universitas pendidikan indonesia formulir usulan...

49
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FORMULIR USULAN PENELITIAN UNGGULAN BERORIENTASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL A. Identitas Pengusul 1. Nama : Dr. Rina Marina Masri, MP 2. NIP/Pangkat/Gol./Jabatan : 19650530 199101 2 001/Pembina/IVA/Lektor Kepala 3. Jurusan/Program Studi : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil/ Teknik Sipil 4. Fakultas : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan B. Identitas Proposal 1. Judul Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis GIS Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya 2. Nama anggota peneliti 1 : Dr. Drs. Dian Hardijana, ST., MT a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan b. Spesialisasi : Mekanika Tanah 3. Nama anggota peneliti 2 : Mardiani, S.Pd. M.Eng a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan b. Spesialisasi : Rekayasa Lingkungan 4.Jangka Waktu Penelitian : 6 Bulan 5.Biaya yang diusulkan : Rp.60.000.000,00 6.Deskripsi isi proposal : Invensi ini berhubungan dengan indikasi geografis penentuan wilayah berbasis Sistem Informasi Geografis yang dapat dijadikan referensi dalam pengembangan RTRW Di Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan meliputi: (1) Pengembangan model diagram alir pembuatan zona kemampuan lahan pertanian berkelanjutan, (2) Pengembangan dan pengujian produk terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP (3) Pengujian di lapangan dan penyempurnaan produk model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan lahan. Penentuan berdasarkan zona: drainase, banjir, lereng permukaan, tekstur tanah, batuan, kedalaman efektif, erosi. Luaran menghasilkan; (1) Paten peta tematik kemampuan lahan pertanian berkelanjutan (2) Artikel jurnal terakreditasi, (3) Modul Pelatihan evaluasi lahan berbasis SIG Bandung, 27 Februari 2013 Ketua Peneliti, ( Dr. Rina Marina Masri, MP). NIP. 19650530 199101 2 001

Upload: lydang

Post on 20-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FORMULIR USULAN

PENELITIAN UNGGULAN BERORIENTASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

A. Identitas Pengusul

1. Nama : Dr. Rina Marina Masri, MP

2. NIP/Pangkat/Gol./Jabatan : 19650530 199101 2 001/Pembina/IVA/Lektor Kepala

3. Jurusan/Program Studi : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil/ Teknik Sipil

4. Fakultas : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

B. Identitas Proposal

1. Judul Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis GIS

Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di

Kabupaten Tasikmalaya

2. Nama anggota peneliti 1 : Dr. Drs. Dian Hardijana, ST., MT

a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan

b. Spesialisasi : Mekanika Tanah

3. Nama anggota peneliti 2 : Mardiani, S.Pd. M.Eng

a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan

b. Spesialisasi : Rekayasa Lingkungan

4.Jangka Waktu Penelitian : 6 Bulan

5.Biaya yang diusulkan : Rp.60.000.000,00

6.Deskripsi isi proposal :

Invensi ini berhubungan dengan indikasi geografis penentuan wilayah berbasis Sistem

Informasi Geografis yang dapat dijadikan referensi dalam pengembangan RTRW Di

Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan meliputi: (1) Pengembangan model diagram alir

pembuatan zona kemampuan lahan pertanian berkelanjutan, (2) Pengembangan dan

pengujian produk terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP (3)

Pengujian di lapangan dan penyempurnaan produk model audio visual dan buku ajar

pembuatan zona kemampuan lahan. Penentuan berdasarkan zona: drainase, banjir,

lereng permukaan, tekstur tanah, batuan, kedalaman efektif, erosi. Luaran

menghasilkan; (1) Paten peta tematik kemampuan lahan pertanian berkelanjutan (2)

Artikel jurnal terakreditasi, (3) Modul Pelatihan evaluasi lahan berbasis SIG

Bandung, 27 Februari 2013

Ketua Peneliti,

( Dr. Rina Marina Masri, MP).

NIP. 19650530 199101 2 001

PROPOSAL

PENELITIAN UNGGULAN BERORIENTASI HAK

KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

PEMBUATAN ZONA KEMAMPUAN LAHAN

BERBASIS GIS UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN

BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Peneliti :

Dr. Rina Marina Masri, MP

Dr. Dian Hardidjana, ST., MT

Mardiani, S.Pd., M.Eng

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

No. Telp Kantor 022-2013163 Pesawat 3409

FEBRUARI, 2013

Lembar Pengesahan Program Penelitian

Penelitian Unggulan Berorientasi Hak Kekayaan Intelektual

Judul Penelitian : Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis

GIS Untuk Pengembangan Pertanian

Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya

Nama Ketua Peneliti : Dr. Rina Marina Masri, MP

NIP : 19650530 199101 2 001

Pangkat/Gol./Jabatan : Pembina / IVA/Lektor Kepala

Jurusan/Fakultas : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil/ FPTK

Alamat Rumah : Jln. ABC Belakang No 17/Gg. Iyas No. 12

Bandung 40111

Telepon/HP/Faksimile/e-mail : 022-4241525/081315177863/

[email protected]

Nama Anggota Peneliti :

No. Nama dan Gelar

Bidang Keakhlian Instansi

Jurusan/Fakultas/Asal PT

1. Dr. D. Hardidjana, ST, MT Mekanika Tanah JPTS FPTK UPI Bandung

2. Mardiani, S.Pd., M.Eng Rekayasa

Lingkungan

JPTS FPTK UPI Bandung

Jangka Waktu Penelitian

: Juli s.d Desember 2013 (6 bulan)

Total Biaya yang dibutuhkan

: Rp 60.000.000,00

Bandung, 27 Februari 2013

Mengetahui : Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi

dan Kejuruan UPI Bandung

Dr. Eng. Agus Setiawan, Msi Dr. Rina Marina Masri, MP.

NIP.19690211 199303 1 001 NIP. 19650530 199101 2 001

Menyetujui,

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sumarto, MSIE

NIP. 19550705 198103 1 005

ABSTRAK

Rina Marina, Dian Hardidjana, Mardiani. Pembuatan Zona Kemampuan Lahan

Berbasis GIS Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten

Tasikmalaya

Pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya masih belum memberikan dampak positif

terhadap perbaikan sosial, ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini

disebabkan banyaknya penyimpangan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan

kemampuan lahannya. Pembuatan zona kemampuan lahan berbasis gis untuk

pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya selain bertujuan untuk

mendapatkan hak paten juga mendesak untuk diimplementasikan, dikarenakan secara

faktual pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya belum memberikan efek multiplier bagi

keseluruhan proses pembangunan secara berkelanjutan disamping belum meningkatkan

pendapatan asli daerah. Disamping itu zona kemampuan lahan ini diharapkan dapat

menguatkan peranan dan fungsi perencana RTRW serta secara khusus dapat menguatkan

dan memperbaiki program pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian

ini menggunakan pendekatan Deskriptif yang bertujuan menghasilkan; (1) Paten peta

tematik kemampuan lahan pertanian berkelanjutan (2) Artikel jurnal terakreditasi, (3)

Modul Pelatihan evaluasi lahan berbasis SIG, (4) Model audio visual dan buku ajar

evaluasi berbasis SIG. Data berupa data primer dan sekunder yang diperoleh dari lapangan

dan dari institusi yang terkait antara lain peta: drainase, banjir, lereng permukaan, tekstur

tanah, batuan, kedalaman efektif, erosi, Model yang dikembangkan dalam penelitian

analisis keruangan adalah model empirik atau relasional yaitu suatu model yang

menjelaskan mengenai keterkaitan antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel

terikat yang diimplementasikan melalui model sistem informasi geografis berbasis

komputer. Tahapan meliputi: (1) Pengembangan model diagram alir pembuatan zona

kemampuan lahan pertanian berkelanjutan, (2) Pengembangan dan pengujian produk

terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP (3) Pengujian di lapangan dan

penyempurnaan produk model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan

lahan.

Kata kunci:

Zona, Kemampuan Lahan, SIG, Pertanian Berkelanjutan, modul latih, model audio visual

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN I

DAFTAR ISI ii

ABSTRAK iii

I PENDAHULUAN 1

II ROAD-MAP PENELITIAN 6

III TINJAUAN PUSTAKA

10

IV METODE PENELITIAN 17

V JADWAL PENELITIAN 23

DAFTAR PUSTAKA 26

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 28

Lampiran 2. Ketersediaan sarana dan prasarana

penelitian

30

Lampiran 3. Susunan Organisasi tim peneliti dan

pembagian tugas

31

Lampiran 4. Biodata Peneliti 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah

timur kabupaten dan hanya 13.05% bagian dari kabupaten yang terletak di dataran

rendah. Kabupaten ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur serta

memberikan kelimpahan sumber daya air karena selain merupakan daerah tangkapan

curah hujan juga merupakan kawasan resapan air yang didukung oleh iklim tropis.

Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian,

peternakan, dan perikanan, selain juga bertumpu pada sektor pertambangan yang

memiliki kualitas cukup baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan.

Tasikmalaya dikenal sebagai basis perekonomian rakyat dan usaha kecil menengah

seperti kerajinan dari bambu, batik, dan payung kertas. Namun, sangat disayangkan,

seiring dengan kebijakan investasi besar-besaran potensi ekonomi rakyat di daerah ini

cenderung terpinggirkan bahkan tidak diperhatikan.

Kabupaten Tasikmalaya yang dinilai sebagai kabupaten paling besar dan

berperan penting di wilayah Priangan Timur, faktanya kegiatan pemanfaatan ruang di

kabupaten ini belum berfungsi secara efektif dan efisien serta belum didasarkan pada

sistem pengendalian yang menyediakan informasi yang akurat tentang penyimpangan-

penyimpangan terhadap pemanfaatan ruang yang telah terjadi dan ketegasan dalam

memberikan tindakan yang tepat dalam menertibkan penyimpangan/pelanggaran

tersebut padahal sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan daerah

hijau, terutama pertanian dan kehutanan.

Hal ini mengisyaratkan bahwa sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.24

Tahun 1992 dan diperbaharui oleh Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang yang merupakan salah satu instrumen hukum bagi pengelolaan

lingkungan, kasus lingkungan dalam masalah penataan ruang lebih banyak

diperdebatkan dan dianalisis secara sektoral saja. Faktanya pengendalian ruang belum

sepenuhnya berasaskan pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu,

tidak efektif dan efisiensi, belum serasi, selaras, seimbang dan belum berkelanjutan.

