checklist pedoman teknis smk3 pp 50

28
file:///home/website/convert/temp/convert_html/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 1/28 166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3 SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012 SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013 NO. KRITERIA KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT PEMENUHANNYA KESESUAIAN*) KETIDAKSESUAIAN MAYOR MINOR 1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN 1.1. KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1 1.1.1 Kajima Safety Policy Safety Section HQ 2 1.1.2 Kebijakan yang ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus. Kajima Safety Policy Safety Section HQ 3 1.1.3 Safety Section HQ 4 1.1.4 5 1.1.5 Kebijakan mengenai Alcohol, Drug dan Aids Safety Section HQ 6 1.1.6 Safety Section HQ Prosentase 1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG UNTUK BERTINDAK 7 1.2.1 Safety Section HQ Safety Dept Project 8 1.2.2 SK P2K3 & SK Unit K3 9 1.2.3 HR Section 10 1.2.4 11 1.2.5 12 1.2.6 Safety Section HQ 13 1.2.7 Induction terhadap subkontraktor dan tamu 14 1.2.8 Safety Section HQ 15 1.2.9 Safety Section HQ Prosentase 1.3. TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI 16 1.3.1 Hasil peninjauan ulang dicatat dan didokumentasikan. Management review agenda dan Notulen MRM Safety Section HQ 17 1.3.2 Safety Section HQ No Urut TIDAK BERLAKU (N/A) Adanya kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja. Bukti konsultasi dengan wakil tenaga kerja (serikat pekerja) / Notulen Rapat, Daftar Hadir Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan pemasok dengan tatacara yang tepat. Penempelan di dinding, Diklat, training, pengarahan, sosialisasi, safety induction, visitor induction, dokumen tender, safety plan, papan pengumuman dll Safety Section HQ & Safety Dept Project Apabila diperlukan, kebijakan khusus dibuat untuk masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang bersifat khusus. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut mencerminkan dengan perubahan yang terjadi dalam peraturan perundangan. Agenda pada Management Review dan Notulen MRM, bukti Revisi pada Policy Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua personil yang terkait dalam perusahaan yang telah ditetapkan harus disebarluaskan dan didokumentasikan HQ : Struktur organisasi P2K3, Lembar distribusi Organisasi P2K3. Project : Struktur organisasi Unit K3, Lembar distribusi Organisasi Unit K3/ Safety Committee Penunjukkan penanggungjawab keselamatan dan kesehatan kerja harus sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Safety Section HQ & Safety Dept Project Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja keselamatan dan kesehatan kerja pada unit kerjanya. Uraian tugas & tanggung jawab Presdir dan PM (ada terkait K3) Perusahaan mendapatkan saran-saran dari ahli bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Monday Meeting di HQ dan Notulen rapat mingguan Unit K3 di Project, Laporan P2K3 dan Unit K3 / SSP berupa saran dan masukan (Rekomendasi) Safety Section HQ & Safety Dept Project Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan darurat mendapatkan latihan. Pelatihan TTD (evakuasi drill, fire fighting, first aid) Safety Section HQ & Safety Dept Project Kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dimasukkan dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat. Safety Performance KOA Management Review Report Pimpinan unit kerja diberi informasi tentang tanggung jawab mereka terhadap tenaga kerja kontraktor dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Safety Section HQ & Safety Dept Project Tanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan. Up date regulasi dan distribusi Daftar Induk Regulasi ke site Pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan. Tanggung jawab management pada Policy, manual dan job desc dan Manaegment Review Apabila memungkinkan, hasil tinjauan ulang dimasukkan kedalam perencanaan tindakan manajemen. Notulen MRM dan korelasi dengan Program tahun berikutnya sebagai follow up

Upload: ress

Post on 01-Feb-2016

587 views

Category:

Documents


211 download

DESCRIPTION

Panduan intepretasi bukti persiapan penerapan SMK3 PP No.50 tahun 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 1/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

1.1. KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1 1.1.1 Kajima Safety Policy Safety Section HQ

2 1.1.2 Kebijakan yang ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus. Kajima Safety Policy Safety Section HQ

3 1.1.3 Safety Section HQ

4 1.1.4

5 1.1.5 Kebijakan mengenai Alcohol, Drug dan Aids Safety Section HQ

6 1.1.6 Safety Section HQ

Prosentase 0

1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG UNTUK BERTINDAK

7 1.2.1 Safety Section HQ

Safety Dept Project

8 1.2.2 SK P2K3 & SK Unit K3

9 1.2.3 HR Section

10 1.2.4

11 1.2.5

12 1.2.6 Safety Section HQ

13 1.2.7 Induction terhadap subkontraktor dan tamu

14 1.2.8 Safety Section HQ

15 1.2.9 Safety Section HQ

Prosentase 0

1.3. TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI

16 1.3.1 Hasil peninjauan ulang dicatat dan didokumentasikan. Safety Section HQ

17 1.3.2 Safety Section HQ

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Adanya kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja.

