slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

96
RINGKASAN BUKU PARADIGMA BARU KEWARGANEGARAAN Oleh: Gita Aprilonia IA S1 Keperawatan

Upload: gita-aprilonia

Post on 17-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

RINGKASAN BUKU PARADIGMA BARU KEWARGANEGARAAN

Oleh:Gita Aprilonia

IAS1 Keperawatan

Page 2: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 1PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DAN IDEOLOGI NASIONAL

Pancasila sebagai dasar negara namun interprestasi dan perluasan maknanya ternyata digunakan untuk kepentingan kekuasaan yang silih berganti. Kesepakatan bangsa terwujud kembali pada masa kini yaitu dengan keluarnya ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasilasebagai dasar negara. Pasal 1 ketetapan tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Kesatuan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Page 3: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideology Negara Republik Indonesia. Akan tetapi, mengkaji Pancasila secara mendalam perlu diawali dengan pendekatan filsafat.

Demikian uraian sebagai berikut :1. Pancasila Dalam Pendekatan Filsafat2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara3. Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara4. Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Nasional5. Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan

Bernegara

Page 4: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

A. PANCASILA DALAM PENDEKATAN FILSAFAT

1. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila Nilai-nilai yang merupakan perasaan dari nilai-nilai

Pancasila tersebut adalah : Nilai Ketuhanan Nilai Kemanusiaan Nilai Persatuan Nilai Kerakyatan Nilai Keadilan

Page 5: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu :Berguna ( useful )Keyakinan ( belief )Memuaskan ( statisfying )Menarik ( interesting ) Menguntungkan ( profitable )Menyenangkan ( pleasant )

Page 6: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Menurut Prof. notonegoro, nilai ada 3 ( tiga ) macam, yaitu : Nilai materiil, sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk

melaksanakan kegiatan Nilai kerohanian, yang dibedakan menjadi empat ; -nilai kebenaran bersumber pada akal pikiran menusia (

rasio, budi) -nilai estetika ( keindahan ) bersumber pada rasa manusia -nilai kebaikan / moral bersumber pada kehendak keras,

nurani manusia Nilai religius ( ketuhanan ), bersifat mutlak bersumber pada

keyakinan manusia

Page 7: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Menurut Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi dalam delapan kelompok :

a. Nilai ekonomis ( ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua

benda yang dapat dibeli )b. Nilai kejasmanian ( membantu pada kesehatan, efisiensi,

keindahan dan kehidupan badan )c. Nilai hiburan ( nilai permainan )d. Nilai sosial ( berasal dari keutuhan kepribadian dan sosial )e. Nilai watak ( keseluruhan dan keutuhan kepribadian dan sosial ) f. Nilai estetis ( nilai keindahan dalam karya seni )g. Nilai intelektual ( nilai pengetahuan )h. Nilai keagamaan

Page 8: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Max Scheller mengatakan nilai-nilai itu sama seluruhnya dan tidak sama tingginya. Menurut tinggi rendahnya, nilai dapat dikelompokkan dala tingkatan sebagai berikut :

• Nilai-nilai kenikmatan• Nilai-nilai kehidupan• Nilai-nilai kejiwaan• Nilai-nilai kerohanian

Page 9: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Mewujudkan Nilai Pancasila Sebagai Norma Bernegara

Norma agamaNorma moral(etik)Norma kesopananNorma hukum

Page 10: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat

Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut :Etika Sosial dan BudayaEtika Pemerikasaan dan PolitikEtika Ekonomi dan BisnisEtika Penegakan Hukum yang BerkeadilanEtika Keilmuwan dan Disiplin Kehidupan

Page 11: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Landasan Yuridis dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Kedudukan pokok Pancasila bagi negara adalah sebagai dasar negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketentuan Pembukaan UUD 1945.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan yang yuridis formal karena telah tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam hal ini UUD 1945 pada bagian Pembukaan Alinea IV.

Page 12: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan 1945, dieksplorsikan pada dimensi-dimensi yang melekat padanya :

Dimensi realitasnya, nilai terkandung dalamnya kekonkritasi yang tercermin objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Dimensi idealitasnya, dimensi ini bukan hanya sekedar otopi tanpa makna, melainkan diobjektifkan sebagai sebuah “kata kerja” untuk menggairahkan masyarakat dan terutama para penyelenggara negara menuju hari esok.

