proposal penelitian hibah penelitian...

41
PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN ETNOPEDAGOGI Peneliti: Dadang Sudana, M.A., Ph.D., dkk. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp. 022-2002443 Februari, 2012 EKSPLORASI NILAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM LEKSIKON ETNOBOTANI: Kajian Etnopedagogi di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya

Upload: lamkhue

Post on 06-Mar-2019

264 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

PROPOSAL PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN ETNOPEDAGOGI

Peneliti:

Dadang Sudana, M.A., Ph.D., dkk.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp. 022-2002443

Februari, 2012

EKSPLORASI NILAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM LEKSIKON ETNOBOTANI:

Kajian Etnopedagogi di Kampung Naga,

Kabupaten Tasikmalaya

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Lembar Pengesahan Program Penelitian

Hibah Penelitian Etnopedagogi

Judul Penelitian : Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup

dalam Leksikon Etnobotani: Kajian Etnopedagogi

di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya

Nama Ketua Peneliti : Dadang Sudana, M.A., Ph.D. NIP : 196009191990031001

Pangkat/Gol./Jabatan : Penata/IIIc/Lektor Jurusan/Fakultas : Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Alamat Rumah : Kompleks Graha Puspa, Blok D3 No.22A, Bandung Telepon/HP : 081321885944

Nama Anggota Peneliti:

No. Nama dan Gelar

Bidang

Keahlian/Minat Akademik

Instansi

1 Drs. Dede Kosasih, M.Si. Antropologi Pend. B. Daerah, FPBS, UPI

2 Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. Etnolinguistik Pend. B. Indonesia, FPBS, UPI

3 R. Dian D. Muniroh, S.Pd., M.Hum. Linguistik Pend. B. Inggris, FPBS, UPI

4 Novi Pamelasari Etnolinguistik Pend. B. Indonesia, FPBS, UPI

5 Nurshopia Agustina Etnolinguistik Pend. B. Indonesia, FPBS, UPI

Total Waktu Penelitian : 8 bulan

Total Biaya yang Dibutuhkan : Rp89,080,000.00

Bandung, 13 Februari 2012 Mengetahui

Dekan FPBS, Ketua Peneliti,

Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd. Dadang Sudana, M.A., Ph.D.

NIP 19511124 198503 2 001 NIP 19600919 199003 1 001

Menyetujui

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,

Prof. Dr. Sumarto, MSIE.

NIP 19550705 198103 1 005

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Abstrak

Penelitian yang berjudul “Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Leksikon Etnobotani: Kajian Etnopedagogi di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya” ini berada pada wilayah kajian relasi bahasa dan budaya dengan menggunakan teori

etnolinguistik mutakhir. Penelitian ini sangat relevan dilaksanakan di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya. Fakta bahasa dan budaya menunjukkan bahwa masyarakat adat

Kampung Naga dipandang berhasil dalam menjaga harmoni dengan alam sekitarnya. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa situasi harmoni tersebut akan pudar jika tidak ada dukungan dari komunitas dalam skala yang lebih besar.

Sesuai dengan judulnya, masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) klasifikasi dan deskripsi leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh

masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya; (2) fungsi leksikon etnobotani

bahasa Sunda bagi masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya ; (3) nilai-

nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung Naga di

Kabupaten Tasikmalaya; (4) persepsi anak-anak di lingkungan masyarakat adat Kampung

Naga terhadap leksikon etnobotani bahasa Sunda; (5) persepsi orang tua di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap leksikon etnobotani bahasa Sunda; (6) model pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam

leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk menjawab masalah tersebut, tahap pengumpulan data dimulai dengan metode simak dan metode cakap. Setelah data terkumpul, prosedur pertama dilakukan melalui tahapan berikut: (1) reduksi data, (2) sajian data dengan pola gambar matriks, dan

(3) pengambilan simpulan/verifikasi yang sifatnya tentatif untuk diverifikasikan, baik dengan triangulasi data maupun dengan triangulasi teknik pengambilan data. Prosedur

kedua dilakukan dengan dengan langkah (1) transkripsi data hasil rekaman, (2) pengelompokan atau kategorisasi data yang berasal dari perekaman dan catatan lapangan berdasarkan ranah sosial terjadinya peristiwa tutur, (3) penafsiran nilai-nilai kearifan lokal

pendidikan lingkungan hidup dalam masyarakat adat Kampung Naga, dan (4) penyimpulan atau perampatan tentang model pewarisan nilai-nilai tersebut.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat (1) menjadi umpan balik bagi perbaikan perkuliahan sosiolinguistik dan antropolinguistik di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah,

FPBS, UPI, agar senantiasa relevan dengan kenyataan penggunaan bahasa di masyarakat, (2) memberikan implikasi pedagogis bagi mahasiswa sebagai calon ahli bahasa dan calon

guru bahasa agar mengetahui potensi nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda, (3) memberikan implikasi pedagogis bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, agar memiliki desain kebijakan pendidikan yang mantap agar dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan

hidup yang terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda.

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Daftar Isi

Lembar Pengesahan .......................................................................................................... i

Abstrak ............................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

A. Pendahuluan................................................................................................................. 1

1. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................................... 3

2. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4

3. Hasil Penelitian yang Dijanjikan ............................................................................. 5

4. Asumsi Penelitian .................................................................................................... 5

B. Roadmap Penelitian ..................................................................................................... 6

C. Tinjauan Pustaka ......................................................................................................... 7

1. Etnobotani dan Etnosemantik .................................................................................. 7

2. Relativitas Bahasa dan Budaya................................................................................11

D. Metode Penelitian ........................................................................................................12

1. Pendekatan Penelitian ..............................................................................................12

2. Lokasi Penelitian .....................................................................................................13

3. Data ..........................................................................................................................13

4. Sumber Data ............................................................................................................14

5. Metode Penyajian Data ............................................................................................14

6. Metode Analisis Data ..............................................................................................15

7. Metode Penyajian Hasil Analisis Data ....................................................................15

8. Alur Penelitian .........................................................................................................15

E. Jadwal Pelaksanaan.....................................................................................................16

F. Daftar Pustaka .............................................................................................................17

G. Pembiayaan ..................................................................................................................19

H. Lampiran ......................................................................................................................20

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

A. Pendahuluan

Nama merupakan kata yang menjadi label bagi setiap makhluk, benda, aktivitas,

dan peristiwa di dunia ini dan nama muncul dalam kehidupan manusia yang kompleks dan

beragam (Darheni, 2010: 57). Sementara itu, penamaan merupakan simbolisasi dari adanya

usaha manusia untuk mengenali dan memahami segala sesuatu yang kompleks dan

beragam tersebut. Artinya, kemampuan manusia dalam menguasai nama-nama tertentu

merupakan simbol penguasaan manusia terhadap ranah pengetahuan tertentu.

Dalam konteks bahasa Sunda, adanya nama-nama tumbuhan yang khas juga

menyiratkan penguasaan orang Sunda terhadap ranah pengetahuan tertentu, yaitu

etnobotani. Fakta lingual ini sekaligus menunjukkan bahwa dalam bahasa Sunda terdapat

simpanan kekayaan leksikon etnobotani yang merupakan potret harmoni orang Sunda

dengan lingkungannya. Leksikon etnobotani tersebut akan memberikan informasi awal

tentang bagaimana pengetahuan orang Sunda dalam mengintegrasikan pengetahuan dan

budaya pemanfaatan tumbuhan sebagai upaya konservasi terhadap keanekaragaman hayati

yang ada di tatar Sunda.

Untuk konteks kekinian, penguasaan leksikon etnobotani bahasa Sunda di kalangan

orang Sunda mulai mengalami kemunduran seiring dengan adanya perubahan tata kelola

alam di tatar Sunda. Akibatnya, kepedulian orang Sunda untuk mengamati tanda-tanda

perubahan alam yang berkaitan dengan upaya konservasi juga sudah mengalami

pergeseran. Bahkan, fenomema tersebut bukan hanya isu lokal di tatar Sunda, melainkan

juga isu global di seluruh belahan dunia. Isu global tersebut muncul sebagai ekpresi

kekhawatiran manusia terhadap timbulnya berbagai bencana alam di seluruh penjuru dunia

yang dipicu oleh adanya pemanasan global (global warming).

Sebagai upaya antisipasi terhadap fenomena pemanasan global tersebut, masyarakat

dunia menyerukan perlunya kampanye hijau (go green) di berbagai ranah kehidupan.

Kampanye tersebut mengingatkan masyarakat dunia untuk kembali pada nilai-nilai

kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup sehingga manusia dapat kembali menjaga

harmoni dengan alam sekitarnya. Kondisi ini harus diakui sebagai sebuah fakta bahwa

setakat ini upaya pengembangan pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai kearifan lokal

pendidikan lingkungan hidup belum dikembangkan secara memadai melalui jalur

pendidikan formal.

Dalam konteks pendidikan, penguasaan leksikon etnobotani bahasa Sunda yang

diyakini menyimpan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup seyogianya

diwariskan dari generasi ke generasi. Upaya pewarisan ini menjadi penting supaya nilai-

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

nilai tersebut tidak terabaikan dan tidak terlupakan. Namun, upaya seperti itu bukanlah

pekerjaan yang sederhana karena berbenturan dengan keberpihakan tata kelola alam yang

semakin bias.

Upaya pewarisan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang

dianggap menentang arus dan tidak populer tersebut hanya dapat ditemukan di komunitas-

komunitas kecil dan terbatas. Salah satu komunitas tersebut adalah masyarakat adat

Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam komunitasnya yang terbatas itu,

masyarakat adat Kampung Naga dipandang berhasil dalam menjaga harmoni dengan alam

sekitarnya. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa situasi harmoni tersebut akan pudar jika

tidak ada dukungan dari komunitas dalam skala yang lebih besar.

