tugas teknologi pengolahan migas

8
TUGAS KELOMPOK III Riko Firnando, Robin Pakpahan, Sarpani, Sekundus E. Nokas, Sepli A. Umbase DESTILASI VACCUM Destilasi vaccum adalah merupakan destilasi tekanan dibawah 1 atmosfer, untuk memisahkan fraksi – fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan destilasi atmosferik seperti gasoil berat, parafine destilate atau vakum distilate yang masih terkandung didalam long residu dari hasil destilasi atmosferik. Residu yang terdapat dari destilasi atmosferik ini tidak dapat dipisahkan dengan destilasi atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan atmosferik akan terjadi cracking sehingga akan merusak mutu produk dan menimbulkan tar (coke) yang kemudian dapat diberikan kenutuhan pada tube dapur. Dengan cara penyulingan dibawah tekanan atmosferik atau tekanan vakum fraksi – fraksi yang terkandung didalam long residu dapat dicovery. Prinsip ini didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan mendidih dibawah titik didih normalnya apabila tekanan pada permukaan zat cair itu diperkecil atau vakum. Untuk memperkecil tekanan permukaan zat cair dipergunakan dengan alat jet ejector dan barometric condensor. Pada prinsipnya proses vakum ini tidak jauh dari proses destilasi atmosferik. Proses destilasi vakum pada sistem vakum proses berlangsung dibawah kondisi normal ± 30 – 35 mmHg dengan tujuan menurunkan

Upload: sepli-umbase

Post on 30-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Teknologi Pengolahan Migas

TUGAS KELOMPOK III

Riko Firnando, Robin Pakpahan, Sarpani, Sekundus E. Nokas, Sepli A. Umbase

DESTILASI VACCUM

Destilasi vaccum adalah merupakan destilasi tekanan dibawah 1 atmosfer, untuk

memisahkan fraksi – fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan destilasi atmosferik seperti

gasoil berat, parafine destilate atau vakum distilate yang masih terkandung didalam long

residu dari hasil destilasi atmosferik.

Residu yang terdapat dari destilasi atmosferik ini tidak dapat dipisahkan dengan

destilasi atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan atmosferik akan terjadi cracking

sehingga akan merusak mutu produk dan menimbulkan tar (coke) yang kemudian dapat

diberikan kenutuhan pada tube dapur. Dengan cara penyulingan dibawah tekanan

atmosferik atau tekanan vakum fraksi – fraksi yang terkandung didalam long residu dapat

dicovery.

Prinsip ini didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan mendidih dibawah

titik didih normalnya apabila tekanan pada permukaan zat cair itu diperkecil atau vakum.

Untuk memperkecil tekanan permukaan zat cair dipergunakan dengan alat jet ejector dan

barometric condensor. Pada prinsipnya proses vakum ini tidak jauh dari proses destilasi

atmosferik.

Proses destilasi vakum pada sistem vakum proses berlangsung dibawah kondisi

normal ± 30 – 35 mmHg dengan tujuan menurunkan titik didihnya. Sepertinya halnya pada

destilasi atmosferik, maka pemisahan menyangkut dua kegiatan yaitu:

a. Evaporation , yaitu proses memanaskan cairan hingga menjadi uap .

b. Condensor, yaitu proses pengembunan uap menjadi cair kembali.

Page 2: Tugas Teknologi Pengolahan Migas

Pada proses alir destilasi vaccum dapat dijelaskan sebagai berikut :

Distilasi vakum atau HVU secara pemisahan fisik berdasarkan titik didih masing-masing

fraksinya pada satu campuran dengan menggunakan tekanan dibawah tekanan atmosfer.

Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300 mmHg absolut).

Distilasi yang dilakukan dalam tekanan operasi ini biasanya karena beberapa alasan yaitu :

a. Sifat penguapan relatif antar komponen biasanya meningkat seiring dengan

menurunnya boiling temperature. Sifat penguapan relatif yang meningkat memudahkan

terjadinya proses seperasi sehingga jumlah stage teoritis yang dibutuhkan berkurang.

Jika jumlah stage teoritis yang dibutuhkan berkurang. Jika jumlah stage teoritis

konstan, rasio refluks yang diperlukan untuk proses separasi yang sama dapat

dikurangi. Jika kedua variabel di atas konstan maka kemurnian produk yang dihasilkan

akan meningkat.

b. Distilasi pada temperatur rendah dilakukan ketika mengolah produk yang sensitive

terhadap variabel temperature. Temperatur bagian bawah yang rendah menghasilkan

beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti dekomposisi produk, polimerisasi, dan

penghilangan warna.

c. Pemisahan dapat dilakukan terhadap kompnen dengan tekanan uap yang sangat rendah

atau komponen dengan ikatan yang dapat terputus pada titik didihnya.

d. Reboiler dengan temperature yang rendah yang menggunakan sumber energy dengan

harga yang lebih murah seperti steam dengan tekanan rendah atau air panas.

