usulan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat.docx

23
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENERAPAN FLOATING DUMP SEBAGAI UPAYA MEMBANTU MASYARAKAT MENGELOLA SAMPAH PERMUKIMAN DI BANTARAN SUNGAI KAPUAS KAMPUNG KAMBOJA KOTA PONTIANAK Bidang Kegiatan: PKM-Masyarakat Diusulkan Oleh DANI JULIAN B11110018 Angkatan 2010 NIA FEBRIANTI DEDE KURNIAWAN D14110027 B01111020 Angkatan 2010 UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

Upload: rendi-rudyansyah

Post on 17-Feb-2016

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENERAPAN FLOATING DUMP SEBAGAI UPAYA MEMBANTU MASYARAKAT MENGELOLA SAMPAH PERMUKIMAN DI

BANTARAN SUNGAI KAPUAS KAMPUNG KAMBOJA KOTA PONTIANAK

Bidang Kegiatan: PKM-Masyarakat

Diusulkan Oleh

DANI JULIAN B11110018 Angkatan 2010

NIA FEBRIANTI

DEDE KURNIAWAN

D14110027

B01111020

Angkatan 2010

Angkatan 2011

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2013

Page 2: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

ii

Page 3: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

1RINGKASAN

Upaya peningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah merupakan strategi yang saat ini di tempuh oleh Pemerintah Kota Pontianak. Perkembangan strategi peningkatan peran masyarakat dalam mengelola sampah sampai saat ini belum sepenuhnya menunjukan hasil yang optimal. Masyarakat di Kampung Kamboja Kota Pontianak adalah salah satu contoh kelompok masyarakat yang belum melakukan pengelolaan terhadap sampah. Permukiman yang terletak di bantaran sungai Kapuas ini, memiliki sejumlah permasalahan terhadap sampah seperti banyaknya timbulan sampah baik yang berada di sekitar unit rumah warga terutama di bawah kolong rumah dan di beberapa titik ruang terbuka di tepi sungai, sebagian besar warga belum menyediakan tempat sampah untuk menampung sampah yang dihasilkan rumah tangganya, belum adanya sarana pengangkutan sampah komunal dan tidak tersedianya sarana pengumpulan sampah komunal sehingga masyarakat menggunakan sungai sebagai tempat untuk memusnahkan sampahnya.

Keberadaan Kampung Kamboja di Kota Pontianak merupakan sebuah contoh wilayah permukiman padat yang mengalami degradasi lingkungan akibat sampah. Persebaran timbulan sampah yang hampir merata di seluruh wilayah kampung akibat sampah yang dihasilkan oleh warga dan sampah “tambahan” yang hanyut dari sungai Kapuas, merupakan gambaran umum kondisi permukiman ini.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami selaku pemuda Kalimantan Barat akan melakukan pengabdian dengan menerapkan konsep floating dump atau tempat sampah terapung yang memanfaatkan kapal kayu warga kampung Kamboja yang tidak lagi digunakan secara efektif oleh pemiliknya. Pola penanganan sampah dengan konsep ini dinilai dapat menjadi solusi yang tepat atau kontekstual dengan kondisi lingkungan masyarakat Kampung Kamboja Kota Potianak.

Dalam pelaksanaannya kami akan melakukan beberapa tahapan yakni memberikan sosialisasi dan pelatihan langsung tentang cara pengolahan sampah rumah tangga. Tahap selanjutnya memberikan penjelasan kepada warga tentang upaya penerapan Floating Dump di bantaran sungai Kapuas serta manfaat yang diberikan hingga sistem pengangkutan dan pengolahan sampah permukiman. Setelah tahapan-tahapun tersebut kami lakukan dan izin yang didapat dari Ketua RT Ketua RT 03 RW 06 Kelurahan Benua Melayu Laut kami dan bersama warga setempat akan bergotong-royong untuk membuat tempat sampah terapung untuk warga.

Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam penyediaan tempat sampah, mengatasi masalah sampah permukiman secara mandiri di bantaran sungai Kapuas Kampung Kamboja Kota Pontianak yang selama ini sudah mempengaruhi kualitas lingkungan terutama air di sungai Kapuas dan membantu memberikan edukasi bagi masyarakat tentang cara pengolahan sampah dan pola hidup bersih. Keberhasilan menjalankan program ini diharapkan dapat menjadi bahan percontohan kampung-kampung lainnya di sekitar sungai Kapuas. Sehingga dapat menunjang program pemerintah Kota Pontianak yang menjadikan sungai terpanjang di Indonesia ini menjadi tujuan ekowisata di Kota Pontianak.

