vesikobulosa kronik muti fix
DESCRIPTION
vesikelTRANSCRIPT
VESIKOBULOSA KRONIK
PEMFIGUS
DERMATITIS HERPETIFORMIS
PEMFIGOID SIKATRISIAL
PEMFIGOID GESTASIONIS
CHRONIC BULLOUS DISEASE
OF CHILDHOOD
PEMFIGOID BULOSA Berbagai penyakit
kulit yang manifestasi
kliniknya ditandai terutama oleh
adanya vesikel dan bula
1. PEMFIGUS
definisi
• Kumpulan penyakit kulit autoimun berbula kronik,
• Menyerang kulit dan membrana mukosa• Histologik ditandai dengan bula intraepidermal
akibat proses akantolisis• Imunopatologik ditemukan antibodi terhadap
komponen desmosom pada Permukaan keratinosit jenis IgG, baik terikat maupun beredar dalam sirkulasi darah.
bentuk
• Pemfigus vulgaris • Pemfigus eritematosus • Pemfigus foliaseus • Pemfigus vegetans
Pembentukan bula yang kendur pada kulit yang
umumnya terlihat normal dan mudah pecah.
Pada penekanan, bula tersebut meluas (tanda
Nikolski positif)
Akantolisis selalu positif
Adanya AB tipe IgG terhadap antigen di epidermis yang
terdapat di serum, maupun di epidermis.
Gejala khas Pemfigus
1.1 PEMFIGUS VULGARIS
EPIDEMOLOGY -tersering dijumpai (80% semua kasus)-tersebar di seluruh dunia bangsa dan ras,jenis kelamin ,
semua umur
ETIOLOGY
-Autoimmune-drug-induced
(D-penisilamin dan kaptopril. )
PATOGENESIS1.Hilangnya kohesi sel-sel epidermis
(akanto lisis). 2. Adanya antibodi
IgG terhadap antigen determinan yang ada
pada permukaan keratinosit yang
sedang berdiferensiasi.
Pemfigus vulgaris
GEJALA KLINIS KU buruk 60% lesi di mulut berbentuk erosi dengan
krusta beberapa bulan kemudian muncul bula generalisata.
Semua selaput lendir dengan epitel skuamosa dapat diserang (konjungtiva, hidung, farings, larings, esofagus uretra, vulva, serviks)
Bula yang timbul berdinding kendur, mudah pecah dengan meninggalkan kulit terkelupas, dan diikuti oleh pembentukan krusta yang lama bertahan di atas kulit yang terkelupas tersebut.
Bula dapat timbul generalisat Nikolski + karena akantolisis
P.v•
Tes imunofloresensi langsung tipe IgG dan C3. Pada tes imunofloresensi tidak langsuog (antibodi pemfigus tipe IgG.Tes yang pertama lebih terpercaya daripada tes kedua, (karena telah menjadi positif pada permulaan penyakit, sering sebelum tes kedua menjadi positif, dan tetap positif pada waktu yang lama meskipun penyakitnya telah membaik)
• Dermatitis Herpetiformiskeadaan umumnya baik,
keluhannya sangat gatal, fuam polimorf, dinding vesikel/bula tegang dan berkelompok, dan mempunyai tempat predileksi
• Pemfigus Bulosa• keadaan umumnya baik,
dinding bula tegang, letaknya disubepidermal, dan terdapat
lgG linear.
DIAGNOSIS BANDINGIMUNOLOGI
PENGOBATAN p.v PROGNOSIS
Obat utama kortikosteroid (prednison dan deksametason).
Dosis prednison bervariasi bergantung pada berat
ringannya penyakit, 60-150 mg sehari.atau 3 mg/kgBB sehari
bagi pemfigus yang berat.
Sebelum kortikosteroid digunakan, maka kematian terjadi pada 50% penderita dalam tahun pertama. Pengobatan dengan kortikosteroid membuat prognosisnya lebih baik.