Bukti konsultasi dengan wakil tenaga kerja (serikat pekerja) / Notulen Rapat, Daftar Hadir

Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan pemasok dengan tatacara yang tepat.

Penempelan di dinding, Diklat, training, pengarahan, sosialisasi, safety induction, visitor induction, dokumen tender, safety plan, papan pengumuman dll

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Apabila diperlukan, kebijakan khusus dibuat untuk masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang bersifat khusus.

Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut mencerminkan dengan perubahan yang terjadi dalam peraturan perundangan.

Agenda pada Management Review dan Notulen MRM, bukti Revisi pada Policy

Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua personil yang terkait dalam perusahaan yang telah ditetapkan harus disebarluaskan dan didokumentasikan

HQ : Struktur organisasi P2K3, Lembar distribusi Organisasi P2K3.

Project : Struktur organisasi Unit K3, Lembar distribusi Organisasi Unit K3/ Safety Committee

Penunjukkan penanggungjawab keselamatan dan kesehatan kerja harus sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja keselamatan dan kesehatan kerja pada unit kerjanya.

Uraian tugas & tanggung jawab Presdir dan PM (ada terkait K3)

Perusahaan mendapatkan saran-saran dari ahli bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.

Monday Meeting di HQ dan Notulen rapat mingguan Unit K3 di Project, Laporan P2K3 dan Unit K3 / SSP berupa saran dan masukan (Rekomendasi)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan darurat mendapatkan latihan.

Pelatihan TTD (evakuasi drill, fire fighting, first aid)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dimasukkan dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat.

Safety Performance KOA Management Review Report

Pimpinan unit kerja diberi informasi tentang tanggung jawab mereka terhadap tenaga kerja kontraktor dan orang lain yang memasuki tempat kerja.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Tanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan.

Up date regulasi dan distribusi Daftar Induk Regulasi ke site

Pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan.

Tanggung jawab management pada Policy, manual dan job desc dan Manaegment Review

Management review agenda dan Notulen MRM

Apabila memungkinkan, hasil tinjauan ulang dimasukkan kedalam perencanaan tindakan manajemen.

Notulen MRM dan korelasi dengan Program tahun berikutnya sebagai follow up

Page 2: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 2/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

18 1.3.3 Safety Section HQ

Prosentase 0

1.4 KETERLIBATAN DAN KONSULTASI DENGAN TENAGA KERJA

19 1.4.1 Safety Section HQ

Safety Dept Project

20 1.4.2 Safety Section HQ

21 1.4.3 Sesuai dengan peraturan perundangan perusahaan telah membentuk P2K3. SK P2K3 dan pengesahan Depnaker Safety Section HQ

22 1.4.4 Ketua P2K3 adalah pengurus atau pimpinan puncak. SK P2K3 dan pengesahan Depnaker Safety Section HQ

23 1.4.5 Sertifikat Ahli K3 Safety Section HQ

24 1.4.6 Safety Section HQ

25 1.4.7 Safety Section HQ

Risalah Rapat Unit K3 / SSP dan distribusinya Safety Dept Project

26 1.4.8 Laporan bulanan P2K3 dan Unit K3

27 1.4.9 Safety Dept Project

Bukti training KY meeting dan Training TTD Safety Dept Project

28 1.4.10 Pembentukan TTD dan sosialisasinya

Prosentase 0

2 STRATEGI PENDOKUMENTASIAN

2.1. PERENCANAAN RENCANA STRATEGI K3

29 2.1.1

30 2.1.2

31 2.1.3 Safety Plan

32 2.1.4

33 2.1.5 Safety Objective dan Monitoringnya

Prosentase 0

2.2. MANUAL SMK3

34 2.2.1 Safety Section HQ dan HR

35 2.2.2 Prosedur dan WI Safety Section HQ

Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan Sistem Manajemen K3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektifitas Sistem Manajemen K3.

Management review agenda dan Notulen MRM

Keterlibatan tenaga kerja dan penjadualan konsultasi dengan wakil perusahaan yang ditunjuk didokumentasikan.

