utilitas
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
UTILITAS
BOILER
1. Pengertian Boiler
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air
dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas
hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air
sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi).
Dari pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler
berfungsi untuk memproduksisteam (uap) yang dapat digunakan untuk
proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam
dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak
bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang
digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar
minyak. Untuk lebih disimpulkan dari pengertiannya boiler
adalahbejanabertekanandenganbentukdanukuran yang
didesainuntukmenghasilkanuappanasatau steam. Steam
dengantekanantertentukemudiandigunakanuntukmengalirkanpanaskesuatu
proses.
2. Sistem Boiler
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan (feed water system),
sistem steam (steam system) dan sistem bahan bakar (fuel system).
a. Sistem air umpan (feed water system) menyediakan air untuk
boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.Berbagai
kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
b. Sistem steam (steam sistem) mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistempemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
1 Utilitas Boiler
tekanan steam diatur menggunakankran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan.
c. Sistem bahan bakar (fuel sistem) adalah semuaperalatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yangdibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahanbakar yang digunakan
pada sistem.
3. Bagian – bagian Boiler
Bagian-bagian boiler seperti gambar di atas adalah sebagai berikut :
a. Flame tube yang memiliki diameter besar yang akan menghasilkan
pembakaran yang sempurna. Combustion Chamber memiliki dimensi
yang berbeda-beda disesuaikan dengan jenis boiler.
b. Man Hole dan lubang inspeksi untuk mengetahui kondisi boiler secara
cepat seperti kondisi air.
c. “Wet-back” desain boiler dengan ruangan pembalik air dingin
d. Sight holes untuk mengamati pembakaran boiler dari sisi belakang
tabung.
e. Safety flap untuk menghindari kerusakan akibat pembakaran tidak
sempurna.
f. Tempat pembersihan cepat
g. Eksploitasi bahan bakar fase 2 dan 3 yang akan mempengaruhi
efisiensi pembakaran.
h. Lubang kaca untuk mengamati pembakaran dari sisi depan tabung.
i. Sirkulasi natural air boiler.
j. Steady capacity dan tekanan untuk ruang air dan uap.
k. High grade insulation untuk meminimalkan panas yang terbuang (heat
loss).
l. Steam drier, permukaan evaporasi.
2 Utilitas Boiler
4. Komponen Boiler
4.1 Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar.
Beberapa bagian dari furnace siantaranya : refractory, ruang
perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.
4.2 Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas
dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated
steam).
4.3 Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap
dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan
turbin uap atau menjalankan proses industri.
4.4 Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara
yang lembab
4.5 Economizer
Komponenini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya maupun air umpan baru.
4.6 Safety valveKomponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan
dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan
tekanan steam.
4.7 Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang
endapan yang berada di dalam pipa steam.
3 Utilitas Boiler
5. Jenis-Jenis Boiler
5.1 Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa – pipa dan air umpan
boiler adadidalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube
boiler biasanya digunakanuntuk kapasitas steam yang relatif kecil
dengan tekanan steam rendah sampaisedang. Sebagai pedoman, fire
tube boiler kompetitif untuk kecepatan steamsampai 12.000 kg/jam
dengan tekanan sampai 18 kg/cm. Fire tube boiler
dapatmenggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan
bakar padat dalamoperasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian
besar fire tube boiler dikonstruksisebagai “paket” boiler (dirakit
oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Gambar 1. Fire Tube Boiler
5.2 Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa –
pipa masuk ke dalam drum. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh
gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum.
Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat
tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water
tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam
antara 4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak
water tube boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan
bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube boiler yang
4 Utilitas Boiler
menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara
paket.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :
a. Forced, induced dan balanced draft membantu untuk
meningkatkan efisiensi pembakaran
b. Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari
plant pengolahan air
c. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih
tinggi
Gambar 2. Water Tube Boiler 5.3 Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang
lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam,
pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat
beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube
dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi
maupun konveksi yang tinggi.
5 Utilitas Boiler
Ciri-ciri dari packaged boilers adalah:
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas
menghasilkan penguapan yang lebih cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya
memiliki perpindahan panas konvektif yang baik.
Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi
pembakaran yang baik. Sejumlah lintasan/pass menghasilkan
perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan
dengan boiler lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya
yaitu berapa kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang
pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu
kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum
dalam kelas ini adalah unit tiga pass/lintasan dengan dua set fire-
tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
Gambar 3. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar Minyak
6 Utilitas Boiler
5.4 Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)
Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) muncul sebagai
alternatif yang memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup
berarti dibanding sistem pembakaran yang konvensional dan
memberikan banyak keuntungan antara lain rancangan boiler yang
kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran
yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan
seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam
boiler ini adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian
pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya.
Boiler fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas
yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan
keatas melalui bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh
saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada kecepatan yang
rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik,
terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi dalam
aliran udara sehingga bed tersebut disebut “terfluidisasikan”.
Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi
pembentukan gelembung, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat
dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat
menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang
disebut “bed gelembung fluida (bubbling fluidized bed)”. Jika
partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke
suhu nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus
menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat dan bed
mencapai suhu yang seragam.
Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) berlangsung pada
suhu sekitar 840C hingga 950°C. Karena suhu ini jauh berada
dibawah suhu fusi abu, maka pelelehan abu dan permasalahan yang
terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang lebih
7 Utilitas Boiler
rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas
sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed dan
ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas
pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara
kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal
ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya
partikel dalam jalur gas.
5.5 Atmospheric Fluidized Bed Combustion Boiler
Boiler Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah
Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini
hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang ditambah
dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistem seperti telah
dipasang digabungkan dengan water tube boiler/ boiler pipa air
konvensional. Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm
tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan udara ke
ruang pembakaran. Udara atmosfir yang bertindak sebagai udara
fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan, setelah
diberi pemanasan awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam
8 Utilitas Boiler
bed yang membawa air pada umumnya bertindak sebagai
evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super
heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu
dan pemanas awal udara sebelum dibuang ke atmosfir.
5.6 Pressurized Fluidized Bed Combustion
Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC), sebuah
kompresor memasok udara Forced Draft (FD), dan pembakarnya
merupakan tangki bertekanan. Laju panas yang dilepas dalam bed
sebanding dengan tekanan bed sehingga bed yang dalam digunakan
untuk mengekstraksi sejumlah besar panas. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi pembakaran dan peyerapan sulfur dioksida
dalam bed. Steam dihasilkan didalam dua ikatan pipa, satu di bed
dan satunya lagi berada diatasnya. Gas panas dari cerobong
menggerakan turbin gas pembangkit tenaga. Sistem PFBC dapat
digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau
pembangkit tenaga dengan siklus gabungan (combined cycle).
Operasi combined cycle (turbin gas & turbin uap) meningkatkan
efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8 persen.
9 Utilitas Boiler
5.7 Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boiler
Dalam sistem sirkulasi, parameter bed dijaga untuk membentuk
padatan melayang dari bed. Padatan diangkat pada fase yang relatif
terlarut dalam pengangkat padatan, dan sebuah down-comer
dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak
terdapat pipa pembangkit steam yang terletak dalam bed.
Pembangkitan dan pemanasan berlebih steam berlangsung di
bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser.
Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler
AFBC, untuk penerapannya di industri memerlukan lebih dari 75 –
100 T/jam steam.
Untuk unit yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler
CFBC akan memberikan penggunaan ruang yang semakin baik,
partikel bahan bakar lebih besar, waktu tinggal bahan penyerap
untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang
semakin besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik
10 Utilitas Boiler
pembakaran untuk pengendalian NOx daripada pembangkit steam
AFBC.
Gambar 4. CFBC Boiler
5.8 Stoker Fired Boiler
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan
bakar ke tungku dan oleh jenis grate nya. Klasifikasi utamanya
adalah spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.
a. Spreader stokers :
memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan
pembakaran grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke
tungku diatas bed pembakaran batubara. Batubara yang
halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar
akan jatuh ke grate, dimana batubara ini akan dibakar dalam
bed batubara yang tipis dan pembakaran cepat. Metode
pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik
terhadap fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan hampir
terjadi secara cepat bila laju pembakaran meningkat. Karena
hal ini, spreader stoker lebih disukai dibanding jenis stoker
lainnya dalam berbagai penerapan di industri.
11 Utilitas Boiler
Gambar 5. Spreader Stoker Boiler
b. Chain-grate atau traveling-grate stoker :
Batubara diumpankan ke ujung grate baja yang bergerak.
Ketika grate bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar
sebelum jatuh pada ujung sebagai abu. Diperlukan tingkat
keterampilan tertentu, terutama bila menyetel grate, damper
udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih
serta menghasilkan seminimal mungkin jumlah karbon yang
tidak terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara
memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara
pada tungku.
