tentir embriogenesis, anatomi, histologi, biokimia, da faal gi tract serta ilmu gigi & mulut

1

Upload: arvionita-u

Post on 29-Nov-2015

348 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

by medical student of Jakarta Islamic State University

TRANSCRIPT

1

TENTIRE UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

MODUL GASTROINTESTINE DAN GENITOURINARI

PSPD BRAIN TBS 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

EMBRIOGENESIS GASTROINTESTIN ................................................. 2

FISIOLOGI GI TRACT ........................................................................ 8

ANATOMI GI ................................................................................... 25

HISTOLOGI GI ................................................................................. 47

BIOKIMIA GI ................................................................................... 54

ILMU GIGI DAN MULUT ................................................................... 75

2

EMBRIOGENESIS GI DAN GU, GAMETOGENESIS

GASTRO INTESTINAL

BY IRWANA ARIEF DAN MAHDIAH MAIMUNAH

Bismillahirrahmaanirrahiim. Baca do’a dulu ya, lalu tenangkan pikiran

sejenak, dan berharaplah semoga ilmu ini akan bermanfaat suatu hari

nanti.

A. GASTROINTESTINAL1

Usus mulai terbentuk pada minggu ke-4 dan berasal dari lapisan

endoderm. Tabung usus berbentuk lembaran, dan lipatan pada bagian

lateral bergabung dengan bagian lipatan dorsal.

Akibat pelipatan mudigah ke arah sefalokaudal dan lateral, sebagian

dari rongga yolk-sac yang dilapisi oleh endoderm masuk ke dalam mudigah

untuk membentuk usus primitif (primitive gut). Sedangkan dua bagian lain

dari rongga yang dilapisi oleh endoderm ini, yolk-sac dan alantois tetap

berada diluar mudigah. (Gambar 14.1A-D)

Dibagian sefalik dan kaudal mudigah, usus primitif ini membentuk

saluran buntu yaitu: usus depan (fore gut), usus belakang (hind gut) dan

usus tengah (mid gut) . Si usus tengah ini untuk sementara tetap

berhubungan dengan yolk sac melalui duktus vitelinus atau yolk-stalk.

Gambar 14.1 Potongan sagital mudigah pada berbagai tahap

perkembangan yang memperlihatkan efek pelipatan sefalokaudal dan

lateral pada posisi rongga yang dilapisi oleh endoderm. Perhatian

pembentukan usus depan, usus tengah, dan usus belakang. A. Mudigah

1 Sadler, T. W. Embriologi Kedokteran, Edisi 10. Jakarta: EGC; 2012.

prasomit. B. Mudigah dengan tujuh somit. C. Mudigah 14 somit. D. Pada

akhir bulan pertama.

Fore Gut ( usus depan)

Derivat dari usus depan yaitu:

Pharinx dan derivatnya (rongga mulut, pharing, tonsil dan

respirasi bagian bawah)

Esophagus

Lambung

Duodenum proksimal

Liver

Mid Gut ( usus tengah)

Derivat dari usus tengah yaitu:

Duodenum distal (dengan saluran empedu)

Yeyunum

Ileum

3

Cecum

Colon ascending

Hind Gut (usus belakang)

Derivat dari usus belakang yaitu:

Colon transversum

Colon descending

Rectum

Membran cloaca

Pemisah / pembatas antara Fore Gut (usus depan) dengan Mid Gut

(usus tengah) adalah Anterior Intestinal Porta, sedangkan Mid Gut (usus

tengah) dengan Hind Gut (usus belakang) adalah Posterior Intestinal Porta.

Spesifikasi regional tabung usus menjadi berbagai komponen tejadi

sewaktu lipatan tubuh lateral membawa kedua sisi tabung saling

mendekat. Spesifikasi ini diawali oleh factor-faktor transkripsi yang

dieksresikan diberbagai region tabung usus.

Oleh karena itu, SOX2 “menentukan” esophagus dan lambung, PDX1

duodenum, CDXC usus halus, dan CDXA usus besar dan rectum.

Pembentukan pola awal ini distabilkan oleh interaksi timbal-balik antara

endoderm dan mesoderm slanknik didekat tabung usus.

Interaksi epitel mesemkim ini dimulai oleh ekspresi sonic hedgehog (SHH)

di seluruh tabung usus.

USUS DEPAN

Esofagus

Esofagus mulai berkembang sekitar 4 minggu. Dimana pada masa

ini akan terbentuk divertikulum respiratorium (tunas paru) pada

ventral usus depan pada perbatasan dengan usus faring.

(Gambar 14.5)

Gambar 14.5 Mudigah selama perkembangan minggu keempat (A)

dan kelima (B) yang memperlihatkan pembentukan saluran cerna dan

berbagai turunan yang berasal dari lapisan germinativum endoderm.

Divertikulum ini, berangsur-angsur memisahkan diri melalui sebuah

pembatas yaitu septum trakeoesofageale. Sehingga dengan adanya

sekat ini, maka usus depan terbagi menjadi bagian ventral yaitu

primordium respiratorik, dan bagian dorsal yaitu esofagus. (Gambar

14.6 )

4

Gambar 14.6 Rangkaian tahapan perkembangan divertikulum

respiratorium dan esofagus melaui pembentukan sekat usus depan. A.

pada akhir minggu ketiga (pandangan lateral). B, C. selama minggu

keempat (pandangan ventral)

Pada awalnya esofagus berukuran pendek (Gambar 14.5A), akan

tetapi dengan turunnya jantung dan paru, organ ini cepat memanjang

(Gambar 14.5B) . Esofagus, dari dua pertiga bagian atas bersifat otot

lurik dan disarafi oleh nervus vagus sedangkan sepertiga bagian

bawah bersifat otot polos dan disarafi oleh pleksus splanknikus.

Lambung

Lambung merupakan pelebaran usus depan berbentuk

fusiform pada minggu keempat. Pada minggu-minggu berikutnya,

bentuk kedudukannya banyak berubah akibat perbedaan

kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian dindingnya dan

perubahan kedudukan organ-organ disekitarnya.

Perubahan kedudukan lambung paling mudah dijelaskan

dengan menganggap bahwa organ ini berputar mengelilingi sumbu

panjang dan sumbu anteroposterior.

Lambung melakukan perputaran 900 searah jarum jam,

sehingga sisi kirinya menghadap anterior dan sisi kanan

menghadap posterior. Karena itu, nervus vagus kiri yang pada

awalnya menyarafi sisi kiri lambung, kini menyarafi dinding

anterior, demikian juga nervus vagus kanan menyarafi dinding

posterior.

Selama pemutaran ini, bagian posterior lambung tumbuh lebih

cepat daripada bagian anterior, sehingga terbentuklah kurvatura

mayor dan kurvatura minor.

Ujung sefalik dan kaudal lambung pada awalnya terletak di

garis tengah, tetapi selama pertumbuhan selanjutnya, lambung

berputar mengelilingi suatu sumbu anteroposterior, sehingga

badan kaudalnya atau pilorus bergerak ke kanan atas dan badan

sefaliknya atau cardia bergerak ke kiri bawah.

Dengan demikian lambung mencapai posisi akhirnya, dengan

sumbunya berjalan dari kiri atas ke kanan bawah.

