tugas riset pemasaran diversifikasi pangan - theodora mita

21
TUGAS RISET PEMASARAN Laporan Penelitian Kuantitatif “ Kampanye Diversifikasi Pangan ” Disusun Oleh: Nama Mahasiswa : Theodora Mita No Registrasi : 8135128155 PENDIDIKAN TATA NIAGA NON REGULAR 2012 JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA, 2015

Upload: theeou

Post on 18-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Riset Pemasaran Pendidikan Tata Niaga Non Reguler 2012. Mengenai difersifikasi pangan sebagai tugas akhir mata kuliah yang berformatkan essai

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

TUGAS RISET PEMASARANLaporan Penelitian Kuantitatif

“ Kampanye Diversifikasi Pangan ”

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Theodora Mita

No Registrasi : 8135128155

PENDIDIKAN TATA NIAGA NON REGULAR 2012

JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JAKARTA, 2015

Kampus Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun muka, Jakarta 13220 Telp/Fax:

Rektor :021 4893854, PR I: 4895130, PR II: 4893918, PR III: 4892926 , PR IV 4893928

Page 2: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

2

1. PENDAHULUAN

Pada masa Orde Baru, pemerintah mencanangkan kebijakan

swasembada beras. Saat itu yang menjadi komoditi utama bahan pokok di

Indonesia adalah beras, sehingga lahan pertanian di Indonesia lebih banyak

dijadikan sebagai sawah untuk meningkatkan produktivitas beras sedangkan

untuk bahan pangan yang lain ditanam pada lahan pertanian yang tersisa.

Swasembada beras tersebut hanya berlangsung sementara, karena saat itu

terjadi wabah hama yang menyerang lahan pertanian dan menyebabkan

Indonesia kehilangan sejumlah komoditi beras yang akan dipanen, sehingga

Indonesia mengalami krisis beras. Padahal beras merupakan bahan pokok

utama di Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah akhirnya

mengimpor beras dari negara lain. Sejak saat itu, Indonesia sebagian besar

mengimpor beras untuk mencukupi kebutuhan bahan pokok masyarakat

Indonesia.

Tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap konsumsi

beras sebagai makanan pokok sangat mengkhawatirkan. Beras telah

menjadi pemasok utama karbohidrat bagi mayoritas masyarakat Indonesia.

Persepsi masyarakat bahwa jika belum mengkonsumsi beras maka

dikatakan belum makan meskipun perut diisi dengan makanan lain. Hal ini

yang mengakibatkan tingkat konsumsi beras perkapita penduduk Indonesia

meningkat tiap tahunnya.

Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia menyebabkan

munculnya permasalahan ekonomi lain di Indonesia. Adanya impor beras

tidak benar-benar menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Meskipun

demikian, Indonesia masih tetap mengalami krisis beras pada musim-musim

tertentu. Berdasarkan masalah tersebut, Indonesia memerlukan diversifikasi

pangan sebagai pangganti beras agar masyarakat Indonesia tidak lagi

bergantung pada beras dan menjadikannya sebagai komoditi utama bahan

pokok sehingga mampu meminimilisasi konsumsi beras di Indonesia.

Alasan saya mengambil tema ini karena saya ingin mendukung

program pemerintah yang menurut saya akan berdampak besar dikemudian

hari jika program kampanye ini tidak maksimal. Karna kebutuhan utama

manusia selain papan dan sandang, yang terpenting jugalah pangan. Data

data yang mendukung essai ini saya ambil secara primer dan sekunder.

Page 3: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

3

2. LANDASAN TEORI

Diversifikasi pangan adalah sebuah program yang mendorong

masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsinya

sehingga tidak terfokus pada satu jenis. Di Indonesia, diversifikasi pangan

dimaksudkan untuk memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia agar

tidak terfokus pada nasi. Indonesia memiliki beragam hasil pertanian yang

sebenarnya bisa difungsikan sebagai makanan pokok seperti  sukun,  ubi,

talas, dan sebagainya yang dapat menjadi factor pendukung utama

diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan pada pemerintahan Indonesia