Page 4: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

2

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

RINGKASAN ............................................................................................................ 1

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 2

1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 2

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 3

1.4. Manfaat ......................................................................................................... 3

1.5. Luaran yang diharapkan ................................................................................ 4

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT .................................................... 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................................... 6

3.1. Pembuatan Floating Dump ........................................................................... 6

3.2. Sistem Pengangkutan dan Pengolahan Sampah Permukiman ...................... 6

3.3. Sosialisasi dan Penerapan Floating Dump.................................................... 7

BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................. 8

4.1. Anggaran Kegiatan ....................................................................................... 8

4.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

LAMPIRAN............................................................................................................... 10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ........................................................... 10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... 13

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............ 14

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ................................................. 15

Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra 16

Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan.................. 17

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja................................................... 18

iii

Page 5: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Munculnya permukiman kumuh di perkotaan merupakan sebuah

permasalahan yang sering dihadapi sejumlah kota besar di Indonesia.

Minimnya penyediaan sarana dan prasarana di permukiman kumuh umumnya

dilatarbelakangi oleh permasalahan legalitas permukiman tersebut, sehingga

berdampak kepada semakin turunnya kualitas lingkungan permukiman.

Sebagai contoh, dengan tidak tersedianya sarana persampahan maka

masyarakat akan cenderung mencemari permukiman dengan sampah

sehingga timbulan sampah akan teronggok di setiap sudut permukiman.

Upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman, saat ini juga

sedang intensif dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Pembinaan

kepada peran masyarakat dalam mengelola sampah merupakan strategi

pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pontianak

(Renstra Kota Pontianak,2009:28). Penguatan pada peran masyarakat dalam

pengelolaan sampah perkotaan seperti tersebut di atas dilatarbelakangi oleh

kondisi penambahan jumlah penduduk Kota Pontianak yang meningkat

secara signifikan dewasa ini yang berdampak kepada peningkatan volume

sampah domestik.

Keberadaan Kampung Kamboja di Kota Pontianak merupakan sebuah

contoh wilayah permukiman padat yang mengalami degradasi lingkungan

akibat sampah. Persebaran timbulan sampah yang hampir merata di seluruh

wilayah kampung akibat sampah yang dihasilkan oleh warga dan sampah

“tambahan” yang hanyut dari sungai Kapuas, merupakan gambaran umum

kondisi permukiman ini.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami selaku pemuda Kalimantan

Barat akan melakukan pengabdian dengan menerapkan konsep floating dump

atau tempat sampah terapung yang memanfaatkan kapal kayu warga kampung

Kamboja yang tidak lagi digunakan secara efektif oleh pemiliknya. Pola

penanganan sampah dengan konsep ini dinilai dapat menjadi solusi yang tepat

atau kontekstual dengan kondisi lingkungan masyarakat Kampung Kamboja

Kota Potianak.

Page 6: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

4

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disampaikan, maka

rumusan masalah yang diangkat yaitu:

1. Bagaimana pembuatan Floating Dump yang memanfaatkan kapal kayu

warga Kampung Kamboja sebagai tempat pembuangan sementara?

2. Bagaimana sistem pelaksanaan tempat sampah terapung dari pengumpulan

hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA)?

3. Bagaimana memperkenalkan dan menerapkan tempat sampah terapung

kepada warga di bantaran sungai Kapuas Kampung Kamboja Kota

Pontianak?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam pelaksanaan

program ini adalah:

1. Untuk menjelaskan pembuatan tempat sampah terapung atau Floating

Dump yang memanfaatkan kapal kayu warga Kampung Kamboja sebagai

tempat pembuangan sementara.

2. Untuk memaparkan cara kerja tempat sampah terapung dari pengumpulan

hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA).

3. Untuk menjelaskan cara memperkenalkan dan menerapkan tempat sampah

terapung kepada warga di bantaran sungai Kapuas Kampung Kamboja

Kota Pontianak

1.4. Manfaat

1. Bagi Pelaksana

- Menambah pengetahuan mengenai penerapan konsep tempat sampah

terapung atau floating dump sebagai upaya membantu masyarakat

mengolah sampah permukiman di bantaran sungai Kapuas.

- Sebagai sarana mengaplikasikan pengetahuan yang didapat saat kuliah.

2. Bagi Masyarakat

- Membantu Masyarakat mengolah sampah permukiman di bantaran

sungai Kapuas Kampung Kamboja Kota Pontianak

Page 7: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

5

- Membantu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengolahan

sampah dan pola hidup bersih di bantaran sungai Kapuas Kampung

Kamboja Kota Pontianak

3. Bagi Pemerintah

- Membantu mengatasi masalah sampah di bantaran sungai Kapuas Kota

Pontianak yang selama ini belum dapat teratasi.

