wrap up skenario 1 kedkel

33
WRAP UP SKENARIO 1 BLOK KEDOKTERAN KELUARGA DOKTER KELUARGA Kelompok Ketua : Robiyah Al Adawiyah 1102012256 Sekretaris : Nabilah Fajriah Barsah 1102012187 Anggota : Mochamad Reza I 1102010168 Yolanda Syafitri 1102011296 Moch Barliansyah Praja 1102012165 Muhammad Faisal Alim 1102012171 Nindi Trisiawany 1102012194 Rizal Fadhlurrahman 1102012250 Sila Inggit Faramita 1102012276 Siti Farhanan Aulia 1102012279 Tommy 1102012297 Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi 2015-2016

Upload: nabilahfajriah

Post on 17-Feb-2016

127 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Wrap Up Skenario 1 kedkel

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Skenario 1 kedkel

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

DOKTER KELUARGA

Kelompok

Ketua : Robiyah Al Adawiyah 1102012256

Sekretaris : Nabilah Fajriah Barsah 1102012187

Anggota : Mochamad Reza I 1102010168

Yolanda Syafitri 1102011296

Moch Barliansyah Praja 1102012165

Muhammad Faisal Alim 1102012171

Nindi Trisiawany 1102012194

Rizal Fadhlurrahman 1102012250

Sila Inggit Faramita 1102012276

Siti Farhanan Aulia 1102012279

Tommy 1102012297

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

2015-2016

Page 2: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Dokter Keluarga

Tn. M. 50 tahun datang ke klinik “Sumber Sehat” untuk berobat penyakit diabetes melitus yang sudah 3 tahun dideritanya. Tn. M. datang ke klinik ini atas saran temannya.

Menurut temannya, klinik “Sumber Sehat” pelayanannya sangat bagus, baik cara pendekatannya maupun jenis pelayanan yang tersedia karena dokter yang berpraktik di klinik ini adalah dokter keluarga yang agak berbeda dengan dokter umum biasa.

Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya mengobati pasien di klinik, tetapi juga dapat memberikan pelayanan kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan dan memberikan binaan kepada keluarga di sekitar klinik tersebut.

1

Page 3: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Kata Sulit

1. Dokter keluargaDokter yang memberikan pelayanan kepada komunitas baik secara aktif (dokter mengunjungi rumah) maupun pasif (pasien mengunjungi klinik) dan didiagnosis secara holistik dan komprehensif

Pertanyaan

1. Perbedaan dokter keluarga dengan dokter umum?2. Apa tugas dokter keluarga?3. Bagaimana kriteria dokter keluarga?4. Peraturan Negara yang mengatur deokter keluarga?5. Cara menjadi dokter keluarga?6. Program apa yang dilakukan oleh dokter keluarga?7. Apa saja jenis pelayanan yang tersedia di dokter keluarga?8. Apa keuntungan berobat di dokter keluarga?

Jawaban

1. Dokter keluarga : pelayanan lebih ke kesehatan personal, menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, proaktif sebagai anggota satuan keluarga, memantau pasien dari awal kehidupan sampai mati, juga memberikan pelayanan secara aktif dan pasif.Dokter umum : memberikan pelayanan secara pasif.

2. Menyelenggarakan pelayanan primer, diagnosis dan tatalaksana secara cepat, memantau pasien yang telah dirujuk.

3. 5 star doctor (community leader, decision maker, communicator, manager, care provider).

4. Peraturan presiden no 27 tahun 2005 dan UU no 40 tahun 2004.5. Dengan ikut pelatihan dari paket A-D yang dilakukan oleh PDKI.6. Program promotif, preventif, rehabilitasi, kuratif.7. Kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan.8. Pasien bisa lebih terbuka.

2

Page 4: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Hipotesis

3

DOKTER KELUARGA

5 Star Doctor

Pepres no 27 thn 2005 & UU no 40 thn 2004

Ikut pelatihan PDKI

Pelayanan pasif & aktif, mengutamakan kesehatan

individu

Pasien bisa lebih terbuka

Promotif, preventif, rehabilitasi, kuratif

Page 5: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Sasaran Belajar

LI 1. Memahami dan menjelaskan dokter keluarga

LO 1.1 Definisi

LO 1.2 Perbedaan dengan dokter umum dilihat berdasarkan tugasnya

LO 1.3 Latar belakang terbentuk dokter keluarga

LO 1.4 Cara menjadi dokter keluarga

LI 2. Memahami dan menjelaskan prinsip dan standar pelayanan dokter keluarga

LO 2.1 Prinsip dokter keluarga

LO 2.2 Standar dokter keluarga

4

Page 6: Wrap Up Skenario 1 kedkel

LI 1. Memahami dan menjelaskan dokter keluarga

LO 1.1 Definisi

Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi

dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus

di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter

keluarga (IKK FKUI, 1996).

Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan

pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu, berkesinambungan dan proaktif sesuai

dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta

lingkungannya serta bila menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak tertanggulangi

bertindak sebagai koordinator dalam konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang sesuai

(AAFP, IDI, Singapura).

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya menggunakan

pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip ada 4, pelayanan

yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya

melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya dokter keluarga sebagai

dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu preventif, promotif, kuratif, dan

rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter

umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care, atau kesinambungan

pelayanan.

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan

primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan

pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan

diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis

penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring di

tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan

dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat

pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik,

koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya

serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin,

5

Page 7: Wrap Up Skenario 1 kedkel

usia serta faktor-faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,

1971; McWhinney, 1981).

Pengertian dokter keluarga sendiri menurut PDKI/ Perhimpunan Dokter Keluarga

Indonesia adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan

kesehatan primer guna menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa

memandang jenis penyakit, usia, dan jenis kelamin yang dapat dilakukan sedini dan sedapat

mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi

serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan

yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung

jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang)

sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.

LO 1.2 Perbedaan dengan dokter umum dilihat berdasarkan tugasnya

DOKTER PRAKTEK UMUM DOKTER KELUARGACakupan Pelayanan Terbatas Lebih Luas

Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan Menyeluruh, Paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan

Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan pengamatan sesaat

Kasus per kasus dengan berkesinambungan sepanjang hayat

Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk penyakit tertentu

Lebih kearah pencegahan, tanpa mengabaikan pengobatan dan

rehabilitasi

Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan dilibatkan

Promotif dan pencegahan Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama

Hubungan dokter-pasien Dokter – pasien Dokter – pasien – teman sejawat

dan konsultan

Awal pelayanan Secara individualSecara individual sebagai bagian

dari keluarga komunitas dan lingkungan

6

Page 8: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Tugas dokter keluarga antara lain:

1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna

penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan

2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat

3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan

sakit

4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya

5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf

kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi

6. Menangani penyakit akut dan kronik

7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit

8. Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujukan ke dokter spesialis atau dirawat

di rumah sakit

9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan

10. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya

11. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien

12. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar

13. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus.

LO 1.3 Latar belakang terbentuk dokter keluarga

Sejarah

PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi

Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya

beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis. Pada tahun 1986, menjadi

anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres

Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali,

namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai

organisasi dokter seminat. Pada tahun 2003, dalam Kongres Nasional di Surabaya, ditasbihkan

7

Page 9: Wrap Up Skenario 1 kedkel

sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium

yang berfungsi. Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu

Kedokteran Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia dan Masyarakat

Kestabilan dan Kendali Indonesia (MKKI).

Dokter Keluarga di Indonesia

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai

sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun

1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter

Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota

IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik

dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah. Untuk lebih meningkatkan program kerja,

terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi

internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and

Academic Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia

adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Untuk

Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan

atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi

paling tidak 3 masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni:

Pendayagunaan dokter pasca PTT

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Menghadapi era globalisasi

LO 1.4 Cara menjadi dokter keluarga

Di Indonesia kebijaksanaan pengembangan pelayanan kedokteran keluarga dilakukan

melalui berbagai cara. Dalam beberapa tahun terakhir pada beberapa fakultas kedokteran dari

beberapa universitas terkemuka telah dilakukan upaya-upaya untuk mengintegrasikan pelayanan

kedokteran keluarga dalam kurikulum pendidikan dokter yakni sesuai dengan anjuran WHO

bahwa “family medicine” selayaknya diintegrasikan dalam pendidikan “community

medicine“ karena kedekatannya. Akan masih diperlukan waktu untuk mendapatkan tetapi

8

Page 10: Wrap Up Skenario 1 kedkel

produk dari sistem pendidikan kedokteran ini yakni dokter umum lulusan fakultas kedokteran

yang mempunya wawasan kedokteran keluarga karena kebijakan ini baru dikembangkan.

Sementara itu bagi dokter umum lulusan fakultas kedokteran sebelumnya yang saat ini

ada di masyarakat, untuk mendapatkan kompetensi khusus selaku dokter keluargaharus

dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan secara terprogram dan bekesinambungan. Dalam

beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan program dan upaya konversi dari dokter umum

menjadi dokter keluarga yang bersertifikat dan diakui melalui pelatihan-pelatihan. Kurikulum

yang telah disepakati dari hasil rumusan kerjasama tripartid pengembangan dokter keluarga (IDI

/ KDKI-FK-Depkes) meliputi empat paket, yaitu :

Paket  A: pengenalan konsep kedokteran keluarga,

Paket   B: manajemen pelayanan kedokteran keluarga,

Paket   C: ketrampilan klinik praktis,

Paket D: pengetahuan klinik mutakhir yang disusun berdasarkan usia

LI 2. Memahami dan menjelaskan prinsip dan standar pelayanan dokter keluarga

LO 2.1 Prinsip dokter keluarga

Prinsip pelayanan atau pendekatan dokter keluarga adalah memberikan :

a. Pelayanan yang holistic dan kemprehensif

b. Pelayanan yang berkesinambungan

c. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

d. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

e. Pelayanan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya

f. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga , lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya (dokter keluarga harus mendiagnosis secara holistic dan mengobati secara

komprehensif).

g. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral dan hukum (untuk menghindari terjadinya

penyalahgunaan wewenang dokter )

h. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu ( untuk mengendalikan mutu dan biaya agar

tidak berlebih atau kekurangan ).

