up flow word utilitas

Upload: muztika-andriana-rahmawati

Post on 03-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas up flow

TRANSCRIPT

Air adalah salah satu kebutuhan utama manusia untuk keperluan sehari- hari seperti memasak, mandi, mencuci, kakus, produksi makanan, bahan pelarut dan lain lain . Penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia pada saat manusia memanfaatkannya karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit terutama penyakit perut. Pengolahan air bertujuan mencegah penyakit bawaan air.Kualitas air dapat dilihat dari1. Kualitas fisikDalam proses terjadinya, air tanah telah mengalami penyaringan yang dapat mengurangi kekeruhan dan warna. Proses penyaringan disini tidak sama dengan penyaringan yang terjadi pada saringan pasir tetapi penyaringan terjadi secara alami. Akibat proses ini, kualitas fisik air tanah lebih baik dari pada kualitas air permukaan. Kualitas fisik air tanah akibat penyaringan secara alamiahakan tergantung pada :a. Porositas tanah,b. Permebilitas tanah.c. Jenis batuan dalam tanah,

2. Kualitas kimia Susunan unsur-unsur kimia air tanah tergantung pada lapisan- lapisan tanah yang akan dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air tersebut akan menjadi sadah karena mengandung Ca (HCO3)2 dan Mg(hCO3)2. dan jika melalui batuan granit maka air itu lunak dan agresip karena mengandung gas CO2 dan Mn (HCO)3. Pada semua air tanah mengandung kadar Fe yang berpariasi tergantung pada jenis lapisan tanah.Umumnya yang banyak diterapkan di Indonesia adalah saringan pasir lambat konvensional dengan arah aliran dari atas ke bawah ( down flow ). Masalah yang dihadapi adalah jika kekeruhan air baku naik, terutama pada saat hujam, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir. Sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, dengan demikian memerlukan tenaga yang cukup banyak, hal ini menyebabkan kurang fungsinya saringan pasir lambat, untuk itu diperlukan suatu modifikasi desain saringan pasir lambat yakni dengan proses penyaringan dengan aliran dari bawah keatas, dengan arah aliran dari bawah keatas , maka waktu operasj menjadi lebih panjang, dan cara pencucian media penyaringnya menjadi lebih mudah,Sistem saringan lambat ini memiliki keunggulan yakni menghasilkan air dengan kualitas baik. Dan tidak memerlukan bahan kimia untuk koagulan. Didalam sistem pengolahan ini proses pengolahan yang utama adalah penyaringan dengan media pasir dengan kecepatan penyaringnya 5-10 m3/m2/hari. Air baku dialirkan ke tangki penerima, kemudian dialirkan ke bak pengendap tanpa memakai zat pengendap, selanjutnya disaring dengan saringan pasir lambat, setelah itu dilakukan proses khlorinasi dan selanjutnya ditampung di bak air bersih, seterusnya dialirkan ke konsumen.

Gambar 1. Diagram proses pengolahan bersih dengan sistem saringan pasir lambatUntuk merancang saringan pasir lambat perlu beberapa kriteria perencanaan yang harus dipenuhi antara lain :a) Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar dari 10 NTU perlu dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.b) Kecepatan penyaringan antara 5 10 m3/m3 /haric) Tinggi lapisan pasir 70 100 cmd) Tinggi lapisan kerikil 25- 30 cme) Tinggi muka air atas media pasir 40 120 cmf) Tinggi ruang bebas antara 25 40 cmg) Diameter pasir yang digunakan 0,2 0,4 mmh) Jumlah bak penyaring minimal 2 buahSecara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat up flow terdiri atas unit proses :a) Bangunan penyadapb) Bak penampung / bak penenangc) Saringan awald) Saringan pasir utamae) Bak air bersihf) Perpipaan, kran, sambungan.METODOLOGITujuan dari penelitian ini adalah melihat kehandalan unit saringan pasir lambat dalam pengolahan air, baik dari segi tingkat keefektifan pengolahannya maupun kemudahan untuk pengoperasian dan perawatan unit ini. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat faktor faktor pembatas dalam pengolahan dengan unit saringan pasir lambat, dan apa saja yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan kelebihan dari unit ini.Pengambilan sampel dilakukan pada 4 buah instalasi saringan lambat up flow di Kota Bandung dan kabupaten Bandung

Gambar 2. Instalasi saringan pasir lambat pada (a) Margahayu (b)RSBS I (c)RSBS II (d)Margahayu

Gambar 3. Titik titik sampling pada (a) Instalasi Margahayu, RSBS I, RSBS II (b) Instalasi Sabuga.Analisis LaboratoriumSeluruh analisis laboratorium berdasarkan atas standart methods for the examination of water and waste water 20th edition (SMEWW) dan SNI. Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan berikut ini :a) KekeruhanTingkat kekeruhan akan diperiksa dengan menggunakan turbidimeter (SMEWW-2130-B)b) BesiTotal dan ion ferro FE (II) akan diperiksa dengan menggunakan metode phenantroline- spectrofotometer (SMEWW -3500-Fe-B) dan ferrover.c) Mangan Total dan mangan terlarut akan diperiksa dengan menggunakan metode persulfate spectrofotometer (SMEWW-3500-Mn-B) dan PAN.d) NitritSenyawa nitrit akan diperiksa dengan menggunakan metode reaksi diazotasi (SMEWW-4500-NO2-B).e) NitratSenyawa nitrat akan diperiksa dengan metode brucin spectrofotometri (SNI 06-2480-1991).f) KesadahanKesadahan total akan diperiksa dengan metode titrasi kompleksometri EDTA (SMEWW-2340-C)g) Zat organikZat organik akan diperiksa dengan menggunakan metode titrasi permanganometri (SNI 06-2506 1991)h) Total solid terlarutTotal solid terlarut akan diperiksa dengan menggunakan metode gravimetric (SMEWW-2540-C)Pengolahan air dengan saringan pasir lambat memiliki kehandalan dalam berbagai hal yaitu keefektifan pengolahan dalam mengurangi beberapa parameter serta pengoperasian dan perawatannya yang mudah dan murah. Beberapa parameter yang dapat disisihkan dengan menggunakan unit ini antara lain kekeruhan dengan efisiensi penyisihan hingga 92,6%, besi dengan efisiensi penyisihan sebesar 91,5%, mangan dengan efisiensi 93%, zat organik dengan efisiensi penyisihan sebesar 23.5% ,total solid terlarut dengan efisiensi penyisihan 7.7%, dan kesadahan total dengan efisiensi penyisihan 4.7%, nitrit hinggan 80% dan nitrat hingga 69%. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoerasian saringan pasir lambat agar mencapai pengolahan yang efektif adalah kecepatan filtrasi, kualitas air yang akan diolah, dan kontinuitas dari pengoperasian. Perawatan secara berkala dengan metode scrapping juga penting untuk dilakukan untuk tercapainya pengolaahan air yang efektif.