k3 dan hukum ketenagakerjaan - pnj

52
sebuah pengantar …

Upload: others

Post on 15-Jan-2022

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

sebuah pengantar …

Kemajuan teknologi → penggunaan bahankimia dalam industri & kehidupan sehari-harisemakin meningkat.

Disamping bermanfaat bahan kimia jugaberpengaruh negatif terhadap manusia,hewan, tumbuh-tumbuhan maupunlingkungan.

Aspek kuantitas atau jumlah/dosis sangatmenentukan dalam menilai toksisitas suatu zat

2

Cabang Ilmu toksikologi antara lain :

1. Farmako Toksikologi

Farmako toksikologi diperlukan unutk penelitianterhadap daya racun obat-obatan, merupakan ilmutoksikologi tertua

2. Toksikologi makanan dan kosmetika

Untuk memenuhi kebutuhan pengawetan dan penyimpaan, agar produksi pangan dan kosmetikaterus ditingkatkan

3. Toksikologi Pestisida.

Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat oleh manusia untuk membunuh oerganisme pengganggudan insekta penyebar penyakit. Perlu dilakukanpenelitian agar pestisida spesifik membunuhorganisme target dan tidak menggaggu lingkungantermasuk manusia.

3

4. Toksikologi Industri

Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, maka perludilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, berdasarkan jenis bahanyang digunakan.

5. Toksikologi Militer

Dalam berperang selain menggunakan senjata taham jugamenggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis.

6. Toksikologi Forensik

bidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematianseseorang Contoh Munir

7. Toksikologi Medis

Bidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap organ manusia

8. Toksikologi Lingkungan

Semua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan manusia akanmasuk ke lingkungan, maka perlu di kaji toksikologi di dalamlingkungan.

4

PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI

3. Cabang Toksikologi ?

ToksikologiLingkungan

Toksikologi

ToksikologiEkonomi

ToksikologiKehakiman/ Kedokteran Kehakiman

ToksikologiLingkungan

ToksikologiIndustri

ToksikologiPertanian/Hama & Pestisida

Farmakologi

5

Toksikologi : ilmu yg mempelajaripengaruh merugikan suatuzat/bahan kimia pada organismehidup atau ilmu tentang racun.

Toksikologi industri membahas ttgbahan beracun yg ada di tempatindustri / tempat kerja, bagaimanausaha pencegahannya, shg bekerjadg selamat

6

Bahan toksik atau racun adalahbahan kimia yg dlm jumlah relatifsedikit, berbahaya bagi kesehatanatau jiwa manusia.

Toksisitas atau derajat racunmerupakan kemampuan suatubahan toksik utk menimbulkankerusakan pd organisme hidup

7

8

Bahan kimia merupakan permasalahan besar bagi

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

Toksikologi industri sebagai cabangdari ilmu K3

▪ jangka pendek

▪ jangka panjang

▪ derajat bahaya bhn kimia tergantung :

❑ sifat fisika

❑ toksisitas

❑ bagaimana penggunaan

❑ lingkungan

9

▪Akut :

➢ waktu singkat

➢ dosis tinggi

➢ efek terasa langsung

▪ kronis :

✓ waktu kontak lama

✓ dosis rendah

✓ efek terasa pada waktu yg lama

10

▪ Lokal (bahan korosif, iritatif) - sistemik

▪ revesibel (efek hilang jk pajanan dihentikan) -irreversible

▪ efek langsung (segera tjd stlah pajanan) - efek ygtertunda

11

▪ Chemical toxicant : bahan kimia

▪ biological toxicant :

▪bacterial toxicant

▪botanical toxicant

12

▪Hubungan dosis respons :

o Lethal dose (LD)

o Effective dose (ED)

o Toxic Dose (TD)

