tugas resume buku humas

52
RESUME BUKU HUBUNGAN MASYARAKAT “HUBUNGAN MASYARAKAT” Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Hubungan Masyarakat (HUMAS) Dosen: Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, S.ST., SE., M.M. Tugas ini merupakan rangkuman dari buku Hubungan Masyarakat Penulis: Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA. Disusun Oleh: ASRI ISMARDINI 098554005 ROHMATUL KHUSNAH 098554101 PK 09 A PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN S1 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Upload: asri-ismardini

Post on 25-Jun-2015

1.468 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Resume Buku Humas

RESUME BUKU HUBUNGAN MASYARAKAT

“HUBUNGAN MASYARAKAT”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester

Mata Kuliah Hubungan Masyarakat (HUMAS)

Dosen: Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, S.ST., SE., M.M.

Tugas ini merupakan rangkuman dari buku Hubungan Masyarakat

Penulis: Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA.

Disusun Oleh:

ASRI ISMARDINI 098554005

ROHMATUL KHUSNAH 098554101

PK 09 A

PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN

S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2011

Page 2: Tugas Resume Buku Humas

COVER BUKU

Page 3: Tugas Resume Buku Humas

DAFTAR ISI

Page 4: Tugas Resume Buku Humas
Page 5: Tugas Resume Buku Humas
Page 6: Tugas Resume Buku Humas

Bab I

PERKEMBANGAN HUBUNGAN MASYARAKAT

DARI MASA KE MASA

A. GEJALA-GEJALA HUBUNGAN MASYARAKAT

Terdapat perbedaan mengenai sejak kapan dimulainya praktek humas, namun

yang sama pendapatnya adalah bahwa humas merupakan bagian integral dari

pemerintahan, dan gejala-gejalanya yang kemudian menjadi unsur-unsur penting

bagi konsep humas diakui sudah ada sejak manusia ada. Gejala-gejala tersebut

adalah hubungannya antara seseorang dengan orang lain, hasrat seseorang untuk

memberitahukan sesuatu kepada orang lain, upaya seseorang untuk

mempengaruhi orang lain, dan sebagainya.

Secara kodratiah seseorang tidak dapat hidup sendiri. Ia akan mencari orang

lain untuk dijadikan teman hidup dalam rangka memenuhi dorongan hatinya, yang

secara naluriah terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Gejala karena naluri perjuangan hidup

Setiap orang merasakan betapa pentingnya peranan orang lain dalam rangka

memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Dan dalam memenuhi

dorongan kelangsungan hidupnya, seseorang akan tetap bergantung pada orang

lain, baik pada waktu yang lalu, saat sekarang, maupun masa yang akan datang.

2. Gejala karena naluri mempertahankan diri

Dorongan untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman dapat diketahui

dengan jelas, baik pada masa kini maupun pada waktu-waktu yang lampau. Hidup

secara kerja sama dengan orang lain demi keamanan dirinya adalah mutlak. Oleh

sebab itu muncullah kegiatan-kegiatan memengaruhi, meyakinkan, menanamkan

kepercayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya adalah gejala-gejala yang akan

menjadi unsur-unsur Humas.

3. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan

Adalah menjadi kodrat manusia pula untuk berupaya agar keturunannya tidak

terputus. Untuk memperoleh keturunan, seseorang harus mempunyai teman hidup

yang berlainan jenis.

Page 7: Tugas Resume Buku Humas

Gejala yang timbul dalam interkomunikasi menjadi unsur-unsur dari konsep

Humas. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Citra baik (good image),

b. Itikad baik (goodwill),

c. Saling pengertian (mutual understanding),

d. Saling menghargai (mutual appreciation),

e. Toleransi (tolerance).

B. MENGAPA HUBUNGAN MASYARAKAT DIPERLUKAN?

Masyarakat dalam perkembangannya menyebabkan manusia yang satu

dengan manusia lainnya semakin longgar keakrabannya dan semakin jauh jarak

hubungannya. Kalaupun masih tampak adanya keakraban, hanyalah terbatas pada

kelompok inti masyarakat, yakni keluarga.

Longgarnya keakraban manusia itu disebabkan oleh timbulnya nilai-nilai baru

dalam masyarakat sebagai akibat perubahan politik dan kemajuan teknologi.

Untuk menciptakan dan membina suasana yang harmonis antar masyarakat,

diperlukan suatu kegiatan yang di kelak kemudian hari dinamakan public

relations atau hubungan masyarakat.

C. DARI KONSEP KE PROFESI HUBUNGAN MASYARAKAT

Terkonsepsinya humass adalah berkat pmikirn dan kegiatan yang dilakukan

oleh para cendekiawan, antara lain, Ivy L. Lee, Paul Garret, T.J. Ross, Eric

Johnston, dan lainnya.

1. Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat

Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai the father of Public Relation yang telah

memikirkan dan mempraktekkan Humas secara terkonsepsional. Dianggapnya Ivy

Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat ialah karena dengan konsepsinya ia

berhasil mengembangkan Humas yang oleh para cendekiawan kemudian

dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.

Page 8: Tugas Resume Buku Humas

2. Deklarasi asas-asas

Dalam declaration of principles yang disebarkan kepada pers oleh Lee, ia

menegaskan bahwa dikantornya tidak terdapat hal-hal yang bersifat rahasia;

segalanya bersifat terbuka.

Lee menunjukkan bahwa, jika kita memberikan informasi yang wajar tanpa

menyembunyikan kebenaran kepada pers selaku wakil masyarakat dan menaruh

kepercayaan kepadanya, maka pers dan masyarakat akan memberikan penilaian

yang jujur dan adil.

Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para ahli

sebagai “Bapak Hubungan Masyarakat”, sebagai pemrakarsa, perintis, pelaksana,

dan pembina humas.

D. HUBUNGAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Hubungan masyarakat yang disingkat humas merupakan terjemahan dari

public relations, baru dikenal di Indonesia pada dekade 1950-an, setelah

kdaulatan Indonesia diaki oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.

Pada waktu itu disadari bahwa rakyat perlu segera tahu mengenai fungsi

setiap kementerian/departemen, jawatan, badan, dan lain-lain, sehingga segala

sesuatunya berjalan sesuai yang diharapkan.