Kondisi ini sangat memprihatinkan karena akan mengikis perbendaharaan

pengetahuan masyarakat adat Kampung Naga tentang nilai-nilai kearifan lokal pendidikan

lingkungan hidup. Oleh sebab itu, kajian tentang leksikon etnobotani bahasa Sunda di

Kampung Naga sangat relevan untuk dilakukan, terutama kajian dalam ranah

etnosemantik. Mengapa harus etnosemantik? Etnosemantik atau etnosains, adalah studi

mengenai cara-cara yang dipakai oleh suatu masyarakat dalam mengorganisasikan atau

mengkategorisasikan ranah pengetahuan tertentu seperti dunia tumbuh-tumbuhan,

binatang, dan perkerabatan dalam kebudayaan yang berbeda (Palmer, 1999: 19).

Kajian seperti ini tidak hanya dilakukan secara terbatas di dalam konteks linguistik

semata, tetapi juga dilakukan dalam konteks sosial budaya yang lebih luas sehingga

mampu menjangkau fungsinya dalam menopang praktik kebudayaan (Foley, 2001).

Penelurusan literatur menunjukkan bahwa kajian tentang etnobotani telah dilakukan oleh

beberapa peneliti. Sebagai contoh, penelitian etnobotani dalam area linguistik dan kognisi

di antaranya dilakukan oleh Suhandano, dkk. (2004) tentang leksikon etnobotani bahasa

Jawa. Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian nama

tumbuhan (taksonomi lokal). Penelitian tersebut dilakukan di West New Guinea oleh

Hiepko (2006) terhadap Suku Eipo di West New Guinea. Adapun Kirtiningrat (2003) dan

Sukenti, dkk. (2004) melakukan kajian tentang manfaat tumbuhan dalam menjaga

kebugaran tubuh, kecantikan, dan kejantanan yang dieksplorasi dari naskah sastra klasik.

Selain itu, penelitian etnobotani yang spesifik area kesehatan di antaranya pernah

dilakukan oleh Santhyami (2010) terhadap masyarakat adat Kampung Dukuh, Garut, Jawa

Barat. Kajian etnobotani lainnya dengan area yang sama dilakukan di Bangladesh oleh

Hanif, dkk. (2009) terhadap masyarakat Suku Rakhain yang tinggal di Trakta Bukit

Chittagong Bangladesh.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Dari senarai penelitian-penelitian sebelumnya tentang kajian etnobotani terlihat

dengan jelas bahwa dalam pelaksanaannya kajian etnobotani terkait dengan pengetahuan

masyarakat, kearifan lokal, dan filosofi budaya lokal. Namun, kajian etnobotani kaitannya

dengan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup dalam masyarakat Sunda belum diteliti

secara khusus dan mendalam. Atas dasar itu, penelitian ini memiliki kedudukan yang

penting dalam kaitannya dengan upaya mengeksplorasi kekhasan budaya orang Sunda

yang tercermin dalam bahasanya.

Berdasarkan analisis dalam ranah etnosemantik, selanjutnya dapat dikaji

implikasinya dalam ranah etnopedagogi sebagai usaha penguatan nilai-nilai kearifan lokal

pendidikan lingkungan hidup pada jalur pendidikan formal. Hal ini sejalan dengan

Alwasilah, dkk. (2009) yang memandang etnopedagogi sebagai praktik pendidikan

berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah serta menekankan pengetahuan atau kearifan

lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan demi

kesejahteraan masyarakat; kearifan lokal tersebut terkait dengan bagaimana pengetahuan

dihasilkan, disimpan, diterapkan, dikelola, dan diwariskan.

1. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan

oleh masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya diyakini menyimpan

nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang bernilai strategis dalam upaya

menjaga harmoni manusia dengan lingkungannya. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa

situasi harmoni tersebut akan pudar jika tidak ada dukungan dari komunitas dalam skala

yang lebih besar. Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat diangkat dan

diaktualisasikan dalam jalur pendidikan formal belum terungkap secara empiris sehingga

diperlukan penelitian untuk mengungkapnya. Agar dapat mengungkap masalah tersebut

secara sistematis, diperlukan suatu rumusan masalah yang jelas. Berikut ini adalah

rumusan masalahnya.

1) Bagaimana klasifikasi dan deskripsi leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan

oleh masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya?

2) Apa fungsi leksikon etnobotani bahasa Sunda bagi masyarakat adat Kampung Naga di

Kabupaten Tasikmalaya?

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

3) Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung

dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat

Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya?

4) Bagaimana persepsi anak-anak di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga

terhadap leksikon etnobotani bahasa Sunda?

5) Bagaimana persepsi orang tua di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap

leksikon etnobotani bahasa Sunda?

6) Bagaimana model pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup

yang terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh

masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya?

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi leksikon etnobotani bahasa Sunda

yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya,

mengungkap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, lalu mengajukan sebuah model

pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam

leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung Naga di

Kabupaten Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan itu, hal-hal yang dibahas dalam penelitian

ini mencakupi pokok-pokok berikut:

1) klasifikasi dan deskripsi leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh

masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya;

2) fungsi leksikon etnobotani bahasa Sunda bagi masyarakat adat Kampung Naga di

Kabupaten Tasikmalaya;

3) nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam leksikon

etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung Naga di

Kabupaten Tasikmalaya;

4) persepsi anak-anak di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap leksikon

etnobotani bahasa Sunda;

5) persepsi orang tua di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap leksikon

etnobotani bahasa Sunda;

6) model pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang

terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat

adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

3. Hasil Penelitian yang Dijanjikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil sebagai berikut:

1) paparan klasifikasi dan deskripsi leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan

oleh masyarakat adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya;

2) paparan fungsi leksikon etnobotani bahasa Sunda bagi masyarakat adat Kampung Naga

di Kabupaten Tasikmalaya;

3) paparan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam

leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat adat Kampung

Naga di Kabupaten Tasikmalaya;

4) paparan persepsi anak-anak di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap

leksikon etnobotani bahasa Sunda;

5) paparan persepsi orang tua di lingkungan masyarakat adat Kampung Naga terhadap

leksikon etnobotani bahasa Sunda;

6) sebuah model pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang

terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat

adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya yang layak diujicobakan.

4. Asumsi Penelitian

Penelitian ini didasarkan atas sejumlah asumsi berikut ini.

1) Leksikon etnobotani bahasa Sunda di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya,

mengandung nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang bersumber

pada sistem kepercayaan yang dianut masyarakat adat Kampung Naga.

2) Penguasaan masyarakat adat Kampung Naga terhadap leksikon etnobotani bahasa

Sunda mulai mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan zaman.

3) Mahasiswa sebagai calon ahli bahasa dan calon guru bahasa seyogianya mengetahui

potensi nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam

leksikon etnobotani bahasa Sunda.

4) Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan

Kabupaten Tasikmalaya, seyogianya memiliki desain kebijakan pendidikan yang

mantap agar dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan

hidup yang terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda.

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

B. Roadmap Penelitian

Penelitian ini diajukan oleh kelompok dosen mata kuliah kebahasaan, khususnya

sosiolinguistik dan antropolinguistik, di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS,

UPI. Sesuai dengan tuntutan silabus mata kuliah sosiolinguistik dan antropolinguistik,

secara kolaboratif dan kolegial kami merancang alur perkuliahan yang sejalan dengan

aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pengamalan tri

dharma perguruan tinggi. Adapun alur yang dimaksud sebagaimana tergambar dalam

diagram berikut ini:

Berdasarkan diagram tersebut, tim dosen terlebih dahulu merancang dan

mempersiapkan perkuliahan sosiolinguistik dan antropolinguistik yang dikemas dalam

bentuk Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan handout sebelum bergulirnya kalender

akademik. Pada fase perkuliahan, ada tiga kegiatan utama yang dilakukan: (1) dosen

memberikan bekal teori sosiolinguistik dan antropolinguistik kepada mahasiswa; (2) dosen

membimbing mahasiswa untuk mempersiapkan konsep dan instrumen praktikum yang

sejalan dengan penelitian tim dosen; (3) tim dosen mempersiapkan konsep dan proposal

penelitian yang menjadi payung bagi kegiatan praktikum mahasiswa.

Pada pertengahan semester, tim penelitian dosen dan kelompok praktikum

mahasiswa berangkat ke lapangan untuk melaksanakan proses pengumpulan data. Setelah

kembali ke kampus, kelompok praktikum mahasiswa melakukan proses pengolahan data

secara terbimbing yang kemudian diwujudkan dalam bentuk makalah laporan praktikum.

Makalah tersebut diseminarkan di kelas agar terjadi proses berbagi temuan antara

kelompok praktikum yang satu dan kelompok praktikum yang lain. Selanjutnya, tim dosen

menindaklanjuti laporan praktikum mahasiswa sebagai bahan untuk menyusun laporan

penelitian tim dosen yang menjadi payung kegiatan praktikum mahasiswa.

•SAP

•Handout

Persiapan Perkuliahan

•Pembekalan Teori

•Persiapan Praktikum •Persiapan Penelitian

Tim Dosen

Perkuliahan •Kelompok Praktikum

Mahasiswa 1 •Kelompok Praktikum

Mahasiswa 2, dst.

Penelitian Tim Dosen

•Laporan Praktikum Mahasiswa

•Laporan Penelitian Tim Dosen

Hasil yang Diharapkan

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Ada tiga hal utama yang diharapkan dari program penelitian ini.

1) Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi perbaikan

perkuliahan sosiolinguistik dan antropolinguistik di Jurusan Pendidikan Bahasa

Inggris, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Jurusan Pendidikan

Bahasa Daerah, FPBS, UPI, agar senantiasa relevan dengan kenyataan penggunaan

bahasa di masyarakat.

2) Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi pedagogis bagi

mahasiswa sebagai calon ahli bahasa dan calon guru bahasa agar mengetahui potensi

nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang terkandung dalam leksikon

etnobotani bahasa Sunda.

3) Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi pedagogis bagi

pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan

Kabupaten Tasikmalaya, agar memiliki desain kebijakan pendidikan yang mantap agar

dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup yang

terkandung dalam leksikon etnobotani bahasa Sunda.

Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari payung penelitian bidang linguistik

fungsional, yaitu sosiolinguistik dan antropolinguistik, khususnya kajian relasi bahasa dan

budaya dengan pendekatan yang mutakhir. Tema ini termasuk salah satu program rencana

payung penelitian pada di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, serta Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS, UPI tahun 2008-

2012.

Program penelitian yang bersinergi dengan kegiatan praktikum mahasiswa ini

sudah memasuki tahun ketiga. Sejauh ini, wilayah garapan penelitian difokuskan ke

wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten karena adanya potensi nilai-nilai kearifan

lokal dalam kehidupan masyarakatnya. Program ini dilaksanakan dalam bingkai kajian

disiplin ilmu sosiolinguistik dan antropolinguistik yang diharapkan dapat memberikan

penguatan terhadap disiplin ilmu pendidikan bahasa sebagai jati diri Fakultas Pendidikan

Bahasa dan Seni, UPI.

C. Tinjauan Pustaka

1. Etnobotani dan Etnosemantik

Seperti dipaparkan pada bagian pendahuluan, leksikon tumbuh-tumbuhan yang

dikenal masyarakat Kampung Naga akan diungkap dalam ranah kearifan lokal. Lebih

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

jauhnya, penelitian ini akan memotret interaksi masyarakat dengan lingkungan flora,

bagaimana masyarakat Kampung Naga mengintegrasikan pengetahuan dan budaya

pemanfaatan tumbuhan sebagai upaya konservasi terhadap keanekaragaman hayati

setempat. Kajian mengenai tumbuhan ini berada dalam wilayah kajian etnobotani dan

etnosemantik. Disiplin etnobotani merupakan cabang ilmu botani yang khusus mempelajari

interaksi manusia dan alam flora, sedangkan etnosemantik merupakan cabang ilmu bahasa

yang menangani makna terutama bagaimana manusia memberi label- label dan

mengklasifikasikan realita yang ditemuinya. Paparan selanjutnya akan memuat etnobotani

dan etnosemantik.

Sebagaimana tersurat dalam namanya, etnobotani merupakan ilmu yang bersifat

interdisipliner, gabungan dua disiplin ilmu yakni „etnologi‟ ilmu yang mempelajari

manusia atau masyarakat dan „botani‟ ilmu yang mempelajari tumbuhan. Secara etimologi,

etnobotani dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan

tumbuhan.

Istilah etnobotani ini awalnya diciptakan oleh seorang ahli botani dari Amerika,

John William Harshberger, pada 1896 untuk merujuk pada studi botani yang spesifik

mengkaji aktifitas penduduk Aborigin menggunakan tumbuh-tumbuhan di sekitar mereka

(dalam Hunt, 2000: 3-4). Namun, definisi tersebut pada zaman modern ini sudah lebih

meluas, seperti dikemukakan oleh Ford (1994 [1978] dalam Davidson-Hunt, 2010: 4-5).

Menurutnya, etnobotani melingkupi tiga hal yaitu jenis tumbuhan yang bermanfaat tidak

hanya dalam budaya barat tetapi juga non-barat; kognisi terkait tumbuhan termasuk

bagaimana manusia berpersepsi tentang tumbuhan, soal ethnosains dan linguistik; dan

ekologi terkait upaya konservasi dan prilaku masyarakat berinteraksi dengan tumbuhan.

Terkait hal ini, Turner (1995) merinci area kajian etnobotani yang luas tersebut diantaranya

melingkupi area kebahasaan (linguistik), kognisi, pendidikan, kesehatan, nutrisi, arkeologi,

paleologi, manajemen sumber daya alam, dan kehidupan masyarakat.

Selain itu, orientasi penelitian etnobotani masa kini teridentifikasi lebih

menggunakan kacamata emik daripada etik dalam mengungkap interaksi antara manusia

dan tumbuhan. Dalam pendekatan etik, peneliti hanya mengungkap apa yang masyarakat

ketahui tentang tumbuhan, sedangkan dengan pendekatan emik, peneliti lebih jauh

mengungkap bagaimana masyarakat mengetahui apa yang mereka ketahui tentang

tumbuhan (Clement, 1998; dalam Davidson-Hunt, 2010: 8). Sebagai contoh, studi yang

dilakukan Purwanto (2011) seorang ahli etnobotani dari Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) mengungkap bagaimana tumbuhan digunakan secara tradisional oleh

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

masyarakat dan bagaimana tumbuhan tersebut dimaknai atau dipahami oleh berbagai etnis

di Indonesia. Dalam hal ini, peneliti salah satunya melibatkan kognisi partisipan terkait

interpretasi mereka terhadap tumbuhan.

Penelitian etnobotani dalam area linguistik dan kognisi di antaranya ditunjukkan

oleh penelitian yang dilakukan oleh Suhandano, dkk. (2004) tentang leksikon etnobotani

bahasa Jawa. Suhandano, dkk. mendeskripsikan leksikon- leksikon etnobotani yang

didasarkan pada cara pandang masyarakat penutur bahasa Jawa terhadap realitas dunia

tumbuhan. Dari penelitian ini terungkap bahwa pada masyarakat penutur bahasa Jawa,

pengidentifikasian tumbuhan dilakukan dengan berdasar pada karakteristik fisik dan fungsi

tumbuhan dalam kehidupan. Praktik penamaan leksikon etnobotani bahasa Jawa sesuai

dengan alur yang dikemukakan oleh Berlin (1973) dan Brown (1977). Terkait praktik

pengklasifikasian nama tumbuhan (taksonomi lokal), penelitian lain dilakukan di West

New Guinea oleh Hiepko (2006) terhadap Suku Eipo di West New Guinea. Dari

penelitiannya terungkap bahwa taksonomi lokal tumbuhan pada Suku Eipo mengikuti

prinsip-prinsip umum taksonomi yang disampaikan Berlin (1973). Hasil dari penelitian

Suhandano, dkk. (2004) dan Hiepko (2006) ini kemudian meyakinkan adanya

universalisme dalam hal sistem taksonomi lokal sebagaimana taksonomi ilmiah yang

dikemukakan oleh Berlin (1973).

Penelitian etnobotani lainnya tidak melibatkan masyarakat penutur bahasa Jawa

secara langsung namun menggunakan naskah kuno atau karya sastra klasik. Penelitian

yang dilakukan oleh Suryadarma diadaptasi oleh Kirtiningrat (2003) mengungkap manfaat

tumbuhan dalam menjaga kebugaran tubuh, kecantikan, dan kejantanan yang dieksplorasi

dari naskah lontar Rukmini Tatwa yang ditulis dalam bahasa Bali kuno. Dalam naskah

lontar tersebut tersedia informasi mengenai puluhan jenis tumbuhan dan cara

penggunaannya termasuk bagian organ yang menjadi target kebugaran. Kajian etnobotani

yang dilakukan oleh Sukenti, Guhardja, dan Purwanto (2004) menggunakan Serat

Centhini, sebuah karya sastra klasik Jawa berbentuk tembang yang ditulis pada permulaan

abad XIX, sebagai sumber data. Dari kajian Serat Centhini ini terungkap pengetahuan

botani masyarakat pada jaman tersebut yang mencakup praktek pelabelan dan

pengklasifikasian tumbuhan yang dilakukan secara morfologis, habitus, dan cara

penyebarannya. Sebagai contoh, penamaan polo kapendhem untuk kelompok umbi-umbian

karena secara habitus terpendam dalam tanah; penamaan polo kasimpar untuk kelompok

timun dan semangka karena secara habitus buah tersebut terserak dan terhampar. Selain

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

itu, penelitian ini juga mengungkap nilai guna tumbuh-tumbuhan yang tersurat dalam

naskah tersebut.

Penelitian etnobotani yang spesifik area kesehatan diantaranya pernah dilakukan

oleh Santhyami (2010) terhadap masyarakat adat Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat.

Temuan dari hasil penelitiannya berupa dokumentasi jenis-jenis tumbuhan obat yang

digunakan sehari-hari oleh masyarakat Kampung Dukuh dan cara pemanfaatannya.

Terungkap 137 jenis tumbuhan dari 52 suku yang digunakan oleh penduduk Kampung

Dukuh sebagai obat. Tumbuhan obat paling banyak digunakan untuk perawatan ibu

melahirkan. Kajian etnobotani lainnya dengan area yang sama dilakukan di Bangladesh

oleh Hanif, dkk. (2009) terhadap masyarakat Suku Rakhain yang tinggal di Trakta Bukit

Chittagong Bangladesh. Masyarakat suku ini terkenal akan keahliannya memanfaatkan

berbagai tumbuhan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Survey etnobotani

dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait jenis tumbuhan

berkhasiat, bagian tubuh tumbuhan yang diambil sebagai obat, proses meraciknya,

termasuk dosis yang digunakan.

Dari senarai penelitian-penelitian sebelumnya tentang kajian etnobotani terlihat

dengan jelas bahwa dalam pelaksanaannya kajian etnobotani terkait dengan pengetahuan

masyarakat, kearifan lokal, dan filosofi budaya lokal. Ragam manfaat yang dapat

dihadirkan melalui studi ini diantaranya ialah keanekaragaman hayati dapat terinventarisasi

dan terdokumentasi dengan baik, pengetahuan tradisional yang dimiliki masyarakat tentang

tumbuhan dapat terjaga (lihat Santhyami, 2011; Hiepko, 2006; Kuntorini, 2005;). Hal ini

selaras dengan pendapat Purwanto (2011) yang menyebutkan bahwa “Knowledge can

improve people’s awareness of the importance of preserving local cultivars.”

Hal yang menarik dari kajian etnobotani yang luas ini ialah aspek relativitas

bahasa. Meskipun penelitian-penelitian di atas tidak secara jelas menunjukkan adanya

kerelatifan dalam konseptualitas penutur untuk merujuk entitas tumbuhan tertentu, namun

pemikiran Wierzbicka (1992) terkait hal ini patut diperhitungkan. Konseptualisasi realitas

tumbuh-tumbuhan antara masyarakat penutur bahasa satu dan lainnya mungkin berbeda

karena cara pandang mereka terhadap dunia tumbuhan tersebut juga berbeda (lihat

Wierzbicka, 1992: 7). Cara masyarakat tertentu melabeli dan mengklasifikasikan fenomena

sosial, kultural, dan lingkungan tepatnya terlingkup dalam kajian etnosemantik.

