volume 1 no 3 juni 2015 account - halaman resmi - pnj - …pnj.ac.id/upload/artikel/files/megawati...
TRANSCRIPT
Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk
dimuat pada terbitan
berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-
count.
Kirim artikel anda ke
Sesuaikan format tulisan an-
da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi
request for format ke email
diatas
Account
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
ISSN 2338-9753
Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.
Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI. Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.
Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.
Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.
Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211. Sujarwo, Bambang Waluyo.
Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.
Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229-236. Bambang Waluyo.
Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.
Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255. Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.
Volume 1 No 3 Juni 2015
Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-
sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-
bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset
terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Redaksi Account
menerima artikel penelitian untuk dimuat
pada terbitan berikutnya
yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.
Kirim artikel anda ke [email protected].
Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang,
atau kirim email dengan isi request for format ke email
diatas
Volume 1 No 3 Juni 2015
ISSN 2338-9753
Dari Redaksi
Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat mener-
bitkan jurnal ilmiah yang ketiga “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam
kesempatan terbitan ketiga ini (Vol 1 No 3 Edisi Juni 2015) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan per-
bankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan artikel dari
Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.
Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan dengan topic keuangan dan perbankan, di-antaranya mengenai implementasi Kinerja Pasar Modal, Analisis Merger an Akui-
sisi, Studi Transaksi Elektronik Banking.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama da-
lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian
dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.
Semoga bermanfaat
Depok Juni 2015
Pimpinan Redaksi
Volume 1 No 3 Juni 2015
ISSN 2338-9753
Susunan Redaksi:
Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin
Penangung Jawab :
Elly Mirati
Pimpinan Redaksi Ali Masjono
Tim Redaksi:
Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ah-mad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.
Mitra Bestari:
Dr. Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta)
Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya
Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa
hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,
mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan
bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.
Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi
hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk
menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 212
Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi
Implementasi Good Corporate Governance
(Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk)
Megawati Rahayu Chandra
Keuangan dan Perbankan, Politeknik Negeri Jakarta
Tetty Rimenda
Keuangan Perbankan, Politkenik Negeri Jakarta
Frianto Pandia
Keuangan Perbankan, Politeknik Negeri Jakarta
ABSTRACT
This research aims to factor variables according to theory and research have an influence on the
implementation of good corporate governance. The variables consists of five variables, there are organizational
culture, leadership style, organizational commitment, internal control and internal audit. Having formed several
factors of an existing variable, then test the effect of these factors on the implementation of good corporate
governancein the banking industry, in this case PT Bank Central Asia, Tbk as the study population. Analysis
method is a factor analysis to see the number of factor which are formed from existing variables. After that,
used regression analysis to examine the effect of the factors that have been formed. The result isthree factors
formed and showed that all the factors significantly influence on the good corporate governance implementation
in PT Bank Central Asia.
Keywords: organizational culture, leadership style, organizational commitment, internal control and internal
audit, good corporate governance implementation.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memfaktorkan variabel-variabel yang menurut teori dan penelitian mempunyai
pengaruh terhadap implementasi good corporate governance. Variabel-variabel pembentuk faktor terdiri atas
lima yaitu budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pengendalian internal dan audit
internal. Setelah terbentuk beberapa faktor dari variabel-variabel yang ada, selanjutnya menguji pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap implementasi good corporate governance dalam industri perbankan dalam hal
ini PT Bank Central Asia, Tbk sebagai populasi penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor
untuk melihat jumlah faktor yang terbentuk dari variabel yang ada. Lalu menggunakan analisis regresi
berganda untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang telah terbentuk. Dari analisis yang dilakukan, terbentuk
tiga faktor dari lima variabel yang diuji dan menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh signifikan
terhadap implementasi good corporate governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.
Kata Kunci: Budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pengendalian internal, audit
internal, implementasi good corporate governance.
Pendahuluan Latar Belakang
Krisis ekonomi global yang terjadi di
kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini
muncul karena kegagalan penerapan good
corporate governance. Di antaranya, sistem
regulatory yang buruk, Standar Akuntansi dan
Audit yang tidak konsisten, praktek perbankan
yang lemah, serta pandangan Board of Directors
(BOD) yang kurang peduli terhadap hak-hak
pemegang saham minoritas (Tadikapury, 2011).
