perencanaan dan evaluasi kesehatan

49
Dr. Oswald Perencanaan Program Kesehatan Perencanaan Program Kesehatan Batasan. Yang dimaksud dengan perencanaan adalah antara lain : a) Kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan. (Billy E Goetz) b) Pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton) c) Upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Maloh dan Deacon) d) Proses menetapkan pengarahan yang resmi dan menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi. (Ansoff dan Brendenberg ) Suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan dilaksanakan secara

Upload: nisa-novita-sari

Post on 03-Jul-2015

2.939 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Perencanaan Program Kesehatan

Perencanaan Program Kesehatan Batasan. Yang dimaksud dengan

perencanaan adalah antara lain :

a) Kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai

kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk

mencapai tujuan. (Billy E Goetz)

b) Pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang

akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi

masa depan yang lebih baik (Le Breton)

c) Upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang

dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut

urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Maloh dan

Deacon)

d) Proses menetapkan pengarahan yang resmi dan menetapkan berbagai

hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program

guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi. (Ansoff dan

Brendenberg )

Suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan

keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan dilaksanakan secara

sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan menggunakan segala

pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik

segala upaya yang dipandang untuk melaksanakan segala keputusan yang telah

ditetapkan serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut

dengan membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan umpan balik yang diterima dan yang disusun

secara teratur dan baik ( Drucker ). Suatu proses menganalisa dan memahami

sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin

dicapai, memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala

kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

Page 2: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

ditetapkan, menganalisa efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut,

menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta

mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga

dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana rencana yang dihasilkan

dengan sistem yang dianut.(Levey dan Loomba)

Dalam aktivitas sehari-hari dikenal beberapa istilah yang agak identik

dengan perencanaan dengan nuansa yang sedikit berbeda antara lain

Peramalan ( Forcasting ) Adalah suatu upaya menduga apa yang

akan terjadi di masa depan, yang juga merupakan ciri perencanaan.

Tapi dalam peramalan tidak ditemukan unsur-unsur yang bersifat

pasti, sehingga tidak dapat diperhitungkan.

Peramalan bertolak dari asumsi asumsi tertentu, kemudian

dilanjutkan dengan cara.

Projectory; yaitu kecenderungan yang di proyeksikan pada masa

yang akan datang

Cyclic; jika peristiwa yang lalu berulang ulang terjadi dan oleh

karenanya pada masa yg akan juga akan terjadi.

Associative; yaitu menghubungkan peristiwa atau keadaan

misalnya jika timbul kondisi A maka akan terjadi peristiwa B, dan

demikian seterusnya.

Persistency; ialah karena faktor faktor adalah stabil, maka keadaan

yang diramalkan tidak mengandung sesuatu perubahan keadaan

yang lalu ataupun yang sekarang berlaku.

Penyelesaian masalah

(Problem solving) : Suatu upaya menghilangkan hambatan atau

masalah, yang juga merupakan ciri perencanaan. Namun dalam

penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap

tentang bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.

Penyusunan program (Programming) : Suatu upaya menyusun

rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, namun rangkaian

Page 3: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

kegiatan yang disusun pada penusunan program dapat dilakukan

tidak dari tahap awal.

Penyusunan rancangan ( Designing ) : Suatu upaya menghasilkan

pedoman (bagan kerja ) namun . Penyusunan program bukanlah

perencanaan karena hasil akhir perencanaan tidak terbatas hanya

pada penyusunan pedoman ( bagan ) kerja saja.

Pengkajian kebijakan ( Policy analisis ) adalah suatu upaya untuk

menyelesaikan masalah sebagaimana juga merupakan ciri

perencanaan, namun pengkajian kebijakan lebih bersifat

retrospektif, yakni hanya mengkaji berbagai kebijakan dengan

segala akibatnya yang telah ada atau yang telah terjadi. Sedangkan

dalam perencanaan lebih bersifat prospektif serta bermaksud

menghasilkan gagasan baru.

Proses pengambilan keputusan (Decision making process: Adalah

suatu upaya menetapkan keputusan, yang juga merupakan ciri

perencanaan namun proses yang berlangsung dalam pengambilan

keputusan umumnya lebih kompleks dimana perencanaan biasanya

hanya merupakan salah satu masukan untuk pengambilan

keputusan.

Aspek perencanaan Dalam membicarakan perencanaan ada tiga aspek

pokok yang perlu diperhatikan:

1. Hasil dari pekerjaan perencanaan ( Outcome of planning ) : Yang

disebut dengan rencana ( Plan ) yang dapat berbeda antara satu

dengan yang lain.

2. Perangkat perencanaan ( Mechanic of planning ) adalah satuan

organisasi yang ditugaskan dan atau yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pekerjaan perencanaan. Juaga sebagaimana

dengan hasil perencanaan perangkat perencanaan dapat berbeda

dari satu pekerjaan perencanaan dengan yang lain. Pada satu

Page 4: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

oganisasi yang besar dan kompleks perangkat perencanaan bisa

dilaksanakan suatu biro khusus, sedangkan organisasi yang kecil

bisa ditangani suatu organisasi kecil atau hanya ditangani beberapa

staf saja.

3. Proses perencanaan ( Process of planning ) adalah langkah-langkah

yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda

dengan hasil dan perangkat perencanaan, proses perencanaan ini

pada dasarnya adalah sama untuk berbagai pekerjaan perencanaan.

Untuk menghasilkan suatu rencana yang baik, maka sebaiknya

langkah langkah yang ditempuh adalah sama.

