02.-matrik-dan-transformasi-linear-determinan.ppt
TRANSCRIPT
1
Matrik dan Transformasi Linear
By Yuwono
2
Tujuan & Materi (1/2)
Tujuan Menentukan nilai determinan matrik ordo 2x2 Menentukan nilai determinan matrik ordo 3x3
dengan aturan Sarrus Menentukan nilai determinan matrik ordo nxn
dengan matrik Kofaktor Menentukan nilai determinan matrik ordo nxn
dengan Transformasi Baris Elementer (TBE)
3
Materi Pengertian Determinan Menentukan nilai determinan matrik ordo 2x2 Menentukan nilai determinan matrik ordo 3x3
dengan Aturan Sarrus Sifat-sifat Determinan Menentukan determinan matrik nxn dengan
matrik Kofaktor Menentukan determinan matrik nxn dengan TBE
Tujuan & Materi (2/2)
4
Determinant
Merupakan suatu fungsi Syarat suatu matrik mempunyai determinan:
matrik bujursangkar Lambang determinan matrik A adalah det(A)
atau A
Matrik ordo 2x2
5
Matrik ordo 2x2
dc
baAJika bcadA )det(Maka
64
12A
Contoh :
Maka det(A) = 2.6 – 1.4 = 8
Matrik ordo 3x3
6
Matrik Ordo 3x3 Langkah-langkah
Salin elemen kolom 1 dan kolom 2 ke sebelah kanan tanda garis vertical dari determinan ordo tiga
Jumlah hasil kali elemen diagonal utama dan elemen yang sejajar diagonal utama dan dikurangi dengan jumlah hasil kali elemen diagonal samping dan elemen yang sejajar dengan diagonal samping.
7
Matrik Ordo 3x3
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
AJika
32
22
12
31
21
11
333231
232221
131211
a
a
a
a
a
a
aaa
aaa
aaa
A
332112322311312213
322113312312332211
......
......)det(
aaaaaaaaa
aaaaaaaaaA
Maka det(A)
8
ContohOrdo 3x3 dng Sarrus
231
314
132
B
Det (B) = ……….
Sifat2 determinan
9
Sifat-sifat determinan (1/6)
A. Pertukaran Baris dengan Kolom suatu determinan tidak mengubah nilai determinan. | A | = | AT |
B. Jika semua elemen-elemen satu baris/kolom suatu determinan sama dengan nol, maka nilai determinannya sama dengan nol.
TA
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
A
332313
322212
312111
333231
232221
131211
0
0
0
0
000
3323
3222
3121
333231
131211
aa
aa
aa
aaa
aaa
A
10
C. Jika dua baris/kolom suatu determinan dipertukarkan, maka akan mengubah tanda deteminan. ( + menjadi - , dan, - menjadi + ).
Sifat-sifat determinan (2/6)
Baris yang di tukar Kolom yang di tukar
11
Sifat-sifat determinan (3/6)
D. Jika dua baris/kolom suatu determinan Identik, maka nilai
determinannya sama dengan nol. Dikatakan identik, jika suatu baris atau kolom merupakan hasil
kali dengan skalar k (di mana k anggota bilangan real)
Baris Kolom
0
.
.
.
333233
232223
131213
aaak
aaak
aaak
A0...
333231
131211
131211
aaa
akakak
aaa
A
12
E. Jika setiap elemen satu baris/kolom suatu determinan dikalikan dengan faktor yang sama k, maka determinannyapun dikalikan
dengan skalar k. Baris
Kolom
333231
232221
131211
333231
232221
131211
.
.
