tugas ujian dian.docx

Upload: dian

Post on 06-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    1/38

    BAB I

    Fisiologi Penghidu

    FISIOLOGI HIDUNG

    Berdasarkan teori struktural, teori evolusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis hidung dan sinus

     paranasal adalah :1. fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air conditioning), penyaring udara,

    humdufikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunoligik lokal

    2. fungsi penghidu karena terdapatnya mukosa olfaktorius dan reservoir udara untuk

    menampung stimulus penghidu

    3. fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah

    hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang

    . fungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan

     pelindung panas

    !. "efleks nasal

    1

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    2/38

    FUNGSI RESPIRASI

    #dara inspirasi masuk ke hidung menu$u sistem respirasi melalui nares anterior, lalu naik ke

    atas setinggi konka media dan kemudian turun ke ba%ah ke arah nasofaring.aliran udara di hidung ini

     berbentuk lengkungan atau arkus.

    #dara yang dihirup akan mengalami humidifikasi oleh parut lendir. &ada musim panas, udara

    hampir $enuh oleh uap air sehingga ter$adi sedikit penguapan udara inspirasi oleh parut lendir,

    sedangkan pada musim dingin akan ter$adi sebaliknya.

    'uhu udara yang melalui hidung diatur sehingga berkisar 3 dera$at celcius. ungsi pengatur 

    suhu ini dimungkinkan oleh banyaknya pembuluh darah di ba%ah epitel dan adanya permukaan konka

    dan septum yang luas.

    &artikel debu, virus, bakteri dan $amur yang terhirup bersama udara akan disaring di hidung

    oleh :

    a. "ambut (vibrisssae) pada vestibulum nasi

     b. 'ilia

    c. &arut lendir 

    *ebu dan bakteri akan melekat pada parut lendir dan partikel+partikel yang besar akan

    dikeluarkan dengan refleks bersin.

    FUNGSI PENGHIDU

    idung $uga beker$a sebagai indra penghidu dan pengecap dengan adanya mukosa olfaktorius

     pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum.

    &artikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila

    menarik napas dengan kuat.

    ungsi hidung untuk membantu indra pengecap adalah untuk membedakan rasa manis yang

     berasal dari berbagai macam bahan seperti perbedaan rasa manis sta%berri, $eruk, pisang atau coklat.

    -uga untuk membedakan rasa asam yang berasal dari cuka dan asam $a%a.

    *i$alankan oleh mukosa olfaktorius à terletak di atap rongga hidung, konka superior, dan

    sepertiga bagian atas septum

    erdiri dari 3 $enis sel (sel reseptor olfaktorius, sel penun$ang, sel basal)

    /kson sel reseptor olfaktorius à saraf olfaktorius

    "eseptor sel reseptor olfaktorius membentuk silia à tempat melekat odoran

    'yarat odoran mudah dibaui

    0ukup mudah menguap

    0ukup larut air 

    2

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    3/38

    doran à ditangkap silia à sel reseptor olfaktorius à bulbus olfaktorius à glomerulus à sel

    mitral lomerulus à menerima sinyal yang mendeteksi komponen bau tertentu

    'el mitral à menyempurnakan sinyal bau dan memancarkan ke otak

    -alur ke otak

    "ute subkorteks à makan, ka%in, orientasi arah

    "ute talamus ke korteks à persepsi sadar dan diskriminasi halus bau

    FUNGSI FONETIK 

    "esonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. 'umbatan

    hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang sehingga terdengar suara sengau

    (rinolalia).

    idung membantu pembentukan konsonan nasal (m, n , ng), rongga mulut tertutup dan hidung

    terbuka dan palatum mole turun untuk aliran udara.

    FUNGSI NASAL

    ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna,

    kardiovaskuler dan pernapasan. 4ritasi mukosa hidung akan menyebabkan refleks bersin dan napas

     berhenti. "angsang bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelen$ar liur,lambung dan pankreas.

    BAB II

    3

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    4/38

    Obat AntiHista!in I dan II

    istamin adalah suatu alkaloid yang disimpan di dalam sel mast, dan menimbulkan berbagai proses faal dan patologik. istamin pada manusia adalah mediator penting untuk reaksi+

    reaksi alergi yang segera dan reaksi inflamasi, mempunyai peranan penting pada sekresi asam

    lambung, dan berfungsi sebagai neurotransmitter dan modulator. 5fek histamin adalah pada

    organ sasaran, direk atau indirek terhadap aktivasi berbagai sel inflamasi dan sel efektor yang

     berperan pada penyakit alergi. istamin berinteraksi dengan reseptor spesifik pada berbagai

     $aringan target. "eseptor histamin ditemukan pada sel basofil, sel mast , neutrofil, eosinofil,

    limfosit, makrofag, sel epitel dan endotel. "eseptor histamin dibagi men$adi histamin 1 (1),

    histamin 2 (2) dan histamin 3 (3).

    ANTIHISTA"IN

    ANTIHISTA"IN PENGHA"BAT RESEPTOR H# $AH#%

    /ntihistamin 1 merupakan salah satu obat terbanyak dan terluas digunakan di seluruh dunia.

    akta ini membuat perkembangan sekecil apapun yang berkenaan dengan obat ini men$adi

    suatu hal yang sangat penting. 'emisal perubahan dalam penggolongan antihistamin 1.

    *ulu, antihistamin+1 dikenal sebagai antagonis reseptor histamin 1. 6amun baru+baru ini,

    seiring perkembangan ilmu farmakologi molekular, antihistamin 1  lebih digolongkan

    sebagai inverse agonist  ketimbang antagonis reseptor histamin 1.

    'uatu obat disebut sebagai inverse agonist  bila terikat dengan sisi reseptor yang sama dengan

    agonis, namun memberikan efek berla%anan. -adi, obat ini memiliki aktivitas intrinsik 

    (efikasi negatif) tanpa bertindak sebagai suatu ligan. 'edangkan suatu antagonis beker$a

    dengan bertindak sebagai ligan yang mengikat reseptor atau menghentikan kaskade pada sisi

    yang ditempati agonis. Beda dengan inverse agonist , suatu antagonis sama sekali tidak 

     berefek atau tidak mempunyai aktivitas intrinsik.

    Penggolongan Antihista!in H# $AH#%

    4

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    5/38

    'ebelumnya antihistamin dikelompokkan men$adi 7 grup berdasarkan struktur kimia, yakni

    etanolamin, etilendiamin, alkilamin, pipera8in, piperidin, dan fenotia8in. &enemuan

    antihistamin baru yang ternyata kurang bersifat sedatif, akhirnya menggeser popularitas

     penggolongan ini. /ntihistamin kemudian lebih dikenal dengan penggolongan baru atas dasar 

    efek sedatif yang ditimbulkan, yakni generasi pertama, kedua, dan ketiga.

    abel 1. &enggolongan /ntihistamin 1 (/1)

    /ntihistamin ( /1) enerasi &ertama

    1.

    /8atadine

    1./8elastine

    1.

    Brompheniramine

    1.

    0hlorpheniramine

    1.

    0lemastine

    1.

    0yproheptadine

    1.

    *e9chlorpheniramine

    1.

    ydro9y8ine

    1.

    &rometha8ine

    1.

    ripelennamine

    /ntihistamin ( /1) enerasi edua

    1.

    0etiri8ine

    5

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    6/38

    1.

    ;oratadine

    /ntihistamin ( /1) enerasi etiga

    1. e9ofenadine

    1. *esloratadine

    enerasi pertama dan kedua berbeda dalam dua hal yang signifikan. enerasi pertama lebih

    menyebabkan sedasi dan menimbulkan efek antikolinergik yang lebih nyata. al ini

    dikarenakan generasi pertama kurang selektif dan mampu berpenetrasi pada sistem saraf  pusat (''&) lebih besar dibanding generasi kedua. 'ementara itu, generasi kedua lebih

     banyak dan lebih kuat terikat dengan protein plasma, sehingga mengurangi kemampuannya

    melintasi otak.

    'edangkan generasi ketiga merupakan derivat dari generasi kedua, berupa metabolit

    (desloratadine dan fe9ofenadine) dan enansiomer (levocetiri8ine). &encarian generasi ketiga

    ini dimaksudkan untuk memperoleh profil antihistamin yang lebih baik dengan efikasi tinggi

    serta efek samping lebih minimal.

