1229041003 - nurul afifah arifuddin

27
MAKALAH PROBABILITAS DAN STATISTIC “Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data” Di Susun Oleh : NURUL AFIFAH A 1229041003 PTIK 01 2012 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2015

Upload: nurul-afifah

Post on 29-Sep-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah probabilitas

TRANSCRIPT

  • MAKALAH

    PROBABILITAS DAN STATISTIC

    Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data

    Di Susun Oleh :

    NURUL AFIFAH A

    1229041003

    PTIK 01 2012

    PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

    2015

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penelitian dilakukan karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang terbatasakan suatu hal serta besarnya rasa ingin tahu manusia yang menyebabkan timbulnya pertanyaan-pertanyaan dan ketidak puasan akan apa yang telah dimiliki dan diketahui oleh manusia. Olehsebab itu, muncullah penelitian-penelitian terbaru akan suatu hal disetiap tahun, bulan ataubahkan tiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu dan ketidak puasanmanusia.

    Dalam menyusun sebuah laporan penelitian, seorang peneliti membutuhkan alat bantu yangdigunakan sebagai alat atau instrumen penelitiannya. Serta membutuhkan data-data yang validguna mendukung hasil dari penelitian peneliti tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti harusmengetahui dan memahami apa itu pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik-teknikpengumpulan data.

    Menyusun instrumen pengumpulan data dan penelitian dilakukan setelah peneliti memahami apayang menjadi variabel penelitiannya. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai pengumpulandata, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data (kualitatif dan kuantitatif). Karenatujuan akhir dari suatu ilmu atau pengetahuan adalah pengembangan dan pengujian teori.Sehingga apa yang diteliti oleh peneliti akan bermanfaat dan mampu mengembangkan sertamenguatkan teori-teori yang telah ada sebelumnya.

    Dan pada makalah ini saya akan mencoba untuk memaparkan pengertian dari pengumpulan data,penyajian data, instrumen penelitian teknik teknik penyajian data dan teknik-teknikpengumpulan data.

  • 21.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah pokok yang di rumuskanuntuk makalah ini adalah:

    1. Apa itu teknik pengumpulan data2. apa saja jenis jenis teknik pengumpulan data3. apa itu teknik penyajian data4. apa saja jenis jenis teknik penyajian data

    1.3 Tujuan Penulisan

    Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi tugas mata kuliah Probabilitas danStatistika, yaitu untuk mengetahui teknik pengumpulan dan penyajian data lebih jauh, mulai daricara menghitungnya, dan memahami jenis jenis teknik penyajian dan pengumpulan data yangmerupakan bagian dari statistika dan probabilitas itu sendiri.

  • 3BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses,cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan instrumen adalahalat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerjateknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian (berupaseperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.

    Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:265), instrumen pengumpulan dataadalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannyamengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

    Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yangdigunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristikvariabel secara objektif. Sementara itu, Sumadi Suryabrata (2008:52) menyatakanbahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam-padaumumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif danatribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif,perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,perangsangnya adalah pernyataan. Sumber:(http://yusrizalfirzal.wordpress.com/tag/pengertian-instrumen-penelitian/).

    Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkanpenelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan,analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari pengertian masing-masing kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yangdigunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, ataumengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematisserta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen

  • 4penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.Sumber: (http://yupyonline.blogspot.com/2012/03/pengertian-instrumen-penelitian.html).

    Demikin pula http://aritmaxx.wordpress.com/2010/06/30/instrimen-penelitian/

    menyatakan bahwa pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, makaharus meggunakan alat ukur yang valid dan baik. Alat ukur dalam penelitian disebutinstrument penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untukmengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dan secara spesifik fenomenadisebut variabel.

    Maka dari pengertian dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengumpulandata dan instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk meneliti danmengumpulkan data dan disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan ataumenguji suatu hipotesis.

    Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metodedan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secarasederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukanpeneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisilokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulandata ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai prosesyang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitiankuantitatif dan penelitian kualitatif.

    Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upayamengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaanpenelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitiankuantitatif). Merujuk pada pengertian di atas, betapa pentingnya pengumpulan datadalam proses penelitian. Tanpa data lapangan, proses analisis data dan kesimpulan hasilpenelitian, tidak dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar mengenaipengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu,membahas pengertian pengumpulan data tidak hanya pada pemahaman pengertiannya

  • 5saja, akan tetapi perlu dipahami juga, bagaimana pengumpulan data dalam penelitiankuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalampelaksanaannya tidak mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukanmelalui pihak lain yang dipandang mampu atau kompeten dalam melaksanakanpengumpulan data. Atas dasar tersebut, maka instrumen penelitian yang akandigunakan, harus memenuhi syarat-syarat instrumen penelitian.

    2.2 Prinsip-Prinsip Pengumpulan Data

    Pengumpulan data penelitian sebagai salah satu bentuk kegiatan ilmiah tentunya tidakdapat dilakukan tanpa dasar, akan tetapi perlu didasarkan pada sejumlah kaidah atauprinsip yang mendasarinya. Proses pengumpulan data yang salah, akan mempengaruhikesahihan data yang akan disajikan dalam laporan penelitian. Atas dasar tersebut, makapelaksanaan pengumpulan data tersebut perlu merujuk pada prinsip-prinsip kegiatanilmiah. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data,yakni sebagai berikut:

    Data-data yang digali atau dikumpulkan harus berdasarkan kondisi obyektif darilokasi penelitian, jangan direka atau dikira-kira oleh pemikiran peneliti.

    Alat pengumpul data atau instrumen penelitian harus relevan dengan tujuanpenelitian. Oleh karena itu, instrumen penelitian yang digunakan dalampenelitian kuantitatif, harus melalui analisis try out (uji coba) instrumen. Padaumumnya, analisis uji coba instrumen, setidaknya menganalisis sisi validitas(kesahihan) dan reliabilitas (keajegan). Sementara dalam penelitian kualitatif,kesahihan data lapangan sangat dipengaruhi oleh keterampilan peneliti dalamproses pengumpulan data. Oleh karena itu, terdapat perbedaan mendasar prosespengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dengan kualitatif.

    Pihak-pihak yang dihubungi atau disebut sampel penelitian (untuk penelitiankuantitatif) dan subyek penelitian (untuk penelitian kualitatif) harus relevandengan apa yang hendak diungkap. Misalnya, ketika penelitian inginmengungkap keterampilan mengajar pada guru SD, maka yang menjadi sampelatau subyek penelitian adalah guru SD, bukan guru SMP, SMU atau kepalasekolah.

  • 6 Prinsip kerahasiaan (confidencial), dimana nama-nama sampel atau respondenpenelitian harus dijamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, sebaiknya untukmengidentifikasi identitas sampel, sebaiknya digunakan kodefikasi.

    2.3 Jenis Jenis Teknik Pengumpulan Data

    Berikut ini ada beberapa teknik pengumpulan data penelitian yang biasa digunakan:

    Tes

    Data dalam penelitian dibagi menjadi 3 yaitu fakta, pendapat dan kemampuan.Instrumen TES digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnyakemampuan objek yang kita teliti.Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaianatau prestasi misalnya tes IQ, minat, bakat khusus dans sebagainya.

    Wawancara

    Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali datasecara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkandata yang valid dan detail.

    ObservasiObservasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejalayang tampak pada objek penelitian.

    Kuisioner atau Angket

    Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan caramemberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para respondenuntuk dijawab.Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahudengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan daripara responden .

    SurveiSurvei lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yangberkaitan dengan perumusan kebijakan dan bukan untuk pengembangan. Olehkarena itu Survei tidak digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Maka anehapabila penelitian yang ada hipotesisnya tetapi menggunakan instrumen survei.

  • 7 Analisis Dokumen

    Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen ini,kita diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapatmendukung penelitian kita, contohnya analisis RPP dan Silabus, apakah sudahkoherence apa belum dengan proses belajar mengajar di kelas

    2.4 Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data Kuantitatif

    Sugiyono (2012:7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode inisudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untukpenelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan padafilsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhikaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukandan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karenadata penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.

    Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakanuntuk mengumpulkan data. Meskipun insrumen penelitian telah teruji validitas danreliabilitsnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabilainstrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

    Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Dilihatdari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), padalaboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, padasuatu seminar, diskusi, dan lain-lain. Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulandata dapat menggunakan sumber primer (langsung), dan sumber sekunder (tidaklangsung). Dilihat dari cara atau teknik pengumpulan datanya dapat dilakukan denganinterview (wawancara), observasi, kuesioner (angket), skala psikologi, dan lain-lain.

