tugas resensi buku

9
Identitas Buku: 1. Judul : Pembaharuan Strategi Pendidikan 2. Pengarang : Prof. Dr. Ahmad Sanusi 3. Penerbit : Nuansa Cendekia Bandung 4. Tahun Terbit : 2014 RESENSI BUKU 1. Resensi secara umum Buku Pembaharuan Strategi Pendidikan membahas mengenai filsafat, manajemen dan arah pembangunan karakter bangsa yang dilakukan melalui suatu proses pendidikan. Zaman yang terus berubah, menuntut dunia pendidikan untuk mampu menjawab setiap tantangan yang muncul. Untuk merespon berbagai perubahan tersebut diperlukan suatu strategi yang tepat. Formulasi adanya

Upload: yudiferiandi

Post on 02-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

resensi

TRANSCRIPT

Identitas Buku:1. Judul: Pembaharuan Strategi Pendidikan2. Pengarang: Prof. Dr. Ahmad Sanusi3. Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung4. Tahun Terbit: 2014

RESENSI BUKU

1. Resensi secara umumBuku Pembaharuan Strategi Pendidikan membahas mengenai filsafat, manajemen dan arah pembangunan karakter bangsa yang dilakukan melalui suatu proses pendidikan. Zaman yang terus berubah, menuntut dunia pendidikan untuk mampu menjawab setiap tantangan yang muncul. Untuk merespon berbagai perubahan tersebut diperlukan suatu strategi yang tepat. Formulasi adanya strategi yang tepat tersebut menjadi keharusan bagi dunia pendidikan. Berbagai tinjauan strategis tentang hal di atas dibahas dengan jelas dan sistematis pada buku ini.Buku ini terdiri dari 8 bab yang saling terkait. Pada bab 1 dibahas mengenai Manajemen Strategik Sistem Pendidikan. Bab 1 ini mengupas mengenai dasar-dasar manajemen strategis, realita kondisi umum dunia pendidikan di Indonesia, kerangka manajemen strategik, dan beberapa teori praktis mengenai belajar dan budaya masyarakat Indonesia. Pada bab 2 diulas mengenai Manajemen Strategik dan Manajemen Mutu dalam Pendidikan. Bab 2 ini mengupas kajian mendasar mengenai sistem manajemen strategik Balanced Scorecard dan kaitannya dengan manajemen strategik. Setelah itu pada bahasan berikutnya dipaparkan kajian yang lebih mikro mengenai aspek-aspek pendidikan yaitu, manajemen kesiswaan, masalah mutu pendidikan, dan upaya untuk memperbaiki mutu sekolah.Pada bab 3, pembaca dipaparkan mengnenai konsep dasar dan praktis mengenai kajian filsafat pendidikan. Hal uni dari kajian bab 3 ini adalah penambahan kata alternatif. Selain membahas tentang peran dan fungsi filsafat pendidikan serta penggunaan/penrapannya dalam kondisi riil saat ini, bab ini menawarkan suatu konsep filsafat pendidikan alternatif yang akan memberikan perspektif lain bagi para praktisi pendidikan dalam menerapkan kajian filsafat pendidikan di dunia pendidikan dewasa ini.Bab 4 membahas mengenai salah satu aspek penting, yaitu tata nilai, pada bab ini dikaji hubungan antara nilai dengan tiga komponen lainnya, yaitu sistem hidup, karakter dan perilaku. Namun output dan outcome sekolah sebagai salah satu institusi pembentuk nilai dengan berbagai strateginya tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya suatu kepemimpinan yang kuat dan kreativitas yang baik. Oleh akrena itu, pada Bab 5 dipaparkan kajian mengenai aspek kepemimpinan dan kreativitas yang mengupas mengenai pentingnya gagasan dan kreativitas dan kearifan seorang pemimpin di lingkungan pendidikan. Selain itu, pembaca dikenalkan pada berbagai kebiasaan orang-orang kreatif dan mengenal berbagai strategi kepemipinan, sehingga dapat lebih tepat memilih tipe dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan pendidikan dan strategi yang diterapkan.Pada bab 6, diulas kembali mengenai teori belajar dan kaitannya dengan intelegensia manusia yang sangat berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak manusia. Kajian belajar dan optimalisasi otak ini sangat diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan dan kecenderungan pendidikan yang juga disajikan pada akhir bab 6 ini. Pada akhir aspek teoretis, yaitu bab 7, penulis memaparkan mengenai kajian kondisi mutakhir realitas pendidikan di Indonesia. Tinjauan yang dilakukan ada pada aspek pendidik, tenaga kependidikan, guru dan proses berfikir kreatifnya, serta pada aspek pembelajaran.Pada bab terakhir (bab 8), disajikan beberapa studi kasus dan upaya pemecahan masalah terkait dengan manajemen strategik pendidikan. Terdapat enam studi kasus, yaitu penerapan Balanced Scorecard, Kebijakan Publik dan Kinerja Birokrasi Pendidikan dalam kompleksitas pembangunan, paradigma sosial, sains, pendidikan, dan belajar

