tumbang dewasa muda
TRANSCRIPT
Pertumbuhan dan Perkembangan Usia 20 tahun (Dewasa Muda)
Masa dewasa muda merupakan peride anatar usia 20-40 tahun. Pada masa ini, gaya hidup pribadi
berkembang, individu mulai berpisah dari keluarganya, individu membentuk hubungan dengan
individu lain yang berarti baginya, dan membangun komitmen terhadap sesuatu. Individu pada
masa dewasa muda mulai beradaptasi dengan pengalaman baru dan kekebasan yang didapatkan.
Perubahan Fisik:
Orang dewasa muda biasanya sangat aktif, jarang mengalami penyakit yang parah, tetapi
seringkali mengabaikan kesehatan mereka. Kondisi kesehatan dapat ditingkatkan dengan cara
mengurangi gaya hidup yang merusak keseahatan, nutrisi yang baik, rutinitas olahraga.
Perubahan Kognitif:
Kemampuan berpikir kritis pada tahap ini meningkat secara teratur. Pengalaman pendidikan
formal dan informal, pengalaman hidup, dan kesempatan untuk bekerja dapat meningkatkan
konsep diri, kemampuan menyelesaikan masalah, dan keterampilan motorik individu.
Perubahan Psikososial
Kesehatan emosi pada masa dewasa muda berhubungan dengan kemampuan individu untuk
menempatkan dan memisahkan antara tugas pribadi dengan tugas sosial. Pada masa ini, biasanya
terperangkap antara keinginan untuk memperpanjang rasa tidak bertanggung jawabnya sewaktu
remaja, tetapi juga ingin dianggap sebagai orang dewasa.
Adapun ciri-ciri umum perkembangan fase usia dewasa awal (Hurlock, 1991: 247-252)
yaitu:
a. Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulai menerima
tanggungjawab sebagai orang dewasa.
b. Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif untuk memiliki
keturunan, dengan memiliki anak mereka akan memiliki peran baru sebagai orangtua
c. Masa Bermasalah, pada usia masa dewasa awal akan timbul masalah-masalah baru yang
berbeda dengan masalah sebelumnya, di antaranya masalah pernikahan.
d. Masa ketegangan emosional, merupakan masa yang memiliki peluang terjadinya ketegangan
emosional, karena pada masa dewasa awal seseorang berada pada wilayah baru dengan
harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan serta permasalahan baru.
e. Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir dan mulai memasuki dunia kerja dan
kehidupan keluarga, seiring dengan itu hubungan dengan kelompok teman sebaya semakin
renggang.
f. Masa komitmen, seseorang akan menentukan pola hidup baru, dengan memikul tanggung
jawab baru dan memuat komitmen-komitmen baru dalam kehidupan.
g. Masa ketergantungan, meskipun status dewasa dan kemandirian telah tercapai, tetapi masih
banyak orang dewasa awal yang tergantung pada pihak lain.
h. Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok orang
dewasa
i. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
j. Masa kreatif, masa dewasa awal merupakan puncak kreatifitas.
Tugas Perkembangan pada Tahap Dewasa Muda:
a. Memilih teman hidup.
Memilih pasangan hidup merupakan salah satu tugas perkembangan yang paling
dirasakan menyenangkan, menarik, tetapi sekaligus menggelisahkan serta penuh dengan
kekhawatiran karena disaat para calon pasangan mempersiapkan diri untuk memilih dan
menemukan yang tidak hanya cocok dan selaras bagi dirinya, tetapi dituntut untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan latar belakang kehidupan kedua calon keluarganya
masing-masing.
Pemenuhan kebutuhan merupakan faktor utama dalam memilih pasangan pernikahan.
Kebutuhan individu dapat berlainan satu sama lain, beberapa orang akan lebih memilih
pasangan yang melengkapi dirinya, atau bahkan memilih pasangan yang sifatnya
bertentangan, tapi sebagian besar memilih yang memiliki kesamaan karakteristik. Istilah
“opposites attract” atau daya tarik lawan jenis biasanya terjadi pada pernikahan yang
dilandasi kebutuhan saling melengkapi. Adanya perbedaan kebutuhan antarindividu dalam
pasangan tersebut, yaitu kebutuhan untuk berperan dominan (memberikan simpati, cinta,
dan perlindungan) dan kebutuhan untuk berperan submissive (memperoleh simpati, cinta,
dan perlindungan).