Selain itu belum sepenuhnya berasaskan keterbukaan, persamaan, keadilan dan

2

perlindungan hukum. Padahal idealnya efektivitas dan efisiensi penataan ruang harus

dapat mewujudkan kualitas ruang yang sesuai dengan potensi dan fungsi ruang.

Selain itu Undang-undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

menginsyaratkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang

kebumian harus berkontribusi maksimal dalam pencapaian 11 Prioritas Nasional

Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 yaitu : (1) Reformasi Birokrasi dan Tata

Kelola, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan, (4) Penanggulangan Kemiskinan, (5) Ketahanan

Pangan, (6) Infrastruktur, (7) Energi, (8) Iklim-Investasi dan Iklim-Usaha, (9)

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, (10) Daerah Tertinggal, Terdepan,

Terluar dan Pasca-konflik, (11) Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi.

Di sisi lain era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar negara,

membawa dampak ganda, disatu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang

seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu membawa persaingan yang tajam

dan ketat yang berdampak pada penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan daya

dukungnya dikarenakan belum tersedianya informasi sumberdaya lahan termasuk

mengenai informasi kesesuaian lahan masing-masing wilayah. Tingkat pemanfaatan

ruang yang berbeda-beda, apabila tidak ditata secara baik dapat mendorong

ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah dan ketidaklestarian lingkungan serta

konflik pemanfaatan ruang.

Fakta lain menunjukkan ketidakteraturan tata ruang di Kabupaten Tasikmalaya

diakibatkan terbatasnya kemampuan aparat dalam mengimplementasikan program-

program pemerintah. Keterbatasan kompetensi aparat dalam menerapkan program

pengendalian ruang sesuai Rencana Umum Tata Ruang dan rencana prioritas

pembangunan daerah di Kabupaten Tasikmalaya menambah daftar panjang kerusakan

lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan hal tersebut di atas dibutuhkan kebijakan penggunaan tanah yang

didasarkan pada: (1) Aspek teknis yang menyangkut potensi sumberdaya lahan melalui

evaluasi kemampuan lahan, (2) Aspek lingkungan, yaitu dampaknya terhadap

lingkungan, (3) Aspek hukum, yaitu harus sesuai dengan peraturan dan undang-undang,

(4) Aspek sosial, menyangkut penggunaan lahan untuk kepentingan sosial dan

bermanfaat bagi seluruh masyarakat, (5) Aspek ekonomi, yaitu penggunaan tanah yang

optimal yang memberikan keuntungan setingga-tingginya tanpa merusakkan tanahnya

sendiri serta lingkungannya. (6) aspek politik atau kebijakan pemerintah.

3

Pentingnya penataan ruang bagi para penentu kebijakan pengelolaan lingkungan

memunculkan gagasan untuk melakukan penelitian penataan ruang yang didasarkan

pada karakteristik daya dukungnya serta didukung oleh teknologi yang akan

meningkatkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan aspek politik, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan keamanan dan kelembagaan melalui evaluasi kemampuan lahan

berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya.

Evaluasi kemampuan lahan ini merupakan salah satu pekerjaan dalam

perencanaan dan pengembangan wilayah. Dalam perencanaan tataguna tanah, proses

penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan tertentu diperoleh dengan cara

melakukan survai dan pemetaan tanah sebagai dasar untuk perencanaan tataguna tanah

yang rasional, sehingga tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari untuk

menunjang pengelolaan kekayaan sumber daya alam agar bisa dimanfaatkan sebesar-

besar bagi kemakmuran rakyat.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan utama invensi yang berhubungan dengan indikasi geografis penentuan wilayah

ini menghasilkan peta tematik zonasi kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem Informasi

Geografis. Lebih khusus, invensi ini bertujuan menghasilkan hak paten peta zonasi kemampuan

lahan dan pengembangannya untuk kawasan pertanian berkelanjutan di Kabupaten

Tasikmalaya. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah :

1. Memperoleh model konseptual struktur data base keruangan kemampuan lahan untuk

pertanian berkelanjutan,

2. Memperoleh model fungsional struktur data base keruangan kemampuan lahan untuk

pertanian berkelanjutan,

3. Memperoleh bentuk model diagram alir zonasi kemampuan lahan pertanian

berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem

Informasi Geografis,

4. Memperoleh Standard Operational Procedure zonasi kemampuan lahan pertanian

berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem

Informasi Geografis,

4

5. Memperoleh implementasi aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis untuk analisis

keruangan kemampuan lahan pertanian berkelanjutan bagi peningkatan kualitas

lingkungan berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya ,

6. Memperoleh implikasi perancangan data base keruangan kemampuan lahan pertanian

berkelanjutan untuk peningkatan kualitas lingkungan berkelanjutan di Kabupaten

Tasikmalaya.

C. Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Luaran yang dihasilkan dalam penelitian kemampuan lahan berbasis SIG untuk

pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah :

1. Produk teknologi tepat guna yang dapat dialihkan kepada para pemangku

kepentingan (stakeholders) yang dapat menjawab permasalah dalam pengelolaan

lingkungan.

2. Karya inovasi yang bisa diusulkan untuk dapat perlindungan kekayaan intelektual

(paten, hak cipta dan sebagainya),

3. Publikasi artikel ilmiah nasional atau internasional,

4. Bahan ajar perkuliahan Sistem Informasi Geografis,

5. Terjalinnya hubungan kerja sama dengan pusat penelitian dan pengembangan

pertanian dalam mengelola kawasan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya,

6. Terjalinnya jaringan kemitraan antara perguruan tinggi dengan para pemangku

kepentingan dalam mengelola Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten

Tasikmayala.

D. Hasil Penelitian yang Dijanjikan

1. Buku ajar, modul, petunjuk teknis pembelajaran model evaluasi kemampuan lahan

berbasis Sistem informasi Geografis untuk mewujudkan prinsip pertanian

pembangunan berkelanjutan yang bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinas Tata

Ruang, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat serta Pusat

Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum,

2. Publikasi artikel penelitian peningkatan kapasitas evaluasi kemampuan lahan

berbasis Sistem Informasi Geografis untuk mewujudkan pembangunan pertanian

berkelanjutan yang siap diterbitkan pada Jurnal Nasional terakreditasi DIKTI/LIPI,

5

3. Pengusulan untuk Hak Kekayaan Intelektual indikasi geografis penentuan wilayah

berupa peta tematik zonasi kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan

yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem Informasi Geografis,

4. Seminar nasional pengembangan dan penyempurnaan kebijakan pengelolaan

pembangunan lingkungan berbasis Sistem Informasi Geografis yang lebih mudah dan

cepat dalam proses penyajian informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para stake

houlder yang mampu meningkatkan nilai ekonomi dan lingkungan sebagai teknologi

baru yang dapat menjawab permasalahan bangsa yang strategis.

6

BAB II

ROAD-MAP PENELITIAN

A. Kegiatan yang telah dilakukan

Kegiatan utama yang telah dilakukan terkait dengan penelitian pembuatan zona

kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah :

1. Penelitian Hibah Bersaing berbasis SIG dan Pertanian dengan judul: Analisis Spasial

Industri Genteng untuk Pembangunan Perumahan dan Pertanian yang Berkelanjutan

(Anggota Peneliti) dengan dana dari DP2M DIKTI;

2. Penelitian Strategis Nasional DIPA UPI berbasis SIG dengan judul : Model Spasial

Infrastruktur Pendidikan Kabupaten/Kota Berbasis Teknologi GPS dan DTM (Studi

Kasus : Kota Bandung);

3. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk

Permukiman Di Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat;

4. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Pengembangan Pembelajaran Peta

Bergeoinformasi pada Praktikum IUT untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa

Teknik Sipil FPTK UPI;

5. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Eksplorasi Instrumen GPS pada Pengukuran dan

Pemetaan sebagai Metode Kontrol Lapangan Bangunan Teknik Sipil yang didanai

Tabungan UPI;

6. Penelitian berbasis SIG dan Pertanian dengan judul: Pengembangan Model dan

Tipologi Agropolitan di Tujuh Kabupaten di Pulau Jawa kerjasama dengan

Kimpraswil;

7. Penelitian peningkatan kualitas pembelajaran (PPKP) Teknik Penyehatan yang

menghasilkan 16 model diagram alir dan SOP kegiatan pembelajaran;

8. Pembuatan buku ajar Teknik Penyehatan yang memenuhi Kerangka Acuan Kerja yang

ditetapkan oleh pemberi tugas;

9. Pembuatan petunjuk teknis praktik Ilmu Ukur Tanah yang memenuhi Kerangka Acuan

Kerja yang ditetapkan oleh pemberi tugas;

10. Penulisan artikel berbasis SIG pada Jurnal Geografi GEA Volume 9 No 2 Oktober

2009 ISSN : 1412-0313 Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI dengan judul :

Evaluasi Kemampuan Lahan di Kabupaten Bandung Utara dan Bandung Barat

Menggunakan Sistem Informasi Geografis;

7

11. Penulisan artikel berbasis SIG pada Jurnal Forum Geografi Volume 26 No 2

Desember 2012 Akreditasi No 51/DIKTI/Kep/2010 ISSN : 085-2682 Universitas

Muhammadiyah Surakarta dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk

Permukiman Di Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat.

12. Pemakalah pada Seminar Nasional ISPI Tema: Redesain Sistem Desentralisasi

Pendidikan dengan judul makalah berbasis SIG: Pengembangan Evaluasi Lahan

Menggunakan Autodeskmap untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS

FPTK UPI pada Teknik Penyehatan di Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012;

13. Pemakalah pada Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Tahunan 2011 Ikatan Surveyor

Indonesia dengan judul makalah: Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan untuk

Perumahan Menggunakan GIS di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat di

Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2011;

14. Pemakalah pada Workshop of JSPS International Training Program to Protect

Diversity of Bioresources in The Tropical Forest dengan judul makalah: Application

of Geographic Information System (GIS) for Forest Zoning by Land Capability

Approach in West Bandung and Bandung District di Bogor Agricultural University –

Kagoshima University – Bogor Indonesia Tahun 2010.