Berbeda dengan etnobotani yang bersumber dari disiplin ilmu botani, etnosemantik

merupakan turunan dari kajian antropologi kognitif (Hamill, dkk., 2000). Perhatian utama

kajian antropologi kognitif ialah mengungkap muatan budaya dari makna kata-kata. Kajian

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

ini tidak sekedar mengungkap apa yang diketahui oleh penutur tetapi juga bagaimana

penutur menggunakan pengetahuannya dan mewariskannya pada generasi berikutnya

(D‟Andrede, 1995; dalam Hamill, dkk., 2000: 4). Hasil dari studi etnosemantik ini ialah

deskripsi sistem klasifikasi folk taksonomi dan analisis fitur- fitur makna leksikon.

Kecenderungan perbedaan leksikon karena pengaruh cara pandang masyarakat terhadap

dunia tumbuhan dipaparkan pada sub berikut ini.

2. Relativitas Bahasa dan Budaya

Bahasa merupakan representasi pikiran manusia. Pengetahuan manusia mengenai

berbagai realitas tidak diwariskan melainkan diperoleh secara sosial melalui berbagai

kegiatan interaksi pemerolehan atau belajar (lihat Wardhaugh, 1996: 215). Studi bahasa

menunjukkan bahwa perbedaan bahasa menjadi sebab adanya perbedaan perspektif

kognitif (Humboldt, 1903: 36; dalam Wierzbicka, 1992: 3). Pemikiran ini dipertegas oleh

Sapir (1949: 162; dalam Wierzbicka, 1992: 4) dengan menyatakan bahwa tidak ada dua

bahasa yang dapat secara layak merepresentasikan realitas sosial secara sama. Pendapat

Sapir tersebut dikonfirmasi salah satunya oleh pengalaman muridnya yaitu Benjamin Lee

Whorf, seorang insinyur kimia, tentang penggunaan leksikon ‘full’ (penuh) dan ‘empty’

(kosong) oleh orang Inggris dalam mendeskripsikan drum yang berisi bensin (cairan).

Whorf menemukan bahwa orang Inggris dengan leluasa merokok di samping drum yang

„kosong‟ bensinnya padahal nyatanya drum tersebut berisi „penuh‟ udara. Dari kejadian

tersebut, Whorf sampai pada kesimpulan bahwa bahasa menentukan atau mempengaruhi

cara pandang seseorang terhadap dunia, oleh karenanya mempengaruhi tingkah lakunya.

Penutur bahasa tertentu menjadi lebih sadar situasi karena bahasanya memiliki leksikon

terkait situasi tersebut (Wardhaugh, 1993: 218). Lebih jauhnya, perbedaan budaya

bersumber dari perbedaan bahasa.

Pemikiran Sapir dan Whorf tersebut dikenal dengan Hipotesis Sapir-Whorf tentang

determinasi dan relativitas bahasa. Determinasi bahasa merupakan versi kuat dari hipotesis

tersebut yang memandang bahwa bahasa menjadi penentu kebudayaan, cara pikir, dan

prilaku penuturnya sedangkan versi lemahnya ialah relativitas bahasa, bahasa

mempengaruhi kebudayaan, cara pikir, dan prilaku penuturnya. Hipotesis ini menjelaskan

mengapa orang Inggris melihat realitas warna secara berbeda dengan orang Filipina. Orang

Inggris mengenal sepuluh jenis warna yaitu white, red, green, yellow, blue, brown, purple,

pink, orange, dan grey; sedangkan penutur bahasa Hunaco di Filipina hanya mengenal

empat warna saja, yaitu mabiru, hitam dan warna gelap lain‟, melangit „putih dan warna

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

merah cerah‟, meramar kelompok warna merah‟, dan malatuy „kuning, hijau muda, dan

coklat muda‟ (Chaer dan Agustina, 2004: 167).

Tidak semua bahasa memiliki leksikon umum untuk merujuk pada lingkungan fisik

seperti angin, matahari, dan awan. Penutur bahasa Nyawaygi, pada masyarakat Aborigin di

Australia, misalnya, memiliki beberapa leksikon untuk merujuk pada posisi matahari

terhadap bumi (Wierzbicka, 1992: 8). Hal serupa juga dialami penutur bahasa Sunda yang

mengenal istilah haneut moyan, carangcang tihang, pecat sawed, surup, dan lain- lain.

Leksikon tumbuhan ataupun binatang pun berbeda-beda dari satu bahasa ke bahasa

lain. Banyak sedikitnya leksikon yang mendeskripsikan spesies tumbuhan atau binatang

tertentu pun bervariasi bergantung pada cara hidup dan cara berpikir penuturnya. Sebagai

contoh, penutur bahasa Inggris hanya memiliki satu leksikon umum „rice‟ sedangkan

penutur bahasa Indonesia mengenal empat leksikon terkait „rice‟ yaitu padi, gabah, beras,

dan nasi (Suhandono, dkk., 2004: 229). Hal ini menjadi bukti bahwa budaya atau

kehidupan orang Indonesia sangat erat dengan entitas yang disebut nasi, bahkan seringkali

orang Indonesia mengatakan belum makan kalau belum makan nasi (bandingkan

Wierzbicka, 1997; Ahimsa-Putra, 1966). Contoh lainnya, orang Jepang tidak mengenal

pembedaan secara leksikal antara mice dan rats. Mereka merujuk kedua hewan tersebut

dengan satu leksikon yaitu nezumi (Wierzbicka, 1992: 8). Bagi masyarakat GaroAssam di

India, semut merupakan salah satu entitas yang dianggap penting dalam kehidupan mereka

sehingga mereka memiliki puluhan leksikon untuk merujuk pada entitas semut tersebut

(Wardhaugh, 1993: 220).

Untuk spesies tumbuhan tertentu, masyarakat Sunda memiliki leksikon khusus

untuk menyebut bunga atau bakal buah yang dihasilkan spesies tumbuhan tertentu. Sebagai

contoh, „alewoh‟ merupakan leksikon yang digunakan untuk merujuk pada „kembang

waluh‟, „angkrik‟ untuk merujuk pada „kembang jeruk‟, „jamotrot‟ untuk merujuk pada

„kembang laja‟, dan lain sebagainya. Semakin spesifik dan semakin banyak leksikon yang

digunakan untuk merujuk pada tumbuhan maka semakin menunjukkan nilai penting

tumbuhan tersebut bagi masyarakat setempat sekaligus memperlihatkan adanya penekanan

budaya pada area tersebut.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Kajian leksikon etnobotani bahasa Sunda ini tidak hanya dilakukan secara terbatas

di dalam konteks linguistik semata, tetapi juga dilakukan dalam konteks sosial budaya

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

yang lebih luas sehingga mampu menjangkau fungsinya dalam menopang praktik

kebudayaan (Foley, 2001). Kajian seperti ini setidaknya melibatkan dua payung ilmu, yaitu

linguistik antropologis (anthropological linguistics) dan antropologi linguistik (linguistic

anthropology). Oleh karena itu, pengkajian masalah ini akan memakai pendekatan teoretis,

yakni pendekatan etnosemantik.

Secara metodologis, pendekatan etnosemantik dalam kajian ini dipusatkan pada

model etnografi komunikasi yang dikembangkan oleh Hymes (1972; 1973; 1980).

Pengembangan istilah itu dimaksudkan oleh Hymes (1980:8) untuk memfokuskan

kerangka acuan karena pemerian tempat bahasa d i dalam suatu kebudayaan bukan pada

bahasa itu sendiri, melainkan pada komunikasinya. Penelitian dengan model etnografi

menempatkan nilai yang tinggi pada kenormalan gejala yang diteliti (Duranti, 1997:84).

Mengacu pada gagasan Spradley (1979:11-12) dan Strauss & Corbin (1990:17-18) untuk

mengungkap nilai-nilai kearifan lokal dari leksikon etnobotani bahasa Sunda pada latar

yang alami, dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan

metode ini, sumber data berlatar alami dengan peneliti yang berfungsi sebagai human

instrument (Moleong, 1995:121-125; Duranti, 1997:85-88).

Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif etnografi (Spradley, 1970 dan

Muhadjir, 1996), yakni dengan melibatkan peneliti dalam pergaulan dengan masyarakat

adat Kampung Naga di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dalam

pandangan etnografi bermakna memahami gejala yang bersifat alamiah atau wajar

sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi dan diatur dengan eksperimen atau tes (Muhadjir,

1996:96). Gejala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gejala pemanfaatan leksikon

etnobotani bahasa Sunda oleh masyarakat adat Kampung Naga.

2. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judulnya, penelitian ini akan dilakukan di lingkungan masyarakat

adat Kampung Naga, yaitu di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi

penelitian ini sengaja dipilih karena merupakan komunitas terbatas yang masih berusaha

menjaga nilai-nilai kearifan lokal sebagai warisan dari leluhurnya.

3. Data

Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan jadi penelitian, bukannya

bahan mentah penelitian. Dengan demikian, metode dan teknik analisis data dapat

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

diterapkan kepada bahan jadi penelitian tersebut (Subroto, 1992; Sudaryanto, 1993;

Djadjasudarma, 1993).

Data penelitian ini meliputi berbagai macam leksikon etnobotani bahasa Sunda

dalam berbagai peristiwa tutur yang dilakukan oleh masyarakat adat Kampung Naga.

Tuturan yang dimaksud dibatasi pada tuturan lisan. Dasar pertimbangannya adalah bahwa

tuturan lisan merupakan tuturan yang dominan terjadi da lam hampir semua peristiwa tutur

yang berlangsung di berbagai ranah pemilihan bahasa di masyarakat adat Kampung Naga.

