yayasan kanker indonesiayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... ·...

60
• Penanganan Stoma, 15 • Pelayanan Paliatif, 50 YAYASAN KANKER INDONESIA Kanker Kolorektal World Cancer Day 2018 Edisi 2 / April 2018 HaraPan TerPaDu • Pencegahan awal Tanpa Sesal, 44

Upload: phunganh

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

• Penanganan Stoma, 15

• Pelayanan Paliatif, 50

YaYasan KanKer IndonesIa

Kanker Kolorektal

WorldCancer Day

2018

Edisi 2 / April 2018 HaraPan TerPaDu

• Pencegahan awal Tanpa Sesal, 44

Page 2: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:
Page 3: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 1

Dari redaksi

Pertama, saya sampaikan Selamat Tahun Baru 2018 dan salam sejahtera untuk kita semua, semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Edisi kali ini, kami mengangkat topik tentang kanker kolorektal, jenis kanker yang tumbuh pada usus besar dan rektum. Suatu kanker yang dahulu tidak diperhitungkan dalam urutan 10 besar di negeri ini, sekarang sudah menempati posisi nomor 2 untuk laki-laki dan nomor 3 untuk wanita. Keadaan ini tidak terlepas dari beberapa perubahan fundamental dalam kehidupan Bangsa Indonesia.

Pertama, sebagai konsekuensi peningkatan standar hidup, terjadi perubahan pada menu makanan ke arah pola menu makanan Barat atau “westernisasi” dengan pengurangan pada serat dan meningkatnya konsumsi daging merah. Kedua, semakin rusaknya gaya hidup serta berbagai kebiasaan seperti kurang olah raga, merokok, mengonsumsi bahan-bahan karsinogenik serta tidak menjaga berat badan.

Dengan angka kejadian kanker yang terus meningkat, masyarakat perlu kembali ke gaya hidup sehat guna mencegah terjadinya kanker, serta tidak mudah percaya dengan mitos-mitos kanker yang beredar saat ini, keadaan-keadaan yang menghambat deteksi serta penatalaksanaan dini penyakit ini.

Edisi ke-2 ini juga, bersama seluruh warga dunia, menyambut Hari Kanker Sedunia yang setiap tahunnya jatuh pada 4 Februari, di mana seluruh dunia mengampanyekan motto ‘We Can, I Can’ atau ‘Kita Bisa, Saya Bisa’, menyuarakan pesan tentang kanker yang berorientasi pada tindakan serta mendorong berbagai organisasi serta individu-individu dalam meningkatkan kesadaran serta mengambil tindakan terhadap penyakit tersebut. Kampanye ini digelar oleh UICC atau Union Internationale Contre Ie Cancer dan berlaku selama tiga tahun 2016-2018.

Semoga semangat yang telah dicanangkan di seluruh dunia ini berdampak luas di negeri kita tercinta, dan melalui HARPA edisi ke-2, masyarakat luas – sesuai visi Yayasan Kanker Indonesia - semakin peduli terhadap kanker.

Salam sehat!

Pemimpin Redaksi/ Penanggung JawabProf. Dr. dr. aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FaCP

Page 4: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

2 Harpa Edisi 2 - April 2018

DaFTar ISI

Dari redaksi, 1Pejuang Kanker: • Jangan Lelah Mengayomi Masyarakat, 3 • 22 Tahun dengan Kantong Stoma, 18 • Kita Harus Gembira, Bukan Merasa Sunyi, 20Serba Serbi: • Jangan Mudah Percaya Mitos Seputar Kanker, 4 • Kanker Kolorektal: Pencegahan Awal Tanpa Sesal, 44 • Perawatan Paliatif: Merawat dengan Lembut, 47ruang Ilmiah: • Kanker Kolorektal, 6 • Lebih Lanjut tentang Kanker Kolorektal, 8 • Kolonoskopi untuk Pencegahan Kanker Kolon, 11 • Penanganan Stoma, 15Sosok: • Berbuat agar Bermanfaat dan Memberikan Pencerahan, 22Beranda YKI Pusat: • Menjaga Kemanfaatannya untuk Masyarakat, 25 • Melangkah untuk Memerangi Kanker, 28 • Pelayanan Paliatif YKI Program Kunjungan Rumah, 50World Cancer Day: • Semangatlah! Kamu Tidak Sendiri, 30 • Kamu Bisa... Aku Bisa!, 32Beranda YKI Cabang: • Biar Anak Sekolah juga Mengerti Kanker, 34 • Dari Surakarta Kita Bergandeng Tangan, 36 • Dari Memberi Bunga Hingga IVA Tes, 38rubrik Khusus: • RETINOBLASTOMA ANAK CILINCING, 40 • Rumah Singgah Separuh Rampung, 52Struktur Organisasi Yayasan Kanker Indonesia, 54

Pembina: Karlinah umar WirahadikusumahPemimpin Redaksi / Penanggung Jawab: Prof. Dr. dr. aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FaCPDirektur Produksi: adiati arifin M. SiregarPublic Relations: ani Sumadi dr. adityawati Ganggaiswari, M. BiomedIklan dan Keuangan: Penny Iriana MarsetioDistribusi: dr. Melissa S. Luwia, MHa

Redaktur Pelaksana: drg. Sally Sudrajat, Sp. OMDr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.Onkdr. Yurni Satria, M.Phil, MHadr. elisna Syahrudin, Ph.D, Sp.P (K)Vivien KusumowardhaniSridaryanti BudyartoPratiwi astarStaf Produksi: achmad Zihni rifaiDesain dan Tata Letak: Oky arfie HPenerbit: Yayasan Kanker Indonesia

Susunan redaksi HarPa

Jl. Dr. GSSJ Ratulangi No. 35, RT.2/RW.3, Menteng, Jakarta 10350Tlp. +6221 513 2603 | Fax. +6221 3108170Email: [email protected] | www.yayasankankerindonesia.org

Yayasan Kanker Indonesia:

Page 5: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 3

Jangan LelahMengayomiMasyarakat

Langkah YKI meningkatkan ke-giatannya melalui keterampilan masyarakat dalam merawat

pasien paliatif kanker di rumah, patut kita sambut baik. Langkah ini tidak saja sangat positif tapi juga strategis, sejalan dengan tujuan didirikannya YKI, yakni mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif dan suportif.

YKI memang sudah lama me-mikirkan dan menyiapkan upaya dukungan kepada keluarga dan pasien paliatif kanker. Dimulai 22 tahun lalu dengan menyediakan tenaga terampil yang dapat me-lakukan kunjungan ke rumah pasien setelah perawatan di rumah sakit. Dari kegiatan ini YKI mendapat banyak masukan positif dan apresiasi dari masyarakat.

Kenyataannya, kanker sebagai penyebab kematian semakin meningkat. Maka sudah menjadi keniscayaan bagi YKI untuk me-revitalisasi kegiatan-kegiatannya agar tercapai percepatan, perluasan jangkauan dan efektivitasnya. Sebagai Pembina dan juga sebagai salah seorang pendiri YKI, saya selalu siap dan akan selalu berada di belakang setiap upaya bersama yang dapat memperkokoh keberadaan YKI sedemikian rupa sehingga masyarakat benar-benar merasakan kehadiran organisasi ini untuk mereka.

Hal ini memerlukan komitmen dan kerja keras kita semua. Apalagi sekarang ini di tengah masyarakat muncul beberapa organisasi sejenis yang mulai dikenal masyarakat.

Dr. arifin M. SiregarPembina dan

Salah Seorang Pendiri YKI

Saya ingin berpesan, mulailah dengan saling membuka diri, saling mendengarkan, bergandengan tangan dan membantu, agar tercipta semangat kerja yang berujung pada terwujudnya organisasi yang sehat, solid, dan berwibawa.

Penting untuk selalu diingatkan bahwa permasalahan yang kita hadapi dalam penanggulangan kanker semakin luas dan kompleks. Organisasi juga dituntut untuk terus memikirkan dan mengembangkan program-program nyata yang keberlangsungannya terjamin, jadi bukan hanya proyek-proyek yang manfaatnya hanya berjangka pendek.

Semoga semua kegiatan yang sudah dirancang untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang bisa kita laksanakan dengan baik dan dapat benar-benar dirasakan dan dihargai manfaatnya oleh masyarakat.

Pejuang Kanker

Page 6: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

4 Harpa Edisi 2 - April 2018

Yayasan Kanker Indonesia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya begitu saja tentang mitos seputar kanker yang banyak beredar. Info semacam ini, justru dapat memperburuk kondisi pasien kanker. Sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter untuk deteksi kanker sejak dini.

Mitos 1: Kanker disebabkan oleh manusia dan merupakan penyakit modern.Fakta: Kanker bukanlah sekedar penyakit modern buatan manusia, namun penyakit ini telah ada sejak ribuan tahun lalu. Catatan medis di Mesir dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia dari 3000 tahun silam.

Meski gaya hidup, diet, dan polusi udara berdampak pada risiko terkena kanker, namun tidak dapat sepenuhnya disimpulkan kanker sebagai penyakit modern buatan manusia. Banyak penyebab kanker datang dari alam. Satu dari enam kanker yang mendunia disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri.

Mitos 2: Superfood dapat mencegah kanker.Fakta: Secara terpisah, buah beri, akar bit, brokoli, bawang putih, teh hijau, dan superfood lainnya dapat mencegah kanker. Tidak benar, namun, makanan di atas dapat menjadi bagian dari kebiasaan makan dan hidup sehat dalam rangka pencegahan kanker.

Tetaplah penting memperhatikan apa yang kita makan, sebab buah dan sayuran memang lebih sehat dari jenis makanan lainnya.

Penelitian sudah membuktikan bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu: 1. menjaga berat badan yang ideal2. olah raga teratur3. mengikuti diet/menu sehat, dapat

menurunkan risiko terkena kanker hingga 35 persen (50 persen pada kanker tertentu). Menghindari alkohol berlebihan

serta tidak merokok menurunkan risiko lebih besar lagi.

Mitos 3: Mengonsumsi makanan asam menyebabkan kanker.Fakta: Tidaklah benar bahwa mengonsumsi

Jangan Mudah PercayaMitos Seputar KankerDivisi Hubungan Masyarakat Yayasan Kanker Indonesia

Serba Serbi

Page 7: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 5

makanan asam meningkatkan risiko kanker, sementara makanan dengan tingkat alkalin lebih tinggi sebaliknya.

Sel kanker tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kadar alkalin yang tinggi, namun sel-sel lain di tubuh manusia juga demikian!

Adalah keliru bahwa makanan dapat membentuk alkalin dalam tubuh.

Makan sayuran hijau memang sehat, tetapi bukan berarti ber-dampak pada tingkat keasaman atau tingkat alkalin tubuh kita. Lingkungan asam di seputar sel kanker lebih disebabkan oleh cara tumor menciptakan energi dan menggunakan oksigen, di-bandingkan dengan selaput sehat lainnya. Tidak ada bukti bahwa makanan dapat memanipulasi tingkat keasaman tubuh yang menyebabkan kanker.

Mitos 4: Pengobatan kanker lebih merusak daripada menyembuhkan.Fakta: Pengobatan terhadap kanker (kemoterapi, radioterapi atau bedah) merupakan perawatan serius. Efek sampingnya kerap terasa kuat, sebab pengobatan yang diciptakan untuk mematikan sel kanker juga dapat mengganggu fungsi beberapa sel sehat, misalnya sistem pembentukan darah (lekosit dan akar rambut).

Pada kanker stadium awal, kemoterapi dan radioterapi masih diharapkan dapat menyembuhkan, disebut sebagai “tujuan kuratif”. Sedangkan pada stadium lebih tinggi, misalnya 3 dan 4, masih bermanfaat untuk meringankan penderitaan (misalnya nyeri) dan

mempertahankan kualitas hidup. Pembedahan masih merupakan pengobatan efektif terhadap beberapa jenis kanker, terutama pada stadium dini.

Pada stadium lanjut pengobatan paliatif tersebut tetap dilakukan bagi pasien kanker untuk memberikan keseimbangan kualitas dan kuantitas hidup, sebagai hak pasien untuk menentukan pilihannya.

Mitos 5: Biopsi membuat tumor menjadi ganas.Fakta: Banyak orang yang menolak pemeriksaan biopsi terhadap tumor yang diidapnya karena dikhawatirkan “benjolan akan menjadi kanker” atau “akan menjadi ganas”.

Hal ini merupakan mitos yang amat merugikan karena seringkali pengobatan menjadi terlambat.

Ada dua hal yang perlu dimengerti disini. Pertama, sebuah benjolan yang jinak tidak akan menjadi ganas karena biopsy. Tumor jinak akan tetap jinak, demikian pula sebaliknya.

Kedua, kanker tidak akan dapat diobati bila tidak diketahui jenisnya.Hal yang sama juga berlaku pada pembedahan.

Sum

ber:

ohs

u.ed

u

Page 8: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

6 Harpa Edisi 2 - April 2018

KankerKolorektal

dr. nadia ayu Mulansari, Sp. PD

Secara umum, kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Data dari WHO tahun 2003 mencatatkan bahwa kematian akibat kanker 7 juta kematian per tahun, melebihi kematian akibat Tuberkulosis, HIV, dan malaria jika digabungkan (hanya + 5,5 juta). Di masa depan, jumlah pasien dengan penyakit kanker juga diprediksi akan meningkat, terutama di negara-negara berkembang.