Good corporate governance mendapatkan
perhatian luas setelah terjadinya berbagai krisis
ekonomi tidak terkecuali Indonesia. Akibat
buruknya tata kelola pemerintahan dan perusahaan
di Indonesia pada masa itu, menyebabkan
perekonomian Indonesia terpuruk dan industri
perbankan ikut terganggu pada saat itu, sehingga
Bank Indonesia sebagai regulator berupaya untuk
menyelamatkan industri perbankan dengan cara
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 213
pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI) kepada bank-bank yang bermasalah.
Indonesia mulai menerapkan prinsip tata
kelola perusahaan sejak menandatangani Letter of
Intent (LoL) dengan International Monetary Fund
(IMF) yang salah satu bagian pentingnya adalah
penjadwalan perbaikan pengelolaan perusahaan di
Indonesia.
Langkah kongkrit yang dilakukan Bank
Indonesia sebagai regulator yaitu mengeluarkan
PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006
tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governancebagi Bank Umum. Bank Indonesia
menyadari bahwa semakin kompleks permasalahan
yang dihadapi oleh bank, maka semakin tinggi pula
kualitas good corporate governance yang perlu
diimplementasikan oleh dunia perbankan.
Tujuan dari peraturan tersebut adalah
untuk meningkatkan kinerja bank, melindungi
kepentingan stakeholders dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku
umum pada perbankan. Peningkatan kualitas
pelaksanaan good corporate governance
merupakan salah satu upaya untuk memperkuat
kondisi internal perbankan nasional sesuai dengan
visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
(Pamungkas, 2013).
Saat ini, industri perbankan dalam setiap
kegiatan usahanya menerapkan fungsi tata kelola
perusahaan (good corporate governance).Good
corporate governance telah menjadi salah satu
standar dalam menilai tingkat kesehatan bank yang
kini disebut dengan RGEC. RGEC merupakan
singkatan dari Risk, Good Corporate Governance,
Earning dan Capital.
Keberhasilan penerapan good corporate
governance dapat dipengaruhi faktor internal dan
faktor eksternal perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan. Dari salah satu faktor internal yang
mempengaruhi penerapan good corporate
governance yaitu budaya organisasi
(Lestari,2013;2)
Berbagai penelitian memaparkan adanya
korelasi yang kuat antara budaya perusahaan
dengan good corporate governance, yang berarti
semakin kuat penerapan budaya perusahaan maka
semakin tinggi penerapan good corporate
governance. Hal ini dikarenakan ada kesamaan
fungsi antara budaya organisasi dan good
corporate governance dimana budaya organisasi
dan good corporate governance sama-sama
memiliki fungsi sebagai acuan untuk pembuatan
keputusan dari sebuah organisasi (Rindang dan
Asteria, 2007).
Sejalan dengan penelitian Rindang dan
Asteria (2007), dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Aryadi (2006) tentang budaya perusahaan
terhadap pelaksanaan good corporate governance
menemukan bahwa budaya perusahaan memiliki
pengaruh yang positif terhadap pelaksanaan good
corporate governance dimana semakin tinggi
budaya perusahaan yang diterapkan maka semakin
baik pelaksanaan good corporate governance
dalam perusahaan tersebut.
Selain budaya perusahaan, terdapat
variabel-variabel lain yang mempengaruhi
penerapan good corporate governance. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan
Kompyurini (2007) dengan menggunakan variabel
penelitian yaitu komitmen organisasi, pengendalian
intern, penerapan good corporate governance dan
kinerja yang dilakukan di rumah sakit dan diukur
dengan pendekatan balance scorecard. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi,
gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan
pengendalian intern secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penerapan good
corporate governance.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memfaktorkan variabel-variabel yang menurut teori
dan penelitian mempunyai perngaruh terhadap
implementasi good corporate governance.
Selanjutnya akan melihat pengaruh faktor-faktor
yang telah terbentuk terhadap implementasi good
corporate governance dalam industri perbankan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah
yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. faktor apa saja yang akan terbentuk dari
variabel-variabel yang telah dipaparkan dari
para peneliti terdahulu?
2. faktor apa saja yang bepengaruh terhadap
implementasi good corporate governance?
