tumor intra cranial
DESCRIPTION
bedah syarafTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS BEDAH SARAF
SEORANG WANITA TAHUN
DENGAN SUSPEK SOL
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
1. Elsa Alamanda 22010113210090
2. Gilang Yudhisti A 22010113210121
3. Tirta Kusuma 22010114210031
4. TO Lidwina Prillya I.C 22010114210055
5. Khaliza Cita K 22010114210147
Pembimbing:Dr. Gunadi Kusnarto, SpBS (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn.A
1
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Masuk RS
Ruang
No. CM
:
:
:
:
:
:
:
42 tahun
Perempuan
Semarang
Islam
11 Februari 2015
R2A
C520576
2
II. DAFTAR MASALAH
3
No Masalah aktif Tanggal No Masalah pasif Tanggal
1. Nyeri kepala kronik progresif 21
1.
2. Penciuman hidung kiri terganggu 12
3. Penurunan visus mata kiri, lapangan penglihatan menyempit 13
4. Gangguan melirik ke mata kiri, strabismus, nystagmus vertical 13
5. Pergerakan mata kiri ke inferolateral (-), bola mata esotrofi 14
6. Kesulitan membuka mulut, mengunyah, menggigit sebelah kiri 15
7. Gangguan mata kiri melirik ke lateral, mata kiri juling ke medial16
8. Tidak bisa menutup mata kiri 17
9. Penurunan pendengaran sebelah kiri 18
10. Mudah tersedak saat makan dan minum 19
11. Disfonia 19
12. Parese N.1 kiri 21
13. Parese N.III sinistra 21
14. Parese N.IV sinistra 21
15 Parese N. V sinistra 21
16 Parese N.VI sinistra 21
17 Parese N.VII perifer 21
18 Disfungsi N.VIII 21
19 Parese N.X 21
20 Postural Imbalance 21
4
21 Curiga SOL fossa cranii posterior infratentorial
III. ANAMNESIS
Autoanamnesa dengan pasien tanggal 11 Februari 2015 pukul 10.00 WIB di R1B
RSDK
Keluhan Utama : Nyeri kepala terus menerus (rujukan RS Sultan
Agung)
Riwayat Penyakit Sekarang :
± 2 tahun SMRS, pasien mengeluh nyeri kepala terus-menerus. Nyeri
dirasakan makin lama makin bertambah. Aktivitas sehari-hari tidak ada
hambatan, mual (-), muntah (-), pandangan kabur (-), demam (-).
± 1 tahun SMRS, pasien jatuh dari tangga, setelah jatuh dalam keadaan sadar,
setelah jatuh pasien tidak berobat ke dokter. Namun setelah jatuh pasien mulai
mengeluh nyeri kepala semakin bertambah parah, pasien sulit berjalan, bicara
pelo, mata kiri pasien juling, oleh keluarga dibawa ke RS. Sultan Agung,
dilakukan MRI dan dikatakan ada tumor. Pasien dibawa berobat alternatif.
± 5 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri kepala hebat dan terjatuh saat berjalan.
Oleh keluarga dibawa ke RS. Sultan Agung karena keterbatasan alat pasien
dirujuk RSDK.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat keganasan lain disangkal
Riwayat jatuh sebelumnya (+) 3x pada saat 4 tahun yang lalu, 1 tahun yang
lalu, dan 5 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.
Tidak ada keluarga dengan riwayat penyakit keganasan
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pasien sudah menikah dan
memiliki 2 orang anak. Anak belum mandiri. Biaya pengobatan menggunakan
Jamkesmas.