Ciri-ciri perencanaan, Perencanaan yang baik mempunyai ciri-ciri

yang harus diperhatikan Bagian dari sistem administrasi

Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan

pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi

secara keseluruhan. Perencanaan pada dasarnya adalah merupakan

salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting.

Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Menurut

Mary Arnold ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan

dengan berbagai fungsi manajemen yang lain. Disebutkan bahwa

perencanaan penting untuk pelaksanaan yang apabila hasilnya telah

dinilai dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya

sehingga terbentuk suatu spiral yang

tidak mengenal titik akhir.

Berorientasi pada masa depan. Suatu perencanaan yang baik adalah

yang berorientasio pada masa depan dimana hasil dari pekerjaan

perencanaan tersebut apabila dapat dilaksanakan akan

mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi

juga pada masa yang akan datang.

Mampu menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah disini

ataupun tantangan yang dimaksud harus disesuaikan

Page 5: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

dengan kemampuan, dalam arti dilakukan secara bertahap yang

harus tercermin pada pentahapan perencanaan yang dilakukan.

Mempunyai tujuan.

Tujuan yang dimaksud disini biasanya dibedakan atas 2 macam,

tujuan umum

yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus

yang berisikan uraian

yang lebih spesifik.

Bersifat mampu kelola. Yaitu bersifat wajar, logis, objektif, jelas

dan runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengansumber daya.

Macam- macam perencanaan.

Ditinjau dari berbagai aspek dapat dibedakan beberapa macam

perencanaan:

Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana

Perencanaan jangka panjang

Perencanaan jangka menengah

Perencanaan jangka pendek

Ditinjau dari frekuensi penggunaan

Digunakan satu kali ( Single- use planning ), rencana yang hanya

dapat dipergunakan satu kali.

Digunakan berulang kali ( repeat-use planning ), yaitu rencana yang

dapat digunakan lebih satu kali apabila situasi dan kondisi

lingkungan normal serta tidak ada terjadi perobahan yang mencolok.

Disebut juga perencanaan standard ( Standard planning )

Ditinjau dari tingkatan rencana

Page 6: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Rencana induk ( Master plan ), apabila rencana yang dihasilkan

lebih menitik beratkan pada aspek kebijakan; mempunyai ruang

lingkup yang amat luas serta berlaku untuk jangka waktu yang

panjang.

Perencanaan operasional ( Operasional planning ) Rencana yang

lebih menitik beratkan pada spek pedoman pelaksanaan yang akan

dipakai sebagi petunjuk pada waktu melaksanakan kegiatan.

Perencanaan harian ( Day- to-day planning ) rencana yang telah

disusun secara rinci dan biasanya disusun untuk program yang telah

bersifat rutin.

Ditiinjau dari filosofi perencanaan

Perencanaan memuaskan ( Satisfying planning ) Rencana

yang secara filosofis pada saat melakukan perencanaan

tidak terlalu memntingkan keuntungan golongan,tapi

memberi kepuasan pada semua pihak yang terlibat.

Perencanaan optimal ( Optimizing planning ) Filosofi yang dianut

pada sat rencana dibuat adalah mementingkan pencapaian tujuan

sehingga ukuran ukuran kuantitas menjadi sangat penting, oleh

karena itu perhatian lebih diutamakan pada bagian bagian yang

produktif

Perencanaan adaptasi ( Adaptivizer planning ) Filosofo yang dianut

adalah cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi yang dihadapi.

5. Ditinjau dari orientasi waktu

a. Perencanaan berorientasi masa lalu- kini ( Past present

planning ) yaitu rencana

yang dihasilkan semata mata bertitik tolak dari pengalaman

Page 7: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

yang pernah diperoleh

pada masa lalu. Perencanaan model seperti ini biasanya

dilakukan apabila

menghadapi situasi darurat serta waktu yang dimiliki sangat

terbatas. Misalnya

dalam keadaan wabah.

b. Perencanaan berorientasi masa depan. ( Future- oriented

planning )

Rencana yang dihasilkan memperhitungkan perkiraan-

perkiraan yang akan terjadi

pada masa yang akan datang.

Perencanaan model ini masih dapat dibagi menjadi

3 macam:

1. Perencanaan redistributif ( Redistributive planning )

Meskipun orientasinya ke masa depan tapi rencana yang

disusun tidak

berdasarkan atasn kajian masa depan yang mendalam.

Rencana model ini

dilakukan karena kebuthan yang mendesak saja, dan

umumnya perencanaan

model ini merupakan kelanjutan dari perencanaan masa

lalu- kini.

2. Perencanaan spekulatif ( Speculative planning )

Sangat terlihat sifat spekulatifnya dimana walaupun ada

kajian tentang masa

depan tapi tidak menggunakan data

3. Perencanaan kebijakan ( Policy planning )

Yaitu perencanaan yang sangat berorientasi pada masa

Page 8: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

depan, serta disusun atas

Kajian yang seksama dan mendalam terhadap berbagai data

yang tersedia.

6.Ditinjau dari ruang lingkup.

Dapat dibedakan atas 4 macam :

Perencanaan strategik ( Strategic planning )

Perencanaan yang menguraikan dengan lengkap kebijakan

jangka panjang

yang ingin diterapkan, tujuan jangka panjang yang ingin dicapai

serta

rangkaian dan pentahapan kegiatan yang akan dilakukan.

Perencanaan

stratigik biasanya sulit diubah.

Perencanaan taktik ( Tactic planning )

Rencana yang hanya mengandung uraian tentang kebijakan,

tujuan serta

kegiatan jangka pendek saja. Perencanaan taktik mudah

menyesuaikan diri

dengan perkembangan situasi dan kondisi.