Indonesia sebagai negara berkembang, juga harus mem-persiapkan peningkatan tersebut.

Di Indonesia, kanker kolorektal menempati posisi ke-2 terbanyak pada pria, berada di bawah kanker paru di urutan pertama. Pada wanita, kanker kolorektal menempati urutan ke-3, di bawah kanker payudara dan kanker rahim.

Kanker kolorektal atau lebih dikenal dengan nama kanker usus besar, memiliki beberapa tahapan penyakit atau stadium penyakit yaitu stadium 1 hingga stadium 4. Hal ini tergantung dengan perkembangan dan keparahan penyakit, pada stadium 4 kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya.

Sebelum menjadi kanker, usus besar normal mengalami

beberapa tahapan dari timbulnya lesi pra kanker, rata-rata waktu yang dibutuhkan dari usus besar normal hingga akhirnya menjadi adalah 10 hingga 15 tahun, namun dapat lebih cepat ataupun lambat bergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi.

Faktor genetik dan lingkungan telah diketahui berperan penting dalam proses terjadinya kanker. Pada kanker kolorektal, faktor lingkungan memiliki peranan yang besar terutama berhubungan dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Ada beberapa cara pengobatan kanker kolorektal, yaitu pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Terapi pembedahan merupakan terapi yang utama terutama pada kasus-

ruang Ilmiah

Page 9: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 7

kasus dengan stadium awal. Terapi kemoterapi dapat diberikan sebelum pembedahan maupun sebagai terapi adjuvant atau tambahan setelah pembedahan dilakukan. Namun apabila stadium telah lanjut terkadang pembedahan tidak dapat dilakukan dan pengobatan yang dilakukan tidak dapat sepenuhnya mengobati kanker sehingga semakin awal stadium kanker maka hasil pengobatan akan lebih baik.

Oleh karena itu, deteksi dini dari kanker kolorektal penting untuk dilakukan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain: pemeriksaan rektal dengan jari, pemeriksaan darah dalam tinja, endoskopi,

pemeriksaan rontgen dengan barium enema, CT scan, dan pemeriksaan DNA tinja (dalam penelitian).

Sebagai kesimpulan, kanker kolorektal merupakan kanker yang sering ditemukan di Indonesia. proses terjadinya kanker dapat

dicegah dengan pola hidup sehat dan menghindari faktor-faktor resiko yang ada.

Kesuksesan pengobatan kanker kolorektal sangat bergantung pada stadium penyakit sehingga deteksi dini menjadi penting untuk dilakukan.

sum

ber:

htt

ps:/

/ww

w.m

ayoc

linic

.org

/dis

ease

s-co

nditi

ons/

colo

n-ca

ncer

/sym

ptom

s-ca

uses

/syc

-203

5366

9

Berikut faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kanker kolorektal:• Penyakit radang usus besar (colitis

ulseratif) yang tidak diobati• Kebiasaan banyak makan daging

(merah), makanan berlemak, dan alkohol

• Kurang konsumsi buah-buahan serta sayuran dan juga ikan

• Kurang beraktivitas fisik• Berat bada berlebihan (overweight/

obesity)• Kebiasaan merokok

Page 10: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

8 Harpa Edisi 2 - April 2018

Lebih Lanjut tentang Kanker Kolorektal

Dilansir dari www.mayoclinic.com dan disempurnakan oleh Prof. Dr. dr. aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FaCP

Kanker kolorektal merupakan kanker yang menyerang bagian usus besar, yakni bagian akhir dari sistem pencernaan. Sebagian besar kasus kanker kolorektal dimulai dari sebuah benjolan/polip kecil, dan kemudian membesar menjadi tumor.

Waspadalah terhadap gejala kanker kolorektal berikut ini:

• Perubahan pada pola buang air besar termasuk diare, atau konstipasi atau perubahan pada lamanya saat buang air besar,dimana pola ini berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan.

• Kadang-kadang perubahan pola itu terjadi sebagai perubahan bentuk dari feses / kotoran dari hari ke hari: kadang-kadang keras, lalu lunak, dan seterusnya

• Pendarahan pada buang air besar atau ditemukannya darah di feses, seringkali hanya dapat dideteksi di laboratorium

• Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen/perut seperti keram, gas atau rasa sakit yang berulang

• Perasaan bahwa usus besar belum seluruhnya kosong sesudah buang air besar

• Rasa cepat lelah, lesu lemah atau letih

• Turunnya berat badan secara drastis dan tidak dapat dijelaskan sebabnya

Bagaimana terjadinya kanker kolorektal ?Kanker adalah sebuah penyakit di mana sel-sel dari alat tubuh tertentu mengalami pertumbuhan yang tidak dapat diatur lagi oleh sistem tubuh, bertumbuh semakin besar (disebut tumor), merusak jaringan di sekitar dan dapat menyebar atau metastasis ke bagian tubuh lain.

Kelainan ini diakibatkan oleh rusaknya gen sehingga boleh disebut sebagai penyakit genetik. Namun kanker hanya 6-10 persen diturunkan oleh gen pembawa sifat. Sisanya, sebanyak 90 persen, adalah akibat lingkungan dan kebiasaan gaya hidup.

Demikian juga dengan kanker kolorektal. Bahkan dari semua jenis kanker, penyakit keganasan yang menyerang usus besar ini merupakan kanker yang paling dipengaruhi oleh lingkungan. Mengapa? Zat-zat penyebab kanker atau karsinogen ini senantiasa masuk ke dalam saluran cerna hingga usus besar sebagai makanan atau produknya, dengan jenis makanan seiring dengan perubahan kebiasaan masyarakat.

ruang Ilmiah

Page 11: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 9

Kanker usus besar atau kolorektal terbagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, adalah jenis herediter di mana gen pembawa kanker kolorektal dibawa seseorang ke generasi berikutnya.

Dengan jumlah kurang dari 10 persen, uraian ini akan membahas jenis paling sering yaitu sporadik yang paling banyak ditemui dan terkait dengan lingkungan serta gaya hidup.

Apakah hubungan lingkungan dengan kanker usus besar?

Seperti yang telah disebut sebelumnya, perubahan genetik yang dikenal sebagai mutasi gen diakibatkan oleh gangguan terhadap materi di dalam DNA yang bertugas memberi perintah pada sel untuk membuat protein, mengatur pertumbuhan, dan sebagainya. Bahan-bahan karsinogen mengubah tatanan gen-gen tertentu sehingga berubahlah instruksi pembelahan sel menjadi tidak beraturan dan menjadi kanker.

Di samping rokok, kandungan serta jenis makanan merupakan pengaruh terbesar terhadap terjadinya kanker kolorektal.

Hal yang perlu diketahui mengenai pengaruh makanan dan kebiasaan:• Makan berlebihan terutama bila

sampai terjadi obesitas merupakan proses karsinogenik akibat

tersimpannya lemak berlebih yang memicu kanker melalui jalur biokimiawi dalam tubuh.

• Makanan rendah serat dapat menyebabkan makanan lebih lambat dalam perjalanan keluar, sehingga zat karsinogen menjadi lebih lama merangsang sel-sel usus memicu perubahan pada sel.

• Zat warna ilegal seperti Rhodamin (pewarna tekstil) serta pengawet seperti formalin dan sebagainya merupakan bahan-bahan kimia

pemicu kanker (melalui kerusakan pada DNA).

• Daging merah yang dipanasi hingga lama akan mengakibatkan timbulnya zat karsinogen pemicu kanker usus besar.

• Daging olahan, walaupun bukan daging merah pun seperti daging ayam, oleh WHO baru saja dinyatakan sebagai karsinogenik.

Sum

ber:

htt

ps:/

/ww

w.m

ayoc

linic

.org

/dis

ease

s-co

nditi

ons/

colo

n-ca

ncer

/dia

gnos

is-t

reat

men

t/dr

c-20

3536

74

Page 12: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

10 Harpa Edisi 2 - April 2018

Faktor risiko lainnya:• Bertambahnya Usia. Mayoritas

masyarakat yang terdiagnosa dengan kanker kolorektal berusia lebih dari 50 tahun. Namun, kanker kolorektal juga dapat menyerang mereka yang lebih muda meski jarang terjadi. Usia 50 tahun menjadi batasan usia internasional di mana setiap orang dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kolonoskopi atau teropong usus besar.

• Rekam jejak individu atas kanker kolorektal atau polip. Jika Anda pernah terjangkit kanker kolorektal atau polip adenomatus, maka Anda memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker kolorektal di kemudian hari.

• Kondisi Radang Usus Kronik. Kondisi radang pada usus yang kronis, seperti ulcerative colitis dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko terhadap kanker kolorektal.

• Beberapa sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga Anda dapat meningkatkan risiko terhadap kanker kolorektal pada keluarga Anda. Sindrom ini termasuk familial adenomatous polyposis dan kanker kolorektal nonpoliposis turunan, yang dikenal dengan sindrom Lynch. Ditemukan pada sedikit sekali orang dalam populasi.

• Riwayat Keluarga akan Kanker Kolorektal. Anda memiliki kecenderungan mengembangkan kanker kolorektal jika Anda memiliki orang tua, saudara

sekandung, atau anak dengan penyakit ini. Jika lebih dari satu anggota keluarga memiliki kanker kolorektal, risiko Anda lebih besar.

• Gaya hidup yang jarang bergerak. Jika Anda tidak aktif, anda berisiko terkena kanker kolorektal. Melakukan kegiatan fisik dapat mengurangi risiko terhadap kanker kolorektal.

• Diabetes. Orang yang terkena diabetes dan resistensi insulin seperti yang dijumpai pada mereka yang obes dan mengidap sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker kolorektal.

• Obesitas. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker kolorektal dan risiko lebih tinggi meninggal karena kanker kolorektal dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.

• Merokok. Rokok mengandung lebih dari 200 zat karsinogen.

Page 13: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 11

Kolonoskopi untuk Pencegahan

Kanker KolonMurdani abdullah (Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSCM), abirianty P araminta, Muhammad Firhat (Departemen

Ilmu Penyakit Dalam, RSCM)

Apa itu kolonoskopi?Kolonoskopi adalah peme-

riksaan dengan menggunakan tabung lentur yang dilengkapi dengan kamera untuk melihat ke dalam rongga usus besar (kolon) melalui anus. Pemeriksaan ini berfungsi diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan di dalam rongga usus, seperti radang usus, perdarahan usus, polip, dan kanker kolon. Di samping itu, kolonoskopi juga memiliki fungsi terapeutik seperti melakukan tindakan menghentikan perdarahan, mengangkat polip untuk mencegah kanker kolon, dan mengangkat kanker kolon stadium awal.

Saat ini kolonoskopi merupakan pemeriksaan yang paling cost-effective untuk pencegahan dan deteksi dini kanker kolon. Program skrining kanker kolon di beberapa negara maju telah memanfaatkan kolonoskopi sebagai modalitas utama disamping pemeriksaan darah samar feses, stool DNA testing, CT colonography. Kolonoskopi telah terbukti dapat menurunkan insidensi kanker kolon di sejumlah negara yang menerapkan program skrining kanker kolon.

apa yang terjadi selama kolonoskopi?Pemeriksaan kolonoskopi me-merlukan waktu sekitar 20-30 menit dan dapat dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar maupun dalam keadaan ditidurkan. Dokter akan meminta pasien untuk tidur dalam posisi berbaring ke samping kiri. Selama kolonoskopi, dokter akan memasukkan alat kolonoskop, yaitu suatu tabung berdiameter 8-11 milimeter dengan panjang 1.3 – 1.6 meter menyerupai selang yang fleksibel dan mampu mentransmisikan gambar dari dalam usus ke layar monitor sehingga dokter dapat menilai adanya kelainan. Alat ini dimasukkan melalui anus dan dipandu hingga mencapai pangkal usus besar.

Kolonoskop bersifat fleksibel sehingga dokter dengan mudah dapat menelusuri lekukan usus. Terkadang, pasien juga dibantu untuk berubah posisi untuk memudahkan pemeriksaan. Kolonoskop dapat meniupkan angin ke dalam usus pasien, untuk membuka rongga usus sehingga dokter melihat lebih mudah. Kadang pasien dapat merasakan sedikit mulas selama

ruang Ilmiah

Page 14: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

12 Harpa Edisi 2 - April 2018

Page 15: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 13

penyakit lain pada kolon, seperti menemukan lokasi perdarahan pada kolon bila pasien mengalami keluhan buang air besar berdarah, penyempitan usus yang dapat menimbulkan gejala konstipasi, atau menemukan peradangan pada kolon dengan gejala awal nyeri perut, diare berdarah, dan berat badan turun.

Dokter akan menyarankan kolonoskopi, apabila setelah pemeriksaan awal, seperti colok dubur, periksa darah samar tinja, atau pemeriksaan barium enema,

pemeriksaan. Hal ini dapat dikurangi dengan mengambil napas dalam perlahan. Ketika dokter telah selesai melakukan pemeriksaan, kolonoskop akan ditarik keluar perlahan sambil menyedot udara dan mengamati kembali dinding usus pasien.