B. Kegiatan yang akan dikembangkan

Kegiatan yang akan dikembangkan terkait dengan pembuatan zona kemampuan

lahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kabupaten Tasikmalaya adalah

pengembangan yang bersifat khusus untuk meningkatkan pertanian yang berkelanjutan dan

diharapkan menghasilkan beberapa produk dalam bentuk softcopy dan hardcopy dengan

memperhatikan dan mempertimbangkan tidak hanya komponen materi substansi evaluasi

kemampuan lahan berbasis SIG dan pertanian saja, tetapi juga komponen penataan ruang

secara keseluruhan. Karakteristik referensi permodelan evaluasi kemampuan lahan untuk

pengembangan pertanian berkelanjutan untuk para praktisi memiliki sasaran tidak hanya

ditekankan pada manfaat secara finansialnya saja tetapi juga pada aspek keberlanjutan

lingkungan.

Pembuatan zonasi kemampuan lahan untuk pertanian berkelanjutan berbasis SIG

diharapkan memberikan efek multiplier bagi keseluruhan proses penataan ruang,

meningkatkan pemanfaatan ruang, menguatkan peranan dan fungsi pengendalian ruang,

menguatkan dan memperbaiki rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tasikmalaya

disamping memperbaiki penyimpangan penggunaan ruang secara keseluruhan.

8

Penelitian Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG Untuk

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya adalah :melalui

beberapa tahap penelitian, yaitu :

1. Penelitian tahap I adalah untuk menganalisis isi model konseptual dan model

fungsional pada Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG sehingga dapat

dibuatkan suatu kerangka Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten

Tasikmalaya yang akan disajikan dalam bentuk model diagram alir Pembuatan Zona

Kemampuan Lahan Berbasis SIG sebagai acuan dan panduan perencanaan penggunaan

lahan di Kabupaten Tasikmalaya;

2. Penelitian tahap II adalah untuk membuat suatu deskripsi terperinci dari penurunan

model konseptual pembuatan zona kemampuan lahan berbasis SIG sehingga dapat

dibuatkan suatu kerangka Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten

Tasikmalaya dan didokumentasikan menjadi SOP pembuatan zona kemampuan lahan

berbasis SIG sebagai acuan dan panduan perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan

di Kabupaten Tasikmalaya;

3. Penelitian tahap III adalah untuk membuat suatu model audio visual pembuatan zona

kemampuan lahan berbasis SIG sehingga dapat dibuatkan suatu kerangka

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan dan didokumentasikan dalam bentuk buku ajar

model pengembangan pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi

evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG.

C. Luaran Kegiatan

Luaran yang ditargetkan dari kegiatan penelitian Pembuatan Zona Kemampuan

Lahan Berbasis GIS Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten

Tasikmalaya adalah :

1. Model diagram alir Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan

Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya berbasis SIG;

2. SOP (standard operational procedure) Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Untuk

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya dalam

meningkatkan kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG;

3. Buku ajar, Modul, Petunjuk Teknis Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG

Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya dalam

meningkatkan kompetensi evaluasi kemampuan lahan dengan pandangan antisipatif ke

depan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan .

9

4. Model audio visual Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG Untuk

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya, sebagai teknologi

tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna dalam bidang revitalisasi dan

pengelolaan lingkungan;

5. Publikasi artikel penelitian peningkatan kapasitas kompetensi evaluasi kemampuan

lahan berbasis SIG dan pertanian berkelanjutan yang siap diterbitkan pada Jurnal

terakreditasi DIKTI dan atau LIPI;

6. Pengusulan untuk Hak Kekayaan Intelektual indikasi geografis penentuan wilayah berupa

peta tematik zonasi kemampuan lahan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan

berbasis SIG;

7. Seminar nasional pengembangan dan penyempurnaan kebijakan pengelolaan

pembangunan lingkungan berbasis SIG yang lebih mudah dan cepat dalam proses

penyajian informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para stake houlder yang mampu

meningkatkan nilai ekonomi dan lingkungan sebagai teknologi baru yang dapat

menjawab permasalahan bangsa yang strategis.

D. Keterkaitan dengan Payung Penelitian UPI

Payung penelitian UPI yang dijadikan sebagai payung penelitian pengembangan

kompetensi bidang keilmuan dasar Teknik Sipil untuk kajian aplikasi SIG kompetensi

Evaluasi kemampuan lahan (tanah) dalam perencanaan tata ruang.

10

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. State of the Art Bidang yang Diteliti

Tingkat pemanfaatan ruang yang berbeda-beda, apabila tidak ditata secara baik

dapat mendorong ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah dan ketidaklestarian

lingkungan serta konflik pemanfaatan ruang. Penataan ruang yang didasarkan pada

karakteristik daya dukungnya serta didukung oleh teknologi yang sesuai, akan

meningkatkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan aspek politik, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan keamanan dan kelembagaan yang berarti juga meningkatkan

kualitas tata ruang.

Kualitas tata ruang menurut Silalahi (1995) ditentukan oleh terwujudnya

pemanfaatan ruang yang memperhatikan (1) daya dukung lingkungan, yaitu jumlah

penduduk dalam suatu wilayah yang masih dapat didukung oleh ketersediaan

sumberdaya alam, dan penggunaan lahan yang sesuai dengan karakteristik tanah, (2)

fungsi lingkungan, yaitu tertatanya tata air, tata udara, suaka alam, suaka budaya, (3)

estetika lingkungan, yaitu terpeliharanya bentang alam, (4) lokasi, yaitu pemanfaatan

ruang yang serasi antara fungsi lingkungan dengan kawasan lindung dan kawasan

budidaya, (5) struktur, yaitu hirarki yang jelas dalam sistem perkotaan dan hubungan

yang saling menunjang antar kota besar, kota menengah dan kota kecil.

Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat (5) disebutkan

bahwa “Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang”. Dalam penataan ruang harus berasaskan

pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, efektivitas dan efisiensi,

serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan. Selain itu harus berasaskan keterbukaan,

persamaan, keadilan dan perlindungan hukum. Kegiatan pengendalian pemanfaatan

ruang akan berfungsi secara efektif dan efisien bila didasarkan pada sistem

pengendalian yang menyediakan informasi yang akurat tentang penyimpangan-

penyimpangan terhadap pemanfaatan ruang yang telah terjadi dan ketegasan dalam

memberikan tindakan yang tepat dalam menertibkan penyimpangan/pelanggaran

tersebut.

11

Dasar hukum yang mengatur mengenai pengendalian pemanfaatan ruang

tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 35 yaitu : Pengendalian

pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian

insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi. Hal ini berarti pengendalian

pemanfaatan ruang merupakan usaha untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan

ruang yang direncanakan dapat terwujud. Pengendalian pemanfaatan ruang melalui

penetapan zonasi dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dipertegas dengan

Pasal 36 yaitu :

(1) Peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 disusun sebagai pedoman

pengendalian pemanfaatan ruang,

(2) Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona

pemanfaatan ruang,

(3) Peraturan zonasi ditetapkan dengan: (a) peraturan pemerintah untuk arahan

peraturan zonasi sistem nasional, (b) peraturan daerah propinsi untuk arahan

peraturan zonasi sistem propinsi; (c) peraturan daerah kabupaten/kota untuk

peraturan zonasi.

Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.24 Tahun 1992 dan diperbaharui oleh

Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang merupakan salah satu

instrumen hukum bagi pengelolaan lingkungan, kasus lingkungan dalam masalah

penataan ruang lebih banyak diperdebatkan dan dianalisis dari sudut penataan ruang.

Fakta ketidakteraturan tata ruang diakibatkan terbatasnya kemampuan aparat dalam

mengimplementasikan program-program pemerintah. Keterbatasan kompetensi aparat

dalam menerapkan program perbaikan lingkungan sesuai Rencana Umum Tata Ruang

dan rencana prioritas pembangunan daerah menambah daftar panjang kerusakan

lingkungan. Beberapa proyek tidak dapat terus bertahan akibat merosotnya sumberdaya

lainnya dibatalkan karena ditentang masyarakat, atau disebabkan karena rusaknya

sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan tidak diperhitungkan (Djayadiningrat,

2001).

Kajian literatur menunjukkan bahwa kompetensi pembuatan zonasi kemampuan

lahan berbasis SIG untuk pertanian berkelanjutan belum dikembangkan bagi para

stakehoulder perencanaan tataruang. Peningkatan kompetensi evaluasi kemampuan

lahan berbasis SIG merupakan upaya untuk mengembangkan kawasan pertanian yang

berkelanjutan terutama di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perencanaan tataguna tanah,

12

proses penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu diperoleh

dengan cara melakukan survai dan pemetaan tanah yang hasilnya digambarkan dalam

bentuk peta, sebagai dasar untuk perencanaan tataguna tanah yang rasional, sehingga

tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari (Hardjowigeno,1999).

B. Hasil yang Sudah Dicapai

Hasil penelitian yang sudah tercapai terkait dengan penelitian yang akan

dikembangkan melalui Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis Sistem Informasi

Geografis Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya

terdiri dari :

1. Peta zonasi kesesuaian lahan perumahan berbasis SIG dengan mempertimbangkan

pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang melestarikan aspek lingkungan,

sosial dan ekonomi,

2. Mengetahui faktor kendala (constrain factor) terbesar pada pembuatan peta zonasi

kesesuaian lahan perumahan,

3. Kebijakan penataan ruang yang akurat untuk menyusun peraturan dan perundangan

baru bagi konservasi lahan dan disarankan berdasarkan faktor kendala dengan

memprioritaskan kebijakan: (1) Standar penggunaan lahan perumahan per orang

untuk menekan laju pembangunan perumahan, (2) Pengendalian pemanfaatan lahan

kawasan lindung yang ketat dari konversi lahan kawasan lindung menjadi lahan

perumahan (3) peningkatan dana pembangunan untuk kegiatan yang dapat

mengurangi bencana banjir dan longsor,

4. Survei GPS sebagai alat pemeriksa lapangan (ground check) pemanfaatan ruang

untuk perumahan terhadap zonasi kesesuaian lahan perumahan hasil analisis spasial

menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis,

5. Publikasi ilmiah pada Jurnal Forum Geografi Volume 26 No 2 Desember 2012

Akreditasi No 51/DIKTI/Kep/2010 ISSN : 085-2682 Universitas Muhammadiyah

Surakarta dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman Di

Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat.

C. Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan

Studi pendahuluan yang telah dilaksanakan untuk mendukung pembuatan zona

kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya yaitu, studi literatur evaluasi lahan yang

merupakan salah satu pekerjaan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah.

13

Evaluasi lahan dilakukan karena sifat lahan beragam, sehingga perlu dikelompokkan

kedalam satuan-satuan yang lebih seragam yang memiliki potensi yang sama.