- Membantu penyediaan tempat pembuangan sementara (TPS) yang

selama ini belum tersedia bagi masyarakat yang tinggal di bantaran

sungai Kapuas Kota Pontianak.

1.5. Luaran yang diharapkan

Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam penyediaan tempat

sampah, mengatasi masalah sampah permukiman secara mandiri di bantaran

sungai Kapuas Kampung Kamboja Kota Pontianak yang selama ini sudah

mempengaruhi kualitas lingkungan terutama air di sungai Kapuas dan

membantu memberikan edukasi bagi masyarakat tentang cara pengolahan

sampah dan pola hidup bersih. Keberhasilan menjalankan program ini

diharapkan dapat menjadi bahan percontohan kampung-kampung lainnya di

sekitar sungai Kapuas. Sehingga dapat menunjang program pemerintah Kota

Pontianak yang menjadikan sungai terpanjang di Indonesia ini menjadi

tujuan ekowisata di Kota Pontianak.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Berdasarkan data monografi Kelurahan Benua Melayu Laut dapat

di peroleh data jumlah penduduk di wilayah ini pada tahun 2009 tercatat

sebesar 10158 jiwa. Sedangkan objek awal untuk melakukan pengabdian ini

akan dilaksanakan di Kampung Kamboja khususnya di RT 03 RW 06.

Seperti tipikal permukiman lainnya yang berada di wilayah bantaran

sungai, permukiman di kampung ini juga memiliki masalah dengan

ketersediaan prasarana air bersih, ketersediaan sistem sanitasi yang layak dan

sarana persampahan. Lebih fokus kepada permasalahan sampah, permukiman

atau kampung ini telah mengalami permasalahan yang dapat dikategorikan

Page 8: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

6

cukup serius untuk segera ditangani, hal tersebut dapat dilihat dengan

banyaknya timbulan sampah di hampir seluruh wilayah permukiman.

Selain itu, kawasan permukiman di wilayah ini memiliki ciri khas dari

segi konstruksi bangunannya. Pembuatan rumah dengan konstruksi panggung

akan menciptakan kolong di bawah lantai rumah yang dimaksudkan untuk

mengadaptasi kondisi pasang surut air sungai. Sampah domestik yang di

produksi oleh masyarakat di buang secara sembarangan di sekitar lingkungan

unit perumahan dan terlihat menumpuk di kolong rumah. Hal tersebut di

perparah dengan sulitnya pembersihan sampah yang menumpuk di kolong

rumah akibat tanah di bantaran sungai yang berlumpur. Pasang surut air

sungai juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap timbulan

sampah di kawasan permukiman ini, air sungai yang membawa sampah dari

tempat lain sering tersangkut di tiang-tiang di bawah unit rumah dan pada saat

surut sampah bawaan tersebut menumpuk bercampur dengan genangan air

sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Sisi lain motivasi masyarakat dalam mengelola sampah sampai saat ini

belum nampak kemunculannya. Pola hidup masyarakat yang masih

mengedepankan pemenuhan kebutuhan hidup atau ekonomi menjadikan

masalah pengelolaan sampah sebagai permasalahan yang belum menjadi

prioritas untuk ditangani. Perilaku dan kebiasaan masyarakat atau individu

untuk mengelola sampah belum mengarah kepada perilaku yang positif seperti

membuang sampah pada tempatnya atau mengumpulkan sampah-sampah

domestik dari rumah tangga ke tempat pengumpulan sampah komunal.

Page 9: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

7

Pola pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat sebagai aktor

yang dapat berperan aktif dalam mengurangi volume sampah merupakan

keputusan yang tepat dalam mengantisipasi peningkatan jumlah volume

sampah perkotaan yang terus meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk.

Peran aktif masyarakat atau individu dapat dimulai dengan melaksanakan

perilaku positif dalam mengelola sampah seperti pengumpulan, pewadahan,

pemilahan dan melakukan daur ulang sampah untuk mengurangi volume dan

persebaran sampah.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN/PENELITIAN

3.1. Pembuatan Floating Dump

Pembuatan tempat sampah terapung atau floating dump yang

diajukan penulis yaitu menggunakan kapal kayu warga yang tidak digunakan

lagi secara efektif yang berukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter milik

Bapak Suhendi yakni salah satu warga setempat yang bersedia untuk

menyewakan kapal kayunya. Kapal kayu kemudian akan didesain bersama

warga dengan membagi bagian pembuangan sampah yang terdiri dari tempat

sampah organik dan anorganik. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk

membuat tempat sampah terapung ini cukup sederhana yakni: papan kayu, cat

warna, gergaji, palu, lampu dan paku. (dapat dilihat pada lampiran Gambar 1)

Tujuan pembagian tempat pembuangan sampah ini adalah untuk

memberikan edukasi kepada warga setempat untuk memilah sampah yang

pada akhirnya sampah-sampah seperti sampah organik dapat dimanfaatkan

lagi menjadi kompos dan sampah anorganik didaur ulang menjadi bentuk

kerajinan tangan yang dapat menjadi penghasilan tambahan bagi warga

setempat. Sehingga pada akhirnya sampah yang dibuang ke TPA adalah

sampah sisa yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.

