laporan tutorial 1

42
TUGAS PBL SKENARIO 1 BLOK 2 Disusun oleh : Kelompok 3 ( Indralaya ) Reni Anggraini (04081001001) Komariah (04081001015) Ika Putri Yusmarita (04081001019) Ratih Febriani (04081001022) Nina Ardila Febriandesta (04081001035) Surya Gunawan (04081001040) Syarifah Nurlaila (04081001050) Rani Agitah (04081001061) Rikardo Ladesman L.T (04081001073) Carolina Jessica (04081001076) Meigi Medika (04081001081) Ditta Puspa A (04081001096) Tutor : 1

Upload: carolina-jaezee

Post on 30-Jun-2015

151 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial 1

TUGAS PBL SKENARIO 1BLOK 2

Disusun oleh :Kelompok 3 ( Indralaya )

Reni Anggraini (04081001001)Komariah (04081001015)Ika Putri Yusmarita (04081001019)Ratih Febriani (04081001022)Nina Ardila Febriandesta (04081001035)Surya Gunawan (04081001040)Syarifah Nurlaila (04081001050)Rani Agitah (04081001061)Rikardo Ladesman L.T (04081001073)Carolina Jessica (04081001076)Meigi Medika (04081001081)Ditta Puspa A (04081001096)

Tutor :

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2008

1

Page 2: Laporan Tutorial 1

DAFTAR ISI

1.Skenario...........................................................................

..............

11.Klarifikasi Istilah..........................................................................

111.Identifikasi Masalah...................................................................

1V.Analisis Masalah.........................................................................

V.Jawaban Dari Analisis................................................................

V1.Hipotesis...................................................................................

V11.Kerangka konsep......................................................................

V111.Learning Issues.......................................................................

1X.Sintesis.......................................................................................

X.Daftar Pustaka..............................................................................

2

Page 3: Laporan Tutorial 1

1.Skenario A

Lanang,married,34 years old male,hospitalized due to being suspected

having lung malignancy.Doctor planned to perform diagnostic

examination by using the device that wil be entered through the patient’s

mouth.By the time the doctor in about to perform the procedures, the

patient gets panic, he screamed and thought that he is about to be

strangled.Then the examination is failed to be perform.

11.Klarifikasi istilah

1.Lung Malignancy

2.diagnostic examination

3.Procedures

4.Panic

5.Strangled

111.Identifikasi Masalah

1.Lanang dirawat di rumah sakit.

2.Lanang terjangkit penyakit paru-paru kronis

3.Lanang panik

4.Pemeriksaan gagal dilakukan

1V.Analisis Masalah

1. Mengapa Lanang dirawat dirumah sakit ?

2.a. Apa gejala dari penyakit paru – paru ?

b. Bagaimana prosedur endoskopi untuk pemeriksaan kanker paru –

paru ?

3

Page 4: Laporan Tutorial 1

3.a. Apa yang menyebabkan Lanang panik ?

b. Bagaimana upaya dokter untuk mengkondisikan pasien agar tidak

panik saat menjalani pemeriksaan ?

c.Apa hak Lanang sebagai pasien ?

4.a. Mengapa pemeriksaan gagal dilakukan ?

b. Apa akibatnya jika pemeriksaan gagal dilakukan ?

1V.A.Jawaban Analisis Masalah

1.Lanang dirawat dirumah sakit karena diduga menderita penyakit

kanker paru – paru.

Jenis – jenis kanker paru – paru

lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara

besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma

bronkogenik, yang terdiri dari:

1. karsinoma sel skuamosa

2. karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum

3. karsinoma sel besar

4. adenokarsinoma.

karsinoma sel alveolar berasal dari kantong udara (alveoli) di paru-

paru. kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi

seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

2.a.Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara

penyebarannya.

Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap.

Gejala kanker paru

4

Page 5: Laporan Tutorial 1

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru

adalah:

Batuk yang terus menerus ataus menjadi hebat.

Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.

Napas sesak dan pendek-pendek.

Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.

Kelelahan kronis

Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab

yang jelas.

Suara serak/parau.

Pembengkakakn di wajah atau leher.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga

kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis

telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal

sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru)

Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru

seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk. Dahak

bisa mengandung darah. Jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh

darah dibawahnya, bisa menyebabkan perdarahan hebat.Kanker bisa

menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara

di dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker. Penyumbatan

bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang

5

Page 6: Laporan Tutorial 1

merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut

atelektasis

Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk,

demam, nyrei dada dan sesak nafas. Jika tumor tumbuh ke dalam

dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap. Gejala

yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan

berat badan dan kelemahan.

Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar

paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.

Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas

yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan

terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari:

- penutupan kelopak mata

- pupil yang kecil

- mata cekung

- berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.

Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang

menuju ke lengan sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah.

Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara

penderita menjadi serak.

2. b.Learning issues

3.a.Lanang panik karena ia merasa seperti tercekik, dalam hal ini

terjadi miskomunikasi antara dokter dan pasien

Agar hal ini tidak terjadi sebaiknya Dokter :

1. Do the best for the pasien

6

Page 7: Laporan Tutorial 1

Apa yang dilakukan haruslah yang terbaik sesuai ilmu, keahlian, dan pengalaman yang ia miliki demi kesembuhan Lanang

2. Respect to Human Being Dokter haruslah menghormati orang – orang ( pasien ) tanpa

mengenal status dan golongan.3. Clearly explain the risk and benefit that might be given to patient Dokter sebaiknya enjelaskan hingga Lanang paham keuntungan dan

kerugian dari prosedur pemeriksaan yang ditewarkan sehingga Lanang tidak panic

4. Holistik Approach Pendekatan tidak hanya dilakukan dokter terhadap fisikk / penyakit

lanang, tetapi kondisi psikis Lanang karena dalam kasus ini Lanang memiliki kondisi psikis yang cukup sensitive

5. Improve patient health status Dokter harus bisa meningkatkan kesehatan Lanang apabila tidak bisa

mempertahankan atau member semangat kepada lanang6. Get Payment Dokter berhak menerima bayaran sebagai biaya kesehatan

Dan Lanang seharusnya :

1.Give Detail informationan about illness to doctor Lanang seharusnya memberikan informasi atas penyakitnya se detail

mungkin agar tidak terjadi misdiagnosis dan miskomunikasi2.Understand Procedure and treatment offer by doctor Lanang seharusnya paham terhadap prosedur pemeriksaan dan

pengobatan yang ditawarkan oleh dokter sehingga tidak aka nada kepanikan yang melanda Lanang saat pemeriksaan dilakukan

3.Absolutely Dengan adanya kepercayaan kepada epada dokter bahwa dokter akan

memberikan pengobatan yang terbaik kepada Lanang sehingga Lanang tidak perlu panic apalagi kalau sampai merasa seperti tercekik

4.Pay the doctor Lanang harus membayar dokter sebagai biaya layanan kesehatan

sesuai dengan kesepakatan5.Allowed not to do a normal activity Dokter mengizinkan Lanang untuk beristirahat, berhenti sejenak

dari aktifitas biasanya.6.Need Cares

7

Page 8: Laporan Tutorial 1

Lanang membutuhkan perawat untuk mendampingi dirinya7.Get well as soon as possible Lanang mendapatkan perbaikan kesehatan sesegera mungkin8.Dokter Advice Lanang mendapatkan masukan tentang penyakitnya

Hal ini dapat efektif untuk mengkondisikan Lanang agar tidak

panic sebelum menjalani prosedur pemeriksaan

3.b. Sebelum menjalani pemeriksaan, dokter harus memberikan penjelasan dahulu kepada pasien tentang dugaan penyakit yang diderita nya karena hal ini penting untuk kesembuhan Lanang, dokter sebaiknya menggunakan bahasa yang halus dan mudah dimengerti oleh pasien, jangan melebih-lebihkan keadaan. Hal ini dapat ditunjang dengan : Harus memahami bagaimana menangani pasien dalam tingkat usia atau golongan tertentu. Bisa menciptakan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien Memahami dan berusaha memenuhi harapan pasien Empati Dokter bekerja sama dengan pasien

Dan dokter harus menjalin komunikasi medis yang baik dengan Lanang, dengan element esensial dari komunikasi medis :1. Build Relationship2. Open the discussion3. Gather information4. Understand the patient’s prespective5. Share information6. Reach agreement on problem and plan7. Provide Closure

Lalu mengsugesti Lanang bahwa prosedur tersebut tidak menakutkan seperti apa yang ada dibenaknya, dokter juga harus menjelaskan tentang kerugian dan keuntungan dari pemeriksaan tersebut, dalam menentukan langkah selanjutnya ( decision Making ) sebaiknya memberikan penawaran prosedur dengan menggunakan 4 syarat untuk membuat keputusan :

1. Both doctor and patient are involved in the decision making process

8

Page 9: Laporan Tutorial 1

2.Both Parties share information ( saling bertukar informasi3.Both Parties take steps to build a consensus about the preferred

treatment.4.An agreement ( consensus ) is reached on the treatment to

implement

Lanang haruslah memutuskan apakah pemeriksaan itu dilaksanakan atau tidak3.c. Hak-hak pasien

