tugas referat migren

9
ETIOLOGI MIGREN Sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti faktor penyebab migrain, di duga sebagai gangguan neurobiologis, perubahan sensivitas sistem saraf da aktivasi sistem trigeminal-vaskular, sehingga migren termasuk dalam nyeri kapala primer. Diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi serangan migren yaitu : (1,2,3) - Faktor hormonal : Perubahan hormonal (estrogen dan progesteron) pada wanita selama siklus mnstruasi dapat berpengaruh terhadap serangan migren, timbulnya serangan beberapa saat sebelum, selama dan sesudah menstruasi. Prevalensi serangan migren yang berkaitan dengan menstruasi dari hasil peneliti didapatkan peningkatan frekuensi sejak dua hari sebelum menstruasi dan mencapai puncak pada dua hari pertama menstruasi. - Kelelahan fisik dan mental Pada beberapap pasien, timbulnya serangan secara temporal berhubungan dengan kelelahan yang disebabkan kegiatan fisik lama atau pekerjaan yang menggunakan pikiran “weekend headache” : pasien yang

Upload: viona-aprilia

Post on 30-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mm,

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS REFERAT MIGREN

ETIOLOGI MIGREN

Sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti faktor penyebab migrain, di

duga sebagai gangguan neurobiologis, perubahan sensivitas sistem saraf da

aktivasi sistem trigeminal-vaskular, sehingga migren termasuk dalam nyeri kapala

primer.

Diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi serangan migren yaitu : (1,2,3)

- Faktor hormonal :

Perubahan hormonal (estrogen dan progesteron) pada wanita selama siklus

mnstruasi dapat berpengaruh terhadap serangan migren, timbulnya serangan

beberapa saat sebelum, selama dan sesudah menstruasi. Prevalensi serangan

migren yang berkaitan dengan menstruasi dari hasil peneliti didapatkan

peningkatan frekuensi sejak dua hari sebelum menstruasi dan mencapai

puncak pada dua hari pertama menstruasi.

- Kelelahan fisik dan mental

Pada beberapap pasien, timbulnya serangan secara temporal berhubungan

dengan kelelahan yang disebabkan kegiatan fisik lama atau pekerjaan yang

menggunakan pikiran “weekend headache” : pasien yang tidak timbul

serangan walaupun dalam keadaan stress, setelah stress hilang atau rileks baru

timbul nyeri kepala. Hal ini disebabkan terjadinya vasodilatasi setelah

vasokonstriksi akibat stress.

- Trauma

Benturan kepala dapat menimbulkan gejala migren klasik pada anak – anak.

Trauma ringan kepala dan kerusakan pembuluh darah karena laserasi kulit

kepala atau oleh trauma tumpul diduga menyebabkan kerusakan pleksus

simpatikus periartrial, mengakibatkan terganggunya ikatan noradrenalin pada

Page 2: TUGAS REFERAT MIGREN

lapisan adventisian arteri dan berakibat meningkatkan kepekaan nyeri

terhadap keadaan dilatasi.

KRITERIA DIAGNOSIS MIGRAIN

Klasifikasi migren menurut International Headache Society (IHS) :

1. Migren sederhana atau migren tanpa aura (common migraine)

Nyeri kepala selama 4-72 jam tanpa terapi. Pada anak-anak kurang

dari 15 tahun, nyeri kepala dapat berlangsung 20-48 jam

Nyeri kepala minimal mempunyai dua karakteristik berikut ini :

Lokasi unilateral

Kualitas berenyut

Intensitas sedang sampai berat yang menghambat aktivitas

sehari-hari.

Di perberat dengan naik tangga atau aktivitas fisik rutin.

Selama nyeri kepala, minimal satu dari gejala berikut muncul :

Mual atau muntah

Fotofobia atau fonofobia

Minimal terdapat satu dari berikut :

Riwayat dan pemeriksaa fisik tidak mengarah pada kelainan

lain

Riwayat dan pemeriksaan fisik mengarah pada kelainan lain,

tapi telah disingkirkan dengan pemeriksaan penunjang yang

memadai (misalnya : MRI atau CT Scan Kepala)

Page 3: TUGAS REFERAT MIGREN

Diagnosis migren tanpa Aura :

Kriteria :

2 dari 4 karakteristik grup A

1 dari 2 karakteristik grup B

Grup A Grup B

1. Nyeri kepala unilateral 1. Terdapat nausea atau vomit

2. Nyeri kepala berdenyut 2. Terdapat fotofobia/fonofobia

3. Nyeri sedang atau berat dan dapat

menghambat/ mambatasi kegiatan

4. Nyeri diperberat oleh aktivitas fisik rutin,

seperti membungkuk atau naik tangga

2. Migren dengan aura (classic migraine)

Terdiri dari empat fase yaitu fase : prodormal, fase aura, fase nyeri

kepala dan fase postdormal.