9

Page 11: Wrap Up Skenario 1 kedkel

i. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan (tidak mengada-ngada dan tidak

menyealahgunakan data)

Diagnosa holistik adalah tata cara diagnosa yang memperhatikan berbagai aspek yang

dimungkinkan menyebabkan penyakit pada pasien yang bersangkutan. Hal ini bisa berkaitan

antara psikis, fisik, asupan dan lingkungan yang bisa dijabarkan lebih banyak lagi. Diagnosa

secara holistik sangat penting dilakukan sebelum melakukan terapi karena:

1. Menentukan kedalaman letak penyakit

2. Menentukan kekuatan serangan patogen penyakit

3. Menentukan kekuatan daya tahan tubuh yang meliputi kekuatan fungsi organ dan materi di

dalamnya

4. Menentukan urutan tatacara terapi dan teknik terapi yang akan dipilihnya

5. Menentukan interfal kunjungan terapi.

LO 2.2 Standar dokter keluarga

Standar pelayanan dokter keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care)

a. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama

untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and

spesific protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability

limitation) dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan

sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.

1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan kedokteran

keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh

dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin

pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan pemeliharaan kesehatan

dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.

10

Page 12: Wrap Up Skenario 1 kedkel

3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam

menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarganya.

4. Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam

melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5. Kuratif medic

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemulihan kesehatan dan

pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan

medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan

kesehatan dengan strata yang lebih tinggi.

6. Rehabilitasi medik dan social

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segala kesempatan

rehabilitasi pada pasien dan/atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atau

kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.

7. Kemampuan sosial keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisi sosial pasien dan

keluarganya.

8. Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan mediko legal dan etik

kedokteran.

b. Standar Pelayanan Medis (standard of medical care).

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yang

melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis.

1. Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient-

centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan

harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat

menegakkan diagnosis

11

Page 13: Wrap Up Skenario 1 kedkel

2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang diagnosis atau

menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara

holistik; dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan

efisien demi kepentingan pasien semata.

3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja dan beberapa

diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosis holistik.

4. Prognosis

Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognosis pasien

berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based).

5. Konseling

Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk

dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan

persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu.

6. Konsultasi

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter lain yang

dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter

keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi

kepentingan pasien semata.

7. Rujukan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain yang

dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter

keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan,

demi kepentingan pasien semata.

8. Tindak lanjut

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat dilaksanakan tindak

lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien.

12

Page 14: Wrap Up Skenario 1 kedkel

9. Tindakan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis yang rasional pada

pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi kepentingan

pasien.

10. Pengobatan rasional

Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan rasional,

berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini, demi kepentingan pasien.

11. Pembinaan keluarga

Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik, bila adanya

partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga, termasuk

konseling keluarga.

c. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa

pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual,

serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

1. Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai manusia yang

seutuhnya.

2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai bagian dari

keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.

3. Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien

untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

13

Page 15: Wrap Up Skenario 1 kedkel

d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan

kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga

merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan

kedokteran, baik dari formal maupun informal.

1. Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan pasien yang

diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama

antar dokter – pasien - dokter spesialis / rumah sakit.

2. Mitra dokter – pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter dan pasien

pada saat proses penatalaksanaan medis.

3. Mitra lintas sektoral medic

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan

berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.

4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medic

Pelayanan dokter keluarga mempedulikan, memperhatikan kebutuhan dan perilaku pasien

dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan

nonformal di sekitarnya.

e. Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang

melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi

kesehatan pasien.

1. Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif.

2. Rekam medik bersinambung

Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat datang, digunakan

untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang

bersangkutan.

14

Page 16: Wrap Up Skenario 1 kedkel

3. Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif dan efisien bagi

pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya.

4. Pendampingan

Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan / atau rujukan, pelayanan dokter keluarga

menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of behaviour in practice)

a. Standar perilaku terhadap pasien (patient-physician relationship standard)

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan

kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk

memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan

yang akan dilaksanakannya.

1. Informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk

memperoleh pelayanan yang diinginkan.

2. Masa konsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasiennya adalah

cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter

menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup

untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang

dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.

3. Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan,

kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi,

rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat

memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi.

4. Komunikasi efektif

Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling percaya.