1.Hak mendapat pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kedokteran

2.Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya 3.Hak memilih sarana kesehatan 4.Hak menolak tindakan medis tertentu atas dirinya 5. Hak atas rahasia yang berkaitan dengan penyakit yang diderita 6.Hak untuk menghentikan pengobatan 7.Hak untuk mencari second opinion

8. Hak atas rekam medis 9. Hak untuk didampingi keluarga

Berdasarkan UU No. 29 tahun 2004 Pasal 52 tentang praktik kedokteran, hak pasien adalah sebagai berikut: Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3) Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis Menolak tindakan medis Mendapatkan isi rekam medisSedangkan dalam skenario ini, Lanang tidak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis (pemeriksaan dengan memasukkan suatu alat ke dalam mulut). Berarti hak Lanang sebagai pasien belum terpenuhi dengan baik. Wajar apabila Lanang menjadi panik mengenai prosedur tersebut.

Si dokter dalam skenario ini juga melanggar Pasal 45 ayat (1), (2), (3), yang berbunyi sebagai berikut:(1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan

dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.

(2) Persetujuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diebrikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.

9

Page 10: Laporan Tutorial 1

(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup:a.diagnosis dan tata cara tindakan medis;b.alternatif tindakan lain dan risikonya;c.risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi;d.prognosisi terhadap tindakan yang dilakukan.

4.a. Penyakit paru-paru yang diderita Lanang tidak akan dapat diketahui secara pasti sehinnga dokter pun tidak akan dapat menentukan langkah-langkah pengobatan dan perawatan yang tepat bagi Lanang. Selain itu, Lanang sebagai pasien dapat menjadi tidak puas terhadap kinerja dokter dan menganggap dokter kurang profesional. Sebagai dokter, ia seharusnya terus mengemabnagkan profesionalisme medisnya denagn cara menambah, meningkatkan, dan memperluas level kualitasnya sebagai seorang dokter, di dalam cabang-cabang kesehatan serta ilmu dan teknologi kedokteran. Ia perlu memperhatikan 3 komponen, yaitu knowledge, skill, dan attitude.Knowledge : Ia harus selalu belajar dan mengeksplorasi pengetahuan secara terus-menerusSkill : Melatih dan mengembangkan keahlian dan keterampilan medis yang sudah dimilikiAttitude : Memiliki tingkah laku dan moral sesuai denga norma sosial yang berlaku, bertingkah laku sesuai dengan pertauran dan hukum yang berlaku, menaati sumpah dokter dan KODEKI4.b. Pemeriksaan gagal dilakukan karena kurangnya komunikasi medis yang baik antara dokter dan pasien.Cara menerapkan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun keluarga pasien antara lain adalah sebagai berikut:

Saling menghormati antara kedua belah pihak Mengembangkan empati dan kepercayaan Menampung keluhan-keluhan pasien Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian, meberikan

kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan dirinya Menggunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang pasien

saat mengumpulkan informasi medis dari pasien Menjawab pertanyaan pasien dan memberikan konsultasi untuk

masalah sulit

10

Page 11: Laporan Tutorial 1

Memperhatikan masalah dalam keluarga pasien yang berkaitan dengan kondisi pasien

Menunjukkan pemahaman dalam komunikasi non verbal dengan pasien

Menjelaskan selengkap mungkin mengenai tujuan, keperluan, keuntungan, dan risiko proses diagnosis dan prosedur medis lainnya (perawatan, operasi, dll) sebelum melaksanakannya

Memperlakukan pasien sebagai partner yang setara Mengatasi penghalang dalam berkomunikasi Mengkonfirmasikan apakah pasien sudah memahami informasi

dan pilihan-pilihan yang disampaikan dokter Menyediakan waktu yang cukup bagi pasien untuk

merenungkan pilihan yang ditawarkan atau untuk berkonsultasi sebelum mendapatkan persetujuan pasien.