Kesan: Riwayat social ekonomi kurang
5
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik tanggal 11 Februari 2015 pukul 10.15 WIB
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis, GCS E4M6V5 (15)
Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/100 mmHg
Nadi : 90x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuensi nafas : 20x/ menit
Suhu : 36,7°C (axiller)
VAS : 4
Kulit : turgor kulit cukup
Kepala : mesosefal
Mata : Pupil bulat isokor diameter 3 mm, refleks direct (+/+), refleks
indirect (+,+↓), visus OD: 6/60, visus OS: 1/300 ,
konjunctiva palpebra pucat(-), sklera ikterik (-), injeksi
konjungtiva (-/+), eksoftalmus (-/-), nystagmus (-/+)
Hidung : nafas cuping (-/-), discharge (- /-), septum deviasi (-)
Telinga : discharge (-/-)
Mulut : sianosis (-), bibir kering (-)
Tenggorokan : T1-1, Faring hiperemis (-)
Leher : deviasi trakea (-), pembesaran nnll (-), kaku kuduk (-)
Thorax :
Pulmo I : statis = simetris kanan dan kiri
dinamis = simetris kanan dan kiri
Pa : stem fremitus kanan = kiri
Pe : sonor semua lapangan paru
A : suara dasar vesikuler,
suara tambahan : ronkhi -/-
wheezing - / -
Cor I : iktus cordis tak tampak
Pa : iktus cordis teraba di SIC V 2 cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
A : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
6
Abdomen I : datar
A : bising usus (+) normal
Pe : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-), pekak hepar
(+)
Pa : Supel, hepar lien tak teraba besar, nyeri tekan (-)
Extremitas : superior inferior
Sianosis - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
Edema - / - - / -
Cap.refill < 2’’ / < 2’’ < 2’’ / < 2’’
STATUS NEUROLOGIS
a) Kepala : mesosefal, simetris
b) Leher
Sikap : lurus
Pergerakan : bebas
Kaku kuduk : (-)
c) Saraf Otak :
• N I (Olfaktorius)
• Subjektif : keluhan penciuman hidung sebelah kiri menurun
• Objektif dengan bahan : +/-
• N II (Optikus)
• Tajam penglihatan : kanan 6/60, kiri 1/300
• Lapangan penglihatan : lapangan penglihatan kiri menyempit
• Melihat warna : dapat melihat warna
• Fundus okuli : tidak dilakukan pemeriksaan
• N III (Okulomotor) kanan kiri
• Sela mata : 1,5 cm 1,5 cm
• Pergerakan mata ke superior : + -
7
• Pergerakan mata ke inferior : + -
• Pergerakan mata ke medial : + +
• Pergerakan mata ke superolateral : + -
• Strabismus : - + (medial)
• Nystagmus : - + (vertikal)
• Pupil diameter : 3 mm 3 mm
• bentuk : bulat, isokor
• Refleks direk : + +
• Refleks indirect : + +
• Refleks konvergensi : tidak bisa dinilai
• Melihat dobel : -
• N IV (Trochlearis) kanan kiri
• Pergerakan mata ke inferolateral : + -
• Sikap bulbus : sentral endotropi
• Melihat dobel : - -
• N V (Trigeminus) kanan kiri
• Membuka mulut : + +↓
• Mengunyah : + +↓
• Menggigit : + +↓
• Refleks kornea : + -
• Sensibilitas muka : + hipestesi
• N VI (Abdusen) kanan kiri
• Pergerakan mata ke lateral : + -
• Sikap bulbus : sentral esotropi
• Melihat dobel : - -
• N VII (Fasialis) kanan kiri
• Menutup mata : + -
• Memperlihatkan gigi : + -
8
• Bersiul : + -
• Mengerutkan dahi : + -
• Perasaan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan pemeriksaan
• N VIII (Okulomotorius)
• Gesekan rambut : +/+↓
• Detik arloji : +/+↓
• Test rinne : tidak dilakukan pemeriksaan
• Test weber : tidak dilakukan pemeriksaan
• Test swabach : tidak dilakukan pemeriksaan
