smk3 pp-50 tahun 2012 ak3u poltekkes sby

103
17 OCTOBER 2015

Upload: sanchia-janita

Post on 05-Dec-2015

288 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

SMK3 PP-50 Tahun 2012 AK3U Poltekkes Sby

TRANSCRIPT

17 OCTOBER 2015

PRESENTED BY :

LINDA SARASWATI ISKANDAR, ST, MM

ATURAN MAIN PELATIHAN

TIP SUKSES DALAM PELATIHAN

PartisipatifSerius Tapi SantaiBerfikir PositifKatakan Apa Yang TerpikirBerbagi PengalamanMenghargai Perbedaan IdeBersahabatSelalu TersenyumTepat WaktuBerkemauan Untuk Maju

OBJEKTIF

1. Mendapatkan gambaran isu K32. Mendapatkan pemahaman mengenai standar

Sistem Manajemen K33. Mendapatkan pemahaman mengenai Audit SMK3

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA

BERDASARKAN PP-50 TAHUN 2012

Latar Belakang KebijakanSistem Manajemen Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja

SMK3

SMK3 adalah sistem yang dikonsep untukmerencanakan, melaksanakan danmengukur penerapan K3 di tempat kerjaperusahaan berdasarkan UUKeselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 danperaturan pelaksanaannya

DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajemen perusahaan secarakeseluruhan dalam rangka pengendalian Risiko yangberkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanyatempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungikeselamatan dan kesehatan tenaga kerja melaluiupaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakitakibat kerja.

LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

i. UU No.1 Th. 1970 memberikan jaminan tempatkerja yang aman dengan perubahan paradigmapengawasan K3

ii. K3 masih belum mendapatkan perhatian yangmemadai semua pihak

iii. Kecelakaan kerja yang terjadi masih cukup tinggi

iv. Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsialdan belum menyentuh aspek manajemen

LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

v. Komitmen pimpinan perusahaan dalam hal K3relatif rendah

vi. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengankesadaran atas K3

vii. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerjayang diterapkan oleh komunitas perlindunganhak buruh Internasional yang dikaitkan denganpolitik perdagangan Internasional

TUJUAN PENERAPAN SMK3

i. Meningkatkan efektifitas perlindungankeselamatan dan kesehatan kerja yangterencana, terukur, terstuktur dan terintegrasi

ii. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerjadan penyakit akibat kerja dengan melibatkanunsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atauserikat pekerja/serikat buruh; serta

iii. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyamandan efisien untuk mendorong produktifitas

SMK3

i. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3diperusahaannya

ii. Kewajiban jika mempekerjakan pekerja paling sedikit100 (seratus) orang pekerja / buruh atau mempunyaitingkat potensi bahaya tinggi

iii. Dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman padaPeraturan Pemerintah dan ketentuan peraturanperundangan serta dapat memperhatikan konvensiatau standar Internasional.

Dasar Hukum SMK3UU No 13 - 2003

Undang-undangKetenagakerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UUD1945 & UU No.1/1970• PP 50 tahun 2012 PP Penerapan

SMK3

Sangsi pelanggaran

Pasal 86 UU No.13/2003(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas :a. keselamatan dan kesehatan kerja;b. moral dan kesusilaan; danc. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabatmanusia

serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh gunamewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakanupaya keselamatan dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yangberlaku

Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja yangterintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemenkeselamatan dan kesehatan kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanPemerintah

Pasal 190 UU No.13/2003(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi

administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuansebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25,Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48,Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1)dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturanpelaksanaannya.

BAB XVIBagian Kedua

Sangsi Administratif

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. teguran;b. peringatan tertulis;c. pembatasan kegiatan usaha;d. pembekuan kegiatan usaha;e. pembatalan persetujuan;f. pembatalan pendaftaran;g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksudayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

Sistem Manajemen Keselamatan DanKesehatan Kerja

Pedoman Penerapan

2. Audit SMK3Pemeriksaan secara sistematik danindependen, terhadap pemenuhan kriteriayang telah ditetapkan untuk mengukur suatuhasil kegiatan yang direncanakan dandilaksanakan dalam penerapan SMK3 diperusahaan

1. Keselamatan dan Kesehatan kerjaSegala kegiatan untuk menjamin danmelindungi keselamatan dan kesehatantenaga kerja melalui upaya pencegahankecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

3. PerusahaanSetiap bentuk usaha yang berbadan hukum atautidak , milik orang perseorangan, milik persekutuan,atau milik badan hukum, baik milik swasta maupunmilik negara yang mempekerjakan pekerja/buruhdengan membayar upah atau imbalan dalam bentuklainUsaha-usaha sosial dan usaha usaha lain yangmempunyai pengurus dan mempekerjakan oranglain dengan membayar upah atau imbalan dalambentuk lain4. Pekerja / BuruhSetiap orang yang bekerja dengan menerima upahatau imbalan dalam bentuk lain.