Bila selama pemeriksaan dokter menemukan suatu yang abnormal, seperti pertumbuhan yang abnormal atau polip, maka dapat dilakukan biopsi atau polipektomi. Biopsi adalah pengambilan sedikit contoh jaringan untuk pemeriksaan histologi di bawah mikroskop, sementara polipektomi adalah pengikatan polip untuk selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop. Kolonoskopi memungkinkan diagnosis yang akurat sekaligus terapi tanpa tindakan operasi untuk mengatasi sebagian kelainan di usus besar.

Kapan kolonoskopi diperlukan? Bila anda mengalami gangguan pencernaan seperti nyeri perut, diare kronik, buang air besar berdarah, atau ada riwayat kanker kolon di dalam keluarga, maka anda membutuhkan pemeriksaan kolonoskopi. Mengingat kanker kolon menempati urutan kedua terbanyak kanker pada laki-laki, maka pemeriksaan kolonoskopi juga diperlukan untuk pencegahan kanker kolon khususnya bagi mereka yang berusia diatas 45 tahun baik laki-laki maupun perempuan.

American College of Gastroen-terology menyarankan skrining dengan kolonoskopi setiap 10 tahun untuk deteksi awal kanker kolon dan pengangkatan polip apabila ditemukan. Kolonoskopi juga digunakan untuk menginvestigasi

Page 16: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

14 Harpa Edisi 2 - April 2018

masih diperlukan informasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis. Kolonoskopi juga dilakukan apabila ada gejala pencernaan yang dianggap sebagai tanda bahaya (buang air besar berdarah, nyeri perut bagian bawah, perubahan pola buang air besar, atau penurunan berat badan drastis yang tidak disengaja).

Kolonoskopi juga dapat digunakan untuk membuka rongga usus yang tersumbat karena tumor dengan melakukan pemasangan stent kolon.

apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum kolonoskopi?Sebelum kolonoskopi, pasien sebaiknya memberi tahu dokter terkait kondisi medis tertentu, seperti kehamilan, penyakit paru, kelainan jantung, alergi terhadap obat-obatan tertentu, diabetes mellitus, dan konsumsi obat-obat pengencer darah.

Kolonoskopi biasanya dilakukan di rumah sakit, baik di rawat jalan maupun rawat inap. Bila pasien sudah mendapat jadwal tindakan, ada beberapa persiapan sebelum tindakan yang perlu dilakukan oleh pasien. Dua hari sebelum tindakan, pasien disarankan untuk mengonsumsi diet bubur kasar atau bubur sumsum tanpa santan, dengan selingan diet cair. Satu hari sebelum tindakan, pasien hanya mengonsumsi diet cair, seperti susu, dan obat-obatan pencahar, baik melalui mulut ataupun dubur. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan usus dari sisa kotoran dengan secara sengaja merangsang diare. Apabila saat pemeriksaan masih ditemukan banyak tinja, dokter akan mengalami

kesulitan melihat kolon secara jelas, dan pemeriksaan boleh jadi diulang di lain hari. Pasien disarankan puasa minum empat jam dan puasa makan 6 jam sebelum tindakan.

apa yang dilakukan setelah kolonoskopi?Pasien akan diobservasi di ruang pemulihan sampai efek obat-obatan yang digunakan selama pemeriksaan menghilang. Kadang kala, keluhan mual, begah, dan pusing dapat timbul akibat penggunaan obat sedasi. Kemungkinan adanya komplikasi dilaporkan ada 1 dalam 3000 pemeriksaan. Sebaiknya anda bertemu kembali dengan dokter dengan membawa laporan hasil pemeriksaan kolonoskopi atau hasil pemeriksaan laboratorium yang lain.

Referensi:• Martin, Laura J. Colonoscopy. WebMD, 2017. https://www.webmd.com/colorectal-cancer/colonoscopy-what-you-need-to-know#1 (Diakses pada 15 November 2017 Pk. 10.00 WIB).• Rex DK, Johnson DA, Anderson JC, Schoenfeld PS, Burke CA, Inadomi JM. American College of Gastroenterology guidelines for colorectal cancer screening 2008. Am J Gastroenterol.2009; 104:739–750.• Stein, David E. Colonoscopy. Medscape, 2016. https://emedicine.medscape.com/article/1819350-overview (Diakses pada 15 November 2017 Pk. 10.10 WIB).

Page 17: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 15

dr. adityawati Gangga Iswari, M.Biomed

Kanker kolorektal, atau disebut juga kanker usus besar di Indonesia merupakan kanker nomor 2 terbanyak pada laki-laki setelah kanker paru, dan nomor 3 terbanyak pada wanita setelah kanker payudara dan kanker serviks (Globocan 2012).

Pada kondisi tertentu tindakan operasi pengangkatan tumor ganas pada kolon maupun

rectum diikuti dengan pembuatan lubang (stoma) untuk pengalihan pembuangan feses. (CCS. 2014).

Pada pasca pembedahan dilakukan tindakan rehabilitatif yang ditujukan untuk mengembalikan pasien ke kehidupannya yang normal atau meningkatkan kualitas hidup dengan menggunakan stoma.

Stoma berasal dari bahasa Yunani yang artinya mulut atau pembukaan (Brackley, 2004); adalah lubang terbuka dari suatu saluran berongga yang menghubungkan saluran tersebut dengan permukaan kulit.

Ostomy adalah operasi pembuatan stoma yang bertujuan untuk meng-alihkan feses atau urine ke luar tubuh melalui perut. Stoma dibuat dengan memotong bagian usus

yang kemudian dijahit ke perut. Pemasangan stoma ini ada yang bersifat sementara dan ada yang permanen untuk seumur hidup.

Ada beberapa jenis stoma antara lain: colostomy, ileostomy dan urostomy (World Council Enterostomal Therapy, 2014).

Setelah seseorang memiliki stoma maka disebut sebagai ostomate (Lyon & Smith, 2010) atau penyandang stoma.

Menurut United Ostomy Associations American (UOAA) telah memperkirakan lebih dari 750.000 ostomate di dunia (UOAA, 2014). Walaupun jumlah ostomate belum terdata dengan baik di Indonesia, namun jumlah ostomate terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat diketahui dari data yang terdapat di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan Wocare

ruang Ilmiah

P enanganan

STOMa

Page 18: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

16 Harpa Edisi 2 - April 2018

Center yang pada tahun 2007 jumlah ostomate 361 dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 675.

Perubahan fisik yang terjadi yaitu berubahnya tempat pembuangan akhir feses, gas dan bentuk feses yang keluar normalnya di rectum menjadi di dinding perut. Ostomate akan menghadapi perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan baik fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang paling sering dihadapi ostomate adalah kebocoran (Liao dan Qin, 2014).

Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa, ostomate menghadapi banyak masalah

setelah operasi karena kurangnya pengetahuan, persiapan pra operasi dan manajemen pasca operasi.

Menurut Wound, Ostomy and Continence Nurse Society (2014) ada 7 komplikasi stoma yaitu hernia, laserasi, mukokutaneus separasi, nekrosis, prolapse, retraksi dan stenosis.

Munculnya komplikasi ini akan mengganggu kenyamanan ostomate. Kebocoran terjadi karena ostomate belum mendapatkan pembelajaran yang tepat dalam menggunakan kantong stoma dan diperberat dengan adanya komplikasi stoma. Edukasi dan konseling tentang perawatan

Sum

ber:

htt

ps:/

/jam

anet

wor

k.co

m/jo

urna

ls/ja

ma/

fulla

rtic

le/2

5206

31

Page 19: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 17

stoma dilakukan oleh perawat stoma (Wound Ostomy Continence Nurse), untuk mempersiapkan ostomate mandiri dalam melakukan aktivitasnya pasca pembedahan.

Hal inilah yang menjadi dasar per-timbangan bahwa seseorang yang akan menjalani pembedahan ostomy harus mendapatkan pendampingan dari perawat stoma dan terpenuhi hak-haknya sebagai seorang ostomate sehingga kualitas hidupnya terpenuhi dengan optimal.

Ada 10 (sepuluh) Hak Ostomate yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan International Ostomy Association (IOA), yaitu:

1. Mendapatkan konseling sebelum menjalani pembedahan untuk membuat stoma.

2. Mendapatkan konseling untuk letak stoma (stoma sitting) yang tepat oleh perawat stoma nya.

3. Memiliki stoma dengan bentuk yang baik.

4. Mendapat perawatan pasca pem-bedahan.

5. Mendapatkan dukungan emosional.

6. Mendapatkan bimbingan baik secara individu dan atau bersama keluarga.

7. Mendapatkan informasi tentang penggunaan peralatan kantong stoma yang diperlukan sesuai indikasi.

8. Adanya informasi di masyarakat tentang perkumpulan bagi para Ostomate dan mendapat informasi mengenai hal tersebut.

9. Mendapatkan pengawasan dan tindak lanjut dari perawat Stoma tentang perawatan stomanya.

10. Mendapatkan manfaat dari upaya tim kesehatan yang professional.

Referensi:• Bulkley.J.et al, (2013), Spiritual well-being in long-term colorectal cancer survivors with ostomies, Journal of Psycho-Ongcology, Vol.22, Isuue No.11, Page 2512-2521, 10.1002/pon.3318• Blackley, Patricia. (2004). Practical Stoma, Wound and Continence Management. (2nd edition). Research Publication Pty Ltd• World Council Enterostomal Therapy, (2014), WCET International ostomy guideline, diakses di http://www.wcetn.org/international-ostomy-guideline • United Ostomy Associations American (UOAA)., (2014), diakses di http://www.ostomy.org/Home.html • Fang Cheng., Ai-feng Meng., Li-Fang Yang., and Yi-nan Zhang.(2013). The Correlation Between Ostomy Knowledge and Self-Care Ability with Psychosocial Adjustment in Chinese Patients with a Permanen Colostomy: A Descriptive Study.Ostomy Wound Management 35-38.• Wound, Ostomy and Continence Nurse Society ,(2014), Best Practice For Clinician : Stoma Complication, Glenviec

Page 20: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

18 Harpa Edisi 2 - April 2018

22 tahun dengan Kantong Stoma

Cerita Yuliana Trihartati pengidap Stoma. Yuliana Trihartati, lahir di Ambarawa 64 tahun lalu,

Saya adalah juga seorang ostomate. Ia terkena kanker rektum tahun 1995, yang setahun kemudian membawanya menjadi pengguna permanen kantong stoma untuk sepanjang sisa hidupnya.

Perjalanan penyakitnya cukup panjang. Pertengahan 1995 itu Yuliana mengeluh kembung di perut seperti orang maag. Berobat ke beberapa dokter, tapi tidak kunjung sembuh. Bahkan sempat dikolonoskopi di satu rumah sakit besar, hanya dibilang ada peradangan usus, namun tidak membawa hasil.

Hampir setahun berjalan bolak-balik ke dokter, pada suatu hari Yuliana merasakan sakit ketika BAB, dan ada perdarahan. Sempat didiagnosa wasir, tapi Yuliana tidak percaya. Perdarahan semakin lama semakin parah. Kemudian ia mencoba mendatangi seorang dokter ahli wasir di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Dokter ini memeriksanya dengan teliti dan menyampaikan kalau penyakit

Yuliana bukan wasir. Ia disarankan untuk biopsi.

“Biopsi hasilnya keluar dan dokter mengatakan ini kanker, kanker rektum,” ujar Yuliana yang mengaku terhenyak mendengar vonis kanker itu.

Kini setelah menjadi ostomate, Yuliana berusaha bersahabat dengan kantong stomanya. “Awalnya memang terasa repot, dan risi. Apalagi saat berada di kumpulan orang, khawatir bocor dan menimbulkan bau.” Kemudian, Yuliana mulai terbiasa, bahkan tidak merasakan ada hambatan untuk beraktivitas. Ia bersyukur kantong stomanya tidak pernah merepotkan.

Pejuang Kanker

Yuliana Trihartati

Page 21: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 19

Yang paling ia jaga adalah bagaimana supaya tidak stres. Karena ketika dia mengalami stres, ia mengalami diare. “Kalau sudah diare, kantong stoma bisa jebol,” ujarnya.

Pernah suatu ketika Julia mau berangkat ke kantornya di kawasan Jl. Rasuna Said Jakarta Selatan, naik bis dari Depok. Entah kenapa di jalan dekat Pasar Minggu kantong stomanya bocor.

“Saya segera turun. Untung di dekat situ ada SD yang rupanya sedang mengadakan seminar. Saya dipersilahkan masuk oleh penjaga sekolah, mungkin karena saya berpakaian rapi. Setelah rapi, saya berlari pulang, bukan ikut seminar,” ujarnya tersenyum.

Yuliana berusaha menghindari stres dengan ikut organisasi dan berbagai kegiatan, seperti senam, angklung, paduan suara, juga jalan-jalan. Hingga kini ia terus berlatih dan mementaskan tari Jawa, kegemarannya sejak kecil. Yang penting ada kegiatan, bisa berkumpul dan bersosialisasi dengan banyak orang.

