tugas resume 3 artikel

6
Achmad Zulfikar 2512100083 Tugas Resume Artikel 1.Artikel 1 Fasilitas yang mahal. Seumur hidup mereka dalam beberapa dekade. Mereka mengambil tahun untuk komisi. Secara alami mereka, mereka adalah salah satu elemen strategis yang paling penting dari sebuah perusahaan bisnis. Inilah sebabnya mengapa desain fasilitas dan pemikiran strategis yang harus mendahului itu sangat penting. Banyak gejala yang tidak pantas arsitektur bisnis muncul sebagai tata letak atau material handling masalah. Sebuah fasilitas yang dirancang dengan baik merupakan sumber penting dari keunggulan kompetitif. Hal ini dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain yaitu mengoperasikan pada biaya yang murah , produk yang bervariasi, dan lain-lain. Hal ini disebut "Kunci Tugas Manufaktur." Tata letak merupakan bagian integral dari Strategi Lean Manufacturing. Berarti restrukturisasi membutuhkan perubahan fisik yang sesuai dalam tata letak. Empat unsur fasilitas dasar masuk ke setiap tata letak atau spaceplan antara lain yaitu Perencanaan Unit Ruang (alias Kegiatan Area atau SPUs), Afinitas, Ruang, dan Kendala. Tiap unsur memiliki detail dan ranah yang berbeda.Terdapat beberapa level perencanaan fasilitas, antara lain yaitu (dari lingkup terbesar) : Global, Supra, Makro, Mikro, dan Sub- mikro. Makin besar dari lingkupnya, makin besar pengaruh dari strategi yang dibuat oleh perusahaan. Pada level global, hal-hal yang ditangani antara lain yaitu biaya, biaya pekerja, pengadaan kemampuan, serta fokusan tempat kerja. Pada level supra, kita sebagai perencana merencanakan tempat kerja. Termasuk jumlah, besar, serta tempat dari bangunan. Infrastruktur dari bangunan seperti jalan, air, dan lain-lain juga direncanakan. Proyek tata letak makro merupakan salah

Upload: achmad-zulfikar

Post on 16-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Merupakan tugas Perancangan Fasilitas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Resume 3 Artikel

Achmad Zulfikar2512100083

Tugas Resume Artikel

1. Artikel 1

Fasilitas yang mahal. Seumur hidup mereka dalam beberapa dekade. Mereka mengambil tahun untuk komisi. Secara alami mereka, mereka adalah salah satu elemen strategis yang paling penting dari sebuah perusahaan bisnis. Inilah sebabnya mengapa desain fasilitas dan pemikiran strategis yang harus mendahului itu sangat penting. Banyak gejala yang tidak pantas arsitektur bisnis muncul sebagai tata letak atau material handling masalah. Sebuah fasilitas yang dirancang dengan baik merupakan sumber penting dari keunggulan kompetitif. Hal ini dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain yaitu mengoperasikan pada biaya yang murah , produk yang bervariasi, dan lain-lain. Hal ini disebut "Kunci Tugas Manufaktur."

Tata letak merupakan bagian integral dari Strategi Lean Manufacturing. Berarti restrukturisasi membutuhkan perubahan fisik yang sesuai dalam tata letak. Empat unsur fasilitas dasar masuk ke setiap tata letak atau spaceplan antara lain yaitu Perencanaan Unit Ruang (alias Kegiatan Area atau SPUs), Afinitas, Ruang, dan Kendala. Tiap unsur memiliki detail dan ranah yang berbeda.Terdapat beberapa level perencanaan fasilitas, antara lain yaitu (dari lingkup terbesar) : Global, Supra, Makro, Mikro, dan Sub-mikro. Makin besar dari lingkupnya, makin besar pengaruh dari strategi yang dibuat oleh perusahaan.

Pada level global, hal-hal yang ditangani antara lain yaitu biaya, biaya pekerja, pengadaan kemampuan, serta fokusan tempat kerja. Pada level supra, kita sebagai perencana merencanakan tempat kerja. Termasuk jumlah, besar, serta tempat dari bangunan. Infrastruktur dari bangunan seperti jalan, air, dan lain-lain juga direncanakan. Proyek tata letak makro merupakan salah satu level planning paling penting dalam keseluruhan level perencanaan. Level makro ebih memiliki elemen tata letak pabrik yang sederhana, mirip dengan proyek. Terdapat beberapa tugas dari bagian ini. Yaitu perencanaan proyek untuk memperoleh dasar informasi, strategi, dan desain tata letak serta sistem yang terkait.

