materi smk3

28
Pengertian SMK3 Beberapa pengertian SMK3 yang kami ambil dari berbagai sumber, antara lain : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan penerapan, pencapaian pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan keshatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Permenaker no. 5 tahun 1996) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP no. 50 tahun 2012). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko (OHSAS18001, 2007) Tujuan SMK3 meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas Penerapan SMK3

Upload: ndryani-siee-nag-x-lim

Post on 20-Dec-2015

292 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

materi SMK3

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI SMK3

Pengertian SMK3Beberapa pengertian SMK3 yang kami ambil dari berbagai sumber, antara lain :

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan penerapan, pencapaian pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan keshatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Permenaker no. 5 tahun 1996)

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP no. 50 tahun 2012).

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko (OHSAS18001, 2007)

Tujuan SMK3

meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.

mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.

menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas

Penerapan SMK3 

Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3. Kebijakan nasional  tentang  SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan

SMK3. Instansi pembina sektor usaha  dapat mengembangkan pedoman penerapan SMK3 sesuai

dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan  peraturan perundang-undangan.

Penilaian Penerapan SMK3 

Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan

Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 

Hasil audit sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3

Page 2: MATERI SMK3

Audit SMK3 Audit SMK3 meliputi :

1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K33. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak4. pengendalian dokumen5. pembelian dan pengendalian produk6. keamanan bekerja berdasarkan SMK37. standar pemantauan8. pelaporan dan perbaikan kekurangan9. pengelolaan material dan perpindahannya10. pengumpulan dan penggunaan data11. pemeriksaan SMK3 12. pengembangan keterampilan dan kemampuan

Pelaporan Audit SMK3Hasil audit dilaporkan kepada Menteri dengan tembusan disampaikan kepada menteri pembina sektor usaha, gubernur, dan  bupati/walikota.

Pengawasan SMK3

Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.

Pengawasan ini meliputi pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; organisasi; sumber daya manusia; pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3; keamanan bekerja; pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3; pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri; pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan tindak lanjut audit.

Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan  SMK3  terhadap pelaksanaan penerapan SMK3  yang dikembangkan  sesuai  dengan  ketentuan peraturan perundang-undangan

Pelaksanaan  pengawasan dilakukan  secara terkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan

Hasil pengawasan digunakan sebagai dasar dalam pembinaan Perusahaan yang telah menerapkan SMK3, wajib menyesuaikan dengan ketentuan PP ini

paling lama 1 (satu) tahun PP ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan (12 April 2013)

Sanksi Administratif

Sesuai Pasal 190 UU No. 13/03, Pelanggaran Pasal 87 dikenakan sanksi administratif, berupa:

teguran

Page 3: MATERI SMK3

peringatan tertulis pembatasan kegiatan usaha pembekuan kegiatan usaha pembatalan persetujuan pembatalan pendaftaran penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi pencabutan ijin.

SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(SMK3)

SISTEM MANAJEMEN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(SMK3)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kesehatan dan keselamatan kerja

Yang di ampu oleh Bapak : Haris Mujianto,SPD.T

Oleh:

Page 4: MATERI SMK3

Uniersitas PGRI BanyuwangiFakultas teknik

Program Studi Teknik Mesin2011

Page 5: MATERI SMK3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang 

      SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)adalah suatu sistem

untuk mengelola K3 dalam perusahaan dengan baik dan efektif SMK3 (Safety

Management System) mulai populer sekitar tahun 1980an sebagai suatu pendekatan

pencegahan kecelakaan secara komprehensif dan terpadu. Mulai dipopulerkan oleh

ahli=ahli K3 seperti Frank K Birds, dari International Loss Conttrol Institute, James Tye

dari British Safety Council dan Dan Petersen Para ahli ini yakin bahwa pendekatan K3

tradisionil tidak mampu mengantisipasi peningkatan risiko dan kompleksitas kegiatan

usaha sehingga diperlukan pendekatan kesisteman untuk meningkatkan kinerja K3

1.2  TUJUAN

        Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan suatu

sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur

manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam

rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

1.3 MANFAAT

      Manfaat pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

bawah standar OHSAS 18001 adalah:

         gambar pasar Perbaikan, komitmen perusahaan untuk pencegahan risiko di

perusahaan-perusahaan.

         Peningkatan profitabilitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.