5. Pengusahaa. Orang perseorangan, persekutuan atau badan

hukum yg menjalankan sesuatu perusahaan miliksendiri ;

b. Orang perseorangan, persekutuan atau badanhukum yg secara berdiri sendiri menjalankanperusahaan bukan miliknya;

c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badanhukum yang berada di Indonesia mewakiliperusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf adan b, yang berkedudukan diluar wilayahIndonesia

6. PengurusOrang yang mempunyai tugas memimpin langsungtempat kerja atau lapangan yang berdiri sendiri

Dalam PP-50 tahun 2012 tentangSMK3, terdiri atas :

Bab I - Ketentuan UmumBab II - Sistem Manajemen K3Bab III - Penilaian SMK3Bab IV - PengawasanBab V - Ketentuan PeralihanBab VI - Ketentuan Penutup

Dalam menerapkan SMK3, setiap Perusahaanwajib melaksanakan:

A. Penetapan Kebijakan K3;B. Perencanaan K3;C. Pelaksanaan Rencana K3D. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3; danE. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

PenetapanKebijakan K3

PerencanaanK3

PelaksanaanRencana

K3

Pemantauandan

Evaluasi

PeningkatanBerkelanjutan

Dalam penerapan SMK3 perusahaan wajibmelaksanakan ketentuan :

PeninjauanUlang&

Peningkatanoleh manajemen

Peninjauan&

Kinerja SMK3Peningkatan

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

1. Penyusunan Kebijakan K3 melalui :a. Tinjauan awal kondisi K3, yang meliputi :

• Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;• Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor yang

lebih baik;• Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;• Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang

berkaitan dengan keselamatan; dan• Penilaian efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang disediakan

b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3secara terus menerus

c. Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atauserikat pekerja / serikat buruh

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

Kebijakan K3 paling sedikit memuat :a. Visi;b. Tujuan perusahaan;c. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dand. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan

perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umumdan/atau operasional.

Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3yang telah ditetapkan kepada seluruh

pekerja/buruh, orang lain selain pekerja yangberada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait.

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

2. Penetapan Kebijakan K3 harus :a. Disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan;b. Tertulis, tertanggal dan ditandatangani;c. Secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3;d. Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh

pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok dan pelanggan;e. Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik;f. Bersifat dinamik; dang. Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa

kebijakan tersebut masih sesuai dengan perubahan yangterjadi dalam perusahaan dan peraturan perundangan

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

3. Untuk melaksanakan ketentuan 2 (c – g),pengusaha dan /atau pengurus harus :

a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapatmenentukan keputusan perusahaan;

b. Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitasdan sarana-sarana lain yang ditentukan di bidang K3;

c. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab,wewenang dan kewajiban yang jelas dalampenanganan K3;

d. Membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi;e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut

pelaksanaan K3.

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

3. Diadakan peninjauan ulang secara Teratur4. Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus

menunjukkan komitmen terhadap K3, sehinggaSMK3 berhasil diterapkan dan dikembangkan.

5. Setiap pekerja/ buruh dan orang lain yangberada di tempat kerja harus berperan sertadalam menjaga dan mengendalikanpelaksanaan K3

Metode komunikasinya :- Dibacakan pd seluruh karyawan

KEBIJAKAN LK3

- Dipampang & Tersedia untuk umum

PERENCANAAN K3

1. Pengusaha menyusun rencana K3 berdasarkan :a. Hasil Penelaahan awal;

(merupakan tinjauan awal kondisi K3 perusahaan yang dilakukanpada penyusunan Kebijakan)

b. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalianrisiko;(identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko harus dipertimbangkanpada saat merumuskan rencana)

c. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;(harus ditetapkan, dipelihara, di-invertarisasi dan di-identifikasi olehperusahaan, dan di-sosialisasikan kepeda seluruh pekerja/buruh)

d. Sumberdaya yang dimiliki.(tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten, sarana danprasarana serta dana)

CONTOH

36

Accident

External Factors

HumanError

PhysicalFatigue

PsychologicalFatigue

UnSafe Act

UnSafe Condition

Culture Knowledge

HumanBehaviour

METODA PENGEMBANGAN HIRADC

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

UNSAFE ACT

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

UNSAFE ACT

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Contoh Identifikasi Bahaya & Resiko padapengoperasian Genset