menjadi salah satu cara untuk menuju swasembada beras dengan

minimalisasi konsumsi beras sehingga total konsumsi tidak melebihi

produksi. Definisi diversifikasi pangan tertuang dalam Peraturan

Pemerintah No 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

Pada dasarnya diversifikasi pangan mencakup tiga lingkup

pengertian yang saling berkaitan, yaitu diversifikasi konsumsi pangan,

diversifikasi ketersediaan pangan, dan diversifikasi produksi pangan. Dalam

Keppres No. 68 tentang Ketahanan Pangan pasal 9 disebutkan bahwa

diversifikasi pangan diselenggarakan untuk meningkatkan ketahanan

pangan dengan memperhatikan sumberdaya, kelembagaan dan budaya

lokal (Hanafie 2010). Diversifikasi pangan diartikan sebagai pengurangan

konsumsi beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan

pangan non-beras diiringi dengan ditambahnya makanan pendamping.

Diversifikasi konsumsi pangan juga dapat didefinisikan sebagai jumlah jenis

makanan yang dikonsumsi, sehingga semakin banyak jenis makanan yang

dikonsumsi akan semakin beranekaragam.

Indonesia dirasa mulai perlu menggeser bahan baku makanan

sehari-hari demi ketahanan jangka panjang. Saat ini lahan pertanian di

Indonesia semakin sempit akibat dari ledakan jumlah penduduk, dengan

demikian bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan konsumsi beras

akan bertambah pula. Kewalahan menghadapi situasi ini, pemerintah

mengambil kebijakan untuk mengimpor beras. Impor beras dalam jumlah

besar saat ini mengakibatkan inflasi pada perekonomian Indonesia dan nilai

kurs mata uang rupiah akan dolar semakin melemah. Sehingga yang

diperlukan Indonesia saat ini adalah mengurangi atau bahkan menghapus

Page 4: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

4

kebijakan impor beras demi peningkatan perekonomian Indonesia. Yakni

salah satunya dengan mengambil kebijakan diversifikasi pangan untuk

meminimalisasi konsumsi beras. Beberapa komoditi yang cukup berperan

sebagai komoditi unggulan yaitu jagung, sagu, singkong dan ubi.

2.1. Jagung

Jagung merupakan salah satu serelia yang strategis dan bernilai

ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena

kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah

beras. Kandungan

kerbohidrat dapat

mencapai 80% dari

seluruh bahan kering

biji. Selain sebagai

sumber utama

karbohidrat, jagung

juga mengandung zat gizi lain seperti, energi, protein, lemak, kalsium,

fosfor, serat, besi, vitamin A, vitamin B1 dan air. (Djuwardi 2010)

Jagung memiliki potensi besar sebagai alternatif makanan pokok

selain beras. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sumberdaya

terutama lahan irigasi yang menjadi permasalahan pada produksi beras,

relatif tidak terjadi pada jagung. Jagung merupakan tanaman yang relatif

lebih tahan terhadap kekurangan air daripada padi.

Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi

tepung jagung, nasi jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung

marning). Didukung dengan keunggulan kandungan nutrisi serta

keinginan masyarakat untuk mencoba mengkonsumsi makanan yang

baru, beras jagung juga memiliki potensi yang baik sebagai alternatif

makanan pokok selain beras. Dengan demikian diharapkan beras

jagung dapat menyukseskan program diversifikasi pangan pemerintah

dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap beras sehingga

menciptakan swasembada pangan dan mewujudkan ketahanan pangan.

Page 5: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

5

2.1. Sagu

Sagu

(Metroxylon sp)

merupakan salah satu

bahan pangan yang

penting dalam

memenuhi kebutuhan

gizi masyarakat,

kandungan kalori yang tinggi pada sagu dapat dijadikan alternatif

pengganti beras sebagai bahan penyumbang energi terbesar.

Seseorang yang mengkonsumsi sagu tidak akan kekurangan protein

karena adanya sumber protein dari makanan lain yang dikonsumsi

bersama sagu. Sagu juga mengandung lemak, serat, kalsium, dan zat

besi.

Sebagai sumber karbohidrat, tanaman sagu memiliki keunggulan

komperatif dibandingkan dengan tanaman penghasil karbohidrat lainnya

karena dapat tumbuh baik di rawa-rawa; berkembang biak dengan

anakan, sehingga panen dapat berkelanjutan tanpa melakukan

peremajaan atau penanaman ulang; dapat dipanen dan diolah tanpa

musim; dan, resikonya kecil terkena hama penyakit tanaman.