         Dapat mengurangi kecelakaan kerja .dan penyakit akibat kerja

BAB II

Page 6: MATERI SMK3

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Proses Sistem Manajemen

       Pendekatan kesisteman dalam mengelola K3 menggunakan konsep manajemen

modern yaitu mengikuti proses manajemen, salah satu yang populer adalah siklus

PDCA (Plan-Do-Check-Action) Sama seperti sistem manajemen lain seperti

manajemen mutu, manajemen lingkungan dan manajemen produksi, maka manajemen

K3 juga dikembangkan dengan siklus manajemen mulai dari perencanaan, penerapan

atau implementasi, pengukuran dan pemantauan dan koreksi untuk peningkatan

berkelanjutan.

       Catatan 1 Suatu sistem manajemen adalah suatu set elemen yang saling terkait,

digunakan untuk menetapkan kebijakan dan objektif dan untuk mencapai objektif

tersebut. Catatan 2 Suatu sistem manajemen meliputi struktur organisasi, rencana

aktivitas (termasuk misalnya analisa risiko dan menetapkan objektif), tanggung jawab,

praktek, prosedur , proses dan sumberdaya. Catatan 3 Diadop dari ISO 14001:2004

2.2 DEfinisi

      SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk

mengembangkan dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola risiko K3

      Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara

keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian

dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan

dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produkatif. .

    Sistem Menajemen K3 Berdasarkan Permenaker No.5 Tahun 1996  adalah bagian

dari sistem

manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan

bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan

kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko

Page 7: MATERI SMK3

yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,

efisien dan produktif

(Definisi tempat kerja : darat/perairan/udara/dalam tanah, ada kegiatan usaha, ada

tenaga kerja yang bekerja, ada sumber bahaya) 

2.3 DASAR HUKUM

     Dasar Hukum Penerapan SMK3

1.    UUD 1945 pasal 27 ayat (2) :

           Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan

2.    UU No.13 tahun 2003 pasal 87: -  Setiap perusahaan wajib menerapkan

           SMK3 yang terintegrasi dengan sistem.  -  Manajemen  –  Ketentuan

mengenai penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur

dengan peraturan pelaksana.

3.    UU No.1 tahun 1970 pasal 4

4.    UU No. 18 tahun 1999 PASAL 2:  Pengaturan Jakon berlandaskan pada

asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan,

kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi

kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. PASAL 22 huruf l :

Universitas Sumatera UtaraPerlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang

kewajiban para

pihak dalam pelaksanaan K3 serta jaminan social. PASAL 23 (2) :

Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang

keteknikan, keamanan, K3, perlindungan tenaga kerja, serta tata

lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan

pekerjaan konstruksi PP. NO. 28 / 2000 (Usaha & Peran Masyarakat

Page 8: MATERI SMK3

Jakon) PP. 29 /2000 (Penyelenggaraan Jakon) PP. 30 / 2000 (Pembinaan

Jakon)

5.    UU No. 28 tahun 2002 : PASAL 2 : Bangunan Gedung diselenggarakan

           berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta

keserasian bangunan gedung dengan lingkungan PASAL 3 (2) :

Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin

keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan,

kenyamanan, dan kemudahan PASAL 16 (1) : Persyaratan keandalan

bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), meliputi

persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan,dan kemudahan PASAL

17 (1),(3)&(4) : Persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan kemampuan

bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan

bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran

dan bahaya petir. Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam

mencegah menanggulangi bahaya kebakaran sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) merupakan kemampuan bangunan gedung untuk

melakukan pengamanan terhdaap bahaya kebakaran melalui sistem

Universitas Sumatera Utaraproteksi pasif/atau proteksi aktif. Persyaratan kemampuan

bangunan

gedung dalam mencegah bahaya petir sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1), merupakan kemampuan bangunan gedung untuk melakukan

pengamanan terhadap bahaya petir melalui sistem penangkal petir.  RPP.

Persyaratan Bangunan Gedung RPP. Pengelolaan Bangunan Gedung RPP.