▪Tingkat racun : LD50

( dosis menyebabkan 50% hewanpercobaan mati) dlm mg/kg.BB

13

▪Tingkatan toxic ditentukan oleh LD50

tingkat LD50

➢ amat sangat beracun ≤ 1

➢ sangat beracun 1 - 50

➢ beracun 51 - 500

➢ agak beracun 501 - 5000

➢ praktis tdk beracun 5001 – 15.000

➢ relatif tdk berbahaya > 15.000

14

15

senyawa LD50 (mg/kg.bb)

▪ Gliserol 25.200

▪ Etanol 10.300

▪ ethilen glikol 8.500

▪ Asam akrilat 2.600

▪ hidroquinon 320

▪ nikotin 1

▪ dioxin 0,001

▪ botulinus toxin 0,00001

16

17

▪ Sifat fisika – kimia bhn : jenis, komposisi, wujud,

sifat fisika, kemurnian, kestabilan & reaktivitasbahan

▪ kondisi kontak badan : konsentrasi, kuantitas, tipe kontak, lama kontak

▪ keadaan personil : gen, imun, nutrisi, hormonal, umur, jenis kelamin, kesehatan

▪ kondisi lingkungan : bagamana bahan kimiaterbawa, adanya bahan kimia lain

18

Absorbsi distribusi

eliminasi toksik organ target

ekskresi

19

▪ Paru - paru

▪ liver

▪ ginjal

▪ SSP

▪ kulit

▪ darah

20

▪ pengaruh pada darah :

▪ hypoxia :

o CO – HbCO (200 kali HbO)

o nitrit, nitrat, amino aromatis

▪ cytotoxic hypoxia : intervensi pd metabolisme

o CN- , HS-

▪ blood disorder

21

22

▪ hepar : organ pertama penerima bahanterabsorpsi

▪ sensitif thd bhn kimia terabsorpsi

▪ bbrp logam berat merupkan racun bagi hepar

Karbon tetraklorida Aflatoksin

Dimetil nitrosamin Vinilklorida

Etil alkohol Arsen

Trinitro toluen Toluen diamin

Nitrobenzen Trikloretilen

Tetrakloretilen PCB3

Trikloretan Selenium23

24

▪ ginjal : sgb penyaring

▪ bhn toxic bg ginjal :

❑ logam berat : Cd, Hg, Pb, As, Cr

❑ solven organik : karbon tetrachlorida, khloroform

25

▪ bhn pengacau & perangsang sistem syaraf :

✓ blocking agent : botulinum toxin

✓ depolarizing agent : DDT

✓ stimulan : kafein

▪ anoxia – sel syaraf rusak :

➢ kekurangan oksigen

➢ laju aliran darah menurun

➢ oksigen blocking : CN‾ , HS‾ , dinitrofenol

26

27

▪ bahan kimia penyebab iritasi, alergi kulit

▪ penyebab iritasi :

o bekerja dlm kondisi basah/berair

o bhn pencuci : sabun, solven, deterjen

o basa & asam

o minyak

o pengoksidasi

o bhn pereduksi

28

▪ akibat bhn kimia & debu

▪ pneumoconiosis

o silikosis, asbestosis, akibat debu batubara

▪ reactive airway disease

o asma : debu kayu

▪ allergic alveolitis

29

▪Bbrp bhn kimia mrpkan karsinogenik, spt asbestos, benzene, krom, nikel, vinyl klorida

▪ kelas :

A : bhn kimia penyebab kanker

B : probably carcinogen

C : possibly carcinogen

D : tidak menyebabkan kanker

30

▪ bhn kimia penyebab perubahangenetik

▪ bbrp bhn kimia :

❖ logam berat

❖ pestisida dan halogen

❖ solven organik

31

▪Survai Pendahuluan mengenal/mengidentifikasibahan kimia yg terdpt di industri danmerencanakan program evaluasi risiko bahayaserta tindak lanjutnya.

▪Sebagai ceklis yg mencakup pendataan ttg :

➢nama bahan baku dan bahan sampingan,

➢identifikasi penggunaannya

➢ sampingannya

➢jenis bahan yg diperkirakan beracun

➢jumlah pekerja yg terpajan

➢ cara pengendaliannya , dsb.