Tahun 1996 merupakan tahun yang berat bagi Yuliana. Baru sebulan sehabis menjalani kolostomi pada bulan Juni, suatu pagi di bulan Juli ia mendapat kabar Ibunya meninggal dunia di Ambarawa.

“Terakhir saya ketemu beliau Lebaran tahun 1995. Pada saat saya sakit, beliau juga menelepon ngasih kabar, harus kuat katanya, kasihan si Inka – anak saya – begitu pesannya. Pada saat denger kabar ibu meninggal…tahu nggak orang kejang? Ini semua kaku nggak bisa bergerak, mata melotot. Rasanya

gimana, ya… salah saya, dosa saya,” kenang Yuliana.

Ia merasa kondisinya yang sakit terkena kanker dan hidup sendiri sebagai orang tua tunggal di di Depok Jawa Barat, menjadi beban pikiran ibunya hingga meninggal dunia. Kesedihan Yuliana semakin bertambah setelah setahun kemudian ayahnya yang terkena stroke juga meninggal dunia.

“Yang paling mendorong saya tetap kuat dan bertahan adalah anak saya. Doa saya selalu, harus membesarkan anak sampai dia jadi sarjana,” kata Yuliana yang anak tunggalnya waktu itu baru lulus SMA.

Yuliana merasa bersyukur memiliki banyak sahabat. Bahkan ada satu keluarga yang membantu kebutuhan kuliah anaknya dan menopang kebutuhan hidupnya.

Harapan saya semoga ostomate di Indonesia bisa mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan kantong stoma. “Rasanya lebih baik tidak makan daripada tidak punya kantong stoma,” ujarnya.

Untuk Jakarta dan kota-kota besar, kantong ostoma mudah didapat.

Tapi Yuliana mengetahui dari keluhan-keluhan yang disampaikan para perawat yang turun ke lapangan, di kampung-kampung di daerah terpencil kantong stoma sangat sulit didapat.

“Suatu ketika kenapa tidak kita menjemput bola, mendatangi di mana ostomate-nya. Dengan begitu mereka akan sangat terbantu. Ini harapan saya, angan-angan saya,” ujar Yuliana.

Page 22: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

20 Harpa Edisi 2 - April 2018

Kita Harus Gembira, Bukan

Merasa Sunyi

Rajin Pap Smear sejak usia 45 tahun, Sukarti Lestario kaget dan terpukul mengetahui ia

terkena kanker serviks. Kejadiannya sebe-las tahun lalu saat ibu dua anak ini berusia 61 tahun. Sukarti yang akrab disapa Kenti memang disiplin setiap tahun melakukan Pap Smear, dan hasilnya selalu negatif. Namun pada pemeriksaan terakhir tahun 2007 itu, Kenti seperti diterjang prahara – hasil Pap Smear-nya positif kanker serviks.

“Perasaan saya sedih sekali, langit itu kayak mau runtuh. Bayangannya mati pokoknya, deh,” ungkap Kenti.

Kenti menutup diri, tidak mau menceritakan kondisinya bahkan kepada kedua anaknya. Ia me-mendam gejolak perasaannya. Suami pendamping hidupnya sudah meninggal setahun sebelumnya di Paris. Baru setelah dua pekan berlalu Kenti akhirnya mau membuka cerita dan meminta anaknya mencarikan dokter kanker terbaik di Jakarta. “Puji Tuhan, awal 2008 saya dioperasi dan sampai sekarang gak ada keluhan apa-apa,” jelas Kenti.

Dalam usianya yang sudah menginjak 72 tahun, Kenti tetap aktif dan sehat. Ia masih bekerja sebagai apoteker. Waktu luangnya ia isi dengan berbagai kegiatan seperti ikut Paduan Suara Survivor YKI, juga melukis. Kenti juga aktif di gereja.

“Saya gak mau bersedih, gak mau merasa sunyi karena suami gak ada, anak-anak juga sudah hidup dengan keluarganya. Saya mulai melukis lagi,” ujar Kenti yang semasa remaja juga senang olah raga renang dan voli

.Kenti lama tinggal di luar negeri. Ia menetap di Belanda dan Paris bersama suami sejak mereka menikah 47 tahun lalu. Ia baru kembali ke tanah air setelah suami meninggal di Paris tahun 2006.

Pejuang Kanker

Sukarti Lestario

Page 23: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 21

Selama tinggal di luar negeri itulah Kenti belajar melukis. Kemampuan melukisnya itu kini mulai ia asah kembali.

Dalam melukis, Kenti memilih warna yang kuat dan cerah pada lukisannya sebagai gambaran jiwanya yang semangat dan riang dalam menjalani hidup. Ia juga menyukai alam, karena alam yang memberi mahluk kehidupan. Ia prihatin sekarang justru banyak orang makin tidak peduli dengan alam.

Melalui lukisannya, Kenti ingin menyampaikan pesan tentang keseimbangan hidup, antara kita dengan lingkungan alam sekitar, juga dengan mahluk yang hidup di dalamnya.

Lebih dari sekedar mengisi waktu, melukis bagi Kenti dirasakannya sebagai hiburan sekaligus terapi. Menurutnya, orang sakit itu jangan bersedih, yang mengobati itu jiwa kita sendiri.

Kenti menggoreskan kuas dengan warna-warna yang kuat semua, sebagai simbol semangat dan kebahagiaan.

Pada lukisan ini, Kenti menuangkan biru yang mewakili langit dan air, ada hijau dan ada bunganya. Lukisan ini menggambarkan keseimbangan dan kemauan keras untuk kesembuhan.

...orang sakit itu jangan bersedih, yang mengobati itu, jiwa kita sendiri...

Lukisan karya Sukarti Lestario - Penyintas kanker di acara HUT YKI ke-39 tahun 2016

Page 24: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

22 Harpa Edisi 2 - April 2018

Berbuat agarBermanfaat dan Memberikan

Pencerahan

Pembawaannya tenang, juga murah senyum. Dalam usianya yang menginjak 72 tahun,

ia terlihat tetap tegap meskipun jalannya sudah mulai sedikit lamban.

Di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) banyak kolega yang menilainya sebagai orang yang tegas dan detil.

Yang jelas, Bu Widodo atau Bu Wid, begitu ia biasa disapa di YKI, dinilai kalangan dalam tepat mendampingi Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP, sebagai pucuk pimpinan di YKI.

Seperti kebanyakan dokter, apalagi yang hari-harinya sangat sibuk seperti profesor Aru, seringkali tidak telaten terhadap hal-hal administratif dan keuangan. Bu Widodo melapis dengan memberikan perhatian di bidang ini dan hal-hal lainnya yang mendukung keteraturan dan ketertiban berorganisasi.

Awalnya Bu Widdodo hanya ingin menjadi relawan YKI. Hal ini karena ia merasa punya pengalaman dalam merawat pasien kanker, yaitu almarhumah ibunya yang terkena

kanker pada pangkal lidah. Namun menjadi relawan ternyata tidak bisa begitu saja, karena harus melewati pelatihan dan lainnya untuk mencapai keterampilan yang dipersyaratkan.

Suatu waktu di tahun 2008 Pengurus Pusat YKI meminta audiensi dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Bu Widdodo yang ketika itu menjabat Ketua Umum SIKIB (Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia

Sri Murniati Widodo a.S.Wakil Ketua Umum YKI Masa Bakti 2016 - 2021

Sosok

Page 25: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 23

Bersatu), turut membantu sehingga audiensi terselenggara.

Dalam perbincangan selanjutnya disampaikan oleh Adiati Arifin M. Siregar, Sekretaris Umum YKI, tentang YKI yang masih membutuhkan bantuan dan tenaga. Setelah mendapat izin Ibu Ani Yudhoyono, maka jadilah Bu Wid membantu di dalam kepengurusan YKI.

Bu Widodo pertama kali membantu di Bidang Organisasi sebagai anggota, untuk seterusnya dalam perjalanan organisasi YKI memilihnya menjadi Ketua Bidang Organisasi, dan sekarang Wakil Ketua Umum YKI.

“Sampai sekarang saya merasa nyaman saja, karena saya memang sudah lama berniat menjadi relawan YKI,” ujar Sri Murniati Widodo A.S., Wakil Ketua Umum YKI.

Awalnya Bu Widodo keberatan didaulat menjadi Wakil Ketua Umum, karena merasa tidak menguasai bidang medis dan kanker. Apalagi harus mendampingi Prof. Aru. Namun dorongan sejawat dan kesadaran tentang organisasi tidak harus dikelola oleh orang dengan disiplin ilmu yang sama, membuatnya menerima tugas barunya itu.

Prof. Aru sendiri kabarnya me-nyatakan tidak bersedia menjadi Ketua Umum kalau tidak di-dampingi Bu Widodo. “Jadi saya merasa terhormat kalau Pak Aru menyampaikan begitu,” ujar Bu Widodo sambil tersenyum.

Pengalaman organisasi Bu Widodo

tergolong panjang. Mengikuti karir suaminya, Laksamana TNI (Purn.) Widodo Adi Sutjipto, Bu Widodo terpapar dan berkecimpung langsung dengan organisasi yang ada di setiap pos penempatan. Pak Widodo A.S. adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia ke-10 (2004 – 2009). Sebelumnya Kepala Staf TNI Angkatan Laut ke-15, untuk seterusnya menjabat Wakil Panglima TNI, kemudian memegang pucuk pimpinan sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia ke-10 (1999 – 2002).

Selepas Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Laksamana TNI

(Purn.) Widodo A.S. diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Anggota Dewan Pertimbangnan Presiden Bidang Pertahanan dan Keamanan (2010– 2014).

“Sebagai Wakil Ketua Umum YKI tugas saya sekarang tentunya semakin kompleks. Tapi saya senang dengan Prof. Aru yang sudah memberikan batasan tugas-tugas saya. Saya kan bukan dokter, jadi tidak bisa memberikan penjelasan tentang medis. Tugas saya lebih ke internal. Yang hubungan dengan luar termasuk luar negeri itu Prof. Aru. Tapi secara umum saya mempelajari dan belajar dari dokter-dokter di sini tentang kesehatan dan kanker. Saya

“Saya gak muluk-muluk, ingin berbuat sesuatu. Kalau bermanfaat, bisa memberikan pencerahan, itu memang yang harus kita perbuat,”

Page 26: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

24 Harpa Edisi 2 - April 2018

merasa senang karena pengetahuan saya bertambah,” jelas Bu Widodo.

“Organisasi itu, menurut saya, di mana-mana sama. Kita sebagai orang baru perlu membaur, mempelajari profil dan tujuan organissasi, AD/ART organisasi. YKI ini, menurut saya, bagus karena yayasannya nirlaba, kerja sosial, kita membantu para penderita kanker dan keluarganya,” tambahnya.

Sehari-hari di YKI Bu Widodo tampil dalam dandanan yang boleh dibilang biasa-biasa saja, tidak berlebihan, namun tetap terlihat rapi dan bersih. Beberapa pengurus YKI menilai Bu Widodo disiplin dan sangat teliti. Boleh jadi ini imbas dari didikan militer, seperti diakui sendiri oleh Bu Widodo, “Mungkin juga, karena dengan sekian puluh tahun menjadi pendamping TNI, kadang kita juga menjadi disiplin seperti TNI. Misalnya tidak datang terlambat, kalau tidak bisa memenuhi, ya, harus memberitahukan secepatnya.”

Di luar sikap disiplin dan teliti itu, Bu Widodo dalam pandangan beberapa pengurus YKI adalah sosok yang mengayomi dan memberikan contoh baik dalam berorganisasi. Dalam berinteraksi, Bu Widodo terkesan berhati-hati dan tidak frontal. “Ia selalu berusaha untuk bisa memahami setiap orang,” kata seorang pengurus yang sudah belasan tahun di YKI.

Menurutnya, Bu Widodo me-mikirkan dengan mendalam setiap permasalahan yang dihadapi, tidak jarang membawanya sampai ke rumah. Beberapa pengurus bahkan menilai Bu Widodo sebagai sosok yang relijius.“Kita di sini saling menghargai dan membantu. Di yayasan ini tidak boleh ada satu rupiah pun bantuan donatur yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kita pergunakan dan per-tanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh ada mark up. Donasi masyarakat betul-betul kita jaga. Itu yang saya rasakan,” tegasnya.

Lahir di Indramayu Jawa Barat, 1946, Bu Widodo adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Yang sangat berkesan buatnya selama berada di YKI adalah rasa persahabatan di antara para kolega.

“Saya gak muluk-muluk, ingin berbuat sesuatu. Kalau bermanfaat, bisa memberikan pencerahan, itu memang yang harus kita perbuat,” ujarnya.

Page 27: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 25

M

Tahun 2017 boleh dibilang tahun yang cukup sibuk bagi Bidang Organisasi. Paling tidak ada

lebih dari 90 YKI Cabang dengan dinamikanya masing-masing yang harus diawasi dan dijaga kelancaran komunikasinya dengan pusat maupun antar cabang.