Page 9: MATERI SMK3

Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Bangunan Gedung RPP. Pembinaan

Pengelolaan Bangunan Gedung

2.4 Siklus PDCA    

  dalam penerapan SMK3 dapat digambarkan sebagai berikut :

       SMK3 terdiri dari 5 prinsip dasar dan 12 elemen :

PRINSIP DASAR

1.    Penetapan kebijakan K3 

2.    Perencanaan penerapan K3

3.    Penerapan K3

4.    Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3

5.    Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara berkesinambungan

ELEMEN

1.    Pembangunan dan pemeliharaan komitmen

2.    Pendokumentasian strategi

3.    Peninjauan ulang desain dan kontrak

Page 10: MATERI SMK3

4.    Pengendalian dokumen

5.    Pembelian

6.    Keamanan bekerja berdasarkan SMK3

7.    Standar pemantauan

8.    Pelaporan dan perbaikan

9.    Pengelolaan material dan perpindahannya

10. Pengumpulan dan penggunaan data

11. Audit SMK3

12. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan

Pedoman penerapan SMK3 secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Komitmen dan kebijakan

    a.  Kepemimpinan dan komitmen

            – organisasi K3

            – menyediakan anggaran, SDM dan sarana

            – penetapan tanggung jawab, wewenang dan kewajiban

            – perencanaan K3

            – melakukan penilaian

     b. Tinjauan awal K3

            - identifikasi kondisi dan sumber bahaya

            – pengetahuan dan peraturan perundangan K3

            – membandingkan penerapan

            – meninjau sebab akibat

            – efisiensi dan efektifitas sistem

2. Perencanaan

a.    Manajemen Resiko

b.    Peraturan perundangan

c.    Tujuan dan sasaran  :

  dapat diukur

  indikator pengukuran

  sasaran pencapaian

Page 11: MATERI SMK3

  jangka waktu pencapaian

d.    Indikator Kinerja

e.    Perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung

3. Penerapan

    a.  Jaminan kemampuan

           – SDM, sarana dan dana

           – integrasi

           – tanggung jawab dan tanggung gugat 

           – konsultansi, motivasi dan kesadaran

           – pelatihan dan kompetensi kerja

    b.  Kegiatan pendukung

           – komunikasi

           – pelaporan

           – pendokumentasian

           - pengendalian dokumen

           – pencatatan dan manajemen informasi

    c.  Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko

           – manajemen resiko

           – perencanaan (design) dan rekayasa

           – pengendalian administratif

           – tinjauan kontrak

           – pembelian

           – prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana

           – prosedur menghadapi insiden

           – prosedur rencana pemulihan keadaan darurat  

2.5 Kekurangan yang ada pada SMK3 dibandingkan dengan Manajemen K3

Lainnya 

        Kekurangan yang paling dasar adalah peraturan pendukung mengenai K3

yang masih terbatas dibandingkan dengan organisasi internasional. Tapi hal ini

Page 12: MATERI SMK3

masih dapat dimaklumi karena masalah yang sama juga dirasakan oleh negaranegara

di Asia dibandingkan negara Eropa atau Amerika, karena memang masih

dalam tahap awal. Selain itu sertifikasi SMK3 yang hanya dapat dikeluarkan oleh

Menteri Tenaga Kerja (Pemerintah) dirasakan kurang membantu promosi

terhadap SMK3 dibandingkan dengan sertifikasi ISO series, OHSAS, KOHSA

(korea), yang juga menggunakan badan sertifikasi swasta. Dan yang utama

Universitas Sumatera Utaratentunya adalah peran aktif dari pengusaha Indonesia yang

masih belum

mengutamakan K3 di Industrinya karena masalah klasik yaitu cost (biaya

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

      Sistem manajemen adalah suatu set elemen yang saling terkait, digunakan untuk

menetapkan kebijakan dan objektif dan untuk mencapai objektif tersebut.

      Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara

keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian

dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan

dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif

Sistem Menajemen K3 Berdasarkan Permenaker No.5 Tahun 1996  adalah bagian dari

sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan

keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resikoyang berkaitan

dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempatkerja yang aman,

http://makalahpendidikanteknikmesin.blogspot.com/2012/03/sistem-manajemen-kesehatan-dan.html

A. Definisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 13: MATERI SMK3

Menurut PER.05/MEN/1996, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan menurut OHSAS 18001, SMK3 (OH&S Management System) adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 dalam organisasi.

Dari dua definisi tentang SMK3 di atas dapat disimpulkan bahwa SMK3 adalah sistem manajemen yang terintergrasi untuk menjalankan dan mengembangkan kebijakan K3 yang telah ditetapkan perusahaan serta menanggulangi resiko bahaya yang mungkin terjadi di perusahaan.

B. Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2185872-definisi-sistem-manajemen-keselamatan-dan/#ixzz3DSA2pjWK

Pengantar

Sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012, panduan yang digunakan oleh perusahaan  dalam melaksanakan SMK3, Permenaker  N0.5 tahun 1996, dan untuk Kementerian Pekerjaan Umum menggunakan Permen N0.09 tahun 2008, dengan terbitnya peraturan pemerintah ini, seyogianya  semua peraturan yang bersifat sektoral  segera disesuaikan.