AntibiotikaKompresMRS bila lesi luasAlternatif : sitostatika
1.2 PEMFIGUS ERITEMATOSUS
GEJALA KLINIS
• KU Baik• Lesi bercak-bercak
eritema berbatas tegas dengan skuama dan krusta di muka menyerupai kupu-kupu (mirip L.Edan dermatitis seboroika)
• Bulae yang kendur
HISTOPATOLOGI
• identik dengan pemfigus foliaseus. Pada lesi yang lama, hiperkeratosis folikular, akantosis, dan diskeratosis stratum granulare tampak prominen.
DIAGNOSIS BANDING
• dermatitis herpetiformis
• pemfigoid bulosa,• lupus Eritematosus• dermatitis
seboroika.
PENGOBATAN p.e PROGNOSIS
Obat utama kortikosteroid Dosis
prednison/dexametason bervariasi bergantung pada berat-ringannya
penyakit (patokan 60mg/hari)
Penyakit ini dianggap sebagai bentuk jinak pemfigus,
karena itu prognosisnya lebih baik daripada pemfigus
vulgaris.
1.3 PEMFIGUS FOLIASEUSdefinisi •kumpulan penyakit kulit autoimun berbula kronik dengan karakteristik ada lesi krusta
Gejala klinis •Umumnya pada dewasa 40-50 thn•Perjalanan penyakit kronik, remisi terjadi temporer. Penyakit mulai dengan timbulnya vesikel/bula, skuama dan krusta dan sedikit eksudatif, kemudian memecah dan meninggalkan erosi. •khas ialah terdapatnya eritema yang menyeluruh disertai banyak skuama yang kasar, sedangkan bula yang berdinding kendur hanya sedikit, agak berbau. Lesi di mulut jarang
histopatologi •akantolisis di epidermis bagian atas distratum granulosum.
Diagnosis banding• Eritroderma (eritema yang
menyeluruh, tidak ada bula dan nikolski - )
pengobatan• Kortikosteroid
(prednison/dexa) dengan dosis 60 mg/hari
prognosis• Hasil pengobatan dengan
kortikosteroid tidak sebaik seperti pada tipe pemfigus yang lain. Penyakit akan berlangsung kronik.
1.3 PEMFIGUS FOLIASEUS
1.4. PEMFIGUS VEGETANS
DEFINISIPemfigus vegetans ialah varian jinak pem figus vulgaris dan sangat jarang ditemukan.
KLASIFIKASI
Tipe Neumann
Tipe Hallopeau (pyodermite vegetante)
Gejala klinis p.v
Tipe Neumann
• timbulnya pada usia lebih muda. • Tempat predileksi di muka, aksila, genitalia
eksterna, dan daerah Intertrigo yang lain.• KHAS terdapatnya bula-bula yang kendur,
erosi vegetatif dan proliferatif papilomatosa terutama di daerah intertrigo.
• Lesi oral hampir selalu ditemukan.
Tipe Hallopea
u
•Perjalanan penyakit kronik dan fatal. •Lesi primer ialah pustul-pustul yang bersatu, meluas ke perifer, menjadi vegetatif dan menutupi aksila dan perineum.• Di dalam mulut, dalam terlihat gambaran yang khas ialah granulomatosis seperti beledu.
HISTOPATOLOGI
Tipe Neumann
•Lesi dini sama seperti pada pemfigus vulgaris, tetapi kemudian timbul proliferasi papil-papil ke atas, pertumbuhan ke bawah epidermis, dan terdapat abses-abses intraepidermal yang hampir seluruhnya berisi eosinofil.
Tipe Hallopeau
•Lesi permulaan sama dengan tipe Neumann, terdapat akantolisis suprabasal, mengandung banyak eosinofil, dan terdapat hiperplasi epi dermis dengan abses eosinofilik pada lesi yang vegetatif. Pada keadaan lebih lanjut akan tampak papilomatosis dan hiperkeratosis tanpa abses
PENGOBATAN PROGNOSIS
Obat utama kortikosteroid
prednison/dexametasonDosis 60-150 mg sehari.