(Bustaman 2009)

2.1. Singkong

Umbi singkong dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil

karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong mengandung

kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, serta

vitamin B dan vitamin C. (Djuwardi 2010)

Ada dua jalur alternatif untuk pengembangan produk singkong

guna mendukung diversifikasi pangan. Pertama pengembangan

singkong menjadi tepung komposit (terigu dan tepung yang berasal dari

umbi-umbian) sehingga produk akhrnya berupa mie, roti ataupun pasta.

Kedua adalah mengubah bentuk dari tepung singkong menjadi butiran

atau dapat disebut beras singkong (Rasi). Rasi itu sendiri merupakan

ampas hasil sampingan pembuatan tapioka.

Page 6: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

6

Diversifikasi pangan diartikan sebagai pengurangan konsumsi

beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan

non-beras diiringi dengan ditambahnya makanan pendamping.

Lahan pertanian untuk tanaman padi di Indonesia semakin sempit

akibat dari ledakan jumlah penduduk, dengan demikian bertambahnya

jumlah penduduk mengakibatkan konsumsi beras akan bertambah pula.

Langkah yang terbaik ialah mengambil kebijakan diversifikasi pangan

untuk meminimalisai konsumsi beras.

Sagu dapat menjadi salah satu pilihan dalam penganekaragaman

pangan.  Jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat non

beras lainnya seperti singkong, ubi jalar, kentang dan jagung.

2.1. UBI JALAR

Makanan pokok untuk masyarakat idealnya bersumber dari bahan

baku lokal, agar biaya transportasinya dapat ditekan. Saat ini,

masyarakat Indonesia yang hidup di daerah tropis dimana gandum sulit

bisa tumbuh, menjadi pemakan mie dari gandum terbesar setelah RRC.

Sebenarnya

begitu banyak

jenis umbi-

umbian

lainnya selain

gandum yang

bisa tumbuh

dengan baik di Indonesia.

Ubijalar merupakan salah satu dari 20 jenis pangan yang berfungsi

sebagai sumber karbohidrat. Ubi jalar bisa menjadi salah satu alternatif

untuk pengganti beras sebagai sumber karbohidrat. Pilihan untuk

mensosialisasikan ubi jalar, bukan pilihan tanpa alasan. (1) mempunyai

produktivitas yang tinggi, sehingga menguntungkan untuk diusahakan.

(2) mengandung zat gizi yang berpengaruh positif pada kesehatan

(prebiotik, serat makanan dan antioksidan), serta (3) potensi

penggunaannya cukup luas dan cocok untuk sumber alternatif pengganti

beras.

Page 7: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

7

Produktivitas ubi jalar cukup tinggi dibandingkan dengan beras

maupun ubi kayu. Ubi jalar dengan masa panen 4 bulan dapat

berproduksi lebih dari 30 ton/ha, tergantung dari bibit, sifat tanah dan

pemeliharaannya. Walaupun saat ini rata-rata produktivitas ubi jalar

nasional baru mencapai 12 ton/ ha. Tetapi masih lebih besar, jika kita

bandingkan dengan produktivitas gabah (+/-4.5 ton/ha) atau ubi kayu

(+/-8 ton/ha), padahal masa panen lebih lama dari masa panen ubi jalar.

Penelitian mengenai ubi jalar pun kini semakin banyak dan berkembang,

karena mempunyai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Karbohidrat yang dikandung ubi jalar masuk dalam klasifikasi Low

Glycemix Index (LGI, 54), artinya komoditi ini sangat cocok.

3. PEMBAHASAN

Diversifikasi pangan merupakan salah satu hal penting yang menurut

saya harus dilaksanakan dalam waktu dekat. Alasannya dikarenakan sudah

berkurangnya lahan pertanian di Indonesia yang mengakibatkan

berkurangnya juga pasokan padi sebagai bahan baku pembuatan beras. Kita

sebagai warga Negara Indonesia harus menyadari bahwa bahan makanan

pokok tidaklah hanya nasi, namun masih ada bahan makanan pokok

alternative yang juga di hasilkan oleh alam Indonesia. Makanan makanan

tersebut layak dikatakan sebagai pengganti makanan pokok, dilihat dari

tingkat gizi dan ketersediaannya. Tak hanya itu beberapa diantaranya

merupakan bahan yang mudah diolah menjadi makanan yang enak. Namun

masyarakat Indonesia masih terpatok dengan istilah “Makan kenyang harus

makan nasi” sehingga mereka merasa makanan pokok alternative tidak

dapat menggantikan nasi.