2. Resensi BABa. Bab 1Pada bab 1, dijelaskan mengenai fungsi manajemen strategik dalam rangka menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan, merujuk pada teori Tom Peter tentang Surfing on Chaos, penulis berargumen bahwa konsep yang disajikan dalam teori tersebut dapat menjadi solusi berbagai permasalahan yang terjadi. Di sisi lain, berbagai dinamika dan perubahan terus terjadi di Indonesia pada berbagai aspek. Pada saat ini dikenal konsep pembaharuan administrasi negara yang dikenal dengan terminologi responsive public policy, reinventing government, dan agent of change and development. Meski demikian pembaharuan tersebut belum memberikan dampak perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik termasuk bagi dunia pendidikan. Hasil dari pengamatan terhadap berbagai dinamika tersebut menggunakan kaidah manajemen strategik, balanced scorecard, dan segi kebijakan publik dan perencanaan strategik serta menggunakan teori surfing of chaos dan blue ocean strategy, penulis menyimpulkan bahwa sistem pendidikan mencakup beberapa aspek yaitu:i. Berbagai suasana dan tingkat satuan penyelenggaraii. Berbagai input (identitas, karakteristik dan kualifikasinya, siswa, guru, dsb)iii. Berbagai interelasi (fungsional dan struktural berikut kewenangan hukumnya secara formal dan informal)iv. Berbagai proses dan komunikasi (psikologis, sosial budaya, birokratik dan yuridisnya)v. Berbagai output (kognitif, afektif, konatif, kegiatan ui coba, dsb)vi. Berbagai outcome (finansial dan non finansial)Mengenai manajemen strategik, penulis mengenalkan konsep upward dan downward spiral-dynamics yang dikenalkan oleh Tom Peter. Pada era downward spiral (1979-1986) terjadi resesi ekonomi Amerika Serikat yang melahirkan unsur-unsur perubahan inovatif sehingga dikenal istilah upward spiral dynamics yang terjadi setelah tahun 1987 yang ditandai dengan perubahan radikal pada konsep ekonomi dan hubungan industrial dan merupakan salah satu bagian/fragmen dari lahirnya berbagai aliran manajemen strategis yang terus berkembang hingga saat ini.Pada bagian selanjutnya penulis memaparkan berbagai kondisi umum dunia pendidikan di Indonesia baik yang berasal dari internal institusi pendidikan maupun dari lingkungan eksternal institusi pendidikan. Sebagai sebuah ekosistem pendidikan, perubahan baik di lingkungan internal maupun eksternal tersebut akan mempengaruhi input, proses dan output bahkan lebih jauh lagi outcome dari pendidikan di Indonesia. Singkatnya, perubahan strategik pada dunia pendidikan mustahil akan terlaksanan dengan baik tanpa adanya dukungan dari sektor lain.