Memahami perbedaan antara sifat yang bertentangan dan sifat saling melengkapi
sangatlah penting. Norman menambahkan bahwa dalam penentuan pasangan hidup sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan. Pengaruh kebudayaan terhadap penentuan pasangan hidup
ditunjukkan dalam dua hal, yaitu pertama, definisi kebudayaan menentukan sisi yang
menarik dari seseorang, sehingga lawan jenis akan memiliki ketertarikan yang tinggi
terhadap orang yang memenuhi kriteria tersebut. Kedua, terbentuklah “idealisasi pasangan”
pada mental individu, artinya walaupun individu tidak memperoleh seseorang yang
memenuhi kriteria ideal, dia akan menetapkan standar ideal tersebut pada orang yang
dicintainya.
b. Belajar untuk bersama pasangan
Pada dasarnya hal ini terdiri dari pembelajaran untuk menyatakan dan mengontrol
perasaan masing-masing pasangan seperti: kemarahan, kebahagiaan, kebencian, kasih
sayang, sehingga seseorang dapat hidup dengan hangat dan harmonis, serta bahagia dengan
pasangannya. Penyesuaian dalam mencapai kepuasan secara biologis, terutama dalam
menjalani hubungan seks, cenderung akan menjadi mudah dan menggairahkan. Di sisi lain,
ketergantungan secara emosi terhadap orang tua cenderung menjadi lebih sulit dan tertutup.
Hal ini akan memberikan warna baru dalam menjalankan peran masing-masing pasangan
hidup sebagai suami istri yang cenderung memerlukan proses penyesuaian dan pembelajaran
lebih lanjut dalam menempuh keluarga bahagia dan sejahtera.
c. Membentuk Keluarga
Sebagai pasangan muda mereka akan memperoleh banyak pengalaman baru, dimulai
dari hubungan seksual pertama, hamil pertama, punya anak pertama, mengalami sakit
pertama, dan interaksi sosial dengan keluarga suami atau keluarga istri. Selanjutnya banyak
ditentukan oleh bagaimana cara pasangan melalui pengalaman pertama tersebut, terutama
pada tahun-tahun awal pernikahan. Menurut Havighurst dalam tugas perkembangan
diuraikan dengan meninjau dari berbagai sudut pandangan sebagai berikut:
1) Sifat tugas.
Dalam memulai kehidupan berkeluarga, kehadiran anak merupakan manifestasi dari
keberhasilan sebuah pernikahan, bagi pihak istri maupun suami. Terlebih kesuksesan dalam
kehadiran anak pertama, cenderung merupakan ukuran kesuksesan bagi kehadiran anak
berikutnya.
2) Dasar biologis
Melahirkan anak merupakan suatu proses biologis, apalagi tugas melahirkan anak pertama
merupakan suatu proses biologis dan psikologis.
3) Dasar psikologis
Secara psikologis, wanita dan pria memiliki suatu tugas yang ingin dicapai untuk menjadi
seorang ayah bagi laki-laki dan seorang ibu bagi wanita. Bagi wanita, jika dia takut atau
benci dengan ide mengenai kehamilan, maka tugas tersebut akan sulit baginya. Tetapi jika
menganggap keibuan dengan rasa senang sebagai pemenuhan peran seksnya, maka tugas
tersebut menjadi cukup mudah.
4) Dasar budaya
Masalah kehamilan merupakan masalah yang muncul secara pandangan budaya.
5) Implikasi sosial dan pendidikan
Keberhasilan pada aspek tugas perkembangan ini memerlukan jenis pengetahuan tertentu
bagi suami dan istri, sikap serta peran dan tanggungjawab yang sepenuhnya untuk
menjalankan kehidupan dalam berkeluarga serta memiliki keturunan.
Pengetahuan ini semakin banyak diberikan melalui buku-buku bagi orang tua muda dan
melalui kursus-kursus pendidikan untuk calon ayah dan ibu seperti yang terjadi pada masa
sekarangi ini.
d. Membesarkan Anak
Tugas, peran, dan tanggungjawab sebagai suami istri sudah lebih bertambah dengan
sebutan sebagai ibu dan ayah, sudah hadir sosok manusia baru sebagai pelengkap dalam
kehidupan di dalam keluarga mereka. Mereka harus belajar memenuhi berbagai kebutuhan
baik secara fisik atau biologis, maupun kasih sayang yang sepenuhnya diberikan pada anak,
sehingga anak mencapai perkembangan secara optimal sesuai kemampuan dan karakteristik
yang dimilikinya.
e. Mengatur Rumah Tangga
Kehidupan keluarga sangat terkait dengan kesiapan secara keseluruhan baik fisik
maupun mental, yang selanjutnya akan sangat bergantung kepada kesiapan keberhasilannya
dalam mengelola rumah tangga sesuai dengan peran, tugas, dan tanggungjawabnya masing-
masing sebagai seorang suami istri atau orang tua dari anak-anaknya.
f. Mulai Bekerja
Dalam menghadapi dan menjalani tugas perkembangan ini, para pria dewasa awal,
cenderung mulai memperhatikan dan memikirkannya, bahkan sering kali dia mengabaikan
tugas lainnya seperti menunda untuk mencari calon pasangan hidup. Hal ini berbeda jika
dibandingkan dengan wanita dewasa awal yang cenderung belum begitu aktif dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan.