Pemerintah pusat dan daerah sudah ambil andil dalam pelaksanaan

kampanye diversifikasi pangan, namun belum maksimal. Hal tersebut terjadi

dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai keadaan alam

pertanian Indonesia, pengetahuan akan pasokan bahan makanan, cara

mengolah bahan makanan alternative serta menjadikannya kebiasaan. Tak

hanya itu, media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kampanye

diversifikasi pangan masih dibilang sangat minim sehingga tidak sampai

kepada masyarakat seperti yang diharapkan.

Page 8: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

8

Berikut wawancara sebagai data primer dengan beberapa orang

mengenai difersifikasi pangan dan tanggapan mereka mengenai keefektifan

kampanye yang dilaksanakan untuk mendukung essai ini:

Keterangan: Perempuan, 48 Tahun, Ibu Rumah Tangga, Bekasi, Jawa Barat

1. Apakah anda mengetahui apa yang disebut diversifikasi pangan? Dan

mengetahui kampanye mengenai hal tersebut?

Jawaban: Tidak tahu diversifikasi pangan dan tidak tahu kampanyenya

2. Makanan pokok jenis apa yang anda konsumsi sehari hari? Sebutkan

skalanya!

Jawaban: Nasi, 3 kali sehari

3. Apa alasan anda mengkonsumsi makanan pokok tersebut?

Jawaban: Karena sudah terbiasa dari dulu selalu nasi

4. Apakah anda tahu jenis jenis makanan pokok apa saja yang disebut

bahan makanan pokok alternative?

Jawaban: Ya, ubi dan singkong

5. Apakah ada makanan pokok jenis lain yang anda konsumsi sebagai

bahan makanan pokok alternative? Apakah sering / Jarang?

Jawaban: Ya, saya makan ubi namun jarang

6. Apakah makanan pokok anda dapat digantikan dengan makanan pokok

alternative tersebut? Jelaskan alasan anda!

Jawaban: Tidak, karena tidak membuat kenyang

Keterangan: Laki – Laki, 49 Tahun, Guru Swasta, Bekasi, Jawa Barat

1. Apakah anda mengetahui apa yang disebut diversifikasi pangan? Dan

mengetahui kampanye mengenai hal tersebut?

Jawaban: Ya, diversifikasi makanan adalah makanan pengganti namun

tidak tahu kampanyenya

2. Makanan pokok jenis apa yang anda konsumsi sehari hari? Sebutkan

skalanya!

Jawaban: Nasi, 3 kali sehari

3. Apa alasan anda mengkonsumsi makanan pokok tersebut?

Jawaban: Karena nasi membuat kenyang

4. Apakah anda tahu jenis jenis makanan pokok apa saja yang disebut

bahan makanan pokok alternative?

Jawaban: Ya, singkong, ubi, kentang, jagung, roti, mie, umbi

Page 9: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

9

5. Apakah ada makanan pokok jenis lain yang anda konsumsi sebagai

bahan makanan pokok alternative? Apakah sering / Jarang?

Jawaban: Ya, ubi singkong. Lumayan sering

6. Apakah makanan pokok anda dapat digantikan dengan makanan pokok

alternative tersebut? Jelaskan alasan anda!

Jawaban: Bisa, karena sama sama mengenyangkan

Keterangan: Laki – Laki, 21 Tahun, Mahasiswa, Bekasi, Jawa Barat

1. Apakah anda mengetahui apa yang disebut diversifikasi pangan? Dan

mengetahui kampanye mengenai hal tersebut?

Jawaban: Ya, Diversifikasi makanan adalah inovasi makanan. Tidak tahu

mengenai kampannyenya

2. Makanan pokok jenis apa yang anda konsumsi sehari hari? Sebutkan

skalanya!

Jawaban: Nasi, 3 kali sehari

3. Apa alasan anda mengkonsumsi makanan pokok tersebut?

Jawaban: Karena ibu saya memasak nasi setiap hari dan tidak

mengetahui diversifikasi pangan sehingga menjadikan kebiasaan saya

mengkonsumsi nasi sebagai bahan makanan pokok

4. Apakah anda tahu jenis jenis makanan pokok apa saja yang disebut

bahan makanan pokok alternative?

