tugas perencanaan dan evaluasi program kesehatan 1.docx

33

Click here to load reader

Upload: pipid-ari-wibowo

Post on 11-Aug-2015

2.188 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

Metode NGT

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

METODE NGT (Nominal Group Technique)

OLEH ALIH JENIS KELAS B

KELOMPOK 8

1. AGUSTINA ZAHROTUN NISA’ 101111301

2. BASTIAN S. DHARMAWAN 101111308

3. DEWI PUTRI ARLADIN 101111315

4. NUR CHOLILAH 101111319

5. HARNILA PURWINDASARI 101111326

6. TRI PUTRI YUNDIARTI 101111343

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

Page 2: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan

suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh

(komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan  yang perlu

dilakukan di masa yang akan datang dan jelas tujuannya. Langkah-langkah

perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama dengan alur pikir siklus

pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah :

1. Analisis situasi

2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas

3. Menetapkan tujuan

4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik

5. Menyusun rencana operasional.

Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara berurutan

(sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi

sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin,

sehingga dapat diperoleh gambaran  tentang masalah kesehatan yang ada serta

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan

tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang

merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah

selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus

menentukan prioritas masalah-masalah tersebut.        

Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak

terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor

yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan

pelayanan kesehatan).

Menurut Abraham. L, masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara

harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik yaitu

jika rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut

dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif.

Page 3: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses

perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait,

termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi

betul-betul merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan

kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat

berperan aktif didalamnya.

Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat

saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit. Manager kesehatan

masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan

sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara

adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang

penting. Oleh karena itu perlu diketahui teknik-teknik analisis prioritas masalah

sehingga petugas kesehatan dapat menentukan masalah apa yang paling utama

diantara masalah-masalah yang ada.

Menurut Amrulloh (2011) ada banyak metode yang dapat digunakan dalam

penentuan prioritas masalah, namun metode yang lazim digunakan oleh puskesmas

atau instansi lain dalam menyusun program tahunan antara lain: Metode Hanlon,

Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment), Metode USG (Urgency,

Seriousness, and Growth), Metode CARL(Capability, Accesability, Readiness &

Leverage) dan Metode NGT (Nominal Group Technique).

Diantara metode-metode yang tersebut di atas, tentu mempunyai kelemahan

dan kelebihan masing-masing. Dalam makalah ini tidak semua metode tersebut

akan dijelaskan, namun hanya metode NGT yang akan dibahas lebih lanjut. Metode

NGT merupakan salah satu cara menetapkan prioritas penyelesaian masalah dengan

metode teknik scoring. Proses untuk metode NGT dilaksanakan dengan

memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan maslah yang dihadapi, serta

kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.

Page 4: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian metode NGT?

2. Bagaiman Langkah – langkah cara menentukan masalah mengunakan

metode NGT?

3. Bagaimanakah implementasi dari metode NGT prioritas penyelesaian

masalah?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mempelajari pengertian metode USG

2. Mempelajari langkah-langkah cara menentukan masalah menggunakan

metode USG

3. Mengetahui implementasi dari metode USG dari penentuan prioritas

masalah.

Page 5: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi NGT

Suatu keterampilan pokok yang harus dimiliki oleh para perencana

kesehatan ialah kemampuan memimpin proses dinamika kelompok untuk

identifikasi dan penentuan prioritas masalah dan urutan pemecahan masalah. Salah

satu proses dinamika kelompok yang harus dikuasai adalah Delbecq Technique atau

Nominal Group Technique (NGT) yang dilaksanakan melalui suatu forum

pertemuan dari para ahli, yaitu para ahli kesehatan dan kelompok perencana.

Nominal Group Technique (NGT) adalah salah satu quality tools yang

bermanfaat dalam mengambil keputusan terbaik. Dalam quality management,

metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari solusi

permasalahan, hingga memilih ide pengembangan produk baru. NGT adalah suatu

metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok, dengan cara

mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta, yang kemudian memberikan voting dan

ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah yang paling

banyak skor-nya, yang berarti merupakan konsensus bersama. Metode ini dapat

menjadi alternatif brainstorming, hanya saja konsensus dapat tercapai lebih cepat.

Teknik ini awalnya dikembangkan oleh Delbecq dan VandeVen, yang kemudian

diaplikasikan untuk perencanaan program pendidikan untuk orang dewasa oleh

Vedros.

Tujuan NGT yaitu :

1. Identifikasi masalah dan penentuan prioritas (Need Identification and Priority

Setting)

2. Pemilihan alternatif pemecahan masalah dan penentuan prioritas (Action

Definition and Priority Setting)

3. Melibatkan personel pada semua tingkatan organisasi dalam pengambilan

keputusan final

Teknik ini terdiri dari serangkaian aktivitas yang berurutan yaitu :

1. Menuliskan masalah atau pemecahan masalahnya, sesuai dengan tujuan

forum, tanpa diskusi atau tanya jawab (silent generation of ideas in writing)

Page 6: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

2. Membuat daftar atau melakukan listing hasil masalah yang telah ditulis oleh

forum sebelumnya

3. Mendiskusikan daftar masalah yang telah disusun

4. Membuat daftar dan pra-penentuan prioritas

5. Mendiskusikan hasil daftar dan pra-penentuan prioritas yang telah disusun

6. Penentuan prioritas berdasarkan hasil diskusi forum.

2.2 Langkah-langkah NGT

2.2.1 Langkah-langkah persiapan NGT

Langkah-langkah NGT adalah sebagai berikut:

1. Persiapan gugus tugas

Lakukan pembagian tugas sebelum pertemuan dimulai. Tentukan:

a. Pimpinan proses NGT

b. Penulis di flipchart

c. Pencatat skor

d. Pembaca hasil

2. Persiapan ruang pertemuan

Meja dan tempat duduk diatur seperti huruf U yang terbuka ujungnya (round table)

dimana pada ujung meja yang terbuka ditempatkan flipchart atau papan tulis.

3. Persiapan sarana atau peralatan

a. Daftar hadir atau absensi

b. Kertas flipchart atau papan tulis lengkap dengan alat tulisnya

c. Alat tulis di masing-masing meja

d. Kalkulator (jika perlu)

4. Persiapan peserta

a. Tentukan siapa saja orang yang akan diundang atau dilibatkan untuk

melaksanakan NGT.

b. Untuk tingkat Dinkes kabupaten yang harus dilibatkan antara lain para

Kasubdin dan Kasie.

c. Untuk tingkat Puskesmas yan harus dilibatkan antara lain Kepala

Puskesmas, dokter puskesmas, bidan, dan perawat.

d. Jumlah peserta 7-10 orang.

Page 7: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

2.2.2 Langkah-langkah inti NGT

1. Silent Generation of Ideas in Writing

Fasilitator mengutarakan pertanyaan atau masalah ke kelompok dalam bentuk

tertulis di kertas. Selanjutnya, masing-masing peserta diminta untuk

menuliskan seluruh ide yang muncul di kepalanya. Para peserta diminta untuk

bekerja secara independen, tanpa berdiskusi sama sekali dengan peserta lain.

Tahap ini membutuhkan sekitar 10 menit.

2. Recorded Round Robbin Procedure

Selanjutnya, fasilitator meminta peserta untuk berbagi ide-ide yang

sebelumnya sudah mereka tuliskan di kertas. Sang moderator menuliskan ide-

ide dari tiap peserta pada papan tulis, supaya semuanya dapat melihat. Ide yang

sama tidak disertakan, namun jika ada perspektif atau penekanan yang berbeda,

dapat dimasukkan. Lanjutkan proses ini hingga seluruh ide dari tiap peserta

dapat terdokumentasi. Pada tahap ini tidak ada diskusi atau debat, dan peserta

boleh menuliskan ide-ide baru yang muncul sepanjang proses. Tahap ini

membutuhkan sekitar 15-30 menit.

3. Serial Discussion of Ideas

Selanjutnya, peserta diminta untuk memberikan penjelasan yang lebih detail

mengenai ide-ide yang telah dikemukakan. Setiap peserta boleh mengajukan

komentar ataupun pertanyaan mengenai ide-ide tersebut, dan yang menjawab

tidak harus orang yang mengajukan ide tersebut. Intinya, fasilitator bertugas

untuk memastikan bahwa tiap peserta dapat memberikan kontribusi pada

diskusi, serta menjaga proses tetap netral, tanpa ada judgement atau serangan

ke pihak tertentu. Fasilitator juga bertugas supaya seluruh ide dapat dibahas

secara menyeluruh, dan tidak terpaku pada beberapa ide saja Tahap ini

membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.

4. Voting Priority

Tahap terakhir, masing-masing peserta memberikan voting terhadap ide-ide

yang ada. Sebelumnya, fasilitator harus menentukan terlebih dahulu kriteria-

kriteria yang digunakan untuk voting ide. Jadi, misalnya tiap peserta diminta

untuk memilih 5 ide terbaik dari daftar yang ada, kemudian mereka harus

Page 8: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

memberikan ranking prioritas bagi tiap ide tersebut. 1 untuk ide yang kurang

penting, hingga 5 untuk yang paling penting. Ide yang memperoleh skor paling

tinggi merupakan ide yang paling disukai dan disepakati bersama oleh

kelompok.

5. Discussion of Vote

Pada tahapan ini, didiskusikan lagi urutan prioritas masalah yang dihasilkan

dari langkah 4, unutk mendapatkan komentar dan masukan guna mencapai

kesepakatan bersama. Apabila masih ada yang kurang puas, maka langkah

nomer 4 bisa diulang kembali. Apabila urutan prioritas sudah disepakati, maka

proses NGT selesai dan hasil kesepakatan tersebut menjadi kepuasan final.

6. Silent Rerank and Rate of Priorities

Langkah ini merupakan langkah cadangan yang dipergunakan apabila hasil

langkah nomer 4 masih belum ada kesepakatan. Menetapkan urutan prioritas

pada langkah ini adalah final.

2.2.3 Menentukan prioritas masalah dengan metode NGT

2.2.4 Kelebihan dan kekurangan metode NGT

1. Keunggulan

a. menghasilkan ide yang lebih banyak dibandingkan dengan diskusi biasa

b. menyeimbangkan peran masing-masing individu, membatasi dominasi dari

orang yang punya pengaruh dalam kelompok

c. menghilangkan `persaingan` dalam kelompok juga tekanan untuk

`konformitas`

d. mendorong peserta untuk menyelesaikan masalah dengan constructive

problem solving

e. tiap peserta dapat memberikan prioritas idenya secara independent dan

tertutup

2. Kelemahan

a. Membutuhkan persiapan

b. hanya memfasilitasi untuk pencapaian satu tujuan saja. Satu pertemuan

hanya membahas satu topic

c. diskusi hanya terbatas, tidak seperti brainstorming yang menstimulasi

perkembangan dari ide-ide

Page 9: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx
Page 10: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Kalirungkut Surabaya

3.1.1 Geografis, Administrasi, Batas Wilayah dan Iklim

Puskesmas Kalirungkut terletak di Kecamatan Rungkut Kelurahan

Kalirungkut, dengan batas disebelah utara kecamatan Sukolilo, sebelah selatan

kecamatan Gunung Anyar, sebelah barat kecamatan Tenggilis dan sebelah Timur

kecamatan Penjaringan Sari. Puskesmas Kalirungkut terletak di wilayah Surabaya

timur di jalan raya yang mudah dijangkau transportasi umum. Luas wilayah kerja

Puskesmas Kalirungkut adalah 511,461 Ha yang terbagi dalam 3 kelurahan yaitu

Kelurahan Kalirungkut, Kelurahan Rungkut Kidul dan Kelurahan Kedung Baruk.

3.1.2 Demografi

Berdasarkan jumlah penduduk Riil di wilayah kerja Puskesmas Kalirungkut

tahun 2010 yaitu 52.087 jiwa yang terdiri dari laki-laki 26.147 jiwa dan perempuan

25.940 jiwa.

3.1.3 Visi dan Misi

3.1.3.1 Visi

Visi dari Puskesmas Kalirungkut adalah “Menjadikan Puskesmas

Kalirungkut sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang bermutu”

3.1.3.2 Misi

Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut di atas, maka Puskesmas

kalirungkutmenetapkan misi puskesmas sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan jangkauan program dan jangkauan wilayah

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai, demi kelancaran

pelayanan kepada masyarakat

3.1.4 Tujuan Puskesmas Kalirungkut

Tujuan yang ingin dicapai di Puskesmas Kalirungkut :

1. Terwujudnya peningkatan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

2. Terwujudnya peningkatan jangkauan program dan jangkauan wilayah

Page 11: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

3. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia

4. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai, demi kelancaran

pelayanan kepada masyarakat.

3.2 Analisis Situasi

Jumlah sarana kesehatan tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas

Kalirungkut adalah sebagai berikut : puskesmas pembantu 1, posyandu balita 51

posyandu, posyandu Usila 6 posyandu

1. Input

Input dalam pendekatan sistem meliputi 6M 2T 1I (Man, Money, Material,

Methode, Machine, Market, Technology, Time, Informasi)

2. Proses

Proses analisis situasi menggunakan pendekatan SWOT :

Page 12: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

O

1

ANALISA SWOT PUSKESMAS KALIRUNGKUT SURABAYA

Kategori Bobot (B) Nilai (N) Bobot

Faktor InternalStrength  Tingkat Pendidikan 5/53=0,09 1 0,09Kompetensi SDM 5/53=0,09 1 0,09Mesin lengkap 5/53=0,09 2 0,18Teknologi komputerisasi 4/53=0,07 2 0,14Kecanggihan Alat Kesehatan 4/53=0,07 2 0,14Informasi yang jelas dalam Pelayanan 4/53=0,07 1 0,07Jumlah SDM 4/53=0,07 1 0,07

Jumlah 0,78Weakness  

Ketersediaan obat dan BHP Pendukung 3/53=0,05 -1 -0,05Kontrol dan Pengawasan 3/53=0,05 -1 -0,05Sistem Pencatatan dan Pelaporan 4/53=0,07 -1 -0,07Subsidi biaya 3/53=0,05 -1 -0,05Beban kerja tinggi dan Overlapping 2/53=0,03 -2 -0,06Motivasi Kerja 3/53=0,05 -1 -0,05Gaji 4/53=0,07 -1 -0,07

Jumlah =53 -0,40S+W = 0,78+(-0,40)= 0,38

Faktor EksternalOpportunity    Kebijakan/peraturan 5/44=0,11 2 0,22Letak strategis 5/44=0,11 2 0,22Akses mudah 5/44=0,11 1 0,11Dekat tempat rujukan 5/44=0,11 2 0,22Banyak fasilitas kesehatan didaerah/luar 3/44=0,07 2 0,14Kemudahan Mengakses Info Promkes 4/44=0,09 2 0,18Tidak ada masyarakat yang buta huruf 4/44=0,09 2 0,18

Jumlah 1,27TreathPengetahuan Pasien 4/44=0,09 -1 -0,09Banyak fasilitas kesehatan didaerah/luar 5/44=0,11 -2 -0,22Adanya penduduk musiman 4/44=0,09 -2 -0,18

Jumlah=44 -0,49O+T=1,27+(-0,49)=0,78

Gambar Kurva :

Page 13: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

Penjelasan:

Dari Kurva analisis SWOT diatas menggambarkan situasi bahwa puskesmas

Kalirungkut berada pada kuadran I yakni merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy).

