tugas mata kuliah

9
TUGAS MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK SISTEM KERJA PNEUMATIK PADA PINTU BUS (A+ A-) Disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah pneumatik dan hidrolik Oleh : MISBAKHUL FADLY (5201411012) KELOMPOK 1 ( SATU) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: cahyo-ardoyo

Post on 02-Sep-2015

236 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah

TRANSCRIPT

  • TUGAS MATA KULIAH

    PNEUMATIK DAN HIDROLIK

    SISTEM KERJA PNEUMATIK PADA PINTU BUS (A+ A-)

    Disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah pneumatik dan hidrolik

    Oleh :

    MISBAKHUL FADLY (5201411012)

    KELOMPOK 1 ( SATU)

    PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • 2

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Pneumatik (bahasa Yunani: pneumatikos) berasal dari kata dasar "pneu" yang

    berarti udara tekan dan "matik" yang berarti ilmu atau hal-hal yang berhubungan

    dengan sesuatu; sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu/hal-hal yang

    berhubungan dengan udara bertekanan. Sekarang ini pneumatic banyak digunakan atau

    dimanfaatkan pada alat-alat industry seperti industry makanan, obat-obatan dan

    industry lain. Bahkan sekarang system pneumatic sudah diterapkan dalam system

    kendaraan, seperti pada pintu bus yang menggunakan system pneumatic. System

    pneumatic adalah semua system yang menggunkana tenaga yang disimpan dalam

    bentuk udara yang dimampatkan, serta dimanfaatkan unutk menghasilkan suatu kerja

    dan kontruksi pneumatic sendiri adalah kontruksi rangkaian komponen-komponen

    pneumatic yang dikelompokan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : unit tenaga, unit

    pengatur, unit penggerak.

    Unit tenaga meliputi : kompresor, tangki udara, unit pelayanan udara (service

    unit), kemudian unit pengatur (control element) meliputi : Katup pengarah, katup satu

    arah, katup pengatur tekanan, katup pengatur aliran, selanjutnya yaitu unit penggerak

    (actuatotr) yang meliputi : silinder pneumatic, motor pneumatic,

    Pintu bus yang menggunakan system pneumatic akan lebih praktis dan efisien

    serta dapat meminimalisir kecelakaan yang terjadi, selain itu dengan pintu bus yang

    menggunakan system pneumatic maka penumpang akan merasa lebih nyaman karena

    dapat keluar dan masuk dengan lebih mudah atau tanpa memerlukan tenaga yang lebih,

    pintu kendaraan lebih awet, dan biaya pemeliharaan dan perawatan yang lebih murah

    2. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan sistem kontrol pneumatik pada pintu

    bus otomatis ini adalah untuk mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada pada

    pintu bus sistem manual.

  • 3

    Sehingga diharapkan akan diperoleh suatu konstruksi pintu bus yang baik, yang

    mempunyai persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

    1. Konstruksi yang sederhana.

    2. Mudah dioperasikan.

    3. Mudah dan sederhana dalam pemeliharaan dan perawatannya.

    4. Memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penumpang.

    3. Alat Dan Bahan

    NO Alat Dan Bahan JUMLAH KET.

    1 Silinder kerja ganda 1 buah

    2 Katup kontrol aliran satu arah 2 buah

    3 Katup 5/2 untuk kontrol silinder, katup

    kontrol ganda

    1 buah

    4 Katup balik fungsi "ATAU" 2 buah

    5 Katup tunda waktu 1 buah

    6 Katup batas 3/2 dengan pegas pembalik 1 buah

    7 Katup tombol 3/2 dengan pegas pembalik 2 buah

    8 Katup tuas 3/2 dengan penahan 1 buah

    9 Unit pelayanan udara 1 unit

    10 Kompresor dan perlengkapannya 1 unit

    11 Sambungan Tee 5 buah

    12 Nipel/adaptor 37 buah

    13 Peredam/silencer 7 buah

    14 Selang pneumatic secukupnya

  • 4

    BAB II

    ISI

    1. Langkah Kerja

    Sistem pneumatic bus ini menggunakan silinder penggerak ganda. Silinder ini

    mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hamper sama dengan

    silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan

    tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak

    (piston road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula yang pada kedua sisi.

    Konstruksinya yang mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan

    kebutuhan.

    Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur oleh karena

    adanya udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada.