Perlu dicatat bahwa kejatian tuturan yang menjadi data penelitian ini tampak dengan jelas

apabila tuturan itu muncul bersama konteks situasi tutur bagi tuturan tersebut. Konteks

yang dimaksud dapat berupa (1) konteks sosial, (2) konteks budaya, dan (3) konteks

situasional.

4. Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari penggunaan bahasa Sunda yang terjadi di dalam

masyarakat adat Kampung Naga. Penggunaan bahasa itu terjadi secara alami dari peristiwa

tutur yang wajar di dalam masyarakat dalam kegiatan komunikasi sehari-hari. Peristiwa

tutur yang diangkat sebagai sumber data adalah peristiwa tutur yang terjadi di dalam

berbagai ranah sosial (domain) sebagaimana diajukan oeh Gumperz dengan sedikit

modifikasi sesuai dengan situasi kebahasaan masyarakat adat Kampung Naga.

Ranah sosial yang diajukan oleh Gumperz (dalam Fishman, 1975:33) adalah (1)

rumah (home), (2) sekolah dan kebudayaan (school and culture), (3) pekerjaan (work), (4)

pemerintahan (goverment), dan (5) gereja (church). Rokhman (2003:37) membuat

modifikasi menjadi (1) ranah keluarga, (2) ranah pendidikan, (3) ranah upacara adat, (4)

ranah pemerintahan, (5) ranah keagamaan, dan (6) ranah pergaulan dalam masyarakat.

5. Metode Penyajian Data

Dalam penelitian ini digunakan dua macam metode penyajian data, yakni (1)

metode simak dan (2) metode cakap (Sudaryanto, 1993). Metode simak dilakukan dengan

cara mencatat dan merekam hasil simakan yang diperoleh dari informan. Dalam metode

yang pertama ini peneliti tidak terlibat dalam percakapan. Sementara itu, dalam metode

cakap, peneliti langsung terlibat dalam percakapan bersama-sama dengan informan.

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

6. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian etnografi lazimnya dilakukan melalui dua prosedur,

yaitu (1) analisis selama penyajian data, dan (2) analisis setelah pengumpulan data (Miles

dan Huberman, 1984: 21-25; Muhadjir, 1996: 105). Kedua prosedur itu dilakukan pula

dalam penelitian ini. Prosedur pertama dilakukan melalui tahapan berikut: (1) reduksi data,

(2) sajian data dengan pola gambar matriks, dan (3) pengambilan simpulan/verifikasi yang

sifatnya tentatif untuk diverifikasikan, baik dengan triangulasi data maupun dengan

triangulasi teknik pengambilan data. Langkah proses analisis tersebut disebut analisis

model interaktif (Miles dan Huberman, 1984: 21-25).

Prosedur kedua dilakukan dengan dengan langkah (1) transkripsi data hasil

rekaman, (2) pengelompokan atau kategorisasi data yang berasal dari perekaman dan

catatan lapangan berdasarkan ranah sosial terjadinya peristiwa tutur, (3) penafsiran nilai-

nilai kearifan lokal pendidikan lingkungan hidup dalam masyarakat adat Kampung Naga,

dan (4) penyimpulan atau perampatan tentang model pewarisan nilai-nilai tersebut.

Kaidah dan simpulan aspek-aspek penggunaan leksikon etnobotani bahasa Sunda

dalam masyarakat adat Kampung Naga dianalisis dengan menggunakan metode analisis

kontekstual. Adapun yang dimaksud dengan metode analisis kontekstual adalah cara

analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan, memperhitungkan, dan

mengaitkan konteks (Rokhman, 2003:42).

7. Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini akan disajikan dengan menggunakan metode

penyajian formal dan informal. Metode formal digunakan pada pemaparan hasil analisis

data yang berupa kaidah-kaidah atau lambang- lambang formal dalam bidang linguistik.

Lambang- lambang formal seperti lambang dalam bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis

disajikan dengan metode formal. Sementara itu, metode informal digunakan pada

pemaparan hasil analisis data yang berupa kata-kata atau uraian biasa tanpa lambang-

lambang formal yang sifatnya teknis.

8. Alur Penelitian

Untuk memperjelas paparan sebelumnya tentang metode penelitian, pada bagian ini

akan digambarkan bagan alur penelitian dalam bentuk diagram berikut (adaptasi model

Miles dan Huberman, 1984).

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

E. Jadwal Pelaksanaan

No. Kegiatan Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep

1. Persiapan

a. Penetapan masalah

b. Peninjauan sumber data

c. Penyususan instrumen

d. Penyusunan proposal

2. Pelaksanaan penelitian

a. Pengumpulan data

b. Tabulasi dan analisis data

c. Interpretasi data

3. Penyusunan laporan hasil

penelitian

a. Menyusun konsep laporan

b. Diskusi pembahasan

Leksikon Etnobotani

Bahasa Sunda

Pereduksian Data

Penafsiran Data untuk

Nilai-nilai Kearifan Lok al

Pend. Lingkungan Hidup

Penyimpulan Data

Hasil Analisis:

Muatan Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup

dalam Leksikon Etnobotansi Bahasa Sunda

Pengumpulan Data

(1) Metode Simak

(2) Metode Cakap

Penyajian Data

(1) Klasifikasi Leksikon Etnobotani

(2) Deskripsi Leksikon Etnobotani

(3) Fungsi Leksikon Etnobotani

Kode

1

3

2

4 4

5

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

c. Konsep laporan alhir

d. Diseminasi laporan di

jurusan

e. Revisi laporan hasil penelitian

4. Penggandaan dan

pengiriman laporan

5. Diseminasi laporan penelitian tingkat fakultas

F. Daftar Pustaka

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 1966. “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”. Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia XII (2):103-132.

Alwasilah, A. C., Suryadi, K., Tri Karyono. 2009. Etnopedagogi: Landasan Praktik

Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: Kiblat Buku Utama. Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Pekenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta. Davidson-Hunt, Iain. 2010. “Ecological Ethnobotany: Stumbling Toward New Practices

and Paradigms”. MASA Journal, Spring 2000, Volume 16(1): 1-13 tersedia di http://www.etfrn.org/etfrn/workshop/biodiversity/documents/hunt2.pdf

Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University

Press.

Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. Oxford: Basil Blackwell.

Fasold, Ralph. 1990. The Sociolinguistics of Language. Oxford: Basil Blackwell.

Faturohman, Taufik. 1983. Tatabasa Sunda. Bandung: Jatnika.

Fishman, Joshua A. 1968. Reading in the Sociology of Language. The Hague: Mouton. Fishman, Joshua A. 1972. The Sociology of Language. Rowley: Newbury House.

Fishman, Joshua A. 1975. Sociolinguistics: A Brief Introduction. Rowley, Mass: Newbury

House. Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics. Massachusetts: Blackwell Publisher

Inc.

Garna, Judistira K. 2008. Budaya Sunda: Melintasi Waktu Menantang Masa Depan. Bandung: Lembaga Penelitian Unpad dan Judistira Garna Foundation.

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Hanif, Abu dkk. 2009. “Ethnobotanical Survey of the Rakhain Tribe Inhabiting the Chittagong Hill Tracts Region of Bangladesh”. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture 3(2): 172-180.

Hiepko, Paul. 2006. “Eipo Plant Nomenclature and Classification Compared with Other

Folk Taxonomic Systems”. Willdenowia 36: 447-453 Hymes, Dell. 1972. “Models of Interactions of Language and Social Life”. Dalam John J.

Gumperz dan Dell Hymes, eds. Direction in Sociolinguistics. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.

Hymes, Dell. 1973. “Toward Ethnographies of Communication: The Analysis of

Communicative Eevents”. Dalam Pier Paolo Giglioli, Ed. Language and Social

Context. Australia: Penguin Books Australia Ltd.

Hymes, Dell. 1980. Foundations in Sociolinguistics: An Ethnographics Approach. Philadelpia: University of Pennsylvania Press.

Kuntorini, Evi Mintowati. 2005. “Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru”. Bioscientiae 2(1): 25-36.

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi III). Yogyakarta: Rakesarasin.

Palmer, Gary B. 1999. Towards a Theory of Cultural Linguistics. Austin: University of Texas Press.

Puwanto, Yohanes. 2011. “Knowledge of Local Plants Offers Numerous Benefits”. The

Jakarta Post, Jakarta.

Rokhman, Fathur. 2003. “Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian

Sosiolinguistik di Banyumas”. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Santhyami, Endah Sulistyawati. 2010. Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Adat

Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat. Tersedia di www.sith.itb.ac.id/.../Santhyami%20&%20Dr.%20Endah%20S.pdf

Satjadibrata. 2011. Kamus Sunda-Indonesia. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Spradley, James P. 1980. Participated Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 1990. Basics of Qualitative Research. London: Sage

Publications.

Page 23: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University

Press. Sudaryat, Yayat, dkk. 2007. Tata Basa Sunda Kiwari. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Suhandono, dkk. 2004. “Leksikon Etnobotani Bahasa Jawa”. Humaniora. 16(3):229:241.

Sukenti K, Guhardja E, Purwanto Y. 2004. “Kajian Etnobotani Serat Centhini”. Journal of

Tropical Ethnobiology 2(1).

Suryadarma, IGP. 2008. Diktat Kuliah Etnobotani. Yogyakarta: UNY.

Turner, Nancy J. 1995. “Ethnobotany Today in Northwestern North America”. dalam

Schultes, Richard Evans Schultes and Siri von Reis (eds.) Ethnobotany: Evolution

of a Discipline. San Francisco: Dioscorides Press. Pp. 264-283.

Wardhaugh, Ronald. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell. Warnaen, Suwarsih dkk. 1987. Pandangan Hidup Orang Sunda: Seperti Tercermin dalam

Tradisi Lisan dan Sastra Sunda. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wierzbicka, Anna. 1992. Semantics, Cognition, and Culture. London: OUP.

Wierzbicka, Anna. 1997. Understanding Cultures through Their Key Words: English,

Russian, Polish, German, and Japanese. New York: Oxford University Press.