Keragaman ini mempengaruhi jenis penggunaan lahan yang sesuai untuk masing-

masing satuan lahan.

Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu dapat dievaluasi dengan ketepatan

tinggi bila data yang diperlukan untuk evaluasi cukup tersedia dan berkualitas baik.

Kemampuan lahan dianggap sebagai kapasitas inherent dari sumberdaya lahan untuk

mendukung penggunaannya secara umum, sedangkan kesesuaian lahan mencerminkan

kesesuaian bidang lahan bagi penggunaan yang spesifik. Pendapat lain menyatakan

bahwa kemampuan lahan lebih mengarah kepada aspek konservasi, sedangkan

kesesuaian lahan lebih mengarah kepada produktivitas.

Penggunaan lahan berbagai aktifitas pada umumnya ditentukan oleh kemampuan

lahan atau kesesuaian lahan yang ada dalam wilayah tersebut dan kesesuaian lahan bagi

suatu areal dapat digunakan sebagai pegangan dalam pemanfaatan wilayah tersebut.

Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, disamping dapat

menimbulkan terjadinya kerusakan lahan jaga akan meningkatkan masalah kemiskinan

dan masalah sosiai lainnya.

Kemampuan lahan ialah harkat lahan yang ditetapkan menurut macam

pengelolaan atau syarat pengelolaan yang diperlukan berkenaan dengan pengendalian

bahaya degradasi lahan atau risiko kerusakan lahan selama penggunaannya untuk suatu

maksud tertentu, atau berkenaan dengan pemulihan lahan yang telah menunjukan

gejala-gejala degradasi. Untuk mengetahui kemampuan suatu lahan maka perlu

dilakukan klasifikasi kemampuan lahan. Klasifikasi kemampuan lahan (Land Capability

Classification) adalah penilaian lahan (komponen-komponen lahan) secara sistematik

dan pengelompokkanya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang

merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaanya secara lestari.

Kemampuan disini dipandang sebagi kapasitas lahan itu sendiri untuk suatu

macam atau tingkat penggunaan umum. Kemampuan lahan ini dibagi dalam dalam 8

(delapan) tingkat kelas yaitu:

(1) Kelas I, yaitu lahan yang mempunyai sedikit hambatan yang membatasi

penggunaanya. Tanah-tanah di kelas I mempunyai salah satu kombinasi sifat dan

kualitas, terletak pada topografi hampir datar, ancaman erosi kecil, mempunyai

kedalaman efektif yang dalam, umumnya berdrainase baik, kapasitas menahan air

baik, tidak terancam banjir,

14

(2) Kelas II, yaitu lahan yang memiliki beberapa hambatan atau ancaman kerusakan

yang mengurangi pilihan penggunaanya atau mengakibatkannya memerlukan

tindakan konservasi sedang. Hambatan atau ancaman kerusakan pada kelas II

adalah salah satu kombinasi dari pengaruh berikut, lereng yang landai, kepekaan

erosi atau ancaman erosi sedang atau telah mengalami erosi sedang, struktur tanah

dan daya olah agak kurang baik, salinitas ringan sampai sedang atau terdapat garam

natrium yang mudah dihilangkan akan tetapi besar kemungkinan timbul kembali,

kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase, akan tetapi ada sebagai pembatas

yang sedang tingkatannya,

(3) Kelas III, yaitu lahan yang mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi

pilihan penggunaan atau memerlukan tindakan konservasi khusus dan keduanya.

Hambatan atau ancaman kerusakan kerusakan mungkin disebabkan oleh salah satu

beberapa hal berikut : lereng yang agak miring atau bergelombang, peka terhadap

erosi atau telah mengalami erosi yang berat, seringkali mengalami banjir, lapisan

bawah tanah yang berpermeabilitas lambat, kedalamannya dangkal terhadap batuan,

lapisan padat keras (hardpan), lapisan padas rapuh (fragipan) atau lapisan liat padat

(claypan) yang membatasi perakaran dan simpanan air, terlalu basah atau masih

terus jenuh air setelah didrainase, kapasitas menahan air rendah, salinitas atau

kandungan natrium sedang, hambatan iklim yang agak besar. Lahan kelas III ini

memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memelihara atau

memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah,

(4) Kelas IV, yaitu lahan dengan hambatan atau ancaman kerusakan tanah-tanah di

dalam kelas IV disebabkan oleh salah satu kombinasi faktor-faktor berikut : lereng

yang miring atau berbukit, kepekaan erosi yang besar, pengaruh bekas erosi agak

berat yang telah terjadi, tanahnya dangkal, kapasitas menahan air yang rendah,

sering tergenang, kelebihan air bebas dan ancaman penjenuhan atau penggenangan

terus terjadi setelah didrainase, salinitas atau kandungan natrium yang tinggi,

keadaan iklim yang kurang menguntungkan,

(5) Kelas V, yaitu lahan yang tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan

lain yang tidak untuk dihilangkan sehingga membatasi pilihan penggunaanya.

Tanah-tanah ini terletak pada topografi datar atau hampir datar tetapi tergenang air,

15

sering terlanda banjir, atau berbatu-batu, atau iklim yang kurang sesuai, atau

mempunyai kombinasi hambatan tersebut,

(6) Kelas VI, yaitu lahan yang mempunyai pembatas atau ancaman kerusakan yang

tidak dapat dihilangkan, berupa salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut:

terletak pada lereng agak curam, ancaman erosi berat, telah tererosi berat,

mengandung garam laut atau natrium, berbatu-batu, iklim yang tidak sesuai,

(7) Kelas VII, yaitu lahan yang mempunyai beberapa hambatan atau ancaman

kerusakan yang berat dan tidak dapat dihilangkan seperti: terletak pada lereng yang

curam, telah tererosi sangat berat berupa erosi parit,

(8) Kelas VIII, yaitu lahan yang bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi

atau cagar alam. Pembatas atau ancaman kerusakan pada kelas ini dapat berupa :

terletak pada lereng yang sangat curam, berbatu, kapasitas menahan air sangat

rendah.

Studi lain yang telah dilaksanakan untuk mendukung pembuatan zona kemampuan

lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah: (1) Analisis Kesesuaian Lahan untuk

Kawasan Perumahan Menggunakan Sistem Informasi Geografik di Kawasan Bandung

Utara Kabupaten Bandung, (2) Analisis Kemampuan dan Kesesuaian Lahan di

Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, dan (3) Evaluasi Pemanfaatan Ruang untuk

Perumahan Kawasan Bandung Utara Menggunakan Teknologi GPS dan Citra Satelit.

D. Relevansi dengan topik yang dibahas

Pengendalian pemanfaatan ruang yang merupakan usaha untuk mengambil

tindakan agar pemanfaatan ruang yang direncanakan dapat terwujud dilaksanakan

melalui penetapan zonasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

dipertegas dengan Pasal 36 dimana peraturan zonasi disusun sebagai pedoman

pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona

pemanfaatan ruang yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk arahan

peraturan zonasi sistem nasional, peraturan daerah propinsi untuk arahan peraturan

zonasi sistem propinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi.

Disisi lain keluarnya Undang-undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi

Geospasial menginsyaratkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan

16

ruang kebumian harus berkontribusi maksimal dalam pencapaian 11 Prioritas Nasional

Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 diantaranya adalah: Penanggulangan

Kemiskinan, Ketahanan Pangan, Infrastruktur, Iklim-Investasi dan Iklim-Usaha,

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan

Pasca-konflik, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Untuk

mengimplementasikan UU No. 4 Tahun 2011 ini diperlukan Rencana Strategis Jangka

Panjang kegiatan dan pekerjaan informasi geospasial, termasuk perencanaan kebutuhan

SDM yang berkualitas dan kompeten, baik untuk Informasi Geospatial Dasar dan

Informasi Geospasial Tematik.

Potensi Kabupaten Tasikmalaya dengan kekayaan sumber daya alam dan

berbagai hasil produksi daerahnya seharusnya dapat meningkatkan perekonomian dan

pendapatan asli daerah tetapi faktanya banyak terjadi penyimpangan penggunaan lahan

dikarenakan adanya ketidakteraturan penggunaan ruang yang diakibatkan terbatasnya

kemampuan aparat dalam mengimplementasikan program-program pemerintah.

Keterbatasan kompetensi aparat dalam menerapkan program perbaikan lingkungan

sesuai Rencana Umum Tata Ruang dan rencana prioritas pembangunan daerah

menambah daftar panjang kerusakan lingkungan.

Pembuatan zonasi kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

untuk pertanian berkelanjutan di Kabuapten Tasikmalaya yang dibangun bersama

pengembangan modul latih kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG untuk

pertanian berkelanjutan merupakan upaya pengendalian pemanfaatan ruang yang

dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi. Tahapan zonasi ini melalui proses

merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara

tertib dan bekerjasama dengan semua stakeholder pengembangan wilayah di Kabupaten

Tasikmalaya.

Modul latih kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG untuk

pertanian berkelanjutan yang akan dikembangkan direncanakan berdasarkan klasifikasi

kemampuan lahan (Land Capability Classification) secara sistematik dan

pengelompokkannya berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan potensi dan

penghambat dalam penggunaan lahan secara lestari bertujuan untuk pengelolaan atau

syarat pengelolaan yang diperlukan berkenaan dengan pengendalian bahaya degradasi

lahan atau risiko kerusakan lahan selama penggunaannya untuk suatu maksud tertentu,

atau berkenaan dengan pemulihan lahan yang telah menunjukan gejala-gejala degradasi.

17

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Waktu penelitian

diawali pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.

B. Pendekatan atau Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu

penelitian yang didasarkan atas data deskripsi suatu kasus, keadaan, sikap, hubungan

atau suatu sistem pemikiran yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif

merupakan penelitian yang dicirikan oleh penelitian pada satu unit atau kasus saja

tetapi lebih mendetail atau mendalam (Arikunto, 2002). Unit objek penelitian dapat

berbentuk suatu kelompok orang atau masyarakat tertentu suatu desa atau

permukiman.

Model yang dikembangkan dalam penelitian analisis keruangan adalah model

empirik atau relasional yaitu suatu model yang menjelaskan mengenai keterkaitan

antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang diimplementasikan

melalui model sistem informasi geografis berbasis komputer. Menurut Prahasta

(2009), Hasil analisis spasial yang dilakukan oleh SIG dapat dijadikan sebagai dasar

yang kuat (teknis) bagi suatu pengambilan keputusan atau pembuatan suatu kebijakan.