1. Aspek hakiki dari hubungan masyarakat

Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki. Kedua aspek tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Sasaran public relations adalah public intern (internal public) dan public

ekstern (external public)

b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal

two way traffic communication)

2. Organisasi Kehumasan

Upaya pengembangan kehumasan di Indonesia pada dekade 1970-an tidak

saja terbatas pada wilayah dalam negeri, tetapi juga melintasi batas tanah air.

Kehumasan di Indonesia menyatakan diri sebagai anggota Federation of the

Asean Public Relation Organization (FAPRO) yang didirikan di Kuala Lumpur

pada tahun 1977.

Page 9: Tugas Resume Buku Humas

Direktorat merumuskan fungsi Humas adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan hubungan ke dalam

b. Melakukan hubungan ke luar

c. Melakukan penelaahan serta pembinaan pendapat umum melalui hubungan-

hubungan khusus dengan unsur-unsur lembaga masyarakat

d. Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan kehumasan

sebagai media penerangan

e. Menyelenggarakan koordinasi, integrasi, dan sinronisasi serta kerja sama

kegiatan hubungan masyarakat untuk penyempurnaan pelayanan penerangan

terhadap umum.

3. Orientasi ke masa depan

Karena tugasnya menghadapi masyarakat, maka para kahumas tidak mungkin

menghindarkan diri dari denyut politik, sosial, ekonomi, hukum, dan kebudayaan.

Untuk mengantisipasi setiap gejolak yang timbul, para kahumas harus

membiasakan diri berorientasi ke masa depan, future oriented, sebagai sikap yang

harus dimiliki oleh orang yang bergumul dengan problema kemasyarakatan.

Para kahumas harus tangguh menghadapi gejolak revolusi teknologi –

khususnya revolusi komunikasi elektronik – yang mau tidak mau harus digeluti.

Page 10: Tugas Resume Buku Humas

Bab II

DIMENSI-DIMENSI HUBUNGAN MASYARAKAT

A. METODE DAN TEKNIK HUBUNGAN MASYARAKAT

Hubungan masyarakat adalah terjemahan dari istilah public relations. Secara

terminologis terjemahan tersebut sebenarnya kurang tepat; sama dengan kurang

tepatnya terjemahan istilah public relation menjadi “pendapat umum”.

1. Problematik pengertian hubungan masyarakat

Kurang tepatnya terjemahan public relations menjadi hubungan masyarakat,

menyangkut makna istilah public. Terjemahan relations menjadi “hubungan”

dapat dinilai tepat, tetapi terjemahan public menjadi “masyarakat” tampaknya

kurang kena, sebab “masyarakat” mengarah ke pengertian society, sedangkan

sasaran kegiatan public relations bukanlah seluruh manusia yang menghuni suatu

wilayah di sebuah negara.

Sasaran kegiatan hubungan masyarakat sebagai terjemahan dari public

relations adalah, selain publik di luar organisasi, juga para orang-orang di

dalamnya. Hubungan dengan publik dilakukan dengan komunikasi yang meliputi

berbagai jenis dan teknik untuk dipilih salah satu mana yang paling efektif.

Hubungan masyarakat mempunyai dua pengertian yang biasa dikenal sebagai

teknik komunikasi dan metode komunikasi.

2. Definisi hubungan masyarakat

Karena begitu banyak definisi public relations, maka para pemraktek public

relations dari berbagai negara di seluruh dunia, bersepakat untuk merumuskan

sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama.

Definisinya adalah sebagai berikut

Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang

berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan

lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina

pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau

mungkin yang ada hubungannya – dengan jalan menilai pendapat umum di

antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan

Page 11: Tugas Resume Buku Humas

tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas,

mencapai kerjasama yang produktif dan pemenuhan kepentingan bersama

yang lebih efisien.

B. CIRI DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT

1. Ciri hubungan masyarakat

Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada

tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut adalah:

a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung

dua arah secara timbal balik;

b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh

manajemen suatu organisasi;

c. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik

intern;

d. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara

organisasi dan publik.

2. Hubungan masyarakat dalam bandingan dengan metode komunikasi

lainnya

Guna memperoleh kejelasan mengenai pengertian humas beserta ciri-cirinya,

maka dapat dibandingkan dengan metode komunikasi lainnya, yaitu:

a. Jurnalistik

Jurnalistik seperti halnya humas, merupakan metode komunikasi karena

kegiatannya yang melembaga. Karena informasi yang disebarkannya kepada

masyarakat luas, maka kegiatan jurnalistik yang dilaksanakan oleh lembaga media

massa itu sering dimanfaatkan juga oleh humas, antara lain dengan mengirimkan

siaran pers (press release).

b. Penerangan

Penerangan termasuk metode dan teknik komunikasi, sebab jelas

mengandung unsur pesan atau informasi yang akan diterangkan unsur

komunikator dan diterima unsur komunikan. Penerangan sebagai teknik

Page 12: Tugas Resume Buku Humas

komunikasi sering dipraktekkan oleh humas, baik yang ditujukan kepada publik

intern maupun publik ekstern.

c. Pendidikan

Pendidikan juga termasuk metode komunikasi, sebab jelas unsur-unsur yang

dicakup olehnya, dan jelas pula proses yang dilangsungkannya. Pendidikan

sebagai teknik komunikasi kadang-kadang dilakukan oleh para pehumas untuk

aspek-aspek tertentu dalam bidang kehumasan.

d. Penyuluhan

Penyuluhan adalah suatu metode komunikasi untuk meningkatkan

keterampilan seseorang atau sejumlah orang dengan cara memberikan penjelasan

disertai peragaan dengan menggunakan benda-benda nyata. Adakalanya

penyuluhan dilakukan dalam bidang kehumasan untuk meningkatkan

keterampilan para pehumas untuk aspek-aspek tertentu.

3. Fungsi hubungan masyarakat

Fungsi hubungan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik

ekstern maupun intern;

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi

dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada

masyarakat;

d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

C. RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT

1. Hubungan masyarakat pemerintahan

Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah

dilengkapi dengan Bagian Humas untuk mengelola informasi dan opini publik.

Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan

opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan

keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya.

Page 13: Tugas Resume Buku Humas

Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklasifikasikan humas

menjadi “humas pemerintahan pusat” (central government) dan “humas

pemerintahan daerah” (local government).

a. Hubungan masyarakat pemerintahan pusat

Humas pemerintahan pusat dapat dijelaskan bahwa humas pada departemen-

departemen mempunyai dua tugas: pertama, menyebarkan informasi secara teratur

mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua,

menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-

peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari.