    Silinder pneumatik penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal,

    batang torak, dan silinder. Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat

    berupa sinyal langsung melalui katup kendali, atau melalaui katup sinyal ke katup

    pemroses sinyal (processor) kemudian baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung

    pada banyak sedikitnya tuntutan yang harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang

    diperlukan. Secara detail silinder pneumatik dapat dilihat seperti gambar diatas. Selain

    itu sistem pneumatic pintu bus ini juga dilengkapi dengan katup tunda waktu. Katup

    ini berfungsi untuk menunda aliran udara hingga pada waktu yang telah ditentukan.

    Udara akan mengalir dahulu ke tabung penyimpan, bila suda penuh baru akan mengalir

    ke saluran lainnya. Katup penunda ini juga dikenal pula dengan time.

    Pemampatan udara dilakukan menggunakan kompresor yang digerakkan oleh

    motor listrik ataupun motor bakar. Kompresor memampatkan udara ke dalam sebuah

    tangki penyimpan yang kuat yang disebut tangki penampung atau receiver dan tenaga

    / udara yang tersimpan di dalamnya siap digunakan. Komponen pneumatik utama yang

    digunakan dalam rancang bangun peralatan pada penelitian ini adalah katup (valve)

    dan tabung (cylinder). Katup-katup berfungsi sebagai pengendali atau pengontrol

    tabung, sedangkan tabung atau torak ataupun actuator bergerak secara ganda yaitu buka

  • 5

    tutup berfungsi untuk menghasilkan gaya (force) serta gerak linier (linier motion) untuk

    melakukan suatu kerja/gerakan.

    Gambar 1. Sket posisional pintu bus otomatis dengan sistem control

    pneumatic

    Sekuensi kronologis :

    Silinder A bergerak mundur dan pintu bus membuka

    Silinder A bergerak maju dan pintu bus menutup

    Notasi singkatan

    A- (silinder A, pintu bus membuka)

    A+ ( silinder A maju, pintu bus menutup)

  • 6

    Diagram Rangkaian Kontrol Pintu Bus Otomatis

    Keterangan tiap komponen

    = Silinder kerja ganda

    3

    2

    1 3

    2

    1 3

    2

    1 3

    2

    1

    1S1 1S1 1

    S2

    1S2 1S3 1S4

    1S1

    Pintu Supir Supir

    50

    %

    50

    %

    Silinder 1A

    = katup control aliran satu

    arah

  • 7

    = Katup 5/2 untuk kontrol silinder, katup pilot ganda

    = Katup tunda waktu

    = Katup balik fungsi ATAU

    = Katup batas 3/2 dengan pegas pembalik

    = Katup batas 3/2 dengan pegas pembalik

    = Katup tuas 3/2 dengan

    penahan

    = Unit pelayanan udara

    = Sumber udara mampat

    = Saluran kontrol

    = Saluran kerja

  • 8

    BAB III

    Kesimpulan

    Sistem kontrol pneumatik pada pintu bus otomatis adalah suatu jenis sistem

    kontrol yang digunakan untuk mengendalikan gerak pintu bus secara otomatis dengan

    menggunakan jenis fluida udara mampat. Sistem kontrol ini merupakan salah satu

    alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada

    pintu bus sistem manual yang ada saat sekarang.

    Dengan dibuatnya sistem kontrol pneumatik ini maka akan diperoleh beberapa

    keuntungan antara lain :

    1. Pintu bus otomatis dengan konstruksi yang sederhana karena

    komponen-komponen yang dibutuhkan sedikit dan murah.

    2. Pintu bus yang mudah dioperasikan karena untuk membuka dan

    menutup pintu tersebut selain dapat dilakukan oleh sopir bus tersebut

    dengan cara menekan tombol katup, dapat dikontrol secara otomatis pada

    saat penumpang akan turun dan menginjak lantai di depan pintu bus,

    sehingga tidak merepotkan penumpang yang akan naik maupun turun bus

    tersebut karena tidak perlu membuka dan menutup pintu bus secara manual.

    3. Mudah dalam hal perawatan dan pemeliharaan sistem kontrol pintu bus

    tersebut karena konstruksi pneumatik sederhana.

    4. Memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penumpangnya

    karena pintu bus tertutup dengan baik sehingga kecelakaan seperti terjatuh

    atau terlempar dari kendaraan dapat dihindari.

  • 9

    Daftar pustaka

    Widiantono, Heri. 2004. Sistem Control Pneumatic Pada Pintu Bus Otomatis. Skripsi.

    Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang

    Sepdyanuri, Indra Luh. 2013. Pintu Bus Dengan Kontrol Pneumatik.Tersedia :

    http://nd4s4ch.wordpress.com diakses tanggal 8 Desember 2013