013 akbid eklamsi

16
Makalah: EKLAMSI DISUSUN OLEH : SRI NOVIANTI NIM : 2009 03173 AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA TAHUN AJARAN 2011/2011

Upload: saswin-usman

Post on 19-Jul-2015

579 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 1/16

 

Makalah:

EKLAMSI

DISUSUN OLEH :

SRI NOVIANTI

NIM : 2009 03173

AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA

TAHUN AJARAN 2011/2011

Page 2: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 2/16

 

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji penulis panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa.Tuhan

semestaalam, karena dengan rahmat dan karuniaNYA lah penulis mendapat

kesehatan dan kekuatan fisik serta fikiran sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas“ASKEB” untuk  meningkatkan

kemampuan dan pemahaman tentang mata kuliah ini.

Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah ”ASKEB”.Yang telah 

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini .Penulis

menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini

bermanfaat bagi kita semua.

Palu, April, 2012

Page 3: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 3/16

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................

A.  Latarbelakang ........................................................................................................................

B.  Tujuan ...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................

A. Pengertian Eklamsi ...................................................................................................................

B. Penyebab ..................................................................................................................................

C. Patofisiologi..............................................................................................................................

D. Tanda-tanda dan Gejala ............................................................................................................

E. Komplikasi................................................................................................................................

F. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................................................

G. Penatalaksanaan .......................................................................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................................

B. Kritik dan Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

Page 4: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 4/16

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Preeklamsia/eklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan

mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia

masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas.

Soejonoes (1980) melakukan penelitian di 12 Rumah Sakit rujukan dengan jumlah

sampel 19.506, didapatkan kasus preeklamsia 4,78%, kasus eklamsia 0,51% dan

angka kematian perinatal 10,88 perseribu. Soejoenoes (1983) melakukan penelitian

di 12 Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia, didapatkan kejadian peeklamsia dan

eklamsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar

dibandingkan dengan kehamilan normal). Preeklamsia merupakan penyakit yang

angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak 

terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh

karena di negara maju perawatan prenatalnya lebih baik. Kejadian preeklamsia

dipengaruhi oleh paritas, ras, faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan

preklamsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida

berhubungan dengan penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal

(Baktiyani, 2005). Pada primigavida atau ibu yang pertama kali hamil sering

mengalami stress dalam mengalami persalinan sehingga dapat terjadi hipertensi

dalam kehamilan atau yang biasa disebut preeklamsia/eklamsia. Primigravida juga

merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya preeklamsia/eklamsia.

Page 5: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 5/16

 

B.  Tujuan

Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang

kejadian, faktor resiko dan pendekatan standar serta membahas bagaimana

menghindari kasus Eklampsi dan menangani situasi ini jika terjadi.

Page 6: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 6/16

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian

Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan

atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya

sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia. ( Hipertensi, edema, proteinuria).

Eklamsia didiagnosa bila pada wanita dengan kriteria klinis preeklamsia,

timbul kejang-kejang yang bukan disebabkan oleh penyakit neurologis lain seperti

epilepsi (Cunningham, F.Gary, 1995). Eklamsia adalah gejala preeklamsia berat

disertai dengan kejang dan diikuti dengan koma (Manuaba, 2007). Menurut

Wibowo dan Rachimhadi (2006) eklamsia timbul pada wanita hamil atau dalam

masa nifas dengan tanda tanda preeklamsia. Pada wanita yang menderita eklamsia

timbul serangan kejang yang diikuti oleh koma. Sedangkan menurut Hacker, Moore

(2001) eklamsia didefinisikan sebagai penambahan kejang umum pada sindroma

preeklamsia ringan atau berat.

Preeklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu

hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri

dan edema; yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak 

menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya (Mochtar

R, 1998)

B.  Penyebab (Etiologi)

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak 

teori-teori dikemukakan para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh

karena itu disebut “penyakit teori”. Namun belum ada yang memberikan jawaban

yang memuaskan. Teori yang sekarang ini dipakai sebagai penyebab Preeklampsia

adalah teori “iskemia plasenta”. Namun teori ini belum dapat menerangkan semua

hal yang berkaitan dengan penyakit ini. Rupanya tidak hanya satu fackor yang

menyebabkan pre eklampsia dan eklampsia. Diantara faktor-faktor yang ditemukan

sering kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

Page 7: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 7/16

 

Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan

tersebut di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory

(Sudhabrata K, 2001). Adapun teori-teori tersebut antara lain: 1) Peran Prostasiklin

dan Tromboksan Pada preeklamsia/eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel

vaskuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin (PGI2) yang pada

kehamilan normal meningkat, aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis, yang

kemudian akan diganti dengan trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi

antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivasi trombosit menyebabkan

pelepasan tromboksan (TxA2) dan serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan

kerusakan endotel. 2) Peran Faktor Imunologis Preeklamsia/eklamsia sering terjadi

pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini

dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies

terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan

berikutnya. Fierlie F.M. (1992) mendapatkan beberapa data yang mendukung

adanya sistem imun pada penderita preeklamsia/eklamsia: a) Beberapa wanita

dengan preeklamsia/eklamsia mempunyai kompleks imun dalam serum. b)

Beberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi sistem komplemen pada

preeklamsia/eklamsia diikuti dengan proteinuria. 3) Peran Faktor Genetik/familial

Beberapa bukti yang menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian

preeklamsia/eklamsia antara lain: a) Preeklamsia/eklamsia hanya terjadi pada

manusia. b) Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi

preeklamsia/eklamsia pada anak-anak dari ibu yang menderita

preeklamsia/eklamsia. c) Kecenderungan meningkatnya frekuensi

preeklamsia/eklamsia pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat

preeklamsia/eklamsia dan bukan pada ipar mereka. d) Peran Renin-Angiotensin-Aldosteron System (RAAS)

C.  Patofisiologi

Menurut Castro, C.L (2004) kelainan patofisiologi yang mendasari

preklamsia/eklamsia pada umumnya karena vasospasme. Peningkatan tekanan

darah dapat ditimbulkan oleh peningkatan cardiac output dan resistensi sistem

pembuluh darah. Cardiac output pada pasien dengan preeklamsia/eklamsia tidak 

Page 8: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 8/16

 

terlalu berbeda pada kehamilan normal di trimester terakhir kehamilan yang

disesuaikan dari usia kehamilan. Bagaimanapun juga resistensi sistem pembuluh

darah pada umumnya diperbaiki. Aliran darah renal dan angka filtrasi glomerulus

(GFR) pada pasien preeklamsia/eklamsia lebih rendah dibandingkan pada pasien

dengan kehamilan normal dengan usia kehamilan yang sama.

Penurunan aliran darah renal diakibatkan oleh konstriksi di pembuluh darah

afferen yang dapat mengakibatkan kerusakkan membran glomerulus dan kemudian

meningkatkan permeabilitas terhadap protein yang berakibat proteinuria. Oliguria

yang diakibatkan karena vasokontriksi renal dan penurunan GFR. Resistensi

vaskular cerebral selalu tinggi pada pasien preeklamsia/eklamsia. Pada pasien

hipertensi tanpa kejang, aliran darah cerebral mungkin bertahan sampai batas

normal sebagai hasil fenomena autoregulasi. Pada pasien dengan kejang, aliran

darah cerebral dan konsumsi oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan wanita

hamil biasa dan terdapat penurunan aliran darah dan peningkatan tahanan vaskuler

pada sirkulasi uteroplasental pada pasien preeklamsia/eklamsia.

Sementara teori beberapa telah diajukan untuk menjelaskan preeklamsia dan

eklampsia, hal itu terjadi hanya di hadapan plasenta dan diselesaikan oleh

menghapusnya.[5]

  plasenta hipoperfusi adalah fitur kunci dari proses. Hal ini

disertai dengan meningkatnya kepekaan dari pembuluh darah ibu ke agen pressor

menyebabkan vasospasme dan hipoperfusi organ ganda. Selanjutnya, sebuah

aktivasi koagulasi kaskade menyebabkan mikrotrombi pembentukan dan

memperburuk masalah perfusi. Kehilangan plasma dari pohon vaskuler dengan

akibat edema tambahan kompromi situasi. Kejadian ini memicu tanda dan gejala

toksemia termasuk hipertensi, disfungsi ginjal, paru, dan hati, dan - dalam

eklampsia khusus -. Disfungsi serebral[5]

  tanda klinik dari proses penyakit adalah

tanda-tanda platelet dan meningkatkan aktivasi endotel . [5]

 

Hipoperfusi plasenta terkait dengan pemodelan abnormal antarmuka janin-

ibu yang mungkin imunologi dimediasi[5]

  Invasi trofoblas tampaknya tidak 

lengkap. [6]

adrenomedulin , sebuah vasodilator potensial, diproduksi dalam jumlah

berkurang oleh plasenta pada preeklampsia (dan dengan demikian eclampsia).[7]

 

agen vasoaktif lainnya adalah bermain termasuk  prostasiklin , tromboksan A2,

Page 9: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 9/16

 

oksida nitrat , dan endothelins menyebabkan vasokonstriksi. [3]