    Fa&!a'ologi

    'ebagai inverse agonist , antihistamin 1  beraksi dengan bergabung bersama dan

    menstabilkan reseptor 1 yang belum aktif, sehingga berada pada status yang tidak aktif.

    &enghambatan reseptor histamin 1 ini bisa mengurangi permeabilitas vaskular, pengurangan

     pruritus, dan relaksasi otot polos saluran cerna serta napas. 'ecara klinis, antihistamin 1

    generasi pertama ditemukan sangat efektif berbagai ge$ala rhinitis alergi reaksi fase a%al,

    seperti rhinorrhea,  pruritus, dan  sneezing . api, obat ini kurang efektif untuk mengontrol

    nasal congestion yang terkait dengan reaksi fase akhir.

    'ementara itu antihistamin generasi kedua dan ketiga memiliki profil farmakologi yang lebih

     baik. eduanya lebih selektif pada reseptor perifer dan $uga bisa menurunkan lipofilisitas,

    sehingga efek samping pada ''& lebih minimal. *i samping itu, obat ini $uga memiliki

    kemampuan anti alergi tambahan, yakni sebagai antagonis histamin. /ntihistamin generasi

     baru ini mempengaruhi pelepasan mediator dari sel mast dengan menghambat influks ion

    6

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    7/38

    kalsium melintasi sel mast atau membaran basofil plasma, atau menghambat pelepasan ion

    kalsium intraseluler dalam sel. bat ini menghambat reaksi alergi dengan beker$a pada

    leukotriene dan prostaglandin, atau dengan menghasilkan efek anti-platelet activating factor .

    /ntihistamin 1 diduga $uga memiliki efek anti inflamasi. al ini terlihat dari studi in vitro

    desloratadine, suatu antihistamin 1  generasi ketiga. 'tudi menun$ukkan, desloratadine

    memiliki efek langsung pada mediator inflamatori, seperti menghambat  pelepasan

    intracellular adhesion molecule-1 (40/+1) oleh sel epitel nasal, sehingga memperlihatkan

    aktivitas anti+inflamatori dan imunomodulatori. emampuan tambahan inilah yang mungkin

    men$elaskan kenapa desloratadine secara signifikan bisa memperbaiki nasal congestion pada

     beberapa double-blind, placebo-controlled studies. 5fek ini tak ditemukan pada generasi

    sebelumnya, generasi pertama dan kedua. 'ehingga perlu dilakukan studi lebih lan$ut untuk 

    menguak misteri dari efek tambahan ini.

    'elain itu efek yang dihasilkan dari antihistamin 1 antara lain :

    • 5fek sedasi

    /ntihistamin 1 generasi pertama memiliki efek sedasi yang cukup besar sehingga berguna

    sebagai bantuan tidur dan tidak sesuai untuk penggunaan pada siang hari. &ada anak < anak 

    (dan $arang ter$adi pada de%asa) menimbulkan eksitasi daripada sedasi. &ada dosis toksik 

    yang tinggi dapat menyebabkan agitasi, ke$ang, dan koma. 'edangkan /ntihistamin 1

    generasi kedua hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak mempunyai ker$a sedatif atau

    stimulasi. bat antihistamin 1 generasi kedua (atau metabolitnya) $uga mempunyai efek 

    autonomik yang lebih sedikit dari antihistamin 1 generasi pertama.

    • 5fek anti mual dan anti muntah

    Beberapa antihistamin 1 generasi pertama mempunyai aktivitas bermakna dalam mencegah

    ter$adinya motion sickness (mabuk kendaraan), tetapi kurang efektif $ika sudah ter$adi

    mabuk.

    • 5fek anti parkinsonisme

    7

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    8/38

    *iduga karena efek antikolinergik, beberapa antihistamin 1 mempunyai efek supresi akut

    yang bermakna pada ge$ala < ge$ala parkinsonisme yang dikaitkan dengan penggunaan obat

     parkinsonisme tersebut.

    • er$a antikolinoseptor 

    Banyak agen dari generasi pertama, khususnya subgrup ethanolamine dan ethylendiamine,

    mempunyai efek menyerupai atropin yang bermakna pada reseptor muskarinik perifer.

    • er$a penyekat adrenoseptor 

    5fek penyekat reseptor alfa dapat dibuktikan untuk beberapa antihistamin 1, khususnya di

    dalam subgrup phenothia8ine, misalnya prometha8ine. er$a tersebut dapat mengakibatkan

    hipotensi ortostatik pada orang+orang yang rentan. &enyekatan terhadap reseptor beta tidak 

    ter$adi.

    • er$a penyekat serotonin

    5fek penyekatan yang kuat terhadap reseptor serotonin telah dibuktikan pada beberapa

    generasi pertama antihistamin 1, terutama cyproheptadine. bat tersebut digunakan sebagai

    antiserotonin, tetapi obat tersebut mempunyai struktur kimia yang menyerupai antihistamin

     phenothia8ine dan merupakan suatu obat penyekat 1 yang kuat.

    • /nestesi lokal

    /ntihistamin 1 generasi pertama merupakan anestesi lokal yang efektif karena menyekatkanal kalsium di membran yang eksitabel. *iphenhidramine dan prometha8ine kadang

    digunakan sebagai anestesi lokal pada pasien alergi terhadap obat+obat anestetik lokal yang

    konvensional. 

    Fa&!a'o'ineti' 

    'etelah pemberian oral atau parenteral, antihistamin 1 diabsorpsi secara baik.  &emberian

    antihistamin 1  secara oral efeknya timbul 1!+3= menit dan maksimal setelah 1+2 $am,

    mencapai konsentrasi puncak plasma rata+rata dalam 2 $am. 4katan dengan protein plasma

    8

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    9/38

     berkisar antara >+??@. adar tertinggi terdapat pada paru+paru sedangkan pada limpa,

    gin$al, otak, otot, dan kulit kadarnya lebih rendah. 'ebagian besar antihistamin 1

    dimetabolisme melalui hepatic microsomal mixed-function oxygenase system, tetapi dapat

     $uga melalui paru+paru dan gin$al. onsentrasi plasma yang relatif rendah setelah pemberian

    dosis tunggal menun$ukkan kemungkinan ter$adi efek lintas pertama oleh hati. /ntihistamin

    1 dieksresi melalui urin setelah 2 $am, terutama dalam bentuk metabolitnya.

    Aaktu paruh antihistamin 1 sangat bervariasi. lorfeniramin memiliki %aktu paruh cukup

     pan$ang sekitar 2 $am, sedang akrivastin hanya 2 $am. Aaktu paruh metabolit aktif $uga

    sangat berbeda $auh dengan obat induknya, seperti astemi8ole   1,1 hari sementara metabolit

    aktifnya,  N-desmethylastemizole, memiliki %aktu paruh ?,! hari. al inilah yang mungkin

    men$elaskan kenapa efek antihistamin 1 rata+rata masih eksis meski kadarnya dalam darah

    sudah tidak terdeteksi lagi. Aaktu paruh beberapa antihistamin 1 men$adi lebih pendek pada

    anak dan $adi lebih pan$ang pada orang tua, pasien disfungsi hati, dan pasien yang menerima

    ketokona8ol, eritromisin, atau penghambat microsomal oxygenase lainnya.

    Penggunaan Klinis

    Indi'asi

    /ntihistamin 1  berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi dan

    mencegah atau mengobati mabuk per$alanan. /ntihistamin generasi pertama digunakan untuk 

    mengatasi hipersensitifitas, reaksi tipe 4 yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan,

    rhinitis vasomotor , alergi kon$unktivitas, dan urtikaria. /gen ini $uga bisa digunakan sebagai

    terapi anafilaksis ad$uvan.

