memberfiles.freewebs.com · web viewharun ismail (blitar) dr. kh. abdul ghafur (lamongan) kh....

IDAROH ALIYAH JAM’IYYAH AHLITH THORIQOH AL-MU’TABAROH

AN-NAHDLIYYAH

TOR (Term of Reference)

MULTAQA AL-S{UFI AL-‘A<LAMI

LATAR BELAKANG

Para sufi memiliki peranan penting dalam mengemban amanah sebagai waratsah

al-‘anbiya> (pewaris para nabi). Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw.

األنبياء وراثة العلماء“Para Ulama adalah pewaris para Nabi.” (Hadits)

Para Sufi sebagai generasi penerus para Nabi akan melanjutkan misi kerasulan

Nabi Muhammad Saw. Pertama, membimbing akhlak umat manusia dari tercela menjadi

akhlak mulia. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits,

األخالق مكارم م ألتم بعثت ما إن“Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (Hadits)

Kedua, menyebarkan Islam sebagai agama rah{matan lil’alami>n yaitu agama yang

membawa perdamaian kepada dunia.

للعالمين رحمة اال وماارسلنك“Dan Kami tidak mengutusmu kecuali membawa rahmat bagi alam semesta.” (QS. al-

Anbiya’: 107)

Dalam merealisasikan misi tersebut para sufi dalam dakwahnya menggunakan

pendekatan bi-l-h{ikmah wa-l-mau’iz{ah h{asanah yaitu pendekatan dakwah yg

humanis dan bijak (wisdom). Dengan menggunakan pendekatan tersebut Islam yang

disebarkan para sufi mudah diterima oleh masyarakat tanpa melalui kekerasan dan perang.

Terbukti para sufi berhasil menyebarkan Islam ke penjuru dunia secara damai mulai dari

Jazirah Arab, Afrika, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Eropa, Eropa Timur hingga

Amerika.

Nilai-nilai humanis universal yang berbasis pada spiritualitas dan moralitas

menjadi nilai dasar (basic value) yang dipegang oleh para sufi. Nilai-nilai universal ini

memiliki relevansi sepanjang masa bahkan mampu menjawab segala bentuk tantangan

Sekretariat:Gedung PBNU Lt.4 Jl. Kramat Raya 164 Jakarta-Indonesia. 10430 Telp/Fax : +622139838025

Gedung Kanzus Sholawat Jl. Dr. Wahidin No. 70 Pekalongan, Jawa Tengah. Telp/Fax. 0285-412278/79 Email: [email protected]; [email protected]

mailto:[email protected]



AN-NAHDLIYYAH

zaman. Dewasa ini penduduk dunia sedang dilanda krisis multi dimensi baik terkait

ekonomi, moral, keagamaan, kemanusiaan dan politik. Namun semua krisis tersebut dapat

dijawab dan diatasi melalui implementasi nilai-nilai universal tasawuf yang diajarkan oleh

para sufi.

Pertama, krisis kebermaknaan hidup yang diakibatkan oleh kemoderenan yang berorientasi

pada sikap dan gaya hidup materialisme, hedonisme dan konsumerisme. Hal ini

menyebabkan manusia dihinggapi rasa cemas, gelisah dan merasa teralienasi atau terasing

dari hidupnya sendiri. Fenomena ini terjadi di dunia Barat dimana mereka mengalami krisis

kebermaknaan hidup yang menyebabkan mereka meninggalkan agamanya untuk mencari

jawabannya. Ternyata kegalauan mereka dapat dijawab setelah mereka mengkaji tasawuf.

Para pengkaji tasawuf di Barat semakin tumbuh subur berkembang jumlahnya bahkan

mereka membentuk komunitas pengkaji tasawuf tokoh-tokoh besar seperti Ibn ‘Arabi,

Rumi, al-Ghazali dan lainnya. Selain itu, beberapa thariqah juga berkembang di Barat dan

banyak diikuti oleh semua kalangan baik di Eropa maupun Amerika Serikat.

Kedua, krisis lingkungan hidup yang diakibatkan keserakahan dan ketamakan manusia

dalam mengekplorasi dan mengekploitasi sumber alam secara membabi buta tanpa

memikirkan upaya konservasi sehingga menyebabkan terjadinya berbagai musibah dan

bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dan pemanasan global. Ini

merupakan dampak dari sikap manusia yang dikuasai oleh sifat tama’ dan h{irsh (ambisi)

bahkan dunia dan seisinya masih terasa kurang bagi orang yang dihinggapi penyakit tama’

dan ambisi. Dalam hal ini, para sufi sudah memberikan solusi yaitu hidup dengan qana’ah

dan zuhud. Namun zuhud yang dimaksud bukan zuhud pasif yaitu eskapisme yaitu lari dari

kehidupan dunia dengan memilih hidup secara pasif dengan melakukan kontemplasi,

melainkan zuhud yang menjaga hati dari kecintaan dan ketergantungan dengan materi.

sedangkan kegiatan dan aktifitasnya bisa sebagai profesional, birokrasi, pengusaha dan

lainnya.

Ketiga, krisis ekonomi yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme yang rakus dan serakah

menyebabkan terjadinya krisis ekonomi yang mengguncang dunia. Tidak lain sebagai

pemicu krisis ekonomi yaitu dominasinya sifat serakah dan rakus. Padahal para sufi sudah

mengajarkan supaya bersikap jujur, adil dan qana’ah.

Keempat, krisis kemanusian yang diakibatkan oleh persoalan politik dan imperialisme

moderen yang menyebabkan terjadinya konflik politik dan keagamaan di berbagai belahan






AN-NAHDLIYYAH

dunia. Hal ini sebagaimana terjadi di negara-negara Islam seperti Palestina, Irak,

Afganistan, Pakistan, Sudan, Libya dan Syuriah dan negara lainnya. Krisis kemanusian

yang terus terjadi harus dihentikan sebab mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal

yang dilindungi oleh agama dan negara. Dalam hal ini, para sufi telah mengajarkan

pentingnya sifat lembut dan kasih sayang kepada sesama manusia.