 Banyak penelitian

telah menyarankan pentingnya wanita toleransi imunologi kepada ayah bayinya,

yang gen yang hadir pada janin muda dan plasenta dan yang mungkin menjadi

tantangan bagi sistem kekebalan tubuhnya. [8] 

Eklampsia dipandang sebagai bentuk ensefalopati hipertensi dalam konteks

peristiwa-peristiwa patologis yang menyebabkan preeklampsia. Diperkirakan

bahwa otak  resistensi pembuluh darah berkurang, menyebabkan meningkatnya

aliran darah ke otak. Selain fungsi abnormal dari endotelium , ini menyebabkan

edema otak  .[9]

  Biasanya sebuah kejang eklampsia tidak akan menyebabkan

kerusakan otak abadi;. namun, perdarahan intrakranial dapat terjadi 

[10]

 

D.  Tanda – tanda dan Gejala

Gejala eklamsia pada umumnya kejangan yang didahului oleh makin

memburuknya Preeklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah

frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia.

Bila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera diobati, akan timbul kejangan

terutama pada persalinan bahaya ini besar

E.  Komplikasi

Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi dibawah

ini biasanya terjadi pada Preeklampsia berat dan eklampsia.

1.  Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut

dan lebih sering terjadi pada Preeklampsia.

2.  Hipofibrinogenemia. Pada Preeklampsia berat

Page 10: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 10/16

 

3.  Hemolisis. Penderita dengan Preeklampsia berat kadang-kadang menunjukkan

gejala klinik hemolisis yang di kenal dengan ikterus. Belum di ketahui dengan

pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.

Nekrosis periportal hati sering di temukan pada autopsi penderita eklampsia

dapat menerangkan ikterus tersebut.

4.  Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal

penderita eklampsia.

5.  Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlansung

sampai seminggu.

6.  Edema paru-paru.

7.  Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada Preeklampsi – eklampsia merupakan

akibat vasopasmus arteriol umum.

8.  Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.

9.  Kelainan ginjal

10. Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang-

kejang pneumonia aspirasi. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra –  

uterin

F.  Pemeriksaan Penunjang

1. Berdasarkan gejala klinis di atas

2. Pemeriksaan laboratorium

• adanya protein dalam air seni

• fungsi organ, hepar, ginjal, jantung 

• fungsi Hematologi – Hemostasis

3. Konsultasi dengan disiplin lain kalau dipandang perlu

• Kardiologi

Page 11: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 11/16

 

• Optalmologi 

• Anestesiologi 

• Neonatologi dan lain-lain

G.  Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan

1. Menghentikan kejang-kejang yang terjadi dan mencegah kejang-kejang ulangan

2. Mencegah dan mengatasi komplikasi

3. Memperbaiki keadaan umum ibu maupun anak seoptimal mungkin

4. Pengakhiran kehamilan / persalinan mempertimbangkan keadaan ibu

 A. Obat obat untuk anti kejang 

MgS04 (Magnesium Sulfat)

1. Dosis awal: 4 gr 20% iv pelan-pelan selama 3 menit atau lebih, disusul 10 gr 50%

i.m. terbagi pada bokong kanan dan kiri

2. Dosis ulangan: tiap 6 jam diberikan 5 gr 50% i.m diteruskan sampai 6 jam pasca

persalinan atau 6 jam bebas kejang

Syarat:- reflek patela harus positip

- tidak ada tanda-tanda depresi pernapasan (respirasi > 16 kali/menit)

- produksi urine tidak kurang dari 25 cc/jam atau 600 cc/hari

3. Apabila ada kejang-kejang lagi, diberikan MgS04 20%, 2 gr i.v pelan-pelan.

Pemberian i.v ulangan ini hanya sekali saja, apabila masih timbul kejang lagi, maka

diberikan Pentotal 5 mg/kg BB /i.v pelan pelan

4. Bila ada tanda-tanda keracunan, MgS04 diberikan antidotum Glukonas Kalsikus

10 g%.l0cc i.v pelan-pelan selama 3 menit atau lebih

5. Apabila sudah diberi pengobatan diazepam sebelumnya tetapi tidak adekuat, maka

dilanjutkan pengobatan dengan MgS04.