    *ifenhidramin, hidroksi8in, dan prometa8in memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi

    alergi. *ifenhidramin digunakan sebagai antitusif,  sleep aid , anti+parkinsonism atau motion

     sickness. idroksi8in bisa digunakan sebagai pre+medikasi atau sesudah anestesi umum,

    analgesik ad$uvan pada pre+operasi atau prepartum, dan sebagai anti+emetik. &rometa8in

    digunakan untuk motion sickness, pre+ dan postoperative atau obstetric sedation.

    abel 2. 4ndikasi /ntihistamin 1

    Indi'asi Gene&asi Pe&ta!a (ang Dia'ui FDAD&ug Na!e Batas Usia Indi'asi

    9

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    10/38

    /8atadine 12 tahun &/", '/", 0#

    /8elastine 3 tahun &/", '/", C", /0

    Brompheniramine 7 tahun /", " ype 1

    0hlorpheniramine 2 tahun /"  

    0lemastine 7 tahun &/", '/", 0#0yproheptadine 2 tahun &/", '/", 0#

    *e9chlorpheniramine 2 tahun &/", '/", 0#

    ydro9y8ine Bisa diberikan D 7

    tahun

    &ruritus, sedasi, analgesia, anti+

    emetik 

    &rometha8ine 2 years old " ype 1, 'edation, otion

    sickness, /nalgesia

    ripelennamine 1 bulan &/", '/", 0#

    E&/" F perennial allergic rhinitis, '/" F seasonal allergic rhinitis, 0# Fchronic urticaria, " ype 1 F hypersensitivity reaction type 1, /" F allergic

    rhinitis, C" F vasomotor rhinitis, /0 F allergic con$unctivitis

    Indi'asi Antihista!in Gene&asi II ) III (ang dia'ui FDA

    Na!a Obat Batas Usia Indi'asi

    0etiri8ine 2 tahun &/", '/", 04#

    e9ofenadine 7 tahun '/", 04#

    ;oratadine 2 tahun '/", 04#

    *esloratadine 12 tahun &/", '/", 04#

    E&/" F perennial allergic rhinitis, '/" F seasonal allergic rhinitis, 04# F

    chronic idiopathic urticaria

    Dosis Dan "asa Ke&*a

    abel 3. *osis *an asa er$a /ntihistamin 1 

    !

    bat G efek sedatif *osis reguler

    orangde%asa

    (mg)

    asa ker$a

    ($am)

    /ktivitas

    antikolinergik 

    eterangan

    /644'/46 565"/'4 &5"//

    5thanolamin G H < HHH

    0arbino9amin (listin) +> 3+ HHH 'edasi ringan+menengah

    *ymenhydrinate (garam) != +7 HHH 'edasi lan$utI aktivitas

    anti motion sickness

    10

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    11/38

    *iphenydramine (dramamine)

    *iphenhydramine

    (benadryl,dll)

    2!+!= +7 HHH 'edasi lan$utI aktivitas

    anti motion sickness*o9ylamine 1,2!+2! 'edasi lan$utI tersedia

    dalam bentuk obat

     pembantu tidur 

    5thylamineddiamine G H < HH

    &yrilamine (6eo+/ntergen) 2!+!+ H 'edasi menengahI

    komponen obat

     pembantu tidur 

    &yrilamine (&B2,dll) 2!+!= H 'edasi menengahbat G efek sedatif *osis reguler

    orangde%asa

    (mg)

    asa ker$a

    ($am)

    /ktivitas

    antikolinergik 

    eterangan

    *erivat pipera8ine G H < HHH

    ydro9y8ine (/tarak,dll) 1!+1== 7+2 'edasi lan$ut

    0ycli8ine (mare8ine) 2!+!= + 'edasi ringanI aktivitas

    anti motion sickness

    ecli8ine (bonine,dll) 2!+!= 12+2 + 'edasi ringanI aktivitas

    anti motion sickness

    /lkylamine G H < HH

    Bropheniramine (dimetane,dll) +> +7 H 'edasi ringan

    0hlorpheniramine

    (chlortrimeton,dll)

    +> +7 HHH 'edasi ringanI tersedia

    dalam komponen

     pera%atan flu

    *erivat phenothia8ine G HHH

    &rometha8ine (phenergen,dll) 1=+2! +7 HHH 'edasi lan$utI antiemetik  ;ain+lain

    0yproheptadine (periactin,dll) H 'edasi menengahI $uga

    mengandung aktivitas

    antiserotonin

    /644'/46 565"/'4 5*#/

    &iperidine

    e9ofenadine (allegra) 7= + "esiko rendah dari

    aritmia

    ;ain+lain

    11

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    12/38

    ;oratadine (claritin) 1= 12 + /ksi yang lebih lan$ut

    0atiri8ine (Jyrtec) !+1= +

    E+e' Sa!,ing

    &ada dosis terapi, semua antihistamin 1  menimbulkan efek samping %alaupun $arang

     bersifat serius dan kadang+kadang hilang bila pengobatan diteruskan. erdapat variasi yang

     besar dalam toleransi obat antar individu, kadang+kadang efek samping ini sangat

    mengganggu sehingga terapi perlu dihentikan.

    5fek 'amping /ntihistamin 1 enerasi &ertama :

    1. /lergi : fotosensitivitas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis.

    2. ardiovaskular : hipotensi postural, palpitasi, refleks takikardia, trombosis vena pada

    sisi in$eksi (4C prometa8in)

    3. 'istem 'araf &usat : dro%siness, sedasi, pusing, gangguan koordinasi, fatigue,

     bingung, reaksi e9trapiramidal bisa sa$a ter$adi pada dosis tinggi

    . astrointestinal : epigastric distress, anoreksi, rasa pahit (nasal spray)

    !. enitourinari : urinary freKuency, dysuria, urinary retention

    7. "espiratori : dada sesak, %hee8ing, mulut kering, epitaksis dan nasal burning (nasal

    spray)

    /ntihistamin enerasi kedua dan ketiga :

    1. /lergi : fotosensitivitas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis.

    2. ''& : mengantukG dro%siness, sakit kepala, fatigue, sedasi

    3. "espiratori : mulut kering

    . astrointestinal : nausea, vomiting, abdominal distress (cetiri8ine, fe9ofenadine)

    12

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    13/38

    5fek samping ''& sebanding dengan placebo pada u$i klinis, kecuali cetiri8ine yang tampak

    lebih sedatif ketimbang placebo dan mungkin sama dengan generasi pertama. 5fek samping

     pada respiratori dan gastrointestinal lebih $arang dibanding generasi pertama.

    Beberapa efek samping lain dari antihistamin :

    • 5fek sedasi

    *ari hasil penelitian oleh perocek, dibandingkan difenhidramin 2L!= mg dengan loratadine

    dosis tunggal 2= mg. asilnya memperlihatkan efek sedasi difenhidramin lebih besar 

    dibanding loratadine. -adi loratadine tidak mempengaruhi kemampuan mengendarai, tingkat

    ke%aspadaan siang hari dan produktifitas ker$a. -uga loratadin menghilangkan ge$ala rhinitis

    alergi musiman secara efektif dan absorbsi oralnya sangat cepat serta memiliki masa ker$a

    yang pan$ang, sehingga cukup diberikan sekali dalam sehari.

    • angguan psikomotor 

    Maitu gangguan dalam peker$aan yang melibatkan fungsi psikomotor, merupakan masalah

    yang men$adi perhatian dalam terapi yang menggunakan antihistamin. 5fek samping terlihat

    saat pasien melakukan kegiatan dengan resiko fisik seperti mengendarai mobil, berenang,

    gulat, atau melakukan peker$aan tangan. angguan fungsi psikomotor adalah efek yang

     berbeda dari ter$adinya sedasi (rasa mengantuk).

    • angguan kognitif 

    /dalah gangguan terhadap kemampuan bela$ar, konsentrasi atau ketrampilan di tempat

     beker$a. *ari hasil penelitian memperlihatkan antihistamin generasi pertama terutama

    difenhidramin menyebabkan gangguan kemampuan bela$ar, konsentrasi, atau ketrampilan di

    tempat ker$a. 'edangkan loratadin meniadakan efek negative dari rhinitis alergi terhadap

    kemampuan bela$ar.

    • 5fek kardiotoksisitas

    /ntihistamin selama ini dianggap sebagai obat yang aman, tetapi se$ak akhir tahun >=+an

    mulai muncul beberapa $enis antihistamin yang digunakan dengan dosis yang berlebihan.

    13

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    14/38

    'ehingga dapat menyebabkan pasien yang menggunakan mengalami gangguan pada $antung

    (kardiotoksisitas).

    #ntuk pasien yang aktif beker$a harus berhati+hati dalam menggunakan antihistamin, karena

     beberapa antihistamin memiliki efek samping sedasi (mengantuk), gangguan psikomotor dan

    gangguan kognitif. /kibatnya bila digunakan oleh orang yang melakukan peker$aan dengan

    tingkat ke%aspadaan tinggi sangat berbahaya.

    Kont&aindi'asi

    /ntihistamin generasi pertama:

    1. ipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural

    2. Bayi baru lahir atau premature

    3. 4bu menyusui

    .  Narrow-angle glaucoma

    !. Stenosing peptic ulcer 

    7. ipertropi prostat simptomatik 

    .  Bladder neck obstruction

    >. &enyumbatan pyloroduodenal 

    ?. e$ala saluran napas atas (termasuk asma)

    1=. &asien yang menggunakan monoamine oxidase inhibitor  (/4)

    11. &asien tua.

