1. naskah akademik _ penerapan bimbingan konseling2

Upload: fajar-efendi-daulay

Post on 02-Mar-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    1/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    UGAS

    PERA URAN SEKOLAH

    EN ANG :

    PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

    DALAM RUANG KELAS

    SMA NEGERI 10 AKENGON

    ACEH ENGAH

    OLEH :

    HENDRI PU RA

    NIM : 8156132069

    PROGRAM S UDI ADMINIS RASI

    PENDIDIKAN

    KONSEN RASI KEPENGAWASAN

    PROGRAM PASCA SARJANA

    UNIERSI AS NEGERI MEDAN

    1

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    2/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    2016

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha

    Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat

    menyelesaikan Tugas Penyusunan Naskah Akademik ini

    Penulis juga mengu!apkan terima kasih kepada "apak #r #ar$in, MPd

    se%agai d&sen pengampu matakuliah 'e%ijakan Pendidik dan Tenaga

    'ependidikan Pendidikan Menengah

    Penulis menyadari sepenuhnya %ah$a dalam pem%uatan Naskah

    Akademik ini masih kurang sempurna, %aik isi maupun penulisannya (ntuk itu

    penulis menerima kritik dan saran yang %ersi)at k&nstrukti) demi sempurnanya

    Naskah Akademik ini Sem&ga tulisan ini dapat %erman)aat %agi para pem%a!a

    Medan, *e%ruari +.

    Hormat Saya

    Penulis

    2

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    3/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4

    A Latar "elakang /

    " 0denti)ikasi Masalah 1

    2 3umusan Masalah

    # Tujuan Penyusunan

    E Met&de Penelitian +

    BAB II KAJIAN TEORITIS DAN FAKTA EMPIRIS..................................13

    BAB III EALUASI DAN ANALISA PERATURAN

    PERUNDANG!UNDANGAN TERKAIT........................................1"

    BAB I KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PENERAPAN

    SISTEM BARU #ANG AKAN DIATUR DALAM

    PERATURAN SEKOLAH ................................................................ $%

    BAB PENUTUP ............................................................................................ 3&

    DAFTAR PUSTAKA

    3

    ii

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    4/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    NASKAH AKADEMIK

    PERA URAN SEKOLAH EN ANG

    PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM RUANG

    KELAS

    SEKOLAH MENENGAH A AS NEGERI 10 AKENGON

    KABUPA EN ACEH ENGAH

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

    peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

    untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

    diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan

    yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

    Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di ndonesia salah satu

    faktor yang paling penting dan sangat mempengaruhi adalah

    keprofesionalan guru. !onselor atau guru "! adalah tenaga

    pendidik profesional yang memiliki standar kuali#kasi akademik

    dan kompetensi konselor dengan keunikan konteks tugas dan

    ekspektasi kinerja. $kspektasi kinerja konselor dalam

    menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan dan konseling

    senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik,

    menghormati keragaman, serta mengutamakan kepentingan

    konseli, dengan selalu mencermati dampak jangka panjang

    dari pelayanan yang diberikan. !ompetensi guru "!

    %

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    5/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    mencakup empat hal penting yaitu kompetensi personal,

    kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi

    paedagogik. &alam hubungannya dengan tenaga profesional

    kependidikan, kompetensi guru "! sangat diperlukan untuk

    memenuhi spesi#kasi dalam pelaksanaan tugas'tugas yang

    berorientasi pada kualitas. &isamping itu pula harus ada

    penghargaan dan pengakuan yang tinggi kepada seorang guru

    "! agar dapat menghasilkan pendidikan dan pelayanan "!

    yang berkualitas. &engan demikian kompetensi konselor

    diharapkan dapat menjadi dasar dalam memberikan penilaian

    kinerja guru "! di (ekolah sehingga dapat mewujudkan guru

    "! yang profesional.

    B. Identifkasi Masalah

    1. Tugas Guru bibingan dan k!nseling

    )uru bimbingan dan konseling*konselor memiliki tugas,

    tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan

    bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. +ugas

    guru bimbingan dan konseling*konselor terkait dengan

    pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan

    kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta

    didik di sekolah. +ugas guru bimbingan dan

    konseling*konselor yaitu membantu peserta didik dalam

    a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang

    pelayanan yang membantu peserta didik dalam

    memahami, menilai bakat dan minat.

    b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan

    yang membantu peserta didik dalam memahami dan

    menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan

    -

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    6/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,

    berkeadilan dan bermartabat.

    c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang

    pelayanan yang membantu peserta didik

    mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti

    pendidikan sekolah*madrasah secara mandiri.

    d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang

    membantu peserta didik dalam memahami dan menilai

    informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

    enis layanan adalah sebagai berikut

    1/. 0ayanan orientasi, yaitu layanan yang membantu

    peserta didik memahami lingkungan baru, terutama

    lingkungan sekolah* madrasah dan obyek'obyek

    yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta

    mempermudah dan memperlancar peran peserta

    didik di lingkungan yang baru.