Dimensi fleksibelitasnya, dalam artian Pancasila bukan barang beku, bukan bahan tafsiran baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus berubah. Pancasila relevan dan funsional sebagai tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 13: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai cita-cita hukum memiliki dua fungsi, yaitu :Fungsi regulatif, artinya cita hukum menguji apakah hukum yang dibuat adil atau tidak bagi masyarakat.Fungsi konstitutif, artinya fungsi yang menetukan bahwa tanpa dasar hukum maka hukum yang dibuat akan kehilangan maknanya sebagai hukum.

Page 14: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

1. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata idea yang berarti

gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos berarti ilmu. Berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide. Berikut ini beberapa pengertian tentang ideologi ;

Page 15: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideologi BangsaKetetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi negara dan bangsa Indonesia adalah sebagaimana tertuang dalam ketetapan MPR No. XVIII / MPR / 1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II / MPR / 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa )dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai dasar negara.

Page 16: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

E. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Perwujudan Ideologi Pancasila Sebagai Cita-Cita

BernegaraPerwujudan Pncasila sebagai Kesepakatan atau Nilai

Integritas Bangsa

Page 17: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

F. PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA

Misi pertama penyelenggaraan bernegara adalah pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melaksankan dan mengamalkan Pancasila secara konsisten yaitu :

• Pengamalan secara objektif adalah melaksanakan dan menaati peraturan perundang-undangan sebagai norma hukum negara yang berlandaskan pada Pancasila.

• Pengamalan secara subjektif adalah dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam tingkah laku pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 18: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 2IDENTITAS NASIONAL

A. HAKIKAT BANGSA

Bangsa Dalam Arti Sosiologis Antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuannya tersebut merasa satu kesatuan ras,bahasa, agama, dan adat istiadat.Bangsa Dalam Arti Politis adalah masyarakat yang dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan dalam. Jadi, mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu negara.Cultural Unity Dan Polical Unity. Bangsa pada dasarnya memiliki dua arti yaitu dalam pengertian kebudayaan dan politik kenegaraan. Cultural unity adalah bangsa dalam artian antropologi / sosiologi, sedangkan political unity adalah bangsa dalam pengetian politik kenegaraan.Proses Pembentukan Negara. Secara umu dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model ortodoks dan mutakhir. Ortodoks adalah bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara lain.

Page 19: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. IDENTITAS NASIONAL

Faktor Pembentukan Identitas Bersama Identitas Cultural Unity Atau Identitas

Kesukubangsaan Identitas Politcal Unity Atau Identitas Kebangsaan

Page 20: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Identitas Politcal Unity Atau Identitas Kebangsaan

1. Arti Negara Pengertian negara dari pendapat para ahli, anatara lain sebagai berikut.

Georg Jellinek, organisasi sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

Kraenburg, organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

Roger F. Soultau, alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

Soenarko, oraganisasi kekuasaan masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign.

Geoerg Wilhelm Fredrich Hegel, organisasi kesusialaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan indivudual dan kemerdekaan universal.

R. Djokosoetono, organisasi masyarakat atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Page 21: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Unsur-Unsur Negara

Unsur-unsur negara, yaitu :Rakyat, orang yang bertempat tinggal diwilyah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.Wilayah, daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat negara.Pemerintah yang berdaulat, adanya penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.

Page 22: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Teori Terjadinya Negara Proses Terjadinya Negara secara Teoritis• Teori Hukum Alam, teori ini merupakan hasil

pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dan Aristoteles.

• Teori Ketuhanan, teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besarr di dunia, yaitu Islam dan Kristen. Teori ini dipengaruhi oleh paham keagamaan.

• Teori Perjanjian, teori ini muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan Tuhan.

Page 23: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

4. Fungsi Dan Tujuan Negara Fungsi negara merupakan gambaran dari apa yang dilakukan negara untuk

mencapai tujuannya. Beberapa fungisi menurut para ahli, antara lain:• John Locke, Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturanFungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturanFungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang• Montesquieu :Fungsi Legislatif, untuk membuat undang-undang.Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan undang-undang.Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati atau

disebut juga dengan trias politika.

Page 24: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

• Van Vollen HovenRegeling, membuat peraturan.Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan.Rechtspraak, untuk mengadili.Politie, fungsi untuk ketertiban dan keamanan. • GoodnowPolicy Making, kebijakan negara untuk waktu tertentu bagi

masyarakat.Policy Executing, yaitu kebijakan yang harus dilakasanakan agar

tercapainya policy making.