Tipe hallopeau, prognosisnya lebih baik karena berkecenderungan sembuh.
2. PEMFIGOID BULOSA
Pemfigoid bulosa (P.B.) ialah penyakit autoimun kronik yang ditandai oleh adanya
bula subepidermal yang besar dan berdinding tegang, dan
pada pemeriksaan imunopatologik ditemukan C3 (komponen komplemen ke-3)
pada epidermal basement membrane zone.
Diduga autoimmune,
namun penyebab induksi penghasil AB
masih belum diketahuiDEFINISI
ETIOLOGI
PATOGENESIS P.B
Terdapat antigen pada hemidesmosom sel basal yang merupakan bagian dari BMZ
Komplemen teraktivasi (jalur klasik dan alternatif) mengeluarkan enzim yang merusak jaringan
Terbentuk bulla dan terjadi pemisahan antara epidermis dan dermis
P.B
IMUNOLOGI
terdapat endapan IgG dan C3 tersusun seperti pita di B.M.Z. (Basement Membrane Zone).
HISTOPATOLOGIKelainan yang dini ialah
terbentuknya celah di perbatasan dermalepidermal. Bula terletak di
subepidermal, sel infiltrat yang utama ialah eosinofil
GEJALA KLINISKU baik.,semua umur, bulla bercampur
dengan vesikel, berdinding tegang, sering disertai eritema.
Tempat predileksi ialah di ketiak, lengan bagian fleksor, dan lipat paha.
• Pemfigus vulgaris (buruk, dinding bula kendur, generalisata, letak bula intraepidermal, dan terdapat IgG di stratum spinosum.)
• Dermatitis herpetiformis. (, sangat gatal, iruam yang utama ialah vesikel berkelompok, terdapat IgA tersusun granular.)
Diagnosis banding
Pemfigoid Bulosa
kortikosteroid. Dosis prednison 40 - 60 mg sehari
Jika dengan kortikosteroid belum tampak perbaikan, dapat dipertimbangkan pemberian sitostatik +ks
pengobatanKematian jarang dibandingkan dengan pemfigus vulgaris, dapat terjadi remisi spontan.
prognosis
Pemfigoid Bulosa
3. DERMATITIS HERPETIFORMIS
definisi
etiologi
• penyakit yang menahun dan residif, ruam bersifat polimorfik terutama berupa vesikel, tersusun ber kelompok dan simetrik serta disertai rasa sangat gata
• Belum diketahui secara pasti
PATOGENESIS d.hAntigen (gluten) dan
masuk usus halus (sel efektomya neutrofil)
Selain gluten juga yodium dapat
mempengaruhi timbulnya remisi dan
eksaserbasi.
Komplemen diaktifkan melalui jafur alternatif. Fraksi aktif C5a bersifat
sangat kemotaktik terhadap neutrofil.
Terjadi kelainan di kulit, namun belum jelas
diketahui.
D.H
DIAGNOSIS BANDING
•P.Vulgaris•C.B.D.C
HISTOPATOLOGI
•neutrofil di papadermal yang membentuk mikroabses neutrofilik. Kemudian terbentuk edema papilar, celah subepidermal, dan vesikel multiokular dan subepidermal. Terdapat pula eosinofil pada infiltrat dermal, juga di cairan vesikel.
TATALAKSANA
•Obat pilihan untuk D.H. ialah preparat sulfon, yakni DDS (diaminodifenilsulfon). Pilihan kedua yakni suffaplridin.
4.CHRONIC BULLOUS DISEASE OF CHILDHOOD (C.B.D.C.)
DEFINISI
• Dermatosis autoimun yang mengenai pd usia kurang dari 5 tahun ditandai dengan adanya bula dan terdapatnya deposit IgA linear yang homogen pada epidermal basement membrane.