Mengutamakan martabat, privasi, dan kerahasiaan pasien Berhati-hati dalam menyampaikan kabar buruk Memastikan adanya dukungan dan kerja sama dari keluarga

pasien dalam rencana pengobatan pasien yang sudah disetujui bersama

Mempersiapkan pasien secara mental untuk pemeriksaan fisik untuk menghindari stress pada pasien

Menyatakan secara terbuka pada pasien kesakitan atau kekurangnyamanan yang mungkin terjadi selama prosedur pemeriksaan fisik

Selain itu, ini juga menunjukkan bahwa adanya suatu hubungan yang kurang baik antara dokter-pasien. Hubungan yang baik antara pasien dan dokter yang baik adalah hubungan yang bersifat mutualistik atau saling menguntungkan. Selain itu dibutuhkan juga hubungan yang bersifat kemitraan antara dokter-pasien, di mana kesembuhan pasien merupakan upaya bersama antara dokter-pasien, tidak ada yang superior dalam hubungan ini. Syarat–syarat hubungan dokter-pasien yang baik antara lain adalah sebagai berikut:

1. Baik dokter maupun pasien terlibat dalam proses pengambilan keputusan

2. Kedua pihak saling berbagi informasi3. Kedua pihak mengambil langkah untuk membangun persetujuan

mengenai perawatan pasien yang dipilih4. Setelah persetujuan didapat, perawatan segera diterapkan.

11

Page 12: Laporan Tutorial 1

5. Tidak ada kontrak antara dokter-pasien6. Tidak ada jaminan sembuh dari dokter7. Dokter melakukan yang terbaik bagi pasien8. Dokter menjaga kerahasiaan informasi medis pasien9. Hak pasien untuk memilih dokter.

4.c. Prosedur pemeriksaan yang baik dilakukan melalui 4 tahap: 1.Wawancara (anamnesis)Tahap-tahap wawancara dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:a)Tanyakan keluhan pasien yang paling berat, paling menarik

perhatian, dan yang paling menimbulkan kekhawatiran (keluhan utama)

b)Tanyakan kapan keluhan tersebut pertama kali dirasakanc)Tanyakan keluhan apa saja yang menyertai keluhan pertama, beserta

waktu munculnya keluhan itud)Tanyakan upaya apa saja yang sudah dilakukan pasien untuk

mengurangi rasa sakit, misalnya obat apa saja ung sudah dikonsumsie)Tanyakan apakah pasien sudah pernah megalami hal atau keluhan

yang sama sebelumnya (sesering apa), dan penyakit apa saja yang sudah pernah diderita pasien

f)Tanyakan apakah pasien sedang mengonsumsi obat tetap, seperti obat darah tinggi, obat diabetes, dll.

g)Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap obat tertentu Dari wawancara akan didapatkan gejala penyakit pasien

2.Pemeriksaan jasmania)Standar prosedur secukupnya

Disebut secukupnya karena hasil wawancara sudah cukup memberikan arah mengenai organ mana yang perlu diperiksa. Standar ini berpangkal pada identifikasi dan pemecahan masalah.

b)Standar prosedur pemeriksaan lengkapStandar ini menganut paham bahwa wawancara dan pemeriksaan jasmani merupakan suatu proses terpisah yang tidak berkelanjutan. Pada standar ini pasien diperiksa lengkap oleh dokter

Dari pemeriksaan jasmani, akan didapatkan tanda penyakit. Dari gejala dan tanda penyakit itu, dokter dapat mengumpulkan data medis untuk perumusan masalah medis dan diagnosis sementara

1. 1.Perumusan diagnosis sementara

12

Page 13: Laporan Tutorial 1

Disebut sementara karena diagnosis ditegakkan berdasarkan data medis hasil wawancara dan pemeriksaan jasmani. Diagnosis sementara ini terbagi 2, yaitu diagnosis kerja dan diagnosis banding. Diagnosis kerja ini memiliki data terbanyak yang mendukung, sedangkan diagnosis banding merupakan alternatif lain. Diagnosis kerja ini masih merupakan hipotesis yang harus dibuktikan dokter melalui 2 tahap, yaitu dengan pengobatan (terapi) empirik dan mencari data baru dengan pemeriksaan penunjang

2. 2.Pemeriksaan laboratorium atau penunjangPemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan dengan pengambilan darah pasien untuk kemudian diuji atau dianalisis komponen-komponennya di laboratorium.Pemeriksaan penunjang adalah suatu prosedur pemeriksaan dengan tujuan mengetahui kondisi di dalam tubuh manusia yang tidak dapat dijangkau oleh pemeriksaan jasmani. Pemeriksaan penunjang terbagi menjadi 2, yaitu pemeriksaan non-infasif dan pemeriksaan infasif. Pemeriksaan infasif adalah pemreriksaan yang berpotensi mengakibatkan luka dan kerusakan bagian tubuh. Untuk pemeriksaan penunjang ini, dokter perlu memperhatikan berbagai macam aspek antara lain:A)Aspek otonomi pasien

Pasien memiliki hak untuk menanyakan manfaat dari pemeriksaan, alternatif lain, risiko yang mungkin muncul, dan berhak memilih untuk melaksanakan atau menolak pemeriksaan itu.

