bab iv hasil penelitian dan pembahasan · salatiga. kelas xi ips terdiri dari 4 kelas yaitu kelas...

16
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga yang berada di Jalan Kartini No. 34 Kota Salatiga. SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0519/O/191 tanggal: 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan Riwayat Singkat : Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gakko Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment Jongens Normal School Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-Laki (SGL) Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh tentara Belanda. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SGB) hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1. Tahun 1959-1960 dipakai bersama - sama oleh SGB Negeri I dan SGTK Negeri. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3 Salatiga. VISI MISI SMA NEGERI 3 SALATIGA VISI : “UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI, BERDAYA SAING GLOBAL”.

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga yang berada di Jalan

    Kartini No. 34 Kota Salatiga. SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri

    Salatiga, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Republik Indonesia Nomor: 0519/O/191 tanggal: 5 September 1991 tentang

    Pengalihan Fungsi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi

    SMA Negeri 3 Salatiga dengan Riwayat Singkat :

    Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gakko

    Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment

    Jongens Normal School

    Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-Laki (SGL)

    Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh

    tentara Belanda.

    Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional

    Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SGB) hingga

    tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.

    Tahun 1959-1960 dipakai bersama - sama oleh SGB Negeri I dan SGTK

    Negeri.

    Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA

    dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.

    Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3

    Salatiga.

    VISI MISI SMA NEGERI 3 SALATIGA

    VISI : “UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI,

    BERDAYA SAING GLOBAL”.

  • 39

    MISI :

    1. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju

    pengembangan Sekolah bertaraf Internasional

    2. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta

    Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/

    Keberbakatan Majemuk).

    3. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.

    4. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan.

    5. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing

    6. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

    7. Mewujudkan Lingkungan sekolah yang menunjang suasana

    pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning) yang

    demokratis.

    8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang

    partisipasi masyarakat.

    9. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.

    10. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti

    luhur

    Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

    Salatiga. Kelas XI IPS terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI

    IPS 3, dan XI IPS 4. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang dipilih secara

    random yaitu kelompok eksperimen 1 adalah kelas XI IPS 2 dengan

    menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2

    adalah kelas XI IPS 4 dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

    Jumlah siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 33 siswa sedangkan kelas XI IPS 4

    berjumlah 32 siswa. Jumlah siswa pada kelompok eksperimen 1 dan

    kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :

  • 40

    Tabel 4.1.

    Data Subyek Penelitian SMA Negeri 3 Salatiga

    No. Kelas Jumlah

    Siswa Kelompok

    Model

    Pembelajaran

    1 XI IPS 2 33 Eksperimen 1 PAIKEM

    2 XI IPS 4 32 Eksperimen 2 PBL

    Jumlah 65 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017

    B. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMA Negeri 3

    Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2016/2017. Kelompok eksperimen 1

    adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelompok eksperimen 2 adalah siswa kelas

    XI IPS 4. Kedua kelompok tersebut telah diuji kesamaan varians dan

    menunjukkan bahwa keadaan kedua kelompok tersebut bersifat homogen.

    Normalitas data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda

    secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok dalam

    keadaan yang sama. Pada hari Senin, 8 Mei 2017 peneliti melakukan

    observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui jumlah kelas yang

    menjadi populasi dan sampel dalam penelitian. Rabu, 10 Mei 2017 peneliti

    melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi

    untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran dikelas yang

    akan digunakan untuk penelitian dan eksperimen. Jumat, 12 Mei 2017

    peneliti melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi

    mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahapan

    proses pembelajaran dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan

    eksperimen. Senin, 15 Mei 2017 peneliti melakukan Try Out atau uji coba

    kuesioner/angket motivasi belajar siswa sebelum adanya perlakuan atau

    sebelum diterapkan model pembelajaran (pra eksperimen) dan untuk

    mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Pada hari Rabu, 17 Mei 2017

    peneliti melakukan pengambilan data Pretest kelompok eksperimen 1 dan

    kelompok eksperimen 2 untuk mendapatkan skor motivasi belajar sebelum

  • 41

    diberikan perlakuan (treatment. Jumat, 19 Mei 2017 peneliti melaksanakan

    proses pembelajaran akuntansi kelompok eksperimen 1 dikelas XI IPS 2

    dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM pokok bahasan

    Perusahaan Jasa s/d Jurnal Penutup serta pengambilan posttest untuk

    mengetahui motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran

    PAIKEM. Pada hari Senin, 22 Mei 2017 peneliti melaksanakan proses

    pembelajaran akuntansi kelompok eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan

    menggunakan model pembelajaran PBL pokok bahasan Perusahaan Jasa s/d

    Jurnal Penutup serta pengambilan posttest untuk mengetahui motivasi belajar

    siswa setelah diterapkannya model pembelajaran PBL.

