-wrap up sk 2 kedkel

Upload: arief-rachman

Post on 14-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sad

TRANSCRIPT

KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN

Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan keluhan sesak nafas berulang. Keluhan ini timbul hampir setiap hari sehingga dokter ingin mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.

Pasien tinggal di sebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 4x7 m bersama keluarganya. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, pasien dan dua orang kakak yang berumur 12 dan 14 tahun. Selain itu bersama keluarga ini tinggal kakek neneknya (orang tua dari ayah). Kondisi dalam rumah kurang rapi, kurang bersih, kurang pencahayaan dan ventilasi.

Kakek dan ibu pasien mempunyai riwayat asmabronkial. Kakek dan ayah pasien adalah perokok berat.

Ayah pasien adalah seorang lulusan SMP yang ekerja sebagai buruh bangunan yang merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang lulusan SD yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian di rumah tetangganya, sedangkan kakek dan neneknya tidak bekerja. Kedua orang tua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien kurang mendapat perhatian yang baik. Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering terlambat ke dokter.

Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini, dan bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?

Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga?

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan Konsep dan Struktur Keluarga

1.1. Definisi Keluarga

1.2. Struktur Keluarga

1.3. Bentuk Keluarga

1.4. Ciri ciri Keluarga

1.5. Fungsi Keluarga

1.6. Peranan Keluarga

1.7. Dinamika Keluarga

1.8. Genogram

2. Home Visit

3. Memahami dan menjelaskan Faktor External yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga

4. Memahami dan menjelaskan Konsep Keluarga Islami4.1 Hak dan Kewajiban Individu dalam Keluarga1. Memahami dan menjelaskan Konsep dan Struktur Keluarga

1.1 Definisi Keluarga

Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli:

a. UU No. 10 tahun 1992: Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.b. Reisner (1980): Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.c. Logans (1979): Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.d. Gillis (1983): Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.e. Duvall: Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.f. Bailon dan Maglaya:Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.g. National BKKBN (1992): Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.h. Depkes (1998):Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

i. WHO (1996):Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adaptasi, atau perkawinan.j. Helvie (1981):Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.1.2 Struktur Keluarga

Berdasarkan dominasi Jalur Hubungan Darah

a. Patrilineal:Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.

b. Matrilineal:Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku yang menggunakan struktur ini di Indonesia adalah suku Minang Kabau.

Berdasarkan ominasi Keberadaan Tempat Tinggal

a. Patrilokal:Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.

b. Matrilokal:Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

Berdasarkan dominasi Pengambilan Keputusan

a. Patriakal:Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.

b. Matriakal:Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

c. Equalitarian:Suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

1.3 Bentuk Keluarga

TRADISIONAL :

a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

NON-TRADISIONAL :

a. The unmarried teenage mother :

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family :

Keluarga dengan orangtua tiri

c. Commune family :

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama.

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family :

Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian families :

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple :

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family :

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network family :

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family :

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless family :

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. Gang :

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

1.4 Ciri ciri Keluarga

a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluargab. Ada keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masingc. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:

1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan.

2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar.

3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.

4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan-keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

Ciri ciri Keluarga Indonesia:

1. Suami sebagai pengambil keputusan

2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

3. Berbentuk monogram

4. Bertanggung jawab

5. Pengambil keputusan

6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

7. Ikatan kekeluargaan sangat erat

8. Mempunyai semangat gotong-royong

1.5 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut WHO (1978), yaitu

1. Fungsi biologis:

Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi psikologis:

Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan perhatian di antara anggota keluarga; membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga.

3. Fungsi sosialisasi:

Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai keluarga.

4. Fungsi ekonomi:

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua).5. Fungsi pendidikan:

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Sedangkan, menurut Friedman (1998)

1. Fungsi affective:

Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental, saling mengasuh, menghargai, terikat, dan berhubungan; mengenal identitas individu; rasa aman.

2. Fungsi sosialisasi peran:

Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan; fungsi dan peran di masyarakat; sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di luar rumah.

3. Fungsi reproduksi:

Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat.

4. Fungsi ekonomi:

Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga; menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana.

5. Fungsi perawatan kesehatan:

Konsep sehat-sakit keluarga; pengetahuan dan keyakinan tentang sakit sebagai tujuan kesehatan keluarga untuk membentuk keluarga yang mandiri.

