tugas mata kuliah kewargangeraan

Upload: adam-wahyu-ramadhan

Post on 08-Mar-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUgas KWN-07

TRANSCRIPT

Tugas Mata Kuliah KewargangeraanMasalah di Daratan dan Perairan di Indonesia dan Inovasi Solusi berdasarkan Keprofesian

Nama : Adam Wahyu RamadhanNIM : 12014085Jurusan : Teknik Geologi

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2015

1. Cara Mengatasi Permasalahan Banjir di Indonesia

A. Latar BelakangBanjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun oleh ulah manusia. Sekarang ini banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia yang mulai tidak menghiraukan keseimbangan alam. Mulai dari membuang sampah di sungai, penggundulan hutan oleh manusia, penggalian material pasir dan batu alam secara liar tidak terkendali. Indonesia sudah teridentifkasi sebagai negara rawan bencana. Tidak bisa dipungkiri karena beberapa tahun terakhir ini, bencana memang sering terjadi mulai dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun bencana karena kesalahan manusia (human error). Kesalahan manusia yang menyebabkan bencana seringkali tidak disadari, hal ini karena kultur pembangunan di Indonesia yang hanya business oriented tanpa memperhatikan aspek lingkungan (sustainable development). Bencana akibat kesalahan manusia yang sering terjadi di Indonesia adalah bencana banjir. Setiap musim penghujan tiba banyak daerah yang terkena banjir seperti Kota Semarang dihadapkan dengan masalah adanya banjir. Selain di Kota Semarang banjir juga terus melanda Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, banjir di Kota Jakarta dan Kota Semarang datang setiap tahunnya. Keadaan yang seperti ini akan sangat mengganggu perkembangan Kota Jakarta dan Kota Semarang. Selain akan mengakibatkan kerugian secara materiil, banjir menimbulkan kesan ketidaknyamanan dan mengganggn aktivitas sehingga akan mengganggu pertumbuhan kota.Bencana banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian jiwa, harta dan benda. Kerugian akibat banjir adalah perhitungan kerusakan bangunan, kehilangan barang berharga, hingga opportunity cost saat semua orang tidak bisa masuk kerja dan sekolah. Banjir tidak dapat dicegah, namun hanya dapat dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang diakibatkannya. Berhubung datangnya relatif cepat, untuk mengurangi kerugian akibat bencana tersebut perlu dipersiapkan penanganan secara cepat dan tepat.Perlu disadari bahwa keseimbangan alam sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Hutan sebagai daerah resapan air kini tidak lagi mampu menahan laju debit air hujan yang turun dari daerah dataran tinggi. Juga penggalian batu alam dan pasir yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pendangkalan sungai akibat erosi tanah dari pebukitan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebakan bencana bagi kehirupan manusia.

B. TujuanTujuan penulisan makalah ini antara lain adalaha. Mengaplikasikan Ilmu Geologi yang penulis milikib. Meminimalisasi masalah banjir di Indonesiac. Melakukan inovasi terkait solusi masalah banjir di Indonesiad. Menanggulangi masalah banjir di Indonesia

C. InovasiInovasi yang akan dilakukan adalah dengan membuat perlapisan tanah dengan memanfaatkan porositas (kemampuan batuan untuk menyerap air) dan permeabilitas (kemampuan batuan untuk megalirkan air). Dengan memanfaatkan perlapisan batuan, maka dapat dibuat air tanah. Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan permukaan tanah. Kedalaman ait tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).Untuk membuat air tanah yang baik, diperlukan 2 lapisan batuan, yakni :a. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti batu kerikil, batupasir dll. Kadar pori lapisan tak kedap air cukup besar maka kemampuan untuk melewatkan air juga besar. Air hujan yang jatuh akan terus meresap ke bawah dan berhenti di suatu tempat yang telah tertahan oleh lapisan kedap.

Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik. Bagian atas dari tubuh air ini disebut permukaan preatik, yang tinggi permukaannya dinyatakan oleh tinggi air tanah dalam sumur. Air tanah yang berada pada lapisan berpori dan yang terletak di antara kedua lapisan yang kedap air disebut air preatis. Air preatis dapat menimbulkan gejala-gejala berupa: sungai bawah tanah di daerah kapur, mata air, mata air artesis, geyser, dan travertin.

b. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti batulempung, tuff halus dan batulanau. Kadar pori lapisan ini sangat kecil sehingga kemampuan untuk melewatkan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang pada celah butirbutir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Yang termasuk lapisan kedap air antara lain geluh, napal, dan lempung. Lapisan permukaannya mengisap air hingga jenuh. Selain lapisan kedap dan lapisan tak kedap juga terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari kedua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah tak bebas tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang letak air tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanahpada daerah tangkapan hujannya, ir akan memancar keluar dari sumur yang di bor atau biasa disebut sumur artesis. Air artesis ini biasanya sangat penting bagi daerah yang kondisi tanahnya kering, air artesis ini dapat memberikan air sebanyak 8.000.000 m3 per hari.

D. BiayaUntuk mengaplikasikan inovasi mengenai perlapisan tanah untuk mengatasi solusi banjir, diperlukan batuan-batuan dan alat alat yang dapat digunakan. Untuk batuan yang akan digunakan dalam perlapisan, dapat digunakan batuan hasil dari penambangan, karena umumnya hasil dari penambangan, batuan yang akan digunakan untuk pelapisan ini tidak diperlukan lagi. Harga perlapisan batuan untuk sekitar 1 km2 adalah sekitar Rp. 40.000.000,- Rp. 150.000.000,- tergantung batuan tersebut diambil dari lokasi mana dan kualitas porositas dan permeabilitasnya. Sedangkan untuk menggali dan menempatkan lapisan batuan di tanah baru adalah sekitar Rp. 20.000.000,-E. KesimpulanPemanfaatan lapisan batuan dalam mengatasi banjir jarang dilakukan, namun sebenarnya cukup efektif. Ednang inovasi ini, maka dapat meminimalisasi terjadinya banjir, membuat cadangan air ketika musim kemarau, dan tanpa merusak alam. Biaya yang diperlukan memang relative mahal, namun karena inovasi ini bersifat alami, maka tidak akan merusak lingkungan dan dapat bertahan dalam waktu yang lama, serta tidak perlu melakukan perwatan khusus, cukup jangan merusak lingkungan sekitar.

2. Mengatasi Masalah Transportasi LautA. Latar BelakangTransportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia dimana pengangkutan barang merupakan bagian terpenting dalam bisnis transportasi laut dimana lebih dari tujuh miliar ton barang dikirim lewat jalur laut setiap tahunnya. Keefektifan terhadap operasional pelayaran akan menurunkan biaya operasional yang memberikan dampak yang besar baik bagi konsumen maupun penyedia layanan transportasi itu sendiri. Perlu diketahui bahwa kontribusi transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah paling kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat ataupun udara. Selain itu efisiensi dalam proses transportasi dan distribusi menjadi salah satu hal yang penting karena proporsi biaya transportasi bisa mencapai 66 % dari keseluruhan biaya logistik.

Transportasi laut saat ini merupakan salah satu alat yang berperan cukup besar dalam perkembangan industri dan perdagangan. Hal itu disebabkan sebagian wilayah Indonesia sebagian besar wilayah Negara Indonesia terdiri dari perairan yang menyebabkan Indonesia disebut negara maritim. Jika dilihat dari luas wilayah perairan di Indonesia yaitu sebesar 2/3 dari seluruh wilayah negara Indonesia, berdampak meningkatnya jumlah permintaan akan armada kapal baik secara kualitas maupun kuantitas.Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya. Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau, daerah dan kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar pulau , antar pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran yang menghubungkan pulau-pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu bangsa dan Negara Indonesia. Sejarah kebesaran Sriwijaya atau Majapahit menjadi bukti nyata bahwa kejayaan suatu Negara di nusantara hanya bisa dicapai melalui keunggulan Laut. Karenanya, pembangunan industry pelayaran nasional sebagai sektor strategis, perlu diprioritaskan agar dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Karena nyaris seluruh komoditi untuk perdagangan internasional diangkut dengan menggunakan sarana dan prasarana transportasi Laut, dan menyeimbangkan pembangunan kawasan (antara kawasan timur Indonesia dan barat) demi kesatuan Indonesia, karena daerah terpencil dan kurang berkembang (yang mayoritas berada dikawasan Indonesia timur yang kaya sumber daya alam) membutuhkan akses ke pasar dan mendapat layanan, yang seringkali hanya bisa dilakukan dengan transportasi Laut.