Variabel penelitian memiliki 15 buah variabel, yaitu 8 buah variabel terikat

zona kelas kemampuan lahan dan tujuh variabel bebas. Variabel bebas penelitian

terdiri dari : zona drainase, zona banjir, zona lereng permukaan, zona tekstur tanah,

zona batuan, zona jenis efektif tanah dan zona erosi.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Bandung. Obyek penelitian pembuatan zona kemampuan lahan berbasis sistem

geografis sistem untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten

Tasikmalaya adalah kondisi wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

18

D. Instrumen Pengumpul Data

Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder

diperoleh dari instansi terkait dengan bidang dan lokasi studi yaitu dari Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, BAPPEDA Kabupaten Tasikmalaya,

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya, Badan Koordinasi Survei dan

Pemetaan Nasional. Sedangkan data primer diperoleh dari hasil survey lapangan.

Jenis data spasial yang dikumpulkan terdiri dari data grafis berupa peta-peta

data pokok pembangunan Kabupaten Tasikmalaya berskala 1: 100.000. Data grafis

berupa peta-peta termasuk Peta situasi lokasi penelitian hasil interpretasi citra satelit

oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang

dikonversikan menjadi data vektor digital format ArcInfo. Peta-peta yang

dikumpulkan meliputi : peta drainase, peta banjir, peta lereng, peta tekstur tanah, peta

batuan, peta kedalaman efektif tanah, peta erosi, peta penggunaan lahan dan peta rupa

bumi.

Data spasial dan tekstual kondisi aktual wilayah Kabupaten Tasikmalaya

dikumpulkan untuk dianalisis bagi kepentingan zonasi kawasan pertanian

berkelanjutan berwawasan lingkungan. Batasan area tidak hanya bersifat batas

ekologis saja yang ditonjolkan tetapi juga batas administrasi sampai tingkat desa

sehingga hasil analisis dapat diimplementasikan di lapangan, baik untuk kegiatan

perencanaan maupun pemantauan hasil-hasil pembangunan.

E. Rancangan Penelitian

Pembangunan aplikasi sistem informasi geografik untuk pembuatan zona

kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten

Tasikmalaya digunakan kombinasi teknik analisis yang melalui tahapan :

1. Tahap Pertama

Tahap pertama merupakan tahap pengembangan model diagram alir pembuatan

zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten

Tasikmalaya Langkah-langkah pada tahap pertama adalah : 1) Identifikasi

kebutuhan pengguna untuk memperoleh zonasi Kemampuan Lahan Untuk

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan, 2) Studi pustaka mengenai kriteria

19

Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan, 3) Pembuatan

model konseptual untuk pemasukan data, pemrosesan data dan pengeluaran hasil

analisis, Model konseptual dibangun sesuai dengan Kriteria Klasifikasi

Kemampuan Lahan yang menggunakan acuan seperti tersaji pada Tabel 1. Ketujuh

parameter tersebut di atas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kelas

kemampuan lahan. Perhitungan indeks kemampuan lahan menggunakan

persamaan: TwTr+LwLr+DwDr+KwKr+EwEr+BwBr+OwOr…...(Chapin, 1995)

Dimana : w = bobot ; r = nilai interval (rating) ;T = Tekstur tanah; L = Lereng ; D=

Drainase tanah ; K = Kedalaman Efektif ; E = Erosi ; B = Batuan ; O = Banjir

Tabel 1. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan 1)

Faktor Penghambat Kelas Kemampuan

I II III IV V VI VII VIII

1. Tekstur Tanah (t)

a. Lapisan atas (40 cm) ah-s h-ak h-ak (+) (+) (+) (+) k

b. Lapisan bawah ah-s h-ak h-ak (+) (+) (+) (+) k

2. Lereng Permukaan

(%) (l) 0-3 3-8 8-15 15-30 (0-3) 30-45 45-65 > 65

3. Drainase (d) b-ab aj j sj (+ +) (+) (+) (+)

4. Kedalaman efektif

(cm) (k) > 90 >90 90-50 90-25 (+) < 25 (+) (+)

5. Keadaan Erosi (e) t r r s (+) b sb (+)

6. Kerikil/Batuan (%

volume) (b) 0-15

0-

15 0-15 15-50 50-90 (+) (+) > 90

7. Banjir (o) O0 O1 O2 O3 O4 (+) (+) (+)

Keterangan :

(+) = dapat mempunyai sembarangan sifat faktor penghambat dari kelas yang lebih

rendah.

(+ +) = permukaan tanah selalu tergenang air

Tekstur Drainase Erosi

ah = agak halus

h =halus

s = sedang

k = kasar

ak = agak kasar

b = baik

ab = agak baik

aj = agak jelek

j = jelek

sj = sangat jelek

t = tidak ada

r = ringan

s = sedang

b = berat

sb = sangat berat

20

2. Tahap Kedua

Tahap kedua merupakan pengembangan dan pengujian produk berupa membuat

suatu deskripsi terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP

pembuatan zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di

Kabupaten Tasikmalaya. Langkah-langkah pada tahap kedua adalah : 1) Pembuatan

model fungsional input data meliputi: pembobotan nilai tekstur tanah, lereng,

drainase tanah, kedalaman efektif, erosi, batuandan banjir. 2) Pembuatan model

fungsional output data meliputi: (a) penentuan kriteria pembagian kelas kemampuan

lahan untuk pertanian berkelanjutan dari hasil overlay, (b) penentuan klasifikasi

lokasi potensial untuk kemampuan lahan berdasarkan indeks kemampuan lahan; 3)

Melakukan analisis spasial dengan menggunakan peta dasar mencakup luasan batas

administrasi Kabupaten Tasikmalaya yang meliputi 7 tema yang bobot, rating

ditetapkan berdasarkan studi pustaka; 4) Mengembangkan program permodelan

pembuatan zona kemampuan lahan untuk pertanian berkelanjutan ditetapkan

berdasarkan diskusi pakar, 5) Melakukan implementasi permodelan pembuatan zona

kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan ditetapkan

berdasarkan diskusi pakar, simulasi verifikasi serta pemeriksaan lapangan (ground

check),

3. Tahap Ketiga

Tahap ketiga merupakan tahap pengujian di lapangan dan penyempurnaan produk

berupa membuat model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan

lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG Langkah-langkah

pada tahap ketiga adalah: 1) Melakukan implementasi pembuatan zona kemampuan

lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG, secara penuh, 2)

Melakukan analisis dan perbaikan permodelan pembuatan zona kemampuan lahan

untuk pengembangan pertanian berkelanjutan sehingga diperoleh keluaran zona kelas

kemampuan lahan,, 3) Melakukan penyempurnaan model dengan kelengkapannya

berupa model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan lahan untuk

pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG dan 4) Penyebarluasan model

zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG.

21

Diagram alir tahapan evaluasi kemampuan lahan untuk pertanian

berkelanjutan dapat dilihat pada Gambar 1. Dan tahapan kegiatan penelitian

tersaji pada Gambar 2. Diagram Fishbone.

Studi Pustaka

Identifikasi Kebutuhan Evaluasi Kemampuan LahanPertanian Berkelanjutan Secara Spasial Skala Regional

Klasifikasi Tekstual Atribut

Model Konseptual Evaluasi Kemampuan Lahan Pertanian berkelanjutan Secara Spasial SkalaRegional

Peta-Peta :

-DasarTopografi

-Tematik Batuan

-Tematik Drainase

-Tematik Banjir

-Tematik Tekstur Tanah

-Tematik Kedalaman Efektif Tanah

-Tematik Erosi Tanah

-Tematik Kelerengan

Sumber : BAPEDA

PerancanganModel Fungsional

Evaluasi

KemampuanLahan PertanianSecara Spasial

Metoda

Pembobotan &

Penilaian

Klasifikasi

Tematik

Konversi Data Analog Menjadi Digital Proses Digitasi, Entry Data, Editing

Database Digital untuk Evaluasi

Kemampuan Lahan Pertanian

Secara Spasial

Implementasi Model Sistem

Manajemen Data Base

Analisis Spasial

Peta Zonasi Kemampuan Lahan

Pertanian

Kriteria

Kemampuan

Lahan

Gambar 1. Diagram alir tahapan evaluasi kemampuan lahan petanian berkelanjutan

22

Zonasi Kemampuan

Lahan Kabupaten

Tasikmalaya

Mendapat Hak Paten

Analisis isi Evaluasi kemampuan

Lahan, SIG

Review dan Sari Evaluasi

Kemampuan Lahan Berbasis SIG

Pengembangan Model Diagram Alir

Pembuatan Zona Kemampuan

Lahan

TAHAP ITAHAP IITAHAP III

Pengembangan Standar Operasi

Prosedur Pembuatan Zona

Kemampuan Lahan

Studi

dokumentasi

Studi deskriptif

Studi

pengembangan

Analitik Model Konseptual

Pengembangan program

pembuatan zona Kemampuan

Lahan berbasis SIG dan

Pertanian berkelanjutan

Pengembangan paket program

berbasis SIG berdasar Experct

judgement & verifikasi lapangan

Studi

pengembangan

Studi

Pengembangan

Eksperimen

Implementasi Terbatas

Analisis

Spatial dan

Perbaikan

Implementasi Penuh

Analisis Hasil

Penyempurnaan

Penyebarluasan Model Zona

kemampuan lahan Berbasis GIS

Studi

Pengembangan

Studi

Pengembangan

Empirik

Empirik

Identifikasi

Kebutuhan

Pengembangan Model audio

visual zona Kemampuan Lahan

berbasis SIG dan Pertanian

berkelanjutan

Gambar 3. Fishbone Diagram Penelitian Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Pertanian Berkelanjutan Berbasis SIG

23

BAB V

JADWAL PENELITIAN

A. JADWAL KEGIATAN KEGIATAN

Tahap I kegiatan penelitian akan dilakukan pada Juli-Agustus tahun 2013 dengan

jadwal sebagai berikut:

No Jenis kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 Ket

1. Analisis Identifikasi

kebutuhan pengguna

untuk memperoleh

zonasi Kemampuan

Lahan berbasis

Sistem Informasi

Geografis untuk

pengembangan

Pertanian

Berkelanjutan

2. Review dan sari Studi

pustaka mengenai

kriteria Kemampuan

Lahan Untuk

Pengembangan

Pertanian

Berkelanjutan

berbasis Sistem

Informasi Geografis

3. Pengembangan SOP

dengan pembuatan

model konseptual

untuk pemasukan

data, pemrosesan data

dan pengeluaran hasil

analisis kemampuan

lahan berbasis Sistem

Informasi Geografis

untuk pertanian

berkelanjutan

24

Tahap II akan dilakukan pada bulan September-Oktober Tahun 2013 dengan jadwal

sebagai berikut :