(Gambar 14.8)

5

Duodenum

Bagian akhir usus depan dan bagian sefalik usus tengah

membentuk duodenum. Ketika lambung berputar, duodenum

mengambil bentuk melengkung seperti huruf C dan berputar ke

kanan.

(Gambar 14.14 dan 14.15)

Perputaran ini, bersama dengan pertumbuhan pesat kaput

pankreas, menggeser duodenum dari posisinya yang semula di

garis tengah menjadi ke sisi rongga abdomen.

Duodenum dan kaput pankreas menekan dinding tubuh dorsal,

dan permukaan kanan mesoduodenum dorsal menyatu dengan

peritoneum di dekatnya. Kedua lapisan ini kemudian lenyap, dan

duodenum dan kaput pankreas terfiksasi dalam posisi

retroperitoneum. Oleh karena itu seluruh pankreas terletak di

retroperitoneum.

Mesoduodenum dorsal seluruhnya lenyap kecuali di regio

pilorus lambung, tempat sebagian kecil duodenum

mempertahankan mesenteriumnya dan tetap terletak

intraperitoneum.

Selama bulan kedua, lumen duodenum mengalami obliterasi

(menjadi sempit) akibat proliferasi sel-sel dindingnya. Namun,

setelah itu lumen segera mengalami rekanalisali (pembukaan

kembali).

Karena Usus depan didarahi oleh arteri seliaka dan usus tengah

didarahi oleh oleh arteri mesenterika superior, sehingga

duodenum didarahi oleh cabang-cabang kedua arteri tersebut.

USUS TENGAH

Pada mudigah 5 minggu, usus tengah tergantung pada dinding

abdomen dorsal oleh sebuah mesenterium pendek dan

berhubungan dengan yolk sac melalui duktus vitelinus atau yolk

stalk. ( Gambar 14.1 dan 14.15)

Pada orang dewasa usus tengah dimulai tepat disebelah distal

muara duktus biliaris ke dalam duodenum dan berakhir di taut

antara dua sepertiga proksimal kolon transversum dan sepertiga

distalnya.

Perkembangan usus tengak ditandai oleh pemanjangan cepat

usus dan mesenteriumnya hingga terbentuk lengkung usus primer.

Dipuncaknya, lengkung usus primer ini tetap berhubungan

lengsung dengan yolk sac melalui duktus vitelinus yang sempit.

Bagian sefalik dari lengkung berkembang menjadi bagian distal,

duodenum, jejunum, dan sebagian ileum. Bagian kaudal menjadi

bagian bawah ileum, saekum, apendiks, kolon asendens, dan dua

pertiga proksimal kolon transversum.

Rotasi Usus Tengah

Bersaman dengan pertambahan panjangnya, lengkung usus

primer berputar mengelilingi suatu sumbu yang dibentuk oleh

6

arteri mesenterika superior. Jika dilihat dari depan, perputaran ini

berlawanan dengan arah jarum jam, dan besarnya sekitar 270o

setelah selesai. Bahkan sewaktu rotasi, lengkung usus halus terus

memanjang, dan jejunum dan ileum membentuk sejumlah

lengkung berbentuk kumparan. Usus besar juga memanjang tetapi

tidak ikut membentuk kumparan.

Mesenterium Lengkung Usus

Mesenterium lengkung usus primer, mesenterium propia,

mengalami perubahan mencolok seiring dengan rotasi dan

pembentukan kumparan usus. Ketika bagian kaudal lengkung

bergerak ke sisi kanan rongga abdomen, mesenterium dorsal

terpuntir mengelilingi pangkal arteri mesenterika superior.

Kemudian, ketika bagian ascendens dan descendens kolon

menempati posisi definitnya, mesenterium keduanya menekan

peritonium dinding abdomen posterior. Setelah lapisan-lapisan ini

menyatu, kolon ascendens dan descendens secara permanen

terhambat di posisi retroperitoneum. Namun, apendiks, ujung

bawah saekum, dan kolon sigmoideum tetap mempertahannkan

mesenterium bebasnya.

USUS BELAKANG

Usus belakang menghasilkan sepertiga distal kolon

transversum, kolon desendens, kolon sigmoideum, rektum, dan

bagian atas kanalis analis. Endoderm usus belakng juga

membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra.

Bagian terminal usus belakang masuk ke dalam daerah

posterior kloaka, kanalis anorektalis primitif; alantois masuk

kedalam bagian anterior, sinus urogenital primitif. Batas antara

endoderm dan ektoderm ini membentuk membrana kloakalis.

Suatu lapisan mesoderm, septum urorektale, memisahkan regio

antara alantois dan usus belakang. Septum ini berasal dari

penyatuan mesoderm yang menutupi yolk sac dan alantois

sekitarnya.

Seiring dengan pertumbuhan mudigah dan berlanjutnya lipatan

di kaudal, ujung septum urotektale akhirnya berada dekat dengan

membrana kloakalis, meskipun kedua struktur tidak pernah

berkontak.

Pada akhir minggu ketujuh, membrana kloakalis pecah,

sehingga menciptakan lubang anus untuk usus belakang dan

lubang ventral untuk sinus urogenitalis. Diantara keduanya, ujung

septum urorektale membentuk badan perineal. Pada saat ini,

proliferasi ektoderm menutup bagian paling kaudal kanalis analis.

Selama minggu kesembilan, regio ini mengalami rekanalisasi.

Karena itu, bagian kaudal kanalis analis berasal dari ektoderm, dan

didarahi oleh arteri rektalis inferior, yaitu cabang dari arteri

pudenda interna. Bagian kranial kanalis analis berasal dari

endoderm dan didarahi oleh arteri rektalis superior, suatu lanjutan

dari arteri mesenterika inferior, yaitu arteri usus belakang.

Taut antara regio endoderm dan ektoderm kanalis analis

ditandai oleh linea pektinata, tepat dibawah kolumna analis.

Compaq
Sticky Note

7

Digaris ini, epitel berubah dari epitel silindris menjadi epitel

gepeng berlapis.

CORRECTOR: AMATILLAH RAIFAH

8

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN2

BY HANA QONITA & MELIA FATRANI RUFAIDAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Teman-teman sekarang kita akan

mempelajari tentang fisiologi sistem pencernaan. Sambil ngebahas

materinya, diinget-inget anatomi sama histologinya yaa, semangat teman-

teman.. mari kita mulai, ucapkan basmalah.

Fungsi Saluran Pencernaan : Makanan → diurai secara mekanik / kimiawi

→mikromolekul →diserap darah (sirkulasi) →didistribusi ke seluruh tubuh.

2 (1) Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem.Ed.6.

Jakarta:EGC,2011 (2) Slide Kuliah Ratna Pelawati. Fisiologi Pencernaan. Tanggal 15

April 2013.

Kita belajar umumnya dulu baru yang lebih detail dibahas tiap organ-organ

pencernaannya, oke lanjut yaa tetep semangat teman-teman, jangan lupa

baca basmalah dulu.. SECARA UMUM :

Gambar. Saluran Pencernaan

Saluran Pencernaan :

1. Mulut

2. Faring (oropharynx, Laringopharynx)

3. Esophagus

4. Gaster/lambung (kardia, fundus, body/korpus, pilorus)

5. Usus halus (duodenum, jejunum , ileum)

6. Usus besar (apendiks, sekum, tiga kolon, dan rectum)

7. Anus

9

Organ Pencernaan Tambahan : organ eksokrin diluar saluran cerna yg

menyekresikan produknya ke dalam lumen saluran cerna.

