02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

26
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Upload: andi-wahyudin

Post on 24-May-2015

11.733 views

Category:

Career


4 download

DESCRIPTION

Peraturan pemerintah mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

TRANSCRIPT

Page 1: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012

TentangPenerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 2: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Pendahuluan• Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 atau yang biasa

disebut PP 50 ditandatangani pada tanggal 12 April 2012 oleh Presiden Repubik Indonesia DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono. dimana pada tanggal 24 Mei 2012 dilakukan louching PP 50 oleh Bapak Menteri Muhaimin Iskandar dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di kota Surabaya.

• Dengan terbitnya PP 50 secara hirarki peraturan perundangan mengantikan peraturan yang berada di bawahnya seperti Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 3: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Latar BelakangSistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) awalnya diatur di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Penerapan SMK3 dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 87 yang menyatakan :

a) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

b) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Sebagai pelaksanaan ketentuan UU 13/2003 tersebut, saat ini pelaksanaan SMK3 mengacu pada PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baru saja ditetapkan.

Page 4: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

APA YANG BERUBAH

Jika membandingkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:PER.05/MEN/1996 yang digunakan sebagai rujukan untuk dari PP 50 maka, terlihat mengalami perubahan yang cukup berarti dimana perubahan tersebut dapat dilihat dari point - point sbb :

• Batang tubuh dari PP 50 menetapkan VI BAB dan 22 Pasal dan PER.05/MEN/1996 menetapkan X BAB dan 12 Pasal.

• Penjelasan yang lebih lengkap atas Lampiran I Tentang Pedoman Penerapan SMK3, sesuai dengan siklus 5 prinsip dasar SMK3 ( Plan, Do, check, Action).

• Penyederhanaan dan penyelarasan kriteria dari Lampiran II Tentang Pedoman Penilaian SMK3, serta perubahan tingkat pelaksanaan, hasil penilaian audit dan kategori ketidaksesuaian dengan jumlah kriteria yang sama 166 kriteria.

• Pada lampiran III format laporan audit dengan format yang sama, hanya ditambahkan daftar hadir dan respon tindak lanjut dilampirkan dalam laporan dan penambahan distribusi laporan kepada Departemen terkait.

Page 5: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

RINGKASAN PERUBAHANBatang Tubuh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012

Pasal 1Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

Pasal 2Penerapan SMK3 bertujuan untuk:a. meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan

kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta

c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.

Page 6: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

RINGKASAN PERUBAHANBatang Tubuh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012

Pasal 5Kewajiban Penerapan SMK3(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi

perusahaan:a. mempekerjakan pekerja / buruh paling sedikit 100 (seratus) orang;

ataub. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau standar internasional.

Page 7: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

RINGKASAN PERUBAHANBatang Tubuh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012

Pasal 6SMK3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat meliputi:a. penetapan kebijakan K3;b. perencanaan K3;c. pelaksanaan rencana K3;d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dane. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Pasal 16Penilaian SMK3(1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang ditunjuk

oleh Menteri atas permohonan perusahaan.(2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian

penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Audit SMK3 yang

terdiri dari 12 elemen audit dan 166 kriteria

Page 8: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

RINGKASAN PERUBAHANBatang Tubuh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012

Pasal 17Pelaporan hasil audit(1) Hasil audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilaporkan kepada Menteri

dengan tembusan disampaikan kepada menteri pembina sektor usaha, gubernur, dan bupati/walikota sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3.

(2) Bentuk laporan hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertuang dalam pedoman yang tercantum dalam Lampiran III sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 18Pengawasan(3) Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi

dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.(4) Pengawasan meliputi : pembangunan dan terjaminnya komitmen, organisasi, SDM,

pelaksanaan peraturan, keamanan bekerja, pemeriksaan, pengujian dan pengukuran SMK3, keadaaan darurat industri, pelaporan kekurangan dan tindak lanjut audit.

Page 9: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

RINGKASAN PERUBAHANBatang Tubuh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012

Pasal 19(1) Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3

terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 21 Ketentuan peralihan.Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Perusahaan yang telah menerapkan SMK3, wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini paling lama 1 (satu) tahun.

Page 10: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN I PEDOMAN PENERAPAN SMK3

Pada lampiran ini sama menjelaskan secara menyeluruh 5 Prinsip dasar penerapan SMK3 dimana dengan mengunakan pendekatan Plan, Do, Check and Action (PDCA) yaitu : Penetapan Kebijakan, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3, Pemantauan dan Evaluasi Kinerja, Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Pada Lampiran I cukup banyak mengalami perubahan, dimana perubahan tersebut dengan tujuan memberikan penjelasan dan penegasan terhadap penerapan SMK3 seperti :

Penetapan Kebijakan Penjelasan yang lebih lengkap terhadap persyaratan Kebijakan K3 seperti: Kebijakan disyahkan oleh pucuk pimpinan , tertulis dan ditandatangani dan sosialisasi (mengikuti kriteria penilaian).

Page 11: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN I PEDOMAN PENERAPAN SMK3

Perencanaan K3 ₋ Mempertegas keterlibatan setiap pekerja/buruh dan orang

lain yang berada di tempat kerja harus berperan dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.