    2/. 0ayanan informasi, yaitu layanan yang

    membantu peserta didik menerima dan

    memahami berbagai informasi diri, sosial,

    belajar, karir*jabatan, dan pendidikan lanjutan.

    3/. 0ayanan penempatan dan penyaluran, yaitu

    layanan yang membantu peserta didik

    memperoleh penempatan dan penyaluran yang

    tepat di dalam kelas, kelompok belajar,

    jurusan*program studi, program latihan, magang,

    dan kegiatan ekstra kurikuler.

    %/. 0ayanan penguasaan konten, yaitu layanan yang

    membantu peserta didik menguasai konten

    tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan

    yang berguna dalam kehidupan di

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    7/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    sekolah*madrasah, keluarga, industri dan

    masyarakat.

    -/. 0ayanan konseling perorangan, yaitu layanan

    yang membantu peserta didik dalam

    mengentaskan masalah pribadinya.

    /. 0ayanan bimbingan kelompok, yaitu layanan

    yang membantu peserta didik dalam

    pengembangan pribadi, kemampuan hubungan

    sosial, kegiatan belajar, karir*jabatan, dan

    pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan

    tertentu melalui dinamika kelompok.

    /. 0ayanan konseling kelompok, yaitu layanan yang

    membantu peserta didik dalam pembahasan dan

    pengentasan masalah pribadi melalui dinamika

    kelompok.

    /. 0ayanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu

    peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh

    wawasan, pemahaman, dan cara'cara yang perlu

    dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau

    masalah peserta didik.

    4/. 0ayanan mediasi, yaitu layanan yang membantu

    peserta didik menyelesaikan permasalahan dan

    memperbaiki hubungan antar mereka.

    !egiatan'kegiatan tersebut didukung oleh

    1. 5plikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan

    data tentang diri peserta didik dan lingkungannya,

    melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun

    nontes.

    2. 6impunan data, yaitu kegiatan menghimpun data

    yang rele7an dengan pengembangan peserta didik,

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    8/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,

    komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.

    3. !onferensi kasus, yaitu kegiatan membahas

    permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus

    yang dihadiri oleh pihak'pihak yang dapat

    memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi

    terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat

    terbatas dan tertutup.

    %. !unjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data,

    kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah

    peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau

    keluarganya.

    -. +ampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan

    berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan

    peserta didik dalam pengembangan pribadi,

    kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir*jabatan.

    . 5lih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk

    memindahkan penanganan masalah peserta didik ke

    pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

    ". Beban #er$a Miniu Guru Bibingan dan

    #!nseling%#!nsel!r

    "eban kerja guru bimbingan dan konseling*konselor

    adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit

    1-8 9seratus lima puluh/ peserta didik dan paling banyak

    2-8 9dua ratus lima puluh/ peserta didik per tahun pada

    satu atau lebih satuan pendidikan yang dilaksanakan

    dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas

    untuk layanan klasikal dan*atau di luar kelas untuk

    layanan perorangan atau kelompok bagi yang dianggap

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    9/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    perlu dan yang memerlukan. (edangkan beban kerja

    guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala

    sekolah*madrasah membimbing %8 9empat puluh/ peserta

    didik dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai

    wakil kepala sekolah*madrasah membimbing 8 9delapan

    puluh/ peserta.

    Untuk mengetahui sejauhmana penyelenggaraan

    "imbingan dan !onseling 9"!/ di sekolah harus dilakukan

    penilaian 9e7aluasi/ dan untuk menjaring data yang

    dibutuhkan tentunya diperlukan instrumen tertentu.

    Penilaian !inerja "imbingan dan !onseling yaitu sebagai

    berikut

    1. :encakup kegiatan mengumpulkan dan

    mengintegrasikan informasi tentang klien dengan

    cara tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan

    perlakuan efektif dalam "!.

    2. Proses penilaian berlangsung kontinu*berkelanjutan

    sepanjang perlakuan atau proses bimbingan dan

    konseling.

    3. +eknik'teknik penilaian secara umum yang dapat

    digunakan

    a. Penilaian !ualitatif,

    Penilaian kualitatif berlangsung dalam proses

    perubahan itu; terpadu dalam strategi treatmen

    untuk memandu perkembangan diri sendiri dan

    untuk menginformasikan kepada klien. +idak seperti

    tes standard, seringkali terdiri atas game'game

    atau latihan simulasi yang bersifat

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    10/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    Penilaian perilaku dapat dilakukan dengan cara

    merekam perilakuperilaku yang tampak

    1/ :engidenti#kasi antisiden terhadap perilaku

    bermasalah dan konsekuensi'konsekuensi yang

    mengurangi frekuensi atau menghapuskannya,2/ &ilakukan dengan wawancara 9langsung dan

    tak langsung/,3/ &aftar masalah perilaku atau prosedur'prosedur

    khusus yangdirancang untuk merekam

    permasalahan konseli secaralangsung, atautidak langsung melalui catatan perilaku dari

    prosesinteraksi bimbingan dan konseling.

    c. =atatan :asa 0alu.

    =atatan masa lalu dilakukan dengan cara

    meninjau ulang rekaman konseli sebelumnya dan

    membantu konselor mengidenti#kasi polapola

    penting yang mungkintidak disadari klien atausegan untuk didiskusikan secara terus terang.

    %. Penilaian kinerja bimbingan dan konseling mencakup

    proses dan produk, yang dilaksanakan sebelum,

    selama, atau sesudah proses.

    -. Penilaian kinerja profesional konselor sekolah dilakukan

    terhadap tugastugaskinerja 9performance tasks/ dalam

    bentuk portofolio.

    &. 'uusan Masalah

    "elum berfungsinya pelayanan bimbingan konseling

    disekolah secara optimal dalam proses pembangunan

    karakter siswa, lebih disebabkan karena dua hal. Pertama

    rendahnya identi#kasi masalah yang dilakukan oleh guru

    bimbingan konseling karena hanya menunggu dalam ruang

    18

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    11/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    "! sehingga pelayanan bimbingan dan konseling juga belum

    maksimal. !edua belum adanya payung hukum yang

    memayungi mekanisme penyelenggaraan program

    "imbingan konseling yang dapat dilakukan di dalam ruang

    kelas sehingga peran guru "imbingan dan konseling dapat

    lebih maksimal. 5tas dasar permasalahan tersebut Naskah

    5kademik ini memberi landasan ilmiah tentang penyusunan

    >ancangan peraturan sekolah tentang Pelayanan

    "imbingan konseling didalam ruang kelas.

    D. Tu$uan Pen(usunan Naskah Akadeik

    +ujuan menyusun Naskah 5kademik >ancangan

    Peraturan (ekolah tentang Pelayanan "imbingan !onseling

    dalam >uang !elas sebagai berikut

    1. :erumuskan permasalahan'permasalahan yang

    timbul dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan

    konseling, sehingga Peraturan (ekolah tentang

    Pelayanan "imbingan !onseling dalam >uang !elas

    dapat memberi landasan dan kepastian hukum

    dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan

    konseling.

    2. :erumuskan keterkaitan >ancangan Peraturan (ekolah

    tentang Pelayanan "imbingan !onseling dalam >uang

    !elas dengan peraturan perundang'undangan terkait.

    3. :erumuskan landasan #loso#s, sosiologis, yuridis,

    dan ekonomis dalam pembentukan >ancangan

    Peraturan (ekolah tentang Pelayanan "imbingan

    !onseling dalam >uang !elas.

    %. :erumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang

    lingkup pengaturan, jangkauan, dan arah pengaturan

    11

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    12/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    pembentukan >ancangan Peraturan (ekolah tentang

    Pelayanan "imbingan !onseling dalam >uang !elas.

    E. Met!de Penelitian

    Penyusunan Naskah 5kademik >ancangan Peraturan

    (ekolah tentang Pelayanan "imbingan !onseling dalam

    >uang !elas dilakukan dengan menggunakan metode

    deskriptif melalui pendekatan yuridis normatif. &engan

    metode dan pendekatan ini diharapkan dapat

    menggambarkan berbagai permasalahan secara utuh dan

    menyeluruh, sehingga hasil analisis permasalahannya dapat

    dipergunakan sebagai landasan untuk mengenali hukum,

    khususnya hukum tertulis yang berlaku dan diatur dalam

    peraturan sekolah yang berkaitan dengan Pelayanan

    "imbingan !onseling.

    &ata yang digunakan berasal dari data sekunder yang

    terdiri atas bahan hukum primer yang berupa peraturan

    perundang'undangan yang berkaitan dengan "imbingan

    konseling dan bahan hukum tersier yang berupa hasil'hasil

    penelitian, pengkajian, dan sebagainya, serta data lain

    yang terkait dengan topik Pelayanan "imbingan !onseling

    dalam >uang !elas.

    BAB II

    12

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    13/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    #A)IAN TE*'ITI+ DAN P'A#TE# EMPI'I+

    (etiap indi7idu yang pernah sekolah di (:5yang sering

    ?bermasalah?, pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah

    bimbingan dan konseling 9"!/.+ujuan pendidikan menengah

    sering kali disalah artikan oleh pandangan umum, demi

    mutu keberhasilan akademis seperti persentase lulusan,

    tingginya nilai ebtanas murni, atau persentase kelanjutan ke

    perguruan tinggi negeri.

    !enyataan ini sulit dipungkiri, karena secara sekilas

    tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta didik

    9sekolah menengah umum*(:U/ untuk melanjutkan

    pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau penyiapan peserta

    didik 9sekolah menengah kejuruan*(:!/ agar sanggup

    memasuki dunia kerja.

    Penyiapan peserta didik demi melanjutkan ke pendidikan

    yang lebih tinggi hanya memperhatikan sisi materi pelajaran

    saja, agar para lulusannya dapat lolos tes masuk perguruan

    tinggi negeri atau agar siswanya dapat memperoleh

    pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. 5kibatnya, proses

    pendidikan di jenjang sekolah menengah akan kehilangan

    bobot dalam proses pembentukan pribadi indi7idu yang

    sebetulnya sangat penting dalam kehidupannya di masa yang

    akan datang.

    Pembentukan pribadi, pendampingan pribadi, pengasahan

    nilai'nilai kehidupan 97alues/ dan pemeliharaan kepribadian

    siswa 9cura personalis/ terabaikan. (ituasi demikian diperparah

    oleh kerancuan peran di setiap sekolah. Pendidikan adalah usaha

    sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

    13

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    14/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

    spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

    akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mewujudkan tujuan

    pendidikan di ndonesia salah satu faktor yang paling penting

    dan sangat mempengaruhi adalah keprofesionalan guru.

    Peran konselor dalam pemberian pelayanan bimbingan

    konseling 9"!/ di (ekolah sering direduksi sekedar sebagai

    polisi sekolah. "imbingan konseling yang sebenarnya paling

    potensial menggarap pemeliharaan pribadi'pribadi,

    ditempatkan dalam konteks tindakan'tindakan yang menyangkut

    disipliner siswa. :emanggil, memarahi, menghukum adalah

    proses klasik yang menjadi label "! di banyak sekolah. &engan

    kata lain, "! diposisikan sebagai @musuh? bagi siswa

    bermasalah atau nakal. (eharusnya "! itu dijadikan tempat

    untuk membantu memandirikan siswa agar setiap peserta didik

    mampu berkembang sesuai dengan tugas'tugas perkembangan

    yang yang ada. 6akikat bimbingan konseling di sekolah

    seharusnya bertujuan untuk dapat mendampingi siswa dalam

    beberapa hal. Pertama, dalam perkembangan belajar di sekolah

    9perkembangan akademis/. !edua, mengenal diri sendiri dan

    mengerti kemungkinan'kemungkinan yang terbuka bagi

    mereka, sekarang maupun yang akan datang. !etiga,

    menentukan cita'cita dan tujuan dalam hidupnya, serta

    menyusun rencana yang tepat untuk mencapai tujuan'tujuan

    itu. !eempat, mengatasi masalah pribadi yang mengganggu

    belajar di sekolah. $mpat peran di atas dapat efektif, jika

    "! didukung oleh mekanisme struktural di suatu sekolah secara

    baik.

    1%

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    15/31

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    16/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    bimbingan dalam usaha membantu konseli*klien secara tatap

    muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung

    jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah

    khusus.&ari sini kemudian bisa disimpulkan bahwa konseling

    adalah usaha membantu konseli atau klien dengan tujuan

    agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap

    berbagai persoalan atau masalah khusus yang dihadapinya

    dan berujung pada pemecahan masalah tersebut. ika diambil

    benang merah antara bimbingan 9guidance/ dan konseling

    9counseling/, maka bisa dikatakan bahwa masing'masing

    mempunyai peranan yang khas namun saling melengkapi

    satu sama lain. "imbingan lebih bersifat membantu secara

    pre7entif 9menentukan langkah atau mengambil keputusan ke

    depan untuk menghindari munculnya masalah atau problem/,

    sedangkan konseling merupakan bantuan yang lebih bersifat

    represif 9mengupayakan solusi setelah mengalami masalah

    atau problem/.

    &engan demikian, dapat diketahui bahwa pelayanan

    bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian

    bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli agar

    dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

    mandiri dengan memanfaatkan kekuatan indi7idu dan sarana

    yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma'norma

    yang berlaku serta dapat mengambil tanggung jawab sendiri

    terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus yang

    dihadapinya dan berujung pada pemecahan masalah tersebut.

    +untutan keprofesionalan suatu pekerjaan pada dasarnya

    melukiskan sejumlah persyaratan yang harus dimiliki oleh

    seseorang yang akan memangku pekerjaan tersebut. +anpa

    dimilikinya sejumlah persyaratan tersebut, maka seseorang

    1

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    17/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    tidak dapat dikatakan profesional. &engan demikian ia tidak

    memiliki kompetensi untuk pekerjaan tersebut. !onselor

    merupakan pekerjaan profesi, karenanya 0P+! telah

    menerapkan kurikulum yang berdasarkan kompetensi.