    /ntihistamin generasi kedua dan ketiga :

    1. ipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural

    Inte&a'si Obat

    14

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    15/38

    abel . 4nteraksi bat

    &recipitant *rug b$ect *rug 5ffect

    /ntihistamin /lkohol, depresan ''& enambah efek depresan ''&

    dan efek lebih kecil pada

    antihistamin generasi kedua dan

    ketiga.

    /ntifungi /8ole dan /ntibiotik

    akrolida :

    a8ithromycin, clarithromycin,

    erythromycin, flucona8ole,

    itracona8ole, ketocona8ole,

    micona8ole

    loratadine,

    desloratadine

    eningkatkan kadar plasma

    obect drug 

    0imetadine loratadine eningkatkan kadar plasma

    obect drug 

    ;evodopa prometha8ine enurunkan efek levodopa

    /4s:

     phenel8ine, isocarbo9a8id,

    tranylcypromine

    /ntihistamin generasi

     pertama

    Bisa memperlama dan

    memperkuat efek antikolinergik

    dan sedative antihistamin,

    sehingga bisa ter$adi hipotensi

    dan efek samping ekstrapiramidal

    &rotease 4nhibitors:

    ritonavir, indinavir, saKuinavir,

    nelfinavir 

    /ntihistamin generasi

     pertama, loratadine

    eningkatkan kadar plasma

    obect drug 

    'erotonin "euptatke 4nhibitors

    (''"4s):

    fluo9etine, fluvo9amine,

    nefa8odone, paro9etine,

    sertraline

    /ntihistamin generasi

     pertama

    eningkatkan kadar plasma

    obect drug 

    ANTIHISTA"IN PENGHA"BAT RESEPTOR H- $AH-%

    "eseptor histamin 2  berperan dalam efek histamin terhadap sekresi cairan lambung,

     perangsangan $antung. Beberapa $aringan seperti otot polos pembuluh darah mempunyai

    kedua reseptor yaitu 1 dan 2.

    15

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    16/38

    'e$ak tahun 1?> di /merika 'erikat telah diteliti peran potensial antihistamin 2 cimetidine

    untuk penyakit kulit. &ada tahun 1?>3, ranitidine ditemukan pula sebagai antihistamin 2.

    Baik simetidin maupun raditidin diberikan dalam bentuk oral untuk mengobati penyakit kulit.

    edua obat tersedia dalam bentuk in$eksi intramuskular dan intravena.  

    Fa&!a'odina!i' 

    'imetidin dan ranitidin menghambat reseptor 2 secara selektif dan reversibel. &erangsangan

    reseptor 2 akan merangsang sekresi cairan lambung, sehingga pada pemberian simetidin

    atau ranitidin sekresi cairan lambung dihambat.

    Fa&!a'o'ineti' 

    Bioavaibilitas oral simetidin sekitar =@, sama dengan setelah pemberian 4C atau 4. 4katan

     protein plasmanya hanya 2=@. /bsorpsi simetidin diperlambat oleh makanan. /bsorpsi

    simetidin terutama ter$adi pada menit ke 7=+?=. 'imetidin masuk ke dalam ''& dan kadarnya

    dalam cairan spinal 1=+2=@ dari kadar serum. 'ekitar !=+>=@ dari dosis 4C dan =@ dari

    dosis oral simetidin dieksresi dalam bentuk asam dalam urin. asa paruh eliminasinya

    sekitar 2 $am.

    Bioavaibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar !=@ dan meningkat pada pasien

     penyakit hati. asa paruhnya kira+kira 1,+3 $am pada orang de%asa, dan meman$ang pada

    orangtua dan pada pasien gagal gin$al. &ada pasien penyakit hati masa paruh ranitidin $uga

    meman$ang meskipun tidak sebesar pada gagal gin$al. adar puncak plasma dicapai dalam 1+

    3 $am setelah penggunaan 1!= mg ranitidin secara oral, dan yang terikat protein plasma hanya

    1!@. "anitidin mengalami metabolisme lintas pertama di hati dalam $umlah cukup besar 

    setelah pemberian oral. "anitidin dan metabolitnya dieksresi terutama melalui gin$al, sisanya

    melalui tin$a. 'ekitar =@ dari ranitidin yang diberikan 4C dan 3=@ dari yang diberikan

    secara oral dieksresi dalam urin dalam bentuk asal. 

    "e'anis!e A'si

    Aalaupun simetidin dan ranitidin berfungsi sama yaitu menghambat reseptor 2, namun

    ranitidin lebih poten. 'imetidin $uga menghambat histamin 6+methyl transferase, suatu en8im

    yang berperan dalam degrasi histamin. idak seperti ranitidin, simetidin menun$ukkan

    aktivitas antiandrogen, suatu efek yang diketahui tidak berhubungan dengan kemampuan

    16

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    17/38

    menghambat reseptor 2. /ktivitas antiandrogen didapatkan dari inhibisi kompetitif 

    dyhidrotestosterone pada reseptor androgen perifer.

    'imetidin tampak meningkatkan sistem imun dengan menghambat aktivitas sel supresor.

    al ini kemungkinan disebabkan oleh blokade reseptor 2 yang dapat dilihat dari supresor 

    limfosit . 4munitas humoral dan sel dapat dipengaruhi.

    Penggunaan Klinis

    Indi'asi

    'imetidin dan ranitidin diindikasikan untuk tukak peptik. 'imetidin, ranitidin atau antagonis

    reseptor 2 mempercepat penyembuhan tukak lambung dan tukak duodenum. /ntihistamin

    2 sama efektif dengan pengobatan intensif dengan antasid untuk penyembuhan a%al tukak 

    lambung dan duodenum. /ntihistamin 2 $uga bermanfaat untuk hipersekresi asam lambung

     pada sindrom Jollinger+5llison.

    &enggunaan /ntihistamin 2 dalam bidang dermatologi seringkali digunakan ranitidin atau

    simetidin untuk pengobatan ge$ala dari mastocytosis sistemik, seperti urtikaria dan pruritus.

    &ada beberapa pasien, pengobatan diberikan dosis tinggi. 

    Dosis

    abel !. *osis /ntihistamin 2

    bat *osis

    'imetidin 9 3== mg

    "anitidin 2 9 1!= mgGhari

    amotidin 1 9 = mgGhari ( uG tukak lambung atau tukak duodenum aktif)

     6i8atidin 1 9 3== mgGhari

    E+e' Sa!,ing .

    4nsiden efek samping kedua obat ini rendah dan umumnya berhubungan dengan

     penghambatan terhadap reseptor 2, beberapa efek samping lain tidak berhubungan dengan

     penghambatan reseptor. 5fek samping ini antara lain :

    17

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    18/38

    1. nyeri kepala

    2. pusing

    3. malaise

    . mialgia

    !. mual

    7. diare

    . konstipasi

    >. ruam kulit

    ?. pruritus

    1=. kehilangan libido

    11. impoten

    1

    Kont&aindi'asi

    1. ehamilan

    2. 4bu menyusui 

    18

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    19/38

    BAB III

    Endos'o,i Nasal dan Rhinos'o,i Ante&io&

    "hinoskopi digunakan untuk memeriksa rongga hidung . "hinoskopi mencakup dua

     prosedur : /nterior rhinoskopi dan &osterior rhinoskopi. &ada rhinoskopi anterior, speculum

    dimasukkan melalui hidung untuk memeriksa rongga hidung. &ada rhinoskopi posterior,

     pemerikisaan dilakukan untuk memeriksa bagian belakang rongga hidung. "hinoskopi sering

    dilakukan bersamaan dengan 0 scan dan pemeriksaan gigi untuk mengevaluasi lebih lan$ut

     pasien dengan keluhan pada hidung , sinus atau penyakit nasofaring dan untuk meningkatkan

    ketepatan dalam mendiagnosa kelainan. "hinoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosa

     peradangan, benda asing, tumor, dan infeksi $amur.

    &enggunaan rhinoskopi

    'elain memungkinkan pemeriksaan visual pada rongga hidung, rhinoskopi $uga dapat

    digunakan untuk :

    • engidentifikasi penyebab dari tanda+tanda klinis seperti bersin, nasal discharge  ,

    epistaksis ( mimisan ), stertor (mendengkur) dan stridor (suara inspirasi dan mengi).