 B. Mencegah komplikasi 

1. Obat obat anti hipertensi

Bila sistole > 180 mmHg atau diastole > 110 mmHg digunakan injeksi 1 ampul

Klonidin (lihat preeklamsia berat)

Page 12: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 12/16

 

2. Diuretika

Obat obat diuretika hanya diberikan atas indikasi:

- edema paru-pani

- kelainan fungsi ginjal (apabila faktor pre renal sudah diatasi) diberikan furosemid

inj. 40 mg/i.m

3. Kardiotonika

Diberikan atas indikasi :

- adanya tanda-tanda payahjantung

- edema paru

Diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid

4. Antibiotik 

Di berikan Ampisilin 3 x 1 gr/iv

5. Antipiretik 

Xylomidon 2 ccc/im dan/atau kompres dingin

C. Memperbaiki keadaan umum ibu 

1. Infus RD5% / Dextran

2. Pasang CVP untuk:

- pemantauan keseimbangan cairan (pertimbangan pemberian Low Mol Dextran)

- pemberian kalori (Dekstrosa 10%)

- koreksi keseimbangan asam-basa (pada keadaan asidosis maka diberikan

Na.bic/Meylon 50 mm eq/i.v)

 D. Pengakhiran kehamilan/persalinan 

Setelah penderita tenang lebih kurang 15 menit setelah pemberian obat anti kejangdilakukan pemeriksaan sebagai berikut:

- monitoring kesadaran dan dalamnya koma memakai 'Glasgow - Pitts burg Coma

Scale'

- diukur suhu rectal dan kadar hemoglobin/hematokrit

- dipasang kateter tetap dan diukur jumlah urine dan dilakukan pemeriksaan albumin

- palpasi dan auskultasi, serta pemeriksaan dalam (VT) untuk evaluasi

- pemberian obat-obatan lainnya yang diperlukan

Page 13: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 13/16

 

 

Kehamilan diakhiri bila sudah terjadi stabilitasi (pemulihan) hemodinamika dan

metabolisme ibu yang dicapai dalam 44 jam setelah salah satu keadaan dibawah ini:

- setelah pemberian obat anti kejang terakhir

- setelah pemberian obat anti hipertensi

Seyogyanya dilakukan penelitian "vital sign"

Skor Vital Sign :

- Bila skor total 10 atau lebih, saat yang optimal untuk mengakhiri persalinan / 

tindakan persalinan.

- Bila skor total 9 atau ada nilai (1 ) sebanyak dua atau lebih, dimohon konsul pada

staf untuk penentuan tenninasi atau tidak.

- Bila skor 8 atau kurang, persalinan ditunda, kalau selama 6 jam tdak ada perbaikan

maka persalinan pervaginam dipertimbangkan untung ruginya.

Score Vital Sign

Pemeriksaan obstetrik yang lain

1. Apabila pada pemeriksaan, syarat-syarat untuk mengakhiri persalinan pervaginam

dipenuhi maka dilakukan persalinan tindakan dengan trauma yang minimal.

2. Apabila penderita sudah inpartu pada fase aktif langsung dilakukan amniotomi

selanjutnya diikuti sesuai dengan kurva dari Friedman, bila ada kemacetan dilakukan

seksio sesar.

Page 14: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 14/16

 

3. Tindakan seksio sesar dikerjakan pada keadaan-keadaan:

- Penderita belum inpartu

- Fase laten

- Gawat janin

Tindakan seksio sesar dikerjakan dengan mempertimbangkan keadaan kondisi ibu.

Page 15: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 15/16

 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Dalam rangka menurunkan angka kematian maternal dan perinatal akibat

preeklampsia-eklampsia deteksi dini dan penanganan yang adekuat terhadap kasus

preeklampsia ringan harus senantiasa diupayakan. Hal tersebut hanya dapat

dilakukan dengan mempertajam kemampuan diagnosa para penyelenggara

pelayanan bumil dari tingkat terendah sampai teratas, dan melakukan pemeriksaan

bumil secara teratur.

Mengingat komplikasi terhadap ibu dan bayi pada kasus-kasus preeklampsia-

eklampsia maka sudah selayaknyalah semua kasus-kasus tersebut dirujuk ke pusat

pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas penanganan kegawat daruratan ibu dan

neonatal.

B.  KRITIK DAN SARAN

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,untuk itu

penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca. Demi kesempurnaan

makalah ini selanjutnya.

Page 16: 013 akbid Eklamsi

5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 16/16

 

DAFTAR PUSTAKA

1.. http://ridwanamiruddin.files.wordpress.com/2007/09/current-baru-preeklamsi.doc

2. http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=

view&id=134&Itemid=74

3. http://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/pengelolaan-preeclampsia-dan-eclampsia/ 

4. http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=PENATALAKSANAAN+PRE-

EKLAMPSIA+BERAT+PADA+PRIMIGRAVIDA+HAMIL+ATERM+BELUM+DALA

M+PERSALINAN.

5. http://www.jurnalmedika.com/component/content/article/355-editorial/709-pre-eklamsi-dan-eklamsi-yang-lama-dikenal-tetapi-tetap-binal

6. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki

 /Eclampsia