maradenintan.files.wordpress.com file · web viewsalah satu materi pelajaran tik untuk kelas xi...
TRANSCRIPT
P R O P O S A L
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penggunaan Metode Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Dalam Jaringan Internet Kelas XI
di MA MA Muddatsiriyah
Oleh :
Achmad Chudori
12016022420027
RAYON 109
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (UNJ)TAHUN 2012
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui
permendiknas nomor 22 tahun 2002 tentang tentang standar isi untuk
pendidikan dasar dan menengah. Selain itu juga pemerintah menuntut
pembelajaran yang berkualitas menuju lulusan yang cerdas dan
komprehensif.
Salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas XI adalah Jaringan Internet.
Setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara
membagi lima kelompok peserta didik, hal ini dilakukan agar peserta
didik dapat bekerjasama dalam memecahkan materi terutama materi-
materi pemahaman.
Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan oleh
guru bidang studi pada setiap evaluasi hasil belajar, maka peserta didik
yang mengerjakan latihan dengan benar dan tepat berkisar 25% (8
orang) dari 35 peserta didik.
Berdasar kepada masalah yang telah diuraikan di atas, maka salah satu
pemecahannya adalah dengan menggunakan jaringan internet sebagai
media informasi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya layanan
internet peserta didik diharapkan dapat menguasai materi secara
maksimal
seperti dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 hal.184)
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, guru
sudah menggunakan alat peraga untuk melakukan perumpamaan sesuai
dengan materi, guru juga sudah menggunakan media Power Point untuk
menjelaskan namun hasilnya belum seperti yang diharapkan.
Berdasar kepada masalah yang telah diuraikan di atas, maka salah satu
pemecahannya adalah dengan menggunakan jaringan internet sebagai
media informasi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya jaringan
internet peserta didik diharapkan dapat menguasai materi secara
maksimal seperti dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 hal.184)
bahwa memilih metode mengajar tidak bisa sembarang tapi harus
disesuaikan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Rumusan Masalah Pelaksanaan pembelajaran seperti itu menimbulkan
beberapa permasalahan :
Pertama : peserta didik belajar perkelompok hanya 2 x 45 menit
tiap tatap muka, sehingga pengerjaan latihan dibutuhkan
beberapa kali pertemuan. Hal ini menyebabkan
penguasaan peserta didik terhadap materi yang
disampaikan guru berkurang.
Kedua : koneksi yang lambat karena koneksi dan jumlah
komputer tidak berimbang maka jika ada peserta didik
yang lain bisa mencari informasi yang diharapkan
sedangkan peserta didik yang lain belum.
Ketiga : Peserta didik pada saat awal metode ini diterapkan akan
bingung, tetapi hal ini akan terjadi pada saat pertemuan
pertama.
Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu melakukan inovasi dan
pendekatan dalam penggunaan metode kooperatif untuk penyampaian
materi ke pada peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.
Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor
internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan
pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi sejarah
perkembangan komputer.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan
situasi di atas adalah pendekatan dengan metode kooperatif.
Dengan menggunakan metode kooperatif maka peserta didik akan lebih
mudah memahami materi pembelajaran.
C. PEMBATASAN MASALAH
Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang bahwa yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan
peserta didik kelas XI dalam mempelajari materi sejarah perkembangan
internet.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “ Apakah Penggunaan
Metode Kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
jaringan internet kelas XI di MA Al Muddatsiriyah?
Oleh karena maka perlu di ambil suatu tindakan dengan menggunakan
metode kooperatif dalam menggunakan jaringan internet untuk meningkatkan
hasil belajar kelas XI di MA Al Muddatsiriyah.
Setelah menggunakan metode kooperatif dalam menggunakan jaringan
internet dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X MA Al
Muddatsiriyah sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat dari 60%
menjadi 70%-80%.
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah meningkatkan pemahaman dalam menggunakan
jaringan internet pada peserta didik kelas XI di MA Al Muddatsiriyah.
F. Manfaat Penelitian
Bagi Guru : melalui PTK ini Guru dapat mengetahui
metode pembelajaran yang interaktif dan
efektif meningkatkan sistem pembelajaran
serta meminimalkan kesalahan peserta didik
dalam mempelajari TIK.
Bagi peserta didik : hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua
peserta didik karena terjadi pembelajaran
mandiri yang menarik.
Bagi Sekolah : hasil penelitian ini membantu memperbaiki
pembelajaran TIK di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok, peserta didik dalam satu kelas dijadikan
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk
memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-
kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok
sebagai wadah peserta didik bekerjasama dan memecahkan suatu
masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik
pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman
yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang mengutamakan kerjasama diantara peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, peserta didik belajar dalam
kelompok secara kooperatif,
2. Kelompok dibentuk dari peserta didik-peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Jika dalam kelas terdapat peserta didik-peserta didik yang terdiri
dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka
diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya,
jenis kelamin yang berbeda pula.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada
perorangan.
Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang
baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan”.
Crow & Crow dan (1958) : “ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.
Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku
muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons
terhadap sesuatu situasi”
Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Menurut Ibrahim dkk. peserta didik yakin bahwa tujuan mereka akan
tercapai jika dan hanya jika peserta didik lainnya juga mencapai tujuan
tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya. Peserta didik yang bekerja dalam situasi
pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas
bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk
menyelesaikan tugasnya.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan
pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik,
dengan meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas
akademiknya. Peserta didik yang lebih mampu akan menjadi nara
sumber bagi peserta didik yang kurang mampu, yang memiliki orientasi
dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran
kooperatif memberi peluang agar peserta didik dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan
tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan
tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah
untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Keterampilan
sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
B. Kerangka Berpikir
Dengan enggunaan Metode Kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam jaringan internet, maka peserta didik kelas XI akan
menimbulkan minat belajar peserta didik meningkat.
C. Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar. Karena
prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan
dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar
adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman
interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”.
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah
laku baru berkat pengalaman baru.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan
banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari
faktor internal maupun faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,
kemampuan kognitif.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga .
Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan
fasilitas.
D. Hipotesis
Penggunaan Metode Kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam jaringan internet kelas XI di MA Al Muddatsiriyah.
Tindakan operasional :
Pembelajaran dengan metode kooperatif dalam menggunakan jaringan
internet dimulai peserta didik menanamkan disiplin terhadap dan
kesadaran diri terhadap kelompok maupun individu.
Kegiatan dimulai dengan memberikan tugas kepada peserta didik
kemudian mencari apa yang menjadi tugasnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETTING
Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran TIK kelas X semester
ganjil di MA Al Muddatsiriyah Jakarta. Subjek penelitian adalah peserta
didik kelas X yang berjumlah 30 orang. Sekolah ini merupakan sekolah
standar nasional yang berukuran kecil mempunyai 6 kelas yang gurunya
suda tersertifikasi 50%.
Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja
(Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56)
mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari
penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari
penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas
bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai
keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas (PTK) model
kemmis dan Mc Taggart yang prosesnya berlangsung selama tiga tahap
yang terdiri dari perencanaan (plant), pelaksanaan (act), pengamatan
(observe) dan refleksi (reflect). Tiap siklus akan terjadi pertemuan tatap
muka sehingga keseluruhan penelitian akan terdiri dari sekitar delapan
kali pertemuan.
C. Siklus Penelitian
Pertama
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini akan dilakukan :
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata
pelajaran TIK Kelas X, dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap
tindakan.
Menjelaskan pengertian komputer, Menjelaskan secara singkat
sejarah sejarah perkembangan komputer, Menjelaskan
perkembangan teknologi komputer
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah
direncanakan, yaitu ;
Menyampaikan materi pengertian komputer dengan media layanan
internet
3. Observasi/Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang
berlangsung, diantaranya :
Mengamati interaksi belajar peserta didik saat ditayangkan
materi pelajaran dalam media power point
Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan peserta didik.
4. Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan yang
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.
Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan
power point yang ditayangkan proyektor dapat dimengerti
peserta didik.
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar
latihan peserta didik. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka
akan dilakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang
sama, dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus
kedua akan disampaikan materiselanjutnya)
Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-
kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan
untuk digunakan pada siklus kedua.
KEDUA
1. Perencanaan Tindakan
Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun
alternatif pemecahannya.
Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Guru menjelaskan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan
menyisipkan suara pada tayangan power point bila perlu.
Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya
jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
3. Observasi / Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
Mengamati interaksi belajar ketika mencari materi pelajaran ke
layanan internet
Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan peserta didik.
4. Analisis dan Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan berdasarkan hasil
pengamatan dan penilaian juga membuat suatu kesimpulan dari
hasil pengamatan dan penilaian tersebut.
D. Indikator Kinerja/ Keberhasilan
Jumlah skor perolehan maks = 30
Rumus Penilaian : Nilai = jumlah skor perolehan : 30
Kriteria Penilaian : 80 – 10 = Sangat Baik ( A)
70– 79 = Cukup(B)
60 – 6,9 = Kurang (C)
≥ 59 = Kurang Sekali (K)
E. Analisis Data
Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan mengolah data
secara kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk
kerja) dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui persentase
peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskripsikan untuk diambil
suatu kesimpulan.
F. Kriteria Keberhasilan
Penelitian ini terus berlangsung sampai hasil pembelajaran siswa
mencapai rata-rata 75% atau telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) walaupun dua siklus telah terlewati akan tetapi hasil
pembelajaran peserta didik belum mencapai rata-rata 75% maka
penelitian akan terus dilanjutkan.
JADWAL PENELITIAN
No. Rencana KegiatanMinggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan
x
Menyusun Instrumen pengamatan dan penilaian
x x
Mengadakan tes awal dan membagi kelompok
x
2 PelaksanaanMempersiapkan alat x xMelakukan tindakan siklus I
x
Melakukan tindakan siklus II
x x
3 Penyusunan LaporanMenyusun Konsep Pelaporan
x
Perbaikan laporan xPenggandaan dan penyerahan laporan
x
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia., Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta
Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4. ________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :
ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas yuuuk/. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2008
________. Metoda Pembelajaran. Alamat Web : www.salman-alfarisi.com Diakses pada tanggal 29 Juni 2011 pukul 10.54