Tentu tidak semua berjalan baik. Ada banyak soal di dalamnya. Sejumlah cabang perlu supervisi, beberapa lainnya memerlukan

revitalisasi kepengurusan. Bahkan ada juga cabang yang non-aktif, seperti YKI Cabang Baturaja Kabupaten OKU dan YKI Cabang Jombang Jawa Timur.

YKI Cabang Bengkulu dan YKI Cabang NTB yang tadinya ada, tahun 2017 tidak lagi mengajukan kepengurusan. Sebaliknya di penghujung tahun 2017 Bidang Organisasi melaksanakan pelatihan dua cabang baru, yaitu YKI Cabang Cirebon dan YKI Cabang Bintan, sehingga sampai awal tahun 2018 jumlah YKI Cabang di seluruh Indonesia mencapai 96 cabang.

Dinamika internal organisasi yang cukup tinggi itu tidak pelak membutuhkan penyikapan yang arif dan tepat untuk jajaran pengurus khususnya Bidang Organisasi. Kami bersyukur secara umum semua fungsi dan kegiatan dalam lingkup Bidang Organisasi berjalan sesuai koridor dan ketentuan organisasi. Cabang-cabang sepanjang tahun 2017 juga telah menunjukkan eksistensi dan kinerja yang baik dalam menjaga dan melaksanakan

enjaga Kemanfaatannya untuk

Masyarakatdrg. Sally Sudrajat, Sp.OMKetua Bidang I – Organisasi

Beranda YKI Pusat

Page 28: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

26 Harpa Edisi 2 - April 2018

kegiatan-kegiatan yang selaras dengan Visi dan Misi YKI.

Peningkatan mutu penyelenggaraan beberapa kegiatan rutin tahunan YKI yang pelaksanaannya di bawah Bidang Organisasi, seperti HUT YKI dan peringatan Hari Kanker Sedunia, tetap menjadi perhatian ke depan. Dalam tahun 2017 lalu telah terjalin belasan kerjasama organisasi antara YKI dengan pemerintah, BUMN, dan terutama dengan organisasi non pemerintah di dalam dan luar

negeri. Upaya meningkatkan kualitas dan perluasan kerjasama organisasi ini akan menjadi salah satu fokus Bidang Organisasi pada 2018.

Walaupun fokus yang utama adalah dalam negeri tetapi peran YKI di bidang penanggulangan kanker sudah demikian diperhitungkan di luar negeri, antara lain melalui perannya dalam Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks (GNPCKS). Juga perhatian dan perannya yang besar di bidang perawatan paliatif kanker, yang sudah dimulai sejak dua belas tahun lalu dan kini terus ditingkatkan dengan membangun pusat pelatihan

perawatan paliatif di daerah Jakarta Selatan.

Dalam kunjungan 10 hari tim IAEA di Indonesia (21 – 31 Januari 2018) YKI diundang Kemenkes mewakili organisasi masyarakat yang besar dan konsisten membantu peme-rintah dalam upaya penanggulang-an penyakit kanker di Indonesia. IAEA (International Atomic Energy Agency) merupakan lembaga internasional yang menetapkan standar kualitas dan keamanan layanan radioterapi

bagi pasien dan tenaga kesehatan. Sembilan orang tim IAEA termasuk juga di antaranya dari UICC (Union Internationale Contre Ie Cancer – Union for International Cancer Control) didampingi perwakilan WHO untuk Indonesia, juga melakukan kunjungan kerja ke YKI Cabang Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Kunjungan kerja ini merupakan kelanjutan dan evaluasi hasil konsultasi dengan Kemenkes tahun 2010 mengenai penanggulangan kanker di Indonesia.

Dari hasil kajian dan evaluasi internal YKI dalam menjalankan misinya dirasakan perlunya YKI

Page 29: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 27

menggerakkan potensi masyarakat secara lebih nyata dan terukur. Upaya ini kemudian diturunkan dan direalisikan Bidang Organisasi dengan memperkenalkan Sahabat YKI, yaitu individu, kelompok masyarakat maupun organisasi yang secara sukarela bergabung dengan YKI untuk sama-sama menjalankan misi menanggulangi penyakit kanker di Indonesia.

Sahabat YKI dapat memberikan bantuannya secara langsung kepada penderita dan keluarganya, misalnya dengan menyumbangkan peralatan kesehatan atau alat-alat bantu perawatan pasien, seperti kursi roda, masker oksigen atau yang lainnnya sesuai kebutuhan pasien dan saran dokter. Sahabat YKI juga dapat ikut terlibat dalam program-program preventif, promotif maupun paliatif yang dilaksanakan YKI.

Pada awal peluncurannya Mei 2017, puluhan dokter muda di Jakarta menyatakan ikrar ikut bergabung menjadi Sahabat YKI. Ini tentu modal berharga. Bidang Organisasi optimistis Sahabat YKI pada tahun 2018 akan terus meluas dan mulai secara bertahap melakukan kegiatan nyata di masyarakat.

Menggalang keikutsertaan masyarakat dalam upaya penanggulangan kanker memang terasa urgensinya mengingat gambaran peningkatan penyakit ini telah semakin mencemaskan, sementara layanan umum pengobatan kanker belum membaik. Data menunjukkan 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Mengingat hal tersebut, sangat dirasakan perlunya peran aktif YKI di setiap cabang untuk dapat menjangkau seluas-luasnya masyarakat sasaran dalam pemberian informasi tentang kanker dan penanggulangannya. Ke depan ini YKI Pusat ingin merencanakan melakukan semacam pemeringkatan terhadap YKI Cabang seluruh Indonesia, di mana penilaiannya dilakukan setiap tahun. Hasil pemeringkatan akan diumumkan terbuka, dibarengi pemberian reward kepada YKI Cabang yang dinilai masuk dalam peringkat teratas.

YKI Pusat berharap upaya ini dapat menstimulasi YKI Cabang untuk semakin aktif, mampu menjaga bahkan terus meningkatkan kualitas peran dan layanannya kepada masyarakat.

Nantinya assessment terhadap YKI Cabang akan meliputi semua aspek yang dapat dijadikan ukuran dan penilaian terhadap eksistensi organisasi, tatakelola dan efektivitas kegiatan yang dilaksanakan.

Aspek ini akan mencakup fisik kantor atau kesekretariatan beserta kelengkapannya, struktur organisasi dan personalia, tertib adminitrasi dan keuangan, kemudahan akses, tenaga ahli yang dimiliki dan jaringan kerjasama, ragam dan jangkauan kegiatan, laporan tahunan, dan aspek-aspek lainnya yang mendukung organisasi yang sehat, bersih, dan dirasakan kemanfaatannya secara luas oleh masyarakat.

Page 30: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

28 Harpa Edisi 2 - April 2018

• Pentingnya Menyebarkan InformasiMeningkatkan pengetahuan tentang kanker tidak dapat menyembuhkan, tetapi dapat membantu banyak orang melalui berbagai cara dalam mengatasi kanker. Upaya ini dapat mengurangi stigma tentang kanker, menghubungkan orang terhadap dukungan dan perawatan yang diperlukan, mendorong riset dan pengumpulan dana, mengurangi risiko kanker, mempromosikan upaya deteksi dini dan pencegahan.

Meskipun kanker merupakan tantangan publik, banyak masyarakat yang tidak menyadari atau memahami bagaimana kanker dapat berdampak pada masyarakat luas. Dengan membantu memberikan klarifikasi dan mengomunikasikan informasi tentang kanker, kita berharap dapat membuat masyarakat dunia secara bersama-sama memerangi kanker.

• Prevelansi Kanker TinggiPenyakit kanker merupakan permasalahan di Indonesia dengan prevelansi yang cukup tinggi, yaitu 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang (Risdeskas 2013). Kematian akibat kanker menduduki peringkat nomor 7 di Indonesia dengan prosentase 5,7% dari seluruh penyebab kematian (Riskesdas 2007). Dan merupakan penyebab kematian ke-3 dengan kejadian 7,7% dari penyebab kematian penyakit tidak menular, setelah stroke dan penyakit jantung (Sistem Informasi RS 2010). Permasalahan kanker di Indonesia menghadapi berbagai kendala, antara lain rendahnya kesadaran masyarakat, faktor sosial budaya (Kemenkes 2016), yang menyebabkan hampir 70% penderita kanker ditemukan dalam stadium lanjut.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) terus menyebarkan informasi kepada publik, baik secara online, media massa, dan juga secara langsung.

Anda dapat meneruskan informasi tentang kanker kepada komunitas masing-masing, sehingga tercipta masyarakat yang paham dan peduli terhadap pencegahan kanker.

Bidang Humas

Beranda YKI Pusat

Melangkah untuk MemerangiKanKer

Page 31: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 29

World Cancer Day2018

Harpa Edisi 2 29

Page 32: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

30 Harpa Edisi 2 - April 2018

Motivasi atau dukungan dari lingkungan sekitar adalah salah satu obat

yang meredakan. Dalam rangka menyuarakan dukungan terhadap para penderita kanker terutama bagi anak-anak agar tetap optimis untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Aceh bekerjasama dengan rumah singgah memperingati hari kanker sedunia yang dihadiri belasan anak penderita kanker dan partisipan di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, pada tanggal 4 Februari 2018.

Selain donor darah, lomba melukis, dan screening kanker mata untuk anak usia 2-3 tahun, plontos bareng adalah salah satu kegiatan spesial pada peringatan hari kanker sedunia di tahun 2018. Mereka yang bersedia rambutnya digunduli seperti dari komunitas RX King, Steemit Indonesia Banda Aceh, dan beberapa komunitas pendampingan kanker di Aceh lainnya.

Aksi Pelontos bareng merupakan upaya memberikan dukungan bagi penyitas kanker yang mengalami kerontokan rambut sebagai dampak pengobatan kemo yang dijalankan. Selain itu, mencukur rambut hingga

habis adalah bentuk empati atau turut merasakan perjuangan penyitas kanker atau orang yang terus bertahan hidup dari serangan kanker.

Kegiatan ini juga sebagai upaya meminimalisir dan memberi pengetahuan secara terus menerus kepada masyarakat untuk segera memulai hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

30 Harpa Edisi 2

Semangatlah!Kamu Tidak Sendiri

World Cancer Day 2018 Banda aceh

Page 33: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 31Harpa Edisi 2 31

Page 34: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

32 Harpa Edisi 2 - April 2018

Setiap orang, baik secara individu ataupun kelompok dapat mengambil peran

masing-masing untuk mengurangi dampak penyakit kanker. Menurut Yayasan Kanker Indonesia, penyakit kanker merupakan permasalahan di Indonesia dengan Prevalensi yang cukup tinggi, yaitu 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang.

Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP., Ketua Yayasan Kanker Indonesia menyuarakan bahwa angka kejadian kanker di Indonesia hanya dapat diturunkan melalui kepedulian serta kesadaran

masyarakat akan kebiasaan hidup yang sehat dan melakukan deteksi dini. Prof. Aru juga mengajak masyarakat agar memiliki tekad yang kuat untuk melawan penyakit kanker dengan tiga komponen gaya hidup, pertama mempertahankan berat badan ideal, mengikuti diet menu yang baik serta ketiga olah raga teratur.

Hari Kanker Sedunia 2018 yang jatuh pada 4 Februari merupakan salah satu wadah dalam penanggulangan kanker, di mana masyarakat dunia dapat bersatu dan beraksi melalui cara positif dan inspiratif. Di Semarang, bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia, YKI Pusat bersama YKI Cabang Semarang bekerja sama

32 Harpa Edisi 2

KAamu Bisa...

ku Bisa!World Cancer Day 2018

Semarang

Page 35: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 33

dengan Perhompedin (Perhimpunan PerhimpunanHematologi-OnkologiMedikPenyakitDalamIndonesia) CabangSemarang menyelenggarakankegiatanFun Run yang disebutdengan“Run Against Cancer”.

Kegiatan Run Against Cancer yang diikuti 2.000 peserta ini dimulai pada pukul 05.30 WIB, dengan starting dan finish point di Balaikota Semarang. Adapun rute yang ditempuh peserta adalah sepanjang 5 + 1 km melalui rute jalan Pemuda - Jl. Imam Bonjol - Kawasan Kota Lama - Kantor Pos Pemuda -Jl.Pemuda, dan berakhir di Balaikota. 5 + 1 km ini berarti bahwa peserta memberikan sumbangsih 5 km untuk kesehatan diri sendiri dan 1 km didedikasikan untuk perjuangan para penderita kanker.

Pada Kegiatan Run Against Cancer, peserta atau masyarakat juga mendapatkan informasi dan edukasi mengenai pola hidup “CERDIK”

Harpa Edisi 2 33

yaitu cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stress.

Berkaitan dengan slogan “Kita Bisa. Aku Bisa” pada Hari Kanker Sedunia yang diusung sejak dua tahun terakhir oleh Union for International Cancer Control (UICC), Professor Sanchia Aranda berharap dapat menginspirasi semua elemen termasuk pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi ketidaksetaraan pada penanganan, pengobatan dan perawatan kanker. Melaui slogan “Kita Bisa. Aku Bisa” juga diharapkan mendorong upaya untuk mengurangi penyakit kanker dan kematian penyakit tak menular sebesar 25% di seluruh dunia pada tahun 2025. Mulailah dari diri sendiri, apa yang dapat dilakukan, buatlah janji, dan lakukan aksi untuk melawan kanker karena Kita Bisa, Aku Bisa.