No Jenis kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 Ket 1. Pengembangan SOP

dengan Pembuatan

model fungsional

input data berbasis

SIG

2. Pembuatan model

fungsional output

data meliputi:

penentuan kriteria

dan penentuan

klasifikasi lokasi

potensial

3. Melakukan analisis

spasial kemampuan

lahan berbasis SIG

4. Mengembangkan

program permodelan

pembuatan zona

kemampuan lahan

untuk pertanian

berkelanjutan

ditetapkan

berdasarkan expert

judgement

5 Melakukan

implementasi

permodelan

pembuatan zona

kemampuan lahan

untuk pengembangan

pertanian

berkelanjutan

ditetapkan

berdasarkan diskusi

pakar, simulasi

verifikasi serta

pemeriksaan

lapangan (ground

check)

25

Tahap III akan dilakukan pada bulan November-Desember Tahun 2013 dengan

jadwal sebagai berikut :

No Jenis kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 Ket

1. Melakukan

implementasi

pembuatan zona

kemampuan lahan

untuk pengembangan

pertanian

berkelanjutan

berbasis SIG, secara

penuh

2. Melakukan analisis

dan perbaikan

permodelan

pembuatan zona

kemampuan lahan

untuk pengembangan

pertanian

berkelanjutan

sehingga diperoleh

keluaran zona kelas

kemampuan lahan

3. Melakukan

penyempurnaan

model dengan

kelengkapannya

berupa model audio

visual dan buku ajar

pembuatan zona

kemampuan lahan

untuk pengembangan

pertanian

berkelanjutan

berbasis SIG

4. Penyebarluasan

model zona

kemampuan lahan

untuk pengembangan

pertanian

berkelanjutan

berbasis SIG

5 Penulisan laporan

26

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1996. Environmental Impact Assesement. 2nd Edition.Mc Graw Hill

International, New York.

__________. 1994. GIS by ESRI. Environmental Systems Research Institute, Inc.USA.

__________. 2007. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang

__________, 2011. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi

Geospasial

Arikunto, S. 2002. Metode Penelitian. CV Rajawali. Jakarta.

Aronoff, S. 1989. Geographic Information System : A Management Perspective. WDL

Publications, Ottawa. Canada.

Burrough, P.A. 1986. Principles of Geografical Information System for Land Resources

Assesment. Clarendanpress, Oxford

BPN. 1994. Himpunan Peraturan Konsolidasi Tanah Dan Pembangunan Perkotaan

Bagian I. BPN, Jakarta

Budiyanto E. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. Andi Offset.

Yogyakarta.

Chadwick, G. 1980. A System View Of Planning. Pergamon Press. New York.

Djajadiningrat, Surna Tjahja. 2001. Pemikiran, Tantangan, dan Permasalahan Lingkungan

Hidup. Studio Tekno Ekonomi ITB, Bandung.

Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 1999. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna

Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Idham, 2004. Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Alumni.

Bandung.

Jayadinata, J.T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan

Wilayah. Penerbit ITB. Bandung.

Prahasta. 2004, Sistem Informasi Geografis : ArcView Lanjut. Informatika. Bandung

Riyanto. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Gava Media.

Yogyakarta

27

Sitorus. 2003. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Jurusan Tanah, Fakultas

Pertanian IPB. Bogor.

Tomlinson, R.F. 1987. Geographic Information System a new frontier. In : D.J. Peuquet

and D.F. Marble (Editors). Introductory Readings in Geographic Information

Systems. Taylor & Francis. London.

Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan.

Departemen Pertanian. Bogor.

United States Departement of Agriculture (USDA). 1971. Guide for Interpreting

Engineering Uses of Soil. SCS-USDA. Washington.

28

Lampiran 1 : Justifikasi Biaya REKAPITULASI BIAYA YANG DIUSULKAN

NO URAIAN JUMLAH

1. Gaji/Upah Rp. 15.000.000,00

2. Peralatan Rp. 14.750.000,00

3. Bahan habis pakai Rp. 13.750.000,00

4. Perjalanan Rp. 5.500.000,00

5. Lain-lain Rp. 11.000.000,00

Jumlah Rp. 60.000.000,00

1. Gaji dan Upah

No

Pelaksana

Kegiatan

Jumlah

Minggu

Jumlah

Pelaksana Honor/Minggu Biaya (Rp)

1. Ketua tim peneliti 24 1 Rp. 220.000,00 Rp. 5.280.000,00

2. Anggota tim peneliti 24 2 Rp. 135.000,00 Rp. 6.480.000,00

3. Teknisi 24 1 Rp. 75.000,00 Rp. 1.800.000,00

4. Tenaga harian 24 1 Rp. 60.000,00 Rp. 1.440.000,00

Jumlah Rp. 15.000.000,00

2. Peralatan

No Nama Alat Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)

1. Alat GPS Navigasi 2 Rp.3.000.000.00 Rp, 6.000.000,00

2. Software GIS 1 Rp.3.750.000.00 Rp. 3.750.000,00

3. Perangkat keras komputer 1 Rp.5,000,000.00 Rp. 5.000.000,00

Jumlah Rp.14.750.000,00

3. Bahan habis pakai

No Nama Bahan Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)

1. Pengumpulan data statistik (sekunder) 8 Rp. 100.000.00 Rp. 800.000,00

2. Pengumpulan data tematik (sekunder) 8 Rp. 100.000.00 Rp. 800.000,00

3. Bahan Pelatihan AMDAL 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00

4. Model Diagram Alir AMDAL 1 Rp. 350.000.00 Rp. 350.000,00

5. Model Diagram Alir GIS 1 Rp. 300.000.00 Rp. 300.000,00

6. Model Sistem Dinamis 1 Rp. 300.000.00 Rp. 300.000,00

7. Model Audio Visual 1 Rp. 500.000.00 Rp. 500.000,00

8. Pelatihan Kompetensi AMDAL 20 Rp. 350.000.00 Rp. 350.000,00

9. Pelatihan Kompetensi GIS/Dinamis 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00

10. Pelatihan Kompetensi GIS/Dinamis 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00

11. Insentif Nara sumber 2 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00

12. Peta A0 20 Rp. 350.000.00 Rp. 700.000,00

29

( Lanjutan 2)

No Nama Bahan Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)

13 Peta A1 20 Rp. 25.000.00 Rp. 500.000,00

14 Fotocopy Peta 20 Rp. 10.000.00 Rp. 200.000,00

15 Digitasi Peta 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00

16 Kertas A4 10 Rp. 35.000.00 Rp. 350.000,00

17 CD 20 Rp. 5.000.00 Rp. 100.000,00

18 Cartride 5 Rp. 150.000,00 Rp. 750.000,00

Jumlah Rp. 13.750.000,00

4. Perjalanan

No Kota Tujuan Jumlah Volume Biaya Satuan Jumlah (Rp)

1 Bogor 3 2 Rp. 400.000,00 Rp. 2.400.000,00

2 Jakarta 2 2 Rp. 400.000,00 Rp. 1.600.000,00

3 Malang 2 1 Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00

Jumlah Rp. 5.500.000,00

5. Lain-lain (Pemeliharaan, Lokakarya/seminar, pengolahan data, laporan, publikasi)

No Uraian Volume Biaya Satuan Biaya

1 Pemeliharaan Alat 2 Rp. 125.000,00 Rp. 250.000,00

2 Analisis Spatial GIS 1 Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00

3 Analisis Sistem Dinamik 1 Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

4 Biaya rapat intern 9 Rp. 50.000.00 Rp. 450.000.00

5 International Seminar 1 Rp.1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00

6 Dokumentasi dan Cuci Cetak 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00

7 Pembuatan laporan 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00

8 Pencetakan dan penggandaan laporan 9 Rp. 150.000,00 Rp. 1.350.000,00

9 Publikasi Jurnal nasional/internasional 1 Rp.2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00

10 Seminar Nasional hasil penelitian 3 Rp.1.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

Jumlah Rp. 11.000.000,00

30

Lampiran 2. Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian

Prasarana utama:

1. Ruang pusat kegiatan Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis GIS untuk pertanian

berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah Laboratorium Survey dan Pemetaan berikut

prasarana pendukungnya (mebeulair),

2. Prasarana komputer pengolah data telah tersedia di Laboratorium Survey dan Pemetaan,

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.

Sarana utama penelitian:

1. Perangkat lunak GIS Arcview 3.3, perangkat lunak telah tersedia di Laboratorium

Survey dan Pemetaan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.

2. Data base map, citra satelit land use dan land status dapat diperoleh dari beberapa

instansi yang berkompeten dan mitra dari peneliti.

3. Alat GPS (global positioning system) dan Total Station tersedia di Laboratorium

Survey dan Pemetaan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.

