan di akherat. Karena uang

hanyalah titipan Allah SWT, bagi orang yang curang, Allah akan

mencabut barokahnya. Masalah kecurangan ini Allah menjelaskan dalam

Qur'an Surat al-muthoffifin :1-11 berbunyi

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Koperasi dalam Membentuk Karakter Wirausaha pada Siswa

SMKN 3 Pamekasan

Untuk mewujudkan tujuan yang direncanakan koperasi, maka koperasi

berusaha untuk melakukannya dengan mengikut-sertakan siswa dalam

pengembangannya agar tujuan ini bisa tercapai. Kebanyakan siswa

memandang koperasi sebagai wadah kerjasama yang di bentuk dari, oleh, dan

untuk anggota, terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama.

65

Page 66: BAB 1,2, 3 new

Oleh karena itu bagaimana siswa bisa mengatur kegiatan ekonomi sejak dini

dalam pembentukan karakter wirausahawan.

Secara sederhana seorang wirausaha adalah seorang yang berkemauan

keras dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan

hidup”. Atau lebih sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

“seorang yang berkemampuan keras dalam bisnis yang patut menjadi teladan

hidup”.50

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan

berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau

berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha

mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat

memberikan keuntungan. Resiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka

memegang prinsip, bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar

pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama

seseorang melakukan usaha dengan penuh perhitungan. Inilah yang disebut

dengan jiwa wirausaha.51

Sesuai dengan hasil penelitian, menyatakan bahwa dalam

mengembangkan dan pembentukan karakter wirausaha, maka koperasi

berusaha untuk menata manajemen dan melibatkan semua siswa dalam

50 Tarsis Tarmudji, 2000, Prinsip-Prisip Wirausaha, (Liberty Yogyakarta) hal. 451 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 16-17

66

Page 67: BAB 1,2, 3 new

pengembangannya, agar siswanya nanti mengerti dan faham akan koperasi.

selain itu koperasi juga berusaha untuk memenuhi semua fasilitas yang ada di

koperasi tersebut. Agar nantinya siswa juga bisa menjalankan dan memiliki

karakter wirausahawan.

B. Persepsi Siswa terhadap Keinginan menjadi Wirausahawan Muslim

Keinginan seorang wirausahawan muslim berpusat pada integritas

pribadinya, bukan dari luar dirinya. Oleh Karena itu, keberhasilan seorang

wirausahawan muslim bersifat independent. Artinya, selain kehandalan

dalam menghadapi tantangan, wirausahawan muslim juga tidak terjebak

dalam praktik-praktik negatif yang bertentangan dengan norma, aturan,

baik peraturan Negara maupun peraturan agama. Integritas wirausahawan

muslim dalam sifat-sifatnya sebagai berikut:

1. Taqwa, Zikir, Tawakkal dan bersyukur

2. Motivasinya bersifat vertikal dan horizontal

3. Niat suci dan ibadah

4. Memandang status dan profesi sebagai amanah

5. Mengembangkan jiwa bebas merdeka

6. Aktualisasi diri untuk melayani

7. Selalu meningkatkan ilmu dan keterampilan ilmu pengetahuan dan

keterampilan

8. Memiliki komitmen pada pemberdayaannya

9. Keberanian memulai

67

Page 68: BAB 1,2, 3 new

10. Memulai usaha sendiri walaupun modalnya kecil

11. Sesuai bakat

12. Jujur

13. Suka menyambung tali silaturrahmi

14. Menunaikan zakat, infak, sadaqah

15. Salat sunnah, puasa sunnah, dan salat malam

16. Memampukan orang miskin

17. Bersedia mengakui kesalahan dan suka bertobat

18. Mengembangkan sikap toleran.52

Dari hasil wawancara mengenai pandangan mereka menjadi

wirausahawan dengan Siti Khodijah salah seorang siswa yang jaga

koperasi mengatakan:

“ Daripada kuliah lebih baik membuka usaha walaupun modalnya kecil yang penting halal. Lulus kuliah belum tentu menjamin masa depan”.53

Muawanah salah satu siwa juga mengatakan bahwa:

“Wirausaha muslim itu bagus nanti saya ingin mengembangkan kemapuan saya melalui bekal dari sekolah dan berkoperasi walaupun Cuma usaha kecil-kecilan yang penting kita mendapatkan penghasilan yang halal”.54

Siti Maulidah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan

menjadi wirausahawan muslim:

“ membuka usaha walaupun kecil yang penting niatnya tulus dan halal insayAllah lancar”.55