    • endapatkan sampel $aringan (biopsi ) untuk pemeriksaan sitologi dan evaluasi

    histologis. 'ampel dievaluasi untuk mendeteksi peradangan, infeksi, fibrosis dan

    kanker.• endapatkan sampel untuk kultur. engobati masalah pada hidung , sinus atau

    masalah nasofaring , seperti pengambilan benda asing atau polip hidung , dan

    memasukkan obat ke dalam rongga hidung atau sinus untuk mengobati infeksi.

     6asal endoskopi melibatkan evaluasi hidung dan sinus dengan visualisasi langsung

    menggunakan daya perbesar berkualitas tinggi. 4ni adalah prosedur yang biasa dilakukan

     bagian dan berfungsi sebagai alat diagnostik ob$ektif dalam evaluasi mukosa hidung,

    19

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    20/38

    anatomi sinonasal, dan kelainan hidung. 5ndoskopi nasal dapat dicapai dengan endoskopi

    fiberoptik fleksibel atau endoskopi kaku. etika dilakukan oleh praktisi yang berpengalaman,

     baik endoskopi fleksibel dan endoskopi kaku biasanya dapat ditoleransi dengan baik .

    ambar 1. 5ndoskopi fleksibel

    ambar 2. 5ndoskopi kaku

    20

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    21/38

    5ndoskopi fiberoptik fleksibel memiliki keuntungan men$adi fleksibel dan umumnya lebih

    kecil diameternya, sehingga dapat dengan mudah dimanipulasi dalam berbagai arah untuk 

    menampilkan visualisasi dari daerah tertentu yang sulit dicapai. 6amun, endoskopi fleksibel

    membutuhkan 2 tangan untuk manipulasi instrumen dan dengan demikian

     prosedurnyamen$adi lebih sulit.

    5ndoskopi kaku memberikan ke$elasan gambar yang superior, memfasilitasi proses

     pengambilan sampel $aringan, mengontrol epistaksis dengan lebih baik, dan memfasilitasi

    endoscopist untuk melakukan operasi. 5ndoskopi kaku untuk hidung hadir dalam diameter 

    2,+ mm dan memiliki u$ung dengan sudut yang berbeda ( umumnya =+=o) , yang

    memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan berbagai daerah dalam rongga hidung dan

    sinus .

    'elain memberikan visualisasi yang unggul, endoskopi hidung menyediakan peningkatan

     pencahayaan, daya pembesaran, dan kemampuan untuk menavigasi langsung ke daerah+

    daerah patologis. /kibatnya pemeriksa mendapatkan evaluasi diagnostik yang lebih akurat

    dan menyeluruh. *alam satu studi, endoskopi hidung dapat mengidentifikasi kelainan hidung

    di hampir = @ dari pasien yang memiliki hasil normal pada pemeriksaan rhinoskopi

    anterior. 5ndoskopi memainkan peran penting dalam pra operasi, pasca operasi , dan

    mana$emen medis pasien dengan keluhan sinonasal.

    4ndikasi untuk nasal endoskopi terdiri dari :

    • 4dentifikasi a%al dari penyakit pada pasien yang mengalami ge$ala sinonasal

    (misalnya, sekret mukopurulen, nyeri %a$ah atau tekanan, sumbatan hidung atau

    kemacetan, atau penurunan indra penciuman)

    • 5valuasi respon pasien terhadap pengobatan medis (misalnya, resolusi polip, sekresi

     purulen, atau edema mukosa dan inflamasi setelah pengobatan dengan steroid topikal

    hidung, antibiotik, steroid oral, dan antihistamin)

    • 5valuasi penyakit unilateral

    • 5valuasi pasien dengan komplikasi atau komplikasi yang mungkin ter$adi dari

    sinusitis

    • engambil sampel untuk kultur secret purulen

    • &engeluaran krusta, lendir, dan fibrin dari hidung yang tersumbat dan rongga sinus

    setelah operasi sinus endoskopik fungsional.

    21

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    22/38

    • 5valuasi untuk kekambuhan patologi setelah 5'' (ini sangat berharga dalam

     pemantauan kekambuhan tumor intranasal)

    • 5valuasi dan biopsi dari massa atau lesi di hidung

    • 5valuasi nasofaring untuk hiperplasia limfoid, masalah tuba eustachius, dan sumbatan

    hidung

    • 5valuasi kebocoran cairan serebrospinal (0')

    • 5valuasi dan pengobatan epistaksis

    • 5valuasi hiposmia atau anosmia

    • 5valuasi dan pengeluaran benda asing hidung

    22

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    23/38

    BAB I/

    Sinusitis "a'sila&is dan F&ontalis

    De+inisi

    'inusitis akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis

    adalah suatu peradangan sinus paranasal. 'inusitis adalah penyakit yang ter$adi di daerah

    sinus. 'inus itu sendiri adalah rogga udara yang terdapat di area %a$ah yang terhubung

    dengan hidung. ungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk men$aga kelembapan

    hidung dan men$aga pertukaran udara di daeranh hidung. "ongga sinus sendiri terdiri dari

    $enis yaitu :

     

    'inus rontal, terletak di atas me$a dibagian tengah dari masing+masing alis

      'inus a9illary, terletak diantara tulang pipi, tepat di sampig hisung

      'inus 5thmooid, terletak di antara mata, tepat dibelakang tulang hidung

      'inus 'phenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid dan di belakang mata

    *idalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu+bulu halus yang disebut

    dengan cilia. ungsi cilia ini adalah untuk mendorong lender yang diproduksi didalam

    sinus menu$u kesaluran parnafasan. erakan cilia mendorong lender ini berguna untuk 

    membersihkan saluran nafas dari kkotoran ataupun organism yang mungkin ada. etika

    lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap di rongga sinus dan men$adi

    tempat tumbuhnya bakteri.

    -adi sinusitis ter$adi apabila ter$adi peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang

    menyebabkan lender erperangkap dirongga sinus dan menadi tempat tumbuhya bekteri.

    'inusitas sendiri dapat dibedakan men$adi 2 $enis, yaitu :

      'inusitas /kut : ge$ala dirasakan selama 2+> minggu

      'inusitas ronis : biasanya ge$ala dirasakan lebih dari > minggu.

    Anato!i dan +isiologi sinus

    'inus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsikan

    karena bentuknya yang sangat bervariasi. /da empat pasang sinus paranasal mulai dari

    yang terbesar yaitu sinus maksilaris, sinus frontal, sinus etmoid, dan sinus sphenoid kanan

    dan kiri. 'emua sinus mempunyai muara (ostium) kedalam rongga hidung. 'inus

     paranasal dilapisi oleh epitel torak berlapis semu bersilia dan diantaranya terdapat sel+sel

    goblet. *iba%ahnya terdapat tunika propria yang mengandung kelen$er mukosa dan

    23

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sinus_paranasalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinus_paranasal

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    24/38

    serosa yang salurannya bermuara dipermukaan epitel. 'ekresi kelen$er ini membentuk 

     palut lendir (mucous blanket) yang menutupi epitel.

    ambar. 'inus &aranasal

    SINUS PARANASAL

    ungsi 'inus &aranasal

    /irconditioning

    eseimbangan epala

    en$aga 'uhu "esonansi

    #0 Sinus "a'sila&is

    'inus aksilaris merupakan sinus paranasal yang terbesar dengan volume

    kurang lebih 1! cc pada orang de%asa. erbentuk pada usia fetus 4C bulan yang

    terbentuk dari prosesus maksilaris arcus 4. Bentuknya piramid, dasar piramid pada

    dinding lateral hidung, sedang apeksnya pada prs 8ygomaticus ma9illae. 

    Berhubungan dengan :

    0avum orbita, dibatasi oleh dinding tipis

    (berisi n. infra orbitalis) sehingga

     $ika dindingnya rusak maka

    dapat men$alar ke mata.

    igi, dibatasi dinding tipis atau

    mukosa pada daerah &2 o1ar.

    *uctus nasolakrimalis,

    terdapat di dinding cavum nasi.

    24

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    25/38

    -0 Sinus F&ontalis

    'inus frontal terletak di os frontal, mulai terbentuk se$ak bulan fetus berasal

    dari sel+sel resesus frontal atau dari sel+sel infundibulum etmoid. 'esudah lahir, sinus

    frontal mulai berkembang pada usia >+1= tahun dan akan mencapai ukuran maksimal

    sebelum usia 2= tahun. 