3. Output

Dari hasil analisis situasi ditemukan output berupa masalah yang ada di

organisasi, meliputi :

Nama Program Tahun

Page 14: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

2010 2011

Jumlah

populasiTarget Pencapaian

Jumlah

populasiTarget Pencapaian

bayi mendapat

ASI eksklusif

2430 75 % 0 1129 80 % 0.78 %

jumlah bumil

yang mendapat

90 tablet Fe

1314 85 % 13.97 % 785 90 % 14.81 %

jumlah

Kunjungan

Neonatus

1196 90 % 24.71 % 1129 88 % 28.99 %

jumlah

kunjungan bayi

2430 90 % 40.74 % 1289 82 % 32.28 %

jumlah bayi 6-

11 bulan yang

mendapat

vitamin A

100.000 SI 1x

pertahun

1196 85 % 73.97 % 1129 85 % 68.88 %

3.3 Penentuan Prioritas Masalah

Dari permasalahan diatas akan dilakukan penentuan prioritas masalah

menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang dilakukan oleh

anggota kelompok.

Data Pengambilan Prioritas Masalah

Page 15: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

NO MASALAHNILAI KRITERIA TOTAL

(UxSxG)U S G

1. Rendahnya Bayi

mendapat ASI eksklusif

2. Rendahnya Jumlah

bumil yang mendapat 90

tablet Fe

3. Rendahnya Jumlah

Kunjungan Neonatus

4. Rendahnya Jumlah

kunjungan bayi

5. Rendahnya Jumlah bayi

6-11 bulan yang

mendapat vitamin A

100.000 SI 1x pertahun

Langkah-langkah :

1. Membuat kode pada masalah

A = Rendahnya Bayi mendapat ASI eksklusif

B = Rendahnya Jumlah bumil yang mendapat 90 tablet Fe

C = Rendahnya Jumlah Kunjungan Neonatus

D = Rendahnya Jumlah kunjungan bayi

E = Rendahnya Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000

SI 1x pertahun

2. Perbandingan

U (Urgent) S (Serious) G (Growth)

Page 16: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

A/B = B

A/C = C

A/D = D

A/E = E

B/C = C

B/D = B

B/E = E

C/D = C

C/E = E

D/E = E

A/B = A

A/C = A

A/D = A

A/E = E

B/C = B

B/D = B

B/E = B

C/D = D

C/E = E

D/E = D

A/B = B

A/C = C

A/D = D

A/E = A

B/C = B

B/D = B

B/E = B

C/D = D

C/E = C

D/E = E

3. Total Skor

Variabel U S G Total

A

B

C

D

E

-

2

4

1

4

3

3

-

2

2

1

4

2

2

1

4

9

6

5

7

4. Ranking masalah

1 = Rendahnya Jumlah bumil yang mendapat 90 tablet Fe

2 = Rendahnya Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000

SI 1x

3 = Rendahnya Jumlah Kunjungan Neonatus

4 = Rendahnya Jumlah kunjungan bayi

5 = Rendahnya Bayi mendapat ASI eksklusif

3.5 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah

Page 17: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

Setelah diketahui prioritas masalah yang ada, selanjutnya melakukan

identifikasi penyebab timbulnya masalah yang terjadi pada rendahnya Jumlah

bumil yang mendapat 90 tablet Fe menggunakan metode diagram tulang ikan.

Langkah menggunakan diagram tulang ikan, meliputi :

1. Mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian

memadai mengenai masalah yang terjadi.

2. Semua anggota tim memberikan pandangan dan pendapat dalam

mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi.

Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan

pendapat dan pandangan setiap individu.

Tulang utama diagram ini berisi faktor penyebab masalah, misalnya

faktor manusia, faktor bahan dan alat kesehatan, faktor metode/teknologi,

faktor masyarakat/pasien dan faktor lingkungan kerja. Berikut uraian

kemungkinan penyebab masalah yang menimbulkan rendahnya jumlah bumil

yang mendapat 90 tablet Fe

Berdasarkan penentuan penyebab masalah yang telah

diuraikan, diketahui penyebab masalah yang menimbulkan rendahnya

jumlah bumil yang mendapat 90 tablet Fe, antara lain :

1. Man:

a. Di Puskesmas terdapat banyak tenaga kerja baru sehingga

kurang pengalaman tentang masalah rendahnya jumlah bumil

yang mendapat 90 tablet Fe yang ada di wilayah Puskesmas.

b. Peran kader yang kurang dalam menangani masalah

pemberian 90 tablet Fe pada bumil.

2. Methods

a. Metode promosi yang disampaikan kurang menarik, dapat

disebabkan kurangnya ketrampilan yang dimiliki yang

disebabkan tidak adanya kegiatan pelatihan mengenai

promosi kesehatan tenaga kerja.

b. Komunikasi dalam penyampaian informasi tentang

pentingnya tablet Fe bagi bumil kurang jelas.

3. Money

Page 18: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

a. Kurangnya kerja sama dengan pihak sponsor.

Gambar 2.6 Diagram Fish Bone pada Rendahnya Jumlah Bumil

yang Mendapat 90 Tablet Fe di Puskesmas Kalirungkut Surabaya

Berdasarkan diagram Fish Bone dapat diketahui akar penyebab

dari masalah rendahnya jumlah bumil yang mendapat 90 tablet Fe di

Puskesmas Kalirungkut Surabaya antara lain :

1. Man

a. Informasi dari petugas kesehatan yang kurang mengenai pemberian 90

tablet Fe di Puskesmas Kalirungkut.

b. Kurangnya Pengetahuan dari kader tentang pentingnya pemberian 90

tablet Fe di Puskesmas Kalirungkut.

2. Methods

Man

Banyak Petugas Baru

MathodsMoney

Peralatan promkes yg terbatas Bahasa yang

digunakan terlalu medis

Rendahnya jumlah

bumil yang mendapat 90

tablet Fe

Pengalaman kurang

Kurangnya kerjasama dengan pihak sponsor luar

Informasi kurang

Media promosi kurang menarik

Komunikasi dalam penyampaian informasi kurang dapat dipahami

Peran kader kurang

kurangnya pengetahuan kader tentang pentingnya tablet Fe bagi bumil

Komunikasi dengan pihak sponsor yang kurang komikatif

Page 19: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

a. Peralatan promosi kesehatan yang terbatas

3. Money

a. Komunikasi dengan pihak sponsor yang kurang komunikatif.

3.6 Pelaksanaan NGT untuk pemecahan masalah

Langkah-langkah NGT adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Persiapan gugus tugas

Melakukan pembagian tugas sebelum pertemuan dimulai.

1) Pimpinan NGT : Harnila Purwindasari

2) Petugas pembagi kertas : Agustina Z. Nisa

3) Personil yang bertugas sebagai notulis : Dewi Putri A.

b. Persiapan ruang pertemuan

Meja dan tempat duduk diatur seperti huruf U yang terbuka

ujungnya (round table) dimana pada ujung meja yang terbuka

ditempatkan flipchart atau papan tulis. Ruang pertemuan di

c. Persiapan sarana atau peralatan

1) Daftar hadir atau absensi

2) Kertas kosong

3) Papan tulis lengkap dengan alat tulisnya

4) Alat tulis di masing-masing meja

5) Kalkulator (jika perlu)

6) Persiapan peserta

d. Jumlah Peserta

Jumlah peserta 10 orang yang mewakili masing-masing kelompok.

2. Langkah inti Persiapan NGT (Nominal Group Technique)

a. Silent Generation of Ideas in Writing

1) Membagikan lembar kertas kepada setiap peserta NGT yang

hadir masing-masing 5 lembar.

2) Menuliskan pemecahan masalah sebanyak-banyaknya pada

kertas yang dibagikan tersebut dalam waktu 10 menit.

Page 20: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

3) Menuliskan pemecahan masalah dalam kalimat yang singkat

(pendek dan jelas).

4) Mengerjakan sendiri dengan tenang dan bebas tanpa saling

mempengaruhi satu sama lain.

b. Recorded Round Robbin Procedure

1) Membacakan ide dari peserta yang telah ditulis pada kertas. Pada

putaran pertama membacakan ide nomer satu yang ditulis oleh

peserta, pada putaran kedua membacakan ide nomer dua, dan

seterusnya, selanjutnya akan dicatat oleh tugas pencatat pada

lembar flipchart.