Perencanaan menyeluruh ( Comprehensive planning ) Mengandung

uraian yang bersifat menyeluruh, yaitu mencakup seluruh aspek dan

ruang lingkup berbagai kegiatan yang akan dilakukan.

Perencanaan terpadu ( Integrated planning ). Perencanaan yang

dihasilkan jelas menggambarkan keterpaduan antar kegiatan yang

akan dilakukan dan atau dengan kegiatan lain yang sudah ada.

Unsur unsur rencana

Page 9: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Untuk dapat membuat perencanaan yang baik sehingga dapat

dihasilkan suatu rencana yang lengkap, perlu dipahami tentang

unsur unsur yang terdapat dalam suatu rencana. Unsur unsur

tersebut antara lain:

Rumusan misi. Suatu rencana yang baik harus mengandung

rumusan tentang misi organisasi tersebut. Uraian dalam misi

mencakup yang sangat luas, antara lain, latar belakang, cita-cita,

tujuan pokok, tugas pokok, serta ruang lingkup kegiatan organisasi.

Dalam praktek se-hari-hari uraian tentang misi sering tercantum

dalam latar belakang ( Background)

Rumusan masalah. Suatu rencana yang baik harus mengandung

rumusan masalah yang ingin diselesaikan. Rumusan masalah yang

baik harus memenuhim syarat sebagai berikut. a Harus mempunyai

tolok ukur. b. Bersifat netral.

Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus. Suatu rencana yang baik

harus mengandung rumusan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan

tersebut dap dibedakan atas 2 macam :

Tujuan umum, terdiri dari 3 macam,

a. Jelas keterkaitan dengan misi organisasi

b. Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin di atasi.

c. Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai.

Tujuan khusus, Syarat tujuan khusus adalah selain harus memenuhi

syarat rumusan tujuan umum juga harus mempunyai tolok ukur.

Tolok ukur yang dimaksud dapat dibedakan 5 macam.

A. Apa masalah yang ingin diatasi.

B. Siapa yang akan memperoleh manfaat

C. Dimana rencana kerja dilaksanakan.

D. Berapa besarnya target yang akan dicapai.

Page 10: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

E. Berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan

Rumusan kegiatan.

Suatu rencana yang baik harus mencantumkan rumusan kegiatan

yang akan dilaksanakan. Kegitan yang dimaksud adalah yang disatu

pihak dapat mengatasi masalah dihadapi dan dilain pihak dapat

mencapai tujuan ( target ) yang telah ditetapkan. Berbagai kegiatan

tersebut ditinjau dari peranannnya dalam mengatasi masalah dapat

dibedakan atas.

A. Kegiatan pokok; ( Mollar activities )

yaitu kegiatan yang bersifat mutlak dan merupakan kunci

bagi keberhasilan

rencana.

B. Kegiatan tambahan ( Molucular activities )

yaitu kegiatan yang bersifat fakultatif dimana apabila kegiatan

tersebut tidak

dilaksanakan tidak akan menentukan keberhasilan suatu

rencana. Sebaliknya

apabila rencana tersebut dilaksanakan maka pelaksanaan

rencana akan lebih

sempurna.

Selain itu untuk kepentingan praktis berbagai kegiatan juga

sering juga

dikelompokkan dalam 3 macam:

Page 11: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

a. Kegiatan persiapan. ( Preparation activities )

b. Kegiatan pelaksanaan ( Implementation activities )

c. Kegiatan penilaian ( Evaluation activities )

Asumsi perencanaan. Suatu rencana yang baik harus mengandung

uraian asumsi perencanaan ( Planning asumption ) Secara umum

asumsi perencanaan dapat dibagi 2 macam .

a. Asumsi perencanaan yang bersifat positip yaitu uraian tentang

berbagai faktor

penunjang yang diperkirakan ada dan yang berperan dalam

memperlancar

pelaksanaan rencana. Asumsi perencanaan positip antara lain

adalah :

1. Adanya kerja sama yang baik dengan berbagai instansi

pemerintah dan

institusi masyarakat.

2. Tersediannya tenaga pelaksanana yang terampil dengan

jumlah yang

cukup.

3. Tingginya kemampuan masyarakat membiayai

pelayanan kesehatan.

b. Asumsi perencanaan negatip. Yaitu uraian tentang berbagai

faktor penghambat

yang diperkirakan ada dan yang berperan sebagai kendala

pelaksanaan rencana.

Beberapa contoh asumsi perencanaan negatip adalah :

Page 12: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

1. Keadaan alam dan lingkungan yang sulit.

2. Dedikasi tenaga pelaksanana yang kurang.

3. Tingkat pendidikan penduduk yang rendah.

Strategi pendekatan.

Merupakan uraian tentang strategi pendekatan yang akan digunakan

dalam pelaksanaan rencana. Secara umum strategi pendekatan berkisar

antara 2 kutub;

a. Pendekatan institusi.( Institutional approach ) Yaitu pendekatan

yang sangat memerlukan dukungan legalitas sehingga sering

menerapkan prinsip-prinsip kekuasaan dan kewenangan.

Penerapan stratregi ini dapat mempercepat pelaksanaan program

namun kelemahannya hasil yang diperoleh sering tidak langgeng

karena se-olah-olah ada unsur pemaksaan.

b. Pendekatan komunitas, Community approach ), pendekatan

yang digunakan bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dalam

diri masyarakat itu sendiri. Untuk itu dilaksanakan berbagai

program komunikasi, informasi dan edukasi yang maksudnya

agar masyarakat dengan kesadaran sendiri mau melaksanakan

berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara mandiri.

Dengan demikian diharapkan perubahan yang dica[pai akan bertahan

lama, karena memang bertolak dari adanya kesadaran. Namun

kelemahannya pelaksanaan program biasanya membutuhkan waktu yang

lebih lama.

Kelompok sasaran Lazimnya dalam setiap program kesehatan ditemukan

adanya kelompok sasaran yang dapat dibagi 2 macam. :

a. Kelompok sasaran langsung yaitu kelompok anggota masyarakat

yang memanfaatkan langsung program tersebut. Misalnya bayi-

bayi untuk program immunisasi dasar. Atau ibu ibu hamil untuk

program antenatal.

Page 13: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

b. Kelompok sasaran tidak langsung , yaitu kelompok sasaran

antara. Contohnya adalah ibu-ibu dalam program immunisasi dasr

untuk bayi-bayi, dimana dalam program immunisasi dasar tidak

akan berhasil jika ibu-ibu tidak diikutsertakan. Contoh lain adalah

suami suami dalam program keluarga berencana.

Waktu

Suatu rencana yang baik harus mencantumkan dengan jelas tentang

jangka waktu pelaksanaan dan sebaiknya dilengkapi dengan rinciannya.

Faktor faktor yang mempengaruhi penetapan jangka waktu antara lain : a.

Kemampuan organisasi dalam mencapai target. b. Strategi pendekatan yang

akan diterapkan. Uraian tentang jangka waktu yang dikaitkan dengan

kegiatan biasanya di susun dalam suatu diagram khusus yang disebut denga

nama Gantt chart.

Organisasi dan tenaga pelaksana. Suatu rencana yang baik harus

mencantumkan uraian tentang organisasi serta susunan tenaga pelaksana

( organization and staffs ) yang akan melaksanakan rencana. Sangat

dianjurkan uraian tentang tenaga pelaksana dapat dilengkapi dengan

pembagian tugas serta kewenangan masing masing ( Job disciption and

authority )

Biaya.

Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang biaya yang

diperlukan untuk melaksanakan rencana. Ada bebrapa patokan yang

digunakan dalam menghitung biaya dalam program kesehatan antara lain,

jumlah serta penyebaran sasaran yang ingin dicapai, jumlah dan jenis

kegiatan yang akan dilakukan, jumlah dan jenis tenaga pel;aksana yang

terlibat, waktu pelaksanaan program serta jumlah dan jenis sarana yang

digunakan. Sebaiknya mencantumkan jumlah biaya yang dibutuhkan yang

dilengakapi dengan rincian seperti biaya personalia, biaya operasional,

biaya saran dan fasilitas, biaya penilaian dan biaya pengembangan.

Metode penilaian dan kriteria keberhasilan.

Page 14: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Suatu rencana yang baik harus juga mencantumkan uraian tentang

metode penilaian serta kriteria keberhasilan (Method of evaluation and

milestone). Metode yang baik sebaiknya berdasarkan data yang diuraikan

mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data serta

interpretasi data yang dipergunakan. Kriteria keberhasilan dapat

dikelompokkan kedalam 3 macam :

a. Kriteria keberhasilan dari unsur masukan, yaitu yang menunjuk pada

terpenuhinya unsur masukan, misalnya tersedianya tenaga, dana dan sarana

sesuai dengan rencana.

b. Kriteria keberhasilan unsur proses. Yakni yang menunjuk pada

terlaksananya unsur proses, misalnya terselenggaranya penyuluhan

kesehatan, atau terselenggaranya pertemuan dengan masyarakat sesuai

dengan rencana.

c. Kriteia keberhasilan unsur keluaran. Yakni yang menunjuk pada

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, misalnya berhasil menurunkan

angka komplikasi sesuai taget yang telah ditetapkan.

Unsur unsur rencana ini saling berhubungan dan mempengaruhi, yang

secara keseluruhan terangkai dalam satu uraian rencana yang terpadu.

PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN PERENCANAANNYA.

Batasan

Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk

menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya

kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok

dan masyarakat.

Biaya kesehatan dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu;

Penyedia pelayanan kesehatan ( Health provider )

Yaitu besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat

menyelenggarakan upaya kesehatan. Dari pengertian ini terlihat

bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayan kesehatan

adalah persoalan utama pemerintah dan atupun pihak swasta yaitu

Page 15: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

pihak pihak yang umumnya akan menyelenggarakan upaya

kesehatan.

Pemakai jasa pelayanan ( Health consumer )

Yaitu besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat

memanfaatkan jasa pelayanan. Berbeda dengan pengertian pertama,

biaya kesehatan disini menjadi persoalan utama dari pengguna jasa

pelayanan, walaupun dalam batas batas tertentu pemerintah juga

turut mempersoalkannya dalam rangka terjaminnya pemenuhan

kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sebagai salah satu

komponen pelayanan publik.

Dari perbedaan pengertian diatas, mudah dipahami bahwa besarnya

dana yang dihitung sebagai biaya kesehatan oleh pemakai jasa

pelayanan tidaklah sama dengan oleh penyedia layan kesehatan.

Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk kepada

semua biaya investasi ( Investment Cost ) serta seluruh biaya

operasional yang harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan. Sedangkan besarnya dana bagi pemakai jasa pelayanan

lebih menunjuk pada jumlah uang yang haruas dikeluarkan

( Out of Pocket ) untuk dapat memanfaatkan suatu upaya

kesehatan.

Perhitungan total biaya kesehatan satu negara sangat tergantung dari

besarnya dan yang dikeluarkan oleh kedua pihak tersebut diatas.

Hanya saja umumnya pihak penyedia pelayan kesehatan terutama

swasta sudah memperhitungkan sehingga tidak merugi maka

perhitungan total biaya kesehatan akhirnya lebih banyak didasarkan

pada jumlah dana yang dikeluarkan oleh para pemakai pelayanan

kesehatan saja.

Disamping itu, karena di setiap negara selalu ditemukan peranan

Page 16: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

pemerintah, maka dalam menghitung total biaya biaya kesehatan

harus pula memperhitungkan jumlah dana yang beredar disektor

pemerintah, dan karena pada upaya kesehatan pemerintah selalu

ditemukan adanya subsidi, maka total biaya kesehatan dari sektor

pemerintah tidak dihitung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh

para pemakai jasa pelayanan kesehatan dan karena itu merupakan

pendapatan ( income ) pemerintah, melainkan dari besarnya dana

yang dikeluarkan oleh pemerintah ( expenses ) untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Dari uraian diatas menjadi jelas bahwa ada 2 pedoman untuk

menghitung besarnya total biaya kesehatan yang berlaku di suatu

negara. Pertama, besarnya dana yang dikeluarkan oleh para

pemakai jasa pelayanan untuk sektor swasta. Kedua, besarnya dana

yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan untuk sektor pemerintah.

Sumber biaya kesehatan.

Dibedakan 2 macam

Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah

Tergantung dari bentuk pemerintahan yang dianut, ditemukan

negara negara yang sumber biaya kesehatan sepenuhnya ditanggung

oleh pemerintah. Pada negara seperti ini tidak ditemukan pelayanan

kesehatan swasta. Seluruh pelayanan kesehatan diselenggarakan

oleh pemerintah dan diberikan pada masyarakat dengan Cuma

Cuma.

Sebagian ditanggung oleh masyarakat.

Page 17: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Pada beberapa negara lain, sumber biaya kesehatannya juga berasal

dari masyarakat. Pada negara seperti ini, masyarakat diajak berperan

serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan ataupun pada

waktu memanfaatkan jasa pelayanan tersebut.

Dengan ikut sertanya masyarakat menyelenggarakan pelayanan

kesehatan, maka ditemukan pelayanan kesehatan swasta. Denagn

diikut sertakannya masyarakat membiayai pemanfaatan pelayanan

kesehatan, maka pelayanan kesehatan tidaklah cuma cuma.

Masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang

dimanfaatkannya.

MACAM BIAYA KESEHATAN

Biaya kesehatan sangat tergantung pada jenis dan kompleksitas

pelayanan yang diselenggarakan. Secara umum dapat dibedakan,

Biaya pelayanan kedokteran.

Yaitu biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau

memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya

untuk mengobati penyakit serta memulihkan penderita.

Biaya pelayanan kesehatan masyarakat.

Yaitu biaya yang dibuthkan untuk menyelenggarakan dan atau

memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni yang tujuan

utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

untuk mencegah penyakit.

Selain dari pada itu biaya kesehatan juga dapat dilihat dari dua

sudut, yaitu sudut penyelenggara kesehatan ( Health Provider ) dan

dari sudut pemakai jasa pelayanan

( Health Consumer )

Page 18: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Perbedaan keduanya dapat dilihat dalam bagan.

PERBEDAAN BIAYA PELAYANAN KEDOKTERAN DENGAN

BIAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT.

Ditinjau dari sudutBiaya pelayanan kedokteranBiaya pelayanan kes.

masyarakatPenyelenggara pelayanan

2. Pemakai jasa - Sumber dana bervariasi (pemerintah dan swasta )

- Jumlah dan tergantung kemampuan pemerintah juga swasta

- Penyebaran dana ditentukan undang2 atau hukum ekonomi

- pemanfaatan dan kurang memperhatikan efektivitas dan efisiensi

Page 19: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

-Sumber dana amat bervariasi

- Jumlah tergantung peraturan dan jenis peyanan yang

diselenggarakan

- Penyebaran dana tergantung peraturan dan kemampuan penderita

-Pemanfaatan dana tergantung peraturan serat kebutuhan dan

tuntutan penderita.

- Sumber dana terutama dari pemerintah

-jumlah dana tergantung kemampuan pemerintah

-penyebaranan dana hanya ditentukan undang-undang

- pemanfaatan dana sangat memperhatikan efektivitas dan efisiensi

-Sumber dana terutama pemerintah ( Cuma Cuma)

- Jumlah dana tegantung dari peraturan dan rencana

- penyebaran dan tergantung pweraturan dan rencana

- Pemanfaatan dana tergantung kebutuhan.

Page 20: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN.

Biaya kesehatan yang baik mempunyai ciri ciri sbb ditinjau dari :

Jumlah.

Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah

yang cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan semua

upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan

masyarakat yang ingin memanfaatkannya.

Penyebaran

Penyebaran dana harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang

tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, akan menyulitkan

penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.

Pemanfaatan

Selain jumlah dan penyebaran yang baik juga diperlukan pengaturan

tentang pemanfaatannya sehingga tidak menimbulkan masalah yang

dapat menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan

kesehatan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatur penyebaran dan

pemanfaatan biaya kesehatan antara lain :

Peningkatan efektivitas.

Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran

alokasi penggunaan sumber dana, misalnya dengan mengutamakan

alokasi pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yangb

lebih besar seperti mengutamakan upaya pencegahan bukan

pengobatan.

Peningkatan efisiensi

Dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme

pengawasan dan pengendalian. Antara lain dengan,

Page 21: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Standar minimal pelayanan.

Dengan disusunnya standar minimal pelayanan akan dapat dihindari

pemborosan. Standar minimal pelayanan yang sering digunakan

adalah :

Standar minimal sarana

Misal standar minimal untuk mendirikan RS atau Laboratorium

kesehatan

Standar minimal tindakan

Misal - Tata cara pengobatan dan perawatan

Daftar obat Essential

Kerja sama

Untuk meningkatkan efisiensi juga dengan memperkenalkan konsep

kerja sama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan.

Ada 2 bentuk kerja sama yang dapat ditempuh.

Kerja sama institusi

Misalnya sepakat secara bersama sama membeli menggunakan

Page 22: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

peralatan kedokteran yang mahal dan jarang digunakan. Dengan

pembelian dan pemakaian secara bersama peralatan tersebut dapat

menghemat biaya dan menghindari penggunaan alat yang mutunya

rendah.

Kerja sama sistem

Bentuk kerja sama sistem yang paling populer adalah sistem

rujukan, yakni hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana

kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.

MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN

Berbagai masalah ditinjau dari susdut pembiayaan kesehatan

adalah :

Kurangnya dana yang tersedia

Di banyak negara terutama negara sedang berkembang, dana yang

disediakan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sangatlah tidak

memadai. Rendahnya alkasi anggaran ini selain karena keterbatasan

kemampuan anggaran juga dapat diakibatkan kurangnya kesadran

para pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan.

Kebanyakan dari pengambil keputusan menganggap pelayanan

kesehatan merupakan kegiatan yang tidak produktif melainkan

konsumtif, dan karena itu kurang mendapat prioritas.

Penyebaran dan tidak sesuai

Misalnya dana peyelenggaraan kesehatan lebih terkonsentrasi di

perkotaan, padahal ditinjau dari penyebaran penduduk terutama di

negara berkembang kebanyakan tinggal di daerah pedesaan.

Pemanfaatan dana tidak tepat

Di berbagai negara ternyata ditemukan bahwa biaya pelayanan

kedokteran jauh lebih tinggi dari pada biaya pelayanan kesehatan

Page 23: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

masyarakat, sementara kita ketahui bahwa pelayanan kedokteran

dinilai kurang efektif dalam menigkatkan derajat kesehatan secara

keseluruhan dibandingkan pelayanan kesehatan masyarakat

Pengelolaan dan yang belum sempurna.

Umumnya selain karena keterbatasan dalam pengetahuan dan

keterampilan dalam mengelola sering juga terkait dengan sikap

mental para pengelolanya.

Biaya kesehatan yang semakin meningkat.

Banyak faktor yang ikut berperan dalam hal ini misalnya,

Tingkat inflasi.

Meningkatnya biaya kesehatan sangat di pengaruhi oleh tingkat

inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga

barang barang di masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi

dan biaya operasional pelayanan kesehatan juga meningkat.

Tingkat permintaan.

Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat

permintaan yang ditemukan di masyarakat. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh, pertama karena meningkatnya kuantitas penduduk

yang memerlukan pelayanan kesehatan sehingga menyebabkan

biaya yang harus disediakan untuk penyelenggaraan kesehatan harus

lebih besar. Kedua, karena meningkatnya kualitas penduduk karena

pendidikan dan penghasilan lebih baik, membutuhkan pelayanan

kesehatan yang lebih baik pula.

Kemajuan ilmu dan teknologi

Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan juga sangat dipengaruhi

oleh penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi yang

ditandai dengan makin banyaknya menggunakan peralatan yang

modern dan canggih. Kesemuanya ini akan berpengaruh terhadap

Page 24: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

pengeluaran baik untuk investasi maupun untuk biaya operasional.

Selain itu, kemajuan ilmu dan teknologi ini juga berpengaruh

terhadap penyembuhan penyakit dimana dengan alat tersebut

banyak penderita yang diselamatkan nyawanya tetapi penyelamatan

nyawa tersebut sering diikuti keadaan cacat yang untuk

pemulihannya ( rehabilitas ) sering membutuhkan biaya yang tidak

sedikit yang akhirnya juga mendorong biaya kesehatan akan lebih

menigkat lagi.

Perubahan pola penyakit

Perobahan pola penyakit juga ikut mempengaruhi pembiayaan

kesehatan. Dengan makin bergesernya pola penyakit dari akut ke

kronis ternyata memberi dampak terhadap pembiayaan, dimana

penyakit penyakt kronis memerlukan perawatan yang lebih lama

dan membuituhkan biaya yang lebih banyak.

Perubahan pola pelayanan kesehatan

Sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi

maka pelayanan kesehatan menjadi terkotak kotak dan satu sama

lain tidak berhubungan. ( Fragmented health services ). Akibatnya

sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang ulang

yang pada akhirnya akan membebani pasien. Selain tiu dengan

makin banyak menggunakan para spesialis dan sub spsialis

menyebabkan hari perawatan juga semakin bertambah.

Perubahan pola hubungan dokter pasien

Perubahan pola hubungan dokter pasien juga dapat menyebabkan

meningkatnya biaya pelayanan kesehatan. Sebagai akibat

perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi serta penggunaan

berbagai kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan hibungan

dokter pasien tidak begitu erat lagi sehingga dapat mengakibatkan

perslisihan yang sampai ke tuntutan hukum ke pengadilan. Untuk

Page 25: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

mengantisipasi hal ini dokter melakukan beberapa hal misalnya,

pertama, mengansuransikan praktek kedokterannya yang ternyata

sebagai akibat seringnya tuntutan hukum atas dokter mengakibatkan

premi yang harus dibayar dokter semakin meningkat.