    #kuran sinus frontal adalah 2,> cm tingginya, lebarnya 2, cm, dan dalamnya

    2 cm 'inus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari

    orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari

    sinus frontal mudah men$alar.

    10 Sinus Et!oidal

    &ada orang de%asa bentuk sinus

    etmoid seperti piramid dengan dasarnya

    dibagian porterior. #kurannya dari anterior ke posterior 

    +! cm, tinggi 2, cm, dan lebarnya =,! cm dibagian anterior dan

    1,! cm dibagian posterior. erbentuk pada usia fetus bulan 4C.

    Bentuknya berupa rongga tulang seperti

    sarang ta%on, terletak antara hidung dan mata.

    Berdasarkan letaknya, sinus etmoid dibagi

    men$adi sinus etmoid anterior, posterior.

    *ibagian terdepan sinus etmoid

    anterior ada bagian yang sempit, disebut

    resesus frontal, yang berhubungan dengan

    sinus frontal. 'el etmoid yang terbesar disebut

     bila etmoid. *idaerah etmoid anterior terdapat suatu

     penyempitan yang disebut infundibulum, tempat bermuaranya ostium sinus maksila.&embengkakan atau peradangan di resesus frontal dapat menyebabkan sinusitis

    frontal dan pembengkakan di infundibulum dapat menyebabkan sinus maksila.

    20 Sinus S,henoid

    erbentuk pada fetus usia bulan 444. erletak pada corpus, alas dan &rocessus

    os sfenoidalis. 'inus spenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum interspenoid.

    Colume pada orang de%asa N cc.

    25

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    26/38

    Berhubungan dengan :

    'inus cavernosus pada

    dasar cavum cranii.

    landula pituitari, chiasma

    n.opticum.

    ranctus olfactorius.

    /rteri basillaris brain stem

    (batang otak).

    Ko!,le' Osteo!eatal

    &ada sepertiga tengah dinding

    lateral hidung yaitu dimeatus medius, ada muara saluran dari sinus maksilaris, sinus

    frontal, sinus sphenoid, dan sinus etmoid. *aerah ini rumit dan sempit,

    dinamakan kompleks osteomeatal (),

    terdiri dari infudibulum etmoid yang

    terdapat dibelakang prosesus

    unsinatus, resesus frontalis, bula etmoid,

    sel+sel etmoid anterior dengan

    ostiumnya dan ostium sinus

    maksilaris.

    ambar omplek steomeatal

    E,ide!iologi

    'inusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek sehari+hari,

     bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh

    dunia. 'inusitis menyerang 1 dari orang de%asa di #nited 'tates, dengan lebih dari 3=

     $uta individu yang didiagnosis tiap tahunnya. 4ndividu dengan ri%ayat alergi atau asma

     berisiko tinggi ter$adinya rhinosinusitis.

    &revalensi sinusitis tertinggi pada usia de%asa 1>+! tahun dan kemudian anak+anak 

     berusia 1! tahun. &ada anak+anak berusia !+1= tahun. 4nfeksi saluran pernafasan

    26

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    27/38

    dihubungkan dengan sinusitis akut. 'inusitis $arang pada anak+anak berusia kurang dari 1

    tahun karena sinus belum berkembang dengan baik sebelum usia tersebut.

    'inusitis maksila paling sering ter$adi daripada sinusitis paranasal lainnya karena :

    #0 #kuran. 'inus paranasal yang terbesar.

    -0 &osisi ostium. &osisi ostium sinus maksila lebih tinggi daripada dasarnya sehingga

    aliran sekret G drainasenya hanya tergantung dari gerakan silia.

    10 ;etak ostium. ;etak ostium sinus maksila berada pada meatus nasi medius di sekitar

    hiatus semilunaris yang sempit sehingga mudah tersumbat.

    20 ;etak dasar. ;etak dasar sinus maksila berbatasan langsung dengan dasar akar gigi

    (prosesus alveolaris) sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksila.

    Etiologi dan +a'to& &esi'o

    'inusitis dapat disebabkan oleh:

    1. Bakteri : 'treptococcus pneumoniae, aemophillus influen8a, 'treptococcus group /,

    'taphylococcus aureus, 6eisseria, lebsiella, Basil gram +, &seudomonas.

    -0 Cirus : "hinovirus, influen8a virus, parainfluen8a virus

    10 Bakteri anaerob : fusobakteria

    20 -amur : /spergillus

    'inusitis akut dapat disebabkan oleh :

    #0 "initis akut.

    -0 aringitis.

    10 /denoiditis.20 onsilitis akut.

    30 *entogen. 4nfeksi dari gigi rahang atas seperti 1, 2, 3, &1 O &2.

    40 Berenang.

    50 enyelam.

    60 rauma. enyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal.

    70 Barotrauma. enyebabkan nekrosis mukosa sinus paranasal.

    4nfeksi kronis pada sinusitis kronis disebabkan :

    #0 angguan drainase. angguan drainase dapat disebabkan obstruksi mekanik dan

    kerusakan silia.

    -0 &erubahan mukosa. &erubahan mukosa dapat disebabkan alergi, defisiensi

    imunologik, dan kerusakan silia.

    10 &engobatan. &engobatan infeksi akut yang tidak sempurna. 'ebaliknya, kerusakan

    silia dapat disebabkan oleh gangguan drainase, perubahan mukosa, dan polusi bahan

    kimia.

    27

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    28/38

    aktor predisposisi ter$adinya sinusitis antara lain :

    #0 bstruksi mekanik. isalnya deviasi septum nasi.

    -0 ipertrofi konka nasi media.

    10 Benda asing dalam rongga hidung.

    20 &olip nasi.

    30 umor dalam rongga hidung.

    40 "initis. "initis kronis dan rinitis alergi menyebabkan obstruksi ostium sinus dan

    menghasilkan lendir yang banyak sehingga men$adi media yang baik bagi

     pertumbuhan bakteri.

    50 ;ingkungan. ;ingkungan yang berpolusi dan udara dingin O kering dapat

    menyebabkan perubahan mukosa dan kerusakan silia.

    Pato+isiologi

    esehatan sinus dipengaruhi oleh potensi ostium+ostium sinus dan lancarnya klirens

    mukosiliar (mucosiliary clearance) didalam . ucus $uga mengandung substansi

    antimicrobial dan 8at+8at yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap

    kuman yang masuk bersama udara pernafasan. rgan+organ yang membentuk

    letaknya berdekatan dan bila ter$adi edema, mukosa yang berhadapan akan saling bertemu

    sehingga silia tidak dapat bergerak dan ostium tersumbat. /kibatnya ter$adi tekanan

    negative didalam rongga sinus yang menyebabkan ter$adinya transudasi, mula+mula

    serous. ondisi ini bias dianggap sebagai rhinosinusitis non+bacterial dan biasanya

    sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan.

    Bila kondisi ini menetap, secret yang terkumpul dalam sinus merupakan media baik 

    untuk tumbuhnya dan multiplikasi bakteri. 'ecret men$adi purulent. eadaan ini disebut

    sebagai rinosinusitis akut bacterial dan memerlukan terapi antibiotic. -ika terapi tidak 

     berhasil (misalnya karena ada factor predisposisi), inflamasi berlan$ut, ter$adi hipoksiadan bakteri anaerob berkembang. ukosa makin membengkak dan ini merupakan rantai

    siklus yang terus berputar sampai akhirnya perubahan mukosa men$adi kronik yaitu

    hipertropi, polipoid atau pembentukan polip dan kista. &ada keadaan ini mungkin

    diperlukan tindakan operasi.