ETIOLOGI
• Belum diketahui pasti. Sebagai cetus ialah infeksi dan antibiotik, ialah penisilin
GEJALA KLINIS
Penyakit mulai pada usia sebelum sekolah, rata-rata berumur 4 tahun.
Keadaan umum tidak begitu gatal. Mulai penyakitnya dapat mengalami remisi dan eksaserbasi.
Kelainan kulit berupa vesikel atau bula, terutama bula, berdinding tegang di atas normal atau eritematosa, cenderung bergerombol dan generalisata. Mukosa dapat dikenali. Umumnya tidak didapati enteropati seperti pada dermatitis herpetiformis.
c.b.d.cDiagnosis banding
d.herpertiformis Pemfigoid bullosa
pengobatanBiasanya memberi respons yang cepat (dengan
sulfonamida, yakni dengan sulfapiridin, A dosisnya 150 mg per kg berat badan sehari. Dapat pula dengan
DOS atau kortikosteroid I atau kombinasi.
prognosis Prognosisnya baik, umumnya sembuh sebelum usia akil balik.
5.PEMFIGOID SIKATRISIAL• dermatosis autoimun bulosa kronik yang
terutama ditandai oleh adanya bula yang menjadi sikatriks terutama dimukosa mulut dan konjungtiva.
definisi
• Sangat jarangepidemologi
• Ku baik, jarang remisi• Kelainan mukosa yang tersering ialah mu lut
(90%), disusul oleh konjungtiva (66%).• Bula umumnya tegang, lesi biasanya tertihat
sebagai erosi. Lesi di mulut jarang meng-ganggu penderita makan.
Gejala klinis
p.s
Diagnosis banding• pemfigus vulgaris, liken planus
oral, eritema multiforme, penyakit Behcet, dan ginggivitis deskuamativa.
Pengobatan• Kortikosteroid sistemik mungkin
merupakan obat terbaik, dengan prednison dosisnya 60 mg.Oleh karena terbentuk jaringan parut dan sekuele lainnya, steroid sistemik untuk jangka waktu yang lama
6.PEMFIGOID GESTATIONIS• derma tosis autoimun dengan
ruam polimorf yang berkelompok dan gatal, timbul pada masa kehamilan, dan masa pascapartus.
definisi
• autoimun
Etiologi • Insidensnya menurut Kolodny, 1 kasus per 10.000 kelahiran.
epidemologi
• gejala prodromal, kalau ada, berupa demam malese, mual, nyeri kepala, dan rasa panas dingin silih berganti. Beberapa hari sebelum timbul erupsi dapat didahului dengan perasaan sangat gatal seperti terbakar.
• Biasanya tertihat banyak papulo-vesikel yang sangat gatal dan berkelompok. Lesinya polimorf terdiri atas eritema, edema, papul, dan bula tegang. Bentuk intermediate juga dapat di temukan, misalnya vesikel yang kecil, plakat mirip urtika, vesikel berkelompok, erosi. dan krusta.
• Tempat predileksi pada abdomen dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan kaki dapat pula mengenai seluruh tubuh dan tidak si metrik. Selaput lendir jarang sekali terkena
Gejala klinis
Pemfigoid Gestationis
Pemfigoid Gestationis
Pengobatan• Tujuan pengobatan ialah menekan terjadi nya bula dan
mengurangi gatal yang timbul. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian prednison 20 - 40 mg per hari dalam dosis terbagi rata
Prognosis• Komplikasi yang timbul pada ibu hanyalah rasa gatal dan infeksi
sekunder. Kelahiran mati dan kurang umur akan meningkat. • Jika penyakit timbul pada masa akhir kehamilan maka akan
lama sembuh dan seringkali timbul pada kehamilan berikutnya.