Selain itu, adalah tugasnya pula menasehati pimpinan departemen dalam

hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang

dijalankan.

b. Hubungan masyarakat pemerintahan daerah

Menurut Sam Black dalam bukunya yang sama, ada empat tujuan utama

humas pemerintahan daerah, yakni:

1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta

kegiatannya sehari-hari;

2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya

mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan;

3. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem

pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka;

4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.

2. Hubungan masyarakat perusahaan

Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam fungsi,

sifat, dan tujuannya, maka humas perusahaan mempunyai kekhasan pula,

meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis

humas lainnya. Berikut adalah ciri-ciri khasnya:

a. Fungsi humas perusahaan

Menurut Edwin Emery dkk, dalam bukunya, Introduction to Mass

Comunication, yang mendefinisikan sebagai:

Page 14: Tugas Resume Buku Humas

“ . . . upaya yang berencana untuk mempengaruhi dan membina opini yang

menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima, dilakukan secara jujur,

dan dengan kepercayaan melalui dua jalur komunikasi. Ia seharusnya merupakan

fungsi “manajemen”; yakni, upaya yang berencana itu harus didasarkan pada

pernyataan kebijaksanaan yang mapan dan yang disetujui, yang mencerminkan

prinsip-prinsip dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi,

atau kelompok”.

b. Jenis-jenis pelayanan dasar

Dalam rangka menggalakkan fungsi humas di perusahaan, Charles H. Prout,

mengatakan adanya empat jenis pelayanan dasar yang harus dipraktekkan, yakni:

1. Nasehat (advise and counsel)

2. Pelayanan komunikasi (communications service)

3. Pengkajian humas (public relations research)

4. Promosi humas (public relations promotion)

Keempat jenis pelayanan dasar dalam kegiatan humas perusahaan perlu

ditangani secara konsepsional yang dilandasi teori komunikasi dan teori

manajemen secara terpadu.

3. Hubungan masyarakat internasional

Para ahli humas berpendapat bahwa humas internasional baru tampak sebagai

kegiatan yang terkonsepsikan di sekitar tahun 1950. Kegiatannya terutama

bergerak sebagai sarana pemasaran di negara-negara di Benua Eropa, Amerika

Latin, dan negara-negara yang sedang berkembang. Perusahaan-perusahaan besar

yang mengoperasikan humas internasional kebanyakan menitikberatkan

kegiatannya pada publisitas produksi.

Pada perkembangan humas internasional tampak terjadi pergeseran. Jika pada

saat mulai munculnya, yakni pada tahun 1950, humas internasional bergerak

dalam bidang ekonomi, khususnya aspek pemasaran, maka mulai tahun 1960

merembet ke bidang-bidang lainnya, antara lain politik.

Page 15: Tugas Resume Buku Humas

Bab III

HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI OBJEK STUDI

ILMU KOMUNIKASI

A. KOMUNIKASI PARADIGMATIK DALAM KONSEP HUBUNGAN

MASYARAKAT

1. Pengertian dan sendi-sendi komunikasi

Yang dimaksud komunikasi disini adalah komunikasi manusia (human

communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain, jadi

hanya antarmanusia.

a. Definisi komunikasi

Bernard Berelson dan Garry A. Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai

berikut:

“Komunikasi: pernyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan

sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang - kata-kata, gambar,

bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang

biasanya dinamakan komunikasi”.

Lawrence D. Brennan menyebutkan Seven Pillar of Communication Strategi

(Tujuh Sendi Strategi Komunikasi) yang menurut dia merupakan Strategi

Komunikasi) yang menurut dia merupakan the essentials of new communication

(dasar hakiki komunikasi baru). Ketujuh sendi atau pilar strategi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Adaptasi Proses Komunikasi

2. Pikiran

3. Penguasaan Bahasa

4. Kejelasan

5. Daya Persuasi

6. Kelengkapan

7. Itikad Baik

Page 16: Tugas Resume Buku Humas

2. Bagaimana berlangsungnya proses komunikasi?

Komunikasi adalah suatu proses, suatu kelangsungan yang

berkesinambungan. Dalam kelangsungannya mesti ada orang yang menyampaikan

suatu pesan tertentu dan harus ada orang lain yang menerima pesan. Jadi, dalam

proses komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, dua unsur di antaranya

adalah manusia, yang satu lainnya adalah pesan.

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses

penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang secara langsung kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (symbol). Lambang ini teramat penting,

sebab tidak mungkin seseorang menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada

orang lain tanpa lambang.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat sejumlah lambang yang dipergunakan

orang untuk berkomunkasi, yang diklasifikasikan sebagai lambang verbal dan

lambang nirverbal.

b. Komunikasi tatap muka sebagai komunikasi primer

Komunikasi secara primer berlangsung secara tatap muka, saling menatap

atau saling melihat antara komunikator dan komunikan sebagai pelaku

komunikasi. Karena itu komunikasi seperti ini dinamakan komunikasi tatap muka

(face-to-face communication). Komunikasi tatap muka ini berlangsung dalam dua

jenis situasi, yaitu komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok.

c. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian paduan

pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan suatu

sarana sebagai media. Sarana tersebut adalah media kedua, sedangkan media

pertama adalah lambang, antara lain bahasa. Media kedua baru berfungsi apabila

media pertama berfungsi.

Jadi, dalam proses komunikasi, media kedua dipergunakan oleh seorang

komunikator apabila komunikan yang dituju berada ditempat yang jauh atau

jumlahnya banyak.

Media sekunder atau media kedua sebagai salah satu unsur dari komunikasi,

biasanya diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmassa.

Page 17: Tugas Resume Buku Humas

B. KOMUNIKASI PERSUASIF

1. Pengertian persuasi

Istilah “persuasi” berasal dari bahasa Latin persuasio, yang secara harfiah

berarti hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan.

Aspek komunikasi ini mendapat penelaahan banyak ahli komunikasi karena

memang amat penting untuk segala bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik,

diplomasi, dan lain-lain.

Kenneth E. Andersen mendefinisikan persuasi sebagai berikut:

“Suatu proses komunikasi antarpersona di mana komunikator berupaya

dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi

penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang

diinginkan komunikator”.