Aktifitas Bahaya Resiko

Pengoperasian diesel Kebisingan Gangguan pendengaran

Vibrasi Penurunan kinerja mesin

Gas buang PingsanGanguan pernafasan

Paparan panas Dehidrasi

Pengantian oli Ceceran oli Cidera karena terpelesetIritasi kulit

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Contoh Identifikasi Bahaya & Resiko KegiatanPerkantoran

Aktifitas Bahaya ResikoPekerjaan administrasi Ergonomis posisi kerja Low back pain

Pencahayaan tidak optimal Kerusakan mata

Paparan radiasi gelombangelektromagnetik dari layarkomputer

Kerusakan mata

Bakteri udara pendingin Ac Ganguan pernafasan

Pembuangan sisamakanan organik

Bakteri dari sisa makanan Infeksi

dll

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Apakah Identifikasi BAHAYA berikut sudah benar?

Proses Bahaya Salah/benarOffice Penggunaan

komputerGenset OliProses Produksi TerjatuhPerbaikan Mesin Ceceran Oil di

tanah

Bubut Gram

Paparan Panas GangguanKesehatan(dehidrasi)

Waktu : 10 Menit

WORKSHOPStudi Kasus-1

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

42

Studi Kasus-2WORKSHOP

Waktu : 30 Menit

Proses Bahaya ResikoRestoranHotelBengkelSekolahRumah Sakit

Identifikasi Bahaya dan Resiko Berdasarkan 5kelompok bahaya yang Telah Dibahas?

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Definisi ResikoRisk (Resiko) :Kombinasi dari

• Kemungkinan terjadinya kejadianberbahaya atau paparan

• Keparahan suatu cidera atau sakit penyakityang dapat disebabkan oleh kejadian ataupaparan tersebut ”.

Sumber Bahaya mengandung Risiko yangdapat menimbulkan insiden terhadap manusia,lingkungan atau property

(OHSAS Klausul 3.22)

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Istilah dan Definisi

• Severity (Keparahan) Akibat dari suatu kecelakaan yang menimpa

manusia, harta benda dan lingkungan

• Likelihood/ Occurence (kecenderungan terjadi) Seberapa kerap terjadinya bahaya K3 Frekuensi dan kemungkinan terjadinya Bahaya K3

Ref : OHSAS 18001:2007

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Kalkulasi Nilai Occurace

• OCCURENCE :• Seberapa sering BAHAYA K3 terjadi

• Contoh :• Seberapa sering kejadian operator menggunakan

pisau potong• Seberapa sering mesin menimbulkan bising• Seberapa sering kejadian arus pendek terjadi• Seberapa banyak karyawan yang sakit/ ke dokter

akibat gangguan pernafasan (Penyakit AkibatKerja)

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

Penilaian Tingkat Keseriusan Dampak (severity)• SEVERITY :

• Seberapa besar RESIKO yang ditimbulkan

• Ketika kita bicara RESIKO, asumsikan BAHAYA K3 terjadi kemudian nilaitingkat keparahannya.

• Operator tergores pisau potong, asumsikan kecelakaan tersebutterjadi, dan nilai KEPARAHAN YANG DITIMBULKAN

• Kebocoran nuklir, asumsikan terjadi kebocoran dan nilai KEPARAHANYANG DITIMBULKAN

• Ketika kita tidak bisa mengurangi KEPARAHAN, maka kita harus fokusmenekan tingkat terjadi bahaya (occurrence) serendah mungkin.

• Dampak kebocoran nuklir tidak bisa kita kurangi, maka kita harusmenekan tingkat occurrence hingga ke titik nol (jangan sampaiterjadi).

Tingkat

Klasifikasi

PERTIMBANGAN TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY)RISIKO

KEMUNGKINAN TERJADI (OCCURRENCE)< 1 kali/tahun

(1 – 20 %)

2 – 10kali/tahun(21 – 40 %)

11 – 20kali/tahun(41 – 60 %)

21 - 50 xsetahun

(61 – 80 %)

> 50 kali/tahun(80 – 100 %)

Jarang Sekali Jarang Sering Sering Sekali Terus Menerus

Tingkat Kerusakan danPersyaratan

PerundanganSebaran Risiko Biaya Pemulihan Lama Pemulihan Citra Perusahaan 1 2 3 4 5

