tugas resume vertebrata hama

3

Click here to load reader

Upload: ciptadi-achmad-yusuf

Post on 05-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Resume Vertebrata Hama

Tugas Resume Vertebrata Hama

Nama : Ciptadi Achmad Y.

NRP : A34080097

Kelompok : Elang

TEKNIK PENGENDALIAN TIKUS

Tikus merupakan hewan mamalia yang paling menikmati kemajuan zaman selain

manusia sendiri. Tikus adalah hewan metropolitan yang ada hampir di seluruh

permukaan bumi. Di Afrika, tikus dikendalikan dengan cara diburu untuk dimakan

sendiri ataupun dijual. Pemburuan tersebut diikuti dengan pembersihan sanitasi dan

pembongkaran lubang atau sarang tikus, kegiatan berburu ini dibantu dengan anjing

yang sudah terlatih. Sama halnya di Cina, beberapa jenis tikus merupakan makanan yang

lezat dengan berbagai pilihan varian menu makanan. Sedangkan di India, tikus dianggap

hewan yang suci dan disembah dalam agama hindu. Setiap pengunjung yang datang ke

kuil dilarang menginjak tikus, dan setiap tikus yang mati terinjak harus diganti dengan

satu patung emas tikus.

Di alam liar tikus memiliki musuh alami seperti buaya dan ular. Selain itu manusia

dengan segala upaya memasang perangkap untuk mengendalikan tikus. Perangkap yang

digunakan adalah Snap trap atau perangkap mati dan Live trap atau perangkap hidup.

Tikus yang tertangkap dengan perangkap hidup akan bernasib sama yaitu dibunuh. Di

Amerika, tikus-tikus rawa yang mirip berang-berang merusak tanggul dan

mengakibatkan banjir di ladang petani. Selain itu tikus merupakan agen penularan

berbagai jenis penyakit, diantaranya penyakit Black Death yang mewabah di daratan

Eropa dan menewaskan ribuan orang saat itu. Tikus menjadi kendaraan lalat pembawa

bakteri yang menyebabkan penyakit, sehingga tanpa sadar tikus juga merupakan korban

dari penyakit tersebut.

Semakin majunya teknologi yang ada melahirkan cara pengendalian baru untuk

tikus, yaitu Rodentisida atau racun tikus. Racun tikus pada awalnya hanya ada yang

bersifat akut, yaitu racun yang langsung mematikan sistem saraf tikus. Namun sejalan

dengan perkembangan teknologi, tikus sudah tidak mau memakan umpan yang diberi

racun akut. Oleh karena itu diciptakanlah racun anti-koagulan, racun ini memunculkan

reaksi yang lama didalam tubuh tikus dan menyebabkan pecahnya pembulu darah tikus.

Page 2: Tugas Resume Vertebrata Hama

Tikus lain tidak akan curiga apabila kematiannya seperti ini. Selain ini racun anti-

koagulan juga memiliki antidot untuk mengobati hewan lain yang bukan tikus, pengguna

mempunyai waktu 10 hari untuk memberikan antidot sebelum hewan bukan sasaran

tersebut mati, sedangkan tikus akan mati dalam waktu 2-3 hari. Racun tersebut diberi

warna untuk memperingatkan pengguna (manusia) bahwa umpan tersebut beracun.

Untuk singkatnya dalam film tersebut terdapat beberapa teknik pengendalian

tikus, diantaranya adalah:

1. Pengendalian dengan sanitasi;

2. Pengendalian dengan fisik dan mekanis (berburu dan menggunakan perangkap

tikus);

3. Pengendalian dengan kimiawi (Rodentisida/racun tikus akut dan anti-koagulan);

4. Pengendalian hayati/Biologi (dengan memanfaatkan musuh alami tikus yang ada

di alam bebas).