tugas ujian

11
PERTANYAAN 1. Perbedaan arah vertigo dan hubungannya dengan kanalis semisirkularis ? Kanalis semisirkularis superior (anterior) Gerakan mata kearah inferior vertiko-torsional Kanalis semisirkularis lateral Gerakan mata kearah horizontal-torsional Kanalis semisirkularis posterior Gerakan mata kearah superior vertiko-torsional 2. Perbedaan sindrom Meniere dengan penyakit Meniere berdasarkan klinis dan terapi ? Sindrom Meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya diketahui seperti sifilis, penyakit autoimun pada telinga dalam, infeksi dan trauma. Sedangkan Penyakit Meniere suatu kelainan labirin yang penyebabnya tidak diketahui. Berdasarkan klinis Sindrom Meniere Penyakit Meniere

Upload: nuralitarp

Post on 12-Jul-2016

305 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hmmm

TRANSCRIPT

Page 1: tugas ujian

PERTANYAAN

1. Perbedaan arah vertigo dan hubungannya dengan kanalis semisirkularis ?

Kanalis semisirkularis superior (anterior) Gerakan mata kearah inferior vertiko-

torsional

Kanalis semisirkularis lateral Gerakan mata kearah horizontal-torsional

Kanalis semisirkularis posterior Gerakan mata kearah superior vertiko-

torsional

2. Perbedaan sindrom Meniere dengan penyakit Meniere berdasarkan klinis dan terapi ?

Sindrom Meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya diketahui seperti sifilis,

penyakit autoimun pada telinga dalam, infeksi dan trauma. Sedangkan Penyakit Meniere

suatu kelainan labirin yang penyebabnya tidak diketahui.

Berdasarkan klinis

Sindrom Meniere Penyakit Meniere

Vertigo (serangan dapat

berlangsung beberapa menit

sampai 24 jam)

Vertigo (serangan dapat

berlangsung beberapa menit

sampai 24 jam)

Penurunan pendengaran

pada telinga yang terkena

dapat terjadi bilateral, tidak

berfluktuatif dan penurunan

pendengaran dapat

Penurunan pendengaran

pada telinga yang terkena

dan fluktuatif

Page 2: tugas ujian

menetap.

Tinnitus nada rendah Tinnitus nada rendah

Telinga terasa penuh, mual,

muntah

Telinga terasa penuh, mual,

muntah

Gejala penyerta

berdasarkan etiologi

Tes gliserin : perbaikan

Terapi pada Sindrom Meniere yaitu dengan mengobati kausatifnya sedangkan pada

Penyakit Meniere dapat sembuh dengan sendirinya. Penatalaksanaan awal penyakit ini

yaitu dengan terapi diet dan obat-obatan. Terapi diet tersebut berupa makanan rendah

natrium di mana konsumsi natrium dibatasi menjadi 1500 mg/hari. Selain itu, perlu

konsumsi air yang banyak dan mengurangi konsumsi kafein dan alkohol untuk membantu

membuang kelebihan cairan endolimfa.

Terapi obat-obatan yang dapat dilakukan yaitu : Obat diuretik, yaitu HCT , Obat

antikolinergik sebagai depresan vestibular, seperti benzodiazepine dan diazepam, Obat

vasodilator perifer sehingga terjadi penurunan tekanan hidrops endolimfa,Obat

antiiskemia dapat diberikan sebagai obat alternative, Obat neurotonik dapat diberikan

untuk menguatkan sarafnya.

3. Pemeriksaan Laringoskopi indirek dan direk ?

Laringoskopi Indirek

Cara melihat laring secara tidak langsung dengan bantuan kaca laring, Alat-alat

yang digunakan : Lampu kepala, Kaca laring dan nasofaring. Melihat laring dari luar

dengan cermat adalah mutlak sangat penting untuk mengetahui kelainan di laring

tersebut. Adanya kelainan di laring kadang-kadang dapat diduga sebelumnya. Dengan

palpasi diketahui adanya nyeri tekan, gerakan laring waktu menelan makanan atau

minuman, limfonodi leher yang teraba metastase dan mengetahui dimana kira-kira letak

keganasan yang merupakan sumber atau induk.