G. Pembiayaan

Uraian Pembiayaan Program Penelitian Penguatan Kompetensi

No. Jenis Pengeluaran Jumlah

(Rp)

1 Gaji dan upah 28,000,000.00

2 Peralatan 26,900,000.00

3 Bahan habis pakai 6,780,000.00

4 Perjalanan 14,400,000.00

5 Diseminasi 13,000,000.00

6 Laporan dan publikasi 4,200.000,00

Total Maksimum 89,080,000.00

Page 24: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Lampiran 1

Justifikasi Pembiayaan

No. Kegiatan/Barang/Gaji/Upah Vol/ Satuan Harga

Satuan

Jumlah

Rp

1. Pelaksanaan (Gaji/upah)

a. Ketua 1 1/8 1.500.000,00 12.000.000,00

b. Anggota 2 2/8 1.000.000.00 16.000.000,00

Jumlah 28.000.000,00

2. Peralatan dan

perlengkapan

a. Pemeliharaan computer 3 8x 50.000,00 1.200.000,00

b. Pembelian flasdisc 2 5 gg 100.000,00 1.000.000,00

c. Pembelian CD 3 10x 50.000,00 1.500.000,00

d. Pembelian buku rujukan 2 10 75.000,00 1.500.000,00

e. Tape recorder 3 unit 500.000,00 1.500.000,00

f. Kamera digital 3 Unit 2.500.000,00 7.500.000,00

g. Rekaman video 1 Unit 9.500.000,00 9.500.000,00

h. Sewa ruangan diskusi/seminar

2 kali 1.000.000,00 2.000.000,00

i. Tinta Komputer 6 unit 200.000,00 1.200.000,00

Jumlah 26.900.000,00

3. Bahan Habis pakai

(Material penelitian)

a. Komunikasi (Pulsa) 3 8 bln 200.000,00 4.800.000,00

b. Kertas HVS A4 80 gr 15 rim 32.000,00 480.000,00

c. Fulder 10 bh 15.000,00 150.000,00

d. Baterai alkalin 30 set @2

biji

60 bh 5.000,00 300.000.00

Page 25: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

e. Bolpoint 3 dus 50.000,00 150.000,00

f. Spidol 2 lsn 50.000,00 100.000,00

g. Transparan 2 dus 75.000,00 150.000,00

h. Kaset Kosong untuk tape recorder

30 buah 5000,00 150.000,00

i. Kaset kosong video 10 buah 50.000,00 500.000,00

Jumlah 6.780.000.00

4. Perjalanan dan akomodasi

a. Perjalanan ke Tasikmalaya OPP 4x8 350.000,00 11.200.000,00

b. Lumsum responden Mlm 8x4 100.000,00 3.200.000,00

Jumlah 14.400.000,00

5. Desiminasi (lokakarya

/seminar penelitian)

a. Diskusi ahli 1 3x 1.000.000,00 3.000.000,00

b. Seminar 1 3x 2.000.000,00 6.000.000,00

c. Workshop buku ajar 1 1x 4.000.000,00 4.000.000,00

Jumlah 13.000.000.00

6 Laporan

a. Penyusunan laporan Paket 1x 2.000.000,00 2.000.000,00

b. Penyusunan artikel Paket 1x 500.000,00 500.000,00

c. Penggandaan &

penjilidan

15 Eks 100.000,00 1.500.000,00

d. Distribusi Paket 1x 260.000,00 260.000,00

Jumlah 4.200.000,00

Jumlah keseluruhan 89.080.000,00

Page 26: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI

1) Nama : Dadang Sudana 2) NIP : 196009191990031001 3) Pangkat/Jabatan/Gol : Pembina/Lektor/III-c

4) Instansi : Jurusan Pend. Bahasa Inggris/FPBS/UPI 5) Tempat/Tgl Lahir : Kuningan, 19 September 1960

6) Alamat : Komplek Perumahan Graha Puspa Jalan Puspa Kenanga Timur II, D-3/22A, RT/RW 001/015,

Lembang, Bandung Barat

7) No. Telp/HP : (022)2788268/081321885944 8) Riwayat Pendidikan :

a. Pendidikan Formal

No Universitas Kota/Negara Tahun

Lulus

Jurusan

1. S1: IKIP Bandung Indonesia 1989 Pendidikan Bhs. Inggris

2. Post Graduate Diploma: University of Canberra

Australia 1994 Teaching English to Speakers of Other

languages (TESOL)

3. S2: University of Canberra Australia 1995 Teaching English to Speakers of Other

languages (TESOL)

4. S3: Deakin University Australia 2006 Linguistics

b. Pelatihan Pendek

2005 Pelatihan Penilai Buku Teks SMP dan SMA, Pusbuk, Ciloto Bogor 2005 Lokakarya Peningkatan Kualitas Pembelajaran (PKP) Pola 21 Jam,

Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Dikti, Jakarta

2005 Short Course in Language Typology, MLI, Padang

2006 Pelatihan Kehumasan Nasional, NHI Bandung 2007 Pelatihan Kehumasan Nasional, Cisarua, Bogor

2008 Pelatihan Penilai Buku Ajar BNSP, Cisarua, Bogor

9. Pengalaman kerja

a. Pada lembaga homebase (UPI)

1990 - Dosen tetap pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI

1992 - Instruktur bahasa Inggris dan Indonesia di Balai Bahasa UPI 1995 - 1997 Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS UPI

2003 - 2006 Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS UPI 2007 - Kepala Percetakan UPI 2006 - Dosen tetap pada Sekolah Pascasarjana UPI

2007 - Pemimpin Redaksi UPI Chronicle

Page 27: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

2007 - 2008 Kepala Divisi Public Relations UPI 2007 - 2008 Sekretaris Proyek I-MHERE UPI 2008 – 2011 Direktur Eksekutif Proyek I-MHERE UPI

2009 - Pembantu Dekan I FPBS UPI b. Pengalaman kerja lainnya

1992 - Dosen tidak tetap pada beberapa PTS di Jawa Barat 1994 Penatar pada Pelatihan bagi Tutor Inti Bahasa Inggris, diselenggarakan oleh

Universitas Terbuka di Cipayung, Bogor.

1997 - 2001 Dosen tamu bahasa Indonesia di Deakin University, Australia 2005 Penilai buku pelajaran bahasa Inggris SMP-SMA, diselenggarakan oleh

Pusat Perbukuan, Depdiknas 2006 Penatar pada Workshop Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris

(bilingual), Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas

2006 Penatar pada Workshop Pembelajaran dan Persiapan Menghadapi UN, Pemda Provinsi Kepulauan Riau

2007 Anggota tim monitoring & evaluasi program peningkatan kompetensi guru di Propinsi NAD (kerjasama dengan Sampoerna Foundation)

2007- Anggota tim Asesor sertifikasi guru, Depdiknas

2008 Penilai buku pelajaran bahasa Inggris SMP-SMA, diselenggarakan oleh BSNP dan Pusat Perbukuan, Depdiknas

10. Organisasi

2006 - Anggota Masyarakat Linguistik Indonesia

11. Publikasi

a. Ilmiah

1992 UT Speaking Modul (UT, Jakarta)

1996 English MKDU for Students of FPMIPA (Remaja Rosda karya, Bandung)

1997 Ringkasan Materi dan Aktivitas Siswa Bidang Studi Bahasa Inggris IA untuk SMP.

Bandung: Andira. Ditulis bersama Iwa Lukmana, E. Aminudin Aziz, dan Deddy

Suryana.

1997 Ringkasan Materi dan Aktivitas Siswa Bidang Studi Bahasa Inggris IIA untuk SMP.

Bandung: Andira. Ditulis bersama Iwa Lukmana, E. Aminudin Aziz, dan Dedd y

Suryana.

1997 Ringkasan Materi dan Aktivitas Siswa Bidang Studi Bahasa Inggris IIIA untuk

SMP. Bandung: Andira. Ditulis bersama Iwa Lukmana, E. Aminudin Aziz, dan

Deddy Suryana.

2003 Culture Based Englsih: for college students. Jakarta: Grassindo. Ditulis bersama,

Aminudin Aziz, Safrina Noorman, dan Bachrudin Musthafa.

Page 28: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

2004 Pandangan Terhadap Peran Tata Bahasa dalam Pengajaran Bahasa Asing

(artikel dalam Jurnal Bahasa dan Sastra FPBS UPI)

2006 Classroom Discourse Analysis: a systemiotic approach, Bandung: UPI Press

(editor)

2007 Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan, Bandung : UPI Press (editor)

2008 TVET Proceedings, Bandung: UPI Press (editor)

2009 Dasar – Dasar Psycholinguistik, Bandung: UPI Press (editor)

2009 Relating The Prefix {meng-} and {ber-} to Verb Roots: a semantic mapping, Jurnal

Masyarakat Linguistik Indonesia, Tahun ke 7/Nomor 2

2011 Semantic Mapping of Affixation: an attempt to explain affixation in Bahasa

Indonesia, Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 11/ No. 2

b. Ilmiah-populer

1991 -1994 Television Instructional English Programs for SMP (with PUSTEKOM,

Jakarta)

12. Penelitian dan tesis

1993 Pengaruh Konsentrasi terhadap Prestasi Belajar Siswa. Penelitian Dana OPF IKIP

Bandung, dikerjakan bersama Iwa Lukmana dan Deddy Suryana.

1995 Developing competence in interrogative sentences. Tesis MA (TESOL), University

of Canberra, Australia.

1998 Studi Rintisan Model Whole Language pada Sekolah Dasar di Kodya Bandung.

Penelitian Dosen Muda, dikerjakan bersama Iwa Lukmana dan Deddy Suryana.

2000 Indonesian morphology: a description of affixes and their application for

second/foreign language learners (a paper, ALAA Conference, Melbourne

University, Australia)

2002 Semantic and Pedagogial Aspects of Affixation in Bahasa Indonesia . Tesis PhD

(Linguistik), Deakin University, Australia.