Sebuah grate batubara digunakan untuk mengendalikan
kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku dengan
mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara
harus seragam sebab bongkahan yang besar tidak akan
terbakar sempurna pada waktu mencapai ujunggrate.
12 Utilitas Boiler
Gambar 6. Traveling Grate Boiler
5.9 Pulverized Fuel Boiler
Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang
berbahan bakar batubara menggunakan batubara halus, dan banyak
boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan
batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan
diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen
kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini.
Untuk batubara jenis bituminous, batubara digiling sampai
menjadi bubuk halus, yang berukuran +300 micrometer (μm)
kurang dari 2 persen dan yang berukuran dibawah 75 microns
sebesar 70-75 persen. Harus diperhatikan bahwa bubuk yang
terlalu halus akan memboroskan energi penggilingan. Sebaliknya,
bubuk yang terlalu kasar tidak akan terbakar sempurna pada ruang
pembakaran dan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena
bahan yang tidak terbakar. Batubara bubuk dihembuskan dengan
sebagian udara pembakaran masuk menuju plant boiler melalui
serangkaian nosel burner. Udara sekunder dan tersier dapat juga
13 Utilitas Boiler
ditambahkan. Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700
°C, tergantung pada kualitas batubara. Waktu tinggal partikel
dalam boiler biasanya 2 hingga 5 detik, dan partikel harus cukup
kecil untuk pembakaran yang sempurna. Sistem ini memiliki
banyak keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai
kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban
muatan, penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dll.
Salah satu sistem yang paling populer untuk pembakaran batubara
halus adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat
buah burner dari keempat sudut untuk menciptakan bola api pada
pusat tungku.
Gambar 7. Pembakaran tangensial untuk bahan bakar halus
5.10 Boiler Limbah Panas
Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi,
boiler limbah panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika
kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan menggunakan
gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang
menggunakan bahan bakar. Jika steam tidak langsung dapat
14 Utilitas Boiler
digunakan, steam dapat dipakai untuk memproduksi daya listrik
menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak digunakan
dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas
dan mesin diesel.
Gambar 8. Skema sederhana Boiler Limbah Panas
5.11 Pemanas Fluida Termis
Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas
dalam berbagai penerapan untuk pemanasan proses tidak langsung.
Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai media perpindahan
panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistem
pembakaran terdiri dari sebuah fixed grate dengan susunan draft
mekanis. Pemanas fluida termis modern berbahan bakar minyak
terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan
dipasang dengan sistem jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak
sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas dan
disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida
memindahkn panas untuk proses melalui penukar panas, kemudian
fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada
ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang
15 Utilitas Boiler
dioperasikan secara pneumatis, berdasarkan suhu operasi. Pemanas
beroperasi pada api yang tinggi atau rendah tergantung pada suhu
minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban sistem.
Keuntungan pemanas tersebut adalah:
Operasi sistem tertutup dengan kehilangan minimum
dibanding dengan boiler steam.
Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar
250 0C dibandingkan kebutuhan tekanan steam 40 kg/cm2
dalam sistem steam yang sejenis.
Penyetelan kendali otomatis, yang memberikan fleksibilitas
operasi.
Efisiensi termis yang baik karena tidak adanya kehilangan
panas yang diakibatkan oleh blowdown, pembuangan
kondensat dan flash steam.
Faktor ekonomi keseluruhan dari pemanas fluida termis
tergantung pada penerapan spesifik dan dasar acuannya. Pemanas
fluida thermis berbahan bakar batubara dengan kisaran efisiensi
panas 55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan
dibandingkan dengan hampir kebanyakan boiler.
Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gas
buang akan mempertinggi tingkat efisiensi termis selanjutnya.
16 Utilitas Boiler
Gambar 9. Konfigurasi Pemanas Fluida Termis
6. Prinsip Kerja Boiler
Prinsip kerja dari boiler (Saturated steam) bisa dilihat pada gambar
di bawah ini.
Air umpan setelah melalui proses pretreatment di softener atau air
condensate dipompakan ke economizer.
Di economizer terjadi pemanasan awal yang memanfaatkan panas buang
di chimney. Pemanasan awal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
dari boiler.