Para sufi adalah para pengamal thariqah yaitu sebagai jalan menuju Allah SWT

yang berdasarkan al-Qur’an dan sunnah Rasul. Thariqah memiliki sistem yang terkait

dengan sisilah atau sanad yang sampai kepada Allah melalui Jibril dan Baginda Nabi SAW.

Dari Nabi Muhammad SAW turun kepada para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan

seterusnya. Thariqah memiliki ikatan spiritual yang kuat antara thariqah satu dengan

thariqah lainnya karena memiliki landasan dan sumber yang sama, sekalipun terkadang ada

sedikit perbedaan. Landasan thariqah bersumber dari Rasulullah SAW baik terkait zikir

maupun prkateknya. Para thariqin senantiasa berpegang pada konsep Ih{san artinya

bersembah sujud kepada yang serba Maha dengan segala sifat-Nya, seolah-olah kita

melihat-Nya, apabila tidak mampu maka kita merasa dilihat dan didengar oleh-Nya.

Bilamana hal tersebut dihayati dan tumbuh pada setiap manusia yang beriman maka

thariqah dapat berimplikasi terwujudnya perdamain dunia (thariqah for peace). Disisi lain

ada implikasi yang dirasakan para ahlith thariqah yaitu memperoleh keberkahan dan

ketenangan hidup. Hal ini telah dijelaskan dalam ayat al-Qur’an.

غدقا ماء ألسقينهم الطريقة على واستقاموا وال“Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus pada jalan (thariqah) niscaya Aku

akan memberikan minum mereka air yang segar (yaitu rizki yang berkah yang membawa

ketentraman dan ketenangan hidup).” (QS. Jin: 16)

Bagi para pengamal thariqah akan memperoleh kedamaian lahir batin. Berawal dari

rizki yang berkah akan berimbas pada munculnya kedamaian, keamanan yang kondusif,

perekonomian yang tumbuh berkembang dan pendidikan berkualitas dan mencerdaskan.

Dengan demikian akan melahirkan tunas-tunas bangsa yang menjujung tinggi hak azasi

manusia , para intelektual yang memiliki sikap toleransi, ilmuan yang membanggakan dan

menjadi harapan bangsa. Namun demikian, mereka harus terlepas dan terbebas dari segala

bentuk kepentingan politik dan lainnya.

Dengan demikian, thariqah benar-benar murni, menjadi pencerah dan juru damai.

Karena itu, sudah saatnya para sufi berperan aktif ikut mengembalikan nilai-nilai






AN-NAHDLIYYAH

kemanusian yang sudah terkoyak oleh dendam dan benci dan merajut kembali tali ukhuwah

Islamiyah yang tercerai berai oleh persoalan perbedaan mazhab, sekte dan politik. Sudah

saatnya para sufi mengambil peran strategis ini sebagai penengah atas segala perbedaan

dan konflik dan sekaligus sebagai penjaga moral dan teladan dalam menciptakan

perdamaian dunia. Para sufi memiliki peranan penting untuk menyuarakan perdamaian

dunia. Namun demikian, mereka butuh wadah organisasi Internasional yang menjadi rumah

bersama bagi para sufi sedunia.

Dalam hal ini, embrio gagasan pendirian organisasi para sufi sedunia sudah muncul

pada acara Muktamar XI Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah

(Jatman) ke-14 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Munawwariyah Malang

pada tanggal 10-14 Januari 2012 bertepatan 16-20 Shafar 1433 H. Sebagai langkah

kongkrit para pengurus Idaroh Aliyah Jatman dan beberapa tamu luar negeri telah sepakat

membentuk Majlis at-Ta’sis li-Rija<li Tas{awwuf fi-l-‘a<lam yaitu tim yang akan

merumuskan pembentukan organisasi persatuan sufi sedunia Asosiasi (Rabithah) al-

Thari>qah al-Mu’tabarah al-S{ah{ih{ah.

Susunan tim Majlis at-Ta’sis li-Rija<li Tas{awwuf fi-l-‘a<lam sebagai

berikut: Ketua Umum: KH. Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya; Sekjen:

Syaikh Mahmud Syachadah. Para anggota terdiri: Syaikh Umar Hadhrah – Sudan; Syaikh

Muhammad Sulaiman – Sudan, Syaikh Umar Deeb – Syria; Syaikh Usama As-Sayyid –

Mesir; Syaikh Amru Al-Wardani – Mesir; Syaikh Aminullah – UEA; Habib Zaid bin

Abdurrahman bin Yahya – Yaman; KH. Saifuddin Amsir; KH. Ali Mas’adi; KH. Hasan

Amiruddin; KH. Abdul Mu’thi Nurhadi, SH; KH. Ahmad Zaini Mawardi; KH. Fakhrullah;

KH. Drs. Muhammad Masroni; KH. Luqman al-Hakim; Prof. Dr. KH. Abdul Hadi.

Pendirian Majlis at-Ta’sis li-Rija<li Tas{awwuf fi-l-‘a<lam mempunyai misi

sebagai berikut:

1. Menyatukan umat Islam khususnya para ahli thariqah (al-muwah{h{idah min ahli

la< ila<ha illa lla>h) dalam membentuk kesempurnaan ubudiyah baik lahir

maupun batin.

2. Melepaskan diri dari segala bentuk kepentingan politik dan intervensi urusan dalam

negeri negara manapun.

3. Menjadi jembatan antara ulama dan umara dalam menciptakan suasana yang

kondusif dan harmonis baik dalam maupun luar negeri.






AN-NAHDLIYYAH

4. Membangun kekuatan ekonomi yang dapat memberi manfaat kepada umat dan

organisasi.

5. Membangun ekonomi kebersamaan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia

secara egaliter yang terbebas dari intervensi kepentingan politik manapun.

6. Menjalin hubungan harmonis antar umat beragama atas dasar saling menghormati

paham dan keyakinan masing-masing dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan

yang bermartabat, sejahtera dan berkeadilan.