Pada level mikro, kita diarahkan untuk menemukan lokasi untuk alat atau barang tertentu. terdapat beberapa tugas dalam suatu desain tempat kerja.. Antara lain yaitu memilih produk, menteknikkan proses, mendesain infrastruktur, dan yang terakhir membuat layout dari tempat kerja. Tiap tahapan memiliki tujuan masing-masing serta saling mendukung satu sama lain. Pada level ini , tempat kerja menjadi jantung (hal terpenting) dari lean manufacturing. Hal ini memiliki beberapa keuntungan yang bermacam-macam. Mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas dari pekerjaan tersebut. Sedangkan pada level sub-mikro, desain didasarkan pada ergonomi dan tata cara kerja.

Page 2: Tugas Resume 3 Artikel

Achmad Zulfikar2512100083

2. Artikel 2

Apabila kita merencanakan fasilitas baru tanpa adanya alat, pengetahuan dan metodologi yang benar, maka akan berakhir menjadi kesalahan dengan biaya yang besar. Maka dari itu dibutuhkan Systematic Layout Planning (SLP) yang dibuat oleh Richard Muther. Terdapat beberapa langkah dalam perencanaan layout dari tempat kerja. Yang pertama yaitu dokumentasi dari operasi yang sedang atau telah dilakukan. Dalam hal ini yang dilihat yaitu metode yang digunakan saat ini dan alat-alat yang digunakan dalam membangun layout.

Setelah selesai mendokumentasikannya, langkah selanjutnya yaitu mengembangkan alur yang diimprovisasi. Diagram alir harus dipelajari dengan seksama agar kita dapat mengetahui langkah mana yang sekiranya tidak lagi diperlukan. Selain itu, kita dapat juga menambahkan langkah baru yang mampu mengimprovisasi operasi tersebut. Sementara , saat dokumentasi operasi, kita juga mendefinisikan aktivitas yang spesifik. Baik dari operasi saat ini maupun operasi di masa depan, bagian spesifik dari alat, tempat kerja, atau wilayah yang memakan tempat dari apa yang direncanakan. Contohnya yaitu Dock, pergudangan, ruang pengiriman, dan lain-lain.

Setelah mengetahui aktivitas yang dilakukan untuk perancangan fasilitas yang baru, kita harus mengetahui apa-apa saja yang diikutkan dalam jumlah tempat, alat, serta pengembangan operasional pada tiap aktivitas. Setelah itu, proses yang dilakukan adalah mengetahui hubungan antara aktivitas. Penilaian yang digunakan antara lain yaitu ‘A’ (Amat sangat penting), ‘E’ (Sangat penting), ‘I’ (Penting), ‘O’ (Biasa), ‘U’ (tidak penting) dan ‘X’ (Tidak seharusnya dekat). Tahapan selanjutnya yaitu mengembangkan lembar kebutuhan rekam persegi untuk pengukuran luas/volume dari tiap bagian dari fasilitas yang akan dirancang.

Setelah chart hubungan dari tiap aktivitas telah selesai, dilakukan proses pengembangan rencana layout block untuk fasilitas. Sebuah layout dari fasilitas memakai blok ruangan, bukan detail. Perencanaan blok didasarkan pada lembar kebutuhan rekam persegi serta chart hubungan yang sebelumnya telah dikembangkan. Dengan informasi yang telah didapatkan dari lembar kebutuhan rekam persegi, blok tempat akan dikembangkan dan ditempatkan berdasarkan hubungan yang telah dijabarkan pada chart hubungan. Sebuah ide yang cukup baik apabila kita membuat beberapa rencana cadangan dari layout. Sehingga apabila ada yang kurang baik atau kurang tepat, maka dapat digunakan alternatif lainnya. Hal terakhir adalah mengembangkan layout peralatan. Setelah beberapa revisi yang dibutuhkan, maka jadilah rencana fasilitas yang ideal. Kelebihan dari penggunaan teknik SLP ini adalah memastikan produk akhir ini dirancang oleh usaha bersama dan dengan partisipasi seluruh stakeholder dalam proyek tersebut. Karena dengan usaha

Page 3: Tugas Resume 3 Artikel

Achmad Zulfikar2512100083bersama tersebut, produk akhir merepresentasikan ide yang dikembangkan dari proses SLP. Selain itu, rencana akhir pada umumnya disetujui. Karena rencana tersebut dirancang oleh orang-orang terbaik yang mengetahui bisnis mereka.