17 Utilitas Boiler
Selanjutnya air umpan masuk ke dalam ketel tapi sebelumnya diberikan
chemichal sesuai dosis yang ditentukan.
Setelah itu air umpan yang mengalami pemanasan didalam ketel uap
berubah fasa menjadi steam dan siap didistribusikan.
Setelah steam berubah fasa kembali menjadi air (air condensat) maka bisa
kembali dipompakan kedalam ketel kembali. Air make up hanya
digunakan untuk menggantikan hilangnya air akibat proses blowdown.
7. Masalah-Masalahpada Boiler
Suatu boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi
air yang baik , cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan kinerja dan kualitas dari sistem pembangkit uap.
Banyak masalah-masalah yang ditimbulkan akibat dari kurangnya
penanganan dan perhatian khusus terhadap penggunaan air umpan boiler.
Akibat dari kurangnya penanganan terhadap air umpan boiler akan
menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut :
a) Pembentukan K erak
Terbentuk kerak pada dinding boiler terjadi akibat adanya
mineral-mineral pembentukan kerak, misalnya ion-ion kesadahan
seperti Ca2+ dan Mg2+ dan akibat pengaruh gas penguapan. Diamping
itu pula dapat disebabkan oleh mekanisme pemekatan didalam boiler
karena adanya pemanasan. Jenis-jenis kerak yang umum dalam boiler
adalah kalsium sulfat, senyawa silikat dan karbonat. Zat-zat dapat
membentuk kerak yang keras dan padat sehingga bila lama
penanganannya akan sulit sekali untuk dihilangkan. Silika diendapkan
bersama dengan kalsium dan magnesium sehingga membuat kerak
semakin keras dan semakin sulit untuk dihilangkan.
Kerak yang menyelimuti permukaan boiler berpengaruh
terhadap perpindahan panas permukaan dan menunjukkan dua akibat
utama yaitu berkurangnya panas yang dipindahkan dari dapur ke air
18 Utilitas Boiler
yang mengakibatkan meningkatkan temperatur disekitar dapur, dan
menurunnya efisiensi boiler.
Untuk mengurangi terjadinya pembentukan kerak pada boiler
dapat dilakukan pencegahan-pencegahan sebagai berikut :
- Mengurangi jumlah mineral dengan unit softener
- Melakukan blowdown secara teratur jumlahnya
- Memberikan bahan kimia anti kerak
Zat terlarut dan tersuspensi yang terdapat pada semua air alami
dapat dihilangkan/dikurangi pada proses pra-treatment (pengolahan
awal) yang terbukti ekonomis. Penanggulangan kerak yang sudah ada
dapat dilakukan dengan cara :
On-line cleaning yaitu pelunakan kerak-kerak lama dengan bahan
kimia selama Boiler beroperasi normal.
Off-line cleaning (acid cleaning) yaitu melarutkan kerak-kerak
lama dengan asam-asam khusus tetapi Boiler harus berhenti
beroperasi.
Mechanical cleaning: dengan sikat, pahat, scrub, dan lain-lain.
b) PeristiwaKorosi
Korosi dapat disebabkan oleh oksigen dan karbon dioksida
yang terdapat dalam uap yang terkondensasi. Korosi merupakan
peristiwa logam kembali kebentuk asalnya dalam misalnya besi
menjadi oksida besi, alumunium dan lain-lain. Peristiwa koros
dapat terjadi disebabkan oleh :
- Gas-gas yang bersifat korosif seperti O2, CO2, H2S
- Kerak dan deposit
- Perbedaan logam (korosi galvanis)
- pH yang terlalu rendah dan lain-lain
Jenis korosi yang dijumpai pada boiler dan sistem uap
adalah general corrosion, pitting (terbentuknya lubang) dan
embrittlement (peretakan baja). Adanya gas yang terlarut, oksigen
19 Utilitas Boiler
dan karbon dioksida pada air umpan boiler adalah penyebab utama
general corrosion dan pitting corrosion (tipe oksigen elektro kimia
dan diffrensial). Kelarutan gas-gas ini di dalam air umpan boiler
menurun jika suhu naik. Kebanyakan oksigen akan memisah pada
ruang uap, tetapi sejumlah kecil residu akan tertinggal dalam
larutan atau terperangkap pada kantong-kantong atau dibawah
deposit, hal ini dapat menyebabkan korosi pada logam-logam
boiler. Karena itu pentinguntuk melakukan proses deoksigenasi air
boiler.