1. Kelenjar saliva (parotis, sublingual, submandibular)

2. Pancreas eksokrin

3. Sistem empedu (hati & kandung empedu)

Struktur Umum Saluran Cerna : (dijelasin lebih lanjut di histologi ya

teman-teman)

1. Mukosa (epitel, lamina propria, muskularis mukosa)

2. Submukosa ( kelenjar submukosa pada esophagus & duodenum)

3. Muskularis eksterna ( sirkular & longitudinal)

4. Tunika Adventisia

Proses Pencernaan Dasar :

1. Motilitas : gerakan propulsive (mendorong maju) & gerakan

mencampur (meningkatkan pencernaan & penyerapan)

2. Sekresi :

Kel. Eksokrin → enzim, garam empedu, mucus →

mempermudah pencernaan.

Kel. Endokrin → sekresi hormone ke darah → control

motilitas & control sekresi kel.eksokrin

3. Pencernaan (digestive):

Karbohidrat (polisakarida)→disakarida→monosakarida

(glukosa, fruktosa, galaktosa)

Protein →polipeptida kecil → asam amino

Lemak(trigliserida) → asam lemak & monogliserida

4. Penyerapan (absorpsi):

Karbohidrat & protein→kapiler → pembuluh darah

Lemak→ lacteal sentral →pembuluh limfe

Regulasi Sistem Pencernaan :

1. Fungsi otonom otot polos

Sel interstisium Cajal (sel pemacu) : sel-sel mirip sel otot

tetapi tidak berkontraksi yang memicu aktivitas gelombang

lambat →mendekati/menjauhi potensial ambang →

mencapai ambang potensial → Basic Electrical Rhythm

(BER, irama listrik dasar).

Kecepatan (frekuensi) bergantung pada laju inheren yang

diciptakan oleh sel pemacu.

Intensitas (kekuatan) bergantung pada jumlah potensial

aksi & seberapa lama ambang dipertahankan.

2. Pleksus saraf intrinsic

Terdiri dari :

1. Pleksus submukosa Meissner

2. Pleksus mienterikus Auerbach

Mensarafi kel. Endokrin & kel. Eksokrin yang

mempengaruhi motilitas, sekresi getah & hormone.

Neurotransmiter :

1. Kontraksi : asetilkolin (Ach)

2. Relaksasi : nitrat oksida & vasoactive intestinal

peptide

3. Saraf ekstrinsik : memadukan aktivitas antar berbagai saluran

cerna

Simpatis (Splanknik) : menghambat/memperlambat

kontraksi & sekresi saluran cerna

10

Parasimpatis (N. Vagus) : mendorong sekresi enzim &

hormone pencernaan.

4. Hormon pencernaan

Terdapat reseptor di dinding saluran cerna yaitu: kemoreseptor,

mekanoreseptor, osmoreseptor. Jika reseptor terangsang akan mengubah

tingkat aktivitas:

1. sel otot polos (untuk memodifikasi motilitas),

2. sel kelenjar eksokrin(untuk mengontrol sekresi getah pencernaan),

3. sel kelenjar endokrin (untuk mengubah sekresi hormone

pencernaan).

Jika sel reseptor aktif akan menimbulkan refleks pendek & refleks

panjang.

Gastrin, berespons terhadap adanya produk protein di lambung,

efeknya adalah

1. Meningkatkan pencernaan protein

2. pergerakan bahan melalui saluran cerna

3. Pemeliharaan integritas mukosa lambung dan usus halus

Sekretin,berespons terhadap asam di duodenum, efeknya adalah

1. Menetralkan asam di lumen duodenum

2. Memelihara integritas pancreas eksokrin

Kolesistokin (CCK), berespons terhadap adanya produk lemak di

duodenum, efeknya adalah

1. Mengoptimalkan kondisi untuk pencernaan lemak dan nutrient

lain

2. Mempertahankan integritas pancreas eksokrin

Glucose-dependent insulinotrophic peptide, berfungsi :

1. Membantu mendorong pemrosesan metabolic nutrient setelah

nutrient terserap.

2. Merangsang pelepasan insulin oleh pancreas.

Sekarang kita bahas lebih detail tiap organ-organnya yaa, tetep semangat

teman-teman. Simak baik-baik yaa..

A. MULUT

Mulut berfungsi sebagai pintu masuk ke saluran cerna.

Motilitas

Mengunyah (pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran

makanan). Fungsinya agar makanan mudah ditelan dan untuk dicampur

dengan liur.

Sekresi

Liur (saliva), didalamnya terdapat;

Amilase, untuk memulai pencernaan karbohidrat

Mukus, untuk mempermudah menelan dan mencampur makanan.

Lisozim, untuk menghancurkan bakteri.

Refleks liur untuk disekresikan itu ada 2, yaitu refleks liur sederhana

dan refleks liur terkondisi.

11

Gambar. Kontrol sekresi liur

Jadi, refleks liur sederhana itu kalau misalnya ada makanan yang

membuat reseptor di mulut berespons, lalu impuls dari reseptor tersebut

berjalan ke pusat liur di medula batang otak, nah pasti langsung terjadi

sekresi liur .

Sedangkan refleks liur terkondisi itu misalnya ketika melihat atau

memikirkan makanan. Nah nanti korteks serebri yang akan bekerja

langsung untuk merangsang pusat liur.

Pencernaan (digestive)

Di mulut itu terjadi pencernaan karbohidrat, yaitu dari polisakarida menjadi

disakarida.

Penyerapan (absorpsi): Tidak ada.

B. FARING DAN ESOFAGUS

Motilitas:

Menelan bolus (gumpalan makanan) yang melibatkan pusat menelan di

medula. Terdapat dua tahap ketika menelan, yaitu;

Tahap Orofaring

Gambar. Tahap orofaring menelan

Jadi, ketika menelan, posisi lidah itu akan menekan langit-langit

mulut biar makanannya gak balik lagi, nah setelah itu uvula bakal terangkat

keatas buat mencegah makanan masuk ke hidung. Makanan juga dicegah

masuk ke saluran napas karena bolus mendorong epiglotis nutup laring.

Ketika menelan, pusat menelan akan menghambat pusat pernapasan di

batang otak, itulah kenapa kalau lagi menelan pasti kita gak napas.

12

Tahap Esofagus

Gambar. Proses menelan di esofagus

Pada tahap ini, pusat menelan itu memicu gelombang peristaltik

primer untuk mendorong bolus dari proksimal ke distal. Peristlatik adalah

kontraksi otot polos yang berbentuk cincin, nah peristaltik ini juga

membuat tekanan jadi lebih besar sehingga dalam posisi apapun kita tetap

bisa menelan.

Tapi kalau misalnya mengunyah terlalu cepat dan bolus yang

tertelan itu masih besar dan lengket sehingga susah untuk masuk ke

lambung, maka esofagus akan teregang dan gelombang peristaltik kedua

(sekunder) akan aktif lalu bolus bisa tertelan dan masuk ke lambung.

Ketika terjadi refluks atau keluarnya isi lambung, yang bekerja itu

sfingter gastroesofagus. Sfingter tersebut ketika berkontraksi akan

mencegah refluks terjadi. Yang menyebabkan refluks itu ketika tekanan di

intraabdomen meningkat dan lambung dalam keadaan relaksasi sehingga

sfingter dipaksa membuka.

Isi lambung itu kan asam dengan pH 2, maka ketika refluks akan terasa

nyeri atau tidak nyaman di esofagus karena asam tersebut mengikis epitel

pada esofagus.

Sekresi:

Mukus, tugasnya yaitu untuk melindungi esofagus.

Pencernaan (digestive) dan Penyerapan (absorpsi): Tidak ada.

C. LAMBUNG

Fungsi lambung:

menyimpan makanan sampai makanan bisa masuk ke usus halus

memulai pencernaan protein dengan mengeluarkan HCl dan enzimnya

menghasilkan kimus dengan gerakan mencampur.

Motilitas:

Lambung memiliki 4 aspek dalam motilitasnya.

1. Pengisian lambung.

Ketika lambung sedang dalam pengisian makanan terjadi relaksasi

reseptif. Relaksasi ini adalah kemampuan lambung untuk menampung

makanan. Lambung dapat menampung makanan hingga 20x lipat dari

volume asalnya yaitu 50 ml. Relaksasi ini diperantai oleh saraf vagus.

13

2. Penyimpanan.

Makanan yang masuk disimpan di korpus lambung karena gerakan

mencampur berlangsung lemah dan relatif tenang. Daerah fundus tidak

menyimpan makanan, tapi menyimpan gas.

3. Pencampuran makanan.

Kontraksi peristaltik di antrum berfungsi untuk mencampur makanan

dengan sekresi lambung sehingga nantinya akan menghasilkan kimus.

Gambar. Kontraksi peristaltik saat pencampuran makanan

Makanan yang masuk akan didorong dari fundus ke sfingter pilorus

oleh peristaltik. Tetapi saat mencapai antrum yang berotot tebal, kontraksi

peristaltik itu akan menjadi lebih kuat, bisa dilihat digambar yang ada

nomer 2 nya.

Kimus di antrum di dorong semakin maju ke arah sfingter pylorus.

Namun demikian, walaupun hal tersebut terjadi, hanya sedikit yang dapat

menembus spingter ini, karena lubang tersebut memang cukup besar untuk

dilewati oleh air atau zat lain, tidak sama halnya dengan kimus yang

berukuran besar dan lengket. Bahkan ketika gelombang peritaltik sampai ke

spingter pilorus, gelombang ini akan membuat spingter berkontraksi dan

menutup lubangnya. Sehingga, kimus tidak bisa melewati spingter sampai

spingter tersebut mengalami relaksasi kembali.

Gambar. Saat kimus terpantul balik ke antrum

Nah, kimus yang tertahan oleh kontraksi kuat sfingter itu pun langsung

memantul balik ke bagian antrum. Maka terjadilah proses pencampuran

kimus secara merata.

4. Pengosongan Lambung.

Terdapat beberapa faktor untuk mengosongkan lambung.

Faktor di dalam lambung, yaitu volume kimus dan derajat keenceran

kimus. Semakin banyak kimus maka semakin lambung teregang dan

14

akhirnya merangsang motilitas dan pengosongan, serta bekerja

melalui pleksus intrinsik, saraf vagus, dan gastrin. Kenapa gastrin?

Karena gastrin juga hormon yang memicu motilitas di lambung.

Kimus yang baik itu adalah kimus yang bentuknya cair kental, jadi

semakin cepat keenceran kimus yang baik itu tercapai maka semakin

cepat juga kimus dikeluarkan ke duodenum.

Pengosongan makanan yang kaya dengan karbohidrat akan lebih cepat

dibandingkan protein dan lemak. Disini, lemak dikeluarkan paling

lambat.

Faktor di dalam duodenum.

Duodenum berhak mengatur pengosongan lambung karena

duodenum harus siap untuk menerima kimus dari lambung terlebih

dahulu. Jika duodenum belum siap maka reseptor di duodenum yang

aktif akan memicu respon saraf (refleks enterogastrik) atau hormon

(enterogastrin: sekretin dan kolesistokinin) agar menunda

pengosongan.

Rangsangan yang menunda pengosongan lambung, adalah

1. Lemak yang sudah masuk ke duodenum. Hal tersebut menghambat

pengosongan lambung karena pencernaan dan penyerapan lemak

hanya akan terjadi di usus halus sampai lemak selesai diproses oleh

usus halus

2. Asam dari kimus. Semakin asam di kimus belum dinetralkan oleh

duodenum, semakin lama lambung akan dihambat

pengosongannya.

3. Hipertonisitas. Semakin tinggi osmolaritas isi duodenum maka

pengosongan lambung secara refleks akan dihambat.

4. Peregangan. Kimus yang terlalu banyak di duodenum akan

menghambat pengosongan lambung karena kimus perlu diproses

terlebih dahulu oleh duodenum.

Faktor di luar sistem pencernaan yang dapat menghambat yaitu emosi

dan nyeri hebat.

Sekresi:

Lambung mensekresikan sekitar 2 liter getah lambung. Letak kelenjar yang

menghasilkan getah lambung adalah mukosa oksintik pada daerah korpus

dan fundus, dan daerah kelenjar pilorus di antrum.

Sel esokrin di mukosa oksintik:

Sel mukus, menghasilkan mukus untuk melindungi.

Chief Cell, menghasilkan pepsinogen yang dirangsang oleh ACh dan

gastrin.

Sel parietal, menghasilkan HCl dan faktor intrinsik yang dirangsang

oleh ACh, gastrin, dan histamin

Sel Endokrin di mukosa oksintik:

15

Sel ECL, menghasilkan histamin untuk merangsang sel parietal dan

sel ECL ini dirangsang oleh ACh dan gastrin

Sel Endokrin di daerah kelenjar pilorus

Sel G, menghasilkan gastrin

Sel D, menghasilkan somatostatin yang dirangsang oleh Asam dan

akan menghambat sel parietal, sel G, dan sel ECL.

SEKRESI ASAM LAMBUNG

Gambar. Sekresi HCL di sel Parietal

Molekul H2O yang terdapat dalam sel parietal akan berikatan

dengan CO2 dari darah akibat adanya enzim (CA) atau karbonat anhidrase

dan akhirnya menghasilkan H2CO3 . H2CO3 tersebut akan mengalami

penguraian dan menghasilkan H+ dan HCO3-.

H+ nantinya akan dikeluarkan ke lumen lambung oleh H+-K+ ATPase,

enzim tersebut membuat K+ masuk ke sel dari lumen lambung dan setelah

masuk dia (K+) akan keluar secara pasif ke dalam lumen kembali sehingga

kadarnya tidak akan berubah baik di lumen atau dalam sel parietal.

HCO3- akan keluar ke plasma bertukar dengan Cl- yang masuk ke sel

parietal di membran basolateral dan langsung menuju ke lumen lambung.

Fungsi HCl:

o mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Gambar. Pengaktifan pepsinogen di lumen lambung

16

Pepsinogen diaktifkan dengan cara memotong molekulnya

menjadi pepsin. Nanti pepsin akan memulai pencernaan protein

dengan memutuskan ikatan asam amino menjadi fragmen peptida.

o Mengurangi ukuran partikel makanan yang besar menjadi lebih

kecil

o menyebabkan protein menjadi ikatan protein yang lebih terpajan

ke enzim

o bersama lisozim liur akan mematikan sebagian besar

mikroorganisme

FAKTOR INTRINSIK, dihasilkan dari sel parietal dan penting untuk

penyerapan vitamin B12 (walaupun sekresinya di lambung, tapi tempat

kerja faktor ini adalah di ileum terminal (ujungnya), sbg mediator

penyerapan Vit B12)

JALUR REGULATORIK.

Seperti yang sudah diketahui, sel parietal dan chief cell dapat dipengaruhi

oleh jalur regulatorik.

Zat regulatorik yang bersifat stimulatorik atau menyebabkan peningkatan

sekresi HCl adalah ACh, gastrin, dan histamin. Tapi ACh dan gastrin juga

meningkatkan sekresi pepsinogen.

Zat regulatorik yang bersifat menghambat sekresi HCl adalah somatostatin.

KONTROL SEKRESI LAMBUNG

1. Fase Sefalik, terjadi ketika sedanuhn klati

1. Darah vena dari saluran cerna → vena porta hepatica → hati

→diproses & penyimpanan nutrient yg baru diserap.

Darah meninggalkan hati melalui vena hepatica ke vena cava inferior.

Gambar. Aliran darah hati

Empedu di sekresikan terus-menerus oleh hati ke duodenum,

tetapi dapat dialihkan ke dalam kandung empedu saat tidak ada makanan

yang akan diemulsi. Sewaktu pencernaan makanan, empedu masuk ke

duodenum melalui sfingter Oddi.

17

Empedu mengandung:

1. Kolesterol

2. Lesitin

3. Bilirubin

4. Cairan encer alkalis.

5. Garam empedu (turunan kolesteol)

Membantu pencernaan lemaak dengan emulsifikasi dan

mempermudah penyerapan dengan pembentukan misel

Gambar. Emulsifikasi oleh garam empedu

D. USUS HALUS

Motilitas

Segmentasi (utama)

Terdiri dari kontraksi otot polos sirkular yang berulang dan berbentuk

di sepanjang usus halus.

Segmen yang semula berkontraksi melemas dan bagian yang semula

melemas berkontraksi. Kontraksi ini mencampur kimus dengan merata di

dalam lumen usus halus.

Gambar. Segmentasi

18

Sel pemacu usus halus →BER →lapisan otot polos sirkular ke

ambang→kontraksi segmentasi.

Intensitas kontraksi segmentasi dipengaruhi oleh peregangan usus,

hormone gastrin, dan aktivitas saraf ekstrinsik.

Fungsi segmentasi :

1. Mencampur kimus dengan getah pencernaan.

2. Memajankan semua kimus ke permukaan absortif mukosa usus

halus.

Namun, segmentasi ini tidak mendorong kimus ke distal, kimus

terdorong ke distal , karena adanya perbedaan intensitas kontraksi di

proksimal yg kurang lebih 12 kali/menit, sedangkan di distal Cuma 9

kali/menit, sehingga kimus terdorong ke distal

Migrating Motility Complex

Gelombang peristaltik lemah berulang yang bergerak awal di lambung

dan bermigrasi menelusuri usus yang diatur oleh hormone motilin,

dihasilkan oleh sel endokrin mukosa usus.

Setiap kontraksi terjadi saat tidak makan (diwaktu antara 2 makan) dan

akan menyapu maju sisa-sisa makanan sebelumnya plus dbris mukosa dan

bakteri menuju kolon.

Katup ieosekum: mencegah isi kolon yang penuh bakteri mencemari

usus halus yang kaya nutrient dan pada saat yang sama memungkinkan isi

ileum masuk ke dalam kolon.

Sekresi

Sel-sel kelenjar eksokrin di mukosa usus halus mensekresikan

larutan garam dan mucus yang disebut sukus enterikus. Fungsinya untuk

melindungi dan melumasi, menyediakan H2Ountuk berperan dalam

pencernaan makanan oleh enzim.

Usus halus mensintesis enzim pencernaan, tetapi enzim-enzim ini

berfungsi di dalam membrane brush-border sel epitel yg melapisi bagian

dalam lumen & tidak disekresikan ke dalam lumen.

Tiga kategori enzim yang melekat pada membrane brush-border yaitu

enterokinase, disakaridase (maltase, sukrase, lactase), aminopeptidase.

Pencernaan (digestive)

Pencernaan karbohidrat dan protein dituntaskan di brush-border.

Enterokinase → mengaktifkan enzim pancreas tripsinogen

Disakaridase (maltase, sukrase, lactase)→ mengubah disakarida

menjadi monosakarida

Aminopeptidase → mengubah fragmen peptide kecil menjadi asam

amino.

Yang diserap: karbohidrat, lemak, protein, elektrolit, vitamin, air, (besi &

kalsium sesuai kebutuhan tubuh).

Penyerapan terjadi di duodenum & jejunum, sedikit ileum.

Vitamin B12 & garam empedu diserap di ileum terminal.

19

Penyerapan (absopsi)

Gambar. Permukaan absortif usus halus

Mukosa yang melapisi bagian dalam usus halus telah beradaptasi dengan

baik untuk fungsi absorptifnya karena

Mukosa ini memiliki luas permukaan yang sangat besar :

Permukaan dalam usus halus membentuk lipatan-lipatan sirkular

(plica)

Terbentuk tonjolan-tonjolan mikroskopik berbentu jari disebut

vilus. Permukaan setiap vilus dilapisi oleh sel-sel epitel yang

beselang-seling dengan sel mucus.

Terbentuk tonjolan-tonjolan halus mirip rambut disebut bush-

border atau mikrovilus. Enzim-enzim usus halus melaksanakan

fungsinya di dalam membran brush-border.

Dan sel-sel epitel di lapisan ini memiliki beragam mekanisme transport

khusus.

Selama proses penyerapan, bahan-bahan yang tercerna maasuk ke

anyaman kapiler (karbohidrat & protein) dan lacteal sentral (lemak).

Penyerapan karbohidrat.

Glukosa & galaktosa diserap oleh transport aktif sekunder, dimana

pembawa kotransport di membrane luminal memindahkan monosakarida

dan Na+ dari lumen ke dalam interior sel usus.

Glukosa / Galaktosa meninggalkan sel menuruni gradient

konsentrasi melalui pembawa pasif untuk masuk ke dalam darah di dalam

vilus.

Glukosa juga melintasi sawar epitel melalui taut erat yang bocor

antara sel-sel epitel. Fruktosa diserap ke dalam darah hanya dengan difusi

terfasilitasi.

20

Gambar. Pencernaan dan penyerapan karbohidrat.

Penyerapan protein

protein diserap terutama dalam bentuk asam amino dan beberapa

potongan kecil peptide. Asam amino diserap menembus sel ususu oleh

transport aktif sekunder, serupa dengan penyerapan glukosa dan galaktosa.