7. Melindungi hak-hak asasi manusia dalam menyakini agamanya, kecuali paham

komunis atau leninisme, dengan tidak melakukan upaya konversi terhadap penganut

agama lain.

8. Menjaga, memelihara dan melestarikan situs-situs peninggalan sejarah Islam di

seluruh dunia.

9. Mensyiarkan ajaran thariqah sebagai jalan menuju Allah SWT dengan mengikuti

syariah Rasul-Nya bukan sebagai alat politik dan kepentingan lainnya sehingga

diharapkan terbentuk manusia seutuhnya (Insan Kamil) dalam maqam ubudiyyah dan

muamalah.

TUJUAN

Multaqa al-S{ufi al-‘A<lami yang menjadi salah satu program jangka pendek

Majlis at-Ta’sis li-Rija<li al-Tas{awwuf memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Membangun komitmen bersama para ulama sufi se-dunia untuk membentuk

organisasi thariqah dunia yang dapat berperan aktif dalam menciptakan perdamaian

dan toleransi dalam membangun tatanan masyarakat dunia atas dasar kemanusiaan dan

keadilan.

b. Merumuskan langkah-langkah strategis dalam memberikan bimbingan kepada umat

sekaligus mensosialisasikan ajaran-ajaran thariqah melalui pendekatan bil-hikmah

wal-mau’idhah hasanah.

c. Menghimpun sanad antara para mursyid dan penganut thariqah dari semua aliran

thariqah di dunia.

d. Menggalang persaudaraan dan persatuan para sufi yang berasal dari berbagai thariqat

mu’tabarah dalam wadah organisasi.






AN-NAHDLIYYAH

e. Merencanakan program yang memberi manfaat terhadap kepentingan organisasi dan

umat manusia pada umumnya.

TEMA

“Membangun peradaban dunia dengan membumikan Islam Rah{matan lil’A<lami>n yang menjunjung tinggi nilai-nilai humanis universal sesuai ajaran para

Sufi dalam Thari>qah Mu’tabarah.”

TARGET

Target acara Multaqa al-S{ufi al-‘A<lami adalah:

1. Meneguhkan kembali peran para sufi dalam membangun perdamaian dunia.

2. Terbentuknya Rabithah al-S{ufiyah/Thuruqiyah al-‘A<lamiyah yaitu sebuah

organisasi sufi / thariqah dunia yang bertujuan untuk merealisasikan misi dari ajaran

Thariqah Mu’tabarah.

BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan Multaqa al-S{ufy al-‘A<lami terdiri dari:

1. Seminar

Seminar akan dibagi menjadi beberapa sesi sebagai berikut:

a. Sesi I: Sambutan Rais Majlis Ta’sis li-Rijali al-Tasawuf dan pengenalan anggota

b. Sesi II: Tasawuf membangun moral dan peradaban dunia

c. Sesi II: Thariqat membumikan Islam Rah{matan lil’a<lami>n untuk

menciptakan perdamaian dunia.

d. Sesi III: Urgensi Pendirian Oraganisasi Sufi Internasional

e. Sesi IV: Tausyiyah Anggota Majlis at-Ta’sis li-Rija<li Tas{awwuf fi-

l-‘a<lam

2. Penanda tanganan kesepakatan pembentukan Organisasi Sufi Internasional

(Rabithat al-S{ufiyah al-‘Alamiyah)

Setelah para tokoh sufi sedunia sepakat untuk mendirikan Organisasi Sufi

Internasional maka hal ini perlu dideklarasikan dengan penandatanganan bersama.

3. Rapat Pleno dan Sidang Komisi






AN-NAHDLIYYAH

Setelah disepakati pembentukan organisasi sufi Internasional maka perlu dilakukan

rapat untuk membahas hal-hal penting, seperti nama, logo, asas, AD/ART, kantor

pusat dan perwakilan, dan pembentukan komisi-komisi yang disepakati dan

membahas program-program.

1. Komisi Akidah

Membahas Akidah Shufiyah yang sesuai al-Qur’an dan Hadits.

2. Komisi Hadist

Membahas dan menepis beberapa hadist yang shahih didhaifkan untuk

kepentingan kelompoknya atau mudah men-dhaif-kan atau me-maudhu-kan suatu

hadist demi membela pahamnya/kelompoknya, khususnya bagi yang menentang

Tasawuf.

3. Komisi Bahtsul Masa'il Fiqhiyyah dan Tasawuf

Merespon persoalan aktual terkait persoalan fikih kontemporer dan tasawuf

moderen.

4. Komisi Bahtsul Masa'il Thuruqiyyah.

Memberikan pengertian Thariqah, kewajiban ber-thariqah, ijazah, bai'at, dsb.

Sehingga pandangan awam kepada dunia thriqah tidak kabur atau dikaburkan.

5. Komisi Pendidikan dan Ekonomi

Membentuk intelektual, ilmuwan, perdagangan dan pertanian yang sufistik.

6. Komisi Organisasi

Membahas hal-hal terkait organisasi mulai dari nama, logo, asas, AD/ART,

kantor pusat dan perwakilan dan lain-lainnya.

4. Training

Training Ifta’ dan Training Tasawuf

5. Deklarasi Pembentukan Organisasi Sufi Internasional dan Penutupan

Deklarasi akan dilaksanakan di Monas dengan mengundang jamaah Majelis Zikir,

Majelis Maulid Nabi se-Jabodetabek. Kemudian acara ditutup oleh Wakil Presiden RI.

6. Silaturahmi di kediaman Habib Luthfi Pekalongan bersama Mursyidin Se-

Indonesia

Para tamu luar negeri akan diajak silaturahmi di kediaman Habib Luthfi Pekalongan

untuk bertemu dengan Mursyidin se-Indonesia.






AN-NAHDLIYYAH

PESERTA

Peserta yang akan hadir dalam acara Multaqa Sufi sebagai berikut:

Peserta Luar Negeri 70 Orang

Peserta Mursyid dan Pengurus Jatman 200 Orang

Peserta PBNU 25 Orang

Pengamat Luar Negeri 10 Orang

Pengamat Dalam Negeri 25 Orang

Panitia Tim Teknis 20 Orang

Jumlah 350 Orang

WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15-19 Desember 2012 bertepatan dengan 1-5

Safar 1434 H di Hotel Borobudur, Jakarta Indonesia.