    Menurut Sugiyono (2012:137) berdasarkan teknik pengumpulan data penelitiankuantitatif dapat dilakukan dengan cara:

    a. Teknik Interview (wawancara)

  • 8Pada umumnya interview dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagaipencari data (interviwer) dan yang lain sebagai sumber data (interviewee). Teknikpengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.

    Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:194), anggapan yang perlu dipegang olehpeneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:

    1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri

    2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapatdipercaya

    3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penelitikepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

    Wawancara dapat dilakukan dengan cara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapatdilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan telepon.

    1) Wawancara Terstruktur

    Dalam pengumpulan data, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitianberupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.Dalam melakukan wawancara, selain pengumpul data harus membawa instrumensebagai pedoman untuk wawancara, juga dapat membawa alat penunjang lainnya sepertitape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaanwawancara menjadi lancar.

    2) Wawancara Tidak Terstruktur

    Merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedomanwawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulandatanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besarpermasalahan yang akan ditanyakan.

    Wawancara ini, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau untuk penelitianyang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti

  • 9berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang adapada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atauvariabel yang harus diteliti.

    Dalam melakukan wawancara tidak terstruktur, peneliti dapat menggunakan caraberputar-putar baru menukik artinya pada awal wawancara, yang dibicarakan adalah

    hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan, dan bila sudah terbuka kesempatan untukmenanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan.

    Informasi atau data yang diperoleh dari wawancara sering bias (menyimpang dari yangseharusnya). Oleh karena itu, peneliti jangan memberi pertanyaan bias.

    b. Teknik Observasi

    Terdapat beberapa pengertian observasi menurut para ahli. Diantaranya:

    Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks,suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antarayang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013:203).

    Gall dkk memandang observasi sebagai suatu metode pengumpulan data dengan caramengamati perilaku dan lingkungan (sosial dan atau material) individu yang sedangdiamati (Sutoyo, 2012:85-86).

    Gibson, R.L & Mitchell, M.H memandang observasi sebagai teknik yang bisadimanfaatkan untuk memilah-milah derajat dalam membuat konklusi tentang orang lain,meskipun diakui bahwa penggunaan observasi juga perlu dilengkapi dengan metode laindalam penilaian manusia (Sutoyo, 2012:86).

    Observasi digunakan bila penelitaian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segipelakasanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasipartisipan (participant observation) dan observasi non partisipan (non participantobservation).

    1) Observasi Partisipan (Participant Observation)

  • 10

    Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedangdiamati atau sumber data penelitian. Observasi partisipan sering digunakan dalampenelitian eksploratif.

    2) Observasi Non Partisipan (Non Participant Observation)

    Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat aktif dan hanya sebagai pengamatindependen.

    Sedangkan menurut Sutoyo (2012:87), ada tambahan satu jenis observasi berdasarkanpelaksanaan pengumpulan data yaitu observasi kuasi partisipan. Observasi kuasipartisipan yaitu bila observer terlibat pada sebagian kegiatan yang sedang dilakukanoleh observee, sementara pada sebagian kegiatan yang lain observer tidak melibatkandiri.

    Dari instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasiterstruktur dan tidak terstruktur.

    1) Observasi Terstruktur

    Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentangapa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Pedoman waswancara terstruktur,atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.

    2) Observasi Tidak Terstruktur

    Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematistentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secarapasti tentang apa yang akan diamati. Dalam pengamatan tidak menggunakan nstrumenyang baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

    c. Teknik Angket

    Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan caramemberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untukdijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Sedangkan menurut Sutoyo (2012:189), Kuesioneratau angket merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data

  • 11

    faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta ataukebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Kuesioner cocok apabiladigunakan pada responden yang jumlahnya cukup besar dan tersebar di wilayah yangluas.

    Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013:200), prinsip dalam penulisan angketatau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yaitu:

    1) Prinsip Penulisan Angket

    Prinsip ini menyangkut beberapa faktor, diantaranya:

    a) Isi dan tujuan pertanyaan

    Isi pertanyaan berbentuk pengukuran atau bukan? Jiak berbentuk pengukuran, makadalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus disusun dalam skalapengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

    b) Bahasa yang digunakan

    Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan keadaan responden yang dapat disusundengan memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya, danframe of reference dari responden.

    c) Tipe dan bentuk pertanyaan

    Tipe pertanyaan dalam angket dapat tebuka atau tertutup dan bentuknya menggunakankalimat positif atau negatif.

    d) Pertanyaan tidak mendua

    Pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkanresponden untuk memberikan jawaban.

    e) Tidak menanyakan yang sudah lupa

    Setiap pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak menanyakan hal-hal yang sekiranyaresponden sudah lupa atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.

    f) Pertanyaan tidak menggiring

  • 12

    Pertanyaan angket sebaiknya tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yangjelek saja.

    g) Panjang pertanyaan

    Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuhresponden. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d30 pertanyaan.

    h) Urutan pertanyaan

    Urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari yang umum menuju yang khusus atauspesifik, atau dari yang mudah menuju yang sulit, atau diacak.

    2) Prinsip Pengukuran

    Angket yang diberikan merupakan instrumen penelitian guna mengumpulkan data.Sebelum instrumen diberikan kepada responden, maka instrumen tersebut harus diujivaliditas dan reliabilitas instrumennya terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang validdan reliabel.

    3) Prinsip Penampilan Fisik

    Penampilan fisik angket akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalammengisi angket. Sehingga, penampilan fisik instrumennya juga perlu diperhatikan.

    d. Skala Psikologi

    Syarifatul Azwar dalam Sutoyo (2012:189) mengemukakan bahwa skala psikologisdipandang sebagai alat ukur yang memiliki karakteristik khusus (a) cenderungdigunakan untuk mengukur aspek afektif-bukan kognitif, (b) stimulusnya berupapertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendakdiukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, (c)jawabannya lebih bersifat proyektif, (d) selalu berisi banyak item berkenaan denganatribut yang diukur, (e) respons subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benaratau salah, semua jawaban dianggap benar sepanjang sesuai keadaan yang

    sebenarnya, jawaban yang berbeda diinterpretasikan berbeda pula.

  • 13

    2.5 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

    Sugiyono (2012:7) metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru. Karenapopularitasnya belum lama, danamakan metode postpositivistik karena berlandaskanpada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karenaproses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metodeinterpretive karena data hasil penelitiannya lebih berkenaan dengan interpretasi terhadapdata yang ditemukan di lapangan.

    Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafatpostpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagailawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknikpengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifatinduktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna padageneralisasi.

    Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisiyang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak padaobservasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

    Teknik pengumpulan data kualitatif secara umum terdapat 4 macam yaitu:

    a. Observasi

    Nasution, dalam Sugiyono (2012:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasarsemua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitufakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itudikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehinggabenda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (bendaruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

    Sanafiah Faisal, dalam Sugiyono (2012:226) mengklasifikasikan observasi menjadiobservasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangandan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang takberstruktur (unstructured observation). Selanjutnya Spradley, dalam Sugiyono(2012:226) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu observasi partisipasi

  • 14

    yang pasif (pasive participation), observasi partisipasi yang moderat (moderateparticipation), observasi partisipasi yang aktif (active participation) dan observasipartisipasi yang lengkap (complete participation).

    b. Wawancara/interview

    Esterberg, dalam Sugiyono (2012:231) mendefinisikan interview sebagai berikut: ameeting of two persons to exchange information and idea through question andresponses, resulting in communication and joint construction of meaning about aparticular topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukarinformasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalamsuatu topik tertentu. Esterberg, dalam Sugiyono (2012:233) mengemukakan beberapamacam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pastiinformasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan instrumen penelitianberupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan), wawancarasemiterstruktur (pelaksanan wawancara lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukanpemasalahan secara lebih terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya),dan wawancara tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana penelititidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis danlengkap untuk pengumpulan datanya).

    c. Dokumen

    Sugiyono (2012:240), mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen, dokumenmerupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

    d. Triangulasi

    Sugiyono (2012:241), Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yangbersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yangtelah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, makasebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitumengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagaisumber data.

