tugas jiwa sejarah

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik adalah suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya ( ANA ). Semuanya didasarkan pada diagnosis dan intervensi dari adanya respons individu akan masalah kesehatan mental yang actual maupun potensial. Ada empat karakteristik keperawatan: 1. Fenomena yaitu rentang respons-respons yang berkaitan dengan kesehatan yang teramati pada orang sakit dan sehat yang menjadi focus diagnosa dan penanganan keperawatan. 2.Teori yaitu konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses yang memandu intervensi keperawatan dan pemahaman tentang respons yang berhubungan dengan kesehatann. 3. Tindakan-tindakan yaitu intervensi untuk mencegah kesehatan. 4. Pengaruh yaitu evaluasi tindakan keperawatan yang berhubungan dengan respon kesehatan yang teridentifikasi dan hasil asuhan keperawatan yang diantisipasi. Pelayanan yang menyeluruh difokuskan pada pencegahan penyakit mental, menjaga kesehatan, pengelolaan atau merujuk dari masalah kesehatan phisik dan mental, 1

Upload: dayu-mas-swandewi

Post on 15-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: tugas jiwa sejarah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik adalah suatu bidang spesialisasi

praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan

penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya ( ANA ). Semuanya

didasarkan pada diagnosis dan intervensi dari adanya respons individu akan masalah

kesehatan mental yang actual maupun potensial. Ada empat karakteristik

keperawatan:

1. Fenomena yaitu rentang respons-respons yang berkaitan dengan kesehatan yang

teramati pada orang sakit dan sehat yang menjadi focus diagnosa dan penanganan

keperawatan.

2.Teori yaitu konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses yang memandu intervensi

keperawatan dan pemahaman tentang respons yang berhubungan dengan

kesehatann.

3. Tindakan-tindakan yaitu intervensi untuk mencegah kesehatan.

4. Pengaruh yaitu evaluasi tindakan keperawatan yang berhubungan dengan respon

kesehatan yang teridentifikasi dan hasil asuhan keperawatan yang diantisipasi.

Pelayanan yang menyeluruh difokuskan pada pencegahan penyakit mental,

menjaga kesehatan, pengelolaan atau merujuk dari masalah kesehatan phisik dan

mental, diagnosis dan intervensi dari gangguan mental dan akibatnya, dan rehabilitasi

(Haber & Billing, 1993). 

Keperawatan jiwa / mental diharapkan mampu mengkaji secara komprehensif,

menggunakan ketrampilan memecahkan masalah secara efektif dengan pengambilan

keputusan klinik yang komplek (advokasi), melakukan kolaborasi dengan profesi lain,

peka terhadap issue yang mencakup dilema etik, pekerjaan yang menyenangkan,

tanggung jawab fiskal. Jadi peran keperawatan jiwa profesional telah berkembang

secara komplek dari elemen-elemen sejarah aslinya.

B. Rumusan Masalah :

1. Bagaimana perkembangan keperawatan kesehatan jiwa di dunia ?

2. Bagaimana perkembangan keperawatan kesehatan jiwa di Indonesia ?

1

Page 2: tugas jiwa sejarah

C. Tujuan Penulisan :

1. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan kesehatan jiwa di dunia.

2. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan kesehatan jiwa di Indonesia.

2

Page 3: tugas jiwa sejarah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Keperawatan Jiwa Di Dunia

Sejarah perkembangan keperawatan jiwa dalam sejarah evolusi keperawatan jiwa,

kita mengenal beberapa teori dan model keperawatan yang menjadi core keperawatan

jiwa, yang terbagi dalam beberapa periode. Pada awalnya perawatan pasien dengan

gangguan jiwa tidak dilakukan oleh petugas kesehatan (CustodialCare) (tidak oleh tenaga

kesehatan). Perawatan bersifat isolasi dan penjagaan.Mereka ditempatkan dalam suatu

tempat khusus, yang kemudian berkembangmenjadi Primary Consistend of Custodial

Care.

Selama abad 7 sebelum masehi, Hippocrates menjelaskan perubahan perilaku atauwatak dan

gangguan mental disebabkan oleh perubahan 4 cairan tubuh atau hormon, yangdapat menghasilkan

panas, dingin, kering dan kelembaban. Aristotle melengkapi dengan hati,dan Seorang Dokter Yunani,

Galen : menyatakan emosi atau kerusakan mental dihubungkandengan otak. Orang Yunani

menggunakan kuil sebagai rumah sakit dan memberikanlingkungan udara bersih, sinar matahari dan air

bersih untuk menyembuhkan penyakit jiwa/mental. Bersepeda, Jalan-jalan, dan mendengarkan suara air

terjun ini sebagai contohpenyembuhan.

Pada pertengahan abad ke-13 di Eropa, dibangun rumah sakit untuk pasien dengangangguan

mental. Tetapi di dalam rumah sakit tersebut belum ada perawat perawat yangmerawat pasien tersebut

dan pengobatan untuk pasien pasien tersebut juga jarang diberikan.Fasilitas rumah sakit jiwa sewaktu itu

hanya sebagai perumahan untuk mereka atau dengankata lain untuk menampung pasien dengan

gangguan jiwa saja. Saat itu ketika penyebaranagama nasrani di Eropa, rumah sakit untuk pasien dengan

gangguan mental menggunakanintervensi kepercayaan agama tersebut.Hal ini berdampak positif

terhadap perkembangankeperawatan. Kemajuan ini terlihat pada zaman pemerintahan Lord Constandne

yaitu dengandidirikan xenodhoecin atau hospes (penampungan orang yang membutuhkan

pertolonganterutama orang yang menderita sakit) seperti yang telah disebutkan di

atas.Merekamenganggap pasien gangguan jiwa itu adalah teman sehingga mereka mempunyai

tanggung jawab untuk membantu memulihkan kembali kondisi agar dapat kembali

mengadakanhubungan dengan masyarakat.yang menjadi perhatian utama disini adalah menjadi teman

yangmempunyai hubungan spiritual yang intim dengan mereka yang memiliki gangguan jiwa.

Selanjutnya rumah sakit jiwa pertama, Bethlehem Royal Hospital, telah dibukadi England.

Kemudian muncul beberapa rumah sakit jwa di tempat lain di kawasan Eropa,diantaranya Pinel, seorang

dokter Perancis membuka sebuah rumah sakit untuk seorangpenderita jiwa / mental di pilih kota

3

Page 4: tugas jiwa sejarah

La Bicetre, Paris. Dia memulai dengan tindakankemanusiaan dan advokasi, melalui observasi

perilaku, riwayat perkembangan danmenggunakan komunikasi dengan penderaita. Ada juga Weyer,

seorang dokter Jermanpsikiatrik pertama yang dapat menjelaskannya melalui kategori diagnostik.

1. Sejarah Psikiatri

Berikut ringkasan kejadian – kejadian penting yang mempengaruhi

perkembanganKeperawatan Psikiatri :

a. Tahun 1856 – 1929 : Emil Kreepelin mebedakan antara depresi psikosis

manicdan schizoprenia dan menyatakan bahwa schizoprenia tidak dapat

disembuhkan.

b. Tahun 1856 – 1939 : Sigmund Freud memperkenalkan teori psikoanalisis

danterapinya. Dia menjelaskan perilaku manusia dalam tahapan psikologi

danmembuktikan bahwa perilaku dapat berubah dalam situasi tertentu.

c. Tahun 1857 – 1939 : Eugene Bleur menjelaskan gangguan psikotik

padaschizophrenia (sebelumnya disebut dementia praecox)

d. Tahun 1870 – 1937 : Alfred Adler mempelajari tentang obat –

obatan psikosomatik yang mengarah pada organ luar sebagai penyebab kausatif.

e. Tahun 1875 – 1961 : Carl Jung menjelaskan jiwa manusia .

f. Tahun 1920 : Harriet Bailey menulis buku keperawatan Psikiatrik yang

pertama(Nursing Medical Disease)

g. Tahun 1930 an : Terapi shock insulin, Obat Pentylnetetrazol (Metrazol), ECTdan

Prefrontal lobotomy untuk tindakan pasien penyakit mental dengan

gangguan psikotik. Munculnya International Committee for Mental Hygiene.

Gerakan Hill-Burton mendirikan unit psikiatri.

h. Tahun 1940 : Gerakan kesehatan mental menyusun kurikulum pendidikan

keperawatan untuk spesialis klinik pada tahun 1946.

i. Tahun 1946 s/d 1971 : Gerakan kesehatan mental nasional membuka

program pelatihan profesi, Organisasi dunia untuk kesehatan mental mengadakan

reset dan pendidikan.

j. Tahun 1947 : Helen Render menulis buku “ Hubungan Perawat–Pasien

diPsikiatri”

k. Tahun 1952 : Hildegard E. Peplau menulis buku “ Hubungan personal

dikeperawatan “ sebagai dasar untuk hubungan perawat-pasien.

l. Tahun 1963-1979 : Perbaikan tingkat ekonomi menekan bertambahnyagangguan

jiwa. Amerika meluluskan 50 lulusan perawat psikiatrik. Adanya RSJswasta dan

4

Page 5: tugas jiwa sejarah

unit Psikiatrik. Perusahaan asuransi memberikan jaminan asuransi pada

perawatan psikiatrik. Diijinkannya pasien untuk hidup di masyarakat

denganmenitikberatkan pada pemberian pendidikan kepada pasien mengenai

kegiatansehari – hari dan perawatan diri. Perawat – perawat Amerika dan

Kanadamembentuk North American Nursing Diagnosis Association (Asosiasi

DiagnosaKeperawatan Amerika Utara).

m. Tahun 1980 an : Gerakan Sistem Kesehatan Mental (1980), yang disusununtuk

memperkuat kemampuan masyarakat dan mengembangkan inisiatif – inisiatif

baru, belum pernah diimplementasikan sampai dengan tahun 1981.Gerakan

rekonsiliasi

n. Tahun 1990 an : Munculnya jaminan asuransiPada tahun 1970-1980, perawatan

beralih dari perawatan rumah sakit jangka panjang ke lama rawat yang lebih

singkat. Fokus perawatan bergeser ke arahcommunity based care / service

(Pengobatan berbasis komunitas). Pada tahun-tahun ini banyak dilakukan riset

dan perkembangan teknologi yang pesat.Populasi klien di rumah sakit jiwa yang

besar berkurang, sehingga banyak rumahsakit yang ditutup. Pusat-pusat kesehatan

komunitas jiwa sering tidak mampumenyediakan layanan akibat bertambahnya

jumlah klien. Tunawisma menjadimasalah bagi penderita penyakit mental kronik

persisten yang mengalamikekurangan sumber daya keluarga dan dukungan sosial

yang adekuat

2. Masa Peradaban

Keperawatan jiwa dimulai antara tahun1770 dan 1880 seiring dengan

kejadian penanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada masa

peradabandimana roh-roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan mengusirnya

agar sembuh. Para leluhur Yunani, Romawi dan Arab percaya bahwa

gangguanemosional diakibatkan tidak berfungsinya organ pada otak. Mereka

menggunakan berbagai pendekatan tindakan seperti : ketenangan, gizi yang baik,

kebersihan badan yang baik, musik dan aktivitas rekreasi.Selama abad 7 sebelum

masehi, Hippocrates menjelaskan perubahan perilaku atauwatak dan gangguan mental

disebabkan oleh perubahan 4 cairan tubuh atauhormon, yang dapat menghasilkan

panas, dingin, kering dan kelembaban.Aristotle melengkapi dengan hati, dan Seorang

Dokter Yunani, Galen :menyatakan emosi atau kerusakan mental dihubungkan dengan

otak. OrangYunani menggunakan kuil sebagai rumah sakit dan memberikan

lingkungan udara bersih, sinar matahari dan air bersih untuk menyembuhkan penyakit

5

Page 6: tugas jiwa sejarah

jiwa/mental. Bersepeda, Jalan-jalan, dan mendengarkan suara air terjun ini sebagai

contoh penyembuhan.