Page 3: tugas ujian

Cara laringoskopi tidak langsung : Penderita disuruh duduk tegak, kepala atau dagu agak

dikedepankan sedikit, Penderita disuruh membuka mulut untuk melihat faring dan

menentukan kira-kira ukuran cermin laring yang dipakai. Ukuran kaca laring yang dipakai

ini penting karena kaca yang terlalu besar akan menyentuh tonsil dan dinding laring yang

akan menyebabkan muntah, Tangan kiri memegang kain kasa guna memegang lidah,

sedang tangan kanan memegang kaca yang telah dipanasi dan dikontrol dengan punggung

tangan, Penderita diminta menjulurkan lidah, yang kemudian dipegang dengan jari tengah

yang dialasi kain kasa. Jari telunjuk dipergunakan untuk menahan bibir atas, Dengan

sangat hati-hati kaca dimasukan hingga berada pada posisi dekat dinding belakang

orofaring. Ingat, jangan sampai menyentuh bagian belakang lidah, atau tonsil atau dinding

laring, karena akan menyebabkan muntah. Arahkan cermin laring ke daerah hipofaring

sedemikian rupa hingga tampak struktur di daerah hipofaring yaitu : epiglottis, valekula,

fossa piriformis, plika ariepiglotikka, aritaenoid, plika ventrikularis dan plika vocalis.

Penilaian mobilitas plika vocalis dengan menyuruh penderita mengucapkan huruf ’i’

berulang kali.

Penilaian :

Yang pertama diperiksa adalah plika ariepiglotika, kemudian aritenoid. Keduanya

terlihat halus, simetris dan berwarna pink.

Berikutnya periksa plika ventrikularis terlihat equal, tidak menutupi atau

menghalangi plika vokalis, permukaannya halus.

Plika vokalis terlihat putih, halus dan mengkilat, agak lembab, tapi seharusnya

tidak ada sekret pada pita suara ini. Tandai adanya irregularitas dari tepinya, nodul

atau ulserasi.

Regio interaritenoid adalah yang terakhir diperiksa. Dinilai mukosa dan ada / tidak

massa.

Bagian atas trakea dapat terlihat di bawah laring. Dinilai mukosa, ada/tidaknya

darah da nada/tidaknya massa.

Page 4: tugas ujian

Laringoskopi Direk

Laringoskopi langsung adalah pemeriksaan laring secara visual langsung dengan

menggunakan laringoskopi atau alat lain sebagai laringoskop. Kesan visual yang

didapatkan pada laringoskopi langsung lebih natural bila dibandingkan dengan

laringoskopi tidak langsung. Alat yang digunakan adalah laringoskop kaku satu tabung

dari logam dengan lampu penerangan yang terletak diujung depan atau belakang.

Rigid laringoskopi

Persiapan untuk intubasi termasuk memeriksa perlengkapan dan posisi pasien. TT harus

diperiksa. Sistem inflasi cuff pipa dapat ditest dengan menggembungkan balon dengan

Page 5: tugas ujian

menggunakan spuit 10 ml. Pemeliharaan tekanan balon menjamin balon tidak mengalami

kebocoran dan katup berfungsi. Beberapa dokter anestesi memotong TT untuk mengurangi

panjangnya dengan tujuan untuk mengurangi resiko dari intubasi bronchial atau sumbatan akibat

dari pipa kinking. Konektor harus ditekan sedalam mungkin untuk menurunkan kemungkinan

terlepas, jika mandren digunakan ini harus dimasukan ke dalam TT dan ini ditekuk menyerupai

stik hoki. Bentuk ini untuk intubasi dengan posisi laring ke anterior. Blade harus terkunci di atas

handle laringoskop dan bola lampu dicoba berfungsi atau tidak. Intensitas cahanya harus tetap

walaupun bola lampu bergoyang. Sinyal cahaya yang berkedap kedip karena lemahnya hubungan

listrik, perlu diingat untuk mengganti batre. Extra blade, handle, TT ( 1 ukuran lebih kecil atau

lebih besar) dan mandren harus disediakan. Suction diperlukan untuk membersihkan jalan nafas

pada kasus dimana sekresi jalan nafas tidak diinginkan, darah, atau muntah.