2. Persuasi versus koersi

Koersi berarti upaya mencapai tujuan dengan menggunakan kekuatan.

Para ahli komunikasi acap kali mempertentangkan atau membandingkan

persuasi dengan koersi karena, meskipun terdapat perbedaan dalam

melaksanakannya, ada persamaan dalam tujuan.

Persamaan komunikasi persuasif denga komunikasi koersif ialah dalam

tujuannya, sama-sama mengubah sikap, opini, atau perilaku. Perbedaannya adalah

dalam gayanya, jika komunikasi persuasif dilakukan secara psikologis yang

mengandung ajakan, bujukan, imbauan, atau rayuan, komunikasi koersif

dilakukan secara imperatif yang mengandung sanksi, ancaman, kekhawatiran, dan

ketakutan.

C. KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

1. Opini publik sebagai efek komunikasi

Selama opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan

menimbulkan permasalahan. Demikian pula bila opini itu merupakan opini

pribadi (private opinion). Permasalahan akan timbul apabila opini itu menjadi

opini publik (public opinion), menyangkut orang banyak karena berkaitan dengan

orang banyak. Terjadilah komunikasi di antara orang banyak itu dengan

Page 18: Tugas Resume Buku Humas

menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Dalam

situasi komunikasi yang galau seperti itu, opini yang berbeda-beda merupakan

pengekspesian sikap-sikap yang berbeda-beda pula.

Marian D. Irish dan James W. Prothro mendefinisikan opini publik yaitu

pengekspresian sikap mengenai persoalan masyarakat. Definisi Irish dan Prothro

itu mencakup tiga aspek:

a. Ekspresi (expression)

b. Persoalan (issue)

c. Kemasyarakatan (social)

2. Jenis-jenis Opini

Jenis-jenis opini yang berkaitan dengan opini publik, dan penting untuk

diketahui para kahumas adalah sebagai berikut:

a. Opini individual (individual opinion)

b. Opini pribadi (private opinion)

c. Opini kelompok (group opinion)

d. Opini mayoritas (majority opinion)

e. Opini minoritas (minority opinion)

f. Opini massa (massa opinion)

g. Opini umum (general opinion)

Page 19: Tugas Resume Buku Humas

BAB IV

KONSEPTUALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT

A. PENYUSUNAN KONSEP HUBUNGAN MASYARAKAT

Seseorang yang karena tingkat pendidikannya dianggap memadai lalu

diangkat sebagai kepala hubungan masyarakat (kahumas) sering merasa

bingung, apa yang harus dilakukan, darimana memulainya, bagaimana

mengerjakannya, dan sebagainya. Tugas pekerjaan seorang kahumas pelik

dan luas. Karena itu, ia harus mempunyai konsep dan harus selalu berpikir

konseptual, dalam arti kata metodologis, sistematis, dan logis agar dalam

operasionalisasinya mencapai tujuan dan sasaran.

1. Konsep fungsi hubungan masyarakat

Dalam konsepnya, seorang kahumas harus mencantumkan dengan

jelas fungsi humas yang akan digarapnya itu. Sementara itu fungsi humas

adalah :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik intern dan

publik ekstern

c. Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada masyarakat

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum

2. Tujuan dan sasaran hubungan masyarakat

Tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi.

Tujuan dan sasaran erat sekali hubungannya. Tujuan bersifat kualitatif

abstrak, sasaran kuantitatif. Dalam konsepnya, kahumas perlu mencantumkan

dengan jelas siapa saja public ekstern yang dijadikan sasaran.

Page 20: Tugas Resume Buku Humas

Kejelasan sasaran yang dituju oleh kegiatan humas itu penting karena

berkaitan dengan Teknik komunikasi yang akan dilancarkan dan jenis media

yang digunakan. Dalam pembuatan suatu konsep humas perlu ditetapkan

penunjukan oleh personalia untuk pelaksanaan tugas tertentu, yang

disesuaikan dengan keahlian masing-masing.

3. Mekanisme kerja hubungan masyarakat

Dalam konsep humas perlu ditegaskan mekanisme dalam bentuk

“uraian tugas” (job description) sehingga antara satu seksi dengan yang lain

dan antara petugas satu dengan yang lain tidak terdapat tumpang tindih

(overlapping). Tanpa uraian tugas yang jelas, sering terjadi pelemparan

tanggung jawab. Mekanisme kerja yang dituangkan dalam uraian tugas

hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dalam operasionalisasinya

menjadi integratif dan koordinatif

B. SISTEMATIKA PROSES HUBUNGAN MASYARAKAT

Perlunya kegaiatan humas dilakukan secara sistematis ialah karena

tugas yang harus dikerjakan seorang humas amat banyak, sehingga sering

terjadi tumpang tindih. Sistematika kegiatan humas berlangsung menurut

tahap-tahap penelitian, perencanaan, penggiatan, dan penilaian.

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan pertama dalam sistematika kegiatan

humas. Yang dimaksudkan penelitian disini adalah data collecting

(pengumpulan data) dan fact finding (pengkajian fakta). Datafaktual yang

sudah terhimpun merupakan keterangan mentah yang harus diolah terlebih

dahulu. Penelitian dalam humas dapat berjenis Penelitian opini (opinion

research) atau Penelitian motivasi (motivation research).

Penelitian opini adalah kegiatan untuk menyelidiki pendapat yang

berbeda mengenai sesuatu hal atau masalah. Sementara itu, Penelitian

motivasi sebagai cabang dari penelitian pemasaran (marketing research)

Page 21: Tugas Resume Buku Humas

merupakan kegiatan mencari, menghimpun, dan mengelola data faktual

mengenai kebutuhan dan keinginan publik. Segala keterangan dalam tiap

penelitian harus diperoleh selengkap-lengkapnya agar di kemudian hari tidak

ada sesuatu yang ketinggalan yang untuk mendapatkannya diperlukan lagi

waktu, tenaga, dan biaya.

2. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kahumas perlu terlebih dahulu

menginventarisasi masalah untuk selanjutnya mengkorelasikan aspek yang

satu dengan lainnya sehingga dalam tahap pelaksanaannya kelak, masalah-

masalah yang menghambat tujuan akan dapat diatasi. Tahap perencanaan ini

menghendaki pemikiran yang matang kaena tahap inilah yang menentukan

keberhasilan pada tahap operasionalisasinya. Menyusun rencana harus venar-

benar berpijak pada fakta . Rencana harus terbagi menjadi program-program

dalam rangka memecahkan masalah khusus, tetapi tetap terpadu dalam

rencana yang merupakan program induk.

3. Penggiatan

Tahap penggiatan adalah pelaksanaan secara aktif rencana yang telah

disusun berdasarkan data factual yabg telah dikerjakan pada tahap-tahap

sebelumnya. Pada tahap pelakasanaannya, humas menggunakan berbagai

jenis, bentuk, dan teknik komunikasi. Pada tahap pelaksanaan ini, mapannya

mekanisme kerja merupakan hal yang terpenting agar koordinasi dan

sinkronisasi benar-bemar dapat direalisasi secara integratif.

4. Penilaian

Penilaian merupakan tahap terkahir dari proses humas. Penilaian

berfungsi mengkaji pelaksanaan suatu rencana yang atas program-program

yang dalam penyusunannyaditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan

secara seksama. Penilaian ini dimaksudkan agar di kemudian hari, jika suatu

kegiatan yang sama dilakukan, tidak menjumpai lagi hambatan yang sama.

Page 22: Tugas Resume Buku Humas

Berdasarkan hasil penilaian tersebut kahumas harus mengambil

kebijaksanaan tertentu.

Selama masa perencanaan, para karyawan dengan manajer bersama-

sama mendiskusikan tujuan para karywan dalam waktu tertentu. Pada saat

pelaksanaan untuk mencapai tujuan itu dilakukan, para karyawan dapat

mengadakan pengecekan bersama-sama.Dengan selesainya pencapaian suatu

tujuan, berarti kepercayaan Manajer kepada karyawan telah meningkat.

C. KLASIFIKASI HUBUNGAN DENGAN PUBLIK SASARAN

1. Hubungan dengan publik intern

Publik intern sebagai humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di

dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan

yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan

kewajiban tertentu.Apapun jenis organisasinya, salah satu public internya

adalah karyawan. Suatu organisasi tidaj mungkin tanpa karyawan, sebab

merekalah yang menggerakkan dan menghidupkan organisasi.

a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)

Fungsi humas tidak berkaitan dengan penerimaan karyawan baru,

penggajian, kenaikan pangkat, pension, dan sebagainya, tetapi berkisar pada

kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara

pimpinan organisasi dengan para karyawan. Jadi, jelas bahwa bila bagian

humas menetapkan para karyawan sebagai sasarannya, tidak akan terjadi

tumpang tindih dengan tugas dan kewajiban bagian umum atau seksi

personalia dari organisasi yang bersangkutan.

Bagaimana pentingnya hubungan dengan karyawan itu, Archibald

Williams menegaskan bahwa “hubungan karyawan meliputi filsafat seluruh

hubungan kerja dan merupakan landasan dimana itikad baik, gairah kerja,

kerja sama, dan motivasi dari angkatan kerja menjadi mapan atau sirna”.

Seorang kahumas akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan

karyawan apabila ia memahami kebutuhan para karyawan. Komunikasi dapat

dilakukan oleh kahumas secara lisan atau melalui media, misalnya berkala

Page 23: Tugas Resume Buku Humas

organisasi; dapat dilaksanakan secara formal atau tak formal, yang

kesemuanya berlangsung secara timbal balik.

b. Hubungan dengan pemegang saham

Hubungan dengan para pemegang saham harus selalu dibina dalam

rangka menumbuhkan kepercayaan mereka kepada perusahaan. Komunikasi

dalam rangka pembinaan hubungan dengan pemegang saham (Stockholder

relation) itu antara lain :

1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham baru

2) Mengirimkan berkala organisasi

3) Menyampaikan laporan tahunan

2. Hubungan dengan publik ekstern

Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang-

orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada

kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada

kaitannya dengan organisasi. Pada kenyataannya public ekstern suatu

organisasi yang terdiri atas banyak orang itu berbeda-beda kepentingannya

dengan suatu organisasi tertentu; karenanya, berbeda-beda pula teknik

pembinaan hubungan dengan mereka itu. Untuk efektifmya komunikasi

sebagai pengaktifan hubungan dengan mereka itu, para ahli humas umunya

mengklasifikasikannya menjadi kelompok-kelompok tertentu.

a. Hubungan dengan pelanggan (customer relations)

Bagi suatu perusahaan, pelanggan itu merupaka factor yang teramat

penting, jelas sekali, sebab maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh

pelanggan. Mujurlah suatu perusahaan yang memiliki pelanggan tetap.

Mereka harus dipertahankan jangan sampai pindah perhatiannya dan menjadi

pelanggan perusahaan lain. Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah

bahwa barang yang dipromosikan harus tinggi mutunya, sesuai dengan kata-

kata yang dipergunakan dalam propaganda. Kalau tidak demikian akan

menjadi boomerang bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan terlibatnya

Page 24: Tugas Resume Buku Humas

kahumas dalam perang propaganda antara perusahaan dengan perusahaan

saingannya itu, ia harus cekatan dan terampil dalam berkomunikasi dan dalam

memandu kegiatan lawan.

b. Hubungan dengan komunitas (community relations)

Komunitas yang terdapat di sekitar lembaga terdiri atas kelompok-

kelompok, dan kelompok-kelompok yang berjenis-jenis ini masing-masing

terdiri atas individu-individu yang bermacam-macam pula dalam

kepentingannya karena masing-masing berbeda dalam jenis kelamin, usia,

status sosial, ekonomi, agama, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

Pentingnya partisipasi sebagai pelaksanaan hubungan dengan komunitas

adalah karena merupakan perwujudan kebijakan bertetangga (neighborhood

policy). Dengan tetangga harus bersikap baik-baik sebab bila ada musibah,

yang pertama-tama akan menolong adalah tetangga. Demikian pula sebuah

proyek atau pabrik.

c. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

Seorang pelaksana hubungan dengan pemerintah mempunyai dua

jenis kegiatan, yakni sebagai berikut :

