tugas jiwa bu ruti.docx

22
TUGAS KEPERAWATAN JIWA KASUS “ISOLASI SOSIAL” Dosen Pengampu : Ns. Ruti Wiyati, M.Kep Disusun oleh : RENDI FARIDAWATI P17420213111 Tingkat 2C KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

Upload: yunittamuassassari

Post on 14-Apr-2016

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

KASUS “ISOLASI SOSIAL”

Dosen Pengampu : Ns. Ruti Wiyati, M.Kep

Disusun oleh :

RENDI FARIDAWATI

P17420213111

Tingkat 2C

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

TAHUN 2015

Page 2: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

ISOLASI SOSIAL

KASUS

Seorang pasien Nn. S masuk RSJ Magelang pada 14 Maret 2015 pada jam 10.00

WIB. Nn.S di bawa ke RSJ oleh keluarganya karena selama 30 hari sebelum masuk

rumah sakit pasien sering berbicara sendiri, bingung, tidak mau makan, kadang

marah dan berteriak, karena kondisi tersebut, ibu pasien membawanya ke RSJ

Magelang. Nn. S pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan di rawat di

RSUD Banyumas sebanyak 3 kali, pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena

Nn. S tidak minum obat secara teratur karena jarang ke rumah sakit untuk

mendapatkan obat. Pasien juga pernah mengalami kegagalan yaitu diberhentikan

kerja tanpa mengetaui penyebabnya. Setelah ibunya mengalami kecelakaan setelah

berbelanja di pasar, ia semakin bingung dan sering menyendiri, merasa bersalah

dengan kejadian tersebut, dan tidak mau makan.

PENGKAJIAN

A. Identitas

Nama pengkaji :Rendi Faridawati

Tanggal pengkajian :14 Maret 2015

Tempat pengkajian :Ruang Srikandi

B. Identitas Klien

Nama : Nn. S

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Tgl masuk : 14 Maret 2015

Identitas penanggungjawab :

Nama : Ny. M

Umur : 56 tahun

Jenis kelamin : perempuan

C. Alasan masuk/faktor presipitasi

Selama 30 hari sebelum masuk rumah sakit pasien sering berbicara sendiri,

bingung, tidak mau makan, kadang marah-marah dan berteriak

D. Faktor predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

Page 3: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

( v ) Ya ( ) Tidak

2. Pengobatan sebelumnya :

( ) Berhasil ( v ) kurang berhasil ( ) Tidak berhasil

Jelaskan: pengobatan kurang berhasil karena tidak minum obat secara teratur

karena jarang kontrol ke rumah sakit untuk mendapatkan obat, hal ini

disebabkan keluarga tidak mampu membayar obat sejak 3 bulan yang lalu

3. Trauma :

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

1. Aniaya fisik - - - -

2. Aniaya seksual - - - -

3. Penolakan - - - -

4.  Kekerasan

dalam keluarga

- - - -

5.  Tindakan

kriminal

- - - -

Jelaskan: -

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada ( v ) Tidak, Jika ada :

Hubungan keluarga : -

Gejala : -

Riwayat pengobatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?

ibunya mengalami kecelakaan, sehingga semakin bingung karena merasa

bersalah

E. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital :

TD = 120/80 mmHg S=36°C HR= 80 kali/menit RR=19 kali/menit

2. Ukur :

BB= 51,3 kg TB = 157 cm

3. Keluhan fisik

-

Page 4: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

F. Psikososial

1. Genogram

Jelaskan : pasien anak pertama dari dua bersaudara, ibunya anak pertama dari

tiga bersaudara. Pasien tinggal serumah dengan nenek, ibu dan saudara

perempuan(adik). Tidak ada faktor keturunan gangguan jiwa dari silsilah

keluarga

Konsepsi diri :

a) Citra tubuh : menyukai bagian tubuhnya

b) Identitas : sebagai perempuan yang memiliki adik dan tidak

memiliki ayah

c) Peran : membantu ibunya di rumah karena tidak bekerja

d) Ideal diri : ingin segera pulang supaya dapat bekerja

e) Harga diri : merasa tidak berguna, merasa malu karena tidak

memiliki penghasilan

2. Hubungan sosial

a) Orang yang berarti : ibunya

b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : jarang mengikuti

karang taruna,karena malas untuk bertemu orang lain

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pendiam dan suka

menyendiri, di rumah sakit tidak memiliki teman dekat, lebih sering

tiduran dan jarang mengobrol dengan orang lain

3. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan : beragama Islam

b) Kegiatan ibadah : jarang menjalankan sholat

G. Status Mental

1. Penampilan

Page 5: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

(v ) Tidak rapi

( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai

( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : cara berpenampilan klien tidak rapi, baju terlalu longgar