Peptide kecil memperoleh jalan masuk melalui pembawa yang berbeda dan

diuraikan menjadi asam-asam amio konstituennya oleh aminopeptidase di

membrane brush-border atau oleh peptidase intrasel. Asam amino masuk

ke anyaman kapiler di dalam vilus

21

Gambar. Pencernaan dan penyerapan protein.

Penyerapan lemak

Setelah misel mencapai membran luminal sel epitel, monogliserida dan

asam lemak bebas secara pasif berdifusi dari misel dan diserap menembus

membrane sel epitel.

Setelah berada di interior sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas

diresintesis menjadi trigliserida. Trigliserida menyatu dengan trigliserida

lain menjadi butiran-butiran kemudian dibungkus oleh lipoprotein yang

disebut kilomikron. Kilomikron dikeluarkan oleh eksositosis dari sel epitel

ke dalam cairan interstisium di dalam vilus dan masuk ke lacteal sentral.

Gambar. Pencernaan dan penyerapan lemak

22

Sebagian besar nutrien yang diserap melewati hati untuk diproses.

Produk pencernaan karbohidrat dan protein → venula

meninggalkan vilus usus halus→vena porta hati→proses metabolic

& detoksifikasi→vena kava→ jantung → distribusi seluruh tubuh

untuk digunakan oleh jaringan.

Produk lemak → lacteal sentral→sistem limfe→ ductus thoracicus

(suatu pembuluh limfe besar yg mengalirkan isinya ke sistem vena

di dada)→sirkulasi sistemik.

E. USUS BESAR

Terdiri dari appendiks, sekum, kolon (ascendens, transversum, descendens,

sigmoid), dan rectum.

Ratna Pelawati 67

PROSES DI USUS BESAR

Gambar. Struktur usus besar

Isi yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan, komponen empedu

yang tidak terserap dan cairan

Fungsi usus besar adalah untuk menyimpan tinja sebelum defekasi.

Motilitas

Kontraksi Haustra

Mirip sama segmentasi di usus halus tapi bedanya di waktu di antara dua

kontaksi, kalo di usus halus 9-12 kali /menit tapi di usus besar 30 menit

sekali.

Gerakan massa

Mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar.

Defekasi

Gerakan massa mendorong tinja masuk ke rectum →rectum

teregang→reseptor regang di rectum terangsang→refleks defekasi.

Refleks defekasi :

Sfingter ani internus lemas→rectum & kolon sigmoid kontraksi kuat→

sfingter ani eksternus lemas→defekasi

Jika keadaan tidak memungkinkan defekasi maka pengencangan

sfingter ani eksternus secara sengaja dapat mencegah defekasi.

Jika defekasi ditunda maka dinding rectum yang semula teregang

secara perlahan melemas, dan keinginan untuk buang air besar mereda

sampai gerakan massa berikutnya mendorong lebih banyak tinja ke dalam

rectum dan kembali meregangkan rectum serta memicu refleks defekasi.

23

Refleks yang turut merangsang proses defekasi :

Gastrofolika (lemah)

makanan yg masuk lambung (peregangan pd lambung)

menghasilkan refleks panjang shg merangsang kontraksi kolon

Duodenofolika (lebih utama)

makanan masuk duodenum peregangan menghasilkan refleks

panjang shg merangsang kontraksi kolon (motilitas kuat yg

mendorong sisa makan keluar)

Sekresi

Usus besar tidak mengeluarkan enzim apapun, karena pencernaan nutrient

telah selesai di usus halus.

Usus besar mensekresikan :

1. larutan mucus basa (NaHCO3), yang berfungsi untuk melindungi

mukosa dari cedera mekanis dan kimiawi

2. mucus, sebagai pelumas untuk mempermudah feses bergerak.

Pencernaan (digestive)

Tidak terjadi pencernaan di usus besar karena tidak terdapat enzim

pencernaan

Penyerapan (absorpsi)

Yang diserap : garam, H2O, elektrolit dan vitamin K (yang dihasilkan oleh

bakteri).

Bahas sedikit tentang pemicu 1 yaa, mekanisme sendawa & flatus (buang

angin). Dikit lagi selesai nih teman-teman, tetep semangat yaa..

Jadi gas-gas ini berasal dari udara yang tertelan & dihasilkan oleh

fermentasi bakteri di kolon. Gas ini ada yang dikeluarkan keluar tubuh, ada

juga yang diserap oleh tubuh.

Sendawa, mengeluarkan sebagian besar udara yang tertelan dari

lambung.

Flatus, mengeluarkan sebagian besar udara dari kolon.

THE END

Kontraksi otot-otot abdomen & sfingter ani eksternus→ meningkatkan

tekanan yang menekan sfingter ani eksternus→ gradient tekanan

memaksa udara keluar dengan kecepatan tinggi melalui lubang anus→

flatus.

Produk sisa utama yang dieksresikan di tinja adalah bilirubin, sedangkan

konstituen-konstituen tinja lain adalah residu makanan yang tidak

terserap & bakteri.

24

Alhamdulillah, selesai juga pembahasan tentang fisiologi sistem

pencernaan, mohon maaf karena masih banyak kekurangan dari tentir

kami, semoga bermanfaat untuk kita semua, Semangat terus teman-teman

!! , insyaAllah modul ini nilainya bagus semua. Terima kasih untuk PJ tentire

kuliah yang telah mengamanahkan kami untuk membuat tentir.

Wassalamualaikum wr.wb.

CORRECTOR: M. ILYAS SAPUTERA

25

ANATOMI GI

BY M. ZIKRI DAN BAYU BRAHMANA

Pernahkah anda membayangkan betapa sempurnanya tubuh kita,

termasuk dalam pencernaan makanan.Oleh karena itu mari kita bersama

mempelajari kesempurnaan pada tubuh kita.Diawali dengan mengucapkan

basmalah.

Kita mulai membahas dari organ pencernaan itu sendiri. Sistem

Gastrointestinal terdiri dari :

a. Rongga Mulut (cavum oris), yang dilengkapi dengan 3 pasang

kelenjar saliva mayor, yaitu kel parotis, sublingual, dan

submandibularis

b. Pharynx

c. Oesophagus

d. Gaster

e. Usus halus yang terdiri dari

- Intestinum tenue mesoteniale : duodenum

- Intestinum tenue mesenteriale : jejenum dan ileum

f. Usus besar (Intestinum Crassum), terdiri dari

- Caecum

- Appendix

- Colon ascendens

- Colon transversum

- Colon descendens

- Colon sigmoidea

- Rectum

- Canalis analis

- Anus

Ada juga sistem organ hepatica

- Hepar

- Vesica felea (kantung empedu)

- Lien (limpa)

- Pancreas3

Monggo dilihat gambar anatomi sistem pencernaan

3 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

26

Regio Abdomen

Ada 9 regio, yaitu:

1. Right hypochondriac region

2. Epigastric region

3. Left hypochondriac region

4. Right lumbar region

5. Umbilical region

6. Left lumbar region

7. Right iliac region

8. Hypogastric region

9. Left iliac region4

4 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

Untuk menemukan rongga perut, kita harus melewati beberapa lapisan dari

luar berturut-turut

1. Skin

2. Superficial fascias

- Fatty layer ( camper’s fascia)