Metode Penelitian Variabel Bebas dalam Penelitian
1. Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan
yang telah berlangsung lama dan dipakai serta
diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai
salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas
kerja para karyawan dan manajer perusahaan
(Fahmi, 2013:50). Budaya dari perusahaan
memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu
organisasi dalam cakupan yang lebih luas dan
mendalam serta merupakan elemen dasar bagi
terciptanya suatu iklim perusahaan yang ideal
untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehingga
budaya merupakan sebuah pola yang dipelajari dan
dipegang oleh suatu organisasi yang membedakan
organsasi tersebut dengan organisasi lainnya.
Untuk mewujudkan pelaksanaan good
corporate governance yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku, diperlukan budaya
organisasi yang mendukung pelaksanaan good
corporate governance di dalam sebuah organisasi.
Dalam implementasi good corporate governance
perlu dikaji mengenai kesiapan dan kondisi budaya
organisasi yang dari perusahaan karena terdapat
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 214
hal-hal yang harus dilaksanakan secara
berkesinambungan terhadap kondisi budaya
organisasi yang kondusif dan penting dalam
implementasinya terhadap good corporate
governance.
2. Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang
mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana
mengarahkan mempengaruhi dan mengawasi orang
lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan
perintah yang direncanakan. Untuk memahami
definisi kepemimpinan secara lebih dalam, ada
beberapa definisi kepemimpinan yang
dikemukakan oleh para ahli, seperti Robbins
(2001:314) menyatakan bahwa: “kemampuan
untuk mengarahkan kelompok untuk mencapai
tujuan”. Griffin (2003:68) mengatakan bahwa
pemimpin adalah individu yang mampu
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus
mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah
individu yang diterima oleh orang lain sebagai
pemimpin.
Organisasi yang memperlihatkan
kehebatannya dalam corporate governance selalu
mempunyai pemimpin yang mampu berinteraksi
dengan baik kepada seluruh jajaran karyawan di
dalam perusahaan. Pemimpin juga berperan
sebagai jembatan yang mampu menghubungkan
antara pihak shareholders dan pihak stakeholders.
Oleh karena itu, pemimpin sangat mempunyai andil
dalam menerapkan dan menjalankan prinsip-
prinsip good corporate governance dalam
perusahaan.
3. Komitmen Organisasi Konsep tentang komitmen organisasi
berkembang pada studi awal mengenai loyalitas
individu yang diharapkan ada pada diri karyawan.
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana
seseorang karyawan memihak organisasi tertentu
serta tujuan dan keinginnya untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Komitmen terhadap organisasi artinya
lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena
meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan
untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi
bagi kepentingan organisasi demi pencapaian
tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen
organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap
organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan dan
identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan. Dengan
kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan
loyalitas karyawan pada organisasi dan proses
berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi
dan keberhasilan serta kemajuan yang
berkelanjutan. Sehingga, akan tercipta kondisi kerja
yang kondusif yang membuat organisasi dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
4. Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan proses
yang dirancang oleh manajemen organisasi untuk
mendukung pencapaian tujuan sebuah perusahaan
(Lestari, 2013;6). Selain itu, pengendalian intern
juga merupakan salah satu cara untuk
mengendalikan kegiatan yang ada di organisasi
untuk menjaga sebuah organisasi dan
meminimalkan hambatan atau risiko yang akan
dihadapi organisasi. Dengan diterapkannya
pengendalian intern secara efektif, maka organisasi
telah menerapkan prinsip-prinsip good corporate
governance yaitu transparansi, akuntabilitas dan
pertanggungjawaban. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance akan berhasil jika didukung oleh
pengendalian intern yang efektif dari organisasi
tersebut.
5. Audit Intern The Institute of Professional Practice
Framework (1999) mendefinisikan audit intern
sebagai berikut: “Internal audit adalah independen,
obyektif jaminan dan aktivitas konsultasi yang
dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi untuk mencapai tujuannya
dengan membawa pendekatan disiplin yang
sistematis untuk mengevaluasi meningkatnya
efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan
proses tata kelola”.