1

Risiko minimal, tidakterkait peraturanperundangan dan

persyaratan K3

Didalam AreaKerja < Rp500.000,- < 1 Hari

TidakMenurunkan citra

perusahaanIGNORED IGNORED IGNORED IGNORED LOW

2

Risiko tidakmempengaruhi

keselamatan kesehatan,infrastruktur, namun

mengganggu, tidakmelanggar peraturan

perundangan K3

Sampai BatasPagar

Perusahaan

Rp500.000,-sd

Rp5.000.000,-1 - 7 Hari

Menurunkan citraperusahaan dalamkawasan industri

IGNORED IGNORED LOW LOW MEDIUM

3

Risiko mempengaruhi K3,infrastruktur jangka

panjang, tidak konsistenpada peraturanperundangan K3

Keluar AreaPerusahaan

sampai 3 km /Sekitar

Perusahaan

Rp5.000.000,-sd

Rp50.000.000,-7 - 30 Hari

Menurunkan citraperusahaan dalam

propinsiLOW LOW MEDIUM MEDIUM HIGH

4

Risiko berakibat kritispada keselamatan dan

kesehatan, infrastruktur,tidak menerapkan

peraturan perundanganK3

Keluar AreaPerusahaan

/DalamKawasanIndustri

Rp.50.000.000,-sd

Rp100.000.000,-1 Bulan - 1 Tahun

Menurunkan citraperusahaan

nasionalMEDIUM MEDIUM HIGH HIGH HIGH

5

Risiko menyebabkanbencana atau kematian

dan melanggar peraturanperundangan K3

Keluar AreaKawasan

Industry lebih 10km

> Rp200.000.000,- > 1 TahunMenurunkan citra

perusahaaninternasional

HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

50

TINGKAT RESIKO

High Prioritas utama dalam pengendalian BAHAYA K3

• Mendapat perhatian serius,

• Pengendalian harus yang terbaik

Medium

Low

Ignored

Prioritas kedua dalam pengendalian BAHAYA K3,tindak lanjut menengah

Prioritas terakhir dalam pengendalian BAHAYA K3

Diabaikan

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

4. IDENTIFIKASI BAHAYA-RISIKO

AKTIFITAS BAHAYA RISIKONORMAL Pekerjaan

administrasimenggunakankomputer

Paparan radiasi monitor Gangguan Penglihatan

ABNORMAL ManualHandling

Beban Kerja Berlebih Low Back Pain

EMERGENCY Terjadikebakaran

Api yang membesar kematian

Asap Gangguan pernafasan

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

AKTIFITAS BAHAYA RISIKO PENGENDALIANOPERASIONAL SAAT INI

NORMAL Pekerjaanadministrasimenggunakankomputer

Paparanradiasi monitor

GangguanPenglihatan

Pergantian monitor tabung keLCD

ABNORMAL Manual Handling Beban KerjaBerlebih

Low BackPain

Sign tentang cara ManualHandling yang benar

EMERGENCY Terjadi kebakaran Api yangmembesar

kematian Belum ada

Asap Gangguanpernafasan

Pemakaian breathingapparatus pada saat terjadikebakaran

5. IDENTIFIKASI PENGENDALIAN OPERASIONAL SAAT INI

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

6. PENILAIAN TINGKAT RISIKOAKTIFITAS BAHAYA RISIKO PENGENDALIANOPERASIONAL

SAAT INI

KEPARAHAN(SEVERITY)

FREKUENSIKEMUNGKINAN

TERJADI(OCCURRENCE)

TINGKATRISIKO

(H/L/M/I)

Pekerjaanadministrasimenggunakankomputer

Paparanradiasimonitor

GangguanPenglihatan

Pergantianmonitor tabungke LCD

3 5 HIGH

ManualHandling

BebanKerjaBerlebih

Low BackPain

Sign tentangcara ManualHandling yangbenar

3 2 LOW

Terjadikebakaran

Api yangmembesar

Kematian Belum ada 5 1 HIGH

Asap Gangguanpernafasan

Pemakaianbreathingapparatuspada saatterjadikebakaran

4 1 MEDIUM

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

54Integrasi ISO 9001, ISO 14001dan OHSAS 18001 1/Rev.00 ©Copyright. Intergrasi Sistem,

Jan 0854

HAZARD / ENVIRONMENT ASPECTELIMINATION

HAZARD / ENVIRONMENT ASPECTSUBSTITUTION

HAZARD/ENV.ASPECT ENGINEERINGCONTROL

RISK/ENV.IMPACT ENGINEERINGCONTROL

ADMINISTRATION CONTROL

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Menghilangkan Sumber bahaya/aspeklingkungan (Investasi Peralatan Baru, ReDesign)

Mengganti Sumber bahaya/aspek lingkungandengan yg aman/ramah lingkungan (Mengganti

B3 dilarang dengan B3 ramah lingkungan-Perubahan Proses)

Melakukan rekayasa terhadap sumberbahaya/aspek lingkungan (Modifikasi

proses/peralatan, overhoul, dll)