2007 Meningkatkan Pemerolehan Kosa Kata Pemelajar Bahasa Inggris pada Tingkat

Perguruan Tinggi Melalui kajian Sematis Afiks derivatif. Penelitian Hibah Bersaing

Page 29: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Perguruan Tinggi. Dikerjakan bersama Fuad Abdul hamied dan Didi Sukyadi.

(sebagai anggota)

2006 Representasi Ideologis Karakterisasi dalam Teks Sastra: analisis karakterisasi

dengan menggunakan tatabahasa fungsional. Penelitian Dana Rutin UPI.

Dikerjakan bersama Iwa Lukmana, Wawan Gunawan, dan Riesky. (sebagai

anggota)

2007 Derivative-based Materials Development to Improve Students’ Vocabulary

Aquisition. Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi. Dikerjakan bersama Fuad

Abdul Hamied dan Didi Sukyadi. (sebagai anggota)

2009 Pengembangan Model Alat Ukur untuk Menakar Kompetensi Komunikasi Bahasa

Inggris sebagai Bahasa asing. Penelitian Startegis Nasional. Dikerjakan bersama

Aminudin Aziz dan Iwa Lukmana (sebagai anggota)

2011 Kajian Psikolinguistik pada Penderita Afasia Broca Pascastroke: Pemanggilan

Leksikon, kekeliruan berbahasa, dan siasat komunikasi. Makalah disajikan pada

Kongres Internasional masyarakat Linguistik Indonesia (KIMLI 2011), UPI,

Bandung. Dua puluh makalah terbaik, akan diterbitkan pada jurnal internasional.

Ditulis bersama Lilis Hartini dan Syihabudin

2011 Analisis Peta Kompetensi Hasil Ujian Nasional dan Model Pengembangan Mutu

Pendidikan SMA di Jawa Barat. Penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu

Pendidikan (PPMP). (Sebagai ketua tim agregat).

Bandung, 14 Februari 2012

Dr. Dadang Sudana, M.A.

Page 30: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI 1

1) Nama : Dede Kosasih 2) NIP : 196307261990011001

3) Pangkat/Jabatan/Gol : Pembina/Lektor Kepala/IV-a 4) Instansi : Jurusan Pend. Bahasa Daerah/FPBS/UPI

5) Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 26 Juli 1963 6) Alamat : Jl. Pasirjati Utama E4/1 Rt 01/13 Komp. PasirjatiUjungberung- Bandung 40619

7) No. Telp/HP : HP 081321199673 8) Riwayat Pendidikan :

No Universitas Kota/Negara Tahun

Lulus

Jurusan

1 S1: IKIP Bandung Indonesia 1989 Pendidikan Bhs. Daerah

2 S2: UNPAD Indonesia 2003 Sosiologi-Antropologi

9. Riwayat Pekerjaan

Dosen Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun... s.d. ...

Folklor (Sunda) S1 Jur. Pend. B. Daerah UPI 2003-sekarang

Budaya Sunda S1 Jur. Pend. B. Daerah UPI 1991-sekarang

Ket. Dasar Menulis S1 Universitas Terbuka

UPBJJ Bandung

2006-2008

Sosiologi Antropologi S1 Jur. Psikologi FIP UPI 2005-2006

Pendidikan Bahasa Daerah D2 & S1 PGSD UPI Kampus

Tasikamalaya

2005-sekarang

10. Riwayat Penelitian

Tahun Judul Jabatan Sumber

Dana

1993

Relevansi Buku Teks Bahasa Sunda dengan

Kurikulum 1993 bersama Kosim Kardana dan

Dingding Haerudin

Kelompok

/Anggota

dana OPF

1993 Tipe Kesalahan Berbahasa Sunda Mahasiswa

Angkatan 1993/1994 Jurusan Pend. Bahasa

Kelompok dana OPF

Page 31: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Daerah FPBS IKIP Bandung. Bersama Abud

Prawirasumantri dan Yayat Sudaryat

/Anggota

1995

Penggunaan dan Pemakaian Undak Usuk Basa

Sunda di Lingkungan Tim Penggerak PKK,

Kecamatan Lembang, Bandung.1995. bersama

Karna Yudibrata dan Dedi Koswara

Kelompok

/Anggota

dana OPF

1995

Relevansi Nilai PBM dengan Hasil PPL

Mahasiswa Jurusan Pend. Bahasa Daerah FPBS

IKIP Bandung 1995. bersama O. Solehudin

Kelompok

/Anggota

dana OPF

1997

Aspek-Aspek Edukatif dalam Pertunjukan

Tarawangsa di Kecamatan Rancakalong

Sumedang 1997

Mandiri/

Ketua

Mandiri

2002

Pengembangan Bahan Ajar Kosa Kata Bahasa

Sunda yang Sesuai dengan Ciri Khas Daerah di

wilayah Provinsi Jawa Barat. 2002. Dikerjakan

bersama Mulyani Sumantri, Ahman, Sutardi

Wirasasmita dan Usep Kuswari.

Kelompok

/Anggota

Pemda Jabar

(Balitbangd

a)

2003

Budaya Poyok Ungkal dan Implikasinya bagi

Pengajaran Bahasa.

Ketua

Dana Rutin

DIK UPI 2002

2004

Dinamika Sosial dalam Interaksi Guru-Murid:

sebuah kajian wacana kritis sebagai upaya

peningkatan peran sosial para pelaku pendidikan,

2004 (Penelitian Dasar) dikerjakan bersama Iwa

Lukmana, E. Aminudin Aziz

Kelompok

/Anggota

Dikti

2006

Model Reader Respons (RR) untuk

Meningkatkan Kualitas Dalam Pembelajaran

Sastra Sunda di SMA Pasundan 2 Bandung.

2006 (PTK) Dengan No. 7250/8104/P2TK dan

KPT/2006

Kelompok

/Ketua

Dikti

2006 Pemetaan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

Sunda di Jawa Barat

Anggota Disdik Jabar

2007 Pemetaan Bahasa Sunda di Wilayan Cirebon Anggota Disbudpar

Page 32: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

2009 Inventarisasi Naskah Sunda Lama di Wilayah Jati

Gede Kabupaten Sumedang

Anggota RKAT

2009 Ekspedisi Alam dan Budaya: Inventarisasi,

Interpretasi Budaya dan Mediasi Gambar dan

Film Flora Sunda (Akar, Umbi, Batang, Daun,

Bunga dan Buah)

Anggota DIPA UPI

11. Publikasi Ilmiah

A. Buku/Bab/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2004 Simbolisasi Poyok Ungkal dalam Komunikasi

Verbal dan Implikasinya bagi Pengajaran Bahasa

(Hasil Penelitian)

Jurnal Pendid ikan Bahasa

Vol.4 No. 7, Oktober 2004

2006.

Kalangenan: Bihari Muhit Kasakti, Kiwari Mipit Balai (Artikel Budaya)

Jurnal Sundalana seri Pustaka

Sunda, Penerbit Pustaka Jaya,

Ed isi ke IV Juni 2006.

2007 Makaya Basa Sunda

Pangdeudeul Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda

(Anggoeun Mahasiswa Jurusan Basa Sunda,

PGSD jeung Umum). (Buku Ajar)

Sonagar Press

2007 Santika Basa Sunda Kelas X, XI, XII

Pangajaran Basa Sunda Pikeun Siswa SMA /SMK/MA Dumasar KTSP 2006

(Buku Paket)

CV. kingQlaban Press

2009 Folklor (Sunda) (Buku Ajar) Bahasa Sunda FPBS UPI

2009 Kabudayaan Sunda (Buku Ajar) Bahasa Sunda FPBS UPI

2009 Sambada Basa Sunda Kelas VII,VIII,IX Pangajaran Basa Sunda Pikeun Siswa SMP/MTs

Dumasar KTSP 2006 (Buku Paket )

CV. kingQlaban Press

B. Makalah

Tahun Judul Penyelenggara

2008 Pembelajaran berbasis Lingkungan dan Budaya

Lokal: Kearifan Lokal yang tercermin dalam

Permainan Tradisional

Asgar Muda Garut

Page 33: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

2008 Etnopedagogi dalam Kaulinan Barudak Sunda

Jurusan Pendidikan Bahasa

Sunda FPBS UPI

2008 Ngabebenah Pangajaran Basa Sunda di Sakola MGMP Kota Bogor

2008 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan

Penerapannya dalam Pendidikan Bahasa (Sunda)

MGMP Kab. Sumedang

2008 Sarsilah Ngaran Patempatan di tatar Sunda Pusat Studi Sunda

2009 Penelitian Tindakan dan Penerapannya dalam

Pendidikan

IKA UPI

2009 Implementasi Penelitian Tindakan Kelas IKA UPI

2009 Ngaguar Ma‟na, Nyungsi Harti Toponimi

Masarakat Sunda

PPSS 9 Mei 2008 dan Jurusan

Pendidikan Bahasa Sunda

FPBS UPI

2009 Kaulinan dan Kakawihan Sunda yang Sarat

Makna

UNY (Yogyakarta)

2009 Cara Mudah Melaksanakan PTK ”Rumah Cerdas Indonesia”

2009 Pengembangan Model Pembelajaran Menyimak

bagi Guru-Guru SD/MI

Disdik Jabar

2010 Kosmologi Sistem Nama Diri (Antroponim)

Masyarakat Sunda: Dalam Konstelasi Perubahan

Struktur Sosial Budaya (Seminar Internasional)

Balai Bahasa Bandung

Seminar Internasional dalam

rangka Hari Bahasa Ibu 2010

C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi

Tahun Judul Buku Penerbit/Jurnal

2008 Harmoni di Bumi (Buku PLH)

kelas X

CV. kingQlaban Press

2009 Ari Uing Saha? CV. kingQlaban Press

D. Artikel (Karya Ilmiah Populer)

Tahun Judul Artikel Dipublikasikan

1991 Ngabebenah Pangajaran Basa

Sunda di Sakola (Artikel Pangajaran)

Majalah Turus no.06 (Majalah Mahasiswa

Jurusan Pendidikan bahasa Daerah FPBS IKIP

Page 34: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Bandung

2004 Sarsilah Ngaran Patempatan di Tatar

Sunda (Artikel Budaya)

Majalah Sunda Cupumanik No.17/2004

Desember 2004

2004 “What‟s in a Name?” (Artikel Budaya)

Majalah Sunda Manglé No. 1993 dan 1994 Des.