PKB yang membahas item K3, pengurus P2K3 ada wakil karyawan, Notulen rapat PKB

Rapat harian/ mingguan konstruksi, jadwal dan notulen terkait K3

Dibuatkan prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Prosedur Konsultasi, Komunikasi dan Partisipasi

Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan risiko.

Program K3 memuat pengembangan terkait pengendalian resiko (Program Training kompetensi internal dan external)

P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja.

Risalah Rapat P2K3 dan distribusinya (minimal sebulan sekali, Kajima seminggu sekali dalam Monday Meeting)

P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Apabila diperlukan, dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggungjawab keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Leader dalam KY Meeting, tanya anggotanya apakah mereka mengerti bahwa ada Kelompok KY dan Leadernya siapa

Apabila kelompok-kelompok kerja telah terbentuk, maka tenaga kerja diberi informasi tentang struktur kelompok kerja tersebut.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan operasi.

Hiradc, kompetensi pembuat, sertifikat pembuat dan pengalaman kerjanya

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Perencanaan strategi keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan telah ditetapkan dan diterapkan untuk mengendalikan potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang telah teridentifikasi, yang berhubungan dengan operasi.

Control pada Hiradc, program2 yang dibuat untuk realisasi control dan monitoringnya

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Rencana didasarkan pada potensi bahaya dan insiden, serta catatan keselamatan dan kesehatan kerja sebelumnya.

Safety Plan, mereview plan sebelumnya yang tidak actual atau menyimpang

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Rencana tersebut menetapkan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan yang dapat diukur, menetapkan prioritas dan menyediakan sumber daya.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Manual Sistem Manajemen K3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja untuk semua tingkatan dalam perusahaan.

Safety Manual dan Job Desc sesuai struktur organisasi

Apabila diperlukan manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat kerja tertentu telah dibuat.

Page 3: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 3/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

36 2.2.3 OHS web access Safety Section HQ dan ITManual Sistem Manajemen K3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan.

Page 4: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 4/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

2.3. PENYEBARLUASAN INFORMASI K3

37 2.3.1

38 2.3.2 Katalog dokumen, daftar isi mengenai K3

Prosentase 0

3 PENINJAUAN ULANG PERENCANAAN (DESIGN) DAN KONTRAK

3.1. PENGENDALIAN PERENCANAAN

39 3.1.1 Safety Dept Project

40 3.1.2 Prosedur Planning Phase Safety Section HQ

41 3.1.3 Safety Dept Project

42 3.1.4 Safety Dept Project

Prosentase 0

3.2. PENINJAUAN ULANG KONTRAK

43 3.2.1 Safety Section HQ

44 3.2.2 Safety Dept Project

45 3.2.3

46 3.2.4 Catatan tinjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan. Dokumentasi Ordner/ Katalog

Prosentase 0

4 PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN

47 4.1.1 Status Master, penomoran distribusi dll Safety Section HQ

48 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut. Safety Section HQ

49 4.1.3 Katalog dokumen

50 4.1.4

Informasi tentang kegiatan dan masalah keselamatan dan kesehatan kerja disebarkan secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja perusahaan.

Papan Informasi K3L Proyek, rambu-rambu, tata tertib, kebijakan, Safety Action, Campaign

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Catatan-catatan informasi keselamatan dan kesehatan kerja dipelihara dan disediakan untuk seluruh tenaga kerja dan orang lain yang datang ke tempat kerja.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang dilakukan pada tahap melakukan perancangan atau perancangan ulang.

PRELIMINARY RISK ASSESMENT - PLANNING PHASE sudah dibuat dan ditandatangani

Prosedur dan instruksi kerja untuk penggunaan produk, pengoperasian sarana produksi dan proses yang aman disusun selama tahap perancangan.

Petugas yang kompeten telah ditentukan untuk melakukan verifikasi bahwa perancangan memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan.

Planning Phase telah Verifikasi oleh Safety Superintendent/ Safety Coordinator

Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.

VERIFICATION FORM OF SAFETY ASPECT IN PLANNING PHASE, PLANNING PHASE CHECK LIST, LIST ON INPUT DOCUMENT AT PLANNING PHASE sudah dibuat dan di tandatangani

Prosedur yang terdokumentasikan harus mampu mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.

Prosedur Pengendalian Subcontractor dan Prosedur pembelian (Purchasing)

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tahap tinjauan ulang kontrak oleh personil yang berkompeten.