NARASUMBER

Sebagai Narasumber dalam rangkaian kegiatan ini adalah:

1. Habib M. Luthfi Ali bin Yahya (Rois Am JATMAN/Indonesia)

2. Prof. Dr. K.H. Said Agil Siroj (Ketua Umum PBNU/Indonesia)

3. Drs. H. Surya Darma Ali, M.Sc (Menteri Agama/Indonesia)

4. Prof. Dr. H.M. Nuh (Menteri Pendidikan/Indonesia)

5. Prof. Purnomo Yusgiantoro, Ph.D

6. Syekh Hisyam Kabbani (Amerika Serikat)

7. Sayyid Rajab Dib al-Naqsabandi (Syiria)

8. Syekh Muhammad Fadhil al-Jaelani (Turki)

9. Syekh Usamah, al-Azhar (Mesir)

10. Prof. Dr. Najmuddin Qurdy (Mesir)

11. Habib Zaid Abdurahman bin Yahya (Yaman)

12. Syekh Muhammad Omar Dib (Syiria)

13. Syekh Mahmud Syachadah (Syiria)

14. Syekh Umar Hadrah (Sudan)

15. Syaikh Muhammad Sulaiman – Sudan

16. Syekh Amrullah (UEA)






AN-NAHDLIYYAH

17. Syekh Amru Wardani (Mesir)

18. Syekh Dr. Abdalqadir al-Sufi al-Murabit (Afrika Selatan)

19. Syekh Said Affandi Dagestan (Rusia) (Pengganti)

20. Syekh Bashir ‘Amon at-Tijani (Maroko)

21. Syekh Jibril Fuad al-Haddad (Brunei)

22. Syekh Rafaqat Hussain Shah (Chan Peer Badshah) (Pakistan)

23. Habib Omar bin Hafidz (Yaman)

24. Sayyidi Efendi Baba (Turki)

25. Prof. Dr. Muhammad Tahir ul-Qadri (Canada/Pakistan)

26. Dr. Arif Naidl (Libya)

PESERTA

Undangan Kehormatan

1. Dr. Susilo Bambang Yudoyono (Presiden RI)

2. Prof. Dr. Boediono (Wakil Presiden RI)

Undangan Luar Negeri

1. Syaikh Umar Hadhrah – Sudan

2. Syaikh Muhammad Sulaiman – Sudan

3. Syaikh Rajab Deeb -Syria

4. Syaikh Mahmud Syachadah – Syria

5. Syaikh Umar Deeb – Syria

6. Syaikh Usama As-Sayyid – Mesir

7. Syaikh Amru Al-Wardani – Mesir

8. Syaikh Aminullah – UEA

9. Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya – Yaman

10. Syaikh Syahzudin As Syadzili – Mekah

11. Syaikh Musa Al Kadir – Jeddah

12. Habib Zein bin Smith – Madinah






AN-NAHDLIYYAH

13. Sayid Idris Attijani – Maroko alm. Syaikh Siti Anas dan Syaikh Sidi Muhammad Al

Kabir

14. Syaikh Abdul Jamil Syadzili – New York

15. Syaikh Muhammad Syadzili – Tunisia

16. Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani – Michigan USA

17. Syaikh Sulaiman Al Qodiri Abdul Wahab – Irak

18. Syaikh Najimudin al-Kurdy Naqsyahbandi – Mesir

19. Syekh Muhammad Muhammad El-Thayyeb (Tarekat Khalwatiyah) Mesir

20. Habib Umar bin Hafidz – Yaman

21. Habib Salim As Satiri – Yaman

22. Habib Hasan Alatos – Singapura

23. Maulana Afandi – Turki

24. Sayid Muhammad Al Maliki alm. penerus Sayid Ahmad bin Muhammad - Mekkah

25. Prof. James Morris –Boston USA

26. Afroz Ali – Australia

27. Ali Akbar Kangarani- Spanyol

28. Pengganti Syekh Said Afandi Mursyid (Tarekat Naqasabandiyah) Dagestan, Rusia

29. Ibrahim Abdulaev –Rusia

30. Grand Mufi Rusia

31. Muhammad Zuki as-Suja’ –Kedah Malaysia

32. Syekh al-‘Alamah al-Faqih Muhammad al-‘Arabi Bin Ikdir al-Khikhi at-Tijany –

Maroko

33. Syekh Maulay Basyir ‘Amon at-Tijani- Maroko

34. Syekh Jibril Fuad al-Haddad –Brunei

35. Syekh Rafaqat Hussain Shah (Chan Peer Badshah) –Pakistan

36. Abrar Ahmed Sahi -Pakistan

37. Syekh Thariq Muhammad Sardari Ali (Mekkah)

38. Syekh Mas’ud Salim – Mekkah

39. Abdoul Fattah Muhammad Abdul Es Sami’- Mesir

40. Rauf Ahmed Sheikh- Inggris

41. Grand Mufti India






AN-NAHDLIYYAH

42. Shaykh ul-Islam Prof. Dr. Muhammad tahir ul-Qadri (Pakistan)

43. Perwakilan Al-Jazair

44. Perwakilan Libya

45. Prof. Dr. Muhammad Tahir ul-Qadri (Canada/Pakistan)

46. Faraz Rabbani (Canada)

47. Syekh Zakarya Husseini (Ghana)

48. Syekh Ibrahim Makhmout Niasse (Sinegal)

49. Muhammad Hasbi (Singapore)

50. Syekh Afeefudin al-Jilani (Irak)

51. Muhammad Iqbal (Singapore)

52. Imam Tahir Anwar (USA)

53. Sayyid Muhammad Arifuddin Jilani Nurullah al-Jisti al-Qadiri

54. Syekh Muhammad Ibrahim Mulyara Nurullah

55. Syekh Muhammad Abdul Khaliq al-Sabrawi (Mesir)

56. Hamzah Yusuf (USA)

57. Timothy Winter / Abdal Hakeem Murad (UK)

58. Dr. Umar Farouk Abdullah (USA)

59. Sayyidi Dr. Abd al-Qadir Shah al-Jilani (UK)

60. Sayyid Muhammad Efendi Baba (Turki)

61. Dr. Arif Naidl (Libya)

Para Ulama Indonesia

1. Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz (Kajen-Pati)