• Tumor kulit merupakan salah satu dari beberapa jenis tumor pada manusia yang dapat diikuti secara dini karena dapat dilihat dan diraba sejak permulaan
• Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel – sel epidermis dan melanosit.
• Tumor – tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dan dapat terlokalisir dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan subkutan
Tumor jinak… Keratosis Seboroik
Merupakan tumor jinak yang sering dijumpai pada orang tua berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan kulit.
Etiologi : Tidak diketahui
Gejala : Gatal, Mula-mula timbul bercak berwarna coklat kehitaman atau kuning
yang makin lama makin membesar menjadi papul umumnya berbentuk bulat
atau oval. Distribusi simetris bilateral efloresensi berupa papul dan plak
berbentuk lonjong ukuran miliar sampai lentikuler dengan permukaan kasar,
berwarna kecoklatan sampai kehitaman.
Diagnosis banding : Epitelioma sel basal, nevus pigmentosus, keratosis senilis.
Penatalaksanaannya adalah Bedah listrik elektrokoagulasi dan
elektrofulgurasi bedah beku N20 atau salju CO2,bedah kimia dengan
triklorasetat 50%.
Tumor jinak yang timbul dari sel-sel nevus.
Penyebab pasti belum diketahui dapat terkena pada semua usia frekuensi untuk laki-laki dan perempuan sama.Gambaran klinis mula-mula timbul bintik hitam rata atau sedikit menonjol diatas permukaan kulit yang kemudian dapat membesar. secara klinis bentuk-bentuk ini agak susah dibedakan, lesi – lesi diatas, berwarna coklat kehitaman biasanya berbentuk nevus junctional atau lentigo simpleks. Lesi yang sedikit menonjol, warna coklat berambut sesuai dengan nevus campuran, sedang yang mempunyai tangkai hampir selalu sesuai dengan nevus intraderma
Diagnosis banding keratosis seboroik, nevus keratosis, skin tag.
Penatalaksanaan umumnya tidak diperlukan pengobatan kecuali jika ada indikasi kosmetika pengobatan yang dianjurkan adalah bedah insisi.
Prognosis : Baik.
Nevus pigmentosus
SIRINGOMA
• Tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis dan digolongkan dalam less mature tumors
• Gambaran klinis Papul-papul datar lunak/padat lunak, diameter l-2 mm/2-3 mm, dengan warna umumnya seperti warna kulit (Skincolored) atau sedikit kekuningan tapi dapat pula agak merah muda atau bahkan kecoklatan.
• Diagnosis banding : milia• Penatalaksanaan
Bedah listrik :Elektrokauterisasi
Bedah kimia : larutan asam k triklorasetat 50%.
• Trikoepitelioma suatu tumor folikuler jinak apparatus pilosebaseus dapat berbentuk soliter maupun multipel.
• Gambaran klinis ukuran antara 2 mm-3 cm, bentuk lesi dapat berupa papul, nodul yang multipel permukaan halus, mengkilat warnanya seperti kulit normal dengan konsistensi padat. Distribusinya simetris dan untuk lesi yang lebih besar dapat berwarna kekuning-kuningan atau pink.
• Diagnosis banding trikoepitelioma : basal cell carcinoma• Pengobatan trikoepitelioma : bedah eksisi, elektrodesikasi, elektrofulgurasi, bedah
beku dengan nitrogen cair, serta bedah CO2 laser.
Trikoepitelioma
• Trikofolikuloma merupakan suatu hamartoma dari folikel pilosebaseus, yang mengakibatkan beberapa rambut terbentuk dalam folikel yang terbuka dan seluruhnya menonjol kedalam permukaan epidermis dari salah satu lubang pilosebaseus
• Gambaran klinis secara karakteristik yakni nodul kecil, berbentuk kubah berwarna seperti warna kulit dan biasanya muncul pada daerah wajah atau kulit kepala, dengan diameter 3-5 mm. seringkali muncul ditengah pori dengan gambaran gumpulan seperti benang atau rambut yang halus berwarna putih
• Pengobatan melakukan eksisi sederhana atau eksisi biopsi• Prognosis baik
Trikofolikuloma
Tumor jinak yang terdiri dari sel – sel kelenjar sebaseus yang
berdiferensiasi inkomplit. Adenoma sebasea sering berhubungan dengan
suatu sindrom yang dikenal sindrom Muir-torre (SMT).