Safety Plan Subcontractor dibuat oleh personil yang kompeten (bukti sertifikat pelatihan Hiradc dan pengalaman kerja)

Kontrak-kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pelanggan.

Safety Kick off meeting, Lampiran PO dan WO point F : Safety Item

Safety Dept Project, Procurement HQ dan Logistic Project

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Dokumen keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi.

Lembar distribusi dokumen dan Bukti kirim dokumen

Dokumen keselamatan dan kesehatan kerja edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus.

Bukti pemusnahan dokumen, Dokumen Master Usang di stempel Absolute

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Page 5: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 5/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

4.2. PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOKUMEN

51 4.2.1 Prosedur Pengendalian Dokumen Safety Section HQ

52 4.2.2

53 4.2.3

Prosentase 0

5 PEMBELIAN

5.1 SPESIFIKASI DARI PEMBELIAN BARANG DAN JASA

54 5.1.1 Prosedur Pembelian

55 5.1.2

56 5.1.3

57 5.1.4 Safety Dept Project

Prosentase 0

5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI

58 5.2.1 Logistic Project

Prosentase 0

5.3. KONTROL BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN

59 5.3.1 Safety Dept Project

60 5.3.2 Produk yang disediakan oleh pelanggan dapat diidentifikasikan dengan jelas. Logistic Project

Prosentase 0

6 KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN K3

6.1. SISTEM KERJA

61 6.1.1 Hiradc sesuai dengan prosedur hiradc

62 6.1.2

63 6.1.3

64 6.1.4

65 6.1.5 Safety Section HQ

66 6.1.6 Prosedur dan WI dilegalisasi Safety Section HQ

Terdapat sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan terhadap dokumen keselamatan dan kesehatan kerja.

Apabila memungkinkan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya.

Kronologi dalam Manual/ Prosedur bila ada revisi

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang.

Daftar Induk Dokumen dengan status Master/ Terkendali harus sesuai dengan Dokumen dalam OHS Web Address

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan keselamatan dan kesehatan kerja telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli.

Safety Section HQ / Procurement HQ / Logistic Project

Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan dan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

PO dan WO mencantumkan persyaratan K3 (point F)

Procurement HQ dan Logistic Project

Konsultasi dengan tenaga kerja yang potensial berpengaruh pada saat keputusan pembelian dilakukan apabila persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dicantumkan dalam spesifikasi pembelian.

Bukti konsultasi dengan Safety Staff saat pembelian material atau paraf safety dalam PO/ WO (lampiran F)

Procurement HQ dan Logistic Project

Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap prosedur kerja perlu dipertimbangkan sebelum pembelian, serta ditinjau ulang sebelum pembelian dan pemakaian sarana produksi dan bahan kimia.

Bukti training pemakaian APD (Harness, carmentle dll oleh Vendor)

Barang dan jasa yang telah dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.

Dokumen approval incoming material sesuai dengan spesifikasi oleh Gudang/ Logistik

Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya. Catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur ini.

Material dan Subkont / pekerjaan yang di supply oleh Owner harus melalui Hiradc

Penomoran/ Label khusus pada material Owner

Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan telah menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses kerja.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian.

Control mempertimbangkan Hirarchi pengendalian (tertulis control yang digunakan termasuk : Eliminasi, Substitusi, Engineering Control, Rambu dan Adm atau APD atau kombinasi

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat prosedur kerja yang didokumentasikan dan jika diperlukan diterapkan suatu sistem “Ijin Kerja“ untuk tugas-tugas yang berisiko tinggi.

Prosedur Work Permit dan Permit tergantung ditempat kerja

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Prosedur atau petunjuk kerja untuk mengelola secara aman seluruh risiko yang teridentifikasi didokumentasikan.

Daftar WI (WI juga bisa dijadikan Control Administratif)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Kepatuhan dengan peraturan, standar dan ketentuan pelaksanaan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja.

Bila ada revisi WI harus mengacu Standard dan standard di cantumkan (WI 04

Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan prosedur disahkan oleh pejabat yang ditunjuk.