Page 36: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

34 Harpa Edisi 2 - April 2018

YKI Cabang Bali (Koordinator) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di Bali

kembali mengadakan Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna tingkat sekolah, 10 – 24 Oktober 2017.

Lomba melibatkan sekolah tingkat SD dan SMP di semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali – kecuali Kabupetan Karangasem yang situasinya tidak kondusif untuk mengikuti lomba akibat aktivitas kegempaan Gunung Agung.

Tiap kabupaten dan kota memilih satu SD dan satu SMP yang dinilai sebagai pelaksana terbaik PKTP program sekolah oleh tim penilai

dari YKI dan Pemda. Sekolah terpilih menjadi duta kabupaten untuk tingkat provinsi.

Ketua YKI Cabang Bali, Ayu Pastika menjelaskan, penilaian lomba meliputi enam materi: Kegiatan Organisasi dan Administrasi, Kegiatan Penanggulangan Kanker, Kegiatan Penyuluhan, Kebersihan Lingkungan Sekolah, Simulasi tentang Kanker, dan hasil-hasil yang dicapai.

Program PKTP mencakup empat aspek penanggulangan kanker: pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perawatan paliatif secara multidisipliner.

Program PKTP juga menyasar sekolah dan siswa dengan maksud

34 Harpa Edisi 2

BIar anaK SeKOLaH JuGa MenGerTI KanKer

Beranda YKI Cabang

Page 37: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 35Harpa Edisi 2 35

agar mereka dapat mengetahui dan mengerti sejak dini perjalanan penyakit kanker.

Lomba PKTP bertujuan untuk menanggulangi penyakit kanker sedini mungkin sebagai media pembelajaran dan peningkatan kepedulian anak sekolah terhadap penyakit kanker.

Lomba PKTP tingkat sekolah sudah dilaksanakan YKI Cabang Bali (Koordinator) dan Pemda Bali sejak 12 tahun lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penanggulangan penyakit kanker menyeluruh yang dilaksanakan oleh semua potensi yang ada di Provinsi Bali, yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2017 ini tingkat SMA/SMK tidak disertakan mengikuti Lomba PKTP. Tingkat SMA/SMK hanya dilombakan untuk pembuatan poster dan brosur

tentang kanker serviks dan payudara.Dalam bulan November 2017, YKI

Cabang Bali (Koordinator) bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Bali juga melaksankan kegiatan pelayanan PapSmear dan tes IVA, dengan sasaran wanita pegawai Bappeda dan Dinas-dinas di Pemda Provinsi Bali. Selama dua hari penyelenggaraan telah dapat diambil tes sebanyak 66 orang.

YKI Cabang Bali

Page 38: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

36 Harpa Edisi 2 - April 2018

Prevalensi kanker payudara merupakan yang tertinggi di Indonesia bahkan di dunia.

Sebagai bentuk keprihatinan dan dukungan bersama kepada penderita kanker payudara dan keluarga pasien, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Surakarta pada 22 Oktober 2017 menyelengarakan kegiatan Gathering and Internal Workshop bersama para survivor kanker dengan tema Holding Hand, Sharing and Encouraging.

Gathering and Internal Workshop melibatkan Lovepink Solo (LPS) dan juga Solo Cancer Society (SCS). YKI Cabang Surakarta bersama LPS dan SCS berbagi informasi mengenai masa pengobatan dan pasca pengobatan kanker ditinjau dari sisi medis, psikologis, dan juga aspek nutrisi maupun kecantikan. Hadir sebagai narasumber ahli kanker dr. Heru

Priyanto, Sp.OG (K) Onk, dr. Kristanto Yuli Yarsa, Sp.B (K) Onk, psikolog Martiani, M.Psi, ahli gizi Cheryna Dwi Catur, S.Gz, ahli kosmetika dan juga survivor.

Harapannya para peserta yang umumnya survivor dan pasien kanker payudara mampu meningkatkan kualitas hidup dan lebih percaya diri, keluarga pasien mendapatkan infomasi yang benar dan dukungan moral untuk terus dan menjadi bagian utama dari sistem dukungan bagi anggota keluarga yang terkena kanker.

YKI Cabang Surakarta dalam beberapa kegiatan di Solo terus menggandeng LPS sebagai organisasi survivor kanker payudara dengan jumlah anggota yang besar, dengan harapan LPS mampu menggerakkan anggotanya untuk ikut peduli. Kepada anggota LPS dan SCS yang masih

36 Harpa Edisi 2

DarI SuraKarTa KITa BerGanDenG TanGan

Beranda YKI Cabang

Page 39: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 37Harpa Edisi 2 37

YKI Cabang Surakarta

dalam masa pengobatan ataupun yang sedang mendampingi keluarganya berobat, YKI melalui kegiatan ini memberikan dukungan semangat untuk tetap optimistis dalam menjemput kesembuhan.

Kegiatan berkumpul dan bertukar informasi antar sesama survivor maupun penderita kanker dan keluarga dapat meningkatkan keakraban guna membangun rasa saling mendukung dalam menjalani pengobatan. YKI Cabang Surakarta berharap dapat terus mengajak para survivor dan pejuang kanker untuk ikut bersama

dalam kegiatan-kegiatan penyuluhan, deteksi dini, maupun kunjungan ke rumah sakit sebagai bentuk kepedulian sekaligus meningkatkan kepercayaan diri bahwa saat sakit pun tetap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Page 40: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

38 Harpa Edisi 2 - April 2018

Saat ini kanker payudara menjadi jenis kanker yang sangat menakutkan bagi perempuan

Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 memperlihatkan prevalensi kanker payudara merupakan yang tertinggi, yaitu 50 per 100.000 penduduk, dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk. Kanker payudara cenderung berdampak pada wanita yang memasuki usia di atas 50 tahun, sedangkan 8 sampai 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di usia ini.

Perilaku hidup sehat dan rutin m e l a k u k a n P e m e r i k s a a n Payudara Sendiri (SADARI), serta melalui Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh tenaga kesehatan terlatih, merupakan upaya yang sangat disarankan dalam penanggulangan kanker payudara. Kementerian Kesehatan RI menghimbau setiap perempuan untuk melakukan SADARI dan SADANIS secara berkala, dengan tujuan menemukan benjolan dan tanda-tanda abnormal pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya. SADARI dan SADANIS dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga ke 10 terhitung

dari hari pertama haid; atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.

Bulan Peduli Kanker Payudara diperingati di seluruh dunia setiap bulan Oktober, di mana kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan perhatian dan dukungan akan kesadaran, deteksi dini dan pengobatan serta perawatan paliatif penyakit kanker payudara. Sesuai arahan Ibu Negara Hj. Iriana

Joko Widodo, Bulan Oktober 2017 akan diperingati pula sebagai bulan “Deteksi Din i : Wujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker” melalui tes IVA, SADARI dan SADANI.

Selain kanker payudara, kanker s e r v i k s j u g a termasuk jenis kanker yang sangat

menakutkan bagi perempuan di Indonesia. Untuk itu YKI Cabang NTT merancang dan melaksanakan kegiatan dengan tema Bulan Peduli Kanker Payudara dan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks Oktober 2017.

Pencanangan kegiatan dilakukan langsung oleh Ketua YKI Cabang NTT, Lusia Adinda Leburaya, S.Pd, MM, Sabtu 7 Oktober 2017, dengan dihadiri sekitar 300 orang, terdiri dari para survivor kanker, perwakilan organisasi

38 Harpa Edisi 2

Beranda YKI Cabang

DarI MeMBerI BunGa HInGGa IVa TeS

Page 41: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 39

kewanitaan PNS/TNI POLRI dan swasta, Pejabat Pemerintah Provinsi NTT dan Kota Kupang, pimpinan RS dan Puskesmas dan masyarakat. Kegiatan dilanjutkan talk show dengan topik Kanker dan Permasalahannya, yang dibawakan oleh dokter konsultan onkologi/kanker di RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang bersama dengan survivor kanker. Secara bersamaan juga dilangsungkan kegiatan pelayanan konsultasi kesehatan kanker oleh dokter konsultan kanker. Konsultan Kanker Internis melayani sebanyak 7 orang, Konsultan Kanker Obsgyn melayani 5 orang, dan Konsultan Bedah Onkologi melayani 3 orang.

YKI Cabang NTT juga mengadakan seminar dan workshop paliatif untuk tenaga kesehatan, 25-28 Oktober 2017, dengan tema Perawatan Pasien

Paliatif Kanker di Rumah Untuk Tenaga Kesehatan dan Tenaga Pelaku Rawat (Caregiver). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum YKI Pusat didampingi Ketua YKI Cabang NTT dan Direktur RSUD Prof Dr. W. Z Johannes Kupang. Peserta seminar mencapai 300 orang, sementara peserta workshop dibatasi sebanyak 44 orang dari kalangan dokter, perawat, bidan, ahli gizi dan fisioterapis. Tindaklanjut dari hasil workshop adalah akan dibentuk Tim Paliatif di Kota Kupang dan di seluruh rumah sakit yang ada di Kota Kupang.

Sehari sebelumnya juga diadakan kegiatan penyuluhan mengenai kanker payudara dan kanker serviks kepada sekitar 400 siswa SMKN 1 Kota Kupang dan sebanyak 300 siswa SMKN 3 Kota Kupang. Kegiatan dilakukan bekerjasama dengan pengurus PKK

Harpa Edisi 2 39

YKI Cabang nTT

Page 42: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

40 Harpa Edisi 2 - April 201840 Harpa Edisi 2

Provinsi NTT yang ikut memandu kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun kepada semua siswa.

Bulan peduli Kanker Payudara ini juga diisi dengan pembagian leaflet, bunga dan pita kepada masyarakat pada kegiatan car free day pada 21 Oktober 2017. Ini sebagai simbol untuk mengajak masyarakat peduli terhadap penyakit kanker terutama upaya pencegahan serta penanganannya.

Dilaksanakan juga serial Talk Show kesehatan melalui TVRI dan RRI, mulai

tanggal 9 Oktober sampai dengan 30 Oktober 2017. Talk show “Dokter Jaga” di TVRI dilaksanakan seminggu sekali pada Minggu malam, sementara di RRI dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat sore selama satu jam. 16.00-17.00 wita.

Layanan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA, yang dilaksanakan 30 Oktober 2017 di Kantor Gubernur NTT, dapat menjangkau 35 orang PNS dengan hasil IVA positif 3 orang dan hasil CBE tidak ada benjolan. Mereka yang positif akan ditindaklanjuti untuk Kryoterapi di Puskesmas Bakunase.

Rutin melakukan pemeriksaan payudara merupakan upaya jitu penanggulangan kanker payudara

Page 43: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 41

per tahun atau 17,22 % dari seluruh kasus kanker pada anak. Dan, Retinoblastoma, penyebab kematian tertinggi nomor 2 setelah Leukemia.

Inilah mengapa Yayasan Kanker Indonesia (YKI) terus menggalakkan kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pelayanan deteksi dini kanker Retinoblastoma pada anak.

Pertengahan Juli 2017 lalu, selama tiga hari YKI melaksanakan kegiatan di wilayah Cilincing Jakarta Utara. Kegiatan dipusatkan di Gedung Olah Raga Dewa Ruci Cilincing. Sesi penyuluhan di hari pertama dihadiri sekitar 200 orang tua dari murid TK A Hang Tuah, PAUD Jalasenastri, ibu-ibu dari organisasi Jalasenastri dan ibu-ibu warga RW di sekitarnya.

Para orang tua yang hadir terlihat antusias mendengarkan pemaparan

Usia 3 – 5 tahun adalah masa-masa anak tampil aktif dan ceria. Siapa jua pasti senang

memandang anak-anaknya yang tampak sehat dan atraktif. Namun para orang tua tidak boleh lengah, karena inilah usia di mana beberapa penyakit mengintai anak, tidak terkecuali kanker.

Retinoblastoma atau kanker bola mata banyak menyerang anak. Di DKI Jakarta, angka kejadiannya cukup tinggi. Berdasarkan data registrasi kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, pada tahun 2005 - 2007 terdapat sekitar 2,4 per 100.000 anak.

Sedangkan data dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UI/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menunjukkan, rata-rata 137 kasus

Harpa Edisi 2 41

reTInOBLaSTOMa anaK CILInCInG

rubrik Khusus

Page 44: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

42 Harpa Edisi 2 - April 201842 Harpa Edisi 2

dokter ahli tentang penyakit kanker bola mata yang potensial menimpa anak-anak mereka itu. Penyuluhan disampikan oleh Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B Onk (K), Mars., dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A(K) dan dr. Lukiarti. Ketiganya pengurus di YKI Pusat.

Deteksi dini Retinoblastoma dapat dilakukan dengan alat dan cara sederhana, juga bisa dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas. Dengan begitu pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin yang tentunya akan menekan angka kematian karena Retinoblastoma.

Para orang tua perlu segera memeriksakan anaknya ke dokter manakala melihat ada muncul warna putih pada bagian hitam mata anak.