    Patogenesis

    Pada dasarnya patofsiologi dari sinusitis dipengaruhi oleh 3 aktor

    yaitu ostruksi drainase sinus (sinus ostia), kerusakan pada silia! dan

    28

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    29/38

    kuantitas dan kualitas "ukosa# $eagian esar episode sinusitis

    diseakan oleh ineksi %irus# &irus terseut seagian esar

    "engineksi saluran pernapasan atas seperti rhinovirus, infuenza A

    dan  B!  parainfuenza, respiratory syncytial virus, adenovirus danenterovirus# $ekitar 90 ' pasien yang "engala"i ($P) akan

    "e"erikan ukti ga"aran radiologis yang "eliatkan sinus

     paranasal#  (neksi %irus akan "enyeakan ter*adinya ude" pada

    dinding hidung dan sinus  sehingga "enyeakan ter*adinya

    penye"pitan atau ostruksi pada ostium sinus! dan erpengaruh pada

    "ekanis"e drainase dala" sinus#

    $elain itu in+a"asi!  polyps, tumor, trauma,  scar !  anatomic varian,

    dan  nasal instrumentation  *uga "enyeakan "enurunya patensi

    sinus ostia# &irus terseut *uga "e"produksi en,i" dan neuraminidase

    yang "engendurkan "ukosa sinus dan "e"per-epat diusi %irus pada

    lapisan "ukosilia# .al ini "enyeakan silia "en*adi kurang akti dan

    sekret yang diproduksi sinus  "en*adi leih kental! yang "erupakan

    "edia yang sangat aik untuk erke"angnya akteri patogen# $ilia

    yang kurang akti ungsinya terseut terganggu oleh ter*adinya

    aku"ulasi -airan pada sinus# /erganggunya ungsi silia terseut dapat

    dipengaruhi oleh eerapa aktor seperti kehilangan lapisan epitel

    ersilia! udara dingin! aliran udara yang -epat! %irus! akteri!

    environmental ciliotoxins! "ediator in+a"asi! kontak antara dua

    per"ukaan "ukosa! parut!  primary cilliary dyskinesia (Kartagener 

    syndrome)# )danya akteri dan lapisan "ukosilia yang anor"al

    "eningkatkan ke"ungkinan ter*adinya reineksi atau reinokulasi dari

    %irus# onsu"si oksigen oleh akteri akan "enyeakan keadaan

    hipoksia di dala" sinus  dan akan "e"erikan "edia yang

    "enguntungkan untuk erke"angnya akteri anaerob.  Penurunan

     *u"lah oksigen *uga akan "e"pengaruhi pergerakan silia dan akti%itas

    leukosit# inusitis kronis dapat diseakan oleh ungsi lapisan "ukosilia

    yang tidak adekuat! ostruksi sehingga drainase sekret terganggu! dan

    terdapatnya eerapa akteri patogen# enurut teori!patogenesis

    29

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    30/38

    pasien di atas diseakan oleh de%iasi septu"# e%iasi septu"

    terseut didapatkan dari pe"eriksaan fsik#

    Klasi+i'asi

    'inusitis dapat dibagi men$adi dua tipe besar yaitu berdasarkan lamanya penyakit

    (akut, subakut, khronis) dan berdasarkan $enis peradangan yang ter$adi (infeksi dan non

    infeksi). *isebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 3= hari. 'inusitis

    subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan, sedangkan sinusitis khronis

     bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. 'inusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus

    %alau pada beberapa kasus ada pula yang disebabkan oleh bakteri. 'edangkan sinusitis

    non infeksi sebagian besar disebabkan oleh karena alergi dan iritasi bahan bahan kimia.

    'inusitis subakut dan khronis sering merupakan lan$utan dari sinusitis akut yang tidak 

    mendapatkan pengobatan adekuat.

    '46#'44' /#

    /. e$ala 'ubyektif 

    Biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan atas (terutama pada anak kecil),

     berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari hari. e$ala subyektif terbagi atasge$ala sistemik yaitu demam dan rasa lesu, serta ge$ala lokal yaitu hidung tersumbat,

    ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring !post nasal drip",

    halitosis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah sinus yang

    terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain.

    1. 'inusitis aksilaris

    'inus maksila disebut $uga /ntrum ighmore, merupakan sinus yang sering

    terinfeksi oleh karena merupakan sinus paranasal yang terbesar, dasar sinus

    maksila adalah dasar akar gigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat

    menyebabkan sinusitis maksila.

    &ada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya sesuai dengan

    daerah yang terkena. &ada sinusitis maksila nyeri terasa di ba%ah kelopak mata

    dan kadang menyebar ke alveolus (rongga atau ceruk kecil, spt rongga dl rahang

    tempat akar gigi tertanam) hingga terasa di gigi. 6yeri alih dirasakan di dahi dan

    depan telinga.

    30

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    31/38

    Aa$ah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak,

    misalnya se%aktu naik atau turun tangga. 'eringkali terdapat nyeri pipi khas yang

    tumpul dan menusuk. 'ekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang

     berbau busuk.

    2. 'inusitis 5thmoidalis

    'inusitus ethmoidalis akut terisolasi lebih la8im pada anak. e$ala berupa nyeri

    yang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius, kadang+kadang nyeri dibola

    mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. 6yeri alih di pelipis.

    10 'inusitis rontalis

    e$ala subyektif terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi di atas alis mata,

     biasanya pada pagi hari dan memburuk men$elang tengah hari, kemudian

     perlahan+lahan mereda hingga men$elang malam.

    &asien biasanya menyatakan bah%a dahi terasa nyeri bila disentuh dan mungkin

    terdapat pembengkakan supra orbita.

    20 'inusitis 'fenoidalis

    &ada sinusitis sfenodalis rasa nyeri terlokalisasi di verte9, oksipital, di belakang

     bola mata dan di daerah mastoid.

    '46#'44' '#B/#

    e$ala klinisnya sama dengan sinusitis akut hanya tanda+tanda radang akutnya

    (demam, sakit kepala hebat, nyeri tekan) sudah reda. &ada pemeriksaan transiluminasi

    tampak sinus yang sakit, suram atau gelap. erapinya mula+mula diberikan

    medikamentosa (obat+obatan atau pera%atan penyakit), bila perlu dibantu dengan

    tindakan, yaitu diatermi atau pencucian sinus. 

    '46#'44' "64'

    'inusitis kronis berbeda dengan sinusitis akut dalam berbagai aspek, umumnya sukar 

    disembuhkan dengan pengobatan medikamentosa sa$a. arus dicari faktor penyebab danfaktor predisposisinya (keadaan mudah ter$angkit oleh pnyakit).

    &olusi bahan kimia menyebabkan silia rusak, sehingga ter$adi perubahan mukosa hidung.

    &erubahan tersebut $uga dapat disebabkan oleh alergi, sehingga mempermudah ter$adinya

    infeksi, dan infeksi men$adi kronis apabila pengobatan sinusitis akut tidak sempurna.

    e$ala 'ub$ektif 

    Bervariasi dari ringan sampai berat, terdiri dari :

    e$ala hidung hidung biasanya sedikit tersumbat.

    e$ala laring dan faring yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan. e$ala telinga berupa pendengaran terganggu

    31

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    32/38

    /da nyeri atau sakit kepala. e$ala mata, karena pen$alaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis. e$ala saluran nafas berupa batuk dan komplikasi di paru berupa bronkhitis

    atau bronkhiektasis atau asma bronkhial.

    Ge*ala

    aniestasi klinis yang khas dari kelainan pada sinus adalah sakit

    kepala yang dirasakan ketika penderita angun pada pagi hari#

    aniertasi klinis yang diti"ulkan oleh sinusitis dapat diagi "en*adi

    dua yaitu ge*ala suyekti dirasakan dan ge*ala oyekti dilihat#

      e*ala suyekti de"a"! lesu! hidung tersu"at! sekresi lender

    hidung yang kental dan terkadang au! sakit kepala yang "en*alar

    dan leih erat pada pagi hari#

      e*ala oyekti ke"ungkinan dite"ukan pe"engkakan pada

    daerah aah orbita "ata dan la"a kela"aan akan erta"ah

    lear sa"pai ke pipi#

    $inusitis akut dan kronis "e"ilki ge*ala yang sa"a! yaitu nyeri

    tekan dan pe"engkakan pada sinus yang terkena! tetapi ada ge*ala

    tertentu yang ti"ul erdasarkan sinus yang terkena

      $inusitis "aksilaris "enyeakan nyeri pipi tepat diaah "ata!

    sakit gigi dan sakit kepala#

      $inusitis rontalis "enyeakan sakit kepala di dahi

      $inusitis et"oidalis "enyeakan nyeri di elakang dan diantara

    "ata serta sakit kepala di dahi#

      $inusitis senoidalis "enyeakan nyeri yang lokasinya tidak dapat

    dipastikan dan isa dirasakan di pun-ak kepala agian depan

    ataupun elakang! atau kadang "enyeakan sakit telinga dan

    sakit leher#

    Pada pasien di atas ke"ungkinan sinus yang terineksi adalah sinus

    "aksilla erdasarkan dari keluhan pasien# Pada pipi agian sinistra

    pasien *uga terdapat ude"a yang "enun*ukan penu"pukan -airan

    pada sinus "aksillaris pasien#

    32

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    33/38

    Diagnosis

    *iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

     penun$ang. &emeriksaan fisik dengan rinoskopi anterior dan posterior, pemeriksaan naso+

    endoskopi sangat dian$urkan untuk diagnosis yang lebih tepat dan dini. anda khas ialah

    adanya pus di meatus medius (pada sinusitis maksila dan etmoid anterior dan frontal) atau

    di meatus superior (pada sinusitis etmoid posterior dan sfenoid). &ada rinosinusitis akut,

    mukosa edema dan hiperemis. &ada anak sering ada pembengkakan dan kemerahan di

    daerah kantus medius. &emeriksaan pembantu yang penting adalah foto polos atau 0

    scan. oto polos posisi %aters, &/ dan lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi

    sinus+sinus besar seperti sinus maksila dan frontal. elainan akan terlihat perselubungan,

     batas udara+cairan (air fluid level) atau penebalan mukosa.