52 Yunus. Muh, ibid, hal.54-6353 Hasil wawancara dengan Siti khodija pada tanggal 17 Juni 200054 Hasil wawancara dengan Muawanah pada tanggal 17 Juni 200955 Hasil wawancara dengan Siti Maulidah pada tanggal 17 Juni 2009

68

Page 69: BAB 1,2, 3 new

Qurrotul aini salah satu Siswa juga mengatakan:

“ Untuk menjadi seoarang usahawan kita harus berani mengambil resiko dan bisa memulai usaha sendiri walaupun dengan modal yang kecil”.56

Dalam Islam, yang namanya bisnis yang untung itu adalah yang

membuat orang lain merasa beruntung dan puas. Mending untung sedikit

tapi laku banyak dari pada untung banyak laku sedikit. Belajarlah menahan

diri untuk menikmati kebahagian orang lain sebagai keuntungan kita.

Banyak untung itu bagus tapi barokah, yaitu manfaat di dunia dan manfaat

di akherat.57

Berdasarkan hasil wawancara dengan Endang Maulidah yang

mengatakan bahwa:

“ Wirausahawan muslim sangatlah berguna bagi kita karena melihat orang yang sukses jadi pengusaha itu berkat mereka yang bisa memulai usaha dengan keberanian dan niat yang suci”.58

Faizah salah satu siswa jaga mengatakan:

“ Wirausahawan muslim kenapa tidak, sekarang jarang sekali mbak da orang yang jujur mereka cuma mementingkan diri sendiri. Tapi saya gak mau kayak ngitu. Saya mau buka usaha yang halal ja.59

Sulastri salah seorang siswa SMKN 3 Pamekasan juga mengatakan

bahwa:

“ Menjadi seorang wirausahawan muslim itu kemauan dan cita-cita saya mbak. Karena menjadi seorang yang sukses, jujur itu sulit.60

56 Hasil wawancara dengan Qorrotul Aini pada tanggal 18 Juni 200957 Yunus, Muh, Ibid, hal-84 58 Hasil wawancara dengan Endang Maulidah pada tanggal 18 Juni 200959 Hasil wawancara dengan Faizah pada tanggal 18 Juni 200960 Hasil wawancara dengan Sulastri pada tanggal 18 Juni 2009

69

Page 70: BAB 1,2, 3 new

Juhairiyah salah seorang siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan

juga bawa:

“engkok mbak mun deddih reng sukses, dediyeh ren sebedeh neng jelen sehalal Dinah makeh hasel sakunik tapih halal”.61

(saya mbak kalo jadi wirausahawan yang sukses pengen cari yang halal gak apa-apa penghasilan sedikit tapi halal)

Nurul Mukarromah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan juga

mengatakan bahwa:

“ dalam dunia bisnis atau usaha segala cara pasti ditempuh untuk meraih keuntungan. Tapi tidak dengan saya, saya mau berwirausaha dengan jalan yang sesuai dengan agama islam”.62

Fitriyah salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan mengatakan juga:

“sesuatu pekerjaan yang niatnya karena Allah SWT pasti akan mandapatkan hasilnya”.63

Faisal salah satu siswa SMKN 3 Pamekasan juga mengatakan:

“wirausahawan sukses berkat kerja keras dan keberanian”.64

Uswatun Hasanah juga mengatakan:

“saya ingin menjadi oaring yang sukses atas dasar bakat dan keberanian saya walaupun itu dengan modal yang sedikit, saya pengen memulaanya dari dasar dan dengan cara halal.”65

Dari hasil wawancara terhadap 11 informan dapat disimpulkan

bahwa pandangan siswa terhadap keinginan menjadi seorang

wirausahawan muslim menyatakan menjadi seorang wirausahawan

61 Hasil wawancara dengan Juhairiyah pada tanggal 18 Juni 200962 Hasil wawancara dengan Nurul M pada Tanggal 18 Juni 200963 Hasil wawancara dengan Fitriyah pada tanggal 18 Juni 200964 Hasil wawancara dengan Faisal pada tanggal 18 Juni 200965 Hasil wawancara dengan Uswatun H pada tanggal 18 Juni 2009

70

Page 71: BAB 1,2, 3 new

muslim sangatlah bermanfaat di dunia dan di akherat. Karena bagi mereka

harta dan uang hanyalah titipan dari Allah SWT. Bagi orang yang curang,

Allah akan mencabut barokahnya. Masalah kecurangan ini Allah

menjelaskan dalam Qur’an surat –Muthoffifin: 1-11 yang berbunyi

Melihat dari hasil wawancara dengan beberapa siswa motivasi untuk

berwirausaha kebanyakan mereka lebih senang membuka usaha dengan

memulainya dari dasar dan mncoba mengembangkan bakatnya

Secara etimologis, Winardi menjelaskan istilah motivasi (motivation)

berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan

(to move). Diserap dalam bahasa Inggris menjadi  motivation berarti

pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau

keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi mengemukakan,

motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Berdasarkan hal

tersebut diskusi mengenai motivasi tidak bisa lepas dari konsep motif.  Pada

intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya tindakan.