Juga bila melihat mata anaknya tampak cenderung juling, atau bersinar seperti mata kucing, kornea mata membesar, peradangan jaringan bola mata maupun penglihatan anak buram. Sebab ini merupakan gejala Retinoblastoma.

“Pengetahuan tentang kewaspadaan dan deteksi dini kanker Retinoblastoma ini sangat penting bagi masyarakat, agar dapat mendeteksi dini gejala kanker pada anak dan melakukan langkah penyembuhan secepatnya,” kata Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Ketua Umum YKI.

Di hari kedua dilakukan pelatihan terhadap 30 dokter umum yang berasal dari Puskesmas Kecamatan dan Suku Dinas Kesehatan Daerah Jakarta Utara, Balai Pengobatan Angkatan Laut Jakarta Utara, Rumah Sakit Angkatan

retinoblastoma anak Cilincing

Page 45: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 43Harpa Edisi 2 43

Laut Dr. Mintohardjo Jakarta, RSUD Kepulauan Seribu dan Rumah Sakit Omni Pulomas Jakarta Utara. Melalui pelatihan ini para dokter diharapkan bisa lebih waspada dan terampil dalam mendeteksi sedini mungkin kasus Retinoblastoma.

dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A (K), dr. Edi Tehuteru, Sp.A (K) – keduanya Spesialis Anak Konsultan Onkologi, serta dr. Ni Retno Setianingrum, Sp.M Pediatrik Optalmologi hadir sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut.

Deteksi dini Retinoblastoma dapat dilakukan dengan alat dan cara sederhana, juga bisa dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas. Dengan begitu pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin yang tentunya akan menekan angka kematian karena Retinoblastoma.

Di hari ke-3, Gedung Olah Raga Dewa Ruci Cilincing sejak pagi mulai terlihat penuh dengan orang tua yang membawa serta anak-anak mereka. Hari ke-3 merupakan hari pelayanan deteksi dini kanker Retinoblastoma.

Kegiatan ini kerjasama antara YKI dengan Yayasan Hang Tuah dan Yayasan ANYO yang bergerak di bidang penyakit kanker pada anak.

Lebih dari seratus anak pada hari itu mendapatkan pemeriksaan melalui Tes Lihat Merah dengan alat Ophthalmoscope. Tiga puluh dokter umum yang mendapatkan pelatihan intensif pada hari sebelumnya ikut terjun melakukan pemeriksaan dini kanker Retinoblastoma ini. Hasil pemeriksaan: 103 anak negatif, hanya didapatkan 1 anak dengan juling.

Kegiatan tiga hari di Cilincing ini juga diisi dengan donasi Ophthalmoscope oleh Yayasan ANYO untuk delapan institusi peserta pelatihan, masing-masing institusi 1 Ophthalmoscope, yaitu Puskesmas Kecamatan Tanjung Priuk, Cilincing, Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, Balai Pengobatan TNI AL Radio Dalam, Balai Pengobatan TNI AL Jonggol dan RSUD Kepulauan Seribu.

Page 46: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

44 Harpa Edisi 2 - April 2018

anker Kolorektal: Pencegahan awal

Tanpa SesalDr. dr. Tan Shot Yen, M.HumDokter, Magister Filsafat, Ahli Gizi Komunitas

Tahun 2017 diakhiri dengan sederet catatan panjang penyakit yang sebenarnya bisa dicegah jauh-jauh hari. Saya tidak sedang ingin membahas difteri yang fenomenal itu dan membuat semua orang bergegas berebut ingin vaksinasi. Bahkan sebagian besar batuk pilek dengan demam disertai bercak keputihan sekitar tenggorokan mendadak dicurigai sebagai difteri. Padahal pergeseran penyakit pelan-pelan menunjukkan Penyakit Tidak Menular (PTM) kian banyak mengisi rekam medik dan salah satunya yang perlu mendapat catatan serius adalah kanker.

Keterlambatan penanganan kanker paling sering disebabkan karena tidak banyak

gejala menonjol yang mengetuk kesadaran penderitanya. Mereka tidak segera memeriksakan diri apalagi mengambil tindak-an tepat. Kanker usus besar, yang dikenal sebagai kolorektal termasuk kategori di atas.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika menyebutkan bahwa 90% penderita kanker kolorektal kebanyakan dengan usia paruh baya ke atas.

Faktanya, di Indonesia ditemukan sejumlah kasus di kisaran usia 40 tahun bahkan lebih muda, dan telah mencapai stadium lanjut.

Darah pada kotoran saat buang air dikira gejala wasir biasa, apalagi bila dianggap sesuai dengan kesulitan buang air – padahal faktanya bukan karena kotoran keras atau usus besarnya ‘malas’, melainkan diakibatkan oleh massa kanker yang menyumbat saluran usus besar.

Statistik mencatat, kontribusi terbesar munculnya kanker ini adalah faktor gaya hidup. Fakta juga menunjukkan para penderitanya hampir tidak menemukan kanker yang sama di garis keturunan sebelumnya.

Amat mengerikan melihat bagaimana generasi yang saat ini menjadi orangtua bagi anak-

Serba Serbi

K

Page 47: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 45

anak milenial dan ‘generasi Z’ – kelompok usia sekolah hingga remaja, pendidikan gizinya hanya didapat dari guru di sekolah yang juga tidak paham gizi seimbang, akibat belum ‘move on’ dari 4 sehat 5 sempurna. Mereka hanya belajar diet versi otodidak dari facebook, youtube, bahkan ajaran ‘kata teman’ yang sama sekali tidak punya kompetensi.

Rayuan iklan dan kisah sukses diet selebrita tak ayal jadi andalan. Segala jenis menu blender sayur dan buah

dijajal, seakan-akan orang miskin yang tak punya dan tak mampu beli mesin blender tidak berhak untuk sehat.

Tak ayal mulut pun dijejal berbagai macam santapan asing dan ‘superfood’ impor yang diberi label anti kanker. Sementara setiap hari paparan rokok masih tak terelakkan. Rapat-rapat kecil di gerai kopi masih diwarnai timbunan gula dan pelbagai jajanan sarat kalori.

Fakta tersebut adalah cermin pemahaman gizi yang tak pernah ada kemajuan selama lebih dari setengah abad.

Yang maju hanya jargon, deklarasi-deklarasi yang dihafal tanpa pemahaman sesungguhnya.

Mari kita bertanya secara acak, mulai dari komunitas perguruan tinggi hingga rakyat jelata tanpa posisi: apa sih fungsi sayur dan buah? Kelompok akademisi biasanya menjawab secara teoritis,”Sebagai

zat pengatur – karena unsur mineral dan vitamin di dalamnya”. Apa yang diatur? Butuh beberapa detik bahkan menit – untuk memikirkan jawaban – mulai dari ‘mengatur fungsi tubuh’ hingga ‘mengatur metabolisme’ – yang amat mengambang.

Kelompok rakyat jelata lebih lugu lagi jawabnya: sayur dan buah membuat tubuh segar dan buang air lancar.

Sum

ber:

htt

ps:/

/dok

ter.i

n/la

rang

an-d

an-a

njur

an-

mak

anan

-unt

uk-k

anke

r-us

us-b

esar

/

Mengkonsumsi buah-buahan serta sayuran dapat mengurangi risiko terkena kanker kolorektal

Page 48: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

46 Harpa Edisi 2 - April 2018

Kementer ian Kesehatan meluncurkan kampanye “Isi Piring Makanku” baru-baru ini, dimana separuh porsi piring setiap kali makan dianjurkan berisi sayur dan buah. Itu pun belum menyelesaikan masalah. Pembatasan gula-garam-lemak masih dianggap enteng, lauk masih tetap berisi gorengan, minimal tumisan. Gula ‘tersembunyi’ alias hidden sugar masih belum terang-terangan diakui para pengusaha pangan pada label kemasan.

Selama sayur dan buah masih belum diakui sebagai karbohidrat yang perlu dikonsumsi untuk mengimbangi kecukupan energi bersama protein dan lemak. Selama ilmu menggoreng dan menumis masih menjadi pakem memasak. Selama olah raga hanya dimulai ketika tubuh mulai menggemuk, dan rokok masih dianggap satu-satunya cara menghidupi petani tembakau, rasanya bicara soal pencegahan kanker masih jauh.

Sementara penyebabnya masih mendera bertubi-tubi, bahkan makin hari makin bertambah banyak.

Gaya hidup berubah hendaknya jangan saat malapetaka itu sudah di hadapan mata. Sama seperti upaya mengunduh anti virus sementara komputer sudah babak belur terinfeksi berbagai virus yang telah merusak data dan pirantinya sekaligus.

Saya cemas sekali, karena Indonesia dikenal sebagai pemilik tanah kaya dengan sumber pangan anti kanker terbesar di dunia, tapi pelan-pelan penderita kankernya semakin banyak.

Sangat ironis bahwa begitu banyak penelitian tentang manfaat sayur dan buah (yang bukan untuk buang air itu) justru terjadi bukan di tanah air ini. Penelitian di Indonesia masih berkonotasi dengan besarnya biaya, bukan besarnya manfaat. Tak heran penelitian yang terjadi malah lebih banyak membela pemilik modal demi promosi dagangannya.

Saat jus buah di Eropa ditertawakan bahkan sudah menjadi kontributor diabetes, di sini ajakan minum jus dianggap sehat.

Ketika sayur dan buah di Harvard maupun Mayo Clinic dianggap sumber karbohidrat terbaik, di sini semua orang masih kukuh menyebut karbohidrat adalah kelompok tepung, bukan yang lain.

Sekali lagi, sayur dan buah hanya sebagai zat pengatur, sumber mineral dan vitamin.

Antioksidan hampir tidak pernah disebut di pelajaran sekolah, apalagi kandungan fitonutrien. Bagaimana mengonsumsi sayur dan buah hingga makna serat sebagai pengendali gula tetap terjamin, dan antioksidan serta fitonutrien masih optimal.

Kunci pencegahan kanker khususnya kolorektal, hanya bermakna jika dijadikan kebiasaan makan sejak usia dini.

Lalu, bagaimana kejadian penyakit kanker bisa menurun? Karena sayur dan buah tidak pernah menjadi primadona di piring makan.

Page 49: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 47

erawatan Paliatif:Merawat Dengan

Lembut

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) sebagai organisasi tertua dalam penanggulangan kanker di

Indonesia terus melangkah maju di bidang perawatan paliatif. Setelah menyediakan layanan perawatan pasien kanker di rumah, berupa Hospice Home Care YKI di Klinik Utama YKI Lebak Bulus, Jakarta Selatan sejak 12 tahun lalu, kini YKI mulai melaksanakan serial program pelatihan perawatan pasien paliatif kanker di rumah untuk tenaga kesehatan dan tenaga pelaku rawat (care givers).

Dalam bulan Oktober dan November 2017 tercatat sudah 231 orang tenaga kesehatan dan pelaku rawat yang dilatih YKI di empat YKI Cabang, yaitu Kupang, Palembang, Makassar, Bandung. Tahun 2018, YKI merencanakan pelatihan yang sama di enam cabang potensial, yaitu YKI Cabang Jakarta, Aceh, Semarang, Banjarmasin, Papua, Samarinda. Target dalam tiga tahun ke depan tercapai 1000 pelaku rawat palitif terlatih.

Kebutuhan tenaga pelaku rawat pasien paliatif kanker di rumah diprediksi akan semakin besar. Pertama karena jumlah penderita

kanker di Indonesia terus meningkat. Kedua, karena meskipun tatalaksana penyakit kanker semakin maju dan terintegrasi, namun pasien kanker yang menghadapi ambang akhir masa hidupnya belum sepenuhnya tersentuh oleh sistem pelayan kesehatan yang ada. Rumah sakit juga mengharuskan pasien segera pulang apabila fase akut telah terlampaui.

“Terkadang pasien sendiri yang minta, karena dia ingin merasa tenang, dan kalau memang saatnya tiba ingin berada dekat dengan keluarga tanpa adanya alat-alat di tubuhnya,” ujar dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.FKR (K), anggota tim pelatih YKI untuk pelatihan perawatan pasien paliatif kanker.

Sebaliknya, ada juga pasien yang enggan dan bahkan tidak mau pulang dari rumah sakit, atau keluarga yang tidak mau membawanya pulang meski kondisinya memungkinkan dan bisa dirawat di rumah. Hal ini terjadi karena pasien maupun keluarga tidak siap, tidak mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang perawatan paliatif di rumah.

“Jadi karena tidak siap, tidak punya waktu, dan atau tidak memiliki

Dr. dr. Tan Shot Yen, M.HumDokter, Magister Filsafat, Ahli Gizi Komunitas

Serba Serbi

P

Page 50: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

48 Harpa Edisi 2 - April 2018

pengetahuan yang memadai untuk perawatan di rumah, keluarga tidak membawa pasien pulang ke rumah. Sementara sebagai pelaku rawat atau care givers tercurah lahir batin 24 jam mengikuti kondisinya pasien,” jelas dr. Nuhonni.