Melakukan rekayasa terhadap resiko/dampaklingkungan (pengendalian dampak mis : recycle,

reuse, recovery, waste water treatment, AirPollution Control Devices, Treatment lainnya, Safe

Guarding)

Menerapkan pengendalian administrasi, SafetySiging, Instruksi Kerja, Prosedur, Simboling & Label

Memberikan perlindungan diri kepada manusia(Penerapan APD Safety Helmet, Gas Mask,

Goggle, Gloves, dll)

1C

2C

3C

4C

5C

6C

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

55

Implementasi Pengendalian Dampak / Bahaya

Contoh Form Persyaratan & Peraturan Perundangan

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

3. IDENTIFIKASI DAN PELAJARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

AKTIFITAS UNDANG-UNDANG TERKAITNORMAL Pekerjaan administrasi

menggunakan komputerKep Men Tenaga Kerja No: KEP-51. MEN/1999tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika diTempat KerjaPeraturan Menteri Perburuhan No.7 Thn 1964Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan, SertaPenerangan Dalam Tempat Kerja

ABNORMAL Manual Handling Undang Undang No. 3 Tahun 1969 RatifikasiKonvensi ILO Nomor 120 tentang Higiene dalamperniagaan dan kantor-kantor Pasal 14 mengenaiergonomi kerja

EMERGENCY Terjadi kebakaran KepMen Tenaga Kerja No.Kep-186/MEN/1999Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Ditempat KerjaPeraturan Menteri Tenaga Kerja RepublikIndonesia No. Per.04/MEN/1980 Tentang Syarat -Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan AlatPemadam Kebakaran

Bahaya Resiko Objective Target

Kebocoran Oli Kebakaran &Cidera

Reducelimbah

oli

Reduction10%

Kebisingan/GetaranMesin Press

Kebisingan/Getaran

ReduksiKebisingan/

Getaran2 Mesin

Press

CONTOH

Program

SistemPipanisasi/Sentralisasi

Pembuatanbantalan/dampaer,

continous pressing

Contoh Tujuan & Sasaran Lingkungan

018A/STM/MKT-Q/RN/II/14

63

Studi Kasus-3WORKSHOP

Waktu : 30 Menit

Tentukan pengendalian Operasional Saat ini beserta rekomendasipengendalian yang akan datang

Tetapkan Tujuan Sasaran & Program K3

Dari Identifikasi Bahaya dan Resiko yang Telah Dibahas?

Proses Bahaya ResikoRestoranHotelBengkelSekolahRumah Sakit

PERENCANAAN K32. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling

sedikit memuat:a. Tujuan dan Sasaran;

• Dapat Diukur;• Satuan / indikator pengukuran; dan• Sasaran pencapaianPengusaha Harus berkonsultasi dengan :• Wakil Pekerja/buruh;• Ahli K3;• P2K3; dan• Pihak pihak lain yang terkait

b. Skala Prioritas;(skala prioritas merupakan urutan pekerjaan berdasarkan tingkatrisiko, dimana pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko yang tinggiyang di prioritaskan dalam perencanaan)

PERENCANAAN K3

c. Upaya pengendalian bahaya(Upaya pengendalian bahaya, dilakukan berdasarkan hasil penilaianrisiko melalui pengendalian teknis administratif, dan penggunaan alatpelindung diri)

d. Penetapan sumber dayae. Jangka Waktu Pelaksanaan

(dalam perencanaan setiap kegiatan harus mencakup jangka waktupelaksanaan)

f. Indikator Pencapaian(harus ditentukan parameter yang dapat diukur sebagai dasarpenilaian kinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenaikeberhasilan pencapaian tujuan penerapan SMK3)

PERENCANAAN K3

g. Sistem Pertanggung JawabanPengusaha harus :• Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan

mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat dibidang K3 dan wewenang untuk bertindak dan menjelaskanhubungan pelaporan untuk semua tingkatan manajemen,pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung;

• Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikansetiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yangberpengaruh terhadap sistem dan program K3; dan

• Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yangmenyimpang atau kejadian kejadian lainnya.