15

Page 17: Wrap Up Skenario 1 kedkel

5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan kewajiban dokter

termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien.

b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (Standard of partners relationship in

practice)

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan

manajemen untuk mengelola klinik secara profesional.

1. Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga

kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam

suasana kekeluargaan.

2. Bekerja dalam tim

Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat kesehatan pasien

dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.

3. Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri dari

beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda

di bawah tanggung jawab pimpinan.

c. Standar perilaku dengan sejawat (Standard of working with colleagues)

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengetahuan, ketrampilan dan

kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara

profesional.

1. Hubungan profesional antar profesi

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubungan

profesional dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien.

2. Hubungan baik sesama dokter

16

Page 18: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh dokter lain

dan memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merugikan nama

dokter lain.

3. Perkumpulan profesi

Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota perkumpulan profesi

yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-

kegiatan yang ada.

d. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and

skill development)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah guna

memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan

kedokteran sepanjang hayatnya.

1. Mengikuti kegiatan ilmiah

Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk secara teratur

dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah seperti pelatihan,

seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya.

2. Program jaga mutu

Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan / atau

bersama - sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya.

3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter keluarga, dan

berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter.

4. Penelitian dalam praktik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan berusaha untuk

menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran, demi

kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran.

5. Penulisan ilmiah

Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif dan / atau pasif

pada jurnal ilmiah kedokteran.

17

Page 19: Wrap Up Skenario 1 kedkel

e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan (standard as

community leader)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan

peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi

kesehatan di daerahnya.

1. Menjadi anggota perkumpulan social

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja dalam pelayanan dokter

keluarga, menjadi anggota perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan.

2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar tempat praktiknya, pelayanan

dokter keluarga bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

3. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan di sekitarnya, pelayanan

dokter keluarga berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam bidang

kesehatan.

3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of practice management)

a. Standar sumber daya manusia (Standard of human resources)

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat petugas

kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau

pelatihannya.

1. Dokter keluarga

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yang

bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku

kesehatan.

2. Perawat

Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan

dengan pendekatan kedokteran keluarga.

3. Bidan

18

Page 20: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan

dengan pendekatan kedokteran keluarga.

4. Administrator klinik

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengikuti

pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.

b. Standar manajemen keuangan (Standard of finance management)

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen keuangan profesional.

1. Pencatatan keuangan

Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara seksama dengan cara yang umum

dan bersifat transparansi.

2. Jenis sistim pembiayaan praktik

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian rupa sehingga dapat

mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya maupun sistim pembiayaan fee-for service

c. Standar manajemen klinik (Standard management of clinic for practice)

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang disebut

klinik dengan manajemen yang profesional.

1. Pembagian kerja

Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing-masing.

2. Program pelatihan

Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan kerja (job training)

terlebih dahulu.

3. Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 (kesehatan dan

keselamatan kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan.

4. Pembahasan administrasi klinik

Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi klinik

19

Page 21: Wrap Up Skenario 1 kedkel

4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)

a. Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang

lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

1. Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan keamanan pasien, pegawai

dan dokter yang berpraktik.

2. Kerahasiaan dan privasi

Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan dan privasi pasien.

3. Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi

permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang

aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.

4. Alat komunikasi

Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya.

5. Papan nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh

organisasi profesi.

b. Standar peralatan klinik (standard of practice equipments)

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai dengan fasilitas

pelayanannya, yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingkat primer).

1. Peralatan medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal harus

dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama.

2. Peralatan penunjang medis

20

Page 22: Wrap Up Skenario 1 kedkel

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yang minimal

harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata

pertama.

3. Peralatan non medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus dipenuhi di

ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

c. Standar proses-proses penunjang praktik (Standard of clinical supports process)

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses yang menunjang kegiatan

pelayanan dokter keluarga.

1. Pengelolaan rekam medic

Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik

dengan dasar rekam medik berorientasikan pada masalah (problem oriented medical

record).

2. Pengelolaan rantai dingin

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain

management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya.

3. Pengelolaan pencegahan infeksi

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang

mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya.

4. Pengelolaan limbah

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan limbah, baik

limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat

sekitar klinik.

5. Pengelolaan air bersih

Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah sehingga

aman digunakan.

6. Pengelolaan obat

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosedur yang

berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa.

21

Page 23: Wrap Up Skenario 1 kedkel

DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Yayasan Penerbit IDI, Cetakan 1.

Badan Pembina JPKM-Dirjen Kersehatan Masyarakat Depkes RI. 1999. Kumpulan Materi

Pelatihan Penyelenggaraan JPKM. Jakarta.

Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia.

Depkes. 2001. Fakultas Kedokteran Seri Pendidikan Kedokteran Bersinambung. IDI.

Qomariyah. 2015. Sekilas Kedokteran Keluarga . Jakarta : IKALIPSI.

22