Menjadi pelaku rawat pasien palitif di rumah merupakan tugas besar. “Tapi inilah tantangan sekaligus sasaran capaian berikutnya untuk YKI, yakni menyiapkan masyarakat yang mampu merawat pasien kanker yang sudah stadium lanjut ataupun belum lanjut, tapi memerlukan pendampingan khusus di rumah,” ujar dr. Nuhonni.

Pasien kanker stadium lanjut maupun keluarga terdekat tentu dapat merasakan betapa perlunya kehadiran pelaku rawat terlatih yang bisa memahami kondisi dan kebutuhan pasien saat berada di rumah. Sebab, penderitaan pasien paliatif kanker seringkali tergolong penderitaan yang boleh dibilang total suffering, penderitaan total lahir batin.

“Dalam melaksanakan perawatan paliatif, pendekatannya pun total, tidak bisa hanya fisiknya, tetapi semuanya. Tidak hanya terampil, tetapi hatinya juga mesti kuat, pengetahuannya juga harus ada. Kapan harus sigap, kapan harus lembut, kapan harus mengambil keputusan diberi obat atau tidak. Tugas ini dapat melelahkan, terlebih jika tidak punya pegangan dalam arti keilmuannya,” tegas dr. Nuhonni.

Untuk itu YKI menyiapkan modul pelatihan terstandar dan diakui Kementrian Kesehatan RI. Penyiapan modul melibatkan 18

orang tenaga medis dan nonmedis yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perawatan pasien paliatif. Namun demikian, Kementrian Kesehatan tetap mensyaratkan pelatihan paliatif diberikan bagi tenaga kesehatan, bukan masyarakat umum, sementara itu tenaga kesehatan boleh melatih masyarakat. Dengan demikian, modul yang disiapkan YKI merupakan modul TOT (Training of Trainer) bagi tenaga kesehatan, dimana mereka akan menggunakan modul ini untuk melatih masyarakat awam.

Untuk mempercepat penyebaran pengetahuan dan keterampilan masyarakat merawat pasien paliatif di rumah, YKI mencampur peserta pelatihan dengan melibatkan 10 – 15% peserta masyarakat umum yang nantinya siap sebagai pelaku rawat (care givers). Pemilihan peserta masyarakat umum dilakukan secara selektif dengan menyertakan mereka yang sebelumnya pernah merawat pasien kanker stadium lanjut maupun pasien-pasien paliatif jenis penyakit lainnya.

Satu di antara hal penting dalam perawatan paliatif adalah terjalinnya komunikasi yang baik antara pelaku rawat dengan pasien dan keluarga, sebagai cara menjaga keseimbangan psikogis dan spiritual pasien, dan mendorong pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya. Kualitas hidup optimal seperti inilah yang ingin dicapai melalui perawatan paliatif, yaitu meringankan beban penderita terutama yang tidak mungkin disembuhkan.

Jadi, perawatan paliatif bukan saja berupa tindakan aktif menghilangkan

Page 51: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 49

rasa nyeri dan keluhan-keluhan fisik yang dialami pasien, tapi juga perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual. Pemahaman dan keterampilan tentang inilah yang diperkenalkan dan dilatih oleh Tim Pelatih YKI kepada peserta pelatihan yang berlangsung masing-masing selama 4 hari.

Sebagai pelaku rawat, tentu harus siap fisik dan mental, karena banyak tantangan dan situasi psikososial yang dihadapi dan harus mampu

diatasi setiap hari. Dari hasil penelitian terhadap care givers, dampak yang dialami adalah berupa: gangguan energi dan gangguan tidur (87%), stres dan kekalutan (70%), nyeri (60%), depresi (52%), sakit kepala (41%) dan kehilangan berat badan (38%).

Kabar baiknya, dari pelatihan di empat YKI Cabang, terlihat respon dan antusiasme masyarakat justru sangat besar. Peserta yang tadinya dibatasi 40 orang ternyata jumlahnya

melebihi. Bahkan jumlah peserta di Makassar mencapai 70 orang, sementara di Bandung 63 orang, Palembang 54 orang, dan Kupang 44 orang.

Menurut dr. Nuhonni, karena modul disiapkan untuk pelatihan perawatan pasien paliatif kanker di rumah, tentunya tidak sulit bagi pelaku rawat untuk juga menerapkan keterampilannya pada situasi pasien paliatif untuk penyakit non kanker, seperti penyakit atau keadaan

kegagalan multi organ yang fungsi organnya sudah tidak sinkron, penyakit motor neuron dan penyakit degeneratif sistem syaraf, HIV AIDS, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Semoga pelatihan perawatan paliatif yang diberikan kepada para tenaga kesehatan dan masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup para pasien stadium lanjut, bagi keluarga, serta orang-orang disekelilingnya.

Sum

ber:

htt

ps:/

/dok

ter.i

n/la

rang

an-d

an-a

njur

an-

mak

anan

-unt

uk-k

anke

r-us

us-b

esar

/

Page 52: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

50 Harpa Edisi 2 - April 2018

• Ada permintaan dari pasien dan keluarga berdasarkan pada kebutuhan bio-psiko-sosio-spirituil.

• Ada pelaku rawat (care giver) di rumah pasien.

Pelayanan Kunjungan Rumah yang dilakukan oleh YKI meliputi juga peminjaman alat-alat kesehatan seperti tempat tidur, tabung oksigen, kursi roda, selama persediaan masih ada dan dibutuhkan oleh pasien. Obat-obatan dan peralatan lain yang diperlukan oleh pasien tetap menjadi tanggung jawab pasien dan keluarganya.

Biaya kunjungan berkisar Rp 0,- - Rp 200.000,- disesuaikan dengan kemampuan pasien dan keluarganya, bahkan bila pasien tidak mampu dan memerlukan obat-obatan kami mencarikan donatur yang dapat

P  

Program Hospice Home Care YKI (Pelayanan Kunjungan Rumah) merupakan pelayanan pasien

kanker terminal yang dilakukan di rumah pasien setelah dirawat di rumah sakit dan kembali ke rumah, merupakan program layanan di bawah Bidang Pelayanan Sosial YKI yang diresmikan pada tanggal 17 April 1996.

Tujuan Pelayanan Kunjungan rumah:• Meringankan pasien dari

penderitaannya, baik fisik (misalnya rasa nyeri, mual, muntah, luka, dll) maupun psikis (sedih, marah, khawatir, dll) yang berhubungan dengan penyakitnya.

• Memberikan dukungan moril, spirituil maupun pelatihan praktis dalam hal perawatan pasien bagi keluarga pasien dan pelaku rawat.

• Memberikan dukungan moril bagi keluarga pasien selama masa duka cita.

Kriteria Pasien Pelayanan Kunjungan rumah:• Pasien kanker stadium terminal

(stadium ditentukan oleh dokter onkologi).

elayanan Paliatif YKIProgram Kunjungan rumahdr. rebecca n. angka, M.BiomedBidang II - Pelayanan Sosial

Beranda YKI Pusat

Page 53: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 51

membantu biaya kunjungan ini.Beberapa kali kami mendapatkan

nama dan alamat pasien dari orang yang peduli, di mana pasien belum pernah pergi ke dokter karena ketidaktahuan dan keterbatasan dana. Untuk kasus-kasus demikian, biasanya kami lakukan kunjungan pertama kali dan kami nilai kondisi pasien. Bila masih memungkinkan ditangani secara medis di rumah sakit, kami beri rujukan untuk dilakukan tindakan medis terlebih dahulu, misalnya pasien masih bisa diradiasi. Setelah selesai dengan tindakan tersebut dan kembali ke rumah, kami akan mengunjunginya lagi. Seringkali pula kunjungan rutin ke rumah sakit untuk tindakan-tindakan tertentu (misalnya pemeriksaan bone scan, pet scan, dll) dilakukan berdampingan dengan kunjungan rumah yang kami lakukan.

Jangkauan lokasi rumah tinggal pasien yang dapat kami kunjungi berkisar di wilayah Jabodetabek dan masih bisa dijangkau dalam waktu perjalanan maksimal 2 jam sekali jalan.

Page 54: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

52 Harpa Edisi 2 - April 2018

Gedung tiga lantai itu sudah tegak, ruangan-ruangannya sudah dipartisi. Tapi pasien

kanker dari luar daerah yang berharap bisa tinggal di tempat layak dan murah selama menjalani pengobatan kanker di Jakarta, masih perlu bersabar. Diharapkan, rumah singgah untuk mereka ini dapat mulai dipergunakan dalam waktu dekat.

Sekretaris Tim Pembangunan SMH YKI, dr. Rebecca N. Angka, M.Biomed, memperkirakan masih membutuhkan sekitar Rp. 5 milyar, atau separuh dari total anggaran biaya pembangunan gedung ini hingga berfungsi. “Kita masih terus berusaha,” ujar dokter Rebecca dengan nada optimistis tanpa bersedia merinci bagaimana YKI akan mengusahakan kekurangan ini.

SMH YKI, berada pada satu lokasi dengan Klinik Utama YKI yang juga melayani pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim. Kelak di gedung ini tidak saja untuk pemondokan sementara pasien kanker luar daerah yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit di Jakarta, tapi juga untuk perawatan pasien paliatif.

Ruang kelas untuk pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan pelaku rawat juga tersedia di gedung ini. Tersedia pula aula yang dapat menampung 100 orang.

Fasilitas pengobatan penyakit kanker memang belum merata di Indonesia, sehingga dari daerah masih dirujuk ke Jakarta. Sementara tidak semua pasien berasal dari keluarga mampu, dan di Jakarta pemondokan yang layak dengan harga terjangkau juga tidak mudah didapat.

Inilah yang mendorong YKI menyediakan rumah singgah ini.

Ketua Tim Pembangunan SMH YKI, Prof. Dr. Abdul Muthalib, Sp.PD, KHOM., selepas peletakan batu pertama waktu itu menjelaskan, upaya menyediakan pemondokan sementara bagi pasien kanker, dengan tarif yang sangat rendah, adalah salah satu misi sosial YKI. Tarif mondok per hari per pasien hanya Rp.30.000 – sudah termasuk makan 3 kali, dengan 2 kali snack dan transportasi pergi pulang SMH YKI - Rumah Sakit.

erkembanganPembangunan rumah Singgahdr. rebecca n. angka, M.BiomedBidang II - Pelayanan Sosial

rubrik Khusus

P

Page 55: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 53

Page 56: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

54 Harpa Edisi 2 - April 2018

Struktur OrganisasiYayasan Kanker Indonesia

54

Sekretaris umumWita M. Purbo

Wakil Sekretaris umumNovelina Krisna Rajagukguk, SE, MM

Bendahara umumdrg. Titiek Imawati, Sp.Orth

Wakil Bendahara umumMartini Lim

Bidang I – OrganisasiKetua

drg. Sally Salziah Sudrajat, Sp.OManggota

dr.Lukiarti Rukmini, MPHWatie S. Harnanto

Albert Charles Somphie

Bidang II – Pelayanan SosialKetua

DR. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.Onkanggota

dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (K)Dr. Munandar Martawardaya, Sp.Bdr. Hotma P. Simatupang, Sp.OGDR. dr. Andhika Rachman, Sp.PDdr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD

dr. Ratnawati Sudiro, Sp.Rad.Onk

Bidang III – Pendidikan dan PenyuluhanKetua

dr. Yurni Satria, M.Phil, MHAanggota

DR. dr. Laila Nuranna, Sp.OG (K) Ondr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG (K)

dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A (K)Tati Suroto, SKM

Sintha Uli Pakpahan, SKM, MA

Bidang IV – Penelitian, registrasi, dan Tobacco Control

Ketuadr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K)

Anggota Prof. dr. Rukmini R. Mangunkusumo, Sp.PA

Prof. dr. Anwar Jusuf, Sp.PAdr. Agnes Stephani Harahap, Sp.PA

E. Soeminar Siregar Soeryakoesoemah

Bidang V – umumKetua

Penny Iriana Marsetioanggota

Sri Romadhyati HarmokoAmah Sulfiah Ambardy

Noek Bressina SuhardjoHertoeti Soemitro

Ammy Sutono SudirdjoHaryati SusiloSatuti Yamin

Poppy Puspitasari Hayono IsmanMeiniar Ukas

Yasni AidaNy.Satuti Yamin

Bidang VI – Bidang HumasKetua

Adiati Arifin M.Siregaranggota

Ani Sumadidr. Melissa S. Luwia, MHA

dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed

Terima kasih kepadaYanti Budhyarto

Vivien KusumowardhaniPratiwi AstarDerry Fajri

yang membantu sebagai relawan

Ketua umumProf. DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD,KHOM,FINASM,FACP

Wakil Ketua umumNy. Murniati Widodo AS

Harpa Edisi 2 - April 2018

Page 57: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

Harpa Edisi 2 - April 2018 55

Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus PusatYayasan Kanker Indonesia

Masa Bakti 2016 - 2021

Page 58: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:

56 Harpa Edisi 2 - April 2018

Page 59: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu:
Page 60: YaYasan KanKer IndonesIayayasankankerindonesia.org/storage/article/8862ae79118c0477547330d... · Desain dan Tata Letak: Oky arfie H ... bahwa tiga komponen utama hidup sehat yaitu: