tugas referat migren
DESCRIPTION
mm,TRANSCRIPT
ETIOLOGI MIGREN
Sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti faktor penyebab migrain, di
duga sebagai gangguan neurobiologis, perubahan sensivitas sistem saraf da
aktivasi sistem trigeminal-vaskular, sehingga migren termasuk dalam nyeri kapala
primer.
Diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi serangan migren yaitu : (1,2,3)
- Faktor hormonal :
Perubahan hormonal (estrogen dan progesteron) pada wanita selama siklus
mnstruasi dapat berpengaruh terhadap serangan migren, timbulnya serangan
beberapa saat sebelum, selama dan sesudah menstruasi. Prevalensi serangan
migren yang berkaitan dengan menstruasi dari hasil peneliti didapatkan
peningkatan frekuensi sejak dua hari sebelum menstruasi dan mencapai
puncak pada dua hari pertama menstruasi.
- Kelelahan fisik dan mental
Pada beberapap pasien, timbulnya serangan secara temporal berhubungan
dengan kelelahan yang disebabkan kegiatan fisik lama atau pekerjaan yang
menggunakan pikiran “weekend headache” : pasien yang tidak timbul
serangan walaupun dalam keadaan stress, setelah stress hilang atau rileks baru
timbul nyeri kepala. Hal ini disebabkan terjadinya vasodilatasi setelah
vasokonstriksi akibat stress.
- Trauma
Benturan kepala dapat menimbulkan gejala migren klasik pada anak – anak.
Trauma ringan kepala dan kerusakan pembuluh darah karena laserasi kulit
kepala atau oleh trauma tumpul diduga menyebabkan kerusakan pleksus
simpatikus periartrial, mengakibatkan terganggunya ikatan noradrenalin pada
lapisan adventisian arteri dan berakibat meningkatkan kepekaan nyeri
terhadap keadaan dilatasi.
KRITERIA DIAGNOSIS MIGRAIN
Klasifikasi migren menurut International Headache Society (IHS) :
1. Migren sederhana atau migren tanpa aura (common migraine)
Nyeri kepala selama 4-72 jam tanpa terapi. Pada anak-anak kurang
dari 15 tahun, nyeri kepala dapat berlangsung 20-48 jam
Nyeri kepala minimal mempunyai dua karakteristik berikut ini :
Lokasi unilateral
Kualitas berenyut
Intensitas sedang sampai berat yang menghambat aktivitas
sehari-hari.
Di perberat dengan naik tangga atau aktivitas fisik rutin.
Selama nyeri kepala, minimal satu dari gejala berikut muncul :
Mual atau muntah
Fotofobia atau fonofobia
Minimal terdapat satu dari berikut :
Riwayat dan pemeriksaa fisik tidak mengarah pada kelainan
lain
Riwayat dan pemeriksaan fisik mengarah pada kelainan lain,
tapi telah disingkirkan dengan pemeriksaan penunjang yang
memadai (misalnya : MRI atau CT Scan Kepala)
Diagnosis migren tanpa Aura :
Kriteria :
2 dari 4 karakteristik grup A
1 dari 2 karakteristik grup B
Grup A Grup B
1. Nyeri kepala unilateral 1. Terdapat nausea atau vomit
2. Nyeri kepala berdenyut 2. Terdapat fotofobia/fonofobia
3. Nyeri sedang atau berat dan dapat
menghambat/ mambatasi kegiatan
4. Nyeri diperberat oleh aktivitas fisik rutin,
seperti membungkuk atau naik tangga
2. Migren dengan aura (classic migraine)
Terdiri dari empat fase yaitu fase : prodormal, fase aura, fase nyeri
kepala dan fase postdormal.