Page 6: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 6/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

67 6.1.7 Safety Dept Project

68 6.1.8 Safety Dept Project

69 6.1.9

Prosentase 0

6.2. PENGAWASAN

70 6.2.1 Safety Dept Project

71 6.2.2 Safety Dept Project

72 6.2.3 Safety Dept Project

73 6.2.4 Safety Dept Project

74 6.2.5 Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi. Safety Dept Project

Prosentase 0

6.3. SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL

75 6.3.1 FASO

76 6.3.2 Gap Analisis Kompetensi HR HQ / FASO

Prosentase 0

6.4 LINGKUNGAN KERJA

77 6.4.1 Safety Dept Project

78 6.4.2 Terdapat pengendalian atas tempat-tempat dengan pembatasan ijin masuk. Safety Dept Project

79 6.4.3 Safety Dept Project

80 6.4.4 Safety Dept Project

Prosentase 0

6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA PRODUKSI

81 6.5.1

82 6.5.2

83 6.5.3 Sarana produksi yang harus terdaftar memiliki sertifikat yang masih berlaku.

84 6.5.4

Alat pelindung diri disediakan bila diperlukan dan digunakan secara benar serta dipelihara selalu dalam kondisi layak pakai.

Matrix APD, Inventory, Jadwal Maintain dan Stok

Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan laik pakai sesuai dengan standar dan atau peraturan perundangan yang berlaku.

Approval APD dalam Kick Off Meeting Subkont

Upaya pengendalian risiko ditinjau ulang apabila terjadi perubahan pada proses kerja.

Revisi Hiradc harus dilakukan setiap terjadi incident atau ada perubahan proses/ metode kerja

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.

Daily Patrol, Safety Patrol Report, Job Desc Safety Spv

Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas.

Behavior Base Safety Form kepada pekerja baru

Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.

Daftar hadir pembuatan Hiradc (Spv ikut serta), Anomaly form yang dibuat oleh Spv

Pengawas diikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat kerja dan kecelakaan, dan wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengurus.

Daftar Tim Investigasi (harus melibatkan Site Manager/ Spv)

Daftar hadir Rapat Konstruksi atau Rapat K3, Spv harus ikut

Persyaratan tugas tertentu, termasuk persyaratan kesehatan, diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja.

Persyaratan2 seleksi personil khususnya terkait K3, termasuk MCU/ Surat keterangan sehat, pengalaman kerja dll

Penugasan pekerjaan harus berdasarkan pada kemampuan dan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja.

Perusahaan melakukan penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk.

Hazard Mapping Board (hot work, area terbatas, area high risk dll diberi tanda khusus)

Rambu, pagar dan pengendalian lainnya untuk daerah kerja yg berpotensi bahaya.

Fasilitas-fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

Tempat merokok/ Rest Area/ urinoir/ Kantin/ Mess/ Eye wash/ Wastafel/ Shower dsb

Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

Rambu mendapat penerangan min. 10lux, Evacuation road, warna hijau tulisan putih untuk Exit

Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.

Jadwal inspeksi alat berat, jadwal maintenance alat berat (Alat KI dan Vendor)

Safety Dept Project dan Logistic

Semua catatan yang memuat data-data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan-perubahan yang dilakukan atas sarana produksi harus disimpan dan dipelihara.

Bukti-bukti inspeksi, premob, maintenance alat, perubahan, perbaikan (alat milik KI)

Safety Dept Project dan Logistic

SILO, Daftar alat, tgl expired dan jadwal resertifikasi (Termasuk alat vendor dan sewa)

Safety Dept Project dan Logistic

Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan personel yang berkompeten.

Minta sertifikat vendor yang melakukan perbaikan alat, perawatan alat (misal TC)

Safety Dept Project dan Logistic

Page 7: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 7/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

85 6.5.5

86 6.5.6 Safety Dept Project

Safety Dept Project

87 6.5.7 Safety Dept Project

88 6.5.8 Prosedur LOTO Safety Dept Project

89 6.5.9 Safety Dept Project

Prosentase 0

6.6. PELAYANAN

90 6.6.1 NA

91 6.6.2 NA

Prosentase 0

6.7. KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT

92 6.7.1 Hiradc Emergency Situation

93 6.7.2

94 6.7.3 Flowchart Emergency, Bukti Drill

95 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat diberikan pelatihan khusus.

96 6.7.5

97 6.7.6

98 6.7.7 Posisi APAR, Map APAR, P3K tidak terhalang

Prosentase 0

6.8. P3K

99 6.8.1

100 6.8.2 Penunjukan petugas P3K dan sudah ditraining

Prosentase 0

7 STANDAR PEMANTAUAN

7.1. PEMERIKSAAN BAHAYA

101 7.1.1 Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.

102 7.1.2 Safety Dept Project

Apabila memungkinkan, sarana produksi yang akan diubah harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.