3. Masa Pertengahan

Era dari Alienation, social exclusion dan confinement.Dokter menjelaskan gejala :

a. Depression

b. Paranoia

c. Delusions

d. Hysteria

e. NighmaresRumah Sakit Jiwa pertama, Bethlehem Royal Hospital, telah dibuka di

England.

Selama 18 abad, era dari reason dan observation :

a. Pinel, seorang dokter Perancis membuka sebuah rumah sakit untuk

seorang penderita jiwa / mental di pilih kota La Bicetre, Paris. Dia memulai

dengantindakan kemanusiaan dan advokasi, melalui observasi perilaku,

riwayat perkembangan dan menggunakan komunikasi dengan penderaita.

b. Weyer, seorang dokter Jerman psikiatrik pertama yang dapat menjelaskannya

melalui kategori diagnostik.

4. Abad 18 Dan 19

Pada abad ke-18, seorang praktisi kesehatan bernama William Ellis membantumengadakan

perawatan bagi orang dengan gangguan jiwa. Dia mengusulkan pendampingyang terlatih bagi

orang-orang dengan gangguan jiwa. Pada tahun 1836, William Ellismempublikasikan Treatise on

Insanity yang secara terbuka mengemukakan bahwa praktikkeperawatan yang didirikan tersebut

berhasil memberikan ketenangan bagi pasien dengangangguan jiwa dan juga memberikan harapan

demi harapan yang baik. Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880 seiring dengan

kejadianpenanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada masa peradaban dimana roh-

roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan mengusirnya agar sembuh.Para leluhur Yunani,

Romawi dan Arab percaya bahwa gangguan emosional diakibatkan tidak berfungsinyaorgan pada

otak. Mereka menggunakan berbagai pendekatan tindakan seperti : ketenangan,gizi yang baik,

kebersihan badan yang baik, musik dan aktivitas rekreasi.keperawatan jiwa mengalami

perkembangan baik di Eropa maupun di USA. Walk (1961)mengungkapkan bahwa

sejarah kejiwaan tidak lengkap rasanya jika tidak ada sejarahkeperawatan jiwa di dalamnya.

Perawat psikiatrik kini makin banyak memberikan perawatan pada orang-orang

dikomunitas, di UK setelah muncul kebijakan pemerintah mengenai keperawatan

6

Page 7: tugas jiwa sejarah

komunitas.Keperawtan jiwa yang modern berfokus pada upaya meningkatkan atau

mempertahankankesehatan jiwa dan salah satu tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya

gangguan jiwa jikahal ini memungkinkan. Saat ini keperawatan jiwa di Inggris merupakan cabnag

pengetahuanyang diajarkan dalam sekolah keperawatan berijazah dan pendidikan akademi

keperawatan.Kini cabang pengetahuan tersebut semakin banyak dipelajari pula pada tingkat

pascasarjana..

Bejamin Rush, sering disebut Bapak Psikiatric Amerika. Pertama menulis

bukutentang Pskiatric Amerika dan banyak tindakan kemanusian untuk

penderita penyakit mental/jiwa. Tahun 1783, masa tindakan moral dan bekerjasama

denganrumah sakit Pennsylvania. Tahun 1843, Thomas kirkbridge memberikan

pelatihandi rumah sakit Pennsylvania untuk membantu dokter merawat pasien

penyakit jiwa.Tahun 1872, New England Hospital untuk perempuan & anak, dan

Women’sHospital di Philadelphia mendirikan sekolah perawat, tetapi tidak untuk

pelayan pskiatrik. Setelah itu Dorothea Lynde Dix, seorang pengajar yang

memberikancontoh penderita penyakit jiwa.Tahun 1882 Pendidikan keperawatan jiwa

pertama di McLean Hospital di Belmont, Massachusetts. Dan Tahun 1890 siswa

perawat menjadi staff keperawatan di rumah sakit jiwa. Perawat mendapat tugas dan

diharapkanmengembangkan ketrampilan dalam memberikan pengobatan melalui

asuhankeperawatan. Diakhir abad 19 mengalami perubahan atau perkembangan

menjadicohtoh pengobatan dari perawat pskiatrik.Seperti :

a. Membantu dokter

b. Mengelola obat penenang

c. Memberikan hidroterapi

5. Abad 20

Pada masa abad 20, perubahan mengenai kesehatan mental sangat

besar dipengaruhi oleh Clifford Beers dengan diterbitkannya buku yang berjudul

AMind That Found Itself (1908). Dia menulis bukunya berdasarkan pengalamandan

observasi selama 3 tahun sebagai pasien di rumah sakit jiwa. Beers menggunakan

pengaruhnya untuk membentuk National Society for MentalHygiene tahun 1909,

sekarang dikenal dengan National Association for Mental Health. Sebagai hasilnya,

banyak dibangun rumah sakit jiwa di daerah pedesaan, dimana pasien akan

mendapatkan udara segar, sinar matahari danlingkungan alami.Pada tahun 1915,

Linda Richards, lulusan Perawat pertama di AS dan seringdisebut sebagai perawat

psikiatrik pertama di AS, menganjurkan pelayananyang sama terhadap pasien

7

Page 8: tugas jiwa sejarah

penyakit jiwa dengan pasien penyakit fisik. Diamenempatkan asuhan pada pasien

penyakit jiwa memerlukan tingkatkesabaran yang tinggi dan siswa tidak terpengaruh.

Pengalaman klinik dirumah sakit jiwa memberikan kesempatan kepada siswa perawat

untuk mempunyai kemampuan tersebut. Banyak kemajuan terlihat di

NationalCommettee on Mental Hygiene and the American Nurses Association

yangmempromosikan pendidikan kepada pasien penyakit jiwa dengan menerbitkan

journal. Buku – buku tentang keperawatan jiwa ditulis dan dewan NationalLeague for

Nursing mendiskusikan pendidikan Diploma keperawatan psikiatrik (1915-1935).

Adapun tujuan pendidikan adalah :

a. Mengajarkan kepada siswa tentang hubungan antara penyakit jiwa dan penyakit

mental serta penerapannya dalam keperawatan kesehatan jiwa.

b. mengajarkan kepada siswa perawat tentang penyebab gangguan atau penyakit

jiwa dan metode perawatan modern nya.

c. mengajarkan kepada siswa perawat bagaimana mengkaji perilaku pasiensakit

jiwa, sehingga dapat mengetahui gejala – gejala awal.

d. mengajarkan siswa perawat tentang pengaruh lingkungan dan gangguanmental.

e. mengajarkan siswa perawat agar dapat diandalkan dan mudah beradaptasi pada

saat memberikan perawatan.

Pengalaman klinik di Rumah Sakit Jiwa merupakan bagian terpenting daridasar

pengalaman siswa perawat dan sudah distandarisasikan pada tahun1937. siswa

diberikan kesempatan untuk merawat pasien dengan berbagaimacam tingkat gangguan

mental termasuk penyakit organic.

Pengalaman –  pengalaman berdasarkan pada : Hidoterapi, Okupasi, rekreasi

dan terapilainnya, dan pendidikan pasien. Tindakan perawatan termasuk kebersihan

diri,eliminasi yang sesuai, dan nutrisi yang adekuat seperti pemberian relaksasisetelah

mandi. Pada tahun 1939 hampir semua sekolah perawatan memberikan pembelajaran

keperawatan psikiatri untuk siswa, tetapi belum dapat diakuisampai dengan tahun

1955.Phenothiazines dan tranquilizer lainnya dikembangkan untuk

tindakan perawatan pada gejala umum psikosis, sehingga membuat pasien

tenang.Kebijakan terbuka telah diterapkan di banyak Institusi mental

denganmengijinkan pasien pulang tetapi masih dalam pengawasan.Baru sekitar tahun

1945-an fokus perawatan terletak pada penyakit, yaitumodel kuratif (model Curative

Care). Perawatan pasien jiwa difokuskan pada pemberian pengobatan. Baru tahun

1950 fokus perawatannya mulai befokus pada klien, anggota keluarga tidak dianggap

8

Page 9: tugas jiwa sejarah

sebagai bagian dari tim perawatan. Obat-obat psychotropic menggantikan Restrains

dan seklusi(pemisahan). Deinstitutionalization dimulai, mereka bukan partisipan

aktif dalam perawatan dan pengobatan kesehatan mereka sendiri.