₋ Penegasan dalam sistem pertanggungjawaban dimana ditetapkan, pengusaha menetapkan tanggung jawab dan tanggung gugat dan adanya prosedur perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat dan reaksi yang cepat dan tepat terhadap kondisi menyimpang.

₋ Dalam penetapan tujuan dan sasaran K3 harus berkonsultasi dengan : wakil pekerja/buruh, ahli K3, P2K3 dan pihak lain terkait.

Page 12: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN I PEDOMAN PENERAPAN SMK3

Pelaksanaan Rencana K3₋ Penjelasan tambahan terhadap penyediaan prasarana dan sarana

yang memadai dengan adanya : organisasi yang bertanggung jawaban, anggaran, prosedur operasi/kerja.

₋ Prosedur pelaporan ekternal laporan harus disampaikan kepada pihak manajemen dan/atau pemerintah terhadap terjadinya ketidaksesuaian.

₋ Penjelasan tambahan terhadap Instruksi Kerja.₋ Tambahan terhadap penjelasan penyerahan sebahagian pekerjaan

kepada perusahaan lain harus menjamin bahwa perusahaan lain tersebut memenuhi persyaratan K3 dan dilakukanverifikasi terhadap persyaratan K3 tersebut dilakukan oleh personal yang kompeten dan berwenang serta mempunyai tanggung jawab yang jelas.

Page 13: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

LAMPIRAN I PEDOMAN PENERAPAN SMK3

Pelaksanaan Rencana K3₋ Penjelasan tambahan dalam proses pembelian / penggadaan barang dan jasa dimana Produk akhir

berupa barang atau jasa harus dapat dijamin keselamatannya dalam pengemasan, penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan serta pemusnahannya.

₋ Penjelasan tambahan upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri, Prosedur menghadapi keadaan darurat harus diuji secara berkala oleh personil yang memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang untuk mengetahui kehandalan pada saat kejadian yang sebenarnya Dan Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat, Dalam melaksanakan rencana dan pemulihan keadaan darurat setiap perusahaan harus memiliki prosedur rencana pemulihan keadaan darurat secara cepat untuk mengembalikan pada kondisi yang normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma.

Pemantauan dan Evaluasi KinerjaTidak ada perubahan

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3Tidak ada perubahan

P2K3 - BSP Sumut 1

Page 14: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN II PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Pada lampiran II dari PP 50 ini tidak banyak mengalami perubahan jumlah elemen audit 12 dan jumlah kriteria adalah 166 kriteria sama dengan Per.05/MEN/1996, perubahan yang terjadi adalah pengabungan kriteria audit dalam satu kriteria dan penambahan, kriteria baru dimana penambahan kriteria audit adalah sbb :

Sub elemen 1.41.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan

kepada tenaga kerja

Sub elemen 2.12.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen

perusahaan

Page 15: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN II PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Sub elemen 2.34 kriteria tambahan peraturan perundangan dan peryaratan lain dibidang K32.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi,

memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundang- undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan.

2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan

2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja.

2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk- petunjuk kerja.

Page 16: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN II PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Sub elemen 5.15.1.5 Persayaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi

pembelian.

Sub elemen 5.42 kriteria Kemampuan telusur produk5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat

diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3.

5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya.

Sub elemen 6.5.6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin K3 tenaga kerja atau orang lain

pada saat pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan perubahan.

Page 17: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

LAMPIRAN II PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Sub elemen 6.9Rencana dan pemulihan keadaan darurat6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan

peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sub elemen 7.2Pemantauan dan pengukuran lingkungan kerja7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau

pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.

Page 18: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Perubahan LainnyaPerubahan pelaksanaan penilaian dari tingkat resiko perusahaan yang diatur oleh Per.05/MEN/1996 yang menetapkan :1. Perusahaan kecil atau perusahaan tingkat resiko rendah2. Perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah3. Perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi

Menjadi berdasarkan tingkatan penerapan yang terdiri dari 3 (tiga) tingkatan ( tidak merubah jumlah kriteria audit) yaitu :1. Penilaian Tingkat awal

Penilaian penerapan SMK3 terhadap 64 (enam puluh empat) kriteria sebagaimana tercantum dalam kolom 3 pada Tabel 1.

2. Penilaian Tingkat TransisiPenilaian penerapan SMK3 terhadap 122 (seratus dua puluh dua) kriteria sebagaimana tercantum dalam kolom 3 dan kolom 4 pada Tabel 1.

3. Penilaian Tingkat LanjutanPenilaian penerapan SMK3 terhadap 166 (seratus enam puluh enam) kriteria sebagaimana tercantum dalam kolom 3, kolom 4, dan kolom 5 pada Tabel 1.

Page 19: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Perubahan LainnyaPenilaian hasil Audit SMK3 terdiri dari 3 kategori yaitu:1. Kategori Tingkat awal

Perusahaan yang memenuhi 64 (enam puluh empat) kriteria, kriteria tersebut sebagaimana tercantum dalam kolom 3 pada Tabel 1.