Kedua adalah melakukan pemeriksaan yang berlebihan yang pada

akhirnya dibebankan pada pasien

Lemahnya mekanisme pengendalian biaya

Untuk mencegah peningkatan biaya keshatan sebetulnya telah

tersedia berbagai mekanisme pengendalian biaya ( Cost

Containment ) misalnya penerapan Certificate of need, Feasibility

Study, Development Plan, Professional Standard, Medical Audit

sampai dengan Rate Regulation, yang kesemuanya harus dituangkan

dalam peraturan perundang- undangan yang jelas. Namun dalam

banyak hal mekanisme ini sering terlambat dikembangkan yang

akhirnya biaya kesehatan menjadi tidak terkendali dan akan

membebani masyarakatb secara keseluruhan

Penyalahgunaan asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan sebetulnya adalah salah satu instrumen

pengendalian biaya kesehatan, tetapi jika diterapkan tidak tepat

sebagaimana lazim ditemukan pada bentuk konvensional ( Third

party System ) dengan sistim penggantian biaya, justrui ini akan

mendorong naiknya biaya pelayanan kesehatan.

UPAYA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH

Untuk mengatasi masalah seperti diuraikan di atas dapat diupayakan

berbagai upaya penyelesaian masalah misalnya.

Upaya meningkatkan jumlah dana.

Page 26: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Dapat dilakukan dengan cara

Terhadap pemerintah,

Yaitu dengan meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam

anggaran pendapatan dan belanja negara. Hal ini juga tidak mudah

terutama jika keadaan perekonopmian negara tidak memungkinkan

Terhadap badan badan lain diluar pemerintah

Termasuk dalam hal ini adalah penggalangan dana dari sumber

masyarakat dan bantuan luar negeri

Upaya memperbaiki penyebaran, pemanfaatan dan pengelolaan

dana.

Upaya yang dilakukan adalah berkisar pada 2 hal.

Penyempurnaan sistem pelayanan

Misalnya dengan lebih mengutamakan pelayanan kesehatan

masyarakat dan atau melaksanakan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu dapatlah diharapkan makin sempurnanya

penyebaran dan pemanfaatan dana yang tersedia

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola.

Tujuan utamanya adalah memberikan bekal kepada pengelola

sehingga dapat melakukan pengelolaan dana yang sebaik-baiknya.

Upaya mengendalikan biaya kesehatan

Banyak diperkenalkan berbagai upaya untuk mengendalikan biaya

kesehatan

( Cost Containment ), yang beberapa diantaranya diuraikan sebagai

berikut.

Memberlakukan peraturan sertifikat kebutuhan ( Certificate of need

laws )

Page 27: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Yaitu penambahan sarana dan atau fasilitas kesehatan yang baru

hanya dapat disetujui apabila dapat dibuktikan adanya kebuituhan

masyarakat terhadap sarana dan atau fasilitas kesehatan tersebut.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pendirian dan atau

pembelian berbagai sarana serta fasilitas pelayanan kesehatan yang

berlebihan dan atau yang tidak dibutuhkan sehingga dapat menekan

biaya investasi serta biaya operasional

Memberlakukan peraturan studi kelayakan ( Feasibility Study )

Penambahan sarana dan atau fasilitas kesehatan yang baru hanya

dapat dibenarkan apabila dapat dibuktikan bahwa sarana dan

fasilitas kesehatan tersebut tetap dapat menyelenggarakan

kegiatannya dengan tarif yang bersifat sosial.

Dengan diberlakukannya peraturan ini maka upaya menaikkan tarif

dengan alasan untuk menutupi kerugian dapat dicegah.

Memberlakukan peraturan pengembangan yang terencana

( Development Plan Laws )

Artinya pengembangan sarana dan atau fasilitas kesehatan hanya

dapat dibenarkan apabila sesuai dengan rencana pengembangan

yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah. Hampir mirip

dengan sertifikat kebutuhan, bedanya Development Plan Laws

ditujukan pada sarana pelayanan kesehatan yang sudah ada.

Menetapkan standar baku pelayanan kesehatan

( Professional medical standard )

Artinya pelayanan kesehatan hanya dibenarkan untuk

diselenggarakan jika tidak menyimpang dari standar baku yang

ditetapkan

Menyelenggarakan program menjaga mutu ( Quality Assurance

Program )

Page 28: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

Yaitu melakukan mekanisme pengawasan terhadap mutu

pelaksanaan standar pelayanan baku tadi. Kegiatan menjaga mutu

ini misalnya dengan melakukan audit kedokteran ( Medical Audit )

Menyelenggarakan pengaturan tarif ( Rate regulation )

Yaitu menyelenggarakan pengaturan tarif pelayanan kesehatan

sehingga penyelenggara pelayanan kesehatan tidak diperkenankan

menaikkan tarif pelayanannya semaunya.

Asuransi kesehatan

Yaitu menyelenggarakan bentuk asuransi kesehatan yang telah

dimodifikasi yakni dengan melibatkan peran dan tanggung jawab

penyedia pelayanan kesehatan serta pemakai jasa pelayanan

kesehatan itu

TARIF PELAYANAN KESEHATAN

Batasan.

Pengertian tarif tidak sama dengan harga. Pengertian tarif lebih

terkait pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk

memperoleh jasa pelayanan sedangkan harga atau cost lebih terkait

pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh

barang.