- Membranous layer ( scarpa’s fascia)

3. Muscles layers

- External oblique muscle

- Internal oblique muscle

- Transversus abdominis muscle

4. Transversalis fascia

5. Extraperitoneal fascia

6. Parietal peritoneum

27

Otot di bagian Anterolateral dinding abdomen

Nah gambar diatas itu nunjukkin lapisan otot dari anterolateral dinding

region perut, yaitu:

Nama Asal Menuju

Rectus abdominalis Sternum tulang iga ke-5 sampai iga ke-7

Os pubis

Oblique eksterna Tulang iga 8 Krista iliaka

Bertemu di linea alba

Oblique interna 2/3 krista iliaka Ligamentum inguinal Tendo toracolumbalis

Semua tegak lurus dengan muskulus oblique eksternus dan selanjutnya sejajar Bertemu dan memperkuat linea alba

Transversus abdominis

Tulang iga ke-6 Tendon toracolumbalis Krista iliaka Ligamentum inguinal

Bertemu dan memperkuat linea alba

Piramidalis Os pubis kanan dan kiri Besar dan bentuk bervariasi

Linea alba

5

5 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

28

Inguinal Region

Kata dr.Lucky, pada pria ligamentum inguinale kan terdapat lubang yaitu

canalis ingunalis, nah canalis inguinalis ini merupakan sebuah bukaan di

dinding abdominal untuk spermatic cord (terdiri dari ductus deferens,

pembuluh darah testicular, dan persyarafan).

Peritoneum

Area berwarna biru merupakan peritoneum parietal

29

Peritoneum merupakan selapis sel mesotelium komplek dengan membran

basalis yang ditopang oleh jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah.

Peritoneum terdiri dari

1. Peritoneum parietal yang melapisi dinding bagian dalam rongga

abdomen, diafragma dan organ retroperitoneum

2. Peritoneum visceral yang melapisi seluruh permukaan organ dalam

abdomen.

Luas total peritoneum lebih kurang 1,8 m2. Setengahnya ( ± 1 ) m2 berfungsi

sebagai membran semipermeabel terhadap air, elektrolit dan makro serta

mikro molekul

Fungsi utama peritoneum adalah menjaga keutuhan atau integritas organ

intraperitoneum.Normal terdapat 50 mL cairan bebas dalam rongga

peritoneum, yang memelihara permukaan peritoneum tetap licin.Cairan

peritoneummengandung komplemen mediator sebagai antibakterial dan

aktivitas fibrinolisis.Sirkulasi cairan peritoneum melalui kelenjar lymph

dibawah permukaan diafragma dengan kecepatan pertukaran cairan

ekstrasellular 500 ml perjam.Melalui stoma di mesothelium diafragma

partikel-partikel termasuk bakteri dengan ukuran kurang dari 20 ųm

dibersihkan, selanjutnya di alirkan terutama ke dalam duktus thorasikus

kanan.

Peritoneum parietal disarafi oleh saraf aferen somatik dan visceral yang

cukup sensitif terutama pada peritoneum parietal bagian anterior,

sedangkan pada bagian pelvis agak kurang sensitif.Peritoneum visceral

disarafi oleh cabang aferen sistem otonom yang kurang sensitif. Saraf ini

terutama memberikan respon terhadap tarikan dan distensi, tetapi kurang

respon terhadap tekanan dan tidak dapat menyalurkan rasa nyeri dan

temperatur6

Mesenterium

- Meletakkan organ pada tempatnya

- Jalur dimana saraf dan pumbuluh darah berjalan dari dinding badan ke

organ

Omentum

6Peritoneum. Available from :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26801/4/Chapter%20II.pdf

30

Merupakan lipatan/kantung di dalam peritoneum

Dibagi dua, yaitu

1. Omentum mayus / greater omentum =bagian peritoneum banyak

lemak, dari kurvatura mayor lambung dan colon transversalis

2. Omentum minus / lesser omentumbagian peritoneum berhubungan

dengan kurvatura minor lambung dan ujung atas duodenum, hati,

diafragma membentuk mesenterium usus halus

Oke sekarang kita lanjut ke organ sistem pencernaan, dimulai dari

1. Mulut

Di mulut terdapat

- Isthmus faucium perbatasan mulut dengan pharynx

- Labia oris

- Vestibulum oris

- Cavum Oris Proprium

- Palatum durum Bagian yang keras (2/3 anterior)

- Palatum molle Bagian yang lunak (1/3 posterior)

- Uvula menonjol di garis tengah

- Terdapat dua lipatan pada uvula, yaitu :

- Arcus palatoglossus : lipatan anterior

- Arcus palatopharyngeus : lipatan posterior

- Tonsil Pallatina organ limfoid

- Lingual Frenulum terdapat di lingual dan labia. Fungsinya untuk

menjaga posisi lidah dan bibir.7

2. Lidah (Lingua)

7 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

31

- Fungsinya untuk :

a. Mengunyah, mengisap, berbicara

b. Mengandung organ pengecap dan peraba

c. Posisinya 2/3 anterior dalam mulut dan 1/3 posterior di pharynx

- Bagian utama lidah

a. Apex lingua

b. Dorsum/Corpus lingua

c. Radix lingua8

- Otot lidah

8 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

dibagi dua, yaitu

a. Otot ekstrinsik menggerakan lidah

o m. genioglossus = menjulur

o m. hyoglossus = retraksi

o m. styloglossus = retraksi dan elevasi

o m. palatoglossus = retraksi dan elevasi

b. Otot intrinsik mengubah bentuk lidah dan merupakan otot yang

tidak melekat pada tulang

Dibagi berdasarkan arah seratnya, longitudinal, transversal, dan

vertical9

Papilla pada lidah

9 Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

32

- Terdapat 4 jenis papilla pada lidah, yaitu

o Papilla filiformis anterior ; perasa manis

o Papilla folliatae lateral kiri kanan ; perasa asin

o Papilla vallatae/circumvalatamedial ; perasa asam

o Papilla Conicae posterior ; perasa pahit

Kelenjar Liur

a. Kelenjar Parotis

- Kelenjar liur terbesar

b. Kelenjar Submandibularis

- Kelenjar liur rahang bawah

- Bermuara pada caruncula sublingualis

c. Kelenjar Sublingualis

- Terletak pada m. mylohyoideus

- Bermuara pada caruncula sublingualis

*klinis = Pembengkakan parotis gondongan

3. Pharynx

Terdiri dari

a. Nasopharynx berbatasan dengan nasal

b. Oropharynx berbatasan dengan oral

c. Laryngopharynx berbatasan dengan laring

33

3 lapisan pada dinding pharynx

1. Lapisan mukosa

2. Lapisan fibrosa

3. Lapisan muskularis

Persyarafan : Plexus Pharyngeus

1/3 superior faring otot rangka

2/3 inferior faring otot polos10

4. Oesophagus

10

Slide Kuliah dr.Lucky Anatomi – Sistem Pencernaan

- Membawa bolus makanan dari pharynx menuju gaster

- Terdapat 3 penyempitan, yaitu

1. Sphincter setinggi cartilage cricoidea bagian tersempit

2. Penyempitan aortic

3. Penyempitan diafragmatik

- Inervasi :

N. Gastrica anterior et posterior (N. Vagus & cabang-cabang simpatis

pars thoracalis truncus symphaticus11

5. Gaster (Lambung)

11

http://www.fk.unja.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=11:blok-13&download=44:sistem-digestivus2&Itemid=83

34

- Lambung merupakan organ yang berbentuk kantong seperti huruf ‘J’,

denganvolume 1200-1500ml pada saat berdilatasi.