    !ompetensi konselor mencakup empat hal penting yaitu

    kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi

    sosial, dan kompetensi paedagogik. &alam hubungannya

    dengan tenaga profesional kependidikan, kompetensi

    menunjuk pada performance atau perbuatan yang bersifat

    rasional dan memenuhi spesi#kasi dalam pelaksanaan tugas'

    tugas kependidikan mencakup karakteristik'karakteristik yang

    berorientasi pada kualitas. !eberadaan konselor sangatlah

    penting khususnya dalam lingkup pendidikan formal, oleh

    karena itu diperlukan adanya standar kuali#kasi akademik

    minimal (1 "! dan Pendidikan Profesi !onselor serta

    kompetensi konselor yang terdiri dari kompetensi paedagogik,

    profesional, kepribadian dan sosial. !onteks tugas konselor

    berada dalam kawasan pelayanan yang bertujuan

    mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam

    pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan

    kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan

    umum. Pelayanan dimaksud adalah pelayanan bimbingan dan

    konseling.!onselor adalah pengampu pelayanan ahli

    bimbingan dan konseling, terutama dalam jalur pendidikan

    formal dan nonformal.

    $kspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan

    pelayanan ahli bimbingan dan konseling senantiasa

    digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik, menghormati

    keragaman, serta mengutamakan kepentingan konseli, dengan

    1

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    18/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    selalu mencermati dampak jangka panjang dari pelayanan yang

    diberikan.

    BAB III

    E,ALUA+I DAN ANALI+I+

    PE'ATU'AN PE'UNDANG UNDANGAN TE'#AIT

    Undang'Undang Nomor 28 +ahun 2883 +entang (istim

    Pendidikan Nasional dan Undang'Undang Nomor 1% +ahun

    288- tentang )uru dan &osen menyatakan bahwa guru

    sebagai pendidik merupakan tenaga profesional. Pengakuan

    kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan

    dengan serti#kat profesi pendidik yang diperoleh melalui

    serti#kasi dan bagi guru yang telah mendapat serti#kat

    pendidik akan diberikan tunjangan profesi yang besarnya

    setara dengan satu kali gaji pokok.

    &alam Undang'Undang Nomor 1% +ahun 288- tentang )uru

    dan &osen pasal 3- ayat 92/ dinyatakan bahwa beban kerja guru

    mengajar sekurang'kurangnya 2% jam dan sebanyak'

    banyaknya %8 jam tatap muka per minggu. Peraturan :enteri

    Pendidikan Nasional Nomor 1 +ahun 288 +entang (erti#kasi

    "agi )uru &alam abatan mengamanatkan bahwa guru yang

    telah memperoleh serti#kat pendidik, nomor registrasi, dan

    telah memenuhi beban kerja mengajar minimal 2% jam tatap

    muka per minggu memperoleh tunjangan profesi sebesar

    satu kali gaji pokok. +idak semua guru berada pada kondisi

    ideal dengan beban mengajar minimal 2% jam tatap muka per

    minggu . Cleh karena itu diperlukan suatu panduan bagi guru

    dalam pemenuhan wajib mengajar minimal 2% jam per minggu

    1

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    19/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    agar guru yang telah memiliki serti#kat pendidik memperoleh

    haknya, yaitu tunjangan profesi.

    !eberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional

    dinyatakan sebagai salah satu kuali#kasi pendidik, sejajar

    dengan kuali#kasi guru, dosen, pamong belajar, tutor,

    widyaiswara, fasilitator, dan instruktur 9UU No. 28 +ahun

    2883 Pasal 1 5yat /.:asing'masing kuali#kasi pendidik,

    termasuk konselor, memiliki keunikan konteks tugas dan

    ekspektasi kinerja. (tandar kuali#kasi akademik dan kompetensi

    konselor dikembangkan dan dirumuskan tas dasar kerangka

    pikir yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja

    konselor.

    Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari

    kegiatan pengembangan diri telah termuat dalam struktur

    kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan :enteri

    Pendidikan Nasional >epublik ndonesia Nomor 22 +ahun 288

    tentang (tandar isi untuk (atuan Pendidikan &asar

    :enengah."eban kerja )uru bimbingan dan konseling atau

    konselor pada Pasal -% ayat 9/ Peraturan Pemerintah >epublik

    ndonesia Nomor % +ahun 288 tentang )uru yang menyatakan

    bahwa beban kerja )uru bimbingan dan konseling atau konselor

    yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan

    adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit

    1-8 9seratus lima puluh/ peserta didik per tahun pada satu

    atau lebih satuan pendidikan.

    0ebih lanjut dalam penjelasan Pasal -% ayat 9/ yang

    menyatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling

    pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan

    pengawasan kepada sekurang'kurangnya 1-8 9seratus lima

    puluh/ peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk

    14

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    20/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan

    perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan

    memerlukan.

    !onselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah

    menyelesaikan pendidikan akademik strata satu 9('1/ program

    studi "imbingan dan !onseling dan program Pendidikan Profesi

    !onselor dari perguruan tinggi penyelenggara program

    pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.

    (edangkan bagi indi7idu yang menerima pelayanan profesi

    bimbingan dan konseling disebut konseli, dan pelayanan

    bimbingan dan konseling pada jalur pendidikan formal dan

    nonformal diselenggarakan oleh konselor.