    C. Proses Pembelajaran

    1. Kelas Eksperimen 1

    Pertemuan pertama dilakukan pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2017.

    Peneliti membagi kuesioner/angket pretest motivasi belajar siswa pada

    kelompok eksperimen 1 yaitu kelas XI IPS 2. Pertemuan pertama ini

    dilaksanakan pada pukul 14:00 – 14:45 WIB.

    Penerapan model pembelajaran PAIKEM dilaksanakan pada pertemuan

    kedua, yaitu hari Jumat tanggal 19 Mei 2017 pada jam pelajaran ke 4-5

    pada pukul 09:30 – 11:00 WIB diruang laboratorium IPS dengan pokok

    bahasan perusahaan jasa s/d jurnal penutup. Model pembelajaran yang

    digunakan adalah model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

    Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Kegiatan pembelajaran diawali

    dengan guru memberikan salam dan mempersiapkan siswa untuk

    mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang akan dicapai siswa dan model pembelajaran yang akan

    diterapkan. Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan dilakukan

    agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

    Langkah pertama dalam penerapan model pembelajaran PAIKEM yaitu

    guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok

    terdiri dari 6-7 orang.

  • 42

    Langkah kedua adalah membagi media pembelajaran “permainan

    monopoli akuntansi” kepada setiap masing-masing kelompok.

    Langkah ketiga, guru menjelaskan cara bermain menggunakan media

    pembelajaran “permainan monopoli akuntansi”. Guru meminta siswa

    untuk berperan sebagai pihak bank dan pihak pemain pada masing-masing

    kelompoknya.

    Langkah keempat, siswa belajar menggunakan media pembelajaran

    “permainan monopoli akuntansi”. Peran guru hanyalah sebagai fasilitator

    dalam kegiatan belajar mengajar yaitu memfasilitasi siswa untuk

    memperoleh pengetahuan belajarnya secara mandiri.

    Langkah kelima guru menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang

    telah dilaksanakan.

    Pengambilan posttest kuesioner/angket mengenai motivasi belajar siswa

    dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Guru membagi

    kuesioner/angket kepada masing-masing siswa. Pemberian posttest ini

    merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan dalam pembelajaran

    penelitian ini.

    Langkah keenam guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

    2. Kelas Eksperimen 2

    Pemberian pretest kelompok eksperimen 2 yaitu pada kelas XI IPS 4

    dilakukan pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2017 jam pelajaran ke 8 pada

    pukul 13:15 – 14:00 WIB.

    Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilakukan

    pada pertemuan kedua yaitu pada hari Senin, tanggal 22 Mei 2017 pada

    jam pelajaran ke 5-6 pukul 10:15 – 11:45 WIB diruang laboratorium IPS

    dengan pokok bahasan persamaan dasar akuntansi s/d ayat jurnal

    penyesuaian.

    Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan salam dan

    mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dan model

    pembelajaran yang akan diterapkan. Guru menjelaskan proses

  • 43

    pembelajaran yang akan dilakukan agar siswa dapat mengikuti

    pembelajaran dengan baik.

    Langkah pertama dalam penerapan model pembelajaran PBL yaitu guru

    membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

    dari 6-7 orang.

    Langkah kedua adalah guru membagikan lembar tugas kepada setiap

    masing-masing kelompok untuk didiskusikan.

    Langkah ketiga guru membimbing kegiatan siswa dalam berdiskusi. Peran

    guru hanyalah sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar yaitu

    memfasilitasi siswa memperoleh pengetahuan belajarnya secara mandiri

    dalam memecahkan suatu permasalahan di dalam lembar tugas yang telah

    dibagikan.