Jawaban: Ya, Singkong, ubi dan jagung

5. Apakah ada makanan pokok jenis lain yang anda konsumsi sebagai

bahan makanan pokok alternative? Apakah sering / Jarang?

Jawaban: Ya, saya mengkonsumsinya bersama nasi seperti jagung

dalam sop. Namun jarang.

6. Apakah makanan pokok anda dapat digantikan dengan makanan pokok

alternative tersebut? Jelaskan alasan anda!

Jawaban: Ya, Bisa. Karena tingkat gizi antara makanan pokok dengan

makanan pokok alternative mempunyai kesamaan dan tidak baik juga

kalau mengkonsumsi beras terlalu sering dikarenakan proses

produksinya yang memakan waktu lama sehingga dapat menimbulkan

kelangkaan beras.

Dari pernyatan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa konsumsi

beras merupakan hal yang selalu dilakukan masyarakat Indonesia sehari

Page 10: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

10

harinya, mengingat pangan merupakan kebutuhan utama manusia sebagai

hal paling mendasar. Kampanye yang dilakukan pemerintahpun belum

merata, karna masih banyak warga masyarakat Indonesia yang belum

mengetahui kampanye diversifikasi pangan. Menanggapi hal itu, pemerintah

membuat sebuah program yang dinamakan One Day No Rice. Dan

menghasilkan kabar baik yang dapat dilihat secara nyata penurunan

konsumsi beras pada Kota Payakumbuh sebesar 3,5%. Walaupun hanya

3,5% menurut saya sudah ada dampak positif yang dihasilkan dari

kampanye ini. Berikut data data sekunder yang mendukung pernyataan saya

yang saya kutip dari artikel elektronik.

Seperti yang dikutip dari Wikipedia (2014) One Day No Rice (ODNR)

adalah sebuah program yang dicanangkan Walikota Depok Nur Mahmudi

Ismail demi menggalakkan diversifikasi pangan di wilayahnya. Tak hanya

Walikota Depok, Jabar, namun ada 4 kepala daerah yang masuk dalam

Gerakan Diversifikasi Pangan Tahun 2013 yaitu; Walikota Kendari, Sulteng,

H. Asrun, Bupati Wonogiri, Jateng, H. Danar Rahmanto dan Bupati Maluku

Tenggara, Maluku, Anderias Rentanubun dan Walikota Payakumbuh Riza

Falepi, Sumatra Barat.

Program ini diawali dengan diterbitkannya SK Walikota Depok

no.010/27-um tanggal 10 Februari 2012 yang menghimbau seluruh penjual

makanan di kantin di balai kota Depok untuk tidak menjual nasi yang terbuat

dari beras setiap hari Selasa, namun menyediakan makanan pengganti

seperti kentang, singkong, dan umbi-umbian  lainnya. Melalui program One

Day No Rice ini, masyarakat diminta untuk mengurangi konsumsi beras dan

beralih ke makanan pokok lain seperti umbi-umbian yang sebenarnya

tersedia dalam jumlah besar di pasar tradisional. Wali Kota Depok, Nur

Mahmudi Ismail menyatakan bahwa dengan mengurangi konsumsi beras

padi sehari sekali dan mengonsumsi beras jagung, tapioka, ubi kayu, dan

pisang dua kali dalam sehari maka akan menghemat beras padi 22 juta

ton dan anggaran pemerintah sebanyak Rp 161 trilyun setiap

tahunnya. Program ini juga bermanfaat untuk menjaga harga beras tetap

stabil.

One Day no rice adalah salah satu bentuk kampanye  untuk

membangun kesadaran perlunya diversifikasi konsumsi pangan ke arah

Page 11: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

11

yang lebih beragam, bergizi seimbang dan aman.  Gerakan ini dimaksudkan

untuk menumbuhkan kesadaran dengan mengubah perilaku atau mindset

masyarakat sehingga mereka mulai membiasakan mengkonsumsi makanan

yang beragam, bergizi seimbang serta aman dan menyehatkan berbasis

sumberdaya lokal, seperti singkong, ubi, jagung, talas , ganyong dan umbi -

umbian lainnya.