Adapun PP 50 tahun 2013 ini didasarkan kepada Undang-Undang N0.01 tahun 1970, dan diamanatkan oleh Undang-Undang No. 13 tahun 2003.

Pelaksanaan Sistim Manajemen  Keselamatan Kerja (SMK3)   Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012

Seperti diketahui tujuan penerapan Sistim Manajamen  Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3) ini adalah dalam rangka :

Page 14: MATERI SMK3

1. Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3 dengan cara : terencana, terukur, terstruktur, terintegrasi

2. Untuk mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja, dengan melibatkan : manajemen, tenaga kerja/pekerja dan serikat pekerja

SMK3 diwajibkan  bagi perusahaan, mempekerjakan lebih dari 100 org dan mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. Untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun Rencana K3, dalam menyusun rencana K3 tersebut,  pengusaha  melibatkan Ahli K3, Panitya Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja(P2K3), Wakil Pekerja dan Pihak Lain yag terkait

A. PENGENDALIAN

Dalam proses operasional dilakukan pengendalian, pengendalian meliputi:  kegiatan, produk, barang dan jasa.

Sementara itu, untuk cakupan pengendalian  meliputi : bahan,  peralatan,  lingkungan kerja, cara kerja, sifat kerja dan proses kerja.

B. POTENSI TERJADI KECELAKAAN KERJA

Bila dilakukan identifikasi potensi bahaya, sehingga terjadi kecelakaan kerja maka dapat dikatagorikan ada dua penyebab yang dominan , yaitu tindakan tidak aman dan kondisi yang tidak aman.

1. Tindakan tidak aman (unsafe action) disebabkan: kelelahan karena kurang istirahat, jam kerja melampui ketentuan yang sudah diatur dalam undang-undang, kekurangan gizi yaitu ketidak seimbangan antara asupan makanan dibanding dengan tenaga yang dibutuhkan dalam bekerja , tidak kompeten karena tidak terlatih dan bekerja hingga larut malam terus-menerus , bahkan menjelang pagi

2. Kondisi tidak aman (unsafe condition) disebabkan : cuaca ekstrim yaitu hujan badai dan panas yang luar biasa, ruang bekerja sempit tanpa tersedianya udara segar yang memadai, peralatan kadaluarsa yang tetap digunakan dan penerangan kurang memadai sehingga pekerja terpaksa bekerja remang-remang dan mengakibatkan kerusakan mata.

C. PENGAWASAN

Untuk melakukan pengawasan terhadap berjalannya pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan secara berjenjang yaitu :

1. Kementerian Tenaga Kerja di Pusat,2. Dinas Tenaga Kerja di Provinsi dan,3. Suku Dinas di Kabupaten/Kota

Dalam pengawasan dilakukan pemeriksaan berdasarkan  kriteria sebagai berikut :

1. Bagiamana komitmen manajemen perusahaan tentang pelaksanaan K3, apakah ada visi, misi dan kebijakan K3 ?

Page 15: MATERI SMK3

2. Bagaimana bentuk organisasi, apakah P2K3 sudah dimasukkan atau terintegrasi dalam organisasi perusahaan ?

3. Sumber daya manusia, apakah sudah diberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 ?4. Apakah pelaksanaan undang-undang K3, dilaksanakan secara konsisten ?5. Setiap tenaga kerja, apakah keamanan bekerja sudah dijamin ?6. Dilakukan pemeriksaan, dan dilakukan pengujian dan dan diukur apakah SMK3 telah dilakukan

secara baik dan benar7. Apakah Pengendalian Keadaan darurat & bahaya industri sudah dilakukan ?8. Apakah kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan kerja dibuat pelaporannya dan dilakukan

perbaikan, agar dapat dicegah kejadian yang sama.9. Apakah tindak lanjut dari hasil audit, dilakukan, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan

terjadi perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan.

D. OVERVIEW

I. Pendahuluan

Pengertian pelaksanaan  keselamatan dan kesehatan kerja adalah :

Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

mengendalikan atau meniadakan potensi bahaya untuk mencapai tingkat risiko yang dapat diterima dan sesuai dengan standard yang ditetapkan.