2. Pembicaraan

( ) Cepat (v) Apatis ( ) Keras ( ) Lambat

( ) Gagap ( ) Membisu ( ) Inkoherensi

( ) Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien sering menghindar bila di ajak ngobrol, menjawab pertanyaan

dengan singkat dan tidak memulai pembicaraan

3. Saat Aktivitas motorik

(v ) Lesu ( ) Tik ( ) Tegang ( ) Grimasem

( ) Gelisah ( ) Tremor ( ) Agitasi ( ) Kompulsif

Jelaskan : klien terlihat sering berdiam diri, sering tidur

4. Alam Perasaan

( v ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir ( )Gembira

berlebihan

Jelaskan : klien merasa sedih karena berpisah dengan keluarga, pasien sering

menangis

5. Afek

( v) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan : tidak ada perubahan roman muka saat di beri stimulus

6. Interaksi selama wawancara

( ) Bermusuhan (v) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung

( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga

Jelaskan : selalu menunduk ketika di ajak berbicara

7. Persepsi Halusinasi/ilusi

( ) Pendengar ( ) Penglihat ( ) Perabaan ( ) Pengecap ( ) Penghidu

Jelaskan: -

8. Isi pikir

( ) Obsesi ( ) Depersonalisasi ( ) Phobia

( ) Hipokondria ( v) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis

Waham

( ) Agama ( ) Ninilistik ( ) Somatik ( ) Sisip pikir

( ) Kebesaran ( ) Siar pikir ( ) Curiga ( ) Kontrol pikir

Page 6: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

Jelaskan : -

9. Proses pikir

( ) Sirkumtansial ( v) Flight of idea ( ) Tangensial

( ) Blocking ( ) Kehilangan asosiasi

( ) Pengulangan pembicaraan persevasi

Jelaskan : pembahasan meloncat ke topik lainnya

10. Tingkat kesadaran

( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor

( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat

Jelaskan : sadar penuh

11. Memori

( ) Gangguan daya ingat jangka panjang

( ) Gangguan daya ingat jangka pendek

( ) Gangguan daya ingat saat ini

Jelaskan : tidak ada gangguan daya ingat

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

( ) Mudah beralih

( ) Tidak mampu berkonsentrasi

( ) Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : pasien dapat berhitung sederhana, tidak mudah beralih

13. Kemampuan penilaian

( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna

Jelaskan : pasien mampu memilih kegiatan yang ditawarkan perawat

14. Daya tilik diri

( ) Mengingkari penyakit yang diderita

( ) Menyalahkan hal diluar dirinya

Jelaskan : pasien mengatakan dulu pernah bekerja di PT, namun sekarang

sudah tidak bekerja lagi

H. Kebutuhan Perencanaan Pulang

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

( v) Makanan ( ) Keamanan ( ) Perawatan kesehatan ( )

Pakaian

( ) Transportasi( ) Tempat tinggal ( ) Uang

Jelaskan : pasien hanya sedikit makan

Page 7: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

2. Kegiatan hidup sehari-hari

- Perawatan diri BT RM

( ) Mandi .............................

(v ) Kebersihan .............................

( ) Makan .............................

( ) BAK/BAB .............................

( ) Ganti pakaian .............................

Jelaskan : keramas seminggu sekali, rambut berbau apek, kotor, sering

menggaruk karena gatal

- Nutrisi

Apakah anda puas dengan pola makan anda? ( ) Ya ( v ) Tidak

Frekuensi makan sehari : 3x

Frekuensi kedapan sehari :

Nafsu makan : ( ) Meningkat ( ) Menurun ( ) Berlebihan ( v )

Sedikit2

Berat badan : ( ) Meningkat ( ) Menurun

Jelaskan : terlihat hanya makan sedikit, tidak menghabiskan seluruh

makannya dan membuang sisa makanan

- Tidur

Apakah ada masalah tidur?

Apakah merasa segar setelah bangun tidur?

Apakah ada kebiasaan tidur siang?

Lama tidur siang :-

Apakah yang menolong tidur?

Tidur malam jam :20.00-04.00

Jelaskan :biasanya terbangun dimalam hari untuk buang air kecil dan

jarang tidur siang

3. Penggunaan obat

( v ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

Jelaskan: bantuan mengingatkan minum obat

4. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan : ya/tidak

Sistem pendukung : ya/tidak

5. Aktivitas didalam rumah

Mempersiapkan makanan : ya

Page 8: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

Menjaga kerapian rumah : Tidak

Mencuci pakaian : Tidak.