2. Kategori Tingkat TransisiPerusahaan yang memenuhi 122 (seratus dua puluh dua) kriteria, kriteria tersebut sebagaimana tercantum dalam kolom 3 dan kolom 4 pada Tabel 1.

3. Kategori Tingkat LanjutanPerusahaan yang memenuhi 166 (seratus enam puluh enam) kriteria, kriteria tersebut sebagaimana tercantum dalam kolom 3, kolom 4, dan kolom 5 pada Tabel 1.

Page 20: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Perubahan LainnyaTingkat penilaian penerapan SMK3 berubah dari Emas , Perak dan Tindakan hukum ditetapkan menjadi :

1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat penilaian penerapan kurang.

2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84% termasuk tingkat penilaian penerapan baik.

3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100% termasuk tingkat penilaian penerapan memuaskan.

Page 21: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Perubahan LainnyaUntuk kategori terhadap ketidaksesuain kriteria ditetapkan berdasarkan sifatnya dibagi atas 3 (tiga) kategori, yaitu:

1. Kategori Kritikal Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.

2. Kategori Mayor • Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan; • Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan • Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.

3. Kategori Minor • Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan

perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.

Dalam hal penilaian perusahaan termasuk kategori kritikal atau mayor, maka dinilai belum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian tingkat penerapan SMK3 tidak mengacu pada Tabel 2.

Page 22: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

Laporan penilaian SMK3 hanya mengalami perubahan terhadap distribusi laporan dengan menambahkan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan selain nama tempat kerja, Kementrian yang membidangi ketenagakerjaan, penyelenggara audit idependen. Menambahkan data pendukung laporan audit seperti daftar hadir pertemuan perusahaan yang diaudit; dan respon perusahaan terhadap tindak lanjut temuan ketidaksesuaian.

LAMPIRAN III

Page 23: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

Point2 Perubahan dari PP no 50 tahun 2012 tentang SMK3

No Point Penambahan SMK3 No 50 tahun 2012 Permenaker no 5 tahun 1996

1 Menekankan efektifitas tujuan peraturan perundangan

menekankan ke efektifitas pelaksanaan perlindungan K3

menciptakan sistem K3 Sehingga bisa saja ada persepsi yang penting ada dulu sistem SMK3 tanpa melihat efektifitasnya

2 Arahan pembuatan kebijakan SMK3

Ditekankan kepada pengusaha dalam menentukankebijakan minimal harus:• Identifikasi bahaya• Pelaksanaan perbandingan

terhadap perusahaan atau sektor yang lebih baik

• Review tinjauan ulang terhadap kejadian yang membahayakan

• Kompensasi & gangguna yang berkaitan dengan keselamatan

• Penilaian efesiensi dan efektifitas sumber daya yang disediakan

Pasal 1.3 tidak dijelaskan detail hanya menekankan koordinasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja

P2K3 - BSP Sumut 1

Page 24: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

Poit2 Perubahan dari PP no 50 tahun 2012 tentang SMK3

No Point Penambahan SMK3 No 50 tahun 2012 Permenaker no 5 tahun 1996

3 Isi Kebijakan Minimal harus ada visi dan tujuan perusahaan

Tidak dijelaskan

4 Menekankan keterlibatan Pengusaha

Lebih memperjelas pelibatan pengusaha mulai dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi atau peninjauan ulang.

Disebutkan pelaksana K3 wajib dijalankan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga kerja.

5 Isi rencana K3 Minimal rencana kegiatan meliputi:-       Tujuan-       Skala prioritas-       Upaya pengendalian-       Sumber daya yang dibutuhkan-       Jangka waktu pelaksanaan-       Indikator pencapaian-       Sistem pertanggungjawaban

Tidak ada ketentuan mengenai skala prioritas, sistem pertanggungjawaban

P2K3 - BSP Sumut 1

Page 25: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

Point2 Perubahan dari PP no 50 tahun 2012 tentang SMK3

No Point Penambahan SMK3 No 50 tahun 2012 Permenaker no 5 tahun 1996

6 Pertimbangan tenaga K3 dalam perencanaan

Menjelaskan secara jelas keterlibatan Serikat Pekerja.

Disebutkan meminta pertimbangan perwakilan tenaga kerja. Bisa saja bukan serikat pekerja tetapi wakil karyawan

7 Pemastian pelaksanaan perencanaan program

• Adanya permintaan sertifikat dan wewenang K3

• Adanya ketentuan mempertimbangkan masukan pekerja atau serikat pekerja

Tidak dijelaskan secara detail

8 Memperjelas peranan serikat buruh

Dimintai keterlibatan dalam implementasi SMK3

Dijelaskan hanya wakil pekerja

9 Memperjelas apa saja yang menjadi minimal kegiatan K3 (pasal 11 ayat 2)

Diarahkan lebih detail seperti pada:• Penentuan sumber bahaya• Pelaksanaan desain dan rekayasa• Penyerahan pekerjaaan • Dst

Tidak diarahkan

P2K3 - BSP Sumut 1

Page 26: 02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012

P2K3 - BSP Sumut 1

TERIMA KASIH