  • 15

    Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yangberbeda-beda untuk mendapat data dari sumber yang sama. peneliti menggunakanobservasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yangsama secara serempak. Triangulasi sumbe berarti, untuk mendapatkan data dari sumberyang bebeda-beda dengan teknik yang sama.

    2.6. Pengertian pengumpulan data non tes

    Tekhnik pengumpulan data non tes merupakan prosedur pengumpulan data yangdirancang untuk memahami pribadi murid yang pada umumnya bersifat kualitatif (nilaidari perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka). Tekhnik ini tidakmenggunakan alat-alat yang bersifat mengukur, tetapi hanya menggunakan alat yangbersifat menghimpun atau mendeskripsikan saja. Tekhnik ini terdiri dari beberapamacam jenis antara lain pengamatan, wawancara, angket, daftar cek, studi dokumen dansosiometri.

    2.7 Pengertian Penyajian Data

    Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikandalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pengambil keputusan. Penyajiandata ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik dengan keuntungan bahwa data tersebutakan lebih cepat dimengerti daripada disajikan dalam bentuk kata-kata.

    Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua carapenyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik datatersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.

    Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu :

    Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.

    Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkaladapat dibuat garis kecenderungan atau trend.

    Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan yang diperlukan untuk menuliskarangan. Data ini disebut informasi, setelah dievaluasi kebenarannya, data akan

  • 16

    menjadi fakta. Sebelum melakukan penyajian data, terlebih dahulu dilakukanpengumpulan data.

    Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitianyang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yangdiinginkan.Data yang disajikan harus sederhanaan jelas agar mudau dibaca.Penyajiandata juga dimaksudkan agar para pengamatd dapat dengan mudah memahami apa yangkita ajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

    Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yangdisebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah

    dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itudiperoleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalampembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapatmemberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalamtampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusundalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data danpembaca memahami data.

    2.9 Tujuan Penyajian Data

    Tujuan penyajian data adalah :

    1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakanhasil penelitian atau observasi

    2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti3. Memudahkan dalam membuat analisis data4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan

    akurat.

    5. Membandingkan 2 angka atau lebih6. Menunjukkan distribusi subjek menurut nilai atau kategori variabel tertentu7. Menampilkan perubahan nilai suatu variabel tertentu menurut waktu tertentu8. Menunjukkan hubungan antara 2 variabel

  • 17

    2.10 Macam macam Penyajian Data

    Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)

    Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentangkesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm bentuk tulisanhanya digunakan untuk memberikan informasi.

    Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidangsosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil penelitiankualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yangtelah dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadapsuatu program pemerintah atau program pelayanan pada manyarakat atau keberadaanpetugas kesehatan yang terdapat didaerah.

    Contoh

    Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakityang dipimpinnya.

    Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun

    ketahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat dibagian penyakitdalam.Dengan semakin banyak penderita yang menjalani rawat inap menunjukkanbahwa pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai.Yang masih harus kitatingkatkan adalah penambahan gedung dan sarana ynag dibutuhkan seperti tempattidur,terutam dibagian penyakit dalam

    Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel

    Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dandigunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran datayang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini,penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaranmengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalammenganalisis data tersebut. Macam macam penyajian data dalam bentuk tabel antaralain:

  • 18

    1. Tabel Baris KolomTabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yangdibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yangterdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan datakuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan matematika

    No Semester IP

    1 I 3,12

    2 II 3,00

    3 III 3,394 IV 3,37

    5 V 2,9

    6 VI 3,37 VII 3,4

    Tabel 1. Baris kolom

    2. Tabel KontingensiTabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabelini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas duafaktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnyaterdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x kdengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut TingkatSekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006

    JENISKELAMIN TINGKAT SEKOLAH

    JUMLAH

    SD SMP SMALaki laki 4756 2795 1459 9012Perempuan 4032 2116 1256 7404Jumlah 8790 4911 2715 16416

    Tabel 2. Tabel kontingensi

  • 19

    3. Tabel SilangData hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data

    juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanyaterdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengandemikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau duavariable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro,2004:42)

    Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data denganmenampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan datadengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhandan jumlah per gender.