2004

2005 Geus Nepi Kana Ugana (Artikel

Budaya)

Majalah Sunda Manglé No. 1997 Januari 2005

2005 Poyok Ungkal (Artikel Budaya ) Majalah Sunda Cupumanik No. 20/2005 Maret

2005

2005 Dihin Pinasti Anyar Pinanggih

(Artikel Budaya)

Majalah Sunda Mangle No. 2009 Maret-April

2005

2005 Nu Harayang Katangar (Artikel

Budaya)

Majalah Sunda Manglé No. 2013 April-Mei

2005

2005 Khotbah di Tatar Sunda (Artikel Budaya)

Harian Pikiran Rakyat20 Mei 2005

2006 Mupunjung Basa Indung (Artikel

Budaya)

Majalah Sunda Manglé No. 2045 Pebruari 2006

2008 Satengah Abad Jurusan Basa Sunda Majalah Sunda Cupumanik Taun V No. 6 2008

2008 Gawé MC (Artikel Budaya) Majalah Sunda Cupumanik Taun V no. 7 2008

2009 ”Saemaul Undong” Kredo Bangsa Korea

Majalah Sunda Cahara Bumi Siliwangi Edisi no.

2 April 2009

2009 Etnopedagogi dalam ”Kaulinan

Barudak”

Pikiran Rakyat 23 Mei 2009

2009 Dina budaya urang Napak Tina Budaya urang Ngapak

Majalah Sunda Cahara Bumi Siliwangi Edisi

no.3 Oktober 2009

Bandung, 13 Februari 2012

Drs. Dede Kosasih, M.Si.

Page 35: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI 2

1. Nama : Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.

2. NIP : 197712092005011001

3. Pangkat/Jabatan/Gol. : Penata Muda/Lektor/IIIb

4. Instansi : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 9 Desember 1977 6. Alamat : Jalan Cilimus No. 7 Bandung

7. No. Telp/ HP : 081392422633

8. Riwayat Pendidikan :

No. Universitas Kota/Negara Tahun Lulus Jurusan

1. S1 : UPI Bandung/Indonesia 2002 Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia

2. S2 : UGM Yogyakarta/Indonesia 2009 Linguistik

9. Riwayat Pekerjaan : PNS di UPI Bandung sejak 1 Januari 2005

10. Pengalaman Penelitian (tiga tahun terakhir):

Nama Proyek Pemberi Dana Judul Penelitian Jabatan

(ketua/

anggota)

Besar dana

(Rp.)

Tahun

Hibah Penelitian

Penguatan

Kompetensi

UPI Pemilihan Bahasa

dalam

Masyarakat

Banten: Studi

Kasus di Kec.

Labuan, Kab.

Pandeglang

Anggota 20.000.000 2011

11. Publikasi Ilmiah: (3 tahun terakhir)

No. Nama-nama

Penulis

Judul Tulisan Nama

Seminar/

Jurnal

Kota Bulan,

Tahun

1 Nunung

Sitaresmi dan

Mahmud

Fasya

Semantik Bahasa

Indonesia

UPI Press Bandung 2011

2 Mahmud

Fasya

Leksikon Waktu

Harian dalam

Bahasa Sunda:

Kajian Linguistik

Antropologis

PKBB Unika

Atma Jaya

Jakarta 2011

Page 36: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

3 Mahmud

Fasya & Euis

Nicky

Marnianti

Suhendar

Pengaruh Variabel

Sosial terhadap

Penggunaan Makian

dalam Bahasa

Indonesia

UPI Press Bandung 2011

12. Pengalaman Pengabdian Kepada masyarakat (tiga tahun terakhir):

Tempat Pemberi

Dana

Judul PPM Jabatan

(ketua/

anggota)

Besar dana

(Rp.)

Tahun

Kab. Subang Implementasi Lesson

Study bagi Guru-guru

SMP

2010

Bandung, 13 Februari 2012

Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.

Page 37: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI 3 1) Nama : R. Dian Dia-an Muniroh, M.Hum.

2) NIP : 198110242005012001 3) Jabatan/Gol : Asisten Ahli/III-a

4) Instansi : Jurusan Pend. Bahasa Inggris/FPBS/UPI 5) Tempat/Tgl Lahir : Purwakarta/24 Oktober 1981 6) Alamat : Jl. Purnawarman Barat RT 52/RW 08 Sindangkasih

Purwakarta 7) No. Telp/HP : 081214411949

8) Riwayat Pendidikan :

No Universitas Kota/Negara Tahun

Lulus

Jurusan

1 S1: UPI Bandung/Indonesia 2004 Pendidikan Bhs. Inggris

2 S2: UPI Bandung/Indonesia 2011 Linguistik

9. Riwayat Pekerjaan

Dosen Mata Kuliah Jenjan

g

Institusi/Jurusan/Program Tahun... s.d. ...

Foundation of Linguistics S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2007-sekarang

Phonetics-Phonology S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2009-sekarang

Morphosyntax S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2009-sekarang

Semantics S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2007-2010

Pragmatics S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2005-sekarang

Foundation of English

Grammar

S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2012-...

Language in Society S1 Jur. Pend. B. Inggris UPI 2005-sekarang

10. Publikasi Ilmiah

B. Buku/Bab/Jurnal

Page 38: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2005 Buku Teks Bahasa Inggris SMP Kelas 1-3 PT. Ricardo

B. Makalah

Tahun Judul Penyelenggara

2005 Assessing Pragmatic Competence Through DCT:

A Response to An Everlasting Issue

53rd TEFLIN

International Conference,

Universitas Ahmad

Dahlan

Yogyakarta

2006 Black Vernacular English in Detroit (A

Description of Black Vernacular English in Terms

of its Syntax Roles in Eminem Song Lyrics

Konferensi Linguistik

Tahunan (KOLITA),

Universitas Katolik

Atmajaya

2008 Practical Simplification of Indonesian Newspaper

Texts

International Conference

on Applied Linguistics

(CONAPLIN) 1, BALAI

BAHASA UPI Bandung

2009 The Importance of Integrating The Target Culture

in ELT

International Conference

on Applied Linguistics

(CONAPLIN) 2, BALAI

BAHASA UPI Bandung

2009 Multiperspektif Hubungan Bahasa Nasional dan Daerah: Kasus keberdampingan bahasa Sunda dan Indonesia

Konferensi Internasional

Masyarakat Linguistik

Indonesia (KIMLI),

Malang

2011 Agresifitas Tuturan Penutur Bahasa Indonesia

dalam Mengungkapkan Ketidakpuasan

(Studi Kasus pada Rubrik Surat Pembaca di

Laman www.kompas.com)

Konferensi Linguistik

Tahunan (KOLITA) 9,

Universitas Katolik

Atmajaya

Page 39: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

2011 Skema Model Mengeluh Penutur Bahasa

Indonesia dalam Media

Konferensi Internasional

Masyarakat Linguistik

Indonesia(KIMLI), UPI

Bandung

11. Pengalaman Pengabdian Kepada masyarakat (tiga tahun terakhir):

Tempat Pemberi

Dana

Judul PPM Jabatan

(ketua/

anggota)

Besar dana

(Rp.)

Tahun

Kab. Bandung

Barat

Implementasi Lesson

Study bagi Guru-guru

SMP

2011

Bandung, 13 Februari 2012

R. Dian Dia-an Muniroh, M.Hum.

Page 40: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

DAFTAR RIWAYAT TEKNISI 1

A. DATA PRIBADI

Nama : Novi Pamelasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 16 November 1990

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : MAN 2 Cirebon

Alamat : Jalan Cilimus No.34 RT/RW 007/006, Kelurahan Isola

Kecamatan Sukasari, Bandung 40154

Email : [email protected]

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

NO TINGKAT NAMA PENDIDIKAN TEMPAT JURUSAN TAHUN

LULUS

1. 2. 3.

4.

SD SMP SMA

S1(masih menjalani

studi)

MI Salafiyah MTs Salafiyah MAN 2 Cirebon

UPI Bandung

Cirebon Cirebon Cirebon

Bandung

- - IPS

Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Satra Indonesia

2003 2006 2009

-

C. RIWAYAT ORGANISASI

NO ORGANISASI JABATAN TAHUN KETERANGAN

1.

2. 3.

4.

Pramuka

PMR OSIS

Himasatrasia

Anggota

Anggota Pengurus

Anggota

MI (2003)

MTs (2006) MAN (2009)

UPI (2011)

Bandung, 14 Februari 2012

Novi Pamelasari

Page 41: PROPOSAL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN …bangdos.upi.edu/file/Eksplorasi_Nilai_Pendidikan_Lingkungan_Hidup... · Ada juga penelitian lain yang terkait dengan praktik pengklasifikasian

DAFTAR RIWAYAT TEKNISI 2

D. DATA PRIBADI

Nama : Nurshopia Agustina

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 17 Agustus 1990

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : MAN Sukamanah

Alamat : Kampung Pangauban, RT/RW 002/001, Desa Pangauban,

Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung 40385

Email : [email protected]

E. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

NO TINGKAT NAMA PENDIDIKAN TEMPAT JURUSAN TAHUN

LULUS

1. 2.

3. 4.

SD SMP

SMA S1(masih menjalani

studi)

SDN Cikitu II MTsN Sukamanah

MAN Sukamanah UPI Bandung

Bandung Tasikmalaya

Tasikmalaya Bandung

- -

IPS Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Satra

Indonesia

2003 2006

2009 -

F. RIWAYAT ORGANISASI

NO ORGANISASI JABATAN TAHUN KETERANGAN

1. 2. 3.

Pramuka PMR Himasatrasia

Anggota Anggota Anggota

SD (2003) MTS N (2006) UPI (2011)

Bandung, 14 Februari 2012

Nurshopia Agustina