Hubungan yangterapetik mulai diterpakan dan ditekankan. Fokus utama pada

preventiv primer. Perawatan kesehatan jiwa diberikan di rumah sakit jiwa yang

besar (swasta atau pemerintah) yang biasanya terletak jauh dari daerah

pemukiman padat.Sekitar dekade berikutnya, pada saat terjadi Pergerakan Hak-Hak

Sipil (TheCivil Rights) di 1960-an, penderita gangguan jiwa mulai mendapatkan hak-

haknya. Gerakan Kesehatan Mental Masyarakat tersebut mendirikan pusatkesehatan

masyarakat yang melayani :

a. Perawatan gawat darurat psikiatrik,seperti pusat masalah dan layanan lewat

telepon;

b. Hospitalisasi;

c. Bagianhospitalisasi seperti pusat perawatan sehari – hari dan kelompok

terapeutik;

d. Post perawatan, termasuk pusat konseling. Diijinkannya pasien untuk hidup di

masyarakat dianggap sebagai tindakan yang positif; namun begitu banyak juga

ditemukan pasien yang tidak mempunyai tempat tinggal.

The Community Mental Health Centers Act (1963) secara

dramatismempengaruhi pemberian pelayanan kesehatan jiwa. Undang-Undang

inilahyang menyebabkan fokus dan pendanaan perawatan beralih dari rumah

sakit jiwa yang besar ke pusat-pusat kesehatan jiwa masyarakat yang mulai

banyak didirikan.

GerakanKesehatan Mental Masyarakat mempunyai peran penting dalam

pelayanankesehatan mental.Pada saat ini, keperawatan jiwa mulai menjadi bagian

klinik khusus.Sebelumnya para perawat berperan sebagai manajer dan koordinator

kegiatandengan melaksanakan perawatan terapeutik sesuai dengan model dasar

medis.Dengan studi lanjutan dan pengalaman praktek klinik di bidang

perawatan psikiatrik, para ahli spesialis dan praktisi perawat mendapat pengetahuan

yang banyak dalam perawatan dan pencegahan gangguan psikiatrik.

Di Amerika, terdapat organisasi Disabilities Act (1990) yang

membantumemastikan bahwa penderita cacat, termasuk penderita gangguan jiwa,

dapat berpatisipasi penuh dalam kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.Organisasi-

organisasi seperti The National Alliance of Mentally III, menghapus stigma gangguan

9

Page 10: tugas jiwa sejarah

jiwa dan member dukungan komunitas setempat bagi penderita ganguan jiwa dan

keluarganya. Organisasi tersebut melakukanlobi untuk meningkatkan dana penelitian

dan pengobatan gangguan jiwa.Pengetahuan tentang struktur dan fungsi otak

berkembang pesat. Tahun 1990-an dianggap sebagai “Dekade Otak” karena

pertumbuhan pesat pengetahuantentang cara kerja otak. Seiring dengan kemajuan

genetika, pengetahuan yang dihasilhan telah membentuk kembali pemahaman tentang

penyebab dan pengobatan gangguan jiwa.

B. Perkembangan Keperawatan Jiwa Di Indonesia

Masalah kesehatan yang merupakan masalah fisik, mental, dan sosial menjadi

tantangan, bukan hanya dokter, perawat akan tetapi juga masyarakat pada umumnya.

Di Indonesia sejak dahulu telah mengenal gangguan jiwa yang digambarkan dalam

cerita Mahabarata dan Ramayana terdapat Srikandi Edan, Gatutkaca Gandrung, dan

perilaku Lesmono mirip seorang perempuan.