3.2. Sistem Pengangkutan dan Pengolahan Sampah Permukiman

Pada implementasinya tempat sampah terapung ini akan ditempatkan

di bantaran sungai Kapuas kampung Kamboja. Sistem kerja kapal ini akan

mengangkut sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi sesuai dengan

jadwal pembuangan sampah di Kota Pontianak yakni pukul 18.00 - 06.00,

Page 10: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

8

sehingga kapal ini akan berangkat menyusuri sungai Kapuas yang berjarak ±

1 km untuk mengangkut sampah dari pukul 5 pagi (sebelum sampah diangkut

truk pengambilan sampah) ke TPS di Jalan Khatulistiwa Kota Pontianak.

(dapat dilihat pada lampiran Gambar 2)

Sedangkan konsep pengolahan sampah dimulai dengan pemilahan

sampah yang dilakukan dimasing-masing rumah berdasarkan sifat sampah.

Kemudian sampah dibawa ke tempat sampah terapung dan diletakkan sesuai

dengan tempatnya. Setelah semua sampah terkumpul, kemudian dipilih mana

yang akan diolah untuk dijadikan kompos (sampah organik) dan kerajinan

tangan yang memanfaatkan sampah anorganik seperti plastik kemasan,

selanjutnya sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan akan dibawa ke

TPS di Jalan Khatulistiwa tepat pukul 6 pagi. Petugas yang akan membawa

kapal akan dikoordinasikan bersama warga setempat. Pada saat kapal tiba di

TPS, petugas akan memuat ulang sampah yang sudah ditampung untuk

diangkut oleh truk sampah. Dan pada akhirnya sampah dapat dibawa ke TPA

Batu Layang. (dapat dilihat pada lampiran Gambar 3)

Sebelum dilaksanakannya program ini kami berencana untuk

berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak

tentang prosedur dan perizinan menerapkan floating dump atau tempat

sampah terapung di bantaran sungai Kapuas. Kemudian dari pembicaraan ini

juga akan melakukan pengintegrasian antara tempat sampah terapung ini

dengan truk sampah yang setiap pukul 6 pagi mengangkut sampah dari TPS

agar mengambil sampah dari Floating dump ini menuju Tempat Pembuangan

Akhir (TPA).

Dalam pelaksanaanya kami akan mempekerjakan warga sekitar untuk

mengangkut sampah dengan mengendarai kapal dari Kampung Kamboja

hingga ke Jalan Khatulistiwa Siatan. Untuk penyewaan kapal milik Bapak

Suhendi dan upah operator Kapal akan dipenuhi dengan sumber dana hibah

dan ditambah dengan swadaya masyarakat untuk 2 bulan pertama, namun

kedepan kami akan mengajukan proposal kepada Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Pontianak untuk mendanai oprasional untuk sewa kapal dan

upah operator.

Page 11: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

9

3.3. Sosialisasi dan Penerapan Floating Dump

Tahap pertama untuk memperkenalkan program pengabdian ini adalah

dengan melakukan sosialisai kepada warga di bantaran sungai Kapuas

Kampung Kamboja dengan target peserta dalam kegiatan ini adalah 100

kepala keluarga. Pada tahap pertama sosialisasi ini, kami akan menjelaskan

kepada warga bagaimana menerapkan pola hidup sehat dalam lingkungan

keluarga dan lingkungan masyarakat secara luas, Kemudian memberikan

edukasi kepada warga tentang bagaimana memilah sampah dari rumah tangga

dan kemudian diteruskan ke tempat pembuangan. Tahap sosialisasi

selanjutnya adalah memperkenalkan konsep tempat sampah terapung atau

Floating Dump kepada warga. Dalam tahap ini akan dijelaskan bahwa pada

penerapannya akan berbasis pada mayarakat yakni sistem gotong royong

untuk membagun tempat sampah terapung ini.

