pengantar smk3
DESCRIPTION
bahan materi kuliah kesehatan kerja lingkunganTRANSCRIPT
PENGANTAR SMK3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
• K3 merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam lingkungan kerja di manapun karena kita tidak menginginkan adanya pekerja/pegawai yang sakit ataupun celaka selama dia bekerja di lingkungan kerjanya
• Kesehatan kerja (Health) ditujukan untuk menjaga kesehatan pekerja, sehingga dilakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara periodik/berkala.
• Keselamatan kerja (Safety) ditujukan dengan mengelola kondisi lingkungan kerja sedemikan rupa sehingga tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja.
Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia
Tahun
Jumlah kasus kecelakaan
Tahun
Jumlah kasus kecelakaan
2004 95.418 2007 95.624
2005 99.623 2008 83.714
2006 95.624 2009 54.398
Tahun Kasus Kecelakaan Kompensasi yang
dibayarkan (dalam milyar)
Total Fatal Cacat permanen
Cacat sementara
1995 65.949 902 13.282 51.765 391996 82.066 784 8.907 72.375 501997 95.759 1.089 7.877 86.773 711998 88.336 1.375 11.860 78.163 761999 80.542 1.476 11.871 67.195 83
Peraturan SMK3
Peraturan Kepmen No. 5/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
• Berlaku untuk perusahaan dengan pekerja minimal 100 orang
• Perlu dilakukan manajemen & audit untuk pelaksanaan rutin → dan dievaluasi (lagi) per 3 thn
Sehingga kecelakaan kerja dapat dicegah dan dikurangi.
Tujuan
”Menciptakan suatu sistem K3 dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif”.
Mengapa diperlukan SMK3
• Karena angka kecelakaan di Indonesia begitu meningkat.
• Apa kerugiannya bila terjadi kecelakaan ?Kecelakaan itu menimbulkan kerugian langsung (biaya pengobatan) dan tak langsung (kehilangan hari kerja).
• Kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh unsafe acts dibandingkan unsafe condition.
Kecelakaan= Even yang tidak disengaja, tidak direncanakan, kebetulan (chance) Tidak dapat = Even tanpa penyebab dicegah
Aktivitas industri menunjukkan peningkatan kecelakaan terjadi gerakan untuk menelitinya dan terbentuk
model-model penyebab kecelakaan dengan persamaan hasil sbb :– kecelakaan ada penyebabnya– sebagian besar dapat dicegah
Kenapa kecelakaan dicegah?Kecelakaan menimbulkan kerugian (baik materi manusia
sebagai penderita)Kecelakaan kerja mengakibatkan adanya biaya kecelakaan.Kecelakaan sering → biaya besar keuntungan
perusahaan berkurang.Kecelakaan fatal sekali → biaya besarBiaya kecelakaan:
- biaya langsung: Biaya kompensasi dan santunan, pertolongan pertama, biaya pengobatan/operasi dan perawatan, dan biaya pengangkutan.- biaya tidak langsung: biaya tersembunyi yang merupakan biaya konsekuensi karena adanya kecelakaan (penurunan produksi, kehilangan upah kerja, biaya training tambahan, kerusakan alat & materi
Biaya kecelakaan
Teori DominoTeori Domino didasarkan atas teorema sebagai berikut:
(Heinrich, 1980) 1. Jejas di industri disebabkan oleh kecelakaan2. Kecelakaan disebabkan langsung oleh tindakan tidak aman, dan terpapar terhadap kondisi tidak aman
3. Tindakan dan kondisi tidak aman disebabkan oleh kesalahan orang4. Kesalahan orang disebabkan oleh lingkungan dan/atau keturunan
Teori Domino (2)
• Cedera/jejas (dalam industri) disebabkan oleh adanya kecelakaan.
• Kecelakaan disebabkan langsung oleh :– Tindakan-tindakan tidak aman dari manusia atau– Kondisi kerja yang tidak aman.
• Tindakan-tindakan dan kondisi-kondisi tidak aman disebabkan oleh kesalahan manusia.
• Kesalahan manusia timbil oleh lingkungan yang ada.
