anidanurafifah.files.wordpress.com€¦ · web viewlaporan projek. media pembelajaran percobaan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PROJEK
MEDIA PEMBELAJARAN PERCOBAAN PERBEDAAN TEKANAN
UDARA BERBASIS VIDEO
Disusun Oleh:
1. Anida Nur Afifah (3236159176)
2. Martin (3236159169)
3. Muhammad Afdal (3236159173)
4. Titi Suryati (3236159172)
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, dengan
karunia dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan projek ini yang
berjudul ” Media Pembelajaran “Percobaan Perbedaan Tekanan Udara” Berbasis
Video” dan dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat bertangkaikan salam semoga
senantiasa terlimpah-curahkan kepada pembawa risalah suci yakni Nabi Muhammad
saw. yang telah membawa umat manusia keluar dari masa jahiliyah menuju jalan
yang diridhai oleh Allah swt.
Laporan ini merupakan laporan yang ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah ICT dalam Pendidikan Fisika. Di samping itu pembuatan laporan
ini dimaksudkan juga untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang bagaiman
cara membuat video pembelajaran.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.rer.nat. Bambang Heru Iswanto, M.Si selaku dosen pengampuh mata
kuliah ICT dalam Pendidikan Fisika.
2. Semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari akan segala kekurangan laporan ini. Hal ini disebabkan
keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan untuk membuat laporan ini lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini memberikan suatu kontribusi ilmu yang bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak.
i
Jakarta, 15 April 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II DESKRIPSI PROJEK.....................................................................................3
A. Kajian Teoritik................................................................................................3
1. Project Based Learning......................................................................................3
2. Video Pembelajaran...........................................................................................5
3. Perbedaan Tekanan Udara.................................................................................6
B. Tahap Pembuatan Video Percobaan Perbedaan Tekanan Udara..........................7
1. Menyiapkan Alat dan Bahan.............................................................................7
2. Melakukan Percobaan.......................................................................................7
3. Proses Editing Video.......................................................................................10
4. Publikasi Media Pembelajaran........................................................................11
BAB III HASIL DAN KESIMPULAN......................................................................12
A. Hasil yang Diperoleh..........................................................................................12
B. Kesimpulan.........................................................................................................12
ii
iii
C. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alat dan Bahan Percobaan............................................................................3
Gambar 2 Video Pembelajaran Perbedaan Tekanan Udara..........................................8
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Prosedur Percobaan..........................................................................................4
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang dinamis, dimana selalu harus mengikuti
perkembangan zaman. Sebagai seorang guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi
agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas sehingga dihasilkan lulusan-lulusan yang
berkompeten di bidangnya.
ICT sebagai suatu media dalam pendidikan juga mempunyai sebuah
kecenderungan yang mampu mendorong minat peserta didik dan juga membawa
manfaat yang sangat banyak dalam proses pembelajaran.Pendidikan tidak bisa
terlepas dari perkembangan teknologi, ICT saat ini bukan merupakan hal yang asing
namun merupakan sebuah kebutuhan dimana setiap civitas dari pendidikan wajib
memahami ICT untuk mendudkung proses pendidikan. Hal ini karena ICT mampu
meningkatkan kualitas dan mutu dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran Fisika juga tidak bisa terlepas dari ICT, Media
pembelajaran fisika yang berbasis ICT merupakan perkembangan teknologi yang
harus diikuti oleh guru, seorang guru harus “melek teknologi”. Banyak percobaan-
percobaan dalam fisika yang dilakukan dalam virtual Laboratory. Percobaan tekanan
udara yang kami lakukan adalah sebuah media pembelajaran yang berbasis ICT
sehingga mampu meningkatkan kreativitas peserta didik.
1
2
B. Tujuan
Tujuan dari Pengembangan Media Pembelajaran yang berbasis ICT pada
percobaan Perbedaan Tekanan Udara adalah sebagai berikut :
1. Membangkitkan motivasi dan minat belajar Fisika.
2. Menyajikan konsep belajar fisika pada materi perbedaan tekanan udara dengan
cara yang menyenangkan.