II. Pengertian Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  ( SMK3 )

Pengertian manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah  :

Proses mengintegrasikan  prinsip-prinsip keselamatan  dan kesehatan kerja kedalam

operasi perusahaan

Definisi :

SMK3 adalah : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.( Peraturan Pemerintah No.50/2012)

III. Komparasi Permennaker No. 05/1996 dan Peraturan Pemerintah No. 50/2012

1. Dasar Hukum yang digunakan :

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 1)      UU No.14 th1969 tentang Ketentuan- 1)      UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

Page 16: MATERI SMK3

ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

2)      UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

 

2)      UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

 

2. Tujuan penerapan SMK3

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 Menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja kerja dgn melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yg terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK serta terciptanya tempat kerja yang aman, effisien dan produktif.

 

a)      Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan teintegrasi;

b)      Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;

c)      Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk mendorong produktivitas

 

3. Dasar Penerapan SMK3

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 Ditetapkan melalui ketentuan-ketentuan sebagai pedoman dalam penerapan SMK3.

 

Dilakukan berdasarkan KEBIJAKAN NASIONAL ttg SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.

 

4. Ketentuan Penerapan SMK3,

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 1)      Kebijakan K3 dan     Komitmen penerapan SMK3

2)      Perencanaan pemenuhan kebijakan

1)      Penetapan kebijakan K3

2)      Perencanaan K3

3)      Pelaksanaan rencana K3

Page 17: MATERI SMK3

3)      Penerapan kebijakan K3

4)      Pengukuran, pemantauan dan eveluasi kinerja K3

5)      Tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus

 

4)      Pemantauan dan evaluasi  kinerja K3

5)      Peninjauan dan   peningkatan kinerja SMK3

 

5. Ketentuan Penilaian SMK3 :

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 1. 1. Elemen Audit : 12 elemen dan 41 sub

elemen; dan 166 kriteria

 

1. 2. Audit dilakukan oleh Badan Audit yg ditunjuk Menteri

 

1. 3. Direktur berwenang menetapkan persh yg wajib utk di audit

 

1. 4. Audit dilaksanakan 3 th sekali

 

1. Elemen Audit : 12 elemen dan 44 sub

elemen;  dan 166 kriteria

 

1. Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk Menteri atas permohonan perusahaan.

 

1. Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3

 

6. Laporan Audit SMK3

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 1. 1. Laporan Audit disampaikan kpd Direktur

dan pengurus tempat kerja 2. 2. Direktur melakukan evaluasi dan

penilaian laporan audit 3. 3. Berdasrkan hasil evaluasi dan penilaian

ditetapkan pemberian sertifikat/ bendera

1. 1. Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri 2. 2. Laporan Audit, tembusan disampaikan

kpd :

Menteri pembina sektor Gubernur

Page 18: MATERI SMK3

penghargaan dan menginstruksi utk tindakan hukum jika terdpt pelanggaran.

Bupati/Walikota

untuk peningkatan SMK

7. Tingkat Penilaian SMK3

Tingkat Pencapaian

Penerapan

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 0-59% dari total kriteria Tindakan hukum Tingkat penilaian Penerapan

Kurang 60-84% dari total kriteria Sertifikat dan bendera perak Tingkat penilaian Penerapan

Baik 85-100% dari total kriteria Sertifikat  dan bendera emas Tingkat Penilaian Penerapan

Memuaskan

8. Obyek Pengawasan

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

 Prinsip-prinsip Penerapan SMK3 1. 1. Pembangunan dan terjaminnya

pelaksanaan komitmen;

1. Organisasi;2. Sumber Daya Manusia 3. Pelaksanaan Perat Peruu K3;4. Keamanan Bekerja;5. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran

penerapan SMK3;6. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya

industri;7. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan 8. Tindak lanjut audit

IV. Tinjauan Ulang Peningkatan Kinerja Penerapan SMK3

Tujuan Tinjauan Ulang adalah :

1. Mengevaluasi strategi SMK3 untuk menentukan apakah telah memenuhi tujuan yang direncanakan;

2. Mengevaluasi kemampuan SMK3 untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan para pemangku kepentingan, termasuk para pekerja;

3. Mengevaluasi kebutuhan perubahan pada SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran;

Page 19: MATERI SMK3

4. Mengevaluasi kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi dan tindakan korektif;5. Mengevaluasi efektivitas tindak lanjut dari tinjauan ulang sebelumnya;6. Mengidentifikasi tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki setiap kekurangan dalam

waktu yang tepat, termasuk adaptasi terhadap aspek2 yang berkaitan dengan struktur manajemen dan pengukuran kinerja perusahaan;