b. Bab 2-Manajemen Strategik dan Manajemen MutuManajemen strategik yang lahir saat terjadi resesi ekonomi di AS pada tahun 1979 membawa berbagai perubahan di berbagai sektor termasuk pendidikan. Secara mendasar, terdapat dua prinsip dari manajemen strategis yang perlu dipahami, yaitu:i. Ada kajian berkesinambungan terhadap berbagai kondisi internal dan eksternal dan mengarahkan analisis (SWOT) tersebut untuk memahami posisi komparatif dan kompetitif organisasi sehingga bisa dikembangkan strategi yang tepatii. Adanya pimpinan visioner, futuristik dan mampu menyusun skenario masa depan (intuitif). Selain itu harus ada kajian tentang kondisi-kondisi khusus yang dapat menjadi keungguland ari suatu organisasi (different and distinctive)Konsep mutu memiliki pemahaman sebagai berikut:i. Adanya standar tentang produk akhirii. Adanya unsur-unsur yang menunjukan perbedaan dan keunggulaniii. Adanya kepuasan atas mutu produk oleh pelangganiv. Adanya kesetiaan terhadap produk dari pelanggan dan stakeholderv. Adanya nilai tambah (added value)vi. Adanya harga kompetitifvii. Adanya komitmen internal organisasi untuk menerapkan contonuous improvement (kaizen)Bab ini menjelaskan mengenai aplikasi praktis Balanced Scorecard (BSC) dalam dunia pendidikan. Konsep Kaplan dan Norton (1995) tentang BSC menjelaskan bahwa terdapat suatu keterkaitan anara manajemen strategik pada level Visi-Misi-Strategi dengan kinerja Pembelajran dan Pertumbuhan, Proses Bisnis Internal, Kepuasan Pelanggan, dan Finansial. Yang apabila diejawantahkan dalam dunia pendidikan maka akan dikenal konsep BSC yang terdiri dari Guru dan Tenaga Kependidikan serta karyawan sekolah sebagai aspek pembelajran dan pertumbuhan, Aturan dan Kurikulum sebagai Proses Bisnis Internal, Murid, Orang Tua dan Stakeholder sebagai pelanggan, dan output serta kinerja sekolah sebagai aspek finansial. Pada hal ini saya kurang sependapat dengan paparan penulis mengenai adaptasi BSC pada dunia pendidikan yang digambarkan pada skema gambar 2 halaman 37.c. Bab 3-Filsafat Pendidikan AlternatifFilsafat pendidikan alternatif yang ditawarkan oleh penulis mencakup aspek fungsi pendidikan. Sebagai prinsip dasar, mendidik yang benar adalah membangun dan mengembangkan:i. Kesadaran diriii. Kesadaran bersamaiii. Makna kesadaran-kesadaran itu dalam konteks lingkungan alam dan lingkungan sosial-ekonomi-politik-sains-teknologi-budaya di hadapan Allah SWT.Secara ringkas, isi dalam didikan dan sistem pendidikan mencakup berbagai bidang dan mata pelajaran dalam ilmu kealaman, kimia, ilmu hayat, ilmu tubuh manusia, ilmu kemanusiaan, ilmu kemasyarakatan, dan teknologi. Jika hal itu semua boleh menjadi pilihan strategik pembelajar sesuai dengan bakat dan minat utamanya, maka belajar konten lain, yaitu ilmu tauhid, ilmu syariah, adalah wajib hukumnya bagi setiap pembelajar dewasa. Filasafat mendidik dan pendidikan haruslah berbasis dan berbobot nilai, atau kata sementara ahli, mendidik dan pendidikan haruslah vlaue-based, even mega-value based. Baik didaktiknya maupun sistem penilaiannya bersifat natural professional. d. Bab 4Pada konsep nilai, terdapat suatu pendekatan yang digunakan oleh penulis, yaitu RLS atau Real Life System. Sebagai manusia, kita hanya mengetahui sebagian kecil saja tentang unsur-unsur esensial bagi hadirnya hidup. e. Bab 5f. Bab 6g. Bab 7h. Bab 8