Saat tidur, mata manusia tidak menangkap cahaya. Cahaya ditangkap retina menuju ke pineal body melalui hipotalamus dibantu oleh Supra Chiasma Nucleus dan membentuk serotonin dibantu N-acetyltransferase mRNA, setelah itu dirangsang oleh reseptor α1 dan β1 menghasilkan melatonin, menyebabkan tidur. Ketika tidur metabolisme dalam tubuh meningkat sehingga growth hormone meningkat.

Saat gula darah tubuh menurun, metabolisme dalam tubuh ikut menurun. Kartisol terstimulasi oleh kelenjar adrenal yang berguna untuk menjaga kadar glukosa darah dalam tubuh, sehingga sekresi insulin dalam darah naik, sehingga growth hormonenya menurun.

Saat trauma, terjadi keluarnya cairan exodous dalam aliran darah, lalu membawa semua komponen dalam tubuh termasuk glukosa. Ketika trauma growth hormone pada tubuh tidak aktif, karena serotonin merupakan neurotransmitter dari inflamasi.

Saat berolahraga, tubuh membutuhkan ATP, ATP dihasilkan melalui glikolisis. Glikolisis membutuhkan glukosa, sehingga glukosa dalam tubuh menurun dan growth hormone menurun.

Saat banyak mengonsumsi protein, metabolisme meningkat, protein akan disintesis saat metabolisme, sehingga growth hormone akan meningkat dan mempengaruhi metabolisme protein dan meningkatkan sintesis protein.

Rauhansen Bosafino Rumokoi021511133007