tutorial 1

5
TUTORIAL AGK 2 KASUS DIABETES MELLITUS DAN OBESITAS Syara Nurviani (12/329106/KU/14905) Kata Sulit : DM2NO : Diabetes Mellitus Tipe 2 Non Obesitas. Melena : pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. Ruptur esofagus : robekan yang menembus dinding esofagus, sehingga membuatnya menjadi berlubang. Injeksi insulin : Jenis insulin yang bisa disuntikkan satu kali sehari. Bagi pasien DM I atau beberapa pasien diabetes mellitus tipe II (DM II) terapi insulin wajib hukumnya. Injeksi insulin menjadi keharusan karena hormon insulin pada tubuh penderita diabetes mellitus tidak bisa dihasilkan, atau tidak dapat digunakan dengan baik. BAGIAN 1. ASSESMEN A. Anamnesis 1. Identitas Pasien Nama : Tn. Ng Umur : 76 tahun Sex : Laki-laki Diagnosis : DM2NO, melena ec ruptur esofagus 2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit Keluhan Utama : BAB hitam ± 10 HSMRS Riwayat Penyakit Sekarang : BAB hitam lembek seperti petis, nyeri ulu hati (+), mual (+). Riwayat minum jamu jamuan dan penyakit hepatitis Riwayat Penyakit Dahulu : Tiga tahun lalu mondok di RS karena penyakit diabetes dan BAB hitam Riwayat Penyakit Keluarga : Kedua adik Tn. Ng memiliki riwayat DM 3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi Masalah Gastrointestinal Nyeri ulu hati (ya), Mual (tidak) Penyakit kronik Jenis penyakit : DM Jenis pengobatan : diet cair saat pertama kali masuk RS Riwayat/ pola makan Makanan pokok : 3x/hari; Selingan : 2x/hari Makanan pokok : nasi 3x/hari @ 1,5 centong Lauk hewani : daging ayam/telur 2x/minggu @ 1 butir, bebek goreng 1x/minggu 1 porsi Lauk nabati : tahu atau tempe 3x/hari @ 1 potong, lebih sering digoreng Sayuran : terong dan wortel 1-2 sendok setiap kali makan Buah : jeruk dan pisang Selingan : tahu goreng dan ubi 1 potong Minuman : teh manis 1 gelas/hari, air putih B. Antropometri TB BB 167 cm 60 kg Berdasarkan klasifikasi BMI menurut WHO Asia Pasifik, status gizi pasien normal karena BMI pasien 21,5 (nilai normal BMI 18,5-22,9) C. Pemeriksaan Biokimia Pemeriksaan Nilai Normal Pemeriksaan Keterangan

Upload: syaranurviani

Post on 10-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tutor 1

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial 1

TUTORIAL AGK 2

KASUS DIABETES MELLITUS DAN OBESITAS

Syara Nurviani (12/329106/KU/14905)

Kata Sulit : DM2NO : Diabetes Mellitus Tipe 2 Non Obesitas. Melena : pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran

makan bagian atas. Ruptur esofagus : robekan yang menembus dinding esofagus, sehingga membuatnya menjadi berlubang. Injeksi insulin : Jenis insulin yang bisa disuntikkan satu kali sehari. Bagi pasien DM I atau beberapa pasien diabetes

mellitus tipe II (DM II) terapi insulin wajib hukumnya. Injeksi insulin menjadi keharusan karena hormon insulin pada tubuh penderita diabetes mellitus tidak bisa dihasilkan, atau tidak dapat digunakan dengan baik.

BAGIAN 1. ASSESMENA. Anamnesis

1. Identitas PasienNama : Tn. NgUmur : 76 tahunSex : Laki-lakiDiagnosis : DM2NO, melena ec ruptur esofagus

2. Berkaitan dengan Riwayat PenyakitKeluhan Utama : BAB hitam ± 10 HSMRSRiwayat Penyakit Sekarang : BAB hitam lembek seperti petis, nyeri ulu hati (+), mual (+). Riwayat minum jamu jamuan dan

penyakit hepatitisRiwayat Penyakit Dahulu : Tiga tahun lalu mondok di RS karena penyakit diabetes dan BAB hitamRiwayat Penyakit Keluarga : Kedua adik Tn. Ng memiliki riwayat DM

3. Berkaitan dengan Riwayat GiziMasalah Gastrointestinal Nyeri ulu hati (ya), Mual (tidak)

Penyakit kronik Jenis penyakit : DMJenis pengobatan : diet cair saat pertama kali masuk RS