PELAKSANAAN RENCANA K3

Pelaksanaan rencana K3 harus dilaksanakan olehpengusaha dan/atau pengurus perusahaan atautempat kerja dengan :

1. Menyediakan sumberdaya manusia yang mempunyaikualifikasi; dan

2. Menyediakan prasarana dan sarana yang memadai

PELAKSANAAN RENCANA K3

1. Penyediaan Sumberdaya Manusiaa. Prosedur Pengadaan Sumber Daya Manusiab. Konsultasi Motivasi dan Kesadaranc. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugatd. Pelatihan dan kompetensi Kerja

2. Menyediakan prasarana dan sarana yangmemadai

a. Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di bidang K3b. Anggaranc. Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta

pendokumentasiand. Instruksi Kerja

Masing-masing pekerja harusmemiliki tanggung jawab dalam

pengelolaan lingkungan

Contoh Struktur Organisasi P2K3

Contoh Tanggung Jawab & Wewenang

CONTOH MATRIKS KOMPETENSI & PELATIHAN PERSONEL EHS DIVISION

NoteDur(day)NO Competence Training SubjectTraining Identification X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X1

0X1

1X1

2X1

3X1

4X1

5X1

6X1

7X1

8X1

9

X20

Note

Adm

Dur(day)

FunctionLayer I Layer II

NO Competence Training SubjectTraining IdentificationProj. Exp

Main / Professional Competence1 EHS Management

SystemDasar-dasar PengelolaanLingkungan & K3

Environmental Officer Devlpt Program(EODP)

6 Internal

Safety Officer Devlpt Program (SODP)/ Ahli K3

12 Internal

Health Officer Devlpt Program (HODP) 6 InternalPrinsip Dasar K3 3 Internal/Ekst

Pengenalan SistemManajemen Lingk & K3

ISO 14001 Understanding /Implementation 3

Internal /eksternal

Pengenalan SMK3 3 Internal/ EkstOHSAS 18001 Understanding /Implementation 3

Internal /eksternal

Sistem Manajemen Lab/ISO 17025 3 EksternalNOSA Training / Safety Mgt 3 Eksternal

Regulasi Lingkungan & K3 Peraturan Lingkungan dan K3 3 Eksternal

2 EHS Auditing Internal Audit Lingkungan & K3 Audit Lingkungan 2 EksternalAudit SMK3 3 Eksternal

Lead Auditor/Auditor LK3 Lead Auditor Lingkungan (International) 5 EksternalAuditor OHSAS 18001 (International) 3 EksternalLead Assessor AGC 5 Internal

3 Environmental Waste Water Treatment Waste Water Treatment Facility 3 EksternalTechnology Pengendalian Pencemaran Air Polution Control 3 Eksternal

Solid Waste Treatment 3 EksternalCleaner Production Cleaner Production / Eco-efficiency 3 Internal/EkstPemantauan Limbah Analisa Kimia / Laboratorium 5 EksternalEnvironmental Mgmt Tools Ecolabelling 3 Eksternal

Envi Perf Evaluation (EPE) 3 EksternalLife Cycle Analysis (LCA) 3 EksternalEcology & Conservation 3 Eksternal

Teknik Analisa Laboratorium Manajemen Kalibrasi 3 EksternalKetidakpastian pengukuran 3 EksternalMetode Validasi 3 EksternalTeknik Pengambilan Sample 3 Eksternal

4 Safety & Health Teknik Pemadaman Api Pemadaman Api / Training Fire 1 Internal/Ekst Technology Spesialisasi bidang K3 Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran 6 Eksternal

Alat Angkat & Angkut 5 EksternalMechanical & Electrical 4 Internal/EkstAhli K3 Kimia 5 EksternalBejana Tekan 5 EksternalBuilding & Construction 12 EksternalCertification Industrial Hygiene 5 Eksternal

Industrial Hygiene Hygiene Perusahaan 4 EksternalPenanggulangan PenderitaGawat Darurat (PPGD)

Penanggulangan Penderita GawatDarurat (PPGD)

1 Internal/EkstManagemen Resiko Risk Management 2 Eksternal

Note : Rev: 1 Membutuhkan Training tersebut untuk memenuhi kompetensi terkait Status per : Januari 2004 Dijadwalkan untuk mengikuti training tersebut tahun ini Telah mengikuti training Tidak memerlukan training tersebut karena kompetensi telah dimiliki melalui Penugasan & Background Pendidikan

Note

Adm

Dur(day)

FunctionLayer I Layer II

NO Competence Training SubjectTraining Identification

Environment, Health & Safety Division

Competence Matrix

Kompetensi Khusus

Memahami

BahayaResiko

MemahamiAPD yangdigunakan

sesuai denganarea kerja

MengetahuiKebijakan

K3Lingkungan

Memahami WItanggap darurat

(SignEmergency,Peng

gunaan APAR)

Mampu memahamiKlausul ISO 14001

OHSAS 18001

Mampumemahami

strukturorganisasi

tanggap darurat

Memahamikarakteristikbahan danlimbah B3 /

MSDS

PelatihanLK3

Pelatihan Tim P3K

Pelatihan Tim Fire

Peningkatan Kesadaran Karyawan

Pemasangan SPANDUK

Tersedia POSTER EHS di Tempat Kerja

P5M sebelum mulai bekerja

SHEQ Information Board

PELAKSANAAN RENCANA K3(TINDAKAN PENGENDALIAN)

1. Tindakan pengendalian dilakukan denganmendokumentasikan dan melaksanakan kebijakan :a. Standar bagi tempat kerjab. Perancangan pabrik dan bahan; danc. Prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur dan

mengendalikan kegiatan produk barang dan jasa

2. Pengendalian Risiko kecelakaan dan penyakitakibat kerja dilakukan melalui :a. Identifikasi potensi bahaya dengan mempertimbangkan:

i. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya; danii. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat

terjadi.