1.6 Peranan Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

1.7 Dinamika Keluarga

Dinamika keluarga adalah interaksi dan hubungan intrapersonal antar-anggota keluarga. Dinamika keluarga dapat merefleksikan dan mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan spiritual anggota keluarga.

Dinamika keluarga dapat membantu diagnosis pasien karena dapat mengetahui faktor kemajuan atau kemunduran kondisi pasien. Dinamika keluarga ini dapat dinilai melalui genogram.

Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga:

a. Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan ide tentang diri sendiri yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.

b. Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.

c. Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka seharusnya merasa dan bertindak yang selanjutnya berkembang sebagai sebuah sistem nilai keluarga.

d. Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

1.8 Genogram

Genogram berasal dari kata gen (unsur keturunan) dan gram (gambar atau grafik), yang kemudian membentuk kata dengan arti gambar silsilah keluarga. Genogram adalah sebuah tampilan gambar dari suatu hubungan keluarga seseorang dan riwayat medisnya. Ini digunakan untuk memvisualisasikan pola herediter dan faktor psikologis serta mengidentifikasikan pola repetitif dari perilaku dan memahami sifat herediter.

Genogram dibuat dengan menggunakan simbol sederhana yang mewakili jenis kelamin dengan berbagai garis untuk menggambarkan hubungan keluarga. Beberapa pengguna genogram memberi lingkaran di antara anggota yang tinggal di tempat yang sama.

Simbol genogram biasanya terdapat tanggal lahir di atasnya dan nama individunya di bawah. Di dalam simbol terdapat umur anggota keluarga atau berbagai kode untuk penyakit genetik. Secara konseptual, genogram merupakan suatu model grafik yang menggambarkan asal-usul keluarga dalam 3 (tiga) generasi, yaitu dirinya, orangtua, dan kakek-nenek. Genogram juga merupakan suatu alat untuk menyimpan informasi yang dicatat selama wawancara mengenai orang dalam asal-usul keturunan keluarga pasien.

Kelebihan dari genogram adalah pengguna dapat menggunakan garis berwarna untuk membedakan tipe-tipe hubungan seperti hubungan keluarga, hubungan emosional, dan hubungan sosial. Dalam hubungan keluarga, pengguna bisa menggambarkan pasangan yang menikah, bercerai, bertunangan, dan lain-lain.

Genogram medis menyediakan konteks yang cepat dan berguna untuk mengevaluasi risiko kesehatan dari seseorang. Pengetahuan dari penyakit dan kondisi dari suatu keluarga dapat memberikan pegawai kesehatan informasi yang berguna, yang dapat membantu diagnosis yang akurat dan terapi dari penyakitnya. Pengetahuan dari penyakit yang ada di keluarga dapat memberikan anggota keluarga untuk memulai pencegahan yang efektif. Genogram medik berguna untuk menentukan pola dari suatu penyakit dalam suatu keluarga dan dapat memasukkan beberapa generasi, namun biasanya 4 (empat) generasi sudah mampu memberi detail yang cukup.Pendekatan tahapan wawancara dalam pembentukan genogram:

a. Konselor membentuk genogram berdasarkan informasi dan arahan dari pasien.

b. Konselor dan pasien mencatat (misal penyakit dahulu) yang ditunjukkan dengan genogram.

c. Konselor dan pasien mengeksplorasi individu yang dinyatakan dalam genogram.

2. Home VisitYang dimaksud dengan kunjungan rumah adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien. Ruang lingkup kegiatan pada kunjunan rumah hanya untuk lebih mengenal kehidupan pasien serta melakukan pertolongan kedokteran yang bersifat rawat jalan saja.

Alasan kenapa perlu dilakukan kunjungan rumah oleh dokter keluarga, yaitu:

1. Untuk lebih mengenal kehidupan pasien

Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan menyeluruh. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kedokteran menyeluruh ini, diperlukan antara lain tersedianya data yang lengkap tentang keadaan pasien sehingga dapat mengenali kehidupan pasien secara lengkap. Untuk mendapatkan data ini caranya dengan mengunjungi ke rumah pasien.