Riwayat/ pola makan Makanan pokok : 3x/hari; Selingan : 2x/hariMakanan pokok : nasi 3x/hari @ 1,5 centongLauk hewani : daging ayam/telur 2x/minggu @ 1 butir, bebek goreng 1x/minggu 1 porsiLauk nabati : tahu atau tempe 3x/hari @ 1 potong, lebih sering digorengSayuran : terong dan wortel 1-2 sendok setiap kali makanBuah : jeruk dan pisangSelingan : tahu goreng dan ubi 1 potongMinuman : teh manis 1 gelas/hari, air putih

B. AntropometriTB BB

167 cm 60 kgBerdasarkan klasifikasi BMI menurut WHO Asia Pasifik, status gizi pasien normal karena BMI pasien 21,5 (nilai normal BMI 18,5-22,9)

C. Pemeriksaan BiokimiaPemeriksaan Nilai Normal Pemeriksaan Keterangan

Albumin 3,4 – 5,0 g/dl 2,2 g/dl Rendah

TIBC 250 - 450 ug/dl 281 ug/dl Normal

Feritin 68 - 434 ng/ml 16,5 ng/ml Rendah

HGB 13,2 – 17,3 g/dl 7,1 g/dl Rendah

GDS 74 – 140 mg/dl 343 mg/dl Tinggi

Asam Urat 2,6 – 7,2 mg/dl 8,9 mg/dl Tinggi

D. Pemeriksaan Fisik KlinikVital Sign: Nadi, suhu, respirasi dan tensi dalam batas normal.

E. Asupan Zat GiziDi RS diberikan diet cair saat pertama kali masuk.

Page 2: Tutorial 1

F. Terapi MedisJenis

Obat/TindakanFungsi Interaksi dengan Zat

GiziSolusi

Infus PPI 1 amp/12jam

Sebagai obat gastrointestinal, termasuk dispepsia dan masalah lambung.

Dikonsumsi 30-60 menit sebelum makan pada pagi hari karena konsumsi setelah makan dapat menurunkan efektifitas obat 50-60%.

Sucralfat 3x/hari Untuk mengobati luka lambung yang disebabkan jaringan lambung luka danmelindungi lambung terhadap asam dan enzim sehingga penyembuhan dapat terjadi.

Dapat menyebabkan sembelit.

Untuk mencegah sembelit, sakit perut, dan gas, makan diettinggi serat (buah‐buahan ekstra, sayuran, salad, dan dedak) dan banyak minum cairan.

Transfusi AlbuminInfus NaCl Fungsi utama: cairan resusitasi.

Untuk menangani defisiensi Na pada pasien yang dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Sehingga infus NaCl diberikan untuk menangani gejala yang dialami pasien berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot lengan dan perut.

Karena tidak mengandung K+, dapat menimbulkan asidosis hiperkloremik, asidosis dilusional, dan hipernatremia.Beri tambahan makanan yang mengandung K+, dan kurangi pemberian garam pada makanan yang disajikan.

Ca Glucoronat 1 ampRI 10 unit

(Sumber : medicastore.com; informasiobat.com)

Kesimpulan Asesmen :Antropometri : Status gizi baik dengan IMT 21,5Biokimia : Hiperglikemi, hipoalbumin, anemia, hiperuric, cadangan Fe (feritin) rendahKlinis : Nadi, suhu, frekuensi respirasi, dan tekanan darah dalam batas normal, tetapi dikeluhkan BAB hitam.Dietary : Pola makan pasien SMRS sering mengkonsumsi sumber lemak dan purin serta setiap harinya mengkonsumsi teh manis. Asupan makan baik.

BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI

Penurunan kebutuhan karbohidrat sederhanaPenurunan kebutuhan purinIntake karbohidrat tidak konsistenAsupan oral inadekuat berkaitan dengan ruptur esophagus dibuktikan oleh asupan makanan cair

BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI

PLANNINGA. Tujuan Diet

a. Mengontrol kadar glukosa darahb. Memberikan makanan yang tidak memperberat saluran cernac. Menurunkan kadar asam lambungd. Meningkatkan status gizi menjadi normal

B. Syarat / prinsip Diet :a. Energi sesuai kebutuhanb. Protein cukup yaitu 10-15% dari total kebutuhan energi (Sumber: Perkeni, 2011)c. Lemak cukup yaitu 25% dari total kebutuhan energid. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi totale. Karbohidrat kompleksf. Rendah purin (150 mg/hari)g. Makanan mudah cernah. Makanan tidak merangsang saluran cernai. Prinsip 3J (Jenis, Jumlah, Jadwal)

C. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi :a. Kebutuhan Energi

BB Ideal = 90% x (TB – 100) x 1 kg

Page 3: Tutorial 1

= 90% x (167 – 100) x 1 kg = 90% x 67 x 1 kg = 60,3 kg

Kebutuhan energi = BBI x 30 kalori/kg = 60,3 x 30 = 1809 kkal

Koreksi/penyesuaian :Umur >40 tahun: - (5% x 1809) = 90,45 kkalAktivitas: istirahat + (10% x 1809) = 180,9 kkalStress metabolik: + (20% x 1809) = 361,8 kkalBMR = 1809 – 90,45 + 180,9 + 361,8 = 2261,25 kkal

b. Kebutuhan ProteinKebutuhan protein = 10% x total kebutuhan energi

= 10% x 2261,25 kkal = 226,125 kkal = 56,53 g

c. Kebutuhan LemakKebutuhan lemak = 25% x total kebutuhan energi

= 25% x 2261,25 kkal = 565,31 kkal = 62,81 g

d. Kebutuhan KarbohidratKebutuhan karbohidrat = kebutuhan total – energi protein – energi lemak

= 2261,25 kkal – 226,125 kkal – 565,31 kkal= 1469,815 kkal= 367,45 g

D. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian Terapi Diet : Diet Diabetes Mellitus Rendah PurinBentuk makanan : Makanan cair/ makanan saring (tergantung kondisi saluran cerna akibat melena)Cara pemberian : NGT

E. Rencana monitoring dan evaluasiYang diukur Pengukuran Evaluasi/ target

Antropometri Berat badan Akhir kasus Tetap/bertambahBiokimia Darah rutin (GDS, albumin,

HGB, asam urat)Menyesuaikan Normal

Fisik Klinis - Vital sign (TD, nadi, suhu, respirasi)

- Keluhan

Menyesuaikan - Tetap normal

- BerkurangAsupan ZatGizi

Energi, protein, lemak, karbohidrat

Daya terima

Setiap hari - Minimal 80% kebutuhan terpenuhi

- Baik

F. Rencana Konsultasi GiziTujuan Materi konseling Keterangan

Pentahapan pemberian makan

Prinsip diet DM (3J)

BAGIAN 4. SARAN

A. Untuk PasienSebaiknya pasien menjalankan diet yang disarankan untuk menunjang penyembuhan penyakit. Selain itu, pasien harus meningkatkan status gizi hingga mencapai status gizi normal.B. Untuk Keluarga PasienSebaiknya pihak keluarga selalu memotivasi pasien untuk melakukan diet yang benar selama proses penyembuhan.

BAGIAN 5. PENGATURAN JADWAL MAKAN

Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis danjumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.

Page 4: Tutorial 1

1. Prinsip pengelolaan diet DM :a.Jumlah makanan, Jumlah gula dan Jumlah Karbohidratb.Jumlah kalori sehari, Jadwal makan dan Jenis makananc. Jumlah makanan, Jadwal selingan dan Jenis pemanisbuatand.Jenis sayuran, Jenis lauk pauk dan Jenis karbohidrate. Jenis karbohidrat, Jenis pemanis, Jenis sayuran bebas

Dari slide Bu Martalena : Prinsip 3J, yaitu tepat jadwal utama (makan utama 3x, selingan 2-3x); tepat jumlah (energi, protein, lemak, KH, dan zat gizi lain); tepat jenis makanan (makanan bebas, jenis tertentu terbatas)

2. Jenis sayuran yang bebas dikonsumsi karena rendah kalori :a. Kacang panjang, daun singkong, brokolib. Wortel, kapri, kacang panjangc. Kol, ketimun, tauged. Buncis, daun melinjo, daun katuke. Daun lembayung, kacang kapri, bayam

3. Sumber karbohidrat yang diperbolehkan dikonsumsi pada kasus di atas setelah tidak mengalami melena adalah........

a. Nasi, kentang, singkongb. Sirup, cake, tarcisc. Soft drink, gula pasir, brownisd. Dodol, gulaaren, colae. Geplak, cake, sirup

4. Jadwal makan diabetisi dianjurkan sebagai berikut :a. Makan 3 kali sehari dan selingan 2 kali seharib. Makan 2 kali sehari dan selingan 1 kali seharic. Makan 3 kali sehari dan selingan 1 kali seharid. Makan 3 kali sehari dan selinagan 3 kali seharie. Makan jika lapar

Dari slide Bu Martalena : Makanan utama 3x, Selingan 2-3x

5. Pembagian jumlah kalori setiap makan :a. Makan pagi 20%, makan siang dan sore 25% dan selinagan 3 kali masing masing 10%b. Makan pagi siang sore sejumlah 25% dan selingan 2 kali masing masing 12,5%c. Makan pagi 25%, makan siang sore 30%dan selingan 2 kali 7,5%d. Makan pagi 20%, makan siang sore 30% dan selingan 2 kali10%e. Makan pagi siang sore 30% dan selingan 1 kali 10%

Dari slide Bu Martalena : Makan pagi 20%, Makan siang 30%, Makan malam 20%, Selingan 3 kali 10%