Page 25: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

1. Hakikat Negara Indonesia Menurut Ir. Soekarno, yang dimaksud bangsa

Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah Nusantara dari ujung Barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke) yang memiliki “Le desire d’etre ensamble” yang telah menjadi satu.

Page 26: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Proses Terjadinya Negara Indonesia

Secara teoritis, perkembangan negara Indonesia terjadi sebagai berikut :

Adanya pengakuan akan hak setiap setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya, bangsa Indonesia memiliki tekad yang kuat untuk menghapus penindasan dan penjajahan suatu bangsa lain.

Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Terjadinya negara Indonesia akibat kehendak bersama seluruh

bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara

yang meliputi tujuan negara, dan dasar negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, dan UUD negara.

Page 27: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Cita-Cita, Tujuan, dan Visi Negara IndonesiaBangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Alinea II Pembukaan UUD 1945, yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Page 28: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, yaitu : Bahasa nasional / bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.

Berawal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahsa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Bendera negara yaitu Sang Merah Putih. Merah berarti berani dan putih berarti suci.

Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.

Lambang negara yaitu Garuda Pancasila. Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara.

Page 29: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 3

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN 1. Warga Negara

Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu negara. Istilah warga negara merupakan terjemahan kata “citizen” yang mempunyai arti sebagai berikut :

Warga negara Petunjuk dari sebuah kota Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah

air Bawahan / kawula

Page 30: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. KewarganegaraanKewarganegaraan dalam artian Yuridis dan

SosiologisKewarganegaraan dalam artian formil dan

materiil

Page 31: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA

1. Penentu Warga NegaraDalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas ius soli san asas ius sanguinis. Ius artinya hukum / dalil. Soli artinya negeri / tanah. Asas ius soli, menyatakan bahwa negara seseorang ditentukan dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan.Asas ius sanguinis, menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari orang tersebut

Page 32: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Warga Negara IndonesiaNegara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Ketentuan tersbut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut;Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.Hal-hal yang mengenai warga negara dan penduduk di atur dengan undang-undang.

Page 33: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Ketentuan Undang-Undang Mengenai Warga Negara IndonesiaSejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sampai saat ini, undang-undang yang mengatur perihal kewarganegaraan sebagai berikut :

a. Undang-Undang No. 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara.

b. Undang-Undang No. 6 Tahun 1947 tentang Perubahan atas Undan-Undang No. 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara.

c. Undang-Undang No. 8 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu untuk Mengajukan Pertanyaan Berhubung dengan Kewarganegaraan Negara Indonesia.

d. Undang-Undang No. 11 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu lagi untuk Mengajukan Pertanyaan Berhubung dengan Kewargaan Negara Indonesia.

e. Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

f. Undang-Undan No. 3 Tahun 1976 tentang Perubahan atas Pasal 18 Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

g. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Page 34: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan NegaraWujud hubungan antar negara dengan negara pada umunya berupa peranan (role). Wujud antara warga negara dengan negara terletak pada tugas apa yang dilakukan sesuai dengan peranan status yang dimiliki. Peran pasif, kepatuhan warga negara peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peran aktif, merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Page 35: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak-hak warga negara yaitu :• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.• Hak membela negara.• Hak berpendapat.• Hak kemerdekaan memeluk agama.• Hak dan kewajiban dalam membela negara.• Hak untuk mendapatkan pengajaran.• Hak untuk mengembangkan dan memajukan budaya nasional Indonesia.• Hak ekonomi / hak mendapatkan kesejahteraan sosial.• Hak untuk mendapatkan jaminan keadilan sosial.• Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, yaitu :• Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan.• Kewwajiban membela negara.• Kewajiban dalam mempertahankan negara.

Page 36: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 4NEGARA DAN KONSTITUSI

A. KONSTITUSIONALISME

1. Gagasan Tentang Konstitusional Gagasan bahwa kekuasaan negara harus dibatasi serta hak-hak dasar rakyat dijamin

dalam suatu konstitusi negara dinamakan konstitusionalisme.

Page 37: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Negara KonstitusionalNegara konstitusional tidak cukup hanya memiliki konstitusi, tetapi negara tersebut juga harus menganut gagasan tentang konstitusionalime. Itu merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu negara harus mampu memberi batasan kekuasaan pemerintahan serta memberi perlindungan pada hak-hak dasar warga negara.

Page 38: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. KONSTITUSI NEGARA1. Pengertian Konstitusi

Konstitusi berasal dari istilah bahasa Prancis “constituer” yang artinya membentuk. Konstitusi bisa berarti pula peraturan dasar (awal) mengenai pembentukan negara. kata konstitusi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut : (1) segala ketentuan dan aturan mengenai ketenagaan; (2) undang-undang dasar suatu negara.