Bagaimana para penderita gangguan jiwa diperlakukan pada zaman dahulu

belum diketahui dengan jelas. Tindakan terhadap penderita gangguan jiwa seperti

warisan nenek moyang yang turun temurun. Penderita dibuang ke hutan penderita

dipasung, diikat atau dirantai bila penderita dianggap membahayakan orang lain dan

lingkungan. Bila tidak membahayakan penderita dibiarkan berkeliaran dan menjadi

tontonan ataupun objek lelucon bahkan ada yang menganggap orang sakti atau linuwih.

Pada zaman kolonial sebelum ada Rumah Sakit Jiwa para penderita gangguan

jiwa ditampung di Rumah Sakit umum sipil atau Rumah Sakit militer di Jakarta,

Semarang dan Surabaya, pasien yang ditampung pada umumnya merupakan pasien

jiwa berat (psikosa). Namun RumahSakit tersebut lama-lama tidak cukup untuk

menampung penderita sehingga pada tahun 1862 pemerintah Hindia Belanda

mengadakan sensus penderita jiwa di Pulau Jawa dan Madura.

Rumah Sakit Jiwa yang pertama kali dibangun adalah Rumah Sakit Jiwa Bogor

pada tanggal 1 Juli 1882 kemudian Rumah Sakit Jiwa Lawang (1902), Rumah Sakit

Jiwa Magelang (1923) dan Rumah Sakit Jiwa Sabang (1927). Namun Rumah Sakit

Jiwa Sabang hancur waktu pengeboman sekutu dalam perang dunia kedua. Rumah

Sakit Jiwa dibangun jauh dari lingkungan masyarakat, dengan alasan untuk

menghindari cap atau stigma yang tidak baik dari masyarakat. Cara pengobatan yang

dulu sering dipakai di Rumah Sakit Jiwa ialah isolasidan penjagaan (Custodial Care),

suntikan obat penenang, terapi mandi dan pasien dijemur dipanas matahari.

10

Page 11: tugas jiwa sejarah

Sejak tahun 1910 pasien diberi kebebasan tidak ada penjagaan yang terlalu

ketat. Pada tahun 1930 sudah diterapkan terapi kerja seperti menggarap tanah,

membersihkan alat makan dan membersihkan lantai. Semua Rumah Sakit Jiwa dan

fasilitas lain dibangun dan dibiayai pemerintah Hindia Belanda. Pada Perang Dunia ke-

2 dan penjajahan Jepang, ilmu kesehatan jiwa tidak berkembang. Semua fasilitas tidak

terawat, dirusak dan dihancurkan Jepang.

Setelah merdeka merupakan awal perkembangan keperawatan jiwa. Pada tahun

1947 dibentuk awatan Urusan Penyakit Jiwa namun belum bekerja dengan baik karena

revolusi fisik masih berlangsung. Pada tahun 1966 Jawatan Urusan Penyakit Jiwa

diganti nama menjadi Direktorat Kesehatan Jiwa dipimpin oleh seorang Direktur

Kesehatan Jiwa. Direktur Kesehatan Jiwa pertama kali dipimpin oleh Marzuki Mahdi.

Perkembangan sejarah kesehatan jiwa yang lain penting setelah Indonesia merdeka

yaitu :

1. Undang-undang kesehatan jiwa no 3 tahun 1966 ditetapkan oleh pemerintah

2. Didirikan BKR-PPJ (Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa)

3. Pembinaan suatu sistem pelaporan diolah dengan komputer sejak 1971

4. Integrasi kesehatan jiwa dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas

Pihak swasta juga mulai memikirkan masalah kesehatan jiwa, ini terbukti

dengan didirikannya sanatorium-sanatorium jiwa diberbagai tempat, seperti Rumah

Sakit “St Carolus” di Jakarta dan Rumah Sakit Gunung Muria di Minahasa dan

didirikan pusat kesehatan jiwa masyarakat di Jakarta dan Surabaya.