Dengan kampanye  Diversifikasi pangan, konsumsi beras akan

dengan sendirinya menurun bila konsumsi pangan pokok masyarakat sudah

beragam dengan sumber karbohidrat lainnya. Memang selera dan kebiasaan

makan terkait pola pikir yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya

masyarakat, sehingga untuk merubahnya agak sulit dan memerlukan waktu

yang cukup lama. Era tahun 1950 – 1960 ketergantungan masyarakat

Indonesia pada nasi masih sebesar 53%, namun kini ketergantungan itu

semakin tinggi hingga 92,95% ( Mulyono Makmur). Dan hal ini sejalan

dengan jumlah penderita penyakit Diabetis Melitus. Tahun 2000, jumlah

penderita Diabetis Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta orang, jumlah itu

terus meningkat dan pada 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta orang.

Ironisnya dari jumlah itu baru 50′% yang sadar mengidapnya dan hanya 30%

yang datang berobat secara teratur.

Seperti yang dikutip dari PKS Jatim (2013) Gerakan diversifikasi

pangan, menurut Walikota Payakumbuh Riza Falepi di arena pameran HPS

di Padang, Kamis (31/10), sebuah program guna mengurangi

ketergantungan pada beras/nasi sebagai makanan pokok masyarakat.

Di Payakumbuh, katanya, sejak dua tahun terakhir, SKPD terkait tak

henti-hentinya melakukan sosialisasi diversifikasi pangan, dengan harapan

ke depan, masyarakat dapat memanfaatkan pangan alternatif sebagai

pengganti beras. Dari tahun ke tahun, pemenuhan konsumsi masyarakat

bukan bergantung kepada beras, tapi sudah beralih ke makanan

mengandung karbohydrat lainnya.

Data di Kantor Ketahanan Pangan Payakumbuh, dalam dua tahun

terakhir, sudah terjadi penurunan komsumsi beras rata-rata 3,5%, dari 123

Kg menjadi 116 Kg per tahun per kapita, dari target penurunan 2,5% per

tahun. Pemko Payakumbuh, dalam menyukseskan program diversifikasi

pangan ini, mengalokasikan dana pada 4 SKPD terkait (Kantor Ketahanan

Page 12: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

12

pangan, Dinkes, Dinas Pertanian dan BPMP-KB), total Rp913.902.788. Pada

tahun anggaran 2014, direncanakan meningkat menjadi Rp1,5 Miliyar lebih,

anggaran untuk program diversifikasi pangan ini.

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Diversifikasi pangan adalah sebuah program yang mendorong

masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok  yang

dikonsumsinya sehingga tidak terfokus pada satu jenis. Di Indonesia,

diversifikasi pangan dimaksudkan untuk memvariasikan konsumsi

masyarakat Indonesia agar tidak terfokus pada nasi

Makanan pokok alternative merupakan salah satu jalan untuk

mendukung program diversifikasi makana. Beberapa komoditi yang

cukup berperan untuk menggantikan nasi diantaranya ada beberapa

komoditi unggulan yaitu jagung, sagu, singkong dan ubi. Hal tersebut

dikarenakan keberadaannya yang mudah didapatkan, proses

penanaman dan pengolahannya yang mudah, harganya yang

terjangkau dan memiliki tingkat gizi yang hampir sama dengan nasi.

Kampanye diversifikasi pangan awalnya dilaksanakan oleh

Walikota Depok yang diikuti dengan Walikota Kendari, Bupati

Wonogiri, Bupati Maluku Tenggara, dan Walikota Payakumbuh.

Kampanye tersebut dinamakan One Day No Rice (ODNR) yang

diawali dengan terbitnya SK Walikota Depok no.010/27-um tanggal 10

Februari 2012 yang menghimbau seluruh penjual makanan di kantin di

balai kota Depok untuk tidak menjual nasi yang terbuat dari beras

setiap hari Selasa, namun menyediakan makanan pengganti

seperti kentang, singkong, dan umbi-umbian  lainnya.

One Day No Rice adalah salah satu bentuk kampanye  untuk

membangun kesadaran perlunya diversifikasi konsumsi pangan ke

arah yang lebih beragam, bergizi seimbang dan aman.  Gerakan ini

dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dengan mengubah

perilaku atau mindset masyarakat sehingga mereka mulai

membiasakan mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi

seimbang serta aman dan menyehatkan berbasis sumberdaya lokal,

Page 13: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

13

seperti singkong, ubi, jagung, talas , ganyong dan umbi - umbian

lainnya.