Page 39: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Kedudukan KonstitusiKonstitusi menjadi barometer hukum negara dan bangsa yang syarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu. Meskipun konstitusi yang ada dalam dunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya mereka mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu :

Konstitusi sebagai hukum dasar, dasar adanya, sumber kekuasaan bagi setiap lembaga negara, dan mengatur kekuasaan badan legislatif. Maka UUD merupakan dasar adanya dan sumber bagi isi aturan yang ada dibawahnya.

Konstitusi sebagai hukum tertinggi, dalam hukum negara terdapat aturan-aturan yang mana konstitusi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.

Gagasan konstitusionalisme menyatakan bahwa konstitusi di suatu negara memiliki sifat membatasi kekuasaan pemerintah dan membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin warga negara.

Page 40: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Isi, Tujuan, dan Fungsi Konstitusi Negara Tujuan dari perubahan konstitusi adalah :a. Memberi pembatasan sekaigus pengawasan

terhadap kekuasaan,b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa

itu sendiri,c. Memberi batasan ketetapan bagi penguasa

Page 41: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Fungsi dari konstitusi negara (Jimly Asshiddiq, 2002), adalah :1. Fungsi penentu dan pambatas kekuasaan suatu negara,2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara,3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara

dengan warga negara,4. Fungsi pemberi / sumber legitimasi terhadap kekuasaan

negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara,

5. Fungsi penyalur dan pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli,

6. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu,7. Sebagai sarana pengendalian masyarakat,8. Sebagai saranaperekayasaan dan pembaruan masyarakat.

Page 42: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA INDONESIA

1. Konstitusi yang Pernah Berlaku Di Indonesia Dalam sejarahnya, sejak Proklamasi 17 Agustus 1945

hingga sekarang berlaku tiga (3) macam undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu :

Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945.

Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS.

Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950.Periode 5 Juli 1959 – sekarang kembali berlaku UUD 1945.

Page 43: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Proses Amandemen UUD 1945 Amandemen (Inggris) artinya perubahan.

Mengamandeman artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Istilah perubahan konstitusi mencakup dua pengertian, yaitu :

a. Amandemen konstitusi, peruban yang dilakukan merupakan addendum atau sisipan dari konstitusi asli. Jadi, konstitusi yang asli tetap berlaku.

b. Pembaruan konstitusi, perubahan yang dilakukan adalah “baru” secara keseluruhan. Jadi, yang berlaku adalah konstitusi yang baru yang tidak lagi berkaitannya dengan konstitusi lama atau asli.

Page 44: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 Pembukaan UD 1945 menagndung pokok-pokok pikiran.

Pokok pikiran ini merupakan pancaran dari Pnacasila, yaitu :Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan selruh tumpah darah Indonesia dengan bedasar atas persatuan.Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas asas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esamenurut dasar kemnusiaan yang adil dan beradab.

Page 45: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

1. Bentuk Negara Kesatuan Negara kesatuan adalah negara yang bersusunan

tunggal. Suatu bentuk negara yang tidak terdiri dari negara-negara bagian atau negara yang di dalamnya tidak terdapat daerah yang bersifat negara. di dalam negara kesatuan, kekuasaan mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintahan pusat inilah yang memutuskan segala sesuatu yang terjadi dalam negara.

Page 46: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Bentuk Pemerintahan Republik Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik bukan monarki / kerajaan. Negara Indonesia pernah mengalami perubahan, yaitu dari negara kesatuan menjadi negara serikat. Hal ini terjadi anatara Desember 1949 sampai Agustus 1950.

Page 47: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Sistem Pemerintahan Presidensiil Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, yaitu :a. Badan legislatif / parlemen adalah satu-satunya badan yang

anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pilihan umum.b. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang partai politik yang

memenangkan pilihan umum.c. Pemerintah / kabinet terdiri atas para menteri dan perdana

menteri sebagai pemimpin kabinet.d. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat

bertahan seperti mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.

e. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintah.f. Sebagai imbalan parlemen dapat menjatuhkan kabinet, Kepala

negara dan membubarkan parlemen.

Page 48: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Ciri-ciri pemerintahan presidensiil, yaitu :Penyelenggaraan negara berada ditangan presiden.Kabinet dibentuk oleh presiden.Presiden tidak bertanggung jawab terhadap

parlemen.Presiden tidak dapat membubarkan parlemen

seperti dalam sistem parlementer.Parlemen memiliki kekuasaan legislatif sebagai

lembaga perwakilan.Presiden tidak berada di bawah pengawasan

langsung parlemen.