PELAKSANAAN RENCANA K3(TINDAKAN PENGENDALIAN)

b. Penilaian risiko untuk menetapkan besar kecilnya suaturisiko yang telah diidentifikasi sehingga digunakan untukmenentukan prioritas pengendalian terhadap tingkatrisiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja

c. Tindakan pengendalian dilakukan melalui :i. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi Eliminasi,

Subtitusi, Isolasi, Ventilasi, Higienitas dan Sanitasi;ii. Pendidikan dan Pelatihan;iii. Insentif, penghargaan dan motivasi diri;iv. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan

etiologi; danv. Penegakan hukum.

PELAKSANAAN RENCANA K3(PERANCANGAN DAN REKAYASA)

Tahap Perancangan dan Rekayasa meliputi :a. Pengembangan;b. Verifikasi;c. Tinjauan Ulang;d. Validasi; dane. Penyesuaian.

Memperhatikan unsur-unsur :a. Identifikasi potensi bahaya ;b. Prosedur Penilaian dan Pengendalian Risiko kecelakaan

dan Penyakit akibat kerja; danc. Personel yang memiliki kompetensi dan wewenang

PELAKSANAAN RENCANA K3(PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA)

Prosedur dan Instruksi kerja harus dilaksanakandan ditinjau ulang secara berkala terutama jikaterjadi perubahan peralatan, proses atau bahanbaku yang digunakan oleh personal denganmelibatkan para pelaksana yang memilikikompetensi kerja dalam menggunakan prosedur.

4.4.4 DOKUMENTASIDokumen : Informasi dan media pendukungnya( Kertas, Elektronik, Foto, Disket dll )

Yang termasuk dalam dokumen :

1. Kebijakan K3 dan sasaran-sasaran2. Penjelasan ruang lingkup Sistem

Manajemen K33. Penjelasan elemen-elemen inti sistem

manajemen4. Dokumen dan catatan yang

dipersyaratkan oleh K35. Dokumen dan catatan lainnya yang

dianggap penting dalammengimplementasikan K3

Contoh PENGENDALIAN DOKUMEN

PELAKSANAAN RENCANA K3(PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN)

Perusahaan yang akan menyerahkan sebagianpelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainharus menjamin bahwa perusahaan lain tersebutmemenuhi persyaratan K3. Verifikasi terhadappersyaratan K3 tersebut dilakukan oleh personalyang kompeten dan berwenang sertamempunyai tanggung jawab yang jelas.

PELAKSANAAN RENCANA K3(PEMBELIAN/PENGADAAN BARANG DAN JASA)

Sistem pembelian/pengadaan barang dan jasaHARUS :1. Terintegrasi dalam strategi penanganan pencegahan

kecelakaan dan penyakit akibat kerja2. Menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja

perusahaan memenuhi persyaratan K3; dan3. Pada saat barang dan jasa diterima di tempat kerja,

perusahaan harus menjelaskan kepada semua pihak yangakan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenaiidentifikasi, penilaian dan pengendalian risiko kecelakaandan penyakit akibat kerja.

PELAKSANAAN RENCANA K3(PRODUK AKHIR)

Produk akhir berupa barang atau jasa dapatdijamin keselamatannya dalam pengemasan,penyimpanan, pendistribusian dan penggunaanserta pemusnahannya

PELAKSANAAN RENCANA K3(KEADAAN DARURAT KECELAKAAN & BENCANA)

Perusahaan harus memiliki prosedur sebagai upayamenghadapi keadaan darurat kecelakaan danbencana industri, yang meliputi :

a. Penyediaan personil dan fasilitas P3K dengan jumlah yangcukup dan sesuai sampai mendapat pertolongan medik;dan

b. Proses perawatan lanjutan.

Prosedur menghadapi keadaan darurat harus diuji secaraberkala oleh personil yang memiliki kompetensi kerja, danuntuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harusdikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang untukmengetahui kehandalan pada saat kejadian sebenarnya

PELAKSANAAN RENCANA K3(RENCANA PEMULIHAN KEADAAN DARURAT)

Dalam melaksanakan rencana dan pemulihankeadaan darurat, setiap perusahaan harusmemiliki prosedur rencana pemulihan keadaandarurat secara cepat untuk mengembalikanpada kondisi yang normal dan membantupemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma.