    &alam Permendiknas No. 2 tahun 2884 tentang

    (tandar !uali#kasi 5kademik dan !ompetensi !onselor

    dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dikuasai guru

    "imbingan dan !onseling*!onselor mencakup % 9empat/ ranah

    kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

    kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

    !eempat rumusan kompetensi ini menjadi dasar bagi

    Penilaian !inerja )uru "imbingan dan !onseling*!onselor.

    >umusan (tandar !ompetensi !onselor telah

    dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka pikir

    yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja

    konselor.Namun bila ditata ke dalam empat kompetensi

    pendidik sebagaimana tertuang dalam PP 14*288-, maka

    rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor

    dapat dipetakan dan dirumuskan ke dalam kompetensi

    pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sebagai berikut.

    28

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    21/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    1. !ompetensi Pedagogik

    a. :enguasai teori dan praktsis pendidikan.:endeskripsikan

    ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya, prinsip'

    prinsip pendidikan dan proses pembelajaran, dan

    menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan.

    b. :engaplikasikan perkembangan #siologis dan psikologis

    serta perilaku konseli. :elaksanakan kaidah'kaidah

    perilaku manusia, perkembangan #sik dan psikologis

    indi7idu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan

    konseling dalam upaya pendidikan; kaidah'kaidah

    kepribadian, indi7idualitas dan perbedaan konseli

    terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling

    dalam upaya pendidikan; kaidah'kaidah belajar

    terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling

    dalam upaya pendidikan; kaidah'kaidah keberbakatan

    terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling

    dalam upaya pendidikan; kaidah'kaidah kesehatan

    mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan

    konseling dalam upaya pendidikan.

    c. :enguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling

    dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan

    :enguasai esensi bimbingan dan konseling pada

    satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.

    2. !ompetensi !epribadian

    a. "eriman dan bertakwa kepada +uhan Dang :aha $sa

    :enampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa

    kepada +uhan Dang :aha $sa, konsisten dalam

    menjalankan kehidupan beragama dan toleran

    terhadap pemeluk agama lain, b erakhlak mulia dan

    berbudi pekerti luhur.

    21

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    22/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    b. :enghargai dan menjunjung tinggi nilai'nilai

    kemanusiaan, indi7idualitas dan kebebasan memilih.

    :engaplikasikan pandangan positif dan dinamis

    tentang manusia sebagai makhluk 9spiritual,

    bermoral, sosial, indi7idual, dan berpotensi/,

    menghargai dan mengembangkan potensi positif

    indi7idu pada umumnya dan konseli pada

    khususnya, p eduli terhadap kemaslahatan manusia

    pada umumnya dan konseli pada khususnya,

    menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

    sesuai dengan hak asasinya, toleran terhadap

    permasalahan konseli serta mampu bersikap

    demokratis.

    c. :enunjukkan integritasdan stabilitas kepribadian yang

    kuat :enampilkan kepribadian dan perilaku yang

    terpuji 9seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan

    konsisten/; menampilkan emosi yang stabil; peka,

    bersikap empati, serta menghormati keragaman dan

    perubahan; menampilkan toleransi tinggi terhadap

    konseli yang menghadapi stres dan frustasi.

    d. :enampilkan kinerja berkualitas tinggi. :elakukan

    tindakan yang cerdas, kreatif, ino7atif, dan

    produktif; bersemangat, berdisiplin, dan mandiri;

    berpenampilan menarik dan menyenangkan;

    berkomunikasi secara efektif

    3. !ompetensi (osial

    a. :engimplementasikan kolaborasi intern di tempat

    bekerja :emahami dasar, tujuan, organisasi, dan

    peran pihak'pihak lain 9guru, wali kelas, pimpinan

    sekolah*madrasah, komite sekolah*madrasah/ di tempat

    22

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    23/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    bekerja; mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan

    kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

    pihak'pihak lain di tempat bekerja; b ekerja sama

    dengan pihak'pihak terkait di dalam tempat bekerja

    9seperti guru, orang tua, tenaga administrasi/.

    b. "erperan dalam organisasi dan kegiatan profesi

    bimbingan dan konseling. :emahami dasar, tujuan, dan

    5&*5>+ organisasi profesi bimbingan dan konseling

    untuk pengembangan diri dan profesi; menaati

    !ode $tik profesi bimbingan dan konseling; aktif dalam

    organisasi profesi bimbingan dan konseling untuk

    pengembangan diri dan profesi

    c. :engimplementasikan kolaborasi antarprofesi.

    :engkomunikasikan aspek'aspek profesional

    bimbingan dan konseling kepada organisasi profesi

    lain, memahami peran organisasi profesi lain dan

    memanfaatkannya untuk suksesnya pelayanan

    bimbingan dan konseling, dapat bekerja dalam tim

    bersama tenaga paraprofesional dan profesional profesi

    lain, :elaksanakan referal kepada ahli profesi lain

    sesuai dengan keperluan.