Page 49: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Kelebihan sistem presidensiil, adalah :Badan eksekutif labih stabil kedudukannya.Masa jabatan yang lebih jelas.Program kerja kabinet disesuaikan dengan

jangka waktu masa jabatan.Legislatif bukan tempat kaderisasi bagi jabatan

eksekutif.

Page 50: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Kelemahan sistem presidensiil, adalah :Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan

langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.

Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas.Keputusan / kebijakan publik umumnya hasil

tawar menawar sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Page 51: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

4. Sistem Politik Demokrasi Pembagian atas sistem politik demokrasi dan

sistem politik otoriter ini didasarkan pada:Kewenangan pemerintah terhadap aspek-aspek kehidupan warganya.Tanggung jawab pemerintah terhadap warganya.

Page 52: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 5DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

A. HAKIKAT DEMOKRASI1. Pengertian Etimologis Demokrasi Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi

berasal dari bahasa Yunani yaitu demos berarti rakyat dan cratos berarti pemerintahan / kekuasaan. Jadi, secara bahasa, berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Page 53: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Pengertian Terminologis DemokrasiBerikut ini beberapa pengertian tentang demokrasi, yaitu :

Harris Soche, demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.

Hendri B. Mayo, sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

Page 54: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

International Commission for Jurist, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarkan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertenggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.

C. F. Strong, suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.

Samuel Huntington, sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilu yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Page 55: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan. Menurut

Plato, pembagian bentuk pemerintahan adalah :a. Monarki, pemerintah dipegang tinggi oleh seseorang sebagai

pemimpin.b. Tirani, untuk menjalankan kepentingan pribadi.c. Aristokrasi, dipegang oleh kelompok untuk kepentingan rakyat.d. Oligarki, dipegang oleh kelompok dijalankan untuk

kepentingan kelompok itu sendiri.e. Demokrasi, dipegang oleh rakyat, dijalankan untuk

kepentingan rakyat.f. Mobokrasi, dipegang oleh rakyat dijalankan untuk kepntingan

rakyat banyak tetapi itu tidak berhasil dilakukan.

Page 56: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

4. Demokrasi Sebagai Sistem Politik Beberapa ahli menyatak bahwa demokrasi sebagai sistem politik,

yaitu : Hendri B. Mayo, demokrasi sebagai sistem politik merupakan

suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oelh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang didasarkan atas perinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

Samuel Huntington, menyatakan bahwa sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilu yang adil, jujur, dan berkala dan didalam sistem itu para calaon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Page 57: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

5. Demokrasi Sebagai Sikap HidupDemokrasi membutuhkan usaha yang nyata dari setiap warganya, sehingga mendukung pemerintahan / sistem politik demokrasi. Prilaku yang senantiasa bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya atau kultur demokrasi. Pemerintah demokratis membutuhkan kultur demokrasi untuk membuatnya performed (eksis dan tegak). Prilaku demokrasi ada dalam manusia itu sendiri, baik selaku warga negara maupun pejabat negara.

Page 58: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. DEMOKRATISASI

1. Nilai (Kultur) Demokrasi Menurut Hendri B. Mayo dalam Miriam Budiardjo (1990) menyebutkan

adanya delapan nilai demokrasi, adalah :a. Menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela,b. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat

yang selalu berubah-ubah,c. Pergantian penguasa dengan teratur,d. Penggunaan paksaan sedikit mungkin,e. Pengakuan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman,f. Menegakkan keadilan,g. Memajukan ilmu pengetahuan,h. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Page 59: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Menurut Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur / nilai demokrasi antara lain :

Toleransi, Kebebasan mengemukakan pendapat, Menghormati perbedaan pendapat, Memahami keanekaragaman dalam bermasyarakat, Terbuka dan komunikasi, Menjunjung nilai martabat kemanusiaan, Percaya diri, Tidak menggantung pada orang lain, Saling menghargai, Mampu menenangkan diri, Kebersamaan, Kesimbangan.

Page 60: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Lembaga (Struktur) Demokrasi Menurut Milliam Budiardjo (1997), lembaga-lembaga yang

diselenggarakan antara lain :a. Pemerintah yang bertanggung jawab.b. Dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan dan

kepentingan dalam masyrakat yang dipilih melalui pemilhan umum yang bebas dan rahasia.

c. Suatu organisasi pilitk yang mencakup lebih dari satu partai.

d. Pers dan media massa bebas untuk menyatakan pendapat.

e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi menusia dan mempertahankan keadilan.