Dalam kaitannya dengan implementasi
good corporate governance dapat dijelaskan
melalui esensi good corporate governance itu
sendiri terkait pula dengan teori keagenan. Dalam
perekonomian modern, manajemen dan
pengelolaan perusahaan banyak dipisahkan dari
kepemilikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan
teori keagenan yang menekankan pentingnya
pemilik perusahaan (shareholders) menyerahkan
pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga
professional yang disebut agen yang lebih mengerti
dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Oleh karena
itu, peranan audit intern akan berguna untuk
mengawasi penerapan good corporate governance
dalam rangka menjaga hubungan antara pemilik
perusahaan dan pengelola perusahaan.
Variabel Dependen dalam Penelitian
Good Corporate Governance Corporate governance merupakan salah
satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi
ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan
antara manajemen perusahaan, dewan komisaris,
para pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Corporate governance juga memberikan suatu
struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-
sasaran dari suatu perusahaan dan sebagai sarana
untuk menentukan teknik monitoring kinerja
(Darmawati,et al 2004).
Bank dunia memberikan definisi good
corporate governance sebagai kumpulan hukum,
peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib di penuhi,
yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber
perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna
menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 215
Dalam implementasi good corporate
governance, setiap bank harus memastikan bahwa
asas-asas good corporate governance diterapkan
pada setiap aspek bisnis dan seluruh jajaran bank.
Asas good corporate governance meliputi
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kewajaran.
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
populasi PT Bank Central Asia, Tbk dengan
sampel sebanyak 60 orang dari Divisi Audit Intern
dari perusahaan tersebut. Secara umum, jumlah
sampel yang dianjurkan adalah antara 50-100
sampel. Atau bisa dengan patokan rasio 10:1 dalam
arti untuk satu variabel seharusnya ada 10 sampel
(Santoso, 2002;94).
Teknik Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data
yang dihasilkan dari kuisioner penelitian ini
menggunakan analisis faktor dan analisis regresi
berganda. Analisis faktor digunakan untuk
mereduksi variabel yang ada dan saling berkorelasi,
dimana dalam penelitian ini diindikasikan adanya
keterkaitan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Variabel yang mempunyai korelasi akan
menjadi satu faktor sehingga dapat memenuhi
syarat untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel
dependen. Sebelum melakukan analisis faktor,
terlebih dahulu dilakukan pengujian apakah
himpunan data layak dianalisis dengan
menggunakan analisis faktor (measure of sampling
adequacy). Di dalam analisis faktor, terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengestimasi nilai dari pembobot faktor dan ragam
khusus. Dalam penelitian ini menggunakan metode
komponen utama. Setelah memperoleh model
analisis faktor dimana tujuan faktor adalah untuk
memilih sejumlah variabel baru yang akan disbut
faktor dimana faktor tesebut dapat menjelaskan
total keragaman data. Adapun pemilihan faktor
didasarkan pada total keragaman data yang dapat
dijelaskna oleh sejumlah faktor yaitu minimal
80%-90% (Jhonson dan Winchern, 2002).
Seringkali suatu variabel nampaknya tidak
langsung mempunyai korelasi dengan faktor
manapun sehingga masuh sulit untuk menentukan
variabel tersebut masuk ke dalam salah satu faktor
yang terbentuk. Faktor-faktor dalam penelitian ini
menggunakan rotasi orthogonal yaitu varimax
diaman orthogonal tidak akan merubah nilai
komunalitas akan tetapi propori keragaman
variabel yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor
akan berubah. Selanjutnya faktor-faktor yang telah
terbentuk dari variabel asal lalu dianalisis regresi
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari faktor-faktor yang telah terbentuk terhadap
implementasi good corporate governance sebagai
variabel dependen.
Hasil dan Pembahasan Analisis Faktor
Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)
Hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dalam
penelitian ini sebesar 0,801 yang berarti bahwa
himpunan data yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan baik untuk dilakukan analisis lebih
lanjut. Selanjutnya hasil uji Measure of Sampling
Adequacy (MSA) menunjukkan bahwa analisis
dapat dilakukan tanpa ada variabel yang harus
dikeluarkan.
Metode Ekstraksi Nilai Pembobot Initial Extraction
Budaya 1,000 ,830
Gaya_kepemi
mpinan
1,000 ,793
Komitmen_
organisasi
1,000 ,979
Pengendalian
_intern
1,000 ,830
Audit_intern 1,000 ,966
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara
variabel-variabel asal dengan faktor umum yang
terbentuk dapat dilihat dari nilai komunalitasnya.