    Langkah keempat guru meminta setiap kelompok untuk

    mempresentasikan hasil diskusinya.

    Langkah kelima guru membimbing siswa dalam melakukan tanya jawab.

    Langkah keenam guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dan

    tanya jawab serta menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah

    dilaksanakan.

    Pengambilan posttest kuesioner/angket mengenai motivasi belajar siswa

    dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Guru membagi

    kuesioner/angket kepada masing-masing siswa. Pemberian posttest ini

    merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan dalam pembelajaran

    penelitian ini.

    Langkah ketujuh guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

    D. Hasil Analisis Data

    Menurut Sugiyono (2010:244) analisis data adalah proses mencari dan

    menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

    lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

    kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

    dalam pola, memilih mana ynag penting, dan yang akan dipelajari dan

    membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun

  • 44

    orang lain. Oleh karena itu dilakukan analisis data kuantitatif pada penelitian

    ini yaitu uji normalitas, homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji beda rata-

    rata motivasi belajar siswa (kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan

    model pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2 dengan

    menggunakan model pembelajaran PBL). Penjelasan perhitungan secara rinci

    adalah sebagai berikut:

    1. Analisis Kemampuan Awal (Pretest)

    a. Statistik Deskriptif Pretest

    Kemampuan awal pada kedua kelompok eksperimen diukur dengan

    pretest yang dihitung mean atau rata-ratanya dan standar deviasi dari

    setiap variabel dalam penelitian ini. Data hasil pengolahan data dapat

    dilihat dalam tabel dibawah ini :

    Tabel 4.2

    Statistik Deskriptif Pretest Kemampuan Awal Siswa Kelompok

    Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    PretestEksperimen1 33 2,32 3,27 2,8209 ,24229

    PretestEksperimen2 32 2,18 3,23 2,7119 ,23854

    Valid N (listwise) 32 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

    kelompok eksperimen 1 berjumlah 33 siswa, sedangkan jumlah

    sampel kelompok eksperimen 2 berjumlah 32 siswa. Nilai minimum

    yang diperoleh kelompok eksperimen 1 yaitu 2,32 sedangkan nilai

    minimum pada kelompok eksperimen yaitu 2,18. Nilai maximum

    yang dicapai kelompok eksperimen 1 adalah 3,27 sedangkan nilai

    maximum yang diperoleh kelompok eksperimen 2 yaitu 3,23. Nilai

    rata-rata (mean) yang diperoleh kedua kelompok eksperimen tersebut

    tidak jauh berbeda yaitu pada kelompok eksperimen 1 nilai rata-

    ratanya adalah 2,8209 sedangkan pada kelompok eksperimen 2 yaitu

    2,7119. Standar deviasi yang diperoleh pada kelompok eksperimen 1

  • 45

    yaitu 0,24229 sedangkan standar deviasi kelompok eksperimen 2 yaitu

    0,23854

    b. Uji Normalitas Pretest

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data dari masing-masing

    kelompok eksperimen 1 (PAIKEM) dan kelompok eksperimen 2

    (PBL) berasal dari distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji pretest

    dari kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

    Tabel 4.3

    Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen Test Statistics

    PretestEksperimen1 PretestEksperimen2

    Chi-Square 9,030a

    8,375a

    Df 18 18

    Asymp. Sig. ,959 ,973

    Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan tabel 4.3 tentang uji normalitas pretest menunjukkan

    bahwa nilai signifikansi (asymp. Sig) kelompok ekperimen 1 yang

    menggunakan model pembelajaran PAIKEM dikelas XI IPS 2 adalah

    0,959 dan nilai signifikansi (asymp. Sig) kelompok ekperimen 2 yang

    menggunakan model pembelajaran PBL dikelas XI IPS 4 adalah 0,973.