BAB II
DESKRIPSI PROJEK
A. Kajian Teoritik
1. Project Based Learning
Salah satu model pembelajaran yang relevan dengan pengimplementasian
kurikulum 2013 dan diperkirakan dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran
fisika adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Waras
mengemukakan, project based learning merupakan proyek yang memfokuskan pada
pengembangan produk atau unjuk kerja, dimana siswa melakukan pengkajian atau
penelitian, memecahkan masalah dan mensistesis informasi. (Waras, 2008). Hasil
akhir dalam pembelajaran adalah berupa produk yang merupakan hasil dari kerja
kelompok siswa (Kurniawan, 2012). Menurut Widiyatmoko, masing-masing siswa
tentu memiliki gaya belajar yang berbeda, sehingga pembelajaran berbasis proyek
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali materi dengan menggunakan
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya dan melakukan eksperimen secara
kolaboratif. (Widiyatmoko, 2012)
Penerapan model project based learning disertai media audio-visual dapat
memunculkan indikator-indikator keterampilan proses sains siswa yang sangat
penting untuk dikembangkan selama proses pembelajaran. Rustaman mengatakan,
keterampilan proses sains merupakan keterampilan ilmiah yang melibatkan
keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial yang diperlukan untuk
memperoleh dan mengembangkan fakta, konsep dan prinsip IPA. Dengan
mengembangkan keterampilan proses sains siswa maka pembelajaran tidak lagi
terfokus pada hasil akhir saja melainkan juga pada proses. (Rustaman, 2005)
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL)
adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan
3
4
(proyek) yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa mulai dari
merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan
berupa produk dan laporan pelaksanaanya. (Suharto, 2015)
Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran berbasis proyek adalah model
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif (student centered) untuk
menghasilkan produk yang didalamnya terdapat proses merencanakan, mendesain,
melaksanakan, melaporkan hasil produk dan menyimpulkan solusi masalah.
Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para peserta
didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi aturan kegiatan dalam penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian
proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta
didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika
mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5)
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
5
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi
kemajuan masing - masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
2. Video Pembelajaran
Video pembelajaran sebagai media audio visual dapat memperlihatkan secara
lebih nyata tentang fenomena yang ada dalam ilmu Fisika. Visualisasi yang lebih
nyata sangat mendukung pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu,
siswa mendapatkan variasi dalam proses belajar mereka. Daya imajinasi siswapun
6
akan bertambah yang pada akhirnya diharapkan akan mendorong munculnya
kreativitas siswa. (Soni Nugroho Yuliono, 2014)
Video pembelajaran menurut Arsyad dapat mengembangkan keterampilan
mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar. Berbeda dengan
pembelajaran pembelajaran konvensional yang menggunakan teks bacaan sesuai
dalam buku pegangan. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami topik
permasalahan, sehingga pemahaman isi dalam berbicara masih rendah. (Arsyad,
2011)
Tayangan audio visual yang disajikan melalui video pembelajaran
merangsang peserta didik untuk memperhatikan sajian dengan lebih seksama karena
membutuhkan keterlibatan fisik dan emosional peserta didik sehingga peserta didik
lebih termotivasi dalam belajarnya (Sudarma, 2012).
Penyajian materi Fisika dalam bentuk video diharapkan dapat menarik minat
siswa, membangkitkan semangat siswa untuk mempelajari materi yang disajikan
melalui multimedia (teks, citra, audio, video), materi yang disajikan dengan berbagai
warna dan gambar yang sangat menarik dan sebagainya.
3. Perbedaan Tekanan Udara
Robert Boyle (1627-1691), ilmuwan berkebangsaan inggris. Ia menemukan
pompa vakum yang memungkinnya membuktikan bahwa semua benda jatuh bebas
dengan kecepatan sama dalam ruang hampa. Percobaannya tentang udara dalam
ruang tertutup menuntunnya menemukan hukum Boyle. Hal ini dapat disimpulkan
oleh pernyataan berikut. Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak
bocor) dijaga tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya. (Kanginan,
2006)
Teori yang memandang gas dari sudut pandang mikroskopis dinamakan teori
kinetik gas. Dalam teori ini kita akan menuliskan besaran makroskopis dalam suku
besaran-besaran mikroskopis (massa molekul, kecepatan molekul dan sebagainya).
7
Hukum Boyle Gay – Lussac (PV/T = konstan) merupakan hasil eksperimen dalam
ruang tertutup. Di sini jumlah total molekul gas selalu tetap (Surya, 2009)
Hukum Boyle dan Gay Lussac yaitu pada saat gas ditekan ternyata volumenya
mengecil dan saat volumenya diperbesar tekanannya kecil. Keadaan ini menjelaskan
bahwa pada suhu yang tetap tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya
(Handayani, 2009).
PV = tetap dan PVT = tetap
B. Tahap Pembuatan Video Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Piring
2. Gelas kaca
3. Air berwarna
4. Lilin
5. Korek api
Gambar 1 Alat dan Bahan Percobaan
8
2. Melakukan Percobaan
a. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini dilakukan oleh seluruh anggota kelompok
yang direkam dalam format video. Adapun prosedur kerja pada percobaan ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1 Prosedur Percobaan
No.
