mandas (perencanaan kesehatan)

22
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ilmu pangan dasar yang berjudul “PERENCANAAN KESEHATAN”. Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian tentang perencanaan kesehatan, langkah-langkah perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan kesehatan, serta . Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan kesehatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Palembang, 12 April 2012

Upload: mutiara-permata-sari

Post on 03-Aug-2015

386 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ilmu pangan dasar

yang berjudul “PERENCANAAN KESEHATAN”.

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian tentang perencanaan kesehatan,

langkah-langkah perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan kesehatan, serta . Diharapkan

makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

perencanaan kesehatan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

Palembang, 12 April 2012

Tim Penyusun

Page 2: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

DAFTAR ISI

Page 3: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan adalah merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan

manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu

memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka

secara berhasil guna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang telah dibuat oleh para

ahli.

Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu

proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan

holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang,

yang jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik, yaitu sama

dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah

1. Analisis situasi

2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas

3. Menetapkan tujuan

4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik

5. Menyusun rencana operasional.

Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara berurutan (sistematis). Setiap langkah

yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan

harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan

yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan

tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik

tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk

Page 4: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut.

Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah

gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan

penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).

Menurut definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan dengan

kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut

jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara kualitatif dan

dapat pula secara kuantitatif. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari

proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait,

termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul

merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi

masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya

Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan

diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para

pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna

dan berdaya gunaUntuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan, telah

disusun system kesehatan nasional yang baru yang mampu menjawab dan merespon berbagai

tantangan pembangunan kesehatan masa kini maupun untuk masa mendatang. Penyelenggaraan

system kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggung jawaban secara sistematis,

berjenjang dan berkelanjutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kesehatan ?

2. Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan ?

3. Apa tujuan dari perencanaan kesehatan ?

4. Sebutkan macam-macam perencaaan kesehatan !

5. Apa saja cirri-ciri dari perencanaan kesehatan ?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pembaca diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian dari perencanaan kesehatan.

Page 5: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

2. Menjelaskan langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan.

3. Mengetahui tujuan dari perencanaan kesehatan.

4. Mengetahui macam-macam perencanaan kesehatan.

5. Menjelaskan ciri-ciri dari perencanaan kesehatan.

1.4 MANFAAT

Hasil dari makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak khususnya para mahasiswa. Adapun

manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu menambah wawasan pembaca tentang perencanaan

kesehatan. Antara lain pembaca mampu mengetahui pengertian, langkah-langkah, tujuan, macam-

macam, serta cirri-ciri dari perencanaan kesehatan.

1.5 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode studi kepustakaan yaitu dengan mencari data melalui berbagai macam buku yang menjadi sumber serta melaui pencarian melalui internet.

Page 6: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN KESEHATAN

Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan

yang tersedia dan yang di pandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Goetz). Menurut Maloch

dan Deacon, perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang

di anggap penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang

telah di tetapkan. Sementara itu, menurut Levey bda Lomba, perencanaan sebagai suatu proses

penganalisisan dan pemahaman dari suatu system, merumuskan tujuan umum serta tujuan khusus

tersebut, menganalisis efektivitas dari berbagai rencana kerja ini, memilih satu di antaranya yang

paling baik, menyusun perincian dari program dari rencanan kerja yang terpilih secara lengkap

agar dapat dilaksanakan, dan mengikatnya ke dalam suatu system pengawasan yang terus

menerus dalam rangka dapat di capainya hubungan yang optimal antara rencana kerja itu sendiri

dengan system yang ada

2.2 LANGKAH PERENCANAAN

1. Analisis situasi

Langkah analisis situasi dimulai dengan menganalisis data laporan yang telah dimiliki

oleh organisasi (data  primer) atau mengkaji laporan lembaga lain (data sekunder) yang datanya

dibutuhkan, observasi dan wawancara. Langkah analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan

jenis data atau fakta yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dijadikan dasar penyusunan

perencanaan. Data yang diperlukan terdiri dari:

a. Data tentang penyakit dan kejadian sakit (diseases and illnesess).

b. Data kependudukan.

c. Data potensi organisasi kesehatan.

d. Keadaan lingkungan dan geografi.

e. Data sarana dan prasarana.

Page 7: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Proses pengumpulan data untuk analisis situasi dapat dilakukan dengn cara:

Mendengarkan keluhan masyarakat melalui pengamatan langsung kelapangan.

Membahas langsung masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang

dikembangkan bersama tokoh-tokoh formal dan informal masyarakat setempat.

Membahas program kesehatan masyarakat dilapangan bersama petugas lapangan

kesehatan, petugas sektor lain, atau bersama dukun bersalin yang ada diwilayah kerja

puekesmas.

Membaca laporan kegiatan program kesehatan pada pusat0pusat pelayanan kesehatan di

suatu wilayah.

Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, statistik kependudukan, laporan khusus,

hasil survei, petunjuk pelaksanaan (jutlak) program kesehatan, dan laporan tahunan

2. Identifikasi masalah

Mengidentifikasi masalah kesehatan dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain:

a. Laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada.

b. Survailance epidemilogi atau pemantauan penyebaran penyakit

c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan.

d. Hasil kunjungan lapangan supervisi dan sebagainya.

3. Menetapkan prioritas masalah

Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan banyak masalah kesehatan yang menunggu untuk

ditangani. Karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi, maka tidak semua

masalah tersebut dapat dipecahkansekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu maka

harus dipilih masalah yang mana yang ‘feasible’ untuk dipecahkan. Proses pemilihan prioritas

masalah dapat dilakukan melalui dua cara, yakni:

a. Melalui teknik skoring, yakni memberikan nilai (scor) terhadp masalah tersebut dengan

menggunakan ukuran (parameter) antara lain:

Prevelensi penyakit (prevelence) atau besarnya masalah.

Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).

Page 8: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of umeet need).

Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).

Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility).

Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (reseources

availability).

Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar

diberi 5 paling tinggi, dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut

dijumlahkan. Masalah yang mempunyai nilai tertinggi (terbesar) adalah yang di prioritaskan,

masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua dan selanjutnya.

b. Melalui teknik non skoring

Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu, juga

disebut nominal group technique (NGT). Ada dua NGT, yakni:

Delphi technique: yaitu masala-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang

mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas

masalah yang disepakati bersama.

Delbeg technique: menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga

melalui dikusi kelompok, namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama

keahliannya, maka sebelumnya dijelaskan dulu, sehingga mereka mempunyai persepsi

yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah

prioritas masalah yang disepakati bersama.

4. Menentukan tujuan

Menentukan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu

yang ingin dicapai oeh perencanaan tersebut. Semakin jelas rumusan masalah kesehatan maka

akan semakin mudah menentukan tujuan. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secar

kongkret dan dapat diukur.

Page 9: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus bersifat SMART: spesific (jelas

sasarannya dan mudah dipahami oleh staf pelaksana), measurable (dapat diukur kemajuannya),

appropriate (sesuai dengan strategi nasional, tujuan program dan visi/misi institusi, dan

sebagainya), realistic (dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas organisasi yang

ada), time bound (sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan dapat direncanakan untuk

mencapai tujuan program seuai dengan target waktu yang telah ditetapkan).

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan program:

Tujuan adalah hasil akhir dari sebuah kegiatan.

Tujuan harus sesuai dengan masalah, terget ditetapkan sesuai dengan kemampuan

organisasi, dan dapat diukur.

Tujuan operasional basanya ditetapkan dengan batas waktu (batas pencapaiannya) dan

hasil akhir yang ingi dicapai pada akhir kegiatan program (dead line).

Berbagai macam kegiatan altrnatif dipilih untuk mencapai tujuan.

Masalah, faktor penyebab masalah, dan dampak masalah yang telah dan akan mungkin

terjadi dimsa depan sebaiknya dikaji terlebih dahulu.

Kriteria penyusunan masing-masing tujuan sesuai dengan hierarkinya adalah sebagai berikut:

Goal (tujuan umum): bersifat jangka panjang, masih umum, abstrak, dan tidak

terpengaruh oleh perubahan situasi.

Tujuan kebijaksanaan: merupakan bagian dari goal, sasaran populasinya belum ada.

Tujuan ini sudah bersifat spesifik karena bersifat sektoral dan ditujukan untuk masyarakat

di desa.

Tujuan program: target populasinya sudah lebih jelas, ada identifikasi dampak khusus

yang dapat diukur jika tujuan program tercapai.

Tujuan pelayanan: tujuan ini sudah memiliki kejelasan atau spesialisasi jenis dan tingkat

pelayanan yang perlu dilaksanakan.

Tujuan sumber: tujuan di sini memerlukan identifikasi masukan spesifik (input atau

sumber daya tertentu) untuk mencapai tujuan pelayanan.

Page 10: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Tujuan implementasi: tujuan di sini menjelaskan produk spesifik yang ingin di capai dan

juga dapat di ukur.

Pada umumnya tujuan dibagi menjadi dua, yakni:

Tujuan umum : suatu tujuan bersifat umum, dan masih dapat di jabarkan ke dalam

tujuan-tujua khusus, dan umumnya masih abstrak.

Tujuan khusus : tujuan-tujuan yng di jabarkan dari tujuan umum.

5. Mengkaji hambatan dan kelemahan program

Jenis hambatan atau kelemahan dapat di kategorikan ke dalam:

a. Hambatan yang bersumber pada kemampuan organisasi

Motivasi kerja staf rendah.

Pengetahuan dan keterampilan kurang.

Arus informasi tentang pelaksaaan program lamban.

Peralatan belum tersedia.

Laporan kegiatan tidak di manfaatkan untuk menyusun rencana kegiatan.

Jumlah dana operasional kurang.

Waktu yang tersedia tidak digunakan untuk menyuun rencana kerja.

b. Hambatan yang terjadi pada lingkungan

Hambatan geografi (jalan rusak).