B)Aspek surat persetujuan pasien (SP) tindakan medik (Informed Consent)

Informed consent adalah formulir yang ditandatangani pasien/keluarganya di hadapan seorang saksi dari pihak keluarga dan juga ditandatangani dokter beserta seorang saksi dari pihak dokter (biasanya perawat)SP mutlak diperlukan bila pemeriksaan bersifat infasif, sebab pemeriksaan infasif dapat menimbulkan risiko rusaknya organ tubuh.

C)Aspek anggaran (ekonomi)Aspek ini menjadi perhatian sebab tidak semua pasien mampu menanggung biaya pemeriksaan penunjang yang mahal. Maka, pemeriksaan penunjang baru dilaksanakan jika memang mutlak dilakukan, yaitu apabila tindakan ini menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan jiwa.

D)Aspek etika dokter

13

Page 14: Laporan Tutorial 1

Prosedur penunjang medis harus dilakukan demi kepentingan pasien, bukan untuk kepentingan dokter atau rumah sakit semata. Dokter secara etis tidak boleh melakukan pemeriksaan yang tidak perlu bagi pasien hanya untuk kepentingan pribadi atau menguntungkan dokter saja.

E)Aspek pemilikan gambar dan hasil pemeriksaan1.Hasil laboratorium, gambar, serta pemeriksaan adalah milik pasien2.Hasil tersebut hanya dapat dilihat atau diberikan pada pasien atau keluarga yang bertanggung jawab3.Dokter dan sarana kesehatan tidak boleh menahan hasil dan gambar (rekaman, foto)4.Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab paling sedikit mendapatkan salinan hasil

V1.HipotesisLanang menjadi marah dan menolak melakukan pemeriksaan

karena belum diberikan informasi yang jelas mengenai prosedur yang akan dilakukan dokter.

V111.Learning Issues

Pokok

Bahasan

What

I Know

What I don’t Know

(Learning Issues)

What I have to

prove

How I

will

14

Page 15: Laporan Tutorial 1

learn

1.Hubungan

pasien, dokter,

dan keluarga

2.Komunikasi

Medik

3.Inform

concent

4.Kodeki

1.a.Macam-

macam

hubungan

pasien ,dokter,da

n keluarga

1.b.Sifat

hubungan antara

pasien,dokter,dan

keluarga

2.a.Elemen

esensial

komunikasi

medik

2.b.Manfaat

komunikasi

medik

2.c.Dampak

komuniksi yang

buruk

Pelaksanaan psp

3.a. Hak dan

kewajiban dokter

3.b. Hak dan

kewajiban pasien

3.c.Sifat-Sifat

Cara

menciptakanhubungan

yang baik antara

pasien,dokter,dan

keluarga

Cara penerapan

komunikasi medik

Cara yang baik untuk

meminta psp dari

pasien

Landasan dasar

Kodeki

Hubungan

antara

dokter,pasien ,d

an keluarga

mempengaruhi

efektifitas

pengobaran

Text

book

Inter-

net

15

Page 16: Laporan Tutorial 1

5.Kanker Paru

- Paru

dokter

Gejala kanker

paru - paru

Prosedur

V11.Kerangka konsep

16

Page 17: Laporan Tutorial 1

1X.Sintesis

Kurangnya komunikasi medis

Prosedur Pemeriksaan tidak dijelaskan

Saat Pemeriksaan Lanang panik

Lanang merasa akan dicekik

Pemeriksaan gagal dilakukan

17

Page 18: Laporan Tutorial 1

Dari sekanario diatas kita dapat mengetahui adanya hubungan yang kurang efektif antara Dokter dan pasien.Sebagai dokter yang baik , seharusnya dokter tersebut dapat menjalin relationship yang baik dengan pasiennya.Dokter harus dapat menjelaskan dan meminta persetujuan dengan pasiennya (inform concent), sehingga si pasien dapat merasa nyaman dan percaya secara penuh kepada dokternya.

Hubungan yang baik antara dokter , pasien, dan keluarga harus didasari dengan rasa saling percaya satu sama lain.Dengan adanya rasa saling percaya , pasien dapat sepenuhnya menyerahkan jiwa dan raganya untuk kepentingan pengobatan agar dapat berjalan dengan lancar.Hal ini akan membantu pasien agar tidak merasa canggung atau takut ketika melakukan pemeriksaan sehingga peristiwa gagalnya pemeriksaan seperti yang di alami Lanang dapat dihindarkan.Untuk itu kita harus mengetahui hubungan antara pasien, dokter dan keluarga.