B. Maksud dan TujuanTujuan penulisan makalah ini antara lain adalaha. Mengaplikasikan Ilmu Geologi yang penulis milikib. Meminimalisasi masalah transportasi laut di Indonesiac. Melakukan inovasi terkait solusi masalah trasnportasi laut di Indonesiad. Menanggulangi masalah transportasi laut di Indonesia

C. InovasiPulau buatan dapat dibangun dari pasir yang dikeruk. Pasir itu kemudian disemprotkan oleh kapal keruk, menuju wilayah yang ditentukan menggunakan proses yang dikenal sebagai mempelangikan karena bentuknya seperti pelangi ketika pasir disemprotkan. Sisi luar setiap pulau dibentuk seperti sabit sebagai pemecah gelombang batu besar. Pemecah gelombang dapat menggunakan batuan kasar seperti batu konglomerat. Setiap batu diletakkan oleh sebuah takal, dipandu oleh seorang penyelam dan memberikan koordinat GPS.Untuk membuat pulau dengan ukuran sekitar 10 km2 diperukan 135.000.000 m batupasir dan batukerikil yang direklamasi. Terdapat sekitar 5.000.000 m batukerikil dalam lembah pemecah gelombang di bawah laut dan 30.000.000 m tanah.Pada lapisan paling dasar pulau, diberi lapisan batu apung agar pulau tidak terlalu berat dan dapat dipindahkan. Lapisan berikutnya merupakan lapisan batupasir, agar air laut tidak dapat merembes kedalam pulau buatan. Kemudian diberi lapisan batulempung, agar air dari dalam pulau tidak bisa keluar pulau. Lapisan batupasir dan batulempung dini dibuat berseling sebanyak 3 kali agar dapat menyaring air dengan baik. Setelah itu kemudian baru diisi lapisan tanah agar pulau dapat ditinggali.Untuk menggerakan pulau, dapat dibangun tenaga pendorong yang mengandalkan energi surya, energi arus laut dan energy angin. Pembangkit listrik tenaga matahari menghasilkan listrik tidak langsung, dimana panas dari cahaya matahari akan ditangkap oleh sel-sel foltovotaik lalu panas matahari tersebut digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap yang dihasilkan akan dipanaskan oleh sebuah generator yang menghasilkan listrik. Dengan lebar panel sekitar 5km2, dapat dihasilkan listrik 10.000 megawatt. Untuk energy arus laut, Turbin PLTAL yang dipasang adalah turbin poros vertikal tipe Darrieus berbilah turbin lurus. Berdiameter putar 2 m dan panjang bilah 2 m, dengan efisiensi total 35%, turbin dapat menghasilkan listrik 2 kW pada kecepatan arus 1.4 m/detik. Generator PLTAL yang digunakan adalah generator tipe magnet permanen (permanent magnetic generator) dengan kapasitas 3.5 kW pada putaran 250 rpm. Untuk menstabilkan daya listrik yang naik turun mengikuti naik turunnya kecepatan arus laut maka output listrik AC 3 phasa diubah menjadi DC. Arus DC diubah kembali menjadi AC stabil bertegangan 220 V dan frekuensi 50 Hz melalui inverter kapasitas 2 kW.Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

D. BiayaDalam membangun pulau buatan, perlu banyak komponen yang harganya mahal dan diperlukan dalam jumlah banyak. Untuk membuat pulau berukuran 7km2, diperlukan batupasir 135.000.000 m, 5.000.000 m batukerikil dan 30.000.000 m tanah. Biaya yang diperlukan untuk menyediakan ketiga lapisan tadi adalah sekitar 3-6 trilyun rupiah termasuk dengan alat berat untuk memindahkan dan menyusun lapisan tersebut. Sedangkan untuk membuat generator pembangkit listrik tenaga arus laut skala 2 km, tenaga angin seluas 3 km dan tenaga surya sekitar 5 km adalah sekitar 20-30 milyar rupiah.E. KesimpulanDalam inovasi membuat pulau buatan yang dapat bergerak diperlukan biaya yang sangat mahal, hal ini karena tidak mudah mereklamasi tanah. Namun pulau buatan ini dapat berpindah dan ditinggali oleh banyak orang karna uurannya yang besar, yakni 7 km2. Hal ini dapat memudahkan untuk transportasi dari pulau ke pulau di Indonesia, seperti menyebrangi dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Pulau buatan ini dirasa cocok sebagai masalah transportasi laut dan minimnya lahan produktif di Indonesia karena Indonesia terdiri dari banyak pulau-pulau.