2) Bagi peserta yang mendapatkan kesempatan menyampaikan ide

tetapi ide yang disampaikan sudah disampaikan oleh peserta

sebelumnya, maka mengatakan ‘pas’ kemudian dilanjutkan

dengan peserta selanjutnya.

3) Menghindari terjadinya diskusi dari ide yang ditulis.

c. Serial Discussion of Ideas

Mendiskusikan ide-ide yang sudah tertulis di papan, dengan

menghidari penggabungan atau penghilangan salah satu ide, jika tidak

terlalu mendesak. Penggabungan atau pengurangan hanya boleh

dilakukan dengan persetujuan peserta yang mempunyai ide tersebut.

d. Voting Priority

1) Membuat daftar ide (bentuk tabel taily) yang paling penting dari

yang sudah ada pada papan tulis, dengan cukup menuliskan

nomor dari ide yang dimaksud, sebaiknya tiap peserta memilih

2-3 ide saja.

2) Membagikan kertas kepada peserta, kemudian peserta memilih

ide-ide yang paling penting dari ide-ide yang telah dituliskan di

papan tulis atau flipchart.

3) Kemudian kertas dikumpulkan untuk ditulis pada tabel tally.

Page 21: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

Contoh tabel tally

No. Pemecahan Masalah Frekuensi (turus)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Dst.

I

-

IIII

-

IIIIII

-

-

III

-

II

Dst

Hasil yang diharapkan adalah berkurangnya jumlah ide karena

diseleksi ulang atau mempertajam fokus masalah yang ada

sehingga mempermudah dalam menyusun prioritas pemecahan

masalah.

4) Mendaftar list hasil pemecahan masalah hasil tabel tally

berdasarkan nomor urut penyelesaian masalahnya. Daftar

masalah inilah yang akan diprioritaskan oleh masing-masing

peserta.

5) Lakukan ranking dari ide yang dipilih menurut urutan prioritas.

Langkah ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Tahap 1 : ide yang paling penting diberi nilai tertinggi 5 dan ide

yang paling tidak penting diberi nilai terendah 1.

Tahap 2 : sisa ide yang masih ada 3 buah, pilih yang terpenting

dan diberi nilai 4, kemudian yang paling tidak penting diberi

nilai 2.

Tahap 3 : sisa ide masih 1 buah lalu beri ide tersebut nilai 3.

Page 22: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

Contoh hasil skoring peserta

Penyelesaian

Masalah

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

1

3

5

8

10

1

-

5

-

-

-

4

-

-

2

-

-

-

3

-

Hasil Skoring peserta

Penyelesaian

Masalah

Nilai

1

3

5

8

10

1

4

5

3

2

6) Setelah selesai melakukan skoring, serahkan kepada pemimpin

NGT untuk dilakukan skoring secara keseluruhan dari hasil

skoring semua peserta terhadap 5 item penyelesaian terpenting

yang tertulis pada flipchart.

7) Penyelesaian masalah dengan total nilai terbesar adalah

penyelesaian masalah yang paling penting (paling

diprioritaskan) dan masalah dengan total nilai terendah adalah

penyelesaian masalah yang paling tidak penting (paling tidak

diprioritaskan).

Page 23: TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 1.docx

No Penyelesaian

Masalah

Skor Total

Skor

Ranking

Peserta

1

Peserta

2

Peserta

3

Peserta

4

Dst

1

3

5

8

10

e. Discus kemudian sion of Vote

Pada tahapan ini, didiskusikan lagi urutan prioritas masalah yang

dihasilkan dari langkah 4, unutk mendapatkan komentar dan masukan guna

mencapai kesepakatan bersama. Apabila masih ada yang kurang puas, maka

langkah nomer 4 bisa diulang kembali. Apabila urutan prioritas sudah

disepakati, maka proses NGT selesai dan hasil kesepakatan tersebut menjadi

kepuasan final.

f. Silent Rerank and Rate of Priorities

Langkah ini merupakan langkah cadangan yang dipergunakan apabila

hasil langkah nomer 4 masih belum ada kesepakatan. Menetapkan urutan

prioritas pada langkah ini adalah final.