Keberhasilan intubasi tergantung dari posisi pasien yang benar. Kepala pasien harus

sejajar atau lebih tinggi dengan pinggang dokter anestesi untuk mencegah ketegangan bagian

belakang yang tidak perlu selama laringoskopi. Rigid laringoskop memindahkan jaringan lunak

faring untuk membentuk garis langsung untuk melihat dari mulut ke glotis yang terbuka. Elevasi

kepala sedang (sekitar 5-10 cm diatas meja operasi) dan ekstensi dari atlantoocipito join

menempatkan pasien pada posisi sniffing yang diinginkan. Bagian bawah dari tulang leher

adalah fleksi dengan menepatkan kepala diatas bantal.

Fleksibel laringoskopi

Kedua lubang hidung dipersiapkan dengan pemberian tetes vasokonstriktor. Identifikasi

lubang hidung dimana pasien bernafas lebih mudah. O2 dapat diinsuflasi ke melalui ujung

Page 6: tugas ujian

suction dan saluran untuk aspirasi dari FOB untuk memperbaiki oksigenasi dan membuang

sekret dari ujung tip.

Pilihan lain, jalan nafas nasal yang lebar dapat dipasang dalam lubang hidung kolateral.

Breathing sirkuit dapat langsung dihubungkan pada ujung dari nasal airway untuk memberikan

O2100% selama laringoskopi. Jika pasien tidak sadar dan tidak bernafas spontan, mulut dapat

diplester dan ventilasi dilakukan melalui nasal airway tunggal. Bila teknik ini digunakan adekuat

ventilasi dan oksigenasi harus di konfirmasi dengan capnograph dan pulse oximetry. TT yang

telah diberi pelumas dan dimasukkan ke dalam lubang hidung lainnya sepanjang nasal airway.

Tangkai dari FOB yang telah diberi pelicin dimasukan ke dalam lubang TT. Selama endoskopi,

jangan dimajukan jika hanya dinding dari TT atau membran mukosa yang terlihat. Ini juga

penting untuk mempertahankan tangkai bronkoskop relatif lurus, jadi jika kepala dari

bronkhoskop diputar secara langsung, ujung distal akan bergerak dengan derajat yang sama.

Ketika ujung dari FOB masuk ujung distal dari TT, epiglotis dan glotis harus tampak. Ujung dari

bronchoskop dimanipulasi untuk melewati pita suara yang telah abduksi.

Ini tidak perlu dilakukan dengan cepat karena pasien sadar dapat bernafas adekuat dan

pada pasien dianestesi, jika ventilasi dan oksigenasi tidak adekuat, FOB ditarik danlakukan

ventilasi dengan face mask. Minta asisten untuk jaw thrust atau lakukan tekanan pada krikoid

dapat membantu penglihatan pada kasus sulit. Jika pasien bernafas spontan, tarik lidah dengan

klem dapat memfasilitasi intubasi.

Sekali dalam trakhea, FOB didorong masuk ke dekat carina. Adanya cincin trakhea dan

carina adalah membuktikan posisi yang tepat. TT di dorong dari FOB. Sudut sekitar cartilago

arytenoid dan epiglotis dapat mencegah mudahnya memasukan pipa. Penggunaan pipa yang

berkawat baja biasanya menurunkan masalah ini disebabkan lebih besarnya fleksibilitas dan

sudut pada bagian distal lebih tumpul. Posisi TT yang tepat dikonfirmasi dengan melihat ujung

dari pipa diatas karina sebelum FOB ditarik.

Page 7: tugas ujian

4. Gambaran audiometri pada Penyakit Meniere ?

Pemeriksaan audiometri pada penyakit Meniere menunjukan gambaran yang berfluktuatif

dengan tuli sensorineural nada rendah pada fase awal. Pada tahap selanjutnya menunjukan tuli

sensorineural nada ringan dan tinggi. Tuli sensorineural dapat menjadi permanent pada penyakit

yang progresiv. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan volume cairan endolimfe pada koklea

sehingga terjadi endolymphatic hydrops. Diduga penyebabnya karena :

Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung kapiler

Meningkatnya tekanan osmotic pada kapiler

Tersumbatnya sakus endolimfatikus sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfe

Hal-hal di atas pada awalnya menyebabkan pelebaran skala media yang merupakan tempat organ

Corti dimulai dari daerah apeks koklea kemudian dapat meluas mengenai bagiantengah dan basal

koklea. Hal inilah yang menjelaskan terjadinya tulisensorineural nada rendah penyakit Meniere.

Page 8: tugas ujian