Aura dengan minimal dua serangan sebagai berikut
Satu gejala aura mengindikasikan disfungsi CNS fokal (mis;
vertigo, tinitus, penurunan pendengaran, ataksia, gejala visual pada
hemifield kedua mata, disartria, diplopia, parestesia, paresis,
penurunan kesadaran)
Gejala aura timbul terhadap selama lebih dari 4 menit atau lebih
gejala.
Nyeri kepala
Sama dengan migrain tanpa aura
Diagnosis migren dengan aura :
Kriteria :
3 dari 4 karakteristik
1. Satu atau lebih simptom aura reversibel
2. Simptom aura berlangsung lebih dari 4 menit
3. Aura yang tidak berakhir lebih dari 60 menit
4. Nyeri kepala mengikuti dalam 60 menit setelah aura berakhir
3. Migren tipe lain
Migren with prolonged aura
Memenuhi kriteri migren dengan aura tetapi aura terjadi selama lebih
dari 60 menit dan kurang dari 7 hari.
Basilar migren (Menggantikan basilar artery migriane)
Memenuhi kriteria migren dengan aura dengan dua atau lebih gejala
aura sevagai berikut : vertigo, tinitus, penurunan kesadaran, ataksia,
gejala visual pada hemifield kedua mata, disarteria, diplopia,
parestesia bilateral, paresis bilateral atau penurunan derajat kesadaran.
Migraine aura without headache ( menggantikan migraine equivalent
atau achepalic migraine)
Memenuhi kriteria migren dengan aura tetapi tanpa di sertai nyeri
kepala
Childhood periodic syndromes yang bisa menjadi precursor atau
berhubungan dengan migren
Benign paroxysmal vertigo of childhood
Episode disekuilibrium, cemas, seringkali nystagmus atau muntah
yang timbul secara sporadis dalam waktu singkat .
Pemeriksaan neurologis normal
Pemeriksaan EEG normal
Migraine infraction (menggantikan complicated migraine)
Telah memenuhi kriteria migren dengan aura
Serangan yang terjadi sama persis dengan serangan sebelumnya, akan
tetapi defisit neurologis tidak sembuh sempurna dalam 7 hari dan atau
pada pemeriksaan neuroimaging di dapatkan infrak iskemik di daerah
yang sesuai.
Penyebab infark yang lain disingkirkan dengan pemeriksaan yang
memadai.
Aura merupakan gejala fokal neurologi yang komplek dan dapat timbul
sebelum, pada saat atau setelah serangan nyeri kepala. (2,4,6)
Serangan migren ada empat fase, antara lain :
1. Fase Prodrome : 1-24 jam, sebelum timbul nyeri kepala, tidak selalu timbul,
biasanya sulit dibedakan menjadi iritabel, hiperaktif atau depresi.
2. Fase aura : berlangsung 0-60 menit, dapat menjelang nyeri kepala atau
dengan nyeri kepala .
3. Fase sefalgia : berlangsung 4-72 jam, biasnya 60% unilateral, dan dapat
pindah kesisi lainnya. Nyeri kepala Bilateral tidak dapat menyingkirkan
diagnosa migren
4. Fase postdrome : pasca gejala nyeri kepala, berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof.DR. Mahar Marjono & Prof .DR. Priguna Shidharta. 2008. Neurologi
Klinis Dasar, Edisi 12. Dian Rakyat
2. Sylvia.A.Price & Lorraine M. Wilson.Patofisiologi , edisi 6 jilid 2 EGC
3. Perhimpunan dokter spesialis Saraf indonesia. 2006, Buku Pedoman Standar
Pelayanan medik (SPM) & Standar Operasional (SPO)
4. Harsono. 2005. Kapita Selekta Neurologi, edisi kedua. Gajahmada University
Press. Yogyakarta.
5. Chawla, Jasvinder. Migraine Headache. Available at :
http://www.emedicine.medscape.com . Accessed on August 12th 2013.
6. Dahlem M., Podoll K. 2007. Migraine Headache. http://www.migraine-
aura.com/content/e27892/index_en.html\