Jelaskan : klien membantu neneknya memasak

6. Aktivitas diluar rumah

( v) Belanja

( ) Transportasi

( ) Lain-lain :

Jelaskan: klien membantu berbelanja ke pasar, tidak pernah mengikuti

kegiatan seperti karang taruna

I. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih

( ) Tehnik relokasi ( ) Bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif ( v ) Menghindar

( ) Olah raga ( ) Mencederai diri

( ) Lainnya : ( ) Lainnya : pendiam, hambatan dalam

berhubungan dengan orang lain

J. Masalah Psikososial dan Lingkungan

o Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga : pada saat ibunya masih

hidup, ibunya mendukung dan membantu klien untuk BAB/BAK dikamar

o Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien jarang mengikuti kegiatan

yang berada di lingkungan sekitar, seperti karang taruna, tidak memiliki

teman dekat

o Masalah dengan pendidikan : -

o Masalah dengan pekerjaan : malu tidak memiliki pekerjaan

o Masalah dengan perumahan : -

o Masalah dengan ekonomi : ekonomi yang dirasa kurang

o Masalah dengan pelayanan kesehatan : -

o Masalah dengan lainnya

Page 9: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

PERENCANAAN

Isolasi sosial : menarik diri

TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.

TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya.Setelah 3x pertemuan klien dapat mengungkapkan perasaannya dan keadaannya saat ini secara verbal.Intervensi :

Bina hubungan saling percaya :1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non

verbal.2. Perkenalkan diri dengan sopan.3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang

disukai klien.4. Jelaskan tujuan pertemuan / interaksi.5. Jujur dan menepati janji.6. Pertahankan kontak mata, tunjukkan rasa empati dan

dorong serta berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.

TUK 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.Setelah 1 kali pertemuan, klien dapat menyebutkan/ alasan menarik diri pada dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan.Intervensi :

1. Kaji pengetahuan klien tentang menarik diri.2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

perasaan penyebab menarik diri.3. Diskusikan dengan klien tentang perilaku menarik

dirinya.4. Beri pujian terhadap kemampuan klien

mengungkapkannya.

TUK 3 : Klien dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain.

Page 10: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

Klien dapat menyebutkan 2 dari 3 manfaat berhubungan dengan orang lain, mendapat teman, dan membantu pemecahan masalah. Intervensi :

1. Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.

2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali manfaat berhubungna orang lain.

3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain.

TUK 4  :  Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahapKlien dapat menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain, misalnya :

-    membalas sapaan perawat.-    menatap mata.-    mau berinteraksi.

Intervensi :

1. Dorong klien untuk menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.

2. Libatkan klien dalam kegiatan TAK dan ADL ruangan.3. Reinforcement positif atas keberhasilan yang telah

dicapai klien

Page 11: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

SP (STRATEGI PELAKSANAAN)

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal

penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan

dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien

berkenalan

Fase Orentasi

a. Salam Terapeutik

“ Selamat Pagi mba!” Perkenalkan nama saya Rendi Farida, biasa di panggil

rendi, saya mahasiswa poltekkes semarang prodi keperawatan purwokerto. Saya

hari ini dinas dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama mba siapa? Senang di panggil

apa?

b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ?”

c. Kontrak- Topik “ Senang ya bisa berkenalan dengan mba hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar mba dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain? -Waktu“ berapa lama mba punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?- Tempat“ di mana mba mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”- Tujuan

Page 12: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

“Agar mba dengan saya dapat saling mengenal sekaligus mba dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.”

Fase kerja“Mba”, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan mba siapa? Menurut mba apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau mba tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu mba punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang saya akan mengajarkan mba berkenalan. Bagus... mba dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi.. bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

Fase Terminasia. Evaluasi

1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?”2. Evaluasi Objektif“coba mba ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?”

b. Tindak Lanjut“tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap mba dapat mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!“

c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?-Waktu“berapa lama mba punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”- Tempat“ di mana mba mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?...

SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama-seorang perawat)

Fase Orientasi a. Salam Terapeutik“ Selamat Pagi mba!” masih ingat dengan saya? Benar mba! saya suster Rendi

b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin saya ajarkan?”