1. Hubungan Dokter & pasien

Adapun macam – macam hubungan antara pasien, dokter dan keluarga antara lain:

1.PaternalistikYaitu hubungan antara pasien,dokter dan keluarga dimana tindakan dan keputusan

dokter lebih dominan dari pada keputusan pasien dan pasien cenderung dianggap sebagai objek.

2.MutualistikYaitu hubungan antara dokter,pasien dan keluarga dimana adanya antara keduan

pihak memiliki keudukan yang sama.Sehingga keputusan di buat berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

3.KonsumeristikYaitu hubungan antara pasien, dokter dan keluarga dengan melihat sisi kekayaan

pasien.4.Default

Hubungan Dokter dengan Pasien1. Base on trust, antara Lanang dan dokter harus ada kepercayaan, yakni Lanang

percaya kepada dokter atas penyakit yang dideritanya dengan memberikan informasi selengkap mungkin hingga tahap pengobatan

2. Absolutely rely to the doctor, dengan adanya kepercayaan kepada kepada dokter bahwa dokter akan memberikan pengobatan yang terbaik kepada Lanang sehingga Lanang tidak perlu panic apalagi kalau sampai merasa seperti tercekik

3. No written contract, antara Lanang dengan dokter tidak ada kontrak tertulis sejak pertemuan pertama sampai pengobatan selesai

4. No Guarantee given by doctor, dokter tidak memberikan garansi kepada Lanang sebab layanan kesehatan yang diberikan oleh dokter bukanlah miraculous medicine

18

Page 19: Laporan Tutorial 1

Dokter1.Do the best for the pasien

Apa yang dilakukan haruslah yang terbaik sesuai ilmu, keahlian, dan pengalaman yang ia miliki demi kesembuhan Lanang

2.Respect to Human BeingDokter haruslah menghormati orang – orang ( pasien ) tanpa mengenal status dan golongan.

3.Clearly explain the risk and benefit that might be given to patientDokter sebaiknya enjelaskan hingga Lanang paham keuntungan dan kerugian dari prosedur pemeriksaan yang ditewarkan sehingga Lanang tidak panic

4.Holistik ApproachPendekatan tidak hanya dilakukan dokter terhadap fisikk / penyakit lanang, tetapi kondisi psikis Lanang karena dalam kasus ini Lanang memiliki kondisi psikis yang cukup sensitive

5.Improve patient health statusDokter harus bisa meningkatkan kesehatan Lanang apabila tidak bisa mempertahankan atau member semangat kepada lanang

6.Get PaymentDokter berhak menerima bayaran sebagai biaya kesehatan

Patient1. Give Detail informationan about illness to doctor

Lanang seharusnya memberikan informasi atas penyakitnya se detail mungkin agar tidak terjadi misdiagnosis dan miskomunikasi

2. Understand Procedure and treatment offer by doctorLanang seharusnya paham terhadap prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang ditawarkan oleh dokter sehingga tidak aka nada kepanikan yang melanda Lanang saat pemeriksaan dilakukan

3. AbsolutelyDengan adanya kepercayaan kepada epada dokter bahwa dokter akan memberikan pengobatan yang terbaik kepada Lanang sehingga Lanang tidak perlu panic apalagi kalau sampai merasa seperti tercekik

4. Pay the doctorLanang harus membayar dokter sebagai biaya layanan kesehatan sesuai dengan kesepakatan

5. Allowed not to do a normal activityDokter mengizinkan Lanang untuk beristirahat, berhenti sejenak dari aktifitas biasanya.

6. Need Cares

Doctor Patient Relationship

1. Pasien berhak memilih dokter2. Tidak ada perjanjian / kontrak tertulis3. Tidak ada garansi4. Lakukan yang terbaik untuk pasien

19

Page 20: Laporan Tutorial 1

5. Tetap menjaga rahasia

Peran ideal keluarga

1.Mendampingi Lanang saat proses pengobatan

2.Memberikan semangat agar cepat sembuh

3.Memperhatikan keadaan pasien

2. Hubungan Dokter & pasien

Saat pertama bertemu :

Pasien : beri kepercayaan (consent) pemeriksaan badan

Dokter : otomatis bersikap mengutamakan kesehatan pasien

2.Komunikasi Medik

Dokter harus menjalin komunikasi medis yang baik dengan Lanang, dengan element esensial dari komunikasi medis :1.Build Relationship2.Open the discussion3.Gather information4.Understand the patient’s prespective5.Share information6.Reach agreement on problem and plan7.Provide Closure

Manfaat komunikasi medik yang efektif yaitu1.Membangun kepercayaan antara antara dokter dan pasien2.Meningkatkan kepuasan pasien3.Melibatkan secara pasien secara penuh sehingga mempermudah dalam membuat

keputusan dlam melakukan pengobatan.4.Membantu pasien untuk membuat keputusan yang terbaik untuk pengobatannya.5.Membimbing pasien untuk berpikir dan berharap dengan cara yang lebih realistik.6.menghasilkan tindakan yang lebih efektif7.Menghindari terjadinya kesalahan dan mal praktik akibat komunikasi yang kurang

efektif.