Nilai komunalitas dapat menjelaskan proporsi
keragaman variabel asal yang dapat dijelaskan oleh
faktor umum yang terbentuk. Variabel komitmen
organisasi mempunyai nilai komunalitas tertinggi
yaitu sebesar 0,979 dimana 97,9% keragaman
variabel presentase dapat dijelaskan oleh faktor
umum yang terbentuk. Selanjutnya penentuan
jumlah faktor dalam penelitian ini berdasarkan total
keragaman data yang dapat dijelaskan sesuai
dengan teori yang ada. Terbentuk tiga faktor yang
dapat menjelaskan keragaman data yang terjadi
sebesar 87,955%. Menurut Jhonson dan Whincern
(2002) pemilihan faktor dapat didasarkan pada total
keragaman data yang dapat dijelaskan oleh
sejumlah faktor yaitu minimal 80% sampai dengan
90%.
Compo
nent
Initial Eigenvalues
Total % of
Variance
Cumulative
%
1 3,055 61,108 61,108
2 ,901 18,010 79,119
3 ,442 8,836 87,955
4 ,373 7,469 95,424
5 ,229 4,576 100,000
Ketiga faktor utama juga menghasilkan matriks
pembobot faktor yang nilai-nilai di dalamnya
merupakan koefisien antara faktor umur dengan
masing-masing variabel asalnya. Semakin nilai
pembobot faktor maka semakin erat hubungan
antara faktor umum dengan variabel asal. Nilai
tersebut akan digunakan untuk menentukan
penempatan variabel asal ke dalam salah satu
faktor. Component Matrixa
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 216
1 2 3
Budaya ,907 ,036 -.075
Gaya_kepemimpinan ,812 -,266 -,252
Komitmen_organisasi ,674 -.592 ,417
Pengendalian_intern ,848 ,191 -,273
Audit_intern ,632 ,665 ,353
Extraction Method: Principal Component Analysis
Namun terkadang terjadi kemiripan nilai
korelasi dari suatu variabel terhadap suatu faktor
dan faktor lainnya sehingga masih sulit untuk
menentukan variabel-variabel yang masuk ke
dalam masing-masing faktor yang telah terbentuk.
Seperti yang ditunjukkan dalam faktor 1, dimana
nilai pembobot faktor dari lima variabel hampir
mendekati satu sama lain. Pada faktor 2
menunjukan nilai pembobot faktor variabel budaya
dan pengendalian intern saling mendekati tetapi
sangat lemah dalam menjelaskan keragaman data.
Sehingga masih sulit ditentukan variabel mana saja
yang masuk ke dalam faktor 1, faktor 2 dan faktor
3. Oleh karena itu, perlu dilakukan rotasi terhadap
matriks pembobot tersebut. Agar dapat terlihat jelas
variabel-variabel yang masuk ke dalam faktor1,
faktor 2 dan faktor 3. Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
Budaya ,750 ,389 ,341
Gaya_kepemimpinan .799 ,033 ,393
Komitmen_organisasi ,282 ,064 ,946
Pengendalian_intern ,823 ,379 ,094
Audit_intern ,245 ,950 ,053
Extraction Method: Principal Component Analysis Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a
Hasil rotasi varimax pada tabel diatas,
menunjukkan distribusi variabel terlihat secara
lebih jelas dan nyata. Berdasarkan nilai pembobot
hasil rotasi, setiap variabel akan masuk ke dalam
satu faktor saja dimana nilai pembobot tertinggi
berada pada faktor tersebut dibandingkan pada
faktor lainnya. Seperti variabel budaya organisasi,
gaya kepemimpinan dan pengendalian intern
mempunyai nilai pembobot tertinggi dalam faktor 1
sehingga dapat dikelompokan kedalam faktor 1.
Adapun variabel pembentuk setiap faktor beserta
nilai pembobotnya secara lebih rinci dapat terlihat
pada tabel sebagai berikut.
Faktor Variabel asal Nilai
pembobot
Faktor
1
Budaya organisasi
Gaya
kepemimpinan
Pengendalian intern
0,750
0,799
0.823
Faktor Audit intern 0,950
2
Faktor
3
Komitmen
organisasi
0,946
Analisis Regresi Berganda
Uji Normalitas Pengujian normalitas mrupakan pengujian tentang
kenormalan distribusi residual yang diperlukan
dalam analisis regresi.