3. Artikel 3

Salah satu asosiasi terkenal pada bidang proyek tata letak dan proyek perencanaan fasilitas yaitu Richard Muller Associates. Didirikan tahun 1956, asosiasi ini telah menyelesaikan lebih dari 1000 proyek tata letak dan perencanaan fasilitas. Metode yang digunakan antara lain yaitu Systematic Layout Planning (SLP), Systematic Handling Analysis (SHA), dan Sytematic Planning of Industrial Facilities (SPIF). Metode-metode tersebut telah digunakan hampir di seluruh dunia.

Di masa kini, banyak perusahaan yang menolak untuk membayar lebih arsitek. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan dari bangunan yang baru saja telah dibangun. Contohnya yaitu kurangnya ruang di area-area yang penting, penempatan kegiatan utama yang buruk, material handling yang berlebihan, serta meningkatnya biaya operasi. Arsitek akan dipertahankan jika melakukan pekerjaannya dengan kompeten dan mengamati praktek perencanaan yang baik. Pada artikel ini disebutkan bahwa dari pengalaman arsitek, terdapat 20 poin hal-hal yang harus diamati dalam sembuh proyek yang direncanakan.

1. Adanya ringkasan tertulis dari Key input data. Di dalamnya terdapat data mengenai bisnis dan proses. Sedangkan untuk pabrik baru menggunakan data historis, data saat ini dan proyeksi untuk kedepannya. Key input data harus dikumpulkan, disajikan dan dikonfirmasi sebelum perencanaan tata letak ruang dimulai.

2. Adanya presentasi formal, analisis secara tertulis. Hal ini dilakukan untuk memastikan asumsi yang dipakai adalah yang terbaik, serta semua yang terlibat dalam proyek ini setuju dengan persyaratan yang ada.

3. Adanya asumsi rencana penting dan diskusi yang tertulis. Daftar asumsi harus dimulai sejak awal dalam upaya menyelesaikan masalah serta ketidakpastian.

4. Keterlibatan Multi-disciplinary team. Sebagai sumber hubungan tata letak dengan manajer proyek secara keseluruhan.

5. Presentasi formal dan evaluasi yang sistematis. Terdapat beberapa pola : Low patterns, storage concepts, direction of Ana reserve for future expansion, dan placement of major ‘monuments’.

6. Penggunaan warna dan gambar yang efektif dalam presentasi untuk membantu orang lain dalam memahami jumlah, jenis, dan bentuk secara keseluruhan.

7. Penggunaan lapisan berwarna untuk menunjukkan gerakan utama bahan dan pola aliran.

Page 4: Tugas Resume 3 Artikel

Achmad Zulfikar25121000838. Presentasi formal dan rekonsiliasi tertulis dari semua perhitungan ruang, jumlah,

jenis, dan bentuk atau dimensi kritis.9. Dokumentasi, baik tertulis (asumsi perkiraan ruang) maupun tidak tertulis

(gambar)10. Presentasi tertulis dengan penyisihan ruang lorong utama.11. Adanya ringkasan kebutuhan ruangan secara tertulis pada saat diskusi mengenai

fitur bangunan.12. Dokumentasi formal mengenai semua kegiatan di area yang berhubungan

dengan tata letak yang diusulkan.13. Pada saat tahap awal perencanaan, beban lebih baik diberikan kepada voice of

operator dan para supervisor. Dalam bidang tata letak, material handling, dan lain-lain.

14. Pada saat tahap awal perencanaan, beban lebih diarahkan pada voice of ‘old timers’ dari pada ‘new comers’.

15. Jika adanya kontradiksi antara manajer dengan ‘old timers’, maka perencana tata letak harus bijaksana dan mampu menjelaskan konsekuensi terhadap semua pihak yang terlibat.

16. Adanya penilaian resiko dan contingency Plan yang formal (sehingga konsekuensi dan ganti rugi dari asumsi yang salah dan masukan itu sendiri dari kegiatan yang direncanakan.

17. Tahan layout penting dari mesin serta peralatan, dan membatasi hal-hal ini untuk daerah-daerah yang kritis hingga total kebutuhan ruang dan tata letak blok ditetapkan.

18. Ketika layout rinci disajikan. Rak penyimpanan termasuk peralatan, sama seperti mesin.

19. Layout lengkap harus menunjukkan peralatan material handling. Terlebih apabila layout yang sifatnya ketat (area terbatas). Adanya visual material handling sangat membantu dalam peninjauan layout.

20. Layout harus didokumentasikan dengan gambar yang memadai atau dengan spesifikasi, sehingga pemasok peralatan mengerti yang dibeli, dan Crew juga dapat memahami apa-apa saja yang diperlukan.