Modifikasi Teori Domino• Bird : menambah teorema ke lima: Kesalahan
perseorangan disebabkan oleh kesalahan manajerial dengan tidak menentukan kebijakan manajerial yang aman
• Adam: sequence kedua : ditambahkan dengan pernyataan bahwa di belakang tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman ada kesalahan manajerial dan supervisi
• Weaver: seperti Adam, mengubah sequence kedua dengan mengatakan bahwa unsafe acts and conditions hanya merupakan gejala kecelakaan, yang menyebabkan adalah manajemen yang buruk.
Unsafe acts & conditionsUNSAFE ACTS
UNSAFE CONDITIONS
Operating without authority Inadequate guards or protection
Failure to warn or secure Defective tools, equipment, substances
Operating at improper speed Congested work areas
Making safety devices inoperable Inadequate warning system
Using defective equipment Fire or explosion hazards
Using equipment improperly Substandard housekeeping
Failure to use protective equipment Hazardous atmospheric conditions
Improper loading or placement Excessive noise
Improper lifting Radiation exposures
Taking improper position Inadequate illumination or ventilation
Servicing in motion
Horseplay
Use of alcohol or drugs
Hirarki tingkat kecelakaan kerja
• Safe work condition• Near miss• Accident with injury• Emergency• Disaster.
Pencegahan kecelakaan
• Dari berbagai pangalaman yang ada di perusahaan → 98 % kecelakaan kerja terjadi karena kelalaian pekerja.
• Safe Condition: Kenyamanan, keamanan lingkungan kerja mendukung terjadinya pencegahan kecelakaan.
• Jenis atau apa yang menyebabkan kecelakaan harus dievaluasi sehingga tidak akan terjadi kecelakaan karena penyebab yang sama.
Maksud dan keuntungan manajer terlibat dalam SMK3 ?
Sesuai teori domino, apabila manajer salah pasti kemungkinan ke bawahannya ikut salah. Posisi manager sangat berpengaruh terhadap berjalannya sistem (SMK3 masuk di dalamnya).
• Tugas Manajer : Membuat kebijakan, melaksanakannya consistently. Buat prosedur monitoring, jalankan kebijakan based on prosedur monitoring itu.
Apabila manajer berpartisipasi di SMK3 maka sistem menjadi running well, apalagi di bawah-bawahnya terlibat (divisi-divisi). Tapi juga angka kecelakaan perlu dikonversi dulu ke bahasa yang understandable oleh si manajer.Bila ada kecelakaan kepala tertimpa sesuatu, apakah manajer tidak membuat kebijakan pakai helm.. bila iya berarti manajernya yang salah.
Melibatkan manajer
• Adanya kebijakan K3• Adanya komitmen manajemen terhadap
K3• Strategi Dokumentasi Desain dan Kontrak• Tinjau Ulang Desain dan Kontrak• Record Keeping• Kontrol Pembelian Barang dan Jasa.
Apa perbedaan pelaporan SMK3 dengan
K3 lain pada umumnyaSelain statistik kecelakaan, kita bisa mengetahui kronologisnya, dan kita akan mengetahui unit mana yang banyak salah dan apa sebab-sebabnya and who’s responsible for that ?
Bila dibuat matrik maka kita kan tahu berapa kerugian perusahaan. Kita juga bisa menganalize kecelakaan menaik/menurun untuk itu kita bisa buat tindakan antisipasinya.
Apabila statistik tidak lengkap, kita tidak bisa tahu siapa yang salah, tidak bisa dibuatkan matrik dan evaluasi tidak bisa dilakukan maksimal. Apakah itu terjadi atas kesalahan mesin, manusia atau lingkungan?