Jumlah rata-rata korosi atau serangan elektrokimia akan
naik jika nilai pH air menurun. Selain itu air umpan boiler akan
dikondisikan secara kimia mencapai nilai pH yang relatif tinggi.
Bentuk korosi yang tidak umum tetapi berbahaya adalah bentuk
korosi embrittlement atau keretakan inter kristalin pada baja yang
terjadi jika berada pada tekanan yang tinggi dan lingkungan kimia
yang tidak sesuai. Caustic embrittlement atau keratakan inter
kristalin pada baja yang terjadi jika berada pada tekanan yang
tinggi dan lingkungan kimia yang tidak sesuai. Caustic
embrittlement terjadi pada sambungan penyumbat dan meluas pada
ujung tabung dimana celah memungkinkan perkembangan suatu
lingkungan caustic yang terkonsentrasi. Hidrogen embrittlement
adalah bentuk lain dari retakan interkristalin yang terjadi pada
tabung air boiler yang disebabkan tekanan tinggi dan kondisi
temperatur yang tertentu.
Untuk mengurangi terjadinya peristiwa korosi dapat
dilakukan pencegahan sebagai berikut:
- Mengurangi gas-gas yang bersifat korosif
- Mencegah terbentuknya kerak dan deposit dalam boiler
- Mencegah korosi galvanis
- Menggunakan zat yang dapat menghambat peristiwa korosif
- Mengatur pH dan alkalinitas air boiler dan lain-lain
20 Utilitas Boiler
c) Pembentukan Deposit
Deposit merupakan peristiwa penggumpalan zat dalam air
umpan boiler yang disebabkan oleh adanya zat padat tersuspensi
misalnya oksida besi, oksida tembaga dan lain-lain. Peristiwa ini
dapat juga disebabkan oleh kontaminasi uap dari produk hasil
proses produksi. Sumber deposit didalam air seperti garam-garam
yang terlarut dan zat-zat yang tersuspensi didalam air umpan
boiler. Pemanasan dan dengan adanya zat tersuspensi dalam air
pada boiler menyebabkan mengendapnya sejumlah muatan yang
menurunkan daya kelarutan, jika temperaturnya dinaikkan. Hal ini
menjelaskan mengapa kerak dan sludge (lumpur) terbentuk. Kerak
merupakan bentuk deposit-deposit yang tetap berada pada
permukaan boiler sedangkan sludge merupakan bentuk deposit-
deposit yang tidak menetap atau deposit lunak.Pada ketel
bertekanan tinggi, silika muda mengendap dengan uap dan dapat
membentuk deposit yang menyulitkan pada daun turbin.
Pencegahan–pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
terjadinya peristiwa deposit dapat dilakukan diantaranya :
Meminimalisasi masuknya mineral-mineral yang dapat
menyebabkan deposit seperti oksida besi, oksida tembaga dan
lain – lain.
Mencegah korosi pada sistem kondensat dengan proses
netralisasi (mengatur pH 8,2–9,2) dapat juga dilakukan dengan
mencegah terjadinya kebocoran udara pada sistem kondensat.
Mencegah kontaminasi uap selanjutnya menggunakan bahan
kimia untuk mendispersikan mineral-mineral penyebab deposit.
Penanggulangan terjadinya deposit yang telah ada dapat
dilakukan dengan acid cleaning, online cleaning, dan
mechanical cleaning.
21 Utilitas Boiler
d) KontaminasiUap (Carryover)
Ketika air boiler mengandung garam terlarut dan zat
tersuspensi dengan konsentrasi yang tinggi, ada kecendrungan
baginya untuk membentuk busa secara berlebihan sehingga dapat
menyebabkan steam carryover zat-zat padat dan cairan pengotor
kedalam uap.
Steam carryover terjadi jika mineral-mineral dari boiler ikut
keluar bersama dengan uap ke alat-alat seperti superheater, turbin,
dan lain-lain. Kontaminasi-kontaminasi ini dapat diendapkan
kembali pada sistem uap atau zat-zat itu akan mengontaminasi
proses atau material-material yang diperlukan steam.
Steam carryover dapat dihindari dengan menahan zat-zat
padat terlarut pada air boiler dibawah tingkat tertentu melalui
suatu analisa sistematis dan kontrol pada pemberian zat-zat kimia
dan blowdown. Carryover karbon dioksida dapat
mengembalikan uap dan asam-asam terkondensasi.
22 Utilitas Boiler