2. Untuk melakukan pertolongan kedokteran

Salah satu karakteristik pokok pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan kedokteran yang berkesinambungan. Untuk dapat mewujudkan pelayanan kedokteran yang seperti ini, tentu tidak cukup jika pelayanan kedokteran keluarga hanya bersifat pasif, dalam arti hanya menanti pasien berkunjung ke tempat praktek. Pelayanan dokter yang baik harus bersifat aktif, dalam arti, jika memang diperlukan, melakukan kunjungan atau merawat pasien di rumah pasien.

Apabila kunjungan dan atau perawatab di rumah dapat dilakukan sebaik-baiknya, akan memperoleh banyak manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien.

Karena dengan dilakukannya kunjungan ke rumah pasien, dokter akan memperoleh banyak keterangan tentang pasien yang dimaksud.

2. Meningkatkan hubungan dokter-pasien

3. Dapat lebih menjamin terpenuhnya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien

Dengan makin meningakatnya pemahaman dokter tentang pasien, dan atau dengan makin baiknya hubungan dokter dengan pasien, berarti sekaligus akan meningkatkan pula pemahaman dokter tentang kebutuhan serta tuntutan kesehatan pasien. Adanya pemahaman yang seperti ini jelas akan berperan besar dalam upaya memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.4. Meningkatkan kepuasan pasien

Pelayanan kedokteran yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien, apalagi jika disertai dengan hubungan dokterpasien yang baik, pasti mempunyai peranan yang amat besar dalam lebih meningkatkan kepuasan pasien.

Sekalipun kunjungan dan perawatan pasien di rumah banyak mendatangkan manfaat, bukan berarti pelaksanaannya tidak memiliki masalah. Dari pengalaman sehari-hari, paling tidak ada tiga masalah pokok yang sering dihadapi. Yaitu:

1. Terbatasnya pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan

Untuk dapat memberikan pertolongan kedokteran yang lengkat, tentu diperlukan peralatan yang lengkap pula. Peralatan kedokteran yang lengkap tidak mudah dibawa saat kunjungan rumah, sehingga pertolongan yang diberikan juga terbatas.

2. Panggilan kunjungan rumah yang tidak diperlukan

Masalah pokok yang sering dihadapi adalah adanya panggilan yang kurang diperlukan. Jika ditinjau dari sudut pandang dokter, tentunya membuang waktu dan tenaga.

3. Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihan

Maksud dilakukannya kunjungan rumah antara lain adalah untuk memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan keperluan pasien. Sayangnya untuk beberapa pasien atau keluarga tertentu, kemandirian tidak pernah muncul sehingga pasien atau keluarga tersebut sangat bergantung dengan dokter yang tentunya akan mmberatkan pekerjaan dokter.

3. Memahami dan menjelaskan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga

Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu

(host ), faktor agen penyakit, dan faktor lingkungana. Faktor host Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Resiko internal : Genetik Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih perhatian terhadap anggota keluarga yang lain Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam informasi sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki Pekerjaan Sex Fisiologi tubuh Keadaan imunologia Tingkah lakuResiko eksternal Lingkungan Kebudayaan Kepercayaan Ras Social ekonomib. Faktor agen

Agen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit

Factor yang mempengaruhi :

c. Faktor lingkungan

Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal :1. Penyakit keturunan

Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.

2. Perkembangan bayi dan anak

Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.

3. Penyebaran penyakit

Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut

4. Pola penyakit dan kematian

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.

5. Proses penyembuhan penyakit

Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga yang sakitFaktor eksternal lain yang dapat menimbulkan penyakit, yaitu:

1) Radiasi ponsel

Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2) Polusi udara

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3) Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.4) Efek rumah kaca

Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.

Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

4. Memahami dan menjelaskan Konsep Keluarga IslamiKeluarga muslim adalah keluarga yang meletakkan segala aktivitas pembentukan keluarganya sesuai dengan syariat Islam yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar dan semangat untuk beribadah kepada Allah serta semangat untuk menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW. Menurut HammudahAbdul Al-Atidalam bukunya The Family Structure in Islam definisi keluarga dilihat secara operasional adalah: Suatu struktur yang bersifat khusus yang satu sama lain mempunyai ikatan khusus, baik lewat hubungan darah atau pernikahan. Perikatan itu membawa pengaruh pada adanya rasa saling berharap (mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan dengan kekuatan hukum serta secara individual saling mempunyai ikatan batin.