.
aaa
aaa
aaa
k
aaak
aaak
aaak
A
333231
232221
131211
333231
232221
131211
...
aaa
aaa
aaa
k
aaa
akakak
aaa
A
Sifat-sifat determinan (4/6)
13
F. Jika setiap elemen satu baris/kolom suatu determinan dinyatakan dengan dua suku maka determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah dari dua determinan
Sifat-sifat determinan (5/6)
14
Sifat-sifat determinan (6/6)
G. Jika Matrik A dan B adalah matrik bujusangkar yang mempunyai ukuran sama maka det(AB) =
det(A).det(B)
634
982
1071
AJika
821
6310
942
B
661916
1385093
1314582
AB
Det(A)=… Det(B)=…
Det(AB)=…
15
Menentukan Determinan Matrik ordo nxn Istilah Minor dan Kofaktor
Definisi:
Misalkan Anxn=[aij], maka minor dari aij , yang
dilambangkan oleh Mij, adalah determinan dari sub
matrik A yang diperoleh dengan cara membuang
semua entri pada baris ke-i dan semua entri pada
kolom ke-j.
Kofaktor dari aij, yang dilambangkan oleh Cij, adalah
(-1)i+jMij.
16
Minor
...63
1011 M
...31
0713
M
...61
1712
M
631
107
142
A
...63
1421 M
...61
1222
M
...31
4223
M
...10
1431 M
...17
1232 M
...07
4233 M
17
Kofaktor
...)1( 2332
23 MC
...)1( 1111
11 MC
...)1( 1221
12 MC...)1( 22
2222 MC
...)1( 2112
21 MC
...)1( 3333
33 MC...)1( 32
2332 MC
...)1( 3113
31 MC
...)1( 1331
13 MC
18
Determinannya
Dengan Matrik Kofaktor > ada 2 cara
Misalkan Anxn=[aij]
determinan dari A:
det(A) = ai1Ci1 + ai2Ci2+ + ainCin
{karena baris ke-i menjadi acuan/ tetap, disebut: ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-i}
atau
det(A) = a1jC1j + a2jC2j+ + anjCnj
{karena kolom ke-j menjadi acuan/ tetap, disebut: ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-j}
19
Jadi determinannya Ambil yang baris 2
det(A) = a21C21 + a22C22+ a23C23
= 7. (-21) + 0.13+1.(-10)
= -157
Ambil yang kolom 2
det(A) = a12C12 + a22C22+ a32C32
= 7. (-43) + 0.13+3.(5)
= -157
20
Contoh Determinan 2
1243
3202
0113
0200
B
131314131211 220200)det( MCCCCCB
4743
13)1(3
14
01)1(2
143
302
0133212
13
M
det(B) = 2(-47) = - 94
21
Determinan dengan TBE
Mengubah matrik yang ada menjadi Matrik Segitiga Atas atau Matrik Segitiga Bawah
Waspada karena TBE digunakan untuk menentukan nilai determinan maka pada perubahannya seringkali membawa pengaruh pada nilai Determinannya.
Sehingga harus dikembalikan lagi kepada soal asalnya
22
Misal
Sifat C
135
650
432
A
det(A)
13 2135
650
432
bb
31 2
931
650
432 bb
21 2
931
650
2290 bb
12 5
931
650
3410
bb
1
3
931
16400
3410
b
b
16400
3410
931
)(
164)164(1)1)((
2
3
3410
16400
931
b
b
23
TBE
Waspada : Mengalikan suatu baris dengan skalar k, dimana k R,
dan k 0 Maka jika terjadi perkalian suatu baris dengan skalar K,
nilai determinannya harus di kalikan ( )
Setelah berubah menjadi matrik segitiga atas atau bawah, maka nilai determinannya di dapat dengan cara mengalikan elemen2 diagonal utamanya
k
1
24
Contoh
162
963
510
A
Det (A) =
31
1
12
1
3162
510
963
162
963
510
x
bb
b
5100
510
3212
162
510
321
31
13
x
bb
5500
510
32110
31
23
x
bb= (-1).3.1.1.(-55)
= 165
25
26
27
Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya,
dan orang bebal akan dibinasakan
oleh kelalaiannya.