Steiner sebagaimana dikutip Hasibuan mengemukakan motif adalah “suatu

pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung

atau mengarah kepada sasaran akhir”. Ali sebagaimana dikutip Arep dan

Tanjung mendefinisikan motif sebagai “sebab-sebab yang menjadi dorongan

tindakan seseorang”.

71

Page 72: BAB 1,2, 3 new

Winardi menjelaskan, motif kadang-kadang dinyatakan orang sebagai

kebutuhan, keinginan, dorongan yang muncul dalam diri seseorang. Motif

diarahkan ke arah tujuan-tujuan yang dapat muncul dalam kondisi sadar atau

dalam kondisi di bawah sadar. Motif-motif merupakan “mengapa” dari

perilaku. Mereka muncul dan mempertahankan aktivitas, dan mendeterminasi

arah umum perilaku seorang individu. Hubungan antara motif, tujuan, dan

aktivitas dapat ditunjukan pada gambar berikut ini.

72

Page 73: BAB 1,2, 3 new

Gambar 1

Sebuah Situasi yang Memotivasi

Gambar 1 menunjukkan sebuah situasi yang memotivasi, di mana

motif-motif seorang individu, diarahkan ke arah pencapaian tujuan. Motif

terkuat, menimbulkan perilaku, yang bersifat diarahkan kepada tujuan atau

aktivitas tujuan.  Mengingat bahwa tidak semua tujuan dapat dicapai, maka

para individu tidak selalu mencapai aktivitas tujuan, terlepas dari kekuatan

motif yang ada. Jadi dengan demikian aktivitas tujuan dinyatakan dalam

gambar berupa garis putus-putus.66

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui, bahwa

motivasi siswa untuk menjadi wirausahawan lebih banyak melihat masa depan

dan untuk memenuhi kebutuhannya. Di era globalisasi ini memang persaingan

sangat ketat tapi mereka sangat antusias dengan membuka usaha sendiri

walaupun dengan modal yang sangat kecil. Namun mereka berfikir seorang

wirausaha memiliki berjiwa yang berani mengambil resiko untuk membuka

usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya

bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau

66 http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-motivasi.html. Di akses tanggal 26 agustus 2009

73

Page 74: BAB 1,2, 3 new

cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Dan wirausaha dapat dilakukan

seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya

selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha

yang dapat memberikan keuntungan. Resiko kerugian merupakan hal biasa

karena mereka memegang prinsip, bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan,

semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah

rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh perhitungan. Inilah

yang disebut dengan jiwa wirausaha.67

67 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 16-17

74

Page 75: BAB 1,2, 3 new

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian secara keseluruhan pembahasan yang terkait

dengan peran koperasi dalam membentuk karakter wirausaha yang dilanjutkan

dengan penyajian data dan analisis, maka sebagai pembahasan terakhir,

peneliti akan memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam mengembangkan dan pembentukan karakter wirausaha, maka

koperasi berusaha untuk menata manajemen dan melibatkan semua siswa

dalam pengembangannya. selain itu koperasi juga berusaha untuk

memenuhi semua fasilitas yang ada di koperasi tersebut. Agar

nantinya siswa juga bisa menjalankan dan memiliki karakter

wirausahawan.

2. Pandangan siswa terhadap keinginan menjadi seorang wirausahawan

muslim sangatlah bermanfaat di dunia dan di akherat. Karena mereka

memandang harta hanyalah titipan dari AllahSWT

B. Saran

Berangkat dari kesimpulan di atas, maka penulis ingin menyumbang

berupa saran – saran dalam mengembangkan koperasi yang ada di SMKN 3

Pamekasan

75

Page 76: BAB 1,2, 3 new

1. Bagi siswa, dalam mengembangkan jiwa mandiri hendaknya mereka

berwirausaha demi masa depannya. Namun dalam berwirausaha hendaknya

yang sesuai dengan karakter wirausaha muslim.

2. Berkait dengan mendidik dan membentuk karakter wirausaha pada siswa,

koperasi harus bisa menata manajemen dan melibatkan semua siswa dalam

berkoperasi.

3. untuk mengatasi kendala yang ada maka sekolah di harapkan untuk segara

memenuhi fasilitas yang ada. Agar dalam pengembanganya nanti koperasi

bisa lebih maju dan berkembang. Sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

siswa dalam melatih menjadi seoranga wirausaha.

76