Bentuk keluarga yang paling sederhana adalah keluarga inti yang terdiri atas suami istri dan anak-anak yang biasanya hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Namun demikian menurut Abdul Al Ati pengertian keluarga tidaklah dibatasi oleh kerangka tempat tinggal. Sebab anggota sebuah keluarga tidaklah selalu menempati tempat tinggal yang sama. Adanya rasa saling harap sebagai unsur dalam perikatan keluarga itu lebih penting dari unsur tempat tinggal.

Pentingnya Keharmonisan Keluarga Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Alloh dengan hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."(Ar Ruum [30]: 21)

Tugas Suami

Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik."(HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan yang banyak."(An Nisa' [4]: 19)

Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga."(HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah)

Adajuga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut adalah:

Keluargayang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.

Keluargayang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan norma Islam.

Keluargayang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah islami.

Keluarga yang anggotakeluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala apapun.

Keluargayang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan rumah tangga.

Keluargayang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing.

Keluargayang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-anak).

Keluargayang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).

4.1 Hak dan Kewajiban Individu dalam KeluargaKewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.

A.SaatOrang Tua Masih Hidup

1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.

Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirikatau bermaksiat kepadaAllah. Allah berfirman, artinya,Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, .

RasulullahSAW.bersabda,Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:

a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan

b) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak

c) Segera mendatangi panggilan orang tua

d) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat

e) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun orang tua salah

Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk.Di antara bakti terhadap kedua orangtua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ah, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

2) Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk.Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

a) Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua

b) Tidak mendahului jalan orang tua

c) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi

d) Tidak berkata kasar

3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.

Amat penting kedudukan izin kepada orangtuadalam masalahjihad.Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad? Beliau balik bertanya, Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua? Laki-laki tersebut menjawab, Masih. Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.

4) Memberikan nafkah kepada orangtua

Beberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38.Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata,Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabi SAW. bersabda, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.

Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidakbersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orangtua

Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.

: : : : (). : : ( ). : : ( ). : : ( ). : : .Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu. Lelaki itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Beliau kembali menjawab, Ibumu. Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Lalu siapa lagi? Tanyanya. Ayahmu, jawab beliau.Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri

Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

8) Mendoakan kedua orang tua.

Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalahfirman Allah SWT :

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".9) Memelihara orang tua

Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15

B.Ketika Orang Tua Telah Meninggal

Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:

1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.

3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.

4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.

5) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua

RasulullahSAW pernah bersabda,Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal.

6) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayah

Rasulullah SAW. bersabda,Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.Hak-hak yang harus diperoleh anak

1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.

Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairahradhiallahu 'anhu:

: . : .

bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabatradhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakrradhiallahu 'anhutiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyahradhiallahu 'anhasakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhuyang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

: "Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.

2) Hak untuk memperoleh kehidupan

Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.

Allah berfirman:

Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya:Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.Sebuah riwayatdisampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththabradhiallahu 'anhu:

. : : . : .

"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua

Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa.Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada AllahSWT.Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.

5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW

" : ".Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.6) Hak mendapat pendidikan

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah.Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya.Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertimencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.Kewajiban Orang tua kepada Anak

1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.

3) tinggal di lingkungan yang islami

4) Memberi nama yang baik

5) Ibu hendaknya Menyusui anaknya

6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).

7) Mengkhitan si anak

8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika

9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.

10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.

11) Memilihkan teman yang baik.

12) berbuat adil kepada semua anak anaknya.

13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.

14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.

2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.

3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.

4) Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.

5) Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya telah meninggal dunia.

6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.

7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih dahulu.

8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu juga setelah matinya.

9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua.

Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga

1) Dikunjungi/silaturahim

Dalil hadits: Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.

3) Bersedekah/memberi hadiah

Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan. (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

DAFTAR PUSTAKA

Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S. 1997. Family Health Nursing: the Process. Filipina: UP College on Nursing DilimanPotter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGCShirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research. Philadelphia: F. A. Davis Companyhttp://www.eramuslim.com/hikmah/jendela/dinamika-keluarga.htmhttp://indonetasia.wordpress.com/2009/05/31/definisi-keluarga/http://sabdaislam.wordpress.comhttp://epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/http://puskesmassungkai.wordpress.com/2009/08/27/hak-orang-sakit/http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/04/konsep-keluarga/http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-keluarga.htmlhttp://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_0608824_chapter2.pdfPAGE 1