Page 3: Tugas Teknologi Pengolahan Migas

Dilihat pada Gambar dibawah dapat dijelas secara singkat sebagai berikut :

Long Residue hasil dari proses distilasi atmosfer dipanaskan pada preheater dan dapur

sampai temperatur ± 345°C, kamudian dimasukkan dalam kolom distilasi vacum yang

tekanannya ± 13 mmH2O. Dalam kolom ini terdapat tray-tray seperti halnya di kolom

distilasi atmosferik. Untuk memperluas kontak uap dan cairan biasanya kolomnya dibuat

lebih lebar. Untuk mendapatkan tekanan dibawah atmosfer digunakan peralatan yang

disebut ejector dan kondensor. Dari kolom ini akan keluar produk masing-masing :

1. Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop (LVS), produk ini merupakan produk

yang jelek, yang biasanya di tampung sebagai minyak sloop.

2. Dibawah Light Vacum Sloop (LVS) adalah produk Light Vacum Gas Oil (LVGO),

digunakan untuk komponen blending solar.

3. Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate (POD), produk ini adalah bahan baku bagi

proses pembuatan lilin atau Wax di unit proses Wax Plant. Produk ini merupakan

produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai produk ini.

4. Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil (HVGO). Produk ini

digunakan untuk bahan baku proses cracking (Hydro Cracking Unit/HCU). Produk

POD bila tidak di olah di wax plant di gabungkan dengan produk HVGO untuk umpan

di HCU.

5. Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk Fuel Oil di

dapur atau digunakan untuk asphal jalan.

Page 4: Tugas Teknologi Pengolahan Migas

6. Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di preheater

atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya di kirim ke tanki

produksi atau ke proses selanjutnya.

Peralatan Utama Destilasi Vaccum

Didalam proses destilasi Vaccum peralatan – peralatan yang digunakan cukup banyak,

sehingga perlu dikenal peralatan utamanya antara lain :

1. Pompa, adalah alat pemindahan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain melalui

suatu media pipa dengan memberikan energi dan dilakukan secara terus

menerus/kontinyu. Pompa mempunyai bermacam – macam jenisnya misalnya pompa

centrifugal, pompa piston dan lain-lain

2. Kolom Distilasi, adalah berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja dimana

didalamnya dilengkapai alat kontak (tray) yang berfungsi untuk memisahkan

komponen campuran larutan. Didalam kolom tersebut dilengkapi dengan sampbungan

untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk dan produk bottom dan

steam stripping

3. Kolom Stripper, berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-komponen

dengan cara mengusir atau melucuti fraksi-fraksi yang lebih ringan didalam produk

yang dikehendaki.

4. Heat Exchanger, berfungsi untuk berlangsungnya proses pemindahan panas antara

fluida satu ke fluida lain yang saling mempunyai kepentingan.

5. Condensor, berfungsi untuk mengembunkan uap yaitu mengubah fase uap menjadi

fase cair, dan umumnya yang dipakai sebagai pendingin adalah air.

6. Separator, berfungsi untuk memisahkan dua zat yang saling melarutkan, misalnya gas

dan cairan, minyak dan air dan sebagainya.

7. Furnace, berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil

pemabakaran bahan bakar. Didalam dapur terdapat pipa pemanasan yang disusun

sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berjalan sebaik mungkin.

8. Cooler, berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang masih

mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk di simpan dalam tangki.

9. Perpipaan, adalah suatu sistem jaringan pipa yang menghubungkan dari peralatan satu

dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/mengalirkan cairan

atau gas. Pipa dibuat dari bermacam – macam jenis bahan misalkan dari baja, karet,

PVC dan lain – lain tergantung biasanya jenis baja dengan panduan carbon

10. Instrumentasi, adalah suatu alat kontrol yang digunakan didalam proses pengolahan

minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang diharapkan dalam

proses pengolahan dapat tercapai.

Page 5: Tugas Teknologi Pengolahan Migas

11. Jet Ejektor, adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang tinggi didalam HVU

(High Vaccum Unit). Ada 2 macam ejector yang umum dioperasikan, yaitu : Dengan

Steam, dan dengan Air yang disebut proses cair. Ejector cair yang dipakai untuk

membuat kevakuman yang sedang atau proses pencampuran cairan, sedangkan ejector

dengan steam yang penting untuk membuat dan mempertahankan kevakuman suatu

system dan dapat dilaksanakan dengan single atau multi ejector. Kadang-kadang

dikombinasikan dengan suatu condensor misal barometric condensor.

Variabel Operasi

Variabel Operasi yang pokok yang perlu untuk dikendalikan secara cermat didalam proses

destilasi vakum adalah :

1. Temperatur

2. Kevakuman

3. Kualitas Umpan

4. Aliran Reflux

Produk Hasil Vacuum Unit

Produk hasil dari unit pengolahan Vacuum Unit diantaranya :

Solar, merupakan campuran kompleks senyawa hidrokarbon yang mempunyai trayek didih

antara 300 – 370 ºC. komponen- komponenya yaitu C14- C17. Solar merupakan bahan

bakar minyak untuk mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) jenis piston

yang dinyalakan dengan system kompresi. Komponen pembuat solar ialah : LVGO, LGO,

HGO, LCGO

Fuel Oil, adalah bahan bakar minyak bumi untuk memanaskan feed di furnace guna

keperluan proses di unit refinery. Komponen pembuat Fuel Oil adalah : Fraksi residu hasil

dari bottom destilasi Atmospheric, Fraksi residu hasil dari bottom distilasi Vacum, Fraksi

industrial Diesel oil.