    %. !ompetensi Profesional

    a. :enguasai konsep dan praksis penilaian 9assessment/

    untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah

    konseli. :endeskripsikan hakikat asesmen untuk

    keperluan pelayanan konseling, memilih teknik

    penilaian sesuai dengan kebutuhan pelayanan

    bimbingan dan konseling, menyusun dan

    mengembangkan instrumen penilaian untuk

    keperluan bimbingan dan konseling,

    23

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    24/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan

    masalah'masalah peserta didik, memilih dan

    mengadministrasikan teknik penilaian pengungkapan

    kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi peserta

    didik, memilih dan mengadministrasikan instrumen

    untuk mengungkapkan kondisi aktual peserta didik

    berkaitan dengan lingkungan, mengakses data

    dokumentasi tentang peserta didik dalam pelayanan

    bimbingan dan konseling, menggunakan hasil

    penilaian dalam pelayanan bimbingan dan konseling

    dengan tepat, menampilkan tanggung jawab

    profesional dalam praktik penilaian.

    b. :enguasai kerangka teoretik dan praksis "imbingan

    dan !onseling. :engaplikasikan hakikat pelayanan

    bimbingan dan konseling,mengaplikasikan arah

    profesi bimbingan dan konseling, mengaplikasikan

    dasarEdasar pelayanan bimbingan dan konseling,

    mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling

    sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja,

    mengaplikasikan pendekatan*model*jenis pelayanan

    dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling,

    mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan

    bimbingan dan konseling.

    c. :erancang Program "imbingan dan !onseling.

    :enganalisis kebutuhan konseli, menyusun program

    bimbingan dan konseling yang berkelanjutan berdasar

    kebutuhan konseli secara komprehensif dengan

    pendekatan perkembangan, menyusun rencana

    pelaksanaan program bimbingan dan konseling,

    2%

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    25/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan

    program bimbingan dan konseling.

    d. :engimplementasikan Program "imbingan dan

    !onseling yang komprehensif.

    :elaksanakan program bimbingan dan konseling,

    melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam

    pelayanan bimbingan dan konseling, memfasilitasi

    perkembangan akademik, karier, personal, dan sosial

    konseli, mengelola sarana dan biaya program

    bimbingan dan konseling.

    e. :enilai proses dan hasil kegiatan "imbingan dan

    !onseling. :elakukan e7aluasi hasil, proses, dan

    program bimbingan dan konseling, melakukan

    penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan

    konseling, menginformasikan hasil pelaksanaan

    e7aluasi pelayanan bimbingan dan konseling kepada

    pihak terkait, menggunakan hasil pelaksanaan

    e7aluasi untuk mere7isi dan mengembangkan

    program bimbingan dan konseling.

    f. :emiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika

    profesional. :emberdayakan kekuatan pribadi, dan

    keprofesionalan )uru "imbingan dan

    !onseling*konselor, meminimalkan dampak lingkungan

    dan keterbatasan pribadi )uru "imbingan dan

    !onseling*konselor, menyelenggarakan pelayanan

    sesuai dengan kewenangan dan kode etik

    profesional )uru "imbingan dan !onseling*konselor,

    mempertahankan obyekti7itas dan menjaga agar

    tidak larut dengan masalah peserta didik,

    melaksanakan referal sesuai dengan keperluan,

    2-

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    26/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    peduli terhadap identitas profesional dan

    pengembangan profesi, mendahulukan kepentingan

    peserta didik daripada kepentingan pribadi )uru

    "imbingan dan !onseling*konselor.

    g. :enguasai konsep dan praksis penelitian dalam

    "imbingan dan !onseling.

    :endeskripsikan berbagai jenis dan metode

    penelitian, mampu merancang penelitian bimbingan

    dan konseling, melaksanakan penelitian bimbingan

    dan konseling, memanfaatkan hasil penelitian dalam

    bimbingan dan konseling dengan mengakses jurnal

    pendidikan dan bimbingan dan konseling.

    BAB I,

    #A)IAN TE'HADAP IMPLI#A+I PENE'APAN +I+TEM

    BA'U -ANG A#AN DIATU' DALAM PE'ATU'AN +E#*LAH.

    2

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    27/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    Penilaian !inerja )uru dilaksanakan secara teratur setiap

    tahun diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan

    penilaian sumatif di akhir tahun dengan memperhatikan hal'hal

    berikut.

    1. *b(ekti. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara

    obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru dalam

    melaksanakan tugas sehari'hari.

    ". Adil. Penilai kinerja guru memberlakukan syarat,

    ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru

    yang dinilai.

    /. Akuntabel. 6asil pelaksanaan penilaian kinerja guru

    dapat dipertanggungjawabkan.

    0. Beranaat. Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi

    guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya

    secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan karir

    profesinya.

    . Trans2aran. Proses penilaian kinerja guru

    memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak

    lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses

    informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.