Dampak langsung dari kampanye ini dapat dilihat dari data statistic

penurunan konsumsi beras di Payakumbuh sebesar 3,5% dalam dua

tahun terakhir. Hal lain yang diharapkan pemerintah dalam program

diversifikasi pangan ini adalah berkurangnya orang orang penderita

diabetes militus yang diakibatkan terlalu banyak mengkonsumsi

karbohidrat dan gula yang diyakini hal tersebut terdapat dalam kadar

gizi pada nasi. Tak hanya itu pemerintah juga mengharapkan

masyarakatnya tidak tergantung terhadap satu jenis bahan makanan

pokok (nasi) dan dapat memvariasinya dengan bahan makanan pokok

alternative lainnya.

4.2. Rekomendasi

Menurut saya kampanye diversifikasi pangan merupakan

kampanye penting bagi kelangsungan hidup manusia. Tak hanya

sebagai program pemerintah. Baiknya kita sebagai makhluk hidup

menyadari akan pentingnya menjaga keutuhan lingkungan alam

dengan melaksanakan program diversifikasi pangan. Saya sangat

amat mendukung program ini dan menyarankan untuk memvariasikan

bahan makanan pokok agar tidak terjadi krisis pangan.

Kampanye ini tidak untuk mengganti bahan makanan pokok kita,

namun memvariasikannya dengan bahan makanan pokok alternative.

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang program diversifikasi

pangan ini, bahwa lahan pertanian di Indonesia sudah mulai berkurang

sehingga kita tidak bisa tergantung dengan nasi sebagai bahan

makanan pokok. Masih banyak bahan makanan pokok alternative

lainnya yang mempunyai tingkat gizi yang sama yang dapat memenuhi

kadar konsumsi karbohidrat tubuh kita.

Pemerintah sebagai penggas dan pelaksana utama program

diversifikasi pangan ini sebaiknya menggunakan media yang benar

benar efektif dalam kampanyenya seperti penyuluhan ke daerah, iklan

yang sering ditayangkan dan melaksanakan One Day No Rice di kota

kota besar. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat tepat sasaran

dan masyarakat juga paham akan pentingnya diversifikasi pangan.

Page 14: Tugas Riset Pemasaran Diversifikasi Pangan - Theodora Mita

14

5. DAFTAR PUSTAKA

Bustaman, S. 2009. Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati

(Bioetanol) di Maluku. Alamat website:

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/161083545.pdf. Diakses tanggal 10

Januari 2015 Pukul 15:26 WIB

Djuwardi, A. 2010. Cassava: Solusi Pemberagaman Kemandirian

Pangan. Jakarta: Grasindo.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: ANDI

OFFSET.

Budiarto, Tri. 2013. Sebuah Pengantar Untuk Anda tentang Diversifikasi

Pangan. Alamat Website:

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/07/14/sebuah-pengantar-

untuk-anda-tentang-diversifikasi-pangan-573357.html. Diakses tanggal 12

Januari 2015. Pukul 19:44 WIB

Wikipedia. 2014. Diversifikasi Pangan. Alamat website:

http://id.wikipedia.org/wiki/Diversifikasi_pangan. Diakses tanggal 12 Januari

2015. Pukul 20:04 WIB

Wikipedia. 2014. One Day No Rice. Alamat website:

http://id.wikipedia.org/wiki/One_Day_No_Rice. Diakses tanggal 12 Januari

2015. Pukul 20:04 WIB

Irianingsih Lilis. 2014. One Day No Rice Alat Untuk Diversifikasi Pangan.

Alamat website: http://bkpd.jabarprov.go.id/one-day-no-rice-sebagai-senjata-

diversifikasi-pangan/. Diakses tanggal 12 Januari 2015. Pukul 20:16 WIB

PKS Jawa Timur. 2013. Walikota Dari PKS, Riza Falepi Teladan

Diversifikasi Pangan 2013. Alamat website:

http://pksjatim.org/2013/11/walikota-dari-pks-riza-falepi-teladan-diversifikasi-

pangan-2013/. Diakses tanggal 12 Januari 2015. Pukul 20:24 WIB