Page 61: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Ciri-ciri Demokratisasi Ciri-ciri demokratisasi adalah sebagai berikut : Berlangsung secara evolusioner.

Demokrasi berlangsung dalam waktu yang lama, mengembangan nilai demokrasi dan membentuk lembaga-lembaga yang tidak dapat dilakukan secara cepat.

Proses perubahan secara persuasif dan koersif.Demokratisasi dilakukan bukan dengan paksaan, kekrasan dan tekanan. Proses menujunya dengan melibatkan musyawarah setiap negara.

Proses yang tidak pernah selesai.Dalam proses ini terjadi proses yang terus-menerus, demokrasi ialah suatu yang ideal yang tidak dapat tercapai.

Page 62: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Demokrasi DesaDemokrasi desa memilik 5 unsur / anasir, yaitu :• Rapat,• Mufakat,• Gotong-royong,• Hak mengadakan protes bersama,• Hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut

Page 63: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Demokrasi Pancasila Demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah

demokrasi Pancasila. Pancasila adalah ideologi nasional,yaitu seperangkat nilai yang dianggap baik, sesuai, adil, dan menguntungkan bangsa. Fungsi Pancasila sebagai berikut :

a. Cita-cita masyarakat yang selanjutanya menjadi pedoman dalam membuat dan menilai keputusan politik.

b. Alat pemersatu masyarakat yang mempu menjadi sumber nilai bagi proses penyelesaian konflik yang terjadi.

Page 64: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Perkembangan Demokrasi Indonesia Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah

Indonesia modern dapat ditelusuri pada sidang-sidang BPUPKI antara bulan Mai sampai Juli 1945. Ada kesamaan pandangan dan konsesus politik harus berdasarkan kerakyatan/kedaulatan rakyat / demokrasi.

Page 65: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. SISTEM POLITIK DEMOKRASI

1. Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia Sistem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur,

dan kelembagaan yang demokratis. Namun sejak awal pula, perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami masa pasang surut demokrasi, sesuai dengan konteks zamannya. Landasan negara Indonesia sebagai negara demokrasi sebagai berikut :

a. Pembukaan UUD 1945 pada alinea 4, yaitu “…maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara yang terbentuk dalam suatu susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat…”

b. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut ketentuan UUD.

Page 66: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Sendi-Sendi Pokok Sistem Politik Indonesia Adapun sendi-sendi pokok dalam sistem demokrasi politik Indonesia, yaitu : Ide kedaulatan rakyat, yang merupakan gagasan pokok dari demokrasi. Negara berdasarkan atas hukum, yang menganut hukum dalam artian

materiil (luas) untuk mencapai tujuan nasional. Bentuk republik, memperjuangkan realisasi kepentingan umum

(republika). Pemerintahan berdasarkan konstitusi, peraturan perundang-undangan

berlandaskan konstitusi / undang-undang dasar yang demokratis. Pemerintahan yang bertanggung jawab, bertanggung jawab atas segala

tindakan, kepada rakyat bahkan kepada Tuhan YME. Sistem perwakilan, menjalankan amanat rakyat untuk menyelenggarakan

gerakan kepemerintahan. Sistem pemerintahan presidensiil, presiden merupakan kepala negara

sekaligus kepala pemerintahan.

Page 67: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Mekanisme Dalam Sistem Demokrasi IndonesiaPokok-pokok dalam sistem politik demokrasi, ialah sebagai berikut :

Bentuk negara kesatuan dengan sistem otonomi yang luas. Bentuk negara republik. Kabinet / menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Parlemen terdiri dari dua (bikameral). Diselenggarakannya pemilu untuk pemilahan presiden. Sistem multipartai. Kekuasaan yudikatif yang dijalankan oleh MA. Lembaga negara lainnya berupa Badan Pemeriksaan Keuangan

(BPK), Komisi Yudisial

Page 68: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

4. Masa Depan Demokrasi Masa depan demokrasi bergantung pada persyaratan atau demokrasi perlu syarat

hidupnya. Setidaknya ada lima (5) kondisi yang diperlukan untuk kelancaran demokratisasi di negara-negara berkembang, yaitu :

a. Penguatan struktur ekonomi yang berbasis keadilan sehingga memungkinkan untuk mewujudkan prinsip kesederajatan warga negara.