    Nilai signifikansi pada kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 H1

    masing-masing lebih dari 0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak

    dengan kata lain masing-masing dari kedua kelompok eksperimen

    berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

    c. Uji Homogenitas Pretest

    Uji Homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakan varians

    kedua kelompok homogen atau tidak. Hasil uji homogentias untuk

    pretest dari kedua kelompok eksperimen dapat dilihat sebagai berikut :

    Tabel 4.4

    Hasil Uji Homogenitas Pretest

    Test of Homogeneity of Variances

  • 46

    PretestEksperimen

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    ,343 8 13 ,933

    Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan tabel 4.4 tentang hasil uji Homogenitas pretest

    menunjukan bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,933 yang berarti

    lebih besar dari 0,05 artinya H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata

    lain kedua kelompok eksperimen berasal dari populasi yang memiliki

    variansi yang sama atau homogen.

    d. Uji Beda Rata-rata Pretest

    Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

    pengaruh jika suatu kelompok diberi sebuah perlakuan yang berbeda

    atau mendapatkan pengaruh tertentu. Hasil pengolahan uji beda rata-

    rata pretest dari kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut

    ini:

    Tabel 4.5

    Uji beda rata-rata pretest kemampuan awal siswa kelompok

    eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebelum diberikan

    perlakuan dengan model pembelajaran PAIKEM dan PBL

    Independent Samples Test

    Levene's

    Test for

    Equality of

    Variances

    t-test for Equality of Means

    F Sig. T Df Sig.

    (2-

    tailed)

    Mean

    Difference

    Std. Error

    Difference

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Motivasi

    Belajar

    Pretest

    Equal variances

    assumed ,047 ,830 1,828 63 ,072 ,10903 ,05965 -,01018 ,22824

    Equal variances

    not assumed

    1,828 62,985 ,072 ,10903 ,05964 -,01015 ,22822

    Sumber: Data Diolah Tahun 2017

  • 47

    Uji rata-rata dengan Independent sample t Test dilakukan dengan

    melihat hasil dari data Equal Variances assumed karena berdasarkan

    uji homogenitas kedua kelompok eksperimen menunjukkan bahwa

    kedua kelompok eksperimen memiliki variansi yang sama atau

    homogen. Berdasarkan tabel 4.6 tentang uji beda rata-rata pretest

    kemampuan awal siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok

    eksperimen 2 sebelum menggunakan model pembelajaran PAIKEM

    dan PBL terlihat bahwa nilai signifikansinya (Sig.(2-tailed)) adalah

    0,720 > 0,05 yang berarti motivasi belajar siswa pada kelompok

    eksperimen 1 setara atau sama dengan siswa pada kelompok

    eksperimen 2, maka H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain tidak

    terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa

    pada kelompok eksperimen 1 kelas XI IPS 2 dan kelompok

    eksperimen 2 kelas XI IPS 4 sebelum diberi perlakuan atau treatment.

    Gambar 2. Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

    Eksperimen 2

    2. Analisis Kemampuan Akhir (Posttest)

    a. Statistik Deskriptif Posttest

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    3,50

    4,00

    4,50

    5,00

    1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

    Skor

    Moti

    vas

    i B

    elaj

    ar

    Jumlah Siswa

    Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan

    Kelompok Eksperimen 2

    Pretest Eksperimen 1

    Pretest Eksperimen 2

  • 48

    Peningkatan motivasi belajar akuntansi dari kedua kelompok

    eksperimen yang telah diberi perlakuan (treatment) kemudian

    diberikan posttest dihitung nilai rata-ratanya dan standar deviasi dari

    setiap variabel dalam penelitian ini. Data hasil pengolahan dapat dilihat

    dalam tabel berikut :

    Tabel 4.6

    Statistik Deskriptif Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Melalui

    Posttest

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    PosttestEksperimen1 33 2,78 4,77 3,8882 ,48136

    PosttestEksperimen2 32 2,77 4,27 3,5213 ,40712

    Valid N (listwise) 32 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

    kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran

    PAIKEM berjumlah 33 siswa, sedangkan jumlah sampel pada

    kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran

    PBL berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh kelompok

    eksperimen 1 berjumlah 2,78 sedangkan nilai minimul pada kelompok

    eksperimen 2 berjumlah 2,77. Nilai maximum yang diperoleh

    kelompok eksperimen 1 yaitu 4,77 sedangkan nilai maximum yang

    diperoleh kelompok eksperimen 2 berjumlah 4,27. Rata-rata yang

    diperoleh kelompok eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan dengan

    nilai rata-rata yang diperoleh kelompok eksperimen 2 yaitu berjumlah

    3,8882 sedangkan kelompok eksperimen 2 nilai rata-ratanya

    berjumlah 3,5213.