32

Mengenal proses produksi

mempelajari alur proses mulai dr tahap awal sdakhir, sumber bhn kimia dan keluhan kesehatanoleh pekerja serta mengidentifikasi lingkungankerja,

Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet)Lembar Data Bahan Kimia : s/ dokumen teknik ygmemberikan informasi ttg komposisi, karakteristik,bahan fisik & potensi bahaya kesehatan, carapenanganan dan penyimpanan bahan yg aman,tindakan pertolongan pertama & prosedur khususlainnya, label pada kemasan bahan kimia di tempatkerja.

PENGENALAN BAHAYA BAHAN KIMIA

33

34

Klasifikasi toksisitas sangat bervariasi, misalnyaberdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap tubuh,lama terjadinya pemajanan atau pada tingkat efekracunnya.

Menurut sifat fisiknya dikenal :

Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan padasuhu & tekanan normal, tidak terlihat,tidak berbau pada konsentrasi rendah, dandapat berubah menjadi cair/padat dengan

perubahan suhu dan tekanan.

KLASIFIKASI TOKSISITAS

35

KLASIFIKASI TOKSISITAS

Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa

berujud cair atau padat, tidak kelihatan dan

berdifusi keseluruhan ruangan.

Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena ke –

kuatan alami atau mekanis.

Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat

kondensasi bentuk uap atau dari tingkat peme-

cahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi,

melalui cara tertentu.

Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi

bentuk gas, biasanya setelah penguapan benda

padat yang dipijarkan.

36

KLASIFIKASI TOKSISITAS

Asap : partikel zat karbon < 0,5 mikron, sebagaiakibat pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon.

Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fasegas ukuran partikelnya antara 0,1 – 1 mikron.

37

KLASIFIKASI TOKSISITASbahan kimia di udara menurut sifatnya dibedakan:

Bahan bersifat partikel : debu, awan, fume,kabut.Bahan bersifat non partikel : gas, uap.

Terhadap tubuh bahan-bahan kimia tersebutdigolongkan dalam klasifikasi fisiologis sebagaiberikut :

Bahan partikel yang bersifat : perangsang (kapas,sabun, bubuk beras), toksik (Pb, As, Mn), fibrosis(Kwarts, asbes), allergen (tepung sari, kapas),menimbulkan demam (Fume, Zn O), inert(Alumunium, kapas).

38

KLASIFIKASI TOKSISITAS

Bahan non partikel yang bersifat :asfiksian (metan, helium),

perangsang (amoniak, Hcl, H2S),

Racun anorganik, organik (TEL, As, H3),

mudah menguap yang :

berefek anesthesi (Trichloroetilen),

merusak alat dalam (C C14),

merusak darah (Benzene), merusak saraf(Parathion).

39

PENILAIAN TOKSISITAS

Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecilmenunjukkan bahwa zat tersebut relatif lebihberacun, demikian pula sebaliknya.

Penetapan Occupational Exposure Limit (OEL)atau Batas Pemajanan Kerja , mengacu pdprinsip dasar dlm toksikologi ygmempertimbangkan faktor dosis dan lamapemajanan serta keberadaan bahan kimia diudara tempat kerja.

40

PENILAIAN TOKSISITAS

Oleh ACGIH (American Conference of Governmentaland Industrial Hygienist) dikembangkan konsep TLV(Thershold Limit Value) atau Nilai Ambang Batas(NAB) yang menunjukkan suatu kadar yangmanusia dapat menghadapinya secara fisiologiktanpa terganggu kesehatannya.

Terdapat 3 (tiga) kategori NAB yang spesifik, yakni:

NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWA(Threshold Limit Value-Time Weighted Average) yaknikadar bahan kimia diudara tempat kerja selama 8 jamsehari atau 40 jam seminggu yg hampir semua tenagakerja dapat terpajan berulang kali sehari-hari dalammelakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.