g. Menjalani Tanggung Jawab
Sebagai individu dewasa awal mulai menunjukkan adanya ras tanggungjawab bagi
kesejahteraan baik pada keluarga, tetangga, kelompok masyarakat, sebagai warga Negara,
atau organisasi politik.Pria atau wanita muda jarang mengikuti partisipasi aktif dalam
organisasi dewasa sebelum mencapai usia 25 atau 30 tahun, karena sangat banyak yang
memulai karier dalam masyarakat, jadi sulit memiliki waktu untuk bergabung baik dalam
suatu organisasi atau ikut serta dalam aktifitas kewarganegaraan dan politik.
h. Menemukan kelompok sosial yang serasi
Bersama-sama sebagai pasangan mencari teman baru, orang-orang seumur dengan
mereka, yang memiliki ketertarikan yang sama dan dengan orang dimana mereka dpat
mengembangkan suatu jenis baru kehidupan sosial yang dapat berlangsung selama kurang
lebih sampai 40 tahun.
Pada kenyataannya tidak sedikit orang pada masa dewasa awal sulit untuk menentukan
pasangan hidup, menjalani kehidupan berumahtangga. Mereka yang tidak bisa mengelola
rumah tangga dengan baik dapat menjadi penyebab gagalnya hubungan rumah tangga
mereka, dan juga ada faktor lain yang turut mempengaruhi, misalnya pekerjaan yang belum
mencukupi kebutuhan keluarga barunya dan sebagainya.
Perubahan Minat Pada Masa Dewasa Awal
Remaja umumnya mempertahankan minat-minat mereka sewaktu beralih ke masa dewasa.
Tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. Hal ini disebabkan karena
beberapa minat yang dipertahankan dalam kehidupan dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi
memberikan kepuasaan seperti semula.
Terdapat tiga kategori pada jenis minat ini, yakni:
1. Minat pribadi
Merupakan minat yang berhubungan dengan pribadi seseorang tertentu yang jika pada
masa remajanya tetanam kuat, maka akan ikut terbawa namun akan sedikit demi sedikit
berkurang dikarenakan adanya peningkatan terhadap minat sosial. Minat pribadi ini
menyangkut kepada:
a. Penampilan
Ketika seseorang telah mulai dewasa, secara sadar seseorang tersebut telah mengetahui
segala kekurangan yang dimiliki serta menyadari bahwa kekurangan yang dimili tidak
bisa dihilangkan namun dapat diperbaiki, tetapi minat guna meningkatkan penampilan
akan mulai berkurng ketika seseorang sudah mulai menginjak ke usia tigapuluhan ketika
ketegangan dalam rumah tangga dan pekerjaan terasa kuat.
b. Pakaian dan Perhiasan
Minat terhadap fisik mulai memudar kerika berusia tigapuluh tahun, namun minat
terhadap pakaian dan perhiasaan tidak semakin berkuang pada pertambahan usia.
c. Simbol Kedewasaan
Orang dewasa muda biasanya berusaha menunjukkan kepada orang tuanya dan orang-
orang dewasa lainnya bahwa dirinya bukan lagi remaja, melainkan telah menjadi seorang
dewasa deangan seutuhnya.
d. Simbol Status
Simbol status adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan orang lain
yang pada umumnya orang dewasa awal telah mengetahui benda-benda apa yang menjadi
simbol status yang paling dihargai oleh masyarakat di lingkungannya.
e. Uang
Para dewasa awal umumnya, uang lbih dipentingkan kepada fungsinya guna memenuhi
kebutuhan saat ini, dari pada untuk masa depan.
f. Agama
Individu pada masa awal tampaknya kurang memperhatikan masalah agama
dibandingkan denagan sewaktu mereka masih lebih muda dulu dan karena itulah
mengapa pEacok menamakan periode usia duapuluhan ini sebagai “periode dalam
kehidupan yang paling tidak relegius”.
2. Minat rekreasional
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan kesegaran atau
mengembalikan kekuatan dan kesegaran rohani sesuadah lelah bekerja atau sesudah
mengalami keresahan batin.
3. Minat sosial
Pada masa dewasa awal sebagaiman ditekankan oleh Ericsn, merupakan mata “krisis
keterpencilan”. Dalam masa ini, pria dan wanita sering merasa kesepian. Havighurst telah
menunjukkan bahwa rasa kesepian yang dialami oleh seorang individu terjadi karena masa
ini merupakan “periode yang relatif kurang terorganisir dalam kehidupan seseorang, yang
menandai transisi dari lingkungan yang terbagi menurut ke lingkungan yang terbagi menurut
status sosial”.