7. Memberikan arahan terhadap umpan balik, termasuk penentuan prioritas, perencanaan yang bermakna dan perbaikan berkesinambungan;

 

Tinjauan Ulang SMK3 harus mempertimbangkan :

1. Perubahan peraturan perundangan;2. Incident data (cidera, sakit akibat kerja, rekomendasi hasil investigasi kecelakaan kerja);3. Hasil pemantauan dan pengukuran kinerja, dan laporan kegiatan audit;4. Masukan yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan;5. Perubahan organisasi yang dapat mempengaruhi SMK3;6. Perubahan kegiatan perusahaan (penggunaan teknologi, proses dsb.)7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi;8. Tuntutan pasar;

Tinjauan Ulang SMK3 dicatat dan dikomunikasi secara formal kepada :

1. Petugas/unit kerja yang bertanggungjawab terhadap elemen SMK3 yang relevant sehingga mereka dapat menindaklanjuti dengan tepat;

2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), pekerja dan/atau Serikat Pekerja;

V. Implementasi Audit SMK3

Proses yg sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi.

Kriteria Audit  SMK3, adalah seperangkat : Kebijakan, Prosedur, Persyaratan Digunakan  sebagai acuan pembanding  terhadap bukti audit.

Bukti Audit adalah  Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi; dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.

 

Rekaman K3 berupa :

Data pelatihan dan pendidikan K3, pelaksanaan, peserta dan evaluasi. Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya Laporan inspeksi K3, pelaksanaan dan tindak lanjut Laporan Audit SMK3, internal dan eksternal Rekaman kegiatan rapat-rapat P2K3

Page 20: MATERI SMK3

Laporan Kecelakaan Kerja Laporan tindak lanjut rekomendasi investigasi kecelakaan Laporan Konsultasi K3 SOP, instruksi kerja, juklak, juknis Data penggunaan bahan kimia berbahaya dan LDKB Maintenance record Feedback dari staff, pekerja, pemasok, kontraktor Data pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, awal, berkala dan khusus Laporan monitoring lingkungan kerja; spt : kebisingan, udara lingkungan kerja, iklim kerja Data APD, penyediaan, pengadaan, pelatihan, distribusi, perawatan Laporan pelatihan keadaan darurat Sertifikasi peralatan, mesin, instalasi, pesawat Sertifikasi kompetensi personel, SIO, SKP Laporan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko Laporan monitoring dan tinjauan ulang pengendalian risiko Data peralatan pengaman, spt. APAR, alat deteksi dini, rambu K3 dll

 

* Audit SMK3 adalah :

“ Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan” (PP 50 th 2012 ttg SMK3)

* Tujuan Program Audit adalah didasarkan pada pertimbangan :

Prioritas manajemen; Tujuan komersial; Persyaratan sistem manajemen; Persyaratan peraturan peruu; Persyaratan kontrak; Kebutuhan utk evaluasi pemasok; Persyaratan pelanggan; Kebutuhan pihak lain yg berkepentingan; Risiko terhadap organisasi.

* Lingkup Audit SMK3 yaitu :

Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen Strategi Pendokumentasian Peninjauan Ulang dan Kontrak Pengendalian Dokumen Pembelian Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 Standar Pementauan

Page 21: MATERI SMK3

Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan Pengelolaan Material dan Perpindahannya Pengumpulan dan Penggunaan Data Audit SMK3 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan

Demikian sekilas gambaran dari SMK3 versi PP 50/2012, untuk pendalaman dan bimbingan  di perusahaan/industry lebih lanjut, dapat menghubungi :  A2K4-Indonesia ph.021.7884886 dan 021.98495513 atau dengan Zainal Bakti 081617377315 atau email [email protected] dan [email protected].

Daftar Pustaka :

1. Undang-Undang No.01/19702. Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenaga-Kerjaan3. Permenaker No.5/1996 tentang SMK34. Permen.PU No.8/2009 tentang SMK3 di Pekerjaan Umum5. Peraturan Pemerintah No. 50/2012 tentang SMK36. Makalah Workshop Nasional K3 dengan tema : Penyesuaian SMK3 sesuai dengan PP 50/2012

pada tanggal : 26-27 September 2012 Penyelenggara : Indonesian Management Centre ( IMAC )Bertempat di Grand Cempaka Hotel Cempaka Putih Jakarta

repository.binus.ac.id/content/V0152/V015284652.ppt