Grafik p-plot berbentuk titik-titik menyebar di
sektar garis diagonal tidak menyimpang jauh dari
garis diagonal dan seimbang di sisi kanan dan kiri
garis yang berarti bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
menunjukkan bahwa data dalam penelitian in bebas
dari asumsi multikolinearitas dimana nilai
tolerance faktor 1, faktor 3 dan faktor 3 yang telah
terbentuk sebelumnya yaitu > 1,0 dan nilai VIF
variabel tersebut <10.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
Uji Heterokedastisitas Dalam penelitian ini, untuk mengetahui
heterokedastisitas digunakan uji Park agar dapat
mengetahui besar nilai signifikan pada penelitian
ini. Berikut adalah tabel Uji Park yang
menunjukkan uji heterokedastisitas dari model
regresi yang digunakan.
ANOVAa
Model Sig.
Regression
1 Residual
Total
0,172b
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 217
Dari uji Park menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,172 atau sebesar 17,2% yang
berarti bahwa lebih besar dari asumsi uji Park yaitu
5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data dalam penelitian ini tidak terdapat gejala
heterokedastisitas.
Uji Signifikansi Model Regresi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,767a ,589 ,567 5,21647
a. Predictors: (constant), REGR factor score 3 for
analysis 1, REGR factor score 2 for analysis 1,
REGR factor score 1 for analysis 1
b. Dependent Variable: gcg
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi
dengan bantuan SPSS, model persamaan pada tabel
diatas memperlihatkan faktor-faktor yang terbentuk
sebelumnya secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap penerapan good corporate
governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.
Determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,567
menunjukkan bahwa 56,7% variabel dependen
yaitu penerapan good corporate governance dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor yang telah dibentuk
sebelumnya. Sedangkan sisanya sebesar 43,3%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam peneitian ini.
Uji Hipotesis Keberartian (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,
yaitu apakah faktor 1, faktor 2 dan faktor 3 benar-
benar berpengaruh terhadap variabel Y (penerapan
good corporate governance). Hasil analisis
berdasarkan tabel adalah sebagai berikut:
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf
signifikansi sebesar 5%, maka : Jika F hitung> F tabel
maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel
bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam
penelitian ini, nampak bahwa F tabel sebesar
2,38607 dan F hitung 26,742 dengan probabilitas
0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0,005 dan Fhitung> F tabel maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi faktor-faktor yang
telah terbentuk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketiga faktor tersebut berpengaruh secara simultan
terhadap penerapan good corporate governance.
Uji Signfikansi Koefisien Korelasi (Uji t) Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std.
Error
Beta
(Constant)
Factor 1
Factor 2
Factor 3
82,180
3,582
4,406
2,181
,673
,679
,679
,679
,452
,556
,275
a. Dependent Variable: gcg
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa
persamaan regresi berganda yang diperoleh dari
hasil analisis yaitu Y = 82,180 + 3,582 X1 + 4,406
X2+ 2,181 X3. Dengan kata lain, maka dari
persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 82,180 menyatakan bahwa
besarnya Y adalah 82,180 dengan asumsi
bahwa X1, X2 dan X3 bernilai konstan.
2. Faktor 1 menghasilkan nilai t hitung sebesar
5,274 dengan probabilitas signifikansi sebesar
0,000. Karena probabilitas kurang dari 0,05
dan ttabel sebesar 2,004879, maka dapat
disimpulkan bahwa secara individual faktor 1
dapat mempengaruhi secara nyata terhadap
variabel Y (penerapan good corporate
governance). Dimana koefisien regresi X1
sebesar 3,582 menyatakan bawa setiap
penambahan 1 (satuan) nilai X1 akan
meningkatkan Y sebesar 3,582.
3. Faktor 2 menghasilkan t hitung sebesar 6,488
dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000.
Karena probabilitas kurang dari 0,05 dan t hitung
> t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa secara
individual faktor 2 dalam mempengaruhi
secara nyata terhadap variabel Y (penerapan
good corporate governance). Dimana
koefisien regresi X2 sebesar 4,406 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 (satuan) nilai X2
akan meningkatkan Y yaitu sebesar 4,406.