2. Dr. KH. Musthofa Bisri (Rembang)

3. Dr. KH. Hasyim Muzadi (Indonesia)

4. KH. Maemun Zubair (Sarang)

5. Prof. Dr. Malik Madani (Yogyakarta)

6. KH. Salman Dahlawi (Klaten)

7. Prof. Dr. Tolhah Hasan (Malang)

8. KH. Abdul Hanan (Madura)

9. KH. Abdul Wahab (Bangkalan)






AN-NAHDLIYYAH

10. KH. Ali Ridho (Pasuruan)

11. TG. Turmudzi (NTB)

12. Prof. Salmadanis (Padang)

13. Habib Anis (surabaya)

14. KH. Ali Mashuri (Petulangan)

15. KH. Jamaludin (Tambak Beras)

16. KH. Ahmad Sya’roni (Kudus)

17. KH. Ulin Nuha Arwani (Kudus)

18. KH. Abdul Basyir (Kudus)

19. KH. Muhammad Sholeh Badruddin (Pasuruan)

20. Sayyid Abdurrahim Assegaf

21. Habib Yahya Assegaf as-Sadzili

22. Bagindo Miuhammad Liter (Padang)

23. KH. Ahmadi Busyro (Kalsel)

24. Habib Zen Bin Semith (Jakarta)

25. Habib ali bin Abdurahman As-Segaf (Bukit Duri-Jakarta)

26. Habib Musthafa (Jombang)

27. Habib Anis (Surabaya)

28. Habib Salim bin Ali Babaki Qadiriyah (Negara-Bali)

29. Habib Nuh al-Haddad (Solo)

30. Habib Alwi bin Ali al-Habsyi (Solo)

31. Habib Jawad bin Ali al-Idrus (Malang)

32. Habib Abdurahman bin Abdullah bilfaqih (Malang)

33. Habib Hud bin Umar bin Yahya (Babakan-Ciwaringin)

34. KH. Habib Hasan bin Muhammad bin Yahya (Ciwaringin)

35. Habib Toha bin Umar al-Bahr (Harjowinangun)

36. Habib Ali Baaqil (Bangil)

37. Habib Syekh bin Abdul Qadir as-Segaf (Solo)

38. Habib Muhammad Ali al-Haddad

39. Habib Abdurahman Basaiban (Pekalongan)

40. KH. Syarifudin (Wonopringgo Pekalongan)

41. KH. Akrom Sofwan (Pekalongan)






AN-NAHDLIYYAH

42. Mustafa Bakri (Pekalongan )

43. KH. Zaenuri (Pekalongan)

44. KH. Abdul Muttolib (Tegal)

45. KH. Dimyati Rois (Kaliwungu)

46. Habib Toha (Semarang)

47. Umar Haddad (Lampung)

48. Habib Abu Bakar Assegaf (Jambi)

49. Habib Asadullah bin Muhammad Assegaf (Lampung)

50. TG. Syekh Marhaban Adnan (Aceh)

51. TG Syekh Hasanul Basri (Aceh)

52. KH. Harun Ismail (Blitar)

53. Dr. KH. Abdul Ghafur (Lamongan)

54. KH. Maftuh Said (Malang)

55. KH. Miftahul Akhyar (Surabaya)

56. KH. Soleh Qasim (Sidoarjo)

57. KH. Jauhar Nehru (Kediri)

58. Syekh Bahrun Bangil at-Tijani

59. Dr. KH. Mahmud Zubaidi al-Khalwati (Malang)

60. KH. Sofyan (Sattariyah) (Surabaya)

61. KH. Ubadillah Muhammad Yusuf (Surabya)

62. Habib Bahrun at-Tijani (Pasuruan)

63. KH. Ahmad Bahrudin (Pasuruan)

64. Habib Zed (Banyuwangi)

65. TG. Munir (Mataram)

66. KH. Anshori (Kalimantan)

67. Habib Muhammad Rijal Asegaf

68. KH. Sarwani (Martapura Kalimantan)

69. KH. Atabik Ali (Yogyakarta)

70. KH. Azis Mashuri (Jombang)

71. KH. Dimyati Romli

72. KH. Mas’ud Masduki (Sleman)

73. Habib Hasan Ba’abud (Ponpes al-Iman Purworejo)






AN-NAHDLIYYAH

74. KH. Solehudi Muhyidin (Malang)

75. KH. Masbukin Faqih (Gresik)

76. KH. Fahrillah Asqal (Madura)

77. KH. Robah Ma’sum (Gresik)

78. KH. Mahfud Ma’sum (Gresik)

79. KH. Muhisn Nurhadi (Qadiriyah) (Surabaya)

80. TG. Masyhuri (Kalteng)

81. KH. Fathul Huda (Tuban)

82. KH. Abdul Mujib Mustain (Malang)

83. KH. Masrikan As’ari Qadiri Naqsabandi (Mojokerto)

84. KH. Mas Yusuf Muhajir (Surabaya)

85. KH. Sofwan Khalid (Kartosura)

86. KH. Ahmad Mutaharun TQN (Mojokerto)

87. KH. Dzulhilmi Ghazali (Surabya)

88. KH. Hilmi Basyaiban (Surabaya)

89. KH. Munif Zuhri (Mranggen)

90. KH. Hanif Muslih Naqsabandi (Mranggen)

91. KH. Kholin Rohman (Purwodadi)

92. KH. Khalwani Nawawi (Purworejo)

93. KH.Ibn Athaillah (Kesugihan-Cilacap)

94. KH. Khoiri (Jember)

95. KH. Fathullah Munawir (Jember0

96. KH. Sadid Jauhari (Jember)

97. KH. Abdurahman (Harjowinangun)

98. KH. Abdul Qayyum Mansyur (Lasem)

99. KH. Hamid Baidhowi (Lasem)

100. Kh. Zaenudin Jazuli (Ploso-Kediri)

101. KH. Nurul Huda (Ploso)

102. KH. Idris Marzuki (Lirboyo)

103. KH. Sholahudin Wahid (Tebu Ireng)’

104. KH. Anwar Mansyur (Lirboyo)

105. KH. Anwar Iskandar (Kediri)






AN-NAHDLIYYAH

106. KH. Mas Nawawi (Sidogiri)

107. KH. Idris Hamid (Pasuruan)