Aura dengan minimal dua serangan sebagai berikut

Satu gejala aura mengindikasikan disfungsi CNS fokal (mis;

vertigo, tinitus, penurunan pendengaran, ataksia, gejala visual pada

hemifield kedua mata, disartria, diplopia, parestesia, paresis,

penurunan kesadaran)

Gejala aura timbul terhadap selama lebih dari 4 menit atau lebih

gejala.

Nyeri kepala

Sama dengan migrain tanpa aura

Diagnosis migren dengan aura :

Page 4: TUGAS REFERAT MIGREN

Kriteria :

3 dari 4 karakteristik

1. Satu atau lebih simptom aura reversibel

2. Simptom aura berlangsung lebih dari 4 menit

3. Aura yang tidak berakhir lebih dari 60 menit

4. Nyeri kepala mengikuti dalam 60 menit setelah aura berakhir

3. Migren tipe lain

Migren with prolonged aura

Memenuhi kriteri migren dengan aura tetapi aura terjadi selama lebih

dari 60 menit dan kurang dari 7 hari.

Basilar migren (Menggantikan basilar artery migriane)

Memenuhi kriteria migren dengan aura dengan dua atau lebih gejala

aura sevagai berikut : vertigo, tinitus, penurunan kesadaran, ataksia,

gejala visual pada hemifield kedua mata, disarteria, diplopia,

parestesia bilateral, paresis bilateral atau penurunan derajat kesadaran.

Migraine aura without headache ( menggantikan migraine equivalent

atau achepalic migraine)

Memenuhi kriteria migren dengan aura tetapi tanpa di sertai nyeri

kepala

Childhood periodic syndromes yang bisa menjadi precursor atau

berhubungan dengan migren

Benign paroxysmal vertigo of childhood

Episode disekuilibrium, cemas, seringkali nystagmus atau muntah

yang timbul secara sporadis dalam waktu singkat .

Pemeriksaan neurologis normal

Pemeriksaan EEG normal

Migraine infraction (menggantikan complicated migraine)

Page 5: TUGAS REFERAT MIGREN

Telah memenuhi kriteria migren dengan aura

Serangan yang terjadi sama persis dengan serangan sebelumnya, akan

tetapi defisit neurologis tidak sembuh sempurna dalam 7 hari dan atau

pada pemeriksaan neuroimaging di dapatkan infrak iskemik di daerah

yang sesuai.

Penyebab infark yang lain disingkirkan dengan pemeriksaan yang

memadai.

Aura merupakan gejala fokal neurologi yang komplek dan dapat timbul

sebelum, pada saat atau setelah serangan nyeri kepala. (2,4,6)

Serangan migren ada empat fase, antara lain :

1. Fase Prodrome : 1-24 jam, sebelum timbul nyeri kepala, tidak selalu timbul,

biasanya sulit dibedakan menjadi iritabel, hiperaktif atau depresi.

2. Fase aura : berlangsung 0-60 menit, dapat menjelang nyeri kepala atau

dengan nyeri kepala .

3. Fase sefalgia : berlangsung 4-72 jam, biasnya 60% unilateral, dan dapat

pindah kesisi lainnya. Nyeri kepala Bilateral tidak dapat menyingkirkan

diagnosa migren

4. Fase postdrome : pasca gejala nyeri kepala, berlangsung beberapa jam sampai

beberapa hari.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.DR. Mahar Marjono & Prof .DR. Priguna Shidharta. 2008. Neurologi

Klinis Dasar, Edisi 12. Dian Rakyat

2. Sylvia.A.Price & Lorraine M. Wilson.Patofisiologi , edisi 6 jilid 2 EGC

3. Perhimpunan dokter spesialis Saraf indonesia. 2006, Buku Pedoman Standar

Pelayanan medik (SPM) & Standar Operasional (SPO)

Page 6: TUGAS REFERAT MIGREN

4. Harsono. 2005. Kapita Selekta Neurologi, edisi kedua. Gajahmada University

Press. Yogyakarta.

5. Chawla, Jasvinder. Migraine Headache. Available at :

http://www.emedicine.medscape.com . Accessed on August 12th 2013.

6. Dahlem M., Podoll K. 2007. Migraine Headache. http://www.migraine-

aura.com/content/e27892/index_en.html\