Pada tahap terakhir akan dijelaskan tentang upaya pengolahan dengan

pola 3R yakni (reduse, reuse, and recycle) sampah organik menjadi pupuk

kompos dan sampah anorganik menjadi produk kerajinan tangan yang

bernilai jual. Mengolah sampah ini akan mengikut sertakan para ibu-ibu

rumah tangga setempat yang tidak memiliki perkerjaan tetap untuk ikut

mengolah sampah yang pada akhirnya bisa menjadi penghasilan tambahan

bagi mereka.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Dalam pelaksanaan PKM ini, kami telah melakukan sosialisasi kepada anak-anak

sekolah dasar tentang pilah pilih olah sampah Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi

dan pelatihan tersebut adalah untuk memperkenalkan kepada warga terutama terutama

yang sudah kami lakukankan adalah kepada anak-anak sekolah dasar. Adapun kegiatan

ini kami lakukan pada hari Rabu dari pukul 08.00-11.00. Kegiatan ini telah kami

koordinasiakn kepada pihak sekolah untuk melakukan kegiatan tersebut kepada anak

murid.

Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan tentang sampah ini juga kami lakukan

permainan berhadiah kepada adik-adik. Permainan tersebut berupa perlombaan untuk

memilah sampah organik dan anorganik. Tujuan dari permainan ini adalah untuk

mengaplikasikan materi yang didapat pada saat kegiatan sosialisasi di dalam kelas.

Materi sosialisasi diisi oleh pelaksana PKM. Materi yang disampaikan yaitu dimulai

dengan penjelasan mengenaimasalah yang ditimbulkan oleh sampah, bahaya penyakit

yang ditimbulkan, dan cara pencegahan terhadap penyakit ini secara umum seperti

Page 12: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

10menjaga kebersihan lingkungan. Setelah sosialisasi, kami membeli 10 tangguk untuk

melakukan Aksi Peduli Lingkungan di Bantaran sungai Kapuas. Kegiatan ini kami

lakukan rutin setiap hari minggu jam 7 pagi untuk memungut sampah-sampah yang

mengapung di bantaran Sungai Kapuas. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

menciptakan kesadaran warga untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai.

BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

- Pelaksanaan sosialisasi pola hidup bersih, tentang sampah, pengenalan tentang pembuatan

tempat sampah terapung untuk warga bantaran Sungai Kapuas

- Pembuatan tempat sampah terapung bersama warga dan uji coba.

- Reduce, Reuse, dan Recycle sampah bersama warga

- Acara peresmian tempat sampah terapung dan Pameran Produk daur Ulang Warga

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Sistem Pengolah Sampah Terapung-Sebuah Ide Mahasiswa Transportasi Laut. ht t p: / /se a tr a ns.its.a c .id / index.php/komun i tas/b e rita/3 4 - b e rita- umu m /10 6 - si s tem - p e ngolah - s a mpah - t e r a pung - s e b u a h - masuk a n - i d e - mah a si s w a- t r a nsport a s i - l a ut (diakses tanggal 20 Oktober 2013)

Anonim, 2011. Pengolahan Sampah Mandiri. ht t p: / / m m.f e b.ugm.a c .id / i nd e x.php/201 2 - 02 - 16 - 0 8 - 39 - 43/ l a por a n - p e mbangun a n - b e rk e l a nju t a n/295 5 - p e ng e lo l aa n - s a mpah-mandi r i - untuk- dusu n - sukun a n - y a n g - lest a ri . (diakses tanggal 24 Oktober 2013)

Buku Pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman. Jakarta : Direktorat Pengemabangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. 2008

Monografi Kelurahan Benua Melayu Laut Januari S.d. Juni 2009. Pontianak : Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Pontianak. 2009

Widyatmoko dan Sintorini Murdjoko. 2002. Menghindari, Mengolah dan menyingkirkan Sampah. Jakarta : Abdi Tandur

Lampiran 1 Penggunaan dana

1.1. Peralatan Penunjang (dalam Rupiah)

MaterialJustifikasiPemakaian Kuantitas

HargaSatuan (Rp) Keterangan

Gergaji Pemotongan 1 buah 80.000 80.000Palu Perekat Paku 1 buah 40.000 40.000Sewa Sound systemdan microphone

Presentasi 1set 50.000 50.000

Sewa infokus Presentasi 1 set 50.000 50.000Sewa kamera digital Dokumentasi 1 set 50.000 50.000Kartu memori Database 1 buah 80.000 80.000Tangguk Sampah Mengambil sampah 10 Buah 20.000 200.000

SUB TOTAL (Rp) 550.000

Page 13: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

11

Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

Sosialisasi dan Pelatihan Pilah Pilih Olah Sampah

Page 14: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT.docx

12

Aksi Peduli Lingkungan Bantaran Sungai Kapuas