1) Menguasai peraturan - peraturan pemerintah

2) Membina hubungan dengan instansi pemerintah

Seorang kahumas yang andal akan banyak prakarsanya untuk pembinaan

hubungan dengan pemerintah. Yang penting dalam hubungannya dengan

kegiatan itu adalah bahwa dalam pelaksanaanya jangan sampai didelegasikan

kepada perusahaan lain. Seorang kahumas memang harus memiliki staf yang

diberi tugas untuk berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi

humas, tetapi khusus membina hubungan dengan pejabat-pejabat

pemerintahan, seyogyanya dilakukan sendiri oleh kahumas.

d. Hubungan dengan media massa (mass media relations)

Dalam zaman modern sekarang ini, peranan media massa yang begitu

ampuh dalam penyebarluasan informasi. Bagi humas suatu organisasi, media

Page 25: Tugas Resume Buku Humas

massa merupakan “penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang

tersebar begitu banyak dalam wilayah yang sedemikian luas. Kahumas perlu

membina hubungan yang akrab dengan orang-orang media massa itu agar

segala sesuatau yang menyangkut penyebaran informasi kepada public

ekstern berjalan lancar.

Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa itu,

khususnya pembinaan hubungan dengan pers (press relations) perlu

mendapat perhatian istimewa. Media pers, yakni surat kabar dan majalah,

merupakan sarana cetak yang memungkinkan berita-berita yang disiarkannya

dapat dibaca setiap saat, bisa dibaca berulang-ulang dan terdokumendasikan,

sehingga dapat dijadikan bukti otentik untuk suatu keperluan. Berbeda sekali

dengan media elektronik, seperti radio dan televise, yang dalam siaran

beritanya bagi public hanya sekilas dengar dan sekali pandang. Begitu

terdengar dan terlihat, begitu hilang dan tidak membekas.

Pentingnya perhatian istimewa terhadap hubungan dengan pers ialah

karena pers terutama menyiarkan berita, sedangkan media elektronik terutama

menyiarkan hiburan. Dalam kegiatan kehumasan, pengiriman siaran pers

mencakup publicity,yang dapat diindonesiakan menjadi publisitas. Publisitas

dalam bentuk siaran pers itu dianggap amat penting dalam kehumasan karena

informasi dari suatu organisasi disebarluaskan oleh media massa tanpa

membayar sama sekali.

Page 26: Tugas Resume Buku Humas

BAB V

OPERASIONALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT

A. PENYUSUNAN PIDATO

Mulai dari presiden sampai bupati atau walikota apabila muncul di

forum untuk mengucapkan pidato sering melakukannya dengan membaca

naskah.

1. Persiapan menyusun naskah pidato

Suatu pidato disusun oleh kahumas untuk dibacakan atasannya, tidak

hanya merupakan paparan informatif yang berisi keterangan atau penjelasan,

tetapi persuasif , yakni mengandung ajakan atau bujukan sehingga para

hadirin tergerak hatinya untuk melaksanakannya.Di sini penguasaan bahasa

dan seni penyusunan teramat penting.

2. Teknik menyusun pidato

Naskah pidato sudah tentu harus komunikatif, karena itu harus

disusun secara konsepsional sistematis. Susunan teknik pidato terdiri atas

empat bagian, 1)pendahuluan; 2) penampil masalah; 3)penegasan

argumentative 4)kesimpulan.Fungsi bagian pendahuluan adalah sebagai

upaya menyiapkan para hadirin secara psikologis mengenai hal atau masalah

pokok yang akan dikemukakan. Bagian berikutnya dari susunan pidato adalah

penampil masalah. Di bagian ini ditampilkannya pokok pembahasan yang

dalam penguraianyya harus bersifat persuasif. Lalu setelah itu ada argument

yang berfungsi memberikan penegasan disertai pengungkapan mengenai cara

melaksanakannya atau mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang kita

jumpai. Bagian akhir dari suatu susunan pidato merupakan kesimpulan berisi

penandasan. Bagian ini harus singkat, sederhana, dan merupakan kebulatan

dari seluruh isi pidato.

Page 27: Tugas Resume Buku Humas

B. PENERBITAN BERKALA ORGANISASI

Kahumas yang ditugasi menerbitkan publikasi dapat

mengklasifikasikannya berdasarkan public yang dijadikan sasaran, yakni

sebagai berikut:

1. Berkala intern

2. Berkala ekstern

3. Berkala intern-ekstern

C. PEMBUATAN FILM DOKUMENTER

Bagi manusia pada umunya, perkembangan teknologi dalam bidang

citra bergerak (moving image) yang didukung oleh media elektronik televisi itu

merupakan suatu keuntungan. Teknik perfilman secara mekanis dengan bahan

seleois yang pada mulanya merupakan film cerita (story film), kemudian

berkembang menjadi banyak jenis yang memenuhi berbagai kebutuhan. Bagi

kegiatan humas, film dokumenter dianggap penting, yakni sebagai rekaman

sejarah perkembangan organisasi dan untuk evaluasi kemajuan dari waktu ke

waktu. Oleh karena itu, kahumas perlu memahami sedikit banyak mengenai

seluk beluk film dokumenter tersebut.

1. Pengertian film dokumenter

Film dokumenter sering berkisar pada peristiwa yang merupakan

paduan manusia dengan alam atau binatang. Ditinjau dari ilmu komunikasi,

pesan yang dikandung film dokumenter itu harus dikelola sedemikian rupa

sehingga membangkitkan perhatian, memikat untuk dilihat dari awal hingga

akhir, dan mampu menimbulkan efek.

2. Tata cara pembuatan film dokumenter

Terjadinya sebuah film dimulai dari suatu ide. Demikian pula pada

film dokumenter. Ide pada film documenter berbeda dengan ide film cerita.

Ide yang akan divisualisasi terlebih dulu harus dituangkan dalam suatu

kerangka kisah yang merupakan susunan secara garis besar. Kerangka kisah

Page 28: Tugas Resume Buku Humas

atau outline tersebut dalam bahasa asing dinamakan treatment yang acapkali

disebut dengan sinopsis. Pada treatment sudah dapat dicantumkan dialog-

dialog tanpa terlalu banyak istilah teknis.

3. Penyusunan skenario film dokumenter

Skenario atau shooting script merupakan naskah akhir bagi

pembuatan suatu film, juga untuk film dokumenter. Dengan scenario,

pelaksanaan shooting dapat dilakukan dengan menghemat biaya, tenaga, dan

waktu.