108. Habib Ridho bin Yahya (Pontianak)

109. KH. Ahmad Muhammad Subadar (Pasuruan)

110. KH. Muhyidin abdussomad (Jember0

111. KH. Muharor (Blora)

112. KH. Marzuki Mustamar (Malang)

113. KH. Bashori Alwi (Malang)

114. KH. Masduki Mahfud (Malang)

115. KH. Muhit Muzadi (Jember)

116. KH. Idham Khalid (Putra)

117. KH. Hasib Wahab Hasbullah (Jombang)

118. KH. Muhtadi (Pandeglang)

119. KH. Muhajir (Cukir)

120. KH. Mas mAnsyur Tolhah (Surabaya)

121. KH. Umar (Termas)

122. KH. Yusuf Chudori (Tegalrejo)

123. Dr. KH. Lukman Hakim (Jakarta)

124. KH. Sholahudin Abdul Jalil (Tulung Agung)

125. KH. Khamim (Ponorogo)

126. KH. Baha’udin (Kajoran magelang)

127. KH. Haidar Muhaiminan (Paraan)

128. KH. Qaidin

129. KH. Nurul Huda Ahmad (Watucongol)

130. KH. Nawawi (Bantul)

131. KH. Mu’tashim Billah (Pandaran)

132. KH. Zaenal Abdidin (Krapyak)

133. KH. Sopandi Nawawi (Bekasi0

134. KH. Qaidin (Bekasi)

135. KH. Atabik Ali bin Ali Ma’shum (Yogyakarta)

136. Habib Ali bin Soleh Alatas (Bekasi)

137. Habib abdullah Alatas (Bekasi)






AN-NAHDLIYYAH

138. KH. Badarudin (Klaten)

139. Habib Soleh bin Salim (Malang)

140. KH. Ubaid Sattariyah (Jejeran Bantul)

141. KH. Rofi’i (Purworejo)

142. Habib Muhdor Asegaf (Malang)

143. KH. Nandam Kusairi (Kerawang)

144. Rijal bin Umar al-Jilani (Purwokerto)

145. KH. Eef Nurudin (Subang)

146. KH. Abdul Qadir (Batu Ampar)

147. KH. Asep (Bogor)

148. KH. Muhith Murtadlo (Surabaya)

149. Dr. KH. Masjkur Hasim, MM, MBA (Tuban)

150. KH. Abdul Wahib (Malang)

Undangan Dalam Negeri

1. Para Menteri Indonesia Bersatu II

2. Pengurus PBNU

3. Para Mursyid Jatman

4. Pengurus Idarah Aliyah Jatman

5. Perwakilan Idaroh Wustho Jatman

6. Para pakar dan pengamat tasawuf dan tarekat luar dan dalam negeri

RINCIAN JADWAL KEGIATAN

NoHari/

TanggalWaktu Kegiatan

Petugas/ Narasumber

1.Sabtu, 15 Desember 2012

09.00 – 16.30 RegistrasiCheck in

Panitia

19.00 – 21.00 Welcome Party- Manaqib dan Istigotsah- Sambutan Ketua Panitia: H. Aman Subagio

Panitia

2. Minggu, 16 Desember

06.00 – 08.00 Breakfast / Sarapan Pagi Panita08.00 – 09.00 Persiapan Upacara Pembukaan






AN-NAHDLIYYAH

2012 09.00 – 11.00 Upacara Pembukaan1. Pembukaan2. Lagu Indonesia Raya3. Al-Fatihah4. Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an & Sholawat

Thariqiyah5. Laporan Panitia:

a. KH. Abdul Mu’thi Nurhadi, SH6. Sambutan-sambutan

Rois Am Jatman Rois Am PBNU

7. Amanat Presiden RI dan Pembukaan 8. Do’a / Penutup

Protokol/ Panitia

11.00 – 12.30 Ishoma

12.30 –13.30

13.30-15-30

SeminarSesi I: Sambutan Rais Majlis Ta’sis li-Rijali al-Tasawuf dan pengenalan AnggotaSesi II: “Tasawuf Membangun Moral dan Peradaban Dunia” 1. Tasawuf : Napak Tilas Perjalanan Spiritual Nabi

Muhammad Saw. Syekh Usamah, Al-Azhar Kairo

2. Tasawuf Membangun Moralitas Dunia. Prof. Dr. Said Agil Siroj, PBNU

3. Tasawuf : Nilai dasar Membangun Humanisme Universal.Syekh Dr. Jibril Fuad

4.Tasawuf dan Sains Moderen: Relevansi Teori Konvergensi dengan al-Katsrah min al-Wahdah Ibn ‘Arabi Prof. Dr. M. Nuh, DEA (Menteri Pendidikan

RI)5. Tasawuf Menjawab Tantangan Global: Krisis

Moral, Lingkungan Hidup, Ekonomi dan Terorism Prof. Dr. Muhammad Tahir ul-Qadri

(Canada/Pakistan) Dr. Arif Nadl (Libya)

Prof. Dr. KH. Abdul Hadi (Moderator)

15.30 – 16.00 Ishoma16.00 – 18.00 Sesi III:

“Thariqah membumikan Islam Rahmatan lil-’Alamin untuk menciptakan perdamaian dunia.” Pengantar: Drs. H. SuryaDarma Ali, M.Sc (Menteri

Drs. KH. Saifudin Amsir (Moderator)






AN-NAHDLIYYAH

Agama RI)1. Thareqat Sebagai Titian Jalan Spiritual Menuju

Perjumpaan Allah. Syekh Muhammad Fadhil al-Jilani-Turki

2. Kalimat Tauhid: Titik Temu Semua Thareqat Mu’tabarah di Dunia Islam Prof. Dr. Najmudin Qurdy -Mesir

3. Tharekat Membangun Perdamaian Dunia Syekh Maula Bashir ‘Amon at-Tijani-

Maroko. 4. Thareqat Menebar Cinta untuk Alam Semesta

Sayyid Muhammad Efendi Baba (Turki) 5. Peran Strategis Thareqat di Dunia Islam .