Spesial Komunikasi yaitu End-of-life communication Bad News Old Patient Family caregivers

3.Inform Concent

Dalam melakukan pengobatan seorang dokter tidk boleh hanya meninjau pasien dari sisi fisik saja tetapi juga harus meninjau sisi psikologi pasien karena

20

Page 21: Laporan Tutorial 1

penyakit terkadang bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus,bakteri atau karena prilaku manusia yang salah tetapi juga karena kejiwaan pasien itu sendiri.Apakah sang pasien sedang dalam masalah atau tidak.

Dokter juga harus meminta persetujuan pasien atau inform concent.

DEKLARASI HELSINKI (1964)•Riset klinik terhadap manusia tidak boleh dilaksanakan tanpa persetujuan

yang bersangkutan setelah ia mendapat penjelasan

PSP dilaksanakan untuk :– Riset / penelitian– Diagnostik– Terapetik

– PERSETUJUAN/PENOLAKAN– Diberi oleh pasien atau wali– Bebas, rasional dan voluntary– Melakukan tindakan medis– Sesudah informasi lengkap tentang tindakan

Bentuk:1. Expressed

• Lisan• Tulisan

2. Implied (pemeriksaan kelamin)Bukan alat melepaskan diri dari hukum bila terjadi hal merugikan pasien

Macam informasi yg harus disampaikan(Informasi & penjelasan) (SK Dirjen Yanmed HK. 00.06.3.5.1866)

a. Tujuan & prospek keberhasilan tindakan medik (purpose of medical procedure)

b. Tata cara tindakan medis yang akan dilakukan (contemplated medical procedures)

c. Resiko (risk inherent in such medical procedures)d. Prognosis penyakit apabila tindakan medis tersebut dilakukan

(Prognosis with and without medical procedure)e. Diagnosisf. Tindakan medis lain yang tersedia & resikonya masing-masing

(alternative medical procedure & risk)

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI)

Dalam kodeki telah diatur mengenai kewajiban dan prilaku yang harus dilakukan dokter dalam menangani pasien dan menjelaskan kepada pasien

21

Page 22: Laporan Tutorial 1

mengenai penyakitnya.Jika kita hubungkan dengan skenario diatas dapat kita ketahui bahwa dokter tersebut kurang mengamalkan kode etik yang telah dirunuskan di dalam menghadapi pasien,memberi penjelasan dan meminta persetujuan dari pasien.

KODEKI terdiri dari 4 kewajiban :

1.Kewajiban Umum

• Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter.

• Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi.

• Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh perimbangan keuntungan pribadi.

2.Kewajiban dokter terhadap penderita– Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi

hidup makhluk insani.– Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu

dan keterampilannya untuk kepentingan penderita.– Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan,

maka ia wajib merujuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

3.Kewajiban dokter terhadap teman sejawat– Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri

ingin diperlakukan.– Setiap dokter tidak boleh mengambil alih penderita dari teman sejawatnya

tanpa persetujuan.

4.Kewajiban dokter terhadap diri sendiri– Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja

dengan baik.– Setiap dokter hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

tetap setia kepada cita-citanya yang luhur.

Kewajiban dokter terhadap penderita

Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup makhluk insani. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka ia wajib merujuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

22

Page 23: Laporan Tutorial 1

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada penderita agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

Hak dan kewajiban pasien Menurut UU no 29 tahun 2004 yaitu

Pasal 52Pasien dalam menerima pelayanan dalam praktik kedokteran, mempunyai hak antara lain:1.Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 45 ayat 32.Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lainnya.3.Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis4.Menolak tindakan medis5.Mendapat isi rekam medis.

Pasal 53Pasien dalam menerima pelayanan dalam praktik kedokteran ,mempunyai kewajiban:1.Memberikan informasi yang lengkap dan jujur mengenai kesehatannya.2.Mematuhi petunjuk dari dokter atau dokter gigi3.Memenuhi peraturan yang berlaku di sarana kesehatan4.Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok [1].

Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita[2]. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paruAlternatif pengobatanRadioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.Kemoterapi

23

Page 24: Laporan Tutorial 1

Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

Kanker Paru DEFINISISebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.

Jenis Kanker Paru-paru

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari: Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum Karsinoma sel besar Adenokarsinoma.

Karsinoma sel alveolar berasal dari kantong udara (alveoli) di paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah: Adenoma (bisa ganas atau jinak) Hamartoma kondromatous (jinak) Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

PENYEBAB

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.

24

Page 25: Laporan Tutorial 1

Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi uadara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut akibat penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

GEJALA

Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya.Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap. Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk.

Dahak bisa mengandung darah. Jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah dibawahnya, bisa menyebabkan perdarahan hebat.

Kanker bisa menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara di dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker.

25

Page 26: Laporan Tutorial 1

Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut atelektasis Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk, demam, nyrei dada dan sesak nafas.

Jika tumor tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap.

Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan kelemahan. Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas. Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari: - penutupan kelopak mata - pupil yang kecil - mata cekung - berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.

Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang menuju ke lengan sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah. Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara penderita menjadi serak.

Kanker bisa tumbuh secara langsung ke dalam kerongkongan, atau tumbuh di dekat kerongkongan dan menekannya, sehingga terjadi gangguan menelan. Kadang terbentuk saluran abnormal (fistula) diantara kerongkongan dan bronki, menyebabkan batuk hebat selama proses menelan berlangsung, karena makanan dan cairan masuk ke dalam paru-paru.

Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan: - irama jantung yang abnormal - pembesaran jantung - penimbunan cairan di kantong perikardial. Kanker juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Penyumbatan vena ini menyebabkan darah mengalir kembali ke atas, yaitu ke dalam vena lainnya dari bagian tubuh sebelah atas: - vena di dinding dada akan membesar - wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk payudara) akan membengkak dan tampak berwarna keunguan. Keadaan ini juga menyebabkan sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing dan perasaan mengantuk. Gejala tersebut biasanya akan memburuk jika penderita membungkuk ke depan atau berbaring.

26

Page 27: Laporan Tutorial 1

Kanker paru-paru juga bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang. Hal ini bisa terjadi pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil. Gejalanya berupa gagal hati, kebingungan, kejang dan nyeri tulang; yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru, sehingga diagnosis dini sulit ditegakkan.

Beberapa kanker paru-paru menimbulkan efek di tempat yang jauh dari paru-paru, seperti kelainan metabolik, kelainan saraf dan kelainan otot (sindroma paraneoplastik). Sindroma ini tidak berhubungan dengan ukuran maupun lokasi dari kanker dan tidak selalu menunjukkan bahwa kanker telah menyebar keluar dada; sindroma ini disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh kanker. Gejalanya bisa merupakan petanda awal dari kanker atau merupakan petunjuk awal bahwa kanker telah kembali, setelah dilakukannya pengobatan. Salah satu contoh dari sindroma paraneoplastik adalah sindroma Eaton-Lambert, yang ditandai dengan kelemahan otot yang luar biasa. Contoh lainnya adalah kelemahan otot dan rasa sakit karena peradangan (polimiositis), yang bisa disertai dengan peradangan kulit (dermatomiositis).

TingkatanStadium I Pertumbuhan kanker masih terbatas pada paru-paru dan dikelilingi oleh jaringan paru-paruStadium II Kanker telah menyebar dekat kelenjar getah beningStadium III Kanker telah menyebar keluar paru-paruStadium IIIa Kanker dapat dicabut dengan operasi bedahStadium IIIb Kanker tidak dapat dicabut dengan operasi bedahStadium IV Kanker telah menyebar dari tempat pertumbuhan awal ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dinamai metastase

Setelah menganalisis dan menghubungkan skenario di atas dengan materi pelajaran dapat kita ketahui bahwa problem utama yaitu kegagalan dalam melakukan pemeriksaan disebabkan karena adanya komunikasi medik yang kurang efektif terutama dalam meminta persetujuan pasien (inform concent), Kurang membangun relationship yang baik antara pasien dan dokter sehingga rasa percaya pasien kepada dokter rendah dan belum mengamalkan kode etik kedokteran dengan baik.

27

Page 28: Laporan Tutorial 1

X.Daftar Pustaka

UU praktik kedokteran no.29 tahun 2004.Jakarta:Pt Sinar Grafika

http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru

http://www.patient.co.uk/showdoc/27000571/

28

Page 29: Laporan Tutorial 1

Daldiyono, Pasien Pintar dan Dokter Bijak. 2007. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

http://cpddokter.com/

29