:

1. Kebakaran.2. Banjir.3. Ledakan.4. Tumpahan Bahan Kimia.5. Angin topan / badai.6. Pencemaran Tanah, air, dan udara7. Dll.

Situasi yang perlu dipertimbangkansebagai situasi darurat

IdentifikasiEmergency

Situation

RiskAnalysis

1. Denah daerahrawan2. Peta Evakuasi3. Denah Emergency

Response Equipment

Struktur OrganisasiEmergency

Preparedness& Response

Uji Coba&

Evaluasi

Review &revisi

prosedur

Emergencysituation

APA SAJA YANG DIPERLUKAN TERKAIT DENGANKESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT ???1. Identifikasi Potensi Keadaan Darurat

2. Struktur Organisasi ERT & Tugas ERT

3. No Telepon Darurat

4. Layout Jalur Evakuasi

5. Layout APAR & HYDRANT

6. WI Keadaan Darurat

Simulasi Kesiapsiagaan & Tanggap Darurat

Simulasipemadaman

Isolasi area kejadian &Investigasi Kejadian

Simulasi penanganankorban

Simulasi evakuasikaryawan Pelaporan kejadian

Evaluasi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA(PEMERIKSAAN, PENGUJIAN DAN PENGUKURAN)

Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran harusditetapkan dan dipelihara prosedurnya sesuai dengantujuan dan sasaran K3, serta frekuensinya disesuaikandengan obyek mengacu pada peraturan dan standaryang berlaku, secara umum meliputi :

a. Personil yang terlibat harus mempunyai pengalaman dankeahlian yang cukup;

b. Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yangsedang berlangsung harus dipelihara dan tersedia bagimanajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja yang terkait;

c. Peralatan dan metode pengujian yang memadai harusdigunakan untuk menjamin telah terpenuhinya standar K3;

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA(PEMERIKSAAN, PENGUJIAN DAN PENGUKURAN)

d. Tindakan Perbaikan harus segera pada saat ditemukanketidaksesuaian terhadap persyaratan K3 dari hasilpemeriksaan, pengujian dan pengukuran;

e. Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untukmenemukan penyebab permasalahan dari suatuinsiden; dan

f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang

CONTOH PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

CONTOH PEMANTAUAN DANPENGUKURAN

Contoh analisa Emisi Cerobong

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA(AUDIT INTERNAL SMK3)

• Audit Internal SMK3 harus dilakukan secara untukmengetahui keefektifan penerapan SMK3

• Audit Internal dilaksanakan secara sistematik danindependen oleh personil yang memilikikompetensi kerja dengan menggunakanmetodologi yang ditetapkan.

• Audit Internal harus ditentukan berdasarkantinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan buktisumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja.Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalamproses tinjauan ulang manajemen.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA(AUDIT INTERNAL SMK3)

• Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan danevaluasi kinerja serta Audit SMK3 harusdidokumentasikan dan digunakan untuk tindakanperbaikan dan pencegahan. Pemantauan danevaluasi kinerja serta audit SMK3 dijaminpelaksanaannya secara sistematik dan efektifoleh pihak manajemen. audit sebelumnya danbukti sumber bahaya yang didapatkan di tempatkerja. Hasil audit harus digunakan oleh pengurusdalam proses tinjauan ulang manajemen.

Contoh Audit Internal

PENINJAUAN DAN PENINGKATANKINERJA K3

Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yangberkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atautempat kerja harus :

1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3secara berkala; dan

2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan jasatermasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

PENINJAUAN DAN PENINGKATANKINERJA K3

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikitmeliputi :

1. Evaluasi terhadap kebijakan K3;2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3;3. Hasil temuan audit SMK3; dan4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan

untuk pengembangan SMK3.

PENINJAUAN DAN PENINGKATANKINERJA K3

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukanberdasarkan pertimbangan :

1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk

epidemologi;6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;7. Adanya pelaporan dan/atau8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Contoh Tinjauan ManajemenTINDAK LANJUT HASIL

TINJAUANMANAGEMENT

[email protected] : 081281869775

WA/ SMS: 082125626959

JANGAN LUPA :

ISI SURVEY KEPUASAN PELANGGAN

PERIKSA KEMBALI NAMA ANDA DI DAFTAR HADIR PESERTA UNTUKPEMBUATAN SERTIFIKAT

SEGERA IMPLEMENTASIKAN PELATIHAN INI DI PERUSAHAAN ANDA

TERIMAKASIH