    0 scan sinus merupakan gold standard diagnosis sinusitis karena mampu menilai

    anatomi hidung dan sinus, adanya penyakit dalam hidung dan sinus secara keseluruhan

    dan perluasannya. 6amun karena mahal hanya diker$akan sebagai penun$ang diagnosis

    sinusitis kronik yang tidak membaik dengan pengobatan atau pra+operasi sebagai panduan

    operator saat melakukan operasi sinus. &ada pemeriksaan transiluminasi sinus yang sakit

    akan men$adi suram atau gelap. &emeriksaan ini sudah $arang digunakan karena sangat

    terbatasnya kegunaannya.

    &emeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi dilakukan dengan mengambil secret dari

    meatus mediusGsuperior, untuk mendapati antibiotic yang tepat guna. ;ebih baik lahgi bila

    diambil secret yang keluar dari pungsi sinus maksila. 'inuskopi dilakukan dengan

    menembus dinding medial sinus maksila melalui meatus inferior, dengan alat endoskop

     bisa dilihat kondisi sinus maksila yang sebenarnya, selan$utnya dapat dilakukan irigasi

    sinus untuk terapi.

    33

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    34/38

    *iagnosis sinusitis $uga dapat ditegakkan dengan 2 ge$a mayor atau 1 ge$ala mayor 

    disertai dengan minimal 2 ge$ala minor, dengan ge$ala minor dan mayor sebagai berikut :

    e$ala ayor :

    'ekret nasal yang purulen

    *renase faring yang purulen

    Batuk

    oto rontgen (#ater$s radiograph atau air fluid level ) : &enebalan lebih !=@ dari

    antrum

    0oronal 0 'can : &enebalan atau opaksifikasi dari mukosa sinus

    e$ala inor : 5dem periorbital

    'akit kepala

     6yeri di %a$ah

    'akit gigi

     6yeri telinga

    'akit tenggorok

     6afas berbau

    Bersin+bersin bertambah sering

    *emam

    es sitologi nasal (smear) : neutrofil dan bakteri

    Penatala'sanaan

    $(:$(/($ ):/ /u*uan dari terapi sinusitis akut adalah "e"peraiki ungsi

    "ukosilia dan "engontrol ineksi# /erapi sinusitis karena ineksi %irus

    tidak "e"erlukan anti"ikroial# /erapi standard nonanti"ikroial

    diantaranya topical steroid! topical  dan atau oral decongestan,

    mucolytics dan intranasal saline spray #

    34

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    35/38

    ;erdasarkan pedo"an inus and Allergy !ealth "artnership  tahun

    2000! terapi sinusitis akut yang diseakan akteri dikatakorikan

    "en*adi 3 kelo"pok easa dengan sinusitis ringan yang tidak "e"inu" antiiotik

    )"o 6 "inngu dan deasa dengan sinusitis sedang

    )"o

    adanya ke"a*uan hendaknya tetap dilakukan #ollo$ up agar proses

    penye"uhan dapat er*alan dengan aik# )dapaun yang perlu

    diperhatikan diantaranya "inu" air se-ukupnya! hindari "erokok!

    i"angi nutrisi dan lainlain# Penatalaksanaan pasien pada kasus

    35

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    36/38

    diatas adalah dengan pe"erian ambroksol dengan dosis 3 kali sehari

    "asing"asing 1 talet# $elain itu! dierikan *uga oat dari golongan

     psodoe#edrin  dengan dosis 3 kali sehari "asing"asing 1 talet#

    a"un pasien pada kasus diatas! elu" dilakukan suatu ollo up"engingat pasien ini aru perta"a kali datang ke poliklinik /./

    ?u"ah $akit $anglah# /etapi pasien diatas telah disarankan untuk

    "engikuti ollo up dengan datang ke"ali ke poliklinik /./ ?$

    $anglah setiap 1 ulan#

    Tinda'an O,e&asi

    Bedah sinus endoskopi fungsional (B'5G5'') merupakan operasi terkini untuk 

    sinusitis kronik yang memerlukan operasi. indakan ini telah menggantikan hampir 

    semua $enis bedah sinus terdahulu karena memberikan hasil yang lebih memuaskan dan

    tindakan lebih ringan dan tidak radikal. 4ndikasinya berupa: sinusitis kronik disertai kista

    aatau kelainan yang ireversibelI polip ekstensif, adanya komplikasi sinusitis serta sinusitis

     $amur.

    Ko!,li'asi

    omplikasi sinusitis telah menurun secara nyata se$ak ditemuakannya antibiotik.

    omplikasi berat biasanya ter$adi pada sinusitis akut atau pada sinusitis kronis dengan

    eksaserbasi akut, berupa komplikasi orbita atau intrakranial.

    elainan orbita, disebabkan oleh sinus paranasal yang berdekatan dengan mata

    (orbita). Mang paling sering ialah sinusitis etmoid, kemudian sinusitis frontalis dan

    maksila. &enyebaran infeksi ter$adi melalui tromboflebitis dan perkontinuitatum.

    elainan yang dapat timbul ialah edema palpebra, selulitis orbita, abses subperiostal,

    abses orbita dan selan$utnya dapat ter$adi trombosis sinus kavernosus.

    elainan intrakranial dapat berupa meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses

    otak dan trombosis sinus kavernosus.

    omplikasi $uga dapat ter$adi pada sinusitis kronis, berupa:

    steomielitis dan abses subperiostal. &aling sering timbul akibat sinusitis frontal dan

     biasanya ditemukan pada anak+anak. &ada osteomielitis sinus maksila dapat timbul

    fistula oroantral atau fistula pada pipi.

    elainan paru, seperti bronkitis kronik dan bronkiektasis. /danya kelainan sinus

     paranasal disertai dengan kelainan paru ini disebut sinobronkitis. 'elain itu dapat

    36

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    37/38

    menyebabkan kambuhnya asma bronkial yang sukar dihilangkan sebelum sinusitis

    disembuhkan

    P&ognosis

    Prognosis untuk penderita sinusitis akut yaitu sekitar 40 ' akan se"uh se-ara

    spontan tanpa pe"erian antiiotik# /erkadang *uga penderita isa "engala"i

    relaps setelah pengoatan na"un *u"lahnya sedikit yaitu kurang dari 5 '#

    $edangkan prognosis untuk sinusitis kronik yaitu *ika dilakukan pengoatan yang

    dini "aka akan "endapatkan hasil yang aik#

    37

  • 8/17/2019 Tugas ujian Dian.docx

    38/38

    DAFTAR PUSTAKA

    1. ughes /. 6asal 5ndoscopyI 2=17 (*ikutip tanggal 2! /pril 2=17). *iakses dari :

    http:GGemedicine.medscape.comGarticleG1>?=???+overvie%

    2. #niversity of ennese. (*ikutip tanggal 2! /pril 2=17). *iakses dari :

    http:GG%%%.vet.utk.eduGclinicalGsacsGinternalGmipsGrhinoscopy.php

    3. /dams ;, Boies ;", igler &. Buku /$ar &enyakit I 1??. 5disi 7. -akarta :

    50.

    . 'oepardi 5, 4skandar 6, Bashiruddin -, et al. Buku /$ar 4lmu esehatan epala dan

    ;eherI 2==I ed. 7. -akarta : Balai &enerbit #4.

    !. '$amsudin #, edi "*. istamin dan /ntihistamin dalam armakologi *an erapiI

    1??!I edisi I -akarta : Bagian armakologi #4.