31

Lampiran 3 : Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama

Jabatan

dalam

tim

Alokasi

waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Dr. Rina Marina

Masri, MP

Ketua

peneliti

20

Jam/Minggu

Memimpin dan mengkoordinasikan

kegiatan penelitian:

• Membuat model konseptual

untuk pemasukan data,

pemrosesan data dan pengeluaran

hasil analisis kemampuan lahan

berbasis SIG untuk pertanian

berkelanjutan

• Membuat model fungsional input

data berbasis GIS

• Membuat model fungsional output

data meliputi: penentuan kriteria

dan penentuan klasifikasi lokasi

potensial

• Melakukan analisis spasial

kemampuan lahan berbasis SIG

• Mengembangkan program

permodelan pembuatan zona

kemampuan lahan untuk pertanian

berkelanjutan ditetapkan

berdasarkan expert judgement

• Melakukan implementasi

pembuatan zona kemampuan

lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan berbasis

SIG, secara penuh,

• Melakukan analisis dan perbaikan

permodelan pembuatan zona

kemampuan lahan untuk

pengembangan pertanian

berkelanjutan sehingga diperoleh

keluaran zona kelas kemampuan

lahan

• Melakukan penyempurnaan model

dengan kelengkapannya berupa

model audio visual dan buku ajar

pembuatan zona kemampuan

lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan berbasis

SIG

• Penulisan laporan

32

(Lanjutan Lampiran 3)

No Nama

Jabatan

dalam

tim

Alokasi waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

2. Dr.Dian

Hardidjana.ST.,

MT

Mardiani, S.Pd.,

M.Eng

Anggota

peneliti

20

Jam/Minggu

Membantu peneliti utama dalam

pelaksanaan penelitian:

• Mengidentifikasi kebutuhan

pengguna untuk memperoleh zonasi

Kemampuan Lahan berbasis SIG

untuk pengembangan Pertanian

Berkelanjutan

• Menganalisis kriteria Kemampuan

Lahan

• Menganalisis isi kompetensi Sistem

Informasi Geografis

• Mereview dan menyarikan

kompetensi analisis spatial berbasis

GIS, kompetensi kemampuan lahan

dan kompetensi Pengembangan

Pertanian Berkelanjutan

• Melakukan implementasi

permodelan pembuatan zona

kemampuan lahan untuk

pengembangan pertanian

berkelanjutan ditetapkan

berdasarkan simulasi verifikasi

serta pemeriksaan lapangan

(ground check)

• Melakukan penyempurnaan model

dengan kelengkapannya berupa

model audio visual dan buku ajar

pembuatan zona kemampuan lahan

untuk pengembangan pertanian

berkelanjutan berbasis SIG

• Penyebarluasan model zona

kemampuan lahan untuk

pengembangan pertanian

• Penulisan laporan

33

LAMPIRAN 4 : BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Rina Marina Masri, M.P

2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

3 Jabatan Struktural -

4 NIP/NIK /Identitas

Lainnya

19650530 199101 2 001

5 NIDN 00300565 02

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 30 Mei 1965

7 Alamat Rumah Jalan ABC Belakang No 17 Bandung 40111

8 No Telepon./Faks/HP 022-4241525 ; 081315177863

9 Alamat Kantor Jalan Dr Setiabuhi No 207 Bandung 40154

10 No Telepon./Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1=200 orang: S2= - orang: S3= - orang

13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Rekayasa Lingkungan

2. Teknik Penyehatan

3. AMDAL

4. Mekanika Rekayasa

5. Metodologi Penelitian

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Pendidikan

Indonesia

(IKIP Bandung)

Universitas

Padjadjaran

Institut Pertanian

Bogor

Bidang Ilmu Pendidikan

Teknik Sipil

Ilmu Tanah Ilmu Pengelolaan

Sumberdaya Alam

dan Lingkungan

Tahun Masuk-Lulus 1983-1989 1999-2002 2002-2009

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Evaluasi

Dampak

Penilaian PAN

dan PAP pada

Mata Kuliah

Dasar-Dasar

Komputer

Evaluasi Lahan

Pertanian yang

Digunakan untuk

Industri Genteng di

Kabupaten

Majalengka

Kajian Lingkungan di

Zona Buruk untuk

Perumahan Kawasan

Bandung Utara

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs.Suprian

Atmaja Saputra

Prof.Dr.Ir.H.Nad

Darga Talkulputra,

M.Sc dan

Dr.Abraham

Suriadikusumah,

M.Sc

Prof.Dr.Ir.R.P.Sitorus,

MF, Prof.Dr.Ir.

Kooswardhono

Mudikdjo, M.Sc dan

Dr.Ir.Lilik Budi

Prasetyo, M.Sc

34

C. PENGALAMAN PENELITIAN

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

1 2011 Analisis Spasial Industri Genteng

untuk Pembangunan Perumahan

dan Pertanian yang Berkelanjutan

(Anggota Peneliti)

Hibah Bersaing

DP2M DIKTI

Rp..35.000.000

2 2010 AMDAL Pembangunan

Perumahan Di Kawasan Bandung

Utara Dengan Simulasi Sistem

Dinamis

Fundamental

DP2M Dikti

Rp. 26.950.000

3 2010 Model Spasial Infrastruktur

Pendidikan Kabupaten/Kota

Berbasis Teknologi GPS dan

DTM (Studi Kasus : Kota

Bandung)

Penelitian

Strategis

Nasional

DIPA UPI

Rp. 95.000.000

4 2009 Pengembangan Bank Proposal

Bermutu berbasis Website

Dana

Tabungan UPI

TA 2009

Rp. 75.000.000

5 2009 Pengembangan Pembelajaran

Mekanika Rekayasa III dengan

Model Analisis Struktur

Berbantuan Komputer untuk

Meningkatkan Pemahaman

Mahasiswa JPTS

Dana

Masyarakat

(Eks DIKs)

Tabungan UPI

TA 2009

Rp.15.000.000

6 2009 Eksplorasi Instrumen GPS pada

Pengukuran dan Pemetaan sebagai

Metode Kontrol Lapangan

Bangunan Teknik Sipil

Dana

Masyarakat

(Eks DIKs)

Tabungan UPI

TA 2009

Rp.15.000.000

7 2008 Konversi Peta Analog Menjadi

Digital pada Pembelajaran

Praktikum IUT untuk

Meningkatkan Keterampilan

Mahasiswa Teknik Sipil

DIPA UPI

2008

Rp.15.000.000

8 2008 Implementasi Perancangan

Berbantuan Komputer pada Tugas

Terstruktur Jalan Rel untuk

Meningkatkan Pemahaman

Mahasiswa Teknik Sipil

Dana

Masyarakat

(Eks DIKs)

Tabungan UPI

TA 2008

Rp.15.000.000

9 2007 Pola Perubahan Penggunaan

Lahan di Koridor Jalan Soekarno

Hatta di Kota Bandung Jawa Barat

DIPA UPI

2007

Rp.15.000.000

10 2007 Pengembangan Model Diagram

Alir Materi Pembelajaran Ilmu

Ukur Tanah untuk Meningkatkan

Pemahaman Mahasiswa Teknik

Sipil

Direktorat

Pembinaan

SMK

Rp.10.000.000

35

(Lanjutan C)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

11

2006

Implementasi Model Eksplanatoris

untuk Meningkatkan Pemahaman

Mahasiswa pada Mata Kuliah

Teknik Penyehatan

Dana Tabungan

UPI TA 2006

Rp.15.000.000

12 2005 Pengembangan Model dan

Tipologi Agropolitan di Tujuh

Kabupaten di Pulau Jawa

Kimpraswil Rp.150.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

1 2012 Penyuluhan Sanitasi Lingkungan

Sehat di Kawasan Industri

Rancaekek Kabupaten Bandung

(Ketua)

Skim Bidang

Ilmu

RKAT JPTS

Rp.5.000.000,00

2 2010 Peningkatan Kapasitas Pengetahuan

dan Keterampilan Pembuatan Pupuk

Organik dari Budidaya Cacing

(Anggota)

Skim Bidang

Ilmu

RKAT JPTS

Rp.9.000.000,00

3 2009 Pengembangan Pengolahan Jarak

Pagar (Jatropha curcas Linnaeus)

Menjadi CJCO sebagai Bahan Bakar

yang Ramah Lingkungan

(Anggota)

Hibah

Kompetitif

DP2M DIKTI

Rp.50.000.000,00

4 2008 Pelatihan Software Komputer MS-

Office untuk Siswa-Siswa Pasundan

IV Kota Bandung

(Anggota Kegiatan)

Aplikasi

Teknologi

Mandiri

Rp.5.000.000,00

5 2005 Pelatihan Perancangan Sistem

Informasi Kependudukan bagi

Masyarakat dan Aparat Kelurahan

Isola Kota Bandung

DIPA UPI 2008 Rp.5.000.000,00

6 2000 Pelatihan Data Base dan Sistem

Informasi bagi Aparat Kelurahan

Braga Kota Bandung

DIPA UPI 2008 Rp.5.000.000,00

36

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal

1. Analisis Keruangan Kesesuaian

Lahan untuk Permukiman di

Kabupaten Bandung dan

Kawasan Bandung Barat

Vol. 26/02 Desember/

2012

Terakreditasi DIKTI B

No 51/DIKTI/Kep/2010

ISSN:0852-68

Forum Geografi

UMS (Universitas

Muhammadiyah

Surakarta)

2.. Dynamic Prediction Model Due

Settelemnt and Scientific Basis

Anticipating and Tackling

Disasters (Case Study : North

Bandung Area)

Edisi Khusus/7F/ 2011

Terakreditasi DIKTI B

(Juli 2008-Juli 2011)

SK No

43/DIKTI/Kep/2008

ISSN:0852-6834

Berkala Penelitian

Hayati (Journal of

Biological

Researches)

Universitas

Airlangga Surabaya

3.. Analisis Dampak Lingkungan

untuk Pembangunan Perumahan

di Kawasan Bandung Utara

Berbasis Model Sistem Dinamis.

Volume 6 No 3

November 2011

Terakreditasi LIPI B

No 29/AU2/AKRED-

LIPI/P2MBI/08/2010

ISSN : 1907-4352

Jurnal Permukiman

Pusat Litbang

Permukiman

Badan Penelitian

dan Pengembangan

Kementerian

Pekerjaan Umum

4. Evaluasi Kemampuan Lahan di

Kabupaten Bandung Utara dan

Bandung Barat Menggunakan

Sistem Informasi Geografis,

Jurnal Geografi GEA

Volume 9 No 2 Oktober

2009 ISSN :

1412=0313

Jurnal Geografi

GEA Jurusan

Pendidikan

Geografi FPIPS

UPI

5.. Kajian Perubahan Tingkat

Pelayanan Jalan dan Kualitas

Udara di Zona Tidak Sesuai

untuk Perumahan.

Volume 3 No 2 Juli

2008 Terkreditasi B No

15 /AKRED-LIPI/

P2MBI/9/2006 ISSN :

1907-4352

Jurnal Permukiman

Departemen

Pekerjaan Umum

Badan Penelitian

dan Pengembangan

6. Analisis Sosial Ekonomi

Pembibitan dan Budidaya

Tanaman Jarak Pagar (Jatropha

curcas Linnaeus) Sebagai

Sumber Bahan Bakar Alternatif

(Biodiesel) yang Ramah

Lingkungan

Volume 8 No 1 April

2008

ISSN : 1412-565X

Jurnal Penelitian

Pendidikan.

Lembaga

Penelitian.

Universitas

Pendidikan

Indonesia

7. Analisis Kesesuaian Lahan

untuk Kawasan Perumahan

Menggunakan Sistem Informasi

Geografik di Kabupaten

Bandung.