Sekalipun perbedaan antar tarif dan harga cukup jelas tapi

kebanyakan anggota masyarakat sering mengabaikannya dan tarif

diartikan sama dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk

memperoleh pelayanan kesehatan. Adanya pengertian yang

demikian tidak benar sebab dalam pengertian seluruh biaya tersebut

telah termasuk harga barang, yang untuk Indonesia misalnya obat-

obatan, yang memang pengolahannya sering dilakukan terpisah

dengan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan.

Terlepas dari adanya perbedaan pengertian tersebut, peranan tarif

Page 29: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

dalam pelayanan kesehatan amat penting. Untuk menjamin

kesinambungan pelayanan setiap sarana kesehatan harus dapat

menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan

yang lebih besar dari total pengeluaran.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TARIF

Untuk dapat menetapkan tarif yang dapat menjamin agar total

pendapatan tidak lebih rendah dari total pengeluaran harus

diperhatikan beberapa faktor yaitu :

Biaya investasi.

Ambil contoh rumah sakit biaya investasi penting adalah biaya

pembangunan gedung, pembelian peralatan medis dan non medis,

biaya pendidikan dan latihan petugas pelaksana. Tergantung

besarnya biaya, rencana titik impas ( Break event point ), jangka

waktu pengembalian modal ( Return of investment ) serta

perhitungan kedaluwarsa ( Depreciation period ) maka tarif

pelayanan kesehatan dapat berbeda dengan sarana kesehatan

lainnya. Secara umum dikatakan jika biaya investasi besar, rencana

titik impas, jangka waktu pengembalian biaya investasi serta

perhitungan kedaluwarsa terlalu singkat, maka tarif pelayanan yang

diterapkan akan cenderung mahal.

Biaya kegiatan rutin. ( Operasional Cost )

Mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan. Ditinjau dari kepentingan pemakai jasa

pelayanan, maka biaya kegiatan rutin dapat dibedakan 2 macam.

Biaya untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan

kesehatan ( Direct Cost ). Pelayanan kesehatan yang dapat

Page 30: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

dimanfaatkan sangat bervariasi, tidak hanya ltindakan yang

dilakukan, tetapi juga pada peralatan yang dipergunakan. Dengan

demikian, bila diperlukan tindakan yang lebih sulit atau

menggunakan peralatan yang lebih canggih, maka tarif yang

dikenakan untuk jenis pelayanan tersebut akan lebih tinggi.

Biaya untuk kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan

pelayanan kesehatan ( Indirect Cost ). Termasuk dalam komponen

ini antara lain gaji karyawan, pemeliharaan bangunan dan peralatan,

rekening listrik dan air, telpon dan lain sebagainya. Secara umum

disebutkan jika biaya tidak langsung ini tinggi, misal karena

pengelolaan yang tidak efisien, pasti akan berpengaruh terhadap

tingginya tarif pelayanan.

Biaya rencana pengembangan

Biasanya mencakup hal yang luas sekali yaitu mulai dari rencana

perluasan bangunan, penambahan peralatan, penambahan jumlah

dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dan atau

penambahan jenis pelayanan. Untuk sarana yang bersifat not for

profit besarnya biaya pengembangan ini sama dengan semua

kelebihan usaha.

Besarnya target keuntungan

Hal ini tergantung filosofi yang dianut oleh pemilik sarana

pelayanan tersebut, target keuntungan yang diharapkan sangat

bervariasi. Namun diharapkan tidak sam dengan persentaase

keuntungan dari berbagai usaha lain.

Upaya pengendalian

Dalam menetapkan tarif pelayanan kesehatan mudah dipahami

bahwa besarnya tarif pelayanan sangat dipengaruhi dan bersifat

sensitif terhadap besarnya biaya investasi, biaya rutin, biaya rencana

pengembangan serta target perolehan keuntungan. Oleh karena itu,

Page 31: perencanaan dan evaluasi kesehatan

Dr. Oswald

untuk mencegah tingginya tarif pelayanan tersebut, maka faktor

faktor tadi harus dikendalikan sebagaimana halnya dengan apa yang

dilakukan dalam mengendalikan biaya pelayanan kesehatan pada

umumnya.

TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Meskipun mekanisme pengendalian biaya dan tarif pelayanan

kesehatan seperti di atas sudah banyak diterapkan dibeberapa

negara, tapi implementasinya di Indonesia belum secara tuntas,

yang ditetapkan hanyalah ketentuan tentang tarif tertinggi saja.

Akibatnya karena yang diatur hanyalah resultante akhir dari

interaksi berbagai faktor dan bukanmasing masing faktor, sehingga

untuk mengejar target pemasukan tidak menutup kemungkinan

sarana pelayanan tersebut melakukan penyimpangan bukan terhadap

ketentuan tarif tertinggi yang telah ditetapkan melainkan terhadap

faktor faktor yang mempengaruhi tarif dengan tujuan memperbesar

pemasukan.

Salah satu hal yang sering dipraktekkan adalah dengan

meningkatkan penggunaan secara berlebihan pelayanan ( Over use )

dengan maksud untuk menambah pemasukan walaupun tidak atau

kurang didasarkan indikasi yang jelas. Hal ini dapat di perburuk lagi

dengan apabila pemberi pelayanan kurang memperhatikan etika

profesi sehingga ikut mendorong praktek praktek seperti ini

( Physician induced demand ), apalagi juga dengan memanfaatkan

ketidak tahuan pasien ( Consumer ignorance ).