Safety Dept Project dan Logistic

Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan yang mencakup ketentuan mengenai peralatan-peralatan dengan kondisi keselamatan yang kurang baik dan perlu untuk segera diperbaiki.

Prosedur Operasional, Maintenance dan Service of Equipment

ROS atau NC apabila ditemukan peralatan yang kurang baik secara safety dan perlu diperbaiki (bukti inspeksi)

Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat yang sudah tidak aman lagi jika digunakan atau yang sudah tidak digunakan lagi.

Prosedur LOTO (lock Out Tag Out), pasang Tag/ label (ALAT RUSAK) dan di gembok

Apabila diperlukan, dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.

Prosedur persetujuan untuk menjamin bahwa peralatan produksi dalam kondisi yang aman untuk dioperasikan.

Premob, Resume Inspection, Equipment Passed

Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.

Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pemberian pelayanan memenuhi persyaratan.

Keadaan darurat yang potensial (di dalam atau di luar tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang berkompeten.

Dilakukan Drill sesuai prosedur (2x dalam setahun)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Petugas TTD telah mendapat pelatihan yang sesuai (sertifikat/ daftar hadir training)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas/menyolok dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja perusahaan.

Rambu Jalur evacuasi, exit, tangga, peta evakuasi, Safety Call Center, floor warden,

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Alat dan sistem keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala.

Checklist inspeksi peralatan keadaan darurat (APAR, Emergency Bag, Dll), Jadwal Refil APAR, Cek Emergency Lamp, Breathing Apparatus dll

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai oleh petugas yang berkompeten.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem PPPK yang ada memenuhi standard dan pedoman teknis yang berlaku.

Ceklist kondisi kotak P3K, kelengkapan obat, pemakaian, pengantian sesuai Permenaker 15/2008

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Petugas PPPK telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Ada jadwal reguler Safety Patrol dan laporannya/ di office jadwal house keeping

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.

Safety Patrol dilakukan dengan Management dan Subkont (SSP)

Page 8: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 8/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

103 7.1.3 Jelas Safety Dept Project

104 7.1.4 Check list inspeksi (Lokasi kerja, mess) Safety Dept Project

105 7.1.5 Safety Dept Project

106 7.1.6 Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya. Follow up action di monitor (pic, close dan tgl) Safety Dept Project

Inspeksi mencari masukkan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.

Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.

Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.

Laporan diajukan kepada Management dan Unit K3/ SSP (distribusi)

Page 9: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 9/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

7.2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA

107 7.2.1

108 7.2.2 Hasil Pemantauan internal dan external

Prosentase 0

7.3. PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

109 7.3.1 Prosedur Monitoring dan Kalibrasi Safety Dept Project

Daftar alat ukur dan jadwal kalibrasi Safety Dept Project

110 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasikan oleh petugas yang berkompeten. Nama badan kalibrasi dan sertifikat kalibrator Safety Dept Project

Prosentase 0

7.4. PEMANTAUAN KESEHATAN

111 7.4.1 Jadwal dan hasil Cek fisik tenaga kerja Safety Dept Project

112 7.4.2 Jadwal dan Hasil MCU Karyawan HR HQ / FASO

113 7.4.3 Nama Provider HR HQ / FASO

114 7.4.4 Provider asuransi CAR HR HQ / FASO

115 7.4.5 HR HQ / FASO

Prosentase 0

8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN

8.1. PELAPORAN KEADAAN DARURAT

116 8.1.1

Prosentase 0

8.2. PELAPORAN INSIDEN

117 8.2.1 Safety Section HQ

118 8.2.2 Laporan sesuai Permen 03/98

Prosentase 0

8.3. PENYELIDIKAN KECELAKAAN

119 8.3.1 Prosedur Incident Investigasi Safety Section HQ

120 8.3.2

121 8.3.3 Laporan investigasi kecelakaan & CAR

122 8.3.4 Ada PIC dan Target pada Investigasi Report

123 8.3.5

124 8.3.6 Efektifitas tindakan perbaikan dipantau. Monitoring countermeasure/ CAR

Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara.

Jadwal Pemantauan lingkungan kerja setiap tahun (Faktor fisik, kimia dan biologi) internal dan external

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Pemantauan lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat sistem yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai kesehatan dan keselamatan.

Sesuai dengan peraturan perundangan, kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung bahaya harus dipantau.

Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Catatan mengenai pemantauan kesehatan dibuat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Rekam medik karyawan dan hasil follow upnya

Terdapat prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan personil perlu diberitahu mengenai proses pelaporan sumber bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Pemasangan Incident Communication Flow chart, Safety Call Center, Laporan TBM (info komunikasi inciden dan bahaya), Anomaly form

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta insiden di tempat kerja dilaporkan.

Prosedur Pelaporan Incident dan Penyakit akibat kerja

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dilaporkan.

Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang telah dilatih.

Penetapan tim investigasi pada prosedur dan pada laporan investigasi (ada ahli K3 didalamnya)

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Laporan penyelidikan berisi saran-saran dan jadual waktu pelaksanaan usaha perbaikan.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Tanggung jawab diberikan kepada petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan tindakan perbaikan sehubungan dengan laporan penyelidikan.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Tindakan perbaikan didiskusikan dengan tenaga kerja di tempat terjadinya kecelakaan.

Sosialisasi Countermeasure kepada pekerja terkait (bukti foto dan daftar hadir)

Safety Section HQ & Safety Dept ProjectSafety Section HQ & Safety Dept Project

Page 10: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 10/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

8.4. PENANGANAN MASALAH

125 8.4.1 Safety Dept Project

126 8.4.2 Info dalam TBM atau Camapaign Safety Dept Project

Prosentase 0

9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA

9.1. PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS

127 9.1.1 Prosedur Hiradc

128 9.1.2 Identifikasi dan penilaian dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten. Kompetensi yang buat (Ahli K3)

129 9.1.3

130 9.1.4 WI Oil Spaillage and Handling

Prosentase 0

9.2. SISTEM PENGANGKUTAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN

131 9.2.1 Safety Section HQ

132 9.2.2 Safety Section HQ

133 9.2.3 Safety Section HQ

Prosentase 0

9.3. BAHAN - BAHAN BERBAHAYA

134 9.3.1 Safety Section HQ

135 9.3.2 MSDS ditempel dekat bahan Safety Dept Project

136 9.3.3 WI Material Handling and Storage Safety Section HQ

137 9.3.4 Rambu Bahaya Safety Dept Project

138 9.3.5 WI Material Handling and Storage Safety Section HQ

139 9.3.6 Safety Dept Project

Prosentase 0

10 PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA

10.1. CATATAN K3

140 10.1.1 Safety Section HQ

141 10.1.2 Safety Section HQ

142 10.1.3 Safety Section HQ

143 10.1.4 Catatan mengenai peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara. Safety Section HQ

Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Anomaly form, Safety Talk, KY Meeting, Safety Meeting (penyampaian keluhan)

Tenaga kerja diberi informasi mengenai prosedur penanganan masalah keselamatan dan kesehatan kerja dan menerima informasi kemajuan penyelesaiannya.

Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Perusahaan menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis.

Monitoring Hiradc dan kondisi actual control sesuai dengan renana control dalam hiradc

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan kebocoran.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Prosedur Housekeeping, WI Material Handling and Storage

Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluwarsa.

WI Waste Handling, WI Material Handling and Storage

Terdapat prosedur menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

WI Waste Handling, WI Material Handling and Storage, WI Penanganan ceceran dan tumpahan

Perusahaan telah mendokumentasikan prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan bahan-bahan berbahaya yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.

WI Waste Handling, WI Material Handling and Storage, WI Penanganan ceceran dan tumpahan

Lembar Data Bahan yang komprehensif untuk bahan-bahan berbahaya harus mudah didapat.

Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label pada bahan-bahan berbahaya.

Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan dan standar yang berlaku.

Terdapat prosedur yang didokumentasikan mengenai penanganan secara aman bahan-bahan berbahaya.

Petugas yang menangani bahan-bahan berbahaya diberi pelatihan mengenai cara penanganan yang aman.

Training kepada Petugas B3 (Daftar hadir, foto, materi training kepada SO, SOS, Petugas warehouse dll)

Perusahaan mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan catatan keselamatan dan kesehatan kerja.

Prosedur Pengendalian Dokumen dan Prosedur pengendalian bukti kerja

Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.

Prosedur Pengendalian Dokumen dan Prosedur pengendalian bukti kerja

Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.

Prosedur Pengendalian Dokumen dan Prosedur pengendalian bukti kerja

Dokumen Managemen Review dan Notulennya

Page 11: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 11/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

144 10.1.5 Data Jamsostek HR HQ / FASO Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan rehabilitasi kesehatan dipelihara.