4. Bahasa kamera

Kamera dapat menunjukkan pada khalayak keadaan seseorang tanpa

keterangan dengan kata-kata. Untuk tujuan tertentu kamera dapat

memperlihatkan suatu proses yang tidak mungkin dapat dilakukan secara

biasa. Kamera dapat pula memperjelas gaya seorang olahragawan ketika

meraih kejuaraan, misalnya dengan teknik gerakan lambat (slow motion).

Berikut ini adalah teknik penggunaan kamera, yaitu :

a. Camera movement (gerakan kamera)

b. Camera position (posisi kamera)

c. Shot transtition (aliran shot)

D. PENYELENGGARAAN PAMERAN

Secara komunikologis, pameran atau exhibition merupakan sarana

yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan

persuasif. Publik pengunjung pameran akan melihat, mendengar, meraba,

mencium, bahkan mungkin mencoba benda-benda yang dipamerkan. Efektifnya

pameran adalah karena pada sarana komunikasi itu public dapat menyaksikan

peragaan benda tertentu, dapat bertanya sepuas hati, bahkan dapat pula

mencobanya. Berikut adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian.

1. Klasifikasi pameran

Page 29: Tugas Resume Buku Humas

a. Berdasarkan jenisnya

- Pameran barang

- Pameran kegiatan

b. Berdasarkan sifatnya

- Pameran khusus

- Pameran bersama

- Pameran umum

c. Berdasarkan frekuensinya

- Pameran berkala

- Pameran incidental

d. Berdasarkan lingkup geografis

- Pameran lokal

- Pameran nasional

- Pameran Internasional

Klasifikasi pameran ini penting untuk diketahui, agar dalam

pelaksanaan pameran dapat berjalan dengan lancar.

2. Perencanaan menyelenggarakan pameran

Tujuan utama dari penyelenggaraan pameran sudah tentu agar

mendapat kunjungan publik sebanyak-banyaknya dengan perasaan sepuas-

puasnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipergunakan untuk

pedoman penyelenggaraan pameran yang berlaku untuk semua taraf.

a. Menentukan tema

b. Mengadakan penelaahan

c. Menetapkan perencanaan

d. Menentukan kontraktor

e. Menetapkan jenis barang yang akan dipamerkan

f. Menentukan personel

Page 30: Tugas Resume Buku Humas

g. Mempersiapkan bahan bersifat tulisan

3. Cara-cara membuat pameran menarik

a. Menciptakan bentuk istimewa

b. Memberi warna kontras

c. Menyajikan suara keras

d. Menciptakan alat bergerak

e. Menyebarkan wewangian

Kelima cara untuk memikat perhatian khalayak agar masuk ke dalam

ruangan pameran itu dapat dilakukan oleh para kahumas.

4. Display dan Promotion

Disamping pameran (exhibition, exposition), baik tingkat lokal,

nasional, maupun internasional sebagaimana dikemukakan di muka, terdapat

pula kegiatan lain, yakni disebut display dan promotion sebagai upaya

peningkatan yang lebih intensif daripada pameran.

a. Display

Seperti halnya dengan pameran, display juga merupakan komunikasi

visual tiga dimensi. Kadar intensitasnya ditingkatkan dari keadaan “diam”

menjadi “hidup”

b. Promotion

Secara harfiah promosi berarti bergerak maju, dan secara maknawiah

berarti meningkat. Makna meningkat dari istilah promosi bias berlaku untuk

bidang pendidikan, kepegawaian, industry, dan perdagangan, dan lain-lain.

E. PEMBUATAN POSTER

Dalam kehidupan manusia yang semakin modern, sejalan dengan

kemajuan teknologi yang semakin berkembang, poster sebagai sarana

komunikasi semakin penting peranannya.

1. Fungsi poster

Page 31: Tugas Resume Buku Humas

Dalam ilmu komunikasi poster merupakan media nirmassa karena

komunikan dalam menerima pesan dari poster tidak secara serempak seperti

halnya surat kabar, radio, dan televisi.Tujuan pemasangan poster adalah

untuk memikat khalayak sebanyak-banyaknya.

2. Teknik membuat poster komunikatif

Yang dimaksud dengan poster komunikatif disini ialah poster yang

memikat perhatian, menarik minat, menimbulkan kesan, sehingga

menimbulkan efek pada publik.

3. Poster transport

Poster transport terutama diperuntukkan bagi khalayak yang sedang

berada di stasiun kereta api, stasiun bis, stasiun trans listrik, dan lain-lain di

tempat banyak orang yang sedang menunggu kendaraan yang akan

mengangkutnya.

4. Poster berbentuk spanduk

Berlainan dengan poster umunya yang bias meraksasa dengan segala

bentuk dan ilustrasinya yang macam-macam, spanduk serba terbatas.

Bahannya tidak mungkin dibentuk, dan ruangan untuk digambari suatu

ilustrasi terlalu sempit. Karena itu, keefektifan spanduk hanya ditentukan oleh

pengolahan huruf-huruf.

F. PENYEBARAN SURAT LANGSUNG

Surat langsung adalah media komunikasi yang oleh banyak organisasi

dipergunakan sebagai sarana promosi yang disebarkan kepada orang-orang

tertentu atau instansi-instansi tertentu.

1. Surat langsung sebagai media promosi

Surat langsung selain dapat dikirimkan kepada perseorangan secara

pribadi bisa pula disampaikan kepada pimpinan organisasi. Surat langsung

tersebut dapat dilengkapi dengan peta situasi, folder, brosur, foto, ruangan

Page 32: Tugas Resume Buku Humas

sidang pleno, sidang komisi, kamar panitia, ruangan makan, sarana olahraga,

dan fasilitas lainnya.

2. Bagaimana membuat surat langsung komunikatif

Pertama-tama yang perlu diperhatikan ialah bentuk dan mutu.

Mengenai bentuk dan mutu ini terdapat berbagai jenis, bergantung pada

organisasi yang menyebarkannya. Surat langsung yang motivatif adalah yang

dikelola sedemikian rupa sehingga seolah-olah merupaka surat pribadi.

G. PENGIRIMAN PRESS RELEASE

Press release atau siaran pres merupakan media yang banyak

digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.