Volume 1 No 2 Juli

2007 Terakreditasi B

No 15/AKRED-LIPI/

P2MBI/9/2006 ISSN :

1907-4352

Jurnal Permukiman

Departemen

Pekerjaan Umum

Badan Penelitian

dan Pengembangan

37

F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar

Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional

ISPI Tema :

Redesain Sistem

Desentralisasi

Pendidikan

Pengembangan Evaluasi Lahan

Menggunakan Autodeskmap

untuk Meningkatkan Pemahaman

Mahasiswa JPTS FPTK UPI pada

Teknik Penyehatan

21-22 Januari 2012

Universitas Negeri

Yogyakarta

2. Seminar Nasional

dan Forum Ilmiah

Tahunan 2011 Ikatan

Surveyor Indonesia

Analisis Kesesuaian dan

Kemampuan Lahan untuk

Perumahan Menggunakan GIS di

Kabupaten Bandung dan

Bandung Barat

24 November 2011

Universitas

Diponegoro Semarang

3. Academic Discuss

and Seminar

Environmental Impact

Assessment Of Residential

Development By Dynamic System

20 April 2011

National University of

Singapore

4. Hubungan yang Baik

untuk Perusahaan

Fungsi Manajemen 26-28 April 2011

PT GSM & Pertamina

5. Seminar Nasional

Green Technology

for Better Future

Model Dinamis untuk Prediksi

Degradasi Lingkungan Akibat

Permukiman dan Dasar Ilmiah

Mengantisipasi dan

Menanggulangi Bencana

20 November 2010

Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas

Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang

6 Workshop of JSPS

International

Training Program to

Protect Diversity of

Bioresources in The

Tropical Forest

Application of Geographic

Information System (GIS) for

Forest Zoning by Land

Capability Approach in West

Bandung and Bandung District

15-16 November 2010

Bogor Agricultural

University –

Kagoshima University

– Bogor Indonesia

7 SNEEMO 2010

(Seminar Nasional

Efisiensi Energi

untuk Peningkatan

Daya Saing Industri

Manukfatur &

Otomotif Nasional)

Analisis Sosial Ekonomi

Pembibitan dan Budidaya

Tanaman Jarak Pagar (Jatropa

curcas Linnaeus) sebagai Sumber

Bahan Bakar Alternatif

(Biodiesel) yang Ramah

Lingkungan

09 Oktober 2010

Politeknik Manufaktur

ASTRA – Jakarta

8 Seminar Nasional

Sistem Transportasi

Nasional pada Era

Demokrasi dan

Otonomi Daerah

Model Dinamis Perubahan

Tingkat Pelayanan Jalan dan

Kualitas Udara di Zona Tidak

Sesuai untuk Perumahan.

07 Desember 2009

Himpunan Mahasiswa

Teknik Sipil dan

FKMTSI

UNJANI – Cimahi

9 Seminar Hukum dan

Solusi Pencemaran

Udara

Tinjauan Hukum dan Solusi

Pencemaran Udara di Kota

Bandung

Juli 2007

Himpunan Mahasiswa

Fakultas Hukum

UNIKOM Bandung

38

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1. Teknik Penyehatan 2010 395 Laboratorium Survey dan

Pemetaan

H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5

Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1 Kajian Implikasi UU No 26 Tahun

2007 tentang Penataan Ruang

terhadap Sistem Pengembangan

Kawasan Perumahan dan

Permukiman di Kota Padang,

Palembang, Makasar dan

Banjarmasin

2008 Kota Padang,

Palembang,

Makasar dan

Banjarmasin

Sangat baik

2. Petunjuk Teknis AMDAL

Perumahan Formal

2006 Kota Padang, Kota

Surabaya, Jakarta

Sangat baik

I. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1. Pengabdian 20 tahun Universitas Pendidikan

Indonesia

2012

2. Pengabdian 10 Tahun Presiden Republik Indonesia

Megawati Soekarno Putri

2002

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah Penelitian PPKBK.

Bandung, 27 Februari 2013

Pengusul,

(Dr. Rina Marina Masri, MP)

NIP. 19650530 199101 2 001

39

(Lanjutan LAMPIRAN 4) : BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Drs. Dian Hardijana, ST. MT.

2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK /Identitas

Lainnya

19631229 199702 1001

5. NIDN 00291263 01

6. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 29-12-1963

7. Alamat Rumah Jalan Bukit Raya I No. 1 Bukit Sariwangi Bandung

8. No Telepon./Faks/HP 022-4241525 ; 081315177863

9. Alamat Kantor Jalan Dr Setiabuhi No 207 Bandung 40154

10. No Telepon./Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1=200 orang: S2= - orang: S3= - orang

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika tanah

2. Rencana Anggaran Biaya Dan perburuhan

3. Ilmu Bahan Bangunan

4. Kewirausahaan 5. Administrasi Proyek

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Pendidikan

Indonesia Universitas

Gadjah Mada

Institut Teknologi

Bandung (ITB) Universitas

Pendidikan Indonesia

Bidang Ilmu Teknik

Bangunan

Teknik Sipil

Hidrogeologi, Administrasi

Pendidikan

Tahun Lulus 1987 1996

2002 2010

C. PENGALAMAN PENELITIAN

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

1. 2010 AMDAL Pembangunan

Perumahan Di Kawasan Bandung

Utara Dengan Simulasi Sistem

Dinamis

Fundamental

DP2M Dikti

Rp. 26.950.000

2. 2004 Pendugaan Besarnya Seepage

pada saluran Irigasi, Di Desa

Sariwangi Kabupaten Bandung

Mandiri Rp. 3.500.000

3. 2003 Perkembangan Modernisasi dan

Pengaruhnya Terhadap Desain

Arsitektur Modern

Mandiri Rp.3.500.000

40

(Lanjutan C)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

4. 2003 Potensi Air Permukaan dan Air

tanah sebagai bahan baku air

mineral

Aplikasi

Teknologi

Mandiri

Rp.3.500.000

5. 2002 Zonasi Potensi Infiltrasi Airtanah

daerah Majalengka Dengan

Metoda Drastic

Aplikasi

Teknologi

Mandiri

Rp.3.500.000

6. 2002 Stabilitas Tanah Lempung Dengan

Clean Set Semen

Mandiri Rp.3.500.000

7. 1999 Analisis Kapasitas Persimpangan

Jalan soekarno Hatta dengan Kiara

condong menggunakan Program

KAJI

Aplikasi

Teknologi

Mandiri

Rp.3.500.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Dana Jml (Juta Rp)

1. 2010 Penataan Jalan lingkungan dan Gang

di Kel Binong Kec Batununggal

Kotamadya Bandung Dalam usaha

meningkatkan kenyamanan dan

keamanan masyarakat

Aplikasi

Teknologi

Mandiri

Rp.5.000.000,00

2. 2010 Peningkatan Kapasitas Pengetahuan

Kewirausahaan “ Wirausaha Ragam

Asesoris Arsitektur

RKAT JPTS Rp.5.000.000,00

3. 2009 Penyediaan AIR Bersih Masyarakat

Gunung Halu

RKAT JPTS

Rp.5.000.000,00

4. 2008 Program pengentasan kemiskinan

Bantaran Kali Code Yogjakarta

UGM

Rp.5.000.000,00

5. 2005 Program Kali Bersih Bantaran Kali

Code Yogjakarta

UGM Rp.5.000.000,00

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal

1.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar

Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional

Implementasi

Kurikulum SMK

Pengembangan

Kurikulum SMK 2004 dan

Harapan Dunia Industri

2004

Fakultas Teknik UPI

2. Seminar Sumber

Daya Alam UPI

Pengembangan Sumber Daya

Alam UPI dalam rangka BHMN

2002

UPI

41

3. Seminar Nasional,

Infrastruktur Di

perkotaan

Infrastruktur Di perkotaan Dalam

Era Otonomi Daerah

2002

Fakultas Teknik

Universitas Indonesia 5. Seminar Nasional

Manajemen Industri

dan Energi

Manajemen infrastruktur energi,

air bersih dan lingkungan

2002

Fakultas Teknik

Universitas Indonesia

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

- - - -

H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5

Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

I. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1. Pengabdian 10 Tahun Presiden Republik Indonesia

2008

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah Penelitian PPKBK.

Bandung, 27 Februari 2013

Pengusul,

(Dr. Drs. Dian Hardijana, ST. MT.)

NIP. 19631229 199702 100

42

(Lanjutan LAMPIRAN 4) : BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Mardiani, S.Pd., M.Eng.

2. Jabatan Fungsional -

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/Identitas Lainnya -

5. NIDN -

6. Tempat dan Tanggal Lahir Lombok Timur, 2 Oktober 1981

7. Alamat Rumah Dsn Burne Rt 34 Rw 12 Desa Penedagandor

Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur NTB

83617

8. No. Telepon/Faks/HP 087839471437

9. Alamar Kantor Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154

10. No. Telepon/Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= - orang; S2 = - orang; S3 = - orang

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika Tanah

2. Praktek Mekanika Tanah

3. Mekanika Fluida

4. Hidrolika dan Mekanika Fluida

5. Irigasi dan Bangunan Air II

6. Rekayasa Lingkungan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

S1 S2

Nama perguruan

Tinggi

Universitas Pendidikan

Indonesia

Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Pendidikan Teknik Sipil Teknik Sipil

Tahun Masuk-Lulus 1999 - 2005 2008 - 2010

C. PENGALAMAN PENELITIAN

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jumlah

1 2005 Implementasi Kurikulum 2004di Sekolah

Menengah Kejuruan(Studi Kasus di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6

Bandung)

Mandiri 3.000.000,-

2 2010 Pengembangan Sumberdaya Air Waduk

Pandanduri Lombok Nusa Tenggara

Barat

Mandiri 6.500.000

D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5 TAHUN

TERAKHIR

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jumlah

- - - -

- - - -

43

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL DALAM 5

TAHUN TERAKHIR

No. Judul Artikel ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal

- - -

F. PENGALAMAN PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA

PERTEMUAN/SEMINAR ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Seminar Nasional Teknik Sumber

Daya Air 2010; Peningkatan

Kinerja Pengelolaan Sumber Daya

Air di Wilayah Sungai

Pengembangan

Sumberdaya Air Waduk

Pandanduri Lombok Nusa

Tenggara Barat

9 November 2010,

Pusat Litbang

Sumber Daya Air,

Bandung

- - -

G. PENGALAMAN PENULISAN BUKU DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

- - - -

H. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL

LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

- - - -

I. PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

- - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah penelitian PPKBK.

Bandung, 27 Februari 2013

Pengusul,

(Mardiani, S.Pd., M.Eng).