Prosedur KerjaGambar
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyalakan lilin diatas piring
3. Memasukkan air berwarna secukupnya pada piring
9
4. Menutup lilin dengan gelas
5. Mengamati dan mencatat hasil percobaan (lilin perlahan padam)
6. Mengamati dan mencatat hasil percobaan (air diluar gelas bergerak masuk kedalam gelas)
10
b. Pembahasan Materi
Penjelasan materi dari percobaan perbedaan tekanan udara adalah sebagai
berikut: lilin padam karena oksigen yang ada di dalam gelas tidak cukup lagi untuk
“membantu” proses pembakaran (ingat oksigen diperlukan pada saat proses
pembakaran).
Oksigen (molekul) yang berkurang menyebabkan tekanan yang ada di dalam
gelas juga berkurang, akibatnya terjadi perbedaan tekanan di dalam dengan di luar
gelas. Dan karena adanya proses pembakaran suhu didalam gelas lebih tinggu
daripada di luar gelas, akibatnya terjadi perbedaan tekanan di dalam dengan di luar
gelas. Sesuai dengan Hukum Boyle dan Gay Lussac yaitu pada saat gas ditekan
ternyata volumenya mengecil dan saat volumenya diperbesar tekanannya kecil.
Keadaan ini menjelaskan bahwa pada suhu yang tetap tekanan gas berbanding
terbalik dengan volumenya (Handayani, 2009).
PV = tetap dan PVT = tetap
Tekanan di luar gelas lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam
gelas, akibatnya air yang berada di luar gelas masuk ke dalam gelas.
3. Proses Editing Video
Setelah proses pengambilan gambar pada percobaan tersebut maka langkah
selanjutnya adalah menyatukan potongan-potongan video menjadi sebuah video yang
utuh sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran fisika. Software yang
digunakan dalam proses editing video ini adalah Windows Movie Maker.
11
4. Publikasi Media Pembelajaran
Video percobaan yang telah melalui proses editing selanjutnya siap untuk di
publikasikan. Publikasi video pembelajaran ini menggunakan 3 media online yaitu,
Youtube untuk mempublikasikan video, slideshare untuk mempublikasikan materi
presentasi, serta wordpress untuk mempublikasikan laporan percobaan.
BAB III
HASIL DAN KESIMPULAN
A. Hasil yang Diperoleh
Dari pemanfaatan ICT maka dihasilkan video pembelajaran tentang perbedaan
tekanan udara yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Gambar 2 Video Pembelajaran Perbedaan Tekanan Udara
B. Kesimpulan
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran project based learning
dengan produk video pembelajaran mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses belajar sehingga terbentuk student centered. Proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik, suasana pembelajaran kondusif dan terjadi interaksi guru
dengan siswa. Dalam proses pembelajaran tersebut semua siswa aktif dalam
pembuatan video dan merasakan langsung percobaan perbedaan tekanan udara.
Aktivitas anak dalam mengikuti pembelajaran sudah baik, itu terbukti bahwa anak-
anak sangat senang, anak-anak mampu bertanggung jawab mengikuti pembelajaran,
12
13
anak-anak percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan anak-anak mampu fokus
terhadap penyampaian materi. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
meningkat dan kemampuan mengingat materi pun lebih baik.
ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menampilkan dan menyampaikan informasi dalam proses
komunikasi, ICT selain sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga
sangat mendukung dalam proses pembelajaran yang berkualitas. Manfaat video
pembelajaran pada materi perbedaan tekanan udara antara lain :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran
3. Mengurangi biaya pendidikan
4. Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT
5. Mengembangkan keterampilan ICT (ICT Skills yang diperlukan siswa ketika
bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
6. Meningkatkan kualitas pembelajaran
C. Saran
1. Video pembelajaran dapat dikembangkan pada materi pembelajaran fisika yang
lain.
2. Percobaan bisa dimodifikasi dengan mengganti api lilin dengan lampu pijar yang
menghasilkan temperatur tinggi. Nyala lampu tidak terpengaruh oleh kandungan
oksigen dalam gelas, sehingga perubahan tekanan oleh temperatur bisa diamati
dengan lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Handayani, S. (2009). Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Kanginan, M. (2006). In Fisika 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Soni Nugroho Yuliono, S. D. (2014). Video Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Materi Kalor untuk Siswa Kelas VII. Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2
No.1, 21.
Sudarma, I. K. (2012). Media Video Pembelajaran. Singaraja: Undiksha.
Suharto, P. I. (2015). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jenjang SMA/SMK
Tahun 2015 Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: Kemendikbud.
Surya, Y. (2009). In Suhu dan Termodinamika - Persiapan Olimpiade Fisika. Jakarta:
Kandel.
Waras, K. (2008). PBL: Belajar dan Pembelajaran dalam Konteks Kerja. . Jurnal
Gentengkali Volume 3 No. 3, 11-15.
Widiyatmoko. (2012). Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan Alat
Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. . Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia Volume 1 No 1, 51-56.
14