Iklim atau musim hujan.

Tingkat penddikan masyarakat rendah.

Sikap dan budaya masyarakat yang tidak kondusif.

Prilaku masyarakat yang kurang partisipatif.

6. Menyusun rencana kegiatan

Page 11: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 kegiatan pokok, yakni:

Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan yang di lakukan sebelum

kegiatan pokok dilaksanakan. Misalnya: perizinan, rapat koordinasi.

Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni kegiatan pokok program yang bersangkutan.

Kegiatan pada tahap penilaian yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam

rangka pencapaian program tersebut.

Langkah-langkah sebelum menetapkan rencana kegiatan:

a. Alasan utama disusun rencana kegiatan.

b. Tujuan yang ingin dicapai.

c. Kegiatan program (bagaimana cara mengerjakannya).

d. Pelaksana dan sasarannya (siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatan).

e. Sumber daya pendukung.

f. Tempat (dimana kegiatan akan dilaksanakan).

g. Waktu pelaksanaan (kapan kegiatan akan dikerjakan).

7. Menetapkan sasaran (target group).

Sasaran (target group) adalah kelopmpok mayarakat tertentu yang akan digarap oleh program

yang direncanakan tersebut. Sasaran progrm kesehatan biasanya dibagi dua, yakni:

a.   Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program.

b. Sasaran tidak langsung, yakni kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut,

namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.

8. Menyusun jadwal pelaksanaan

Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis perencanaan

yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan.

9. Organisasi dan staf

Page 12: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi dan sekaligus staf yang akan

melaksanakan kegiatan atau program tersebut. Dismping itu juga diuraikan tugas (job

description) masing-masing staf pelaksana tersebut.

10. Rencana anggaran

Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari

persiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokan menjadi:

a. Biaya personalia

b. Biaya operasianal

c. Biaya sarana dan fasilitas

d. Biaya penilaian

11. Pelaksanaan

Melaksanakan semua kegiatan yang sudah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati.

12. Evaluasi

Rencana evalusi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh

mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah dicapai.

2.3 TUJUAN

2.4 MACAM MACAM

1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana

Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.

Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.

Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.

2. Dilihat dari tingkatannya

Page 13: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

Rencana induk (masterplan), lebih menitik beratkan uraian kebijakan organisasi.

Rencana operasional (opertional planning), lebih menitik beratkan pada pedoman atau

petunjuk dalam melaksanakan suatu program.

Rencana harian (day to day planning), adalah rencana harian yang bersifat umum.

3. Ditinjau dari ruang lingkupnya

Rencana strategi (strategic planning), beriikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka

panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk dirubah.

Rencana taktis (tactical planning), rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka

pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.

Rencana menyeluruh (comprehensive planning), rencana yang mengandung uraian secara

menyeluruh dan lengkap.

Rencana terintegrasi (intergrated planning), rencana yang mengandung uraian, yang

menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar kesehatan.

2.5 CIRI CIRI

1. Bagian dari sistem administrasi.

2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.

3. Berorientasi pada masa depan.

4. Mampu menyelesaikan masalah.

5. Mempunyai tujuan.

6. Bersifat mampu kelola.

2.6 MANFAAT

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh staf dan pimpinan jika organisasi

memiliki sebuah perencanaan. Mereka akan mengetahui :

1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya

2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan

Page 14: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

3. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya

4. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan

5. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan

2.7 Menetapakan prioritas Masalah

Menetapkan prioritas masalah merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok orang

dengan mempergunakan metode tertentu dengan tujuan mengurutkan masalah yang ada menurut tingkat

kepentingannya.

Dalam Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk

ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua

masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih

masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau

menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :

Teknik Skoring

Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran

(parameter) antara lain :

a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.

b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).

c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).

d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need).

e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).

f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).

g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources

availability), termasuk tenaga kesehatan.

Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya

besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai

tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang

diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas

kedua dan selanjutnya.

Teknik Non Skoring

Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu

juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :

Page 15: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

a. Delphi Technique

Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian

yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati

bersama.

b. Delbeq Technique

Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi

kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya

maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama

terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah

yang disepakati bersama.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perencanaan Kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan

yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan

tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Aspek aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan:

1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.

2. Perangkat pelaksanaan

3. Proses perencanaan

3.2 SARAN

1. Bagi petugas kesehatan agar dalam pelayanan kesehatan sebaiknya system perencanaan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

2. Kepada instansi terkait terutama dalam hal penentuan kebijakan agar pelaksanaan pelayanan kesehatan

berjalan dengan baik.

3. Dalam perencanaan kesehatan harus dilakukan upaya pengembangan produk pelayanan kesehatan

secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Mandas (Perencanaan Kesehatan)

http://riekie-mambarimbei.blogspot.com/2011/05/langkah-langkah-membuat-perencanaan.html

http://cybergenerationatjeh.blogspot.com/2011/06/makalah-perencanaan-program-kesehatan.html