    Contoh:

    Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang matapelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:

    No. Mata Pelajaran Jumlah1 Matematika 11

    2 Kimia 10

    3 Fisika 74 Biologi 6

    Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable

    No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai JumlahSiswa Laki -Laki

    SiswaPerempuan

    1 Matematika 8 3 11

    2 Kimia 4 6 10

    3 Fisika 5 2 7

    4 Biologi 2 4 6

    Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable

  • 20

    Macam macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

    Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafikfrekuensi. Pembuatan grafik frekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan daripembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkanpada tabel distribusi frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel distribusi frekuensiharus tetap dilakukan baik kita bermaksud maupun tidak bermaksud membuat grafikfrekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarikkarena data-data itu tersaji dalam bentuk visual. Gambar grafik frekuensi yang banyakdipergunakan dalam metode statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis.(Burhan Nurgiyantoro, 2004:43-44)

    1. Grafik Histogram / BatangHistogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable.Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagaisumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilaivariabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi.Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalahnilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:113)

    0123456789

    10

    51 57 58 64 65 71 72 78 79 85 86 92 93 99

    FREKUENSI

    FREKUENSI

  • 21

    2. Grafik PoligonPoligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatuvariable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengancara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadiabsisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri,2006:114)

    3. Grafik KurveKurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon.Gambar polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi dataskor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatankurve dilakukan dengan meratakan garis gambar polygon yang tidak rata danterlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata. (Burhan Nurgiyantoro,2004:49)

    4. Grafik Garis

    Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatukeadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampaksecara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis verticalyang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variabletertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikandalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 2 4 6 8

    & FREKUENSI

    & FREKUENSI

  • 22

    yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono,2002:34)Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran2012/2013 sebagai berikut:

    Ujian Semester ke Nilai1 80

    2 95

    3 60

    4 100

    5 85

    Diagram Lingkaran

    Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr.Sugiyono, 2002:37)Contoh: Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswadi smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    1 2 3 4 5Ujian Semester ke

    NILAI

    NILAI

  • 23

    No Penilaian Jumlah1 Sangat Suka 12

    2 Suka 13

    3 Tidak Suka 19

    4 Sangat Tidak Suka 6

    Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:1. Cari persentase masing-masing data tersebut.

    Sangat Suka = 100% = 24% Suka = 100% = 26% Tidak Suka = 100% = 38% Sangat Tidak Suka = 100% = 12%

    2. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.

    Sangat Suka = 360 = 86,4 Suka = 360 = 93,6 Tidak Suka = 360 = 136,8 Sangat Tidak Suka = 360 = 43,2

    3. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuklingkaran.

    24%

    26%38%

    12%

    Perbandingan pendapat siswamengenai matematika

    Sangat SukaSukaTidak SukaSangat Tidak Suka

  • 24

    Grafik Peta ( Map Diagram )Grafik ini berupa peta,biasa terdapat pada instansi yang mempunyaiwilayah kerja,seperti puskesmas,desa dan kecamatan.Grafik inidigunakan untuk mengetahui hal hal berikut:-Batas desa-Lokasi

    -Letak suatu produksi daerah-Dll

  • 25

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data merupakan hal penting dalampenelitian. Pengumpulan data dan instrumen penelitian adalah merupakan alat yangdigunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data dan disajikan dalam bentuksistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.

    Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kuantitatif ada beberapa caradiantaranya, angket (kuesioner), wawancara, dan observasi. Sedangkan pada penelitiankualitatif dapat menggunakan cara wawancara, dokumentasi, observasi dan triangulasi.

    Penyajian data harus dapat meringkas data, sehingga dapat menggambarkan informasi,sederhana, lugas dan komunikatif. Tujuan penyajian data adalah agar para penggunamudah dalam membaca data.

    3.2 Saran

    Penulis sepenuhnya menyadari akan kekurangan makalah kami, dengan penuhkerendahan hati, penulis menanti kritik/saran yang bersifat membangun gunamemperbaiki makalah selanjutnya

  • DAFTAR PUSTAKA

    Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:Universitas Terbuka.

    Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

    Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika.Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Nurmalia.2012.Statistik Pendidikan. PascaSarjana UNSRI LIA028StatistikPendidikan.html. Diakses pada tanggal 23 Maret 2015

    Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA SMA KelasXI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.

    sampul.pdf (p.1)BAB I.pdf (p.2-3)BAB II.pdf (p.4-25)bab iii.pdf (p.26)dapus.pdf (p.27)