Statistik kecelakaan (2)
Statistik kecelakaan• Pencatatan data kecelakaan penting dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi trend angka kecelakaan didalam perusahaan ataupun bila dibandingkan untuk suatu jenis kegiatan yang sama• Trend ini dimanfaatkan sebagai indicator kondisi health & safety
Pelaporan kecelakaan
• Tanggal dan jam kejadian• Nama dan alamat penderita kecelakaan• Nama orang yang mengisi data kejadian
kecelakaan (bila berbeda dengan penderita)• Pekerjaan penderita kecelakaan• Penjelasan mengenai cedera atau kondisi
kecelakaan• Lokasi kejadian• Ringkasan kondisi yang ada
Penentuan risk scorePenentuan Risk Score dapat digunakan untuk pencegahan
kecelakaanDapat digunakan baik untuk mengevaluasi kecelakaan yang sudah
lalu ataupun untuk pencegahan (sebelum terjadi kecelakaan) Parameter utama yang diperhitungkan adalah:
C: consequences (akibat yang ditimbulkan)E: exposure (paparan atau bahaya yang mungkin terjadi)P: probability (kemungkinan suatu kejadian terjadi)
Angka Risk score menentukan mitigasi yang harus dilakukan, termasuk prioritas kegiatan mana yang harus didahulukan dalam mengurangi angka kecelakaan
Alternatif cara mitigasi dapat dipilih berdasarkan evaluasi ‘Justified Risk Score’
Kesimpulan :WHY ?
• Perlu SMK3 Angka Kecelakaan• Menimbulkan kerugian
– Langsung– Tidak langsung
Kebanyakan kesalahan :– faktor manusia
unsafe act unsafe condition WHY ?
WHAT ?
Maksud dan Keuntungan
Manajer terlibat dalam K3 Efek Domino Angka Kecelakaan convert understable
Perbedaan dengan pelaporan K3 pada umumnya
• Selain statistik kecelakaan kronologis sehingga kita tahu unit yang paling sering salah
• Tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab.
• Matrik berapa kerugian perusahaan. • Analize Kecelakaan langkah antisipasi
Matrix 4 x 4
Penyebab kecelakaanTerdapat 2 kelompok penyebab kecelakaan, yaitu:Penyebab langsung atau primer
Disebabkan oleh unsafe act (perilaku manusia tidak aman) dan unsafe condition (kondisi lingkungan kerja yang tidak aman).
Penyebab tidak langsung/nyata/dasar (underlying)Disebabkan oleh:faktor manusia: faali, kejiwaanfaktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, psikologi)faktor manajemen (kebijakan, keputusan, evaluasi,
control, administrasi).
Identifikasi underlying factorsMelibatkan MEEP:• Materials involved• Equipment being used• Environment being worked in• People involved
• Tidak mengindahkan instruksi/ia tidak terlatih. (W3)
• Ia biasa bekerja tanpa goggles (W3 & S 4)
• Ia mau bekerja dengan Goggles tapi tidak tersedia (S 2, 4 W 3)
Contoh Matrix 4 x 4
MANAJEMEN
KEGAGALAN-KEKURANGAN –PEGAWAIPENGETAHUAN-SIKAP-KEMAMPUAN
PENGAWASAN
TINDAKAN TDK.AMANORANG-ORANG
KEADAAN TDK. AMAN MESIN DAN LINGK
OHSAS 18000
• OHSAS 18000: Occupational Health and Safety Management System
• The Occupational Safety and Health Management System is the program through which we seek to assess and reduce risk of injuries and accidents in the workplace. It includes the procedures, training, and other program elements
• The policy makes a strong commitment to: - Protecting the safety and health of all staff - Compliance with all regulations - Improving how we manage our safety and health activities to reduce risks, injuries, and accidents
• OHSAS 18001 calls for active worker participation in the identification, evaluation and control of work place hazards
• Job Risk Assessment will provide a means for additional participation in the identification and control of hazards
• A JRA examines the hazards associated with a given activity or task (e.g., work with compressed gas) and evaluates the risk to workers associated with those hazards. Administrative and engineering controls to reduce the risk are also discussed, and new controls may be established if the risk is judged to be too high. JRAs are performed within the department by workers, supervisors and safety staff
• Planning – Do – Check – Act (PDCA loop activity)
OSH responsibilities• Be thoughtful in your actions and consider how they might
impact your health and safety, and that of your co-workers. • Be aware of ESH requirements and procedures that apply
to your work and adhere to them at all times. • Complete and maintain current all ESH training identified in
your job training assessment. • Discuss potential hazards, safety concerns, unsafe
conditions or practices in your work or at your work site, and suggested controls with your supervisor or line managers.
• Ensure that work planning requirements are followed in your day-to-day activities
• Cease work activity, and/or issue a Stop Work Order upon observing imminent danger, and report the danger immediately to your supervisor or ESH Coordinator.
• Respond to emergencies, alarms, or occurrences in the appropriate manner.