4. Faktor 3 menghasilkan thitung sebesar 3,212
dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002.
Karena probabilitas kurang dari 0,05 dan thitung
> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa secara
individual faktor 3 dalam mempengaruhi
secara nyata terhadap variabel Y (penerapan
good corporate governance). Koefisien regresi
X3 sebesar 2,181 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1(satuan) nilai X3 akan
meningkatkan Y yaitu sebesar 2,181.
Pembahasan Budaya organisasi yang terbentuk dalam
perusahaan sangat mendukung implementasi good
corporate governance dimana harus dilaksanakan
secara berkesinambungan. Penerapan good
corporate governance juga dipegaruhi oleh
pengendalian intern suatu perusahaan, kondisi ini
memperlihatkan bahwa semakin baik pengendalian
intern yang ada dalam suatu perusahaan maka
semakin baik pula implementasi good corporate
governance. Pengendalian intern yang dilakukan
oleh perusahaan dan budaya perusahaan yang
terbentuk tidak terlepas dari gaya kepemimpinan
yang diterapkan dalam perusahaan tersebut
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 218
sehingga ketiga variabel ini saling berkaitan satu
dan lainnya. Dengan adanya gaya kepemimpinan
yang baik dan pengendalian intern yang efektif,
maka prinsip-prinsip good corporate governance
dapat dijalankan dengan baik dalam perusahaan.
Hal ini didukung oleh temuan Wiratno et all (2011)
yang menyatakan bahwa budaya organisasi, gaya
kepemimpinan dan pengendalian intern berengaruh
terhadap penerapan good corporate governance.
Perubahan pada variabel asal yaitu audit
intern dapat menyebabkan perubahan pada faktor
2. Adapun peningkatan faktor 2 karena audit intern
yang dilakukan perusahaan yang baik, sehingga
memberikan pengaruh terhadap implementasi good
corporate governance dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) nilai
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang
berarti bahwa faktor 2 berpengaruh signifikan
terhadap implementasi good corporate governance
sebagai variabel dependen.
Salah satu pihak yang terkait dalam
pelaksanaan good corporate governance adalah
audit intern. Dalam perusahaan, audit intern
dilaksanakan guna membantu manajemen
prusahaan agar dapat dapat menjalankan tanggung
jawab secara efektif dan efisien. Audit intern
berfungsi sebagai supervisi yang memastikan
bahwa seluruh divisi dalam perusahaan telah
melaksanakan ketentuan-ketentuan pelaksanaan
good corporate governance. Oleh karena itu, faktor
audit intern sangatlah penting dalam melakukan
evaluasi sistem pengawasan dalam pengelolaan
usaha termasuk dalam mengevaluasi sejauh mana
perusahaan telah mengimplementasikan good
corporate governance dalam perusahaan.
Perubahan pada variabel asal yaitu
komitmen organisasi dapat menyebabkan
perubahan pada faktor 3. Adapun peningkatan
faktor 3 karena komitmen organisasi yang dimiliki
tiap-tiap karyawan sangat tinggi sehingga
memberikan pengaruh terhadap implementasi good
corporate governance dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) nilai
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang
berarti bahwa faktor 3 berpengaruh signifikan
terhadap implementasi good corporate governance
sebagai variabel dependen.
Dalam menjalankan peraturan-peraturan
demi terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik
dibutuhkan komitmen dari para karyawan untuk
menjalankannya yang kemudian akan
meningkatkan kinerja para karyawan dalam
perusahaan tersebut. Dengan adanya komitmen
organisasi yang tinggi dalam diri para karyawan,
akan menciptakan kondisi kerja yang kondusif
yang membuat organisasi dapat berjalan seara
efektif dan efisien.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
dan pembahasan pada bab sebelumnya adalah
sebagai berikut:
1. Dari lima variabel yang digunakan, telah
terbentuk tiga faktor yang masing-masing
adalah faktor 1 yang terbentuk dari budaya
organisasi, gaya kepemimpinan dan
pengendalian intern. Faktor 2 yang terbentuk
dari variabel audit intern dan faktor 3 yang
terbentuk dari variabel komitmen organisasi.