Page 12: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 12/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

10.2. DATA DAN LAPORAN K3

145 10.2.1 Safety Performance, Objective monitoring dll

146 10.2.2 Update Safety Board Safety Dept Project

Prosentase 0

11 AUDIT SMK3

11.1. Audit Internal SMK3

147 11.1.1 Safety Section HQ

148 11.1.2 Safety Section HQ

149 11.1.3 Laporan Audit dan bukti kirim ke PM/ TTD PM Safety Section HQ

150 11.1.4 CAR dan Closing CAR Safety Section HQ

Prosentase 0

12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN

12.1. STRATEGI PELATIHAN

151 12.1.1 GAP analisa kompetensi dan training needs HR HQ / FASO

152 12.1.2 Training Program dan monitoringnya HR HQ / FASO

153 12.1.3 GAP analisa kompetensi dan training needs HR HQ / FASO

154 12.1.4 HR HQ / FASO

155 12.1.5 Lokasi Training HR HQ / FASO

156 12.1.6 Perusahaan mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan. Dokumen Training, evaluasi training HR HQ / FASO

157 12.1.7 Evaluasi Pelatihan HR HQ / FASO

158 12.1.8 Review Program Training (efektivitas) HR HQ / FASO

Prosentase 0

12.2. PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR

159 12.2.1 Training kepada Management (terkait Hukum) Safety Section HQ

160 12.2.2 HR HQ / FASO

Prosentase 0

12.1. PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA

12.3.1 Safety Induction Safety Dept Project

162 12.3.2 Safety Dept Project

163 12.3.3 Safety Campaign, Re-Induction Safety Dept Project

Prosentase 0

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG DAN KONTRAKTOR

164 12.4.1 Safety Dept Project

Data keselamatan dan kesehatan kerja yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.

Safety Section HQ & Safety Dept Project

Laporan rutin kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dibuat dan disebarluaskan di dalam perusahaan.

Audit Sistem Manajemen K3 yang terjadual dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan apakah kegiatan tersebut efektif.

Prosedur Audit Internal, Jadwal Audit Internal, Laporan Audit Internal, Follow up CAR dll

Audit internal Sistem Manajemen K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan independen di perusahaan.

Daftar Internal Auditor, Bukti Training Internal Auditor

Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan petugas lain yang berkepentingan.

Kekurangan yang ditemukan pada saat audit diprioritaskan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.

Analisis kebutuhan pelatihan yang mencakup persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja telah dilaksanakan.

Rencana pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja telah disusun bagi semua tingkatan dalam perusahaan-perusahaan.

Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat kemampuan dan keahliannya.

Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai serta diakreditasi menurut peraturan perundangan yang berlaku.

Penawaran dan Company Profile penyelenggara pelatihan, Sertifikat Traineer

Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.

Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin peningkatan secara berkelanjutan.

Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif.

Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Manajer dan supervisor menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.

Pelatihan kepada Spv, bukan hanya terkait K3 tetapi juga kompetensi pekerjaannya

Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman.

Pelatihan diselenggarakan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses.

Safety Induction bagi yang dipindahkan ke seksi lain

Apabila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.

Perusahan mempunyai program pengenalan untuk semua tenaga kerja dengan memasukan materi kebijakan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Visitor Induction, Kick Off Meeting Subcontractor

Page 13: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 13/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

165 12.4.2 Safety Dept ProjectTerdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin keselamatan dan kesehatan kerja.

Prosedur Promosi K3 (Safety Induction Visitor dan Kick Off Meeting Subcont)

Page 14: Checklist Pedoman Teknis SMK3 PP 50

file:///tt/file_convert/5695d2d81a28ab9b029bea20/document.xlsx: document.xlsx.xls elemen 14/14

166 KRITERIA AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3SESUAI PP NO. PP NO. 50 Tahun 2012

SAFETY SECTION - KAJIMA INDONESIA - REV. 01 / 2013

KRITERIA BUKTI KERJA UNIT KERJA TERKAIT

PEMENUHANNYA

KETKESESUAIAN*)

KETIDAKSESUAIAN

MAYOR MINOR

No Urut

NO. KRITERIA

TIDAK BERLAKU

(N/A)

Prosentase 0

12.5. PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS

166 12.5.1 Daftar Kompetensi dan Program Training Safety Section HQ

Prosentase 0

Prosentase Akhir

Note*) Diisi Bukti Kerja / Kondisi Actual Yang Terimplementasi

Audit / Check / Control by : Event Signature DateMonthly Internal Checking

Internal Audit

TrainingNOTE

Perusahaan mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.