b. Tersedianya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi kepentingan survive warga negara seperti pangan, kesehatan, dan kebuthan lainnya.

c. Kemapaman kesatuan dan identitas nasional sehingga tahan terhadap pembelahan dan perbedaan sosial politik warga.

d. Pengetahuan yang luas, pendidikan, kedewasaan, sikap toleransi dan sebagainya.e. Rezim yang terbuka dan bertanggung jawab.f. Pengakuan yang berkelanjutan dari negara demokratis.g. Masa depan demokrasi Indonesia sesungguhnya telah mendapat pijakan kuat atas

keberhasilan Orde Baru memajukan pendidikan dan kesehatan warga negara.

Page 69: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

E. PENDIDIKAN DEMOKRASI

Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi di bawah Rule of Law, yaitu :

• Perlindungan konstitusi, • Badan kehakiman yang bebas dan tidak

memihak,• Pemilu yang bebas,• Kebebasan untuk menyatakan pendapat,• Pendidikan kewarganegaraan.

Page 70: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 6

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM1. Pengertian Negara Hukum Negara hukum adalah negara yang

penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supermasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.

Page 71: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Negara Hukum Formil Dan Materiil Salah satu ciri dalam negara yang menganut

konstitusionalisme adalah pemerintahannya bersifat pasif, yang mana pemerintah hanya sebagai wasit / pelaksana dari berbagai keinginan rakyat. Jadi, negara hukum materiil dapat disebut welfare state adalah negara yng pemerintahannya memiliki keleluasan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.

Page 72: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Ciri-Ciri Negara Hukum Fredrich Julius Stahl memberikan ciri negara

hukum sebagai berikut :• Hak asasi manusia.• Pemisahan / pembagian kekuasaan untuk

menjamin hak asasi menusia yang biasa dekenal sebagai Trias Politika.

• Pemerintahan berdasarkan peratuaran-peraturan.

• Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Page 73: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Menurut Montesquieu negara yang paling baik adalah negara hukum, adapun pokok-pokok yang terkandung didalamnya :

• Perlindungan HAM.• Ditetapkannya ketatanegaraan suatu negara.• Membatasi dan kekuasaan wewenang organ-

organ negara.

Page 74: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

Menurut Prof. Sudargo Gautama mengemukakan tida unsur negara hukum, yaitu :

a. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, b. Asas legalitas,c. Pemisahan kekuasaan.

Menurut Magnis Suseno mengemukakan lima ciri negara hukum, yaitu :d. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai

dengan ketetapan sebuah undang-undang dasar.e. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang peling penting.f. Badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing dan taat pada

dasar hukum yang berlaku.g. Terdapat tindakan badan negara, masyarakat dan pengambilan

keputusan dilakukan oleh badan negara.h. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

Page 75: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. NEGARA HUKUM INDONESIA

1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia Landasan negara hukum Indonesia kita

temukan dalam bagian Penjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara sebagai berikut :

• Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas negara hukum,

• Sistem yang dipakai ialah konstitusional,

Page 76: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

• 2. Perwujudan Negara Hukum Di Indonesia Adapun tata perurutan perundang-undangan sebagai

berikut :• Undang-Undang Dasar 1945,• Ketetapan Mejelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia,• Undang-Undang.• Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang

(Perpu).

Page 77: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Hubungan Negara Hukum Dan Demokrasi Hubungan negara hukum antar demokrasi

dapat dinyatakan bahwa negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum. Ciri negara demokrasi tersebut ialah :

• Negara hukum,• Pemerintah dibawah kontrol nyata masyarakat,• Pemilihan umum yang bebas,• Prinsip mayoritas, dan• Adanya jaminan terhadap hak-hak demokrasi

Page 78: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. HAKIKAT HAK ASASI MENUSIA

1. Pengertian Hak Asasi Manusia Hak asasi manusia merupaka hak dasar yang

melekat dan dimiliki pada setiap menusia sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Haka asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah. HAM didasarkan pada pengakuan semua menusia bahwa semua menusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki derajat dan mertabat yang sama.

Page 79: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Macam Hak Asasi Manusia Berdasarkan hak asasi manusia, ciri pokok dari

hakikat hak manusia adalah :a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun

diwarisi.b. HAM berlaku untuk semua orang.c. HAM tidak boleh dilanggar.