Mulai tahun 2000 keperawatan jiwa di Indonesia mulai bergerak maju. Hal ini

ditandai dengan penanganan perawatan mandiri pada keperawatan jiwa, dengan

ditetapkannya standar penanganan pada pasien gangguan jiwa dengan 4 masalah besar

yang ditemukan. Pada tahun 2002 diperkenalkan bangsal perawatan percontohan paa

pasien jiwa atau dikenal dengan Model Pelayanan Keperawatan Profesional Pemula

(MPKPP). Dengan adanya MPKPP ini perawatan dan penanganan pasien lebih

terstruktur dan tingkat kesembuhan meningkat.

Adanya berbagai bencana di Indonesia telah menggugah bidang kesehatan

terutama bidang keperawatan jiwa untuk lebih meningkatkan kontribusi dalam

pemulihan kondisi masyarakat yang mengalami gangguan psikologis hebat.di daerah

pasca bencana dan pasca konflik, keperawatan jiwa telah mencanangkan sebuah

program rehabilitasi yaitu Community Mental Helath Nursing (CMHN). Di Nangroe

Aceh Darusalam, Poso, NTB, program ini telah berjalan meskipun masih dalam tahap

11

Page 12: tugas jiwa sejarah

basic. Pada organisasi profesi, keperawatan jiwa telah mempunyai wadah organisasi

yang disepakati berdasarkan hasil kongres Himpunan Perawat Kesehatan Jiwa

Indonesia I di Magelang awal Desember 2006 dengan nama Ikatan Perawat Kesehatan

Jiwa Indonesia.

Keperawatan jiwa terus berupaya mengembangkan diri dengan diadakannya

Konferensi Nasional (Konas) setiap tahunnya. Konas jiwa pertama kali diselenggarakan

di Bandung, kemudian Jogyajarta, dan Semarang. Keputusan yang ditetapkan pada

Konas diantaranya adalah adanya 10 masalah besar pada keperawatan jiwa dan

penggunaan diagnosa tunggal pada rumusan masalah keperawatan jiwa.

12

Page 13: tugas jiwa sejarah

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sejarah perkembangan keperawatan jiwa dalam sejarah evolusi keperawatan jiwa,

kita mengenal beberapa teori dan model keperawatan yang menjadi core keperawatan

jiwa, yang terbagi dalam beberapa periode. Pada awalnya perawatan pasien dengan

gangguan jiwa tidak dilakukan oleh petugas kesehatan (CustodialCare) (tidak oleh tenaga

kesehatan). Perawatan bersifat isolasi dan penjagaan.Mereka ditempatkan dalam suatu

tempat khusus, yang kemudian berkembangmenjadi Primary Consistend of Custodial

Care.

Perkembangan keperawatan kesehatan jiwa di dunia dimulai dari sejarah psikiatri,

masa peradaban, masa pertengahan, abad 18 dan 19 serta pada abad 20.

Perkembangan sejarah kesehatan jiwa yang lain penting setelah Indonesia merdeka yaitu:

1. Undang-undang kesehatan jiwa no 3 tahun 1966 ditetapkan oleh pemerintah

2. Didirikan BKR-PPJ (Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa)

3. Pembinaan suatu sistem pelaporan diolah dengan komputer sejak 1971

4. Integrasi kesehatan jiwa dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas

B. Saran

Perkembangan keperawatan kesehatan jiwa sangat penting untuk terus dipelajari oleh

seluruh masyarakat terutama tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang

baik kepada masyarakat yang bermasalah dengan kesehatan jiwanya.

13

Page 14: tugas jiwa sejarah

DAFTAR PUSTAKA

Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.Jakarta : EGCTownsend, M.C. (1995).

Buku Saku : Diagnosa Keperawatan pada KeperawatanPsikiatri : Pedoman untuk pembuatan

rencana perawatan. (ed. Indonesia).Jakarta : EGC

Stuart, G.W.,&Laraia,M.T.1998.Pinciples and Practice of Psychiatric Nursing.St.Louis:Mosby Year Book

Psikiatri:Pedoman untuk pembuatan rencana perawatan.(ed.Indonesia).Jakarta:EGC

(n.d.) Retrieved from Fakultas ilmu Keperawatan Unissula:http//fik.unnissula.ac.id/

14