Dr. KH. Hasyim Muzadi

17.30 – 20.00 Ishoma20.00 –23.30 Sesi IV:

“Urgensi Pendirian Organisasi Sufi sedunia”Pengantar: Prof. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc, MA, Ph.D (Menteri Pertahanan RI)1. Tausiyah I : Perwakilan Asia Tenggara

Habib Luthfi bin Yahya, Indonesia2. Tausiyah II : Perwakilan Timur Tengah

Syekh Rajab Deeb, Syria3. Tausiyah III : Perwakilan Eropa dan Amerika

Syekh Hisyam Kabbani, Amerika4. Tausiyah IV: Perwakilan Eropa Timur

Syekh Said Afandi Dagestan, Russia (Badal)5.Tausiyah V: Perwakilan Asia Selatan

Syekh Rafaqat Hussain Shah (Pakistan)6.Tausiyah VI: Perwakilan Afrika

Syekh Dr. Abdal Qadir al-Sufi al-Murabit

Dr. KH. Mustofa Mas’ud (Moderator

23.00 – 23.30 1. Penanda Tanganan Kesepakatan Pendirian Organisasi Sufi Internasional2. Doa : Syekh Muhammad al-Arabi al-Mahdi bin Ikdir al-Khikhi al-Tijani

Tim Deklarasi

3. Senin, 17 Desember 2012

06.00 – 08.00 Breakfast / Sarapan Pagi08.00-10.00 Tausiyah Masyayikh Majelis Ta’sis

- Syekh Umar Hadrah - KH. Saifufin Amtsir- Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya-






AN-NAHDLIYYAH

Yaman- Syekh Umar Dib- Syiria- Syekh Mahmud Syachadah- Syiria- Syekh Aminullah- UEA- Syekh Mahmud Sulaiman- Sudan- Syekh Amru Wardani Mesir

10.00-10.30 Ishoma10.30-12.00 Tausyiyah Mursyidin

- Thariqah QadiriyahSayyid Dr. Abd al-Qadir Shah al-Jilani (UK)

- Thariqah Khalwatiyah Muhammad Muhammad El-Thayyib- Mesir- Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah

Prof. Dr. KH. Abdul Hadi- Thariqah Tijaniyah

Sheikh Muhammad al-‘Arabi al-Tijani- Thariqah Sadziliyah

Dr. KH. Lukman Hakim, MA

13.00 – 15.00 Rapat Pleno : Penjelasan tentang sidang-sidang komisi, antara lain : Nama organisasi Logo Organisasi AD/ART Kantor Pusat, Kantor Perwakilan Tata Tertib Pemilihan Rais ‘Am dan Aminussirr/

Katib ‘Am Penentuan Komisi

Persidangan

15.00 – 15.30 Ishoma16.00 –18.00 Sidang Komisi 1, 2,3,4,5,6 Ruang Komisi 18.00-19.30 Ishoma20.00 – 20.30 Laporan Sidang Komisi Ruang Utama20.30-22.00 Pemilihan Pengurus Rabithah22.00 –23.00 Sambutan Rais ‘Am dan Aminusirr /Katib ‘Am Ruang Utama23.00-23.30 Doa Masyayikh

1. Habib Umar bin Hafidz2.Habib Umar bin Smith3.Sayyidi Efendi Baba

4. Selasa, 18 06.00 – 08.00 Breakfast / Sarapan Pagi08.00 – 10.00 Penyusunan Pengurus Rabithah (Tim Khusus) Ruang khusus






AN-NAHDLIYYAH

Desember 2012

08.00-10.00 Training Ifta’ (Peserta): Syekh Amru Wardani10.00-10.30 Ishoma10.30 – 12.00 Penyusunan Pengurus Rabithah (Tim Khusus)10.30-12.00 Training Tasawuf (peserta): KH. Wahfiudin12.00 – 13.00 Ishoma13.00 – 15.30 Pengumuman Hasil Rapat Tim Penyusunan Pengurus

Pidato Ta’aruf Rais ‘Am TerpilihFoto Bersama

Pengurus

17.30 – 19.00 Ishoma19.00 – 22.00 Acara Penutupan

Pembacaan Deklarasi Pendirian Organisasi Sufi InternasionalPerformance:Majelis RasulullahSimtud Duror: Habib Syekh1. Pembukann2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an3. Shalawat Thariqiyah4. Pembacaan Deklarasi Pendirian Organisasi Sufi

Internasional5. Sambutan

Sambutan Rais ‘Am Rabithah terpilih Sambutan Waketum PBNU: Dr. KH. As’ad

Said Ali6. Sambutan Wakil Presiden RI dan Penutupan:

Prof. Dr. H. BoedionoDoa Masyayikh1. Syekh Rajab Deb 2. KH. Zaeni Mawardi

MONAS

5.