• N IX (Glossofaringius)
• Pengecapan lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan pemeriksaan
• Sensibilitas faring : tidak dilakukan pemeriksaan
• N X (Vagus)
• Arcus faring : tidak simetris
• Bicara : disfonia (-)
• Menelan : +
• N XI (Aksesorius) kanan kiri
• Memalingkan wajah : + +
• Mengangkat bahu : + +
• N XII (Hipoglossus)
• Pergerakan lidah : bebas
• Tremor : (-)
• Artikulasi : disartri (-)
• Deviasi : (-)
BADAN DAN ANGGOTA GERAK
I. BADAN
Motorik
9
Respirasi : thorakoabdominal
Duduk : (+)
Bentuk kolumna vertebralis : dalam batas normal
Pergerakan kolumna vertebralis : bebas
Refleks Kanan Kiri
Refleks kulit perut atas : + +
Refleks kulit perut tengah : + +
Refleks kulit perut bawah : + +
Sensibilitas Kanan Kiri
Sensibilitas taktil : + +
Perasaan suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : + +
Perasaan lokalis : + +
Perasaan posisi : + +
II. ANGGOTA GERAK ATAS
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan : + +
Kekuatan : 5-5-5 5-5-5
Tonus : Normotonus Normotonus
Trofi : Eutrofi Eutrofi
Refleks Kanan Kiri
Refleks biceps : + +
Refleks triceps : + +
Refleks radius : + +
Refleks ulna : + +
Refleks Hoffman : - -
Refleks Tromner : - -
10
Sensibilitas Kanan Kiri
Sensibilitas taktil : + +
Perasaan suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : + +
Perasaan lokalis : + +
Perasaan posisi : + +
III. ANGGOTA GERAK BAWAH (TUNGKAI)
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan : + +
Kekuatan : 5-5-5 5-5-5
Tonus : normotonus normotonus
Trofi : eutrofi eutrofi
Klonus : - -
Sensibilitas Kanan Kiri
Sensibilitas taktil : + +
Perasaan suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : + +
Perasaan lokalis : + +
Perasaan posisi : + +
Refleks : Kanan Kiri
Refleks patella : + +
Refleks achiles : + +
Reflek Babinski : + +
Reflek Chaddok : + +
Reflek Schaeffer : - -
Reflek Gordon : - -
Reflek Oppenheim : + +
Reflek Gonda : - -
Tes Kernig : - -
Tes Brudzinsky : - -
11
IV. KOORDINASI, GAIT, DAN KESEIMBANGAN
Cara Berjalan : tidak dapat diperiksa
Tes Romberg : tidak dapat diperiksa
Tes Romberg dipertajam : tidak dapat diperiksa
Tandem gait : tidak dapat diperiksa
Disdiadokokinesis : kiri (+), kanan (-)
Rebound Phenomen : kiri (+), kanan (-)
-Knee to heel : kiri (+), kanan (-)
-Finger to nose : kiri (+), kanan (-)
-Ataksia : tidak dapat diperiksa
-Tremor : kiri (+), kanan (-)
V. ALAT VEGETATIF
Miksi : dalam batas normal
Defekasi : dalam batas normal
V. DIAGNOSIS KERJA
- Diagnosis Klinis : Parese N.III sinistra sentral, parese N.IV sinistra,
paresis N V sinistra, hipesthesi N.V sinistra, parse N VI sinistra, parse N. VII
sinistra perifer, disfungsi N VIII sinistra, paresis N X sinistra, postural
imbalance
- Diagnosis Topis :
Cerebellum, mesenchepalon, infratentorial
- Diagnosis Etiologis :
Curiga SOL
INITIAL PLANS
IpDx : S : -
O : ureum, creatinin, funduskopi, MSCT kepala dengan kontras
IpRx : Infus RL 20 tpm, Asam Mefenamat 500 mg/8 jam, tutup mata dengan kasa
lembab
IpMx : Keadaan umum, tanda vital, tanda peningkatan TIK, defisit neurologis
IpEx :
12
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik serta hasil pemeriksaan penunjang didapatkan kecurigaan
kerusakan di otak kemungkinan akibat tumor.
Menjelaskan kepada pasien untuk pemeriksaan CTscan untuk penegakkan
diagnosis serta sebagai dasar penanganan selanjutnya.
13