    b. Uji Normalitas Hasil Posttest

    Hasil uji normalitas untuk posttest kedua kelompok eksperimen dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.7

    Uji Normalitas Data Posttest Test Statistics

  • 49

    PosttestEksperimen1 PosttestEksperimen2 Chi-Square 8,364

    a 5,125

    b

    Df 20 26 Asymp. Sig. ,989 1,000

    Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan tabel 4.7 tentang uji normalitas data posttest

    menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig) pada kelompok

    eksperimen 1 dengan penerapan model pembelajaran PAIKEM

    dikelas XI IPS 2 adalah 0,989 dan nilai signifikansi (Asymp. Sig)

    kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran

    PBL dikelas XI IPS 4 yaitu 1,000. Nilai signifikansi yang diperoleh

    kedua kelompok eksperimen lebih besar dari 0,05 berarti H0 diterima

    dan H1 ditolak, dengan asumsi lain masing-masing kelompok

    eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

    c. Uji Homogenitas Posttest

    Tabel 4.8

    Uji Homogenitas Data Posttest

    Test of Homogeneity of Variances

    PosttestEksperimen1

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    1,213 3 5 ,383 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Berdasarkan tabel 4.8 tentang hasil uji homogenitas data posttest

    menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,383 yang lebih

    besar dari 0,05 yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan kata

    lain kedua kelompok eksperimen berasal dari populasi yang memiliki

    variansi yang sama atau homogen.

    d. Uji beda rata-rata posttest

    Hasil pengolahan uji beda rata-rata posttest dapat dilihat pada tabel

    berikut ini:

  • 50

    Tabel 4.9

    Uji Beda Rata-rata Posttest motivasi belajar akuntansi siswa

    kelompok eksperimen 1 dengan model pembelajaran PAIKEM

    dan kelompok eksperimen 2 dengan model pembelajaran PBL

    Independent Samples Test

    Levene's

    Test for

    Equality of

    Variances

    t-test for Equality of Means

    F Sig. T df Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Difference

    Std. Error

    Difference

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Motivasi

    Belajar

    Equal variances

    assumed ,581 ,449 3,313 63 ,002 ,36693 ,11075 ,14562 ,58824

    Equal variances

    not assumed

    3,322 61,871 ,002 ,36693 ,11046 ,14612 ,58774

    Sumber: Data Diolah Tahun 2017

    Uji rata-rata (mean) dengan Independent Sample t Test dilakukan

    dengan melihat hasil dari data Equal Variances assumed karena

    berdasarkan uji homogenitas kedua kelompok eksperimen

    menunjukkan bahwa kedua kelompok eksperimen memiliki variansi

    yang sama atau homogen. Berdasarkan tabel 4.9 tentang uji beda rata-

    rata (mean) posttest motivasi belajar akuntansi siswa kelompok

    eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan penerapan model

    pembelajaran PAIKEM dan PBL, terlihat bahwa nilai signifikansi

    (Sig.(2-tailed)) yang diperoleh adalah 0,002 < 0,05 yang berarti

    motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen 1 berbeda dengan

    motivasi belajar siswa kelompok 2 maka, H0 ditolak dan H1 diterima,

  • 51

    dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi

    belajar akuntansi pada kelompok eksperimen 1 dikelas XI IPS 4

    dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan kelompok

    eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan menggunakan model

    pembelajaran PBL.