Rabu, 19 Desember 2012

06.00-07.00 Breakfeast07.00 – 08.00 Menuju Stasiun Gambir08.00-12.00 Perjalanan Menuju Pekalongan Penanggung

Jawab: Bambang Irianto

12.00-18.00 Chek In Hotel Nirwana Pekalongan 18.00-19.00 Silaturahmi dan makan Malam di rumah Habib

LuthfiPekalongan

19.00-22.00 Acara bersama Mursyidin se-Indonesia dan Pembacaan Deklarasi Organisasi Sufi Internasional(Tim Teknis Pekalongan)

Pekalongan






AN-NAHDLIYYAH

SUSUNAN PANITIA

Pelindung : Dr. Susilo Bambang Yudoyono

Pembina : Pengurus Besar Nahdhatul Ulama’ (PBNU)

Penasehat : 1. KH. Habib Muhammad Luthfiy Ali bin Yahya

2. Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz

3. Dr. KH. Musthofa Bisri

4. Prof. Dr. KH. Said Agil Siroj

5. Syekh Mahmud Syachadah

6. Syekh Umar Hadhrah (Sudan)

7. Syekh Muhammad Sulaiman (Sudan)

8. Syekh Umar Deeb (Syiria)

9. Syekh Usamah as-Sayyid (Mesir)

10. Syekh Amru al Wardani (Mesir)

11. Syekh Aminullah (UEA)

12. Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya (Yaman)

13. KH. Jejen Zaenal Abidin

Steering Comitte (SC) : 1. Dr. KH. As’ad Said Ali

2. Prof. Dr. H.M. Nuh

3. H. Djan Faridz

4. H. Dahlan Iskan

5. Dr. H. Jusuf

6. Ir. H. Azwar Anas

7. KH. Abdul Mu’thi Nurhadi, SH






AN-NAHDLIYYAH

8. Drs. Arvin Hakim Toha

9. KH. Hasan Amiruddin

10. KH. Ali Mas’adi

11. KH. Saifuddin Amsir

12. KH. Ahmad Zaini Mawardi

13. Prof. Dr. KH. Abdul Hadi, MA

14. Drs. KH. Muhammad Masroni

15. KH. Drs. Ahmad Jauhari, M.Si

16. Dr. H. Ahmad Yani Basuki

17. KH. Fakhrullah

18. Ir. H. Ihsanuddin

19. H. Bambang Irianto

Penanggungjawab : KH. Habib Muhammad Luthfiy Ali bin Yahya

Ketua Umum : Ir. H. Amam Subagio

Ketua I : H. Joyo Winoto, Ph.D

Ketua II : Drs. H. Baden Badruzaman

Ketua III : H. Jody Koesmendro

Sekretaris Umum : Ali M. Abdillah, MA

Sekretaris I : H. Arwani ST, MM

Sekretaris II : T. Fidriansyah, ST

Bendahara Umum : H. Dipl. Ing. Samson Nasaruddin

Bendahara I : H. Jhony Abdillah

Bendahara II : H. Suwanto

Seksi-seksi

1. Kesekretariatan : Yudiyono

Abdul Qoyyum, M.Pd.I

Abdul Rozaq

A. Rifqi Mz






AN-NAHDLIYYAH

Endang

Misbahudin

2. Acara /Persidangan : KH. Wahfiuddin, SE, MBA (Kordinator)

KH. Zainuddin Ma’shum

KH. M. Adib Zaen

Dr. Hamdani Mu’in, M.Ag

Dr. KH. Musthofa Mas’ud

Ismail Fajri al-Atas

H. Anas Mas’udi, Lc

Dr. H. Faizul Ishom

Dr. HM. Hamdan Rasyid, MA

3. Perlengkapan/Dekorasi : Drs. HM. Rusbianto Asfa (Kordinator)

Drs. H. Masyhuri, M.Si

H. Mustofa Kamal

Sarmidi Husna

4. Transportasi /Akomodasi : Dr. H. Amar Ahmad (Kordinator)

H. Burhanuddin, S.HI

Habib Abu Bakar al-Idrus

Drs. H. Hidayat Ahmad

Jamrozi Ihyak, S.Ag., M.Pd.I.

5. Humas/Muwashalah : H. Agus Syarif Hidayatullah, Lc, MA (Kordinator)

Dr. Mukhlis Hanafi, MA

Dr. Nasrullan Jasam, Am

H. Ajad Sudrajat, MA

Sayyid Tahir bin Husen bin Yahya

Sayyid Ahmad Al Habsyi

Abdul Latif, SE. MA






AN-NAHDLIYYAH

Anang Rikza Masyhadi

Rahmat Kiki Zaelani, S.Ag, MM

Zaenal Abidin

Hasanain Haikal, SH., MH

Ari Rekso Arsanto

6. Dokumentasi/Publikasi : Nugraha Romadan (Kordinator)

Andi Nazmi

Tonka Sesarino

Handri Ramadian

7. Konsumsi : Hj. Hizbiyyah Wahab (Kordinator)

drg. Selfi Lasarin

Hj. Fathiyah

Hj. Fauziyah

Rustini, S.Pd.I

Hj. Sari Bambang S.

8. Penerima tamu : KH. M. Syafi’ Muthi’ (Kordinator)

H. Widi Sumarno

KH. Mudzakir Yasin

KH. Abdul Jabbar

KH. Sulhan Mahmud, Lc

KH. Danial Aminuddin Muchtar

HM. Zubair Shon, M.Pd.I

KH. Abdul Mizan

KH. Mirzah Hasbullah

9. Kesehatan : dr. Usep P. Wira Atmaja

dr. Safrinal

dr. Mardina

dr. Fininta Fajariyasti

10. Fundrising : Heri Suyanto, S.Mn.

H. Abdul Azis Noor

H. Sukarman

KH. Ridwan






AN-NAHDLIYYAH

11. Keamanan : Drs. H. Afroni Sattar

Drs. Hasbullah Ahmad

Drs. H. Afdloli

Drs. Iing Irawan

Kusmayadi, S.Sos., MM.

Jakarta, 17 Agustus 2012

Panitia Multaqa al-Sufi al-‘Alami

H. Ir. Aman Subagio Ali M. Abdillah, MA Ketua Umum Sekretaris

Mengetahui:

Idaroh Aliyah

Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah

KH. Habib M. Luthfi Ali bin Yahya KH. Abdul Mu’thi Nurhadi, SH Rois Am Mudir Am





memberfiles.freewebs.com · web viewharun ismail (blitar) dr. kh. abdul ghafur (lamongan) kh....

Documents