2. Dari ketiga faktor yang terbentuk dari analisis
faktor, ketiga faktor tersebut terbukti
berpengaruh signifikan terhadap implementasi
good corporate governance. Berdasarkan hasil
uji t dimana persamaan yang diperoleh yaitu
Y= 82,180 + 3.582 X1 + 4,406 X2 + 2,181 X3.
Faktor 2 mempunyai pengaruh yang lebih
besar terhadap implementasi good corporate
governance, kemudian disusul oleh faktor 1
dan faktor 3.
3. Faktor-faktor yang terbentuk dalam penelitian
ini terbukti berpengaruh secara signifikan
terhadap implementasi good corporate
governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.
Daftar Pustaka Darmawati, Deni dkk. 2004. Hubungan Corporate
Governance dan Kinerja Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi VII,
Denpasar, 2-3 Desember 2004
Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi: Teori,
Aplikasi dan Kasus. Bandung: Penerbit
Alfabeta
Greening van Hennie dan Sonja Brajovic
Bratanovic. 2011. Analysing Banking Risk
(Analisis Risiko Perbankan). Jakarta:
Penerbit Salemba Empat
Pamungkas, Ichsan. 2013. Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Good Corporate
Governance Rating (Studi Kasus pada
Perusahaan yang Terdaftar dalam
Laporan Indeks CGPI Tahun 2009-2011).
Skripsi. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Jhonson .A. Richard and Wichern.W. Dean. 2002.
Applied Multivariate Statistical Analysis,
Fifth edition. New Jersey: Prentince Hall
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2013.
Prinsip Dasar dan Pedoman Pelaksanaan
Good Corporate Governance Perbankan
Indonesia. Jakarta: KNKG
Lestari, Morita Indah. 2013. Pengaruh Budaya
Organisasi dan Pengendalian Intern
Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance (Studi
Empiris pada Rumah Sakit Umum di Kota
Padang)
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Prasetyo dan Nurul Kompyurini. 2007. Analisis
Kinerja Rumah Sakit Daerah dengan
Pendekatan Balanced Scorecard
Berdasarkan Komitmen Organisasi,
Pengendalian Intern dan Penerapan
Prinsip-Prinsip Good Corporate
Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 219
Governance (GCG) (Survei Pada Rumah
Sakit Daerah di Jawa Timur). Jurnal
disajikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi X, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 26-28 Juli.
Rindang dan Asteria. 2013. Analisis Hubungan
Peranan Budaya Perusahaan Terhadap
Penerapan Good Corporate Governance
Pada PT Aneka Tambang, Tbk. Journal
the WINNERS. 8: 126-138.
Robbins, Stephen. 2001. Organizational Behavior.
New Jersey: Prentice Hall
Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Tadikapury, Violetta Jingga. 2013. Penerapan
Good Corporate Governance (GCG) pada
PT Bank X Tbk, Kanwil X. Skripsi.
Makassar. Universitas Hasanuddin.
Zarkasyi, Wahyudin. 2008. Good Corporate
Governance Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan dan Jasa
Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.
Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk
dimuat pada terbitan
berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-
count.
Kirim artikel anda ke
Sesuaikan format tulisan an-
da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi
request for format ke email
diatas
Account
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
ISSN 2338-9753
Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.
Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI. Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.
Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.
Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.
Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211. Sujarwo, Bambang Waluyo.
Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.
Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229-236. Bambang Waluyo.
Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.
Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255. Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.
Volume 1 No 3 Juni 2015
Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-
sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-
bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset
terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Redaksi Account
menerima artikel penelitian untuk dimuat
pada terbitan berikutnya
yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.
Kirim artikel anda ke [email protected].
Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang,
atau kirim email dengan isi request for format ke email
diatas
Volume 1 No 3 Juni 2015
ISSN 2338-9753
Format Penulisan Artikel
Judul
Nama Penulis Pertama
Program studi, Nama PT,
alamat email
Nama Penulis Kedua
Program studi, Nama PT,
alamat email
Abstract (bhs Inggris)
Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan
Latar belakang Tujuan
Permasalahan
Review Pustaka
Metode Penelitian
Pembahasan Kesimpulan
Daftar Pustaka
Ketentuan:
Item Ketentuan
Ukuran kertas A4
Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case
Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:
Times New Roman 12 Point, Italic
Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.
Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point
Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case
Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom
Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.
Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman
Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya
Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini
Volume 1 No 3 Juni 2015
ISSN 2338-9753
Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta
Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.
Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537