Page 80: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA

Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia :• Perkembangan Hak Asasi Manusia pada Masa Sejarah• Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris• Perkembangan Hak Asasi Menusia di Amerika Serikat• Perkembangan Hak Asasi Menusia di Prancis• Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-

BangsaAtlantic Charter Tahun 1941• Hasil Sidang Majelis Umum PBB Tahun 1966

Page 81: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

E. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Pengakuan bangsa indonesia akan hak asasi manusia

Penegekan hak asasi manusiaKonvensi internasional tentang hak asasi

manusiaKeikutsertaan indonesia dalam konvensi

internasional

Page 82: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 7WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

1. Pengertian wawasan nusantaraSecara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Secara terminologis, ada beberapa pendapat, yaitu :a. Menurut Prof. Wan Usman, yaitu cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri

dan tanah arinya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

b. Menurut GBHN 1998, cara pendang dan sikap bangsa Indonesia mengenai dir dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

c. Menurut kelompok kerja wawasan nusantara untuk diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Page 83: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Hakikat wawasan nusantara Wawasan nusantara adalah “persatuan bangsa

dan kesatuan wilayah”. Bangsa Indonesia yang dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari segi kewilyahan bercorak nusantara, kita pandang merupakan satu kesatuan yang utuh.

Wawasan nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, sosial budaya, dan kesatuan pertahanan keamanan.

Page 84: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Kedudukan wawasan nusantara Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi

bangsa. Visi adalah keadaan / rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

Page 85: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. LATAR BELAKANG KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA

Segi Historis atau SejarahSegi Geografis dan Sosial BudayaSegi Geopolitis dan Kepentingan Nasiona

Page 86: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

C. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Geopolitik sebagai Ilmu Bumi PolitikPaham Geopolitik Bangsa Indonesia

Page 87: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. PERWUJUDAN WAWASAN NUSNTARA

Perumusan Wawasan NusantaraBatas Wilayah Negara Kesatuan Republik

IndonesiaUnsur Dasar Wawasan NusantaraTujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara

Page 88: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

E. OTOMONI DAERAH DI INDONESIA

• Kaitan wawasan nusantara dengan otonomi daerahDaerah otonom dalam hal ini daerah provinsi menganut asas dekonsentrasi. Asas rekonsentarsi adalah asas yang menyatakan adanya pelimpahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah

Page 89: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

BAB 8KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI

INDONESIA A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Terdapat tiga perspektif sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu :

1. Ketahanan nasional sebagai kondisi.2. Ketahanan nasional sebagai sebuah

pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara.

3. Ketahanan nasional sebagai doktrin.

Page 90: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

B. PERKEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA

1. Sejarah lahirnya ketahanan nasional Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada

awal tahun 1960-an pada kalangan militer. Kemudian terjadi gerakan komunis di Filipina, Malaya, Singapura. Semakin kuat gagasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam masyrakat dan bangsa masa akan datang. Setelah berakhirnya G 30 S PKI. Tantangan dan ancaman terhadap bangsa harus diwujudkan dalam bentuk ketahanan bangsa yang dimanifestasikan dalam bentuk tameng yang terdiri dari unsur ideologi.

Page 91: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Ketahanan nasional dalam GBHN Rumusan mengenai ketahanan nasional GBHN adalah

sebagai berikut :Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nsional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dielakkan dari hambatan.Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.Meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, keamanan, ekonomi.

Page 92: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONALGatra dalam ketahanan nasionalPenjelasan atas tiap Gatra dalam Ketahanan

Page 93: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

D. PEMBELAAN NEGARA

1. Makna Bela NegaraMembela negara merupakan kewjiban setiap warga, membela negara Indonesia adalah hak dan kewajiban dari setiap warga negara Indonesia. Hal ini tercantum secara jelas dalam Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 Perubahan Kedua yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara. Hal demikian tercantun dalam Pasal 30 UUD 1945 Perubahan Kedua bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

Page 94: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

2. Peraturan Perundang-Undangan Tentang Bela NegaraKetentuan / landasan hukum mengenai bela negara terdapat dalam batang tubuh UUD 1945 yaitu :

a. Pasal 27 ayat (3) 1945 Perubahan Kedua yang berbunyi “Setiap warga berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”

b. Pasal 30 UUD 1945 Perubahan Kedua yang secara lengkap

Page 95: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara Bela Negara Secara Fisik Bela negara secara nonfisik

4. Identifikasi ancaman terhadap bangsa dan negaraBentuk Ancaman

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa.

Page 96: slide presentasi resensi buku kaelan.pptx

E. INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA

1. Posisi Negara dalam Era Global2. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian Dunia