Gambaran klinis biasanya berukuran 10 mm atau kurang, tetapi ada juga yang berukuran
plakat dan disertai ulserasi, berwarna merah muda atau kuning
mengkilap dengan bentuk bulat, menonjol dan mempunyai dasar
yang luas.
Diagnosis banding hyperplasia sebaseus, karsinoma sebaseus,
sebaseus epitelioma
Pengobatan yang dilakukan meskipun tumor ini radiosensitive, eksisi masih tetap pilihan terbaik
Adenoma sebasea
Xantelasma merupakan bentuk xantoma yang paling sering
dijumpai, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula/plak yang lunak memanjang berwarna kuning
– oranye, biasanya pada kantus bagian dalam.
Diagnosis klinik pada pemeriksaan ditemukan macula, papula, plak
atau nodula yang berwarna kekuning-kuningan dan pada anamnesa ditemukan adanya anggota keluarga menderita
penyakit yang sama atau familier.
Pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti
pemeriksaan total kolesterol, trigliserida" HDL dan LDL
kolesterol dan total lipid untuk menetapkan diagnosis berdasarkan pembagian Frederickson dan lees.
Prognosis Tergantung kepada penyebabnya, apabila kadar lipid
normal bila dilakukan eksisi prognosisnya baik.
xantelasma
• Dermatofibroma merupakan suatu nodul kutaneus umum yang etiologinya tidak diketahui dan terjadi lebih sering pada perempuan.
• Gambaran klinis : nodul yang kecil dengan ukuran diameter hanya 3-10 mm,bentuk nodul, papul, plak berbatas tegas biasanya menetap dibawah kulit dapat tertekan ke bawah atau meninggi “dimple sign”
• Pengobatan dilakukan eksisi• Prognosis baik
Dermatofibroma
Keloid merupakan pertumbuhan berlebihan dari jaringan fibrosa, padat,
biasanya terbentuk setelah penyembuhan luka kulit. Jaringan ini meluas melampaui
batas-batas luka asli, tidak mengalami regresi spontan, dan cenderung tumbuh
kembali sesudah eksisi
Epidemiologi :Terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, puncaknya antara usia 10-30 tahun. Mengenai pria dan wanita dengan perbandingan yang sama. Lebih sering terjadi pada individu
berkulit hitam
Etiologi :Masih diperdebatkan, namun diduga trauma dan proses peradangan
pada dermis merupakan faktor terpenting yang berperan pada timbulnya keloid.
Herediter dan ras. Umur dan faktor endokrin. Keloid sering timbul pada usia
muda dan sering pada kaum wanita. Jenis luka, Lokasi trauma
KELOID
Manifestasi Klinis : Lesi berupa papul, nodul, tumor keras, tidak teratur, berbatas tegas, menebal, padat, berwarna coklat, merah muda dan merah. Lesi yang masih awal biasanya kenyal, permukaannya licin, seperti karet dan sering disertai rasa gatal. Sedangkan pada lesi yang lanjut biasanya
sudah mengeras, hiperpigmentasi, dan asimptomatik
Histopatologis : Menunjukkan adanya hialinisasi serabut kolagen yang tersusun
melingkar.
Diagnosis Banding : Parut hipertrofi, dermatofibroma, dermatofibrosarkoma
protuberans
Pengobatan : Kortikosteroid intralesi. Dosis 10mg/ml dengan interval 4 minggu, bila tidak berespon dapat diberikan 40mg/ml
KELOID