    3. Praktis. Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan

    secara mudah tanpa mengabaikan prinsip'prinsip

    lainnya.

    4. Ber!rientasi 2ada tu$uan.Penilaian dilaksanakan

    dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.

    5. Ber!rientasi 2ada 2r!ses. Penilaian kinerja guru tidak

    hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu

    memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat

    mencapai hasil tersebut.

    2

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    28/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    6. Berkelan$utan.Penilaian kinerja guru dilaksanakan

    secara periodik, teratur, dan berlangsung secara terus

    menerus selama seseorang menjadi guru.

    17.'ahasia.6asil P! )U>U hanya boleh diketahui oleh

    pihak'pihak terkait yang berkepentingan.

    BAB ,

    PENUTUP

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pelayanan

    "imbingan !onseling di sekolah dan berdasarkan kajian ilmiah

    2

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    29/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    diatas kiranya peraturan sekolah yang menerapkan pelayan

    bimbingan konseling di dalam ruang kelas sudah menjadi

    tuntutan dalam program bimbingan dan konseling. (ehingga

    tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. +arget dari peraturan

    sekolah yang menerapkan pelayanan bimbingan konseling di

    dalam ruang kelas adalah sebagai berikut

    1. +ugas, Peran &an !ewajiban.

    +ugas, kewajiban dan peran )uru "imbingan !onseling sama

    dengan guru mata pelajaran yaitu memiliki waktu dan

    kesempatan berdiri di depan kelas.

    2. +ahapan Pelaksanaan

    )uru bimbingan dan konseling mendapatkan jam mengajar,

    dan masuk kedalam roster * jadwal mengajar yang sama

    dengan guru mata pelajaran.

    3. !erja (ama dan Partisipasi :asyarakat

    )uru bimbingan dan konseling dapat dengan mudah membuat

    gra#k perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor peserta

    didik, sehingga memudahkan program pelayanan bimbingan

    konseling melakukan e7aluasi dan kerja sama dengan lintas

    stage holder yang ada dalam masyarakat sekolah.

    %. Pembiayaan

    (egala biaya yang timbul akibat pelaksanaan program

    pelayanan "imbingan !onseling dapat dibebankan kedalan

    >encana 5nggaran "elanja (ekolah 9>5"/ yang bersumber

    sumber dari pembiayaan yang sah.

    -. !etentuan Penutup

    Peraturan (ekolah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    dan 5gar warga sekolah mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan (ekolah ini dengan

    24

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    30/31

    Naskah Akademik :Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam

    penempatannya dalam "erita 5cara (ekolah (:5 Negeri 18

    +akengon !abupaten 5ceh +engah.

    DA8TA' PU+TA#A

    !emdiknas, 2818, Pembinaan dan Pengembangan ProfesiGuru Buku : Pedoman Pelaksanaan PenilaianKiner!a Guru".

    !emdikbud, 2813 Ren#ana Strategis KementerinPendidikan dan Kebudayaan $%$ & $%'".

    6andaka, r7an "udhi, 281-,? Studi Deskri(tif Tentang )odel*+aluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

    Konseling Di Sma Negeri Di Kabu(aten Bantul. urnal

    38

  • 7/26/2019 1. NASKAH AKADEMIK _ Penerapan Bimbingan Konseling2

    31/31

    !onseling, Program (tudi "imbingan dan !onselingUni7ersitas 5hmad &ahlan Dogyakarta

    !emdikbud, "U!U 2 @Petun!uk Teknis PelaksanaanSerti,kasi Guru Dalam -abatan?.

    "udiamin. 2811. Penilaian Kiner!a Bimbingan danKonseling?. http.**www.kinerja konselor.com.

    &epdiknas. 288. Penataan Pendidikan ProfesionalKonselor dalam -alur Pendidikan .ormal dan Non.ormal".

    6amalik, Cemar. 2883. Pendidikan Guru". akarta "umi5ksara

    fdil. 2811. Bimbingan dan Konseling dalam Peraturandan Perundangan di /ndonesia". http.**www. referensikonseling.com.

    :ulyasa, $. 288. )en!adi Guru Profesional 0)en#i(takanPembela!aran Kreatif dan )enyenangkan". "andung>emaja >osdakarya.

    :unib, 5chmad. 288-. Pengantar /lmu Pendidikan".(emarang UP+ :!! UNN$( Pengurus "esar 5"!N.288. Naskah 5kademik Penataan Profesionalisasi!onselor dalam (istem Pendidikan Nasional.

    Permendiknas Nomor 2 tahun 288 tentang StandarKuali,kasi Akademik dan Kom(etensi Konselor.

    (etia +unggal, 6adi. 288. 1ndang2undang SistemPendidikan Nasional No3 $ Th $$4 Beserta AturanPelaksanaannya. akarta 6ar7arindo.

    UAer Usman, :oh. 288%. )en!adi Guru Profesional"."andung >emaja >osdakarya.