41

PENILAIAN TOKSISITAS

NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (ThresholdLimit Value-Short Term Exposure Limit) atau PSD(Pemajanan Singkat yang Diperkenankan) yakni kadarbahan kimia yg diperkenankan utk pemajanan ≤ 15menit atau ≤ 4 kali pemajanan per hari. Interval antaradua periode pemajanan tidak boleh < 60 menit.

NAB tertinggi atau TLV-C (Threshold Limit Ceiling) yaknikadar tertinggi bahan kimia di udara tempat kerja yangtidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.Sering di sebut juga sebagai KTD (Kadar Tertinggi yangDiperkenankan).

42

▪ standar utk perbandingan

▪ pedoman perencanaan proses produksi & perencanaan teknologi pengendalian

▪ substitusi bahan yang kurang berbahaya

▪ membantu menentukan ganguan kesehatan, timbulnya penyakit, hambatan efisiensi kerja

43

Pada bahan kimia yang bersifat karsinogen terdapatkategori sebagai berikut :

A – 1 Terbukti karsinogen pada manusia (Confirmed

Human Carcinogen).

A – 2 Diperkirakan karsinogen pada manusia

(Suspected Human Carcinogen).

A – 3 Karsinogen terhadap binatang (Animal Carcino-

gen).

A – 4 Tidak diklasifikasikan karsinogen thdp manusia

(Not Suspected as a Human Carcinogen).

A – 5 Tidak diperkirakan karsinogen thdp manusia

(Not Suspected as a Human Carcinogen).

44

PENILAIAN TOKSISITAS

Disamping itu dikenal :

“ BEI ( Biological Exposure Indices ) atauIndeks Pemajanan Biologik”.

Yaitu standar pemajanan untuk menilai dampakpada kesehatan pekerja.

45

PENGARUH BAHAN KIMIA PADA MANUSIA

HUBUNGAN DOSIS DAN RESPON

Toksisitas suatu zat dan respon tubuh yangtimbul tergantung pada kuantitas zat tersebutyang terkumpul pada organ tubuh.

Selanjutnya konsentrasi dalam organ tubuhtergantung juga pada lama pemajanan sehinggadapat diketahui pula adanya hubungan sebabakibat antara dosis dan respon tubuh.

46

▪An satu zat kimia dengan zat kimia lain dpt menimbulkan interaksi/saling berpengaruh. Efek yang terjadi :

❖ efek aditif : saling memperkuat

❖ efek sinergis : pengaruh gabungan dari dua zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-masing efek bahan kimia

❖ potensiasi

❖ efek antagonis

47

prinsip penerapnnya sesuai HigienePerusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerjaberupa “Hierarchi of Control”, yakni :

❑ Eliminasi,

❑ Substitusi,

❑ Pengendalian teknis,

❑ Pengendalian administratif dan

❑ Alat Pelindung Diri.

48

pada pekerja dilakukan

❑ pengujian/pemantauan kesehatan,

❑ higiene perorangan,

❑ pengujian /pemantauan biomedik

❑ disertai pelatihan tentang bahaya bahankimia.

49

▪untuk mendeteksi kelainan fungsi organtubuh atau penyakit akibat kerja.

▪Melalui pemeriksaan darah dan urin, dapat dideteksi absorpsi bahan beracun, metabolit danaktivitas enzim yang mungkin dipengaruhioleh bahan beracun tersebut.

▪Memberi gambaran yang lebih dapatdipercaya daripada pengukuran kadar bahankimia di udara.

50

Keuntungan lain dari aktivitas ini adalah mampumemperhitungkan absorpsi zat kimia melalui kulitdan saluran cerna, pengaruh beban kerja danpemajanan di luar tempat kerja serta mengidentifikasipekerja yang rentan.

51

52

Stop Smoking before it KILL

You!

Sumber utama: dr. Farida Heriyani, MPH

https://www.scribd.com/doc/241840003/Toksikologi-Industri

Dengan beberapa perubahan