Page 13: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

c. Kontrak- Topik “ sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara berkenalan dengan satu orang” -Waktu“ sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut mba?- Tempat“kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras depan... apakah mba setuju?”- Tujuan“Agar mba dengan orang lain dapat saling kenal”

Fase kerja“sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba mba perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... mba dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan satu orang yang mba belum kenal!! Bagus... mba dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang saya ajarkan.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

Fase Terminasia. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?Siapa nama orang yang mba ajak berkenalan tadi?”2. Evaluasi Objektif“klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 1 orang”

b. Tindak Lanjut“mba saat saya tidak ada mba dapat melakukan hal seperti yang mba lakukan tadi dengan orang yang belum mba kenal... kemudian mba ingat nama yang pernah mba ajak kenalan atau bisa mba catat di buku saat berkenalan.”

c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan melakukan interaksi/ berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih?-W aktu“berapa lama mba punya waktu untuk interaksi dengan orang lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?”- Tempat“ di mana mba bisa melakukannya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini lagi?... selamat siang mba”

SP 3 Pasien : Melatih pasien berinteraksi bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang pasien)

Fase Orentasi a. Salam Terapeutik“ Selamat Pagi mba!” masih ingat dengan saya? Benar mba

Page 14: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin mba lakukan?”

c. Kontrak- Topik “ sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini mba akan melakukan interaksi dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak mba kenal atau orang baru...” -Waktu“ sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut mba?- Tempat“kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras... apakah mba setuju?”- Tujuan“Agar mba dengan orang lain dapat saling kenal dan mempunyai teman yang banyak”

Fase kerja“sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba mba perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... mba dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan orang lain yang mba tidak kenal sebanyak 2 orang atau lebih!! Bagus... mba dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

Fase Terminasia. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?Siapa-siapa saja nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?”2. Evaluasi Objektif“klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 3 orang”

b. Tindak Lanjut“nah.. saat saya tidak ada, mba dapat melakukannya hal seperti yang mba lakukan tadi dengan orang yang baru mba kenal... kemudian mba ingat nama yang pernah mba ajak kenalan atau bisa mba catat di buku saat berkenalan.”

c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita pelajari dari kemarin ya mba.. apakah mba bersedia?-Waktu“berapa lama mba mau melakukannya? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?”- Tempat“ di mana mba bisa melakukannya besok? Baiklah kita melakukannya di sini saja....selamat siang mba”

Page 15: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

SP 1 Keluarga : memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah

isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi

sosial

Fase Orentasi

a. Salam Terapeutik

“ Selamat Pagi Bu!” Perkenalkan nama saya Rendi farida, biasa di panggil rendi,

saya mahasiswa poltekkes semarang prodi keperawatan purwokerto. Saya dinas pagi

dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama ibu siapa? Senang di panggil apa?

b. Validasi“ Bagaimana perasaan ibu hari ini ?”Bagaimana keadaan anak ibu sekarang?

c. Kontrak- Topik “bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk tentang masalah anak ibu dan cara perawatannya? -Waktu“ berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?- Tempat“ di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”- Tujuan“Agar ibu dapat mengetahui masalah anak ibu dan cara perawatannya

Fase kerja“Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat Nn. S? Apa yang sudah dilakukan ?“Masalah yang dialami oleh anak S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.“Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk”

Page 16: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

“Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain“Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada“Untuk menghadapi keadaan yang demikian , keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Syang caranya adalah bersikap peduli dengan S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada S untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.Selanjutnya jangan biarkan S sendiri. Buat rencana jadwal bercakap-cakap dengan S. “Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”“Begini contoh komunikasinya, ibu : S, ibu lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain, perbincangannya juga lumayan lama. Ibu senang sekali melihat perkembanganmu. Coba kamu berbincang-bincang dengan saudara yang lain.Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat, kalau di rumah sakit biasanya sholat dimana ? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga. Bagaimana kamu mau coba nak ?Nah coba ibu peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan”“bagus bu, ibu telah memperagakan dengan baik”“sampai sini ada yang ditanyakan ?

Fase Terminasia. Evaluasi

1. Evaluasi Subyektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tadi?”

2. Evaluasi Objektif

“coba ibu ulangi kembali apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda

orang yang mengalami isolasi sosial?”coba sebutkan kembali cara-cara merawat

anak ibu yang mengalami isolasi sosial. bagus sekali bu,

b. Tindak Lanjut

nanti kalau bertemu dengan S di praktekkan ya bu,

c. Kontrak yang akan datang

- Topik

“baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan mempraktekkan

pada anak ibu

-Waktu

“berapa lama ibu punya waktu untuk mempraktekkan besok? Bagaimana kalau 15

menit saja?”

- Tempat

Page 17: TUGAS JIWA BU RUTI.docx

“ di mana ibu mau mempraktekkan besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita

melakukannya di teras depan saja?...