    Gambar 3. Diagram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

    Eksperimen 2

    E. Pembahasan Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada

    kelompok eksperimen 1 kelas XI IPS 2 dengan menggunakan model

    pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2 kelas XI IPS 4 dengan

    menggunakan model pembelajaran PBL diperoleh hasil bahwa sebelum

    diberikan perlakuan (treatment), kemampuan awal dari kedua kelompok

    hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 mengenai pengolahan

    data statistik deskriptif pretest kemampuan awal siswa kelompok eksperimen

    1 dan kelompok eksperimen 2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

    kelompok eksperimen 1 berjumlah 33 siswa dan jumlah sampel pada

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    3,50

    4,00

    4,50

    5,00

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

    Skor

    Moti

    vas

    i B

    elaj

    ar

    Jumlah Siswa

    Diagram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan

    Kelompok Eksperimen 2

    Posttest Eksperimen 1

    Posttest Eksperimen 2

  • 52

    kelompok eksperimen 2 berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh

    kelompok eksperimen 1 yaitu 2,32 sedangkan nilai minimum pada kelompok

    eksperimen yaitu 2,18. Nilai maximum yang dicapai kelompok eksperimen 1

    adalah 3,27 sedangkan nilai maximum yang diperoleh kelompok eksperimen

    2 yaitu 3,23. Nilai rata-rata yang diperoleh kedua kelompok eksperimen

    tersebut tidak jauh berberda yaitu pada kelompok eksperimen 1 nilai rata-

    ratanya adalah 2,8209 sedangkan pada kelompok eksperimen 2 yaitu 2,7119.

    Hasil pengolahan data statistik deskriptif posttest kemampuan akhir siswa

    kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 terlihat dalam tabel 4.6

    menunjukkan bahwa jumlah sampel pada kelompok eksperimen 1 dengan

    menggunakan model pembelajaran PAIKEM berjumlah 33 siswa, sedangkan

    jumlah sampel pada kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model

    pembelajaran PBL berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh

    kelompok eksperimen 1 berjumlah 2,78 sedangkan nilai minimum pada

    kelompok eksperimen 2 berjumlah 2,77. Nilai maximum yang diperoleh

    kelompok eksperimen 1 yaitu 4,77 sedangkan nilai maximum yang diperoleh

    kelompok eksperimen 2 berjumlah 4,27. Rata-rata yang diperoleh kelompok

    eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh

    kelompok eksperimen 2 yaitu berjumlah 3,8882 sedangkan kelompok

    eksperimen 2 nilai rata-ratanya berjumlah 3,5213.

    Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sedino dkk (2003:34),

    PAIKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

    menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dari si siswa

    dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya

    menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga jika

    pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

    aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

    Perhitungan uji beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji-t pada

    hasil posttest kelompok eksperimen 1 dan posttest kelompok eksperimen 2

    terlihat pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai signifikansi (Sig.(2-tailed)) yang

    diperoleh adalah 0,002 < 0,05 yang berarti motivasi belajar siswa pada

  • 53

    kelompok eksperimen 1 berbeda dengan motivasi belajar siswa kelompok 2

    maka, H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang

    signifikan antara motivasi belajar akuntansi pada kelompok eksperimen 1

    dikelas XI IPS 2 dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan

    motivasi belajar siswa kelompok eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan

    menggunakan model pembelajaran PBL.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman

    A.M (dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar), ada beberapa

    bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di

    sekolah meliputi : memberi angka, hadiah, saingan, ego-involment, memberi

    ulangan, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.

    Penerapan kedua model pembelajaran PAIKEM dan PBL kepada siswa

    kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga terbukti dapat meningkatkan motivasi

    belajar akuntansi siswa walaupun kedua kelompok eksperimen tersebut

    memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada

    perolehan nilai rata-rata kelompok eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan

    kelompok eksperimen 2. Perbedaan skor tersebut disebabkan oleh siswa

    kelompok eksperimen 2 pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

    berlangsung dan proses diskusi kelompok, terdapat siswa yang tidak

    berpartisipasi secara aktif pada saat kegiatan diskusi dan presentasi sehingga

    pada saat posttest terdapat 3 orang yang skornya kurang dari 3,00.

    Keterbatasan waktu penelitian juga menjadi salah satu penyebab terjadinya

    perbedaan skor yang signifikan. Selain itu, yang menjadi penyebab terjadinya

    perbedaan skor motivasi belajar siswa yang signifikan antara penerapan

    model pembelajaran PAIKEM dan PBL adalah kelompok eksperimen 1

    cenderung lebih aktif dibandingkan kelompok eksperimen 2 dikarenakan

    menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan media pembelajaran

    “pemainan monopoli akuntansi”. Konsep pembelajaran sambil bermain ini

    lebih disukai siswa karena pembelajaran ini tergolong baru dan

    menyenangkan sehingga skor yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan

    dengan skor yang diperoleh kelompok eksperimen 2.