1. Press release sebagai publisitas

Kekhasan makna publisitas dibandingkan dengan publikasi adalah

bahwa publisitas dilancarkan secara sistematis berdasarkan pola yang sama

serta melalui media massa. Kegiatan publisitas berwujud press release

sebagaimana disinggung di muka. Press release dikirimkan ke media massa

dengan harapan dapat disebarluaskan sebagai berita.

Press release demi kepentingan organisasi harus menyangkut

kepentingan masyarakat. Jika tidak berkaitan dengan kepentingan umum,

media massa tidak akan bersedia menyiarkannya.Dengan demikian, agar

press release sebagai kegiatan publisitas disiarkan oleh media massa, maka

segalanya harus memenuhi persyaratan berita yang biasa disusun oleh para

wartawan.

2. Persyaratan press release

Agar press release yang dikirimkan oleh kahumas kepada media

massa berkenan disiarkan, perlu dipenuhi syarat-syarat berikut ini :

a. Mengandung nilai berita (news value)

b. Faktanya termasa (timely)

c. Disusun secara piramida terbalik (inverted pyramid)

d. Mengandung rumus ‘5W & 1 H’

Page 33: Tugas Resume Buku Humas

e. Disusun dengan kata-kata lazim

BAB VI

ETIKA, ETIKET, DAN PROTOKOL DALAM KEGIATAN

HUBUNGAN MASYARAKAT

A. IKHWAL ETIKET

Ditinjau dari sudut Ilmu Komunikasi seorang kahumas adalah

komunikator organisasional. Kahumas bergiat melayani publik sebagai wakil

organisasi tempat ia bekerja. Tujuan diadakannya kode etik tersebut adalah agar

para anggota organisasi bersangkutan mempunyai pedoman untuk bersikap dan

berperilaku dalam rangka menjaga citra organisasi.

1. Pengertian etika

Istilah etika mempunyai dua pengertian, secara luas dan secara

sempit. Etika dalam pengertian luas atau dalam bahasa inggris ethics secara

etimologis berasal dari bahasa Yunani ethica yang berarti cabang filsafat

mengenai nilai-nilai dalam kaitannya dengan perilaku manusia. Etika dalam

pengertian sempit atau dalam bahasa inggris ethic secara etimologis berasal

dari bahasa Latin “ethicus” atau bahasa Yunani “ethicos” yang berarti

himpunan asas-asas nilai atau moral.

Ada batas-batas yang mencegah kita untuk melakukan sesuatu yang

sebenarnya kita inginkan dan yang bias kita lakukan. Sebaliknya, ada sesuatu

yang harus kita lakukan yang sebenarnya tidak kita inginkan.

2. Etika dan citra

Dalam hubungannya dengan citra dan penampilan, tampak bahwa

citra dan penampilan tidak pernah serupa secara tepat. Itra menjadi sasaran

faktor-faktor yang sama sekali di luar kontrol kita.IPRA code of conduct,

Page 34: Tugas Resume Buku Humas

yaitu kode etik atau kode perilaku organisasi humas internasional itu, diterima

dalam konversinya di Venice pada bulan Mei 1961. Berikut ini adalah

terjemahan dari ikhtisar kode etik tersebut :

a. Integritas pribadi dan professional

b. Perilaku terhadap klien dan karyawan

c. Perilaku terhadap publik dan media

d. Perilaku terhadap teman sejawat

B. PERIHAL ETIKET

Dalam kamus besar bahasa Indonesia etika diartikan sebagai tata cara

masyarakat beradab dalam memlihara hubungan baik antara sesama manusianya.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa etiket adalah peraturan, baik secara

tidak tertulis maupun tertulis, mengenai pergaulan hidup manusia dalam suatu

masyarakat beradab. Etiket berfungsi membuat seseorang dinilai beradab. Etika

umumnya menyangkut perilaku seseorang yang dinilai baik atau buruk tanpa

merugikan orang lain. Apabila seseorang berperilaku dengan sengaja merugikan

atau menyinggung perasaan orang lain, ini dinilai tidak etis.

C. MASALAH PROTOKOL

Protokol berarti kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan yang

berkaitan dengan formalitas, tata urutan, dan etiket diplomatic. Untuk urusan

kartu nama saja ada peraturan khusus. Untuk jamuan makan terdapat peraturan

khusus dimana letak tamu-tamu harus duduk.

1. Pedoman Preseance

a. Aturan dasar preseance

1) Orang yang dianggap paling penting adalah yang paling depan atau yang

paling mendahului

2) Jika orang-orang duduk atau berdiri sejajar, yang paling penting adalah

mereka sebelah kanan

Page 35: Tugas Resume Buku Humas

b. Aturan umum tata tempat

1) Jika menghadapi meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang

menghadap pintu keluar, sedangkan tempat terakhir adalah yang paling

dekat pintu keluar

2) Dalam pengaturan tempat suatu jajaran, yaitu bila orang-orang itu berjajar

pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat

paling tengah adalah yang pertama bergantung pada situasinya.

3) Urutan tempat duduk diatur menurut pedoman yang telah ditetapkan

c. Tata urutan dalam kendaraan

Tata urutan dalam kendaraan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu

pada kapal terbang, kapal laut, kendaraan darat (mobil, kereta api), dan

kendaraan lainnya.

d. Tata urutan kedatangan dan kepulangan

Sebagai pedoman umum peristiwa-peristiwa resmi orang yang paling

dihormati selalu dating paling akhir dan pulang atau meninggalkan ruangan

paling duluan.

2. Preseance Negara

a. Tata urutan pejabat Negara R.I. sipil-militer

Tata urutan atau preseance Negara banyak bersangkutan dengan tata

tempat bagi para pejabat Negara sipil-militer pada upacara

kenegaraan/pertemuan resmi. Sesuai dengan perkembangan kelembagaan

Negara yang berubah-ubah sejak 1945, maka sebagai akibatnya presenance di

Indonesia juga mengikuti perkembangan kelembagaan tersebut.

b. Tata urutan perwakilan asing

Dalam tata urutan perwakilan asing, masing-masing perlakuan tiap

Negara tentu saja berbeda karena kelembagaan yang berbeda pula.

Itulah ikhwal etika, perihal etiket, dan maslah protocol yang

kesemuanya menyangkut penampilan para kahumas beserta para pehumas

sehubungan dengan citra organisasi yang diwakilinya, yang senantiasa harus

dibina.