- Pada bagian superior, lambung berbatasan dengan bagian distal

esofagus, sedangkan pada bagian inferior berbatasan dengan

duodenum.

- Lambung terletak pada daerah epigastrium dan meluas ke

hipokhondrium kiri.

- Kecembungan lambung yang meluas ke gastroesofageal junction

disebutkurvatura mayor.

- Kelengkungan lambung bagian kanan disebut kurvatura minordengan

ukuran ¼ dari panjang kurvatura mayor.

- Organ lambung terdapat didalam rongga peritoneum

- Secara anatomik, lambung terbagi atas 5 daerah yaitu:

1. Kardiadaerah yang kecil terdapat pada bagian superior di dekat

gastroesofageal junction

2. Fundus berbentuk kubah yang berlokasi pada bagian kiri dari

kardia danmeluas ke superior melebihi tinggi gastroesofageal junction

3. Korpus2/3 bagian dari lambung dan berada di bawah fundus

sampai ke bagian paling bawahyang melengkung ke kanan membentuk

huruf ‘J’

4. Antrum pilori bagian1/3 bagian distal dari lambung.

Keberadaannya secara horizontal meluas dari korpushingga ke

sphincter pilori

5. Sphincter pilori bagian tubulus yangpaling distal dari lambung.

Vaskularisasi

- Pembuluhdarah yang mensuplai lambung merupakan

percabangan dari arteri celiac, hepatik dansplenik.

- Aliran pembuluh vena lambung dapat secara langsung masuk

ke sistem portalatau secara tidak langsung melalui vena splenik

dan vena mesenterika superior.

- Drainase pembuluh limfe di lambung terbagi atas empat

daerah yaitu:

1. Kardia dan sebagian kurvatura minor ke kelenjar getah

bening gastrik kiri

2.Pilorik dan kurvatura minor distal ke kelenjar getah bening

gastrik dan hepatik kanan;

3. Bagian proksimal kurvatura mayor ke kelenjar limfe

pankreatikosplenik di hilum

splenik

35

4. Bagian distal kurvatura mayor ke kelenjar getah

beninggastroepiploik di omentum mayor dan kelenjar getah

bening pilorik di kaputpankreas.

Innervasi

Nervusvagus mensuplai persyarafan parasimpatik ke lambung

dan pleksus celiac merupakaninervasi simpatik. Banyak

ditemu12kan pleksus saluran limfatik dan kelenjar getahbening

lainnya.

5. Intestinum

Tempat utama digesti dan absorpsi dimulai dari spincter pilory sampai

katup ileocecal.intestinum dibagi menjadi dua jenis, yaitu intestinum tenue

dan intestinum Crassum.

1. Intestinum Tenue (Usus Halus)13

Intestinum tenue merupakan bagian yang terpanjang dari saluran

pencernaan dan terbentang dari pylorus pada gaster sampai junctura

ileocaecalis (peralihan dari illum ke caecum).Intestinum tenue dibagi

lagi jadi dua kelompok.Yaitu :

12Lambung. Available from :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34694/4/Chapter%20II.p

df

13

Snell. 2006. Anatomi Klinik. Jakarta: EGC

a) INTESTINUM TENUE MESOTENIALE (Duodenum)

Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf “C” termasuk

organ yang penting karena merupakan tempat muara dari ductus

choledochus (Ductus Billiaris Communis) dan ductus pancreaticus.

Duodenum terletak pada regio epigastrica dan umbilicalis. Terbagi

menjadi empat bagian:

Pars superior duodenum

Mulai dari pylorus dan berjalan ke atas dan ke belakang pada sisi

kanan vertebrata lumbalis 1.

Pars descendens duodenum

Merupakan bagian duodenum yang turun.Kira-kira pada pertengahan arah

ke bawah, ductus choledochus dan ductus pancreaticus wirsungi

menembus dinding duodenum. Kedua duktus tersebut akan keluar dari

struktur yang disebut papilla duodeni mayor. Ductus pancreaticus

acessorius santorini, bila ada, bermuara ke dalam struktur yang disebut

papilla duodeni minor.

36

-gambar tsb menunjukkan letak dari papilla duodeni mayor serta duktus-

duktus yang bermuara ke struktur tsb.

Pars Horizontalis Duodenum

Bagian duodenum yang berjalan horizontal

Pars ascendens duodenum

Terdapat struktur yang dinamakan Flexura duodenojejunalis

(peralihan dari duodenum ke jejenum). Flexura ini difiksasi oleh lipatan

peritoneum yang dinamakan ligamentum suspensorium duodenum Treitz

Gambar diatas menunjukkan struktur junctura duodenojejunalis

yang merupakan peralihan dari duodenum ke jejenum. Nah si juntura

duodenojejunalis itu di “sokong” oleh ligamen yang namanya

ligamentumsusperium duodenum treitz.

37

Pendarahan :

Setengah bagian atas duodenum :a. Pancreaticoduodenalis superior

(cabang dari a. Gastroduodenalis)

Setengah bagian bawah doudenum :a. Pancreaticoduodenalis inferior

(cabang a. Mesentrica superior)

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus coeliacus dan

plexus mesentricus superior.

b) INTESTINUM TENUE MESENTERIALE : JEJUNUM DAN ILEUM

Jejunum meliputi 2/5 bagian atas usus halus intraperitoneal mulai dari

flexura duodeno-jejunales, sedangkan Ileum meliputi 3/5 bagian

bawahnya.Illeum berakhir pada junctura ileocaecalis.

Jejenum berukuran lebih lebar, dindingnya tebal dan lebih merah

dibanding illeum. Dinding jejenum lebih tebal karena ada lipatan yang lebih

permanen pada tunika mukosa, plica sirkularis Kreckring (kayak lipatan gitu

di dinding lumen intestinum)lebih banyak, dan tersusun lebih rapat

dibanding plica yang ada pada illeum.

Kelompok jaringan limfoid (plakat peyer) terdapat pada tunika mukosa

illeum.Pada orang hidup, plakat peyer dapat dilihat dari luar pada dinding

illeum.

Arcade adalah arteri yang beranastomis satu dengan yang lain sehingga

membentuk suatu rangkaian

Gambar itu menunjukkan perbedaan antara jejenum sama illeum.

Kalau jejenum plika sirkularisnya LEBIH TEBAL dan LEBIH BANYAK dibanding

dengan pada illeum.Lalu dilihat dari suplai pembuluh darah mesenterium

jejenum hanya membentuk satu atau dua arcade, sedangkan pada

mesenterium illeummenerima banyak pembuluh darah pendek yang

berasal dari 3 atau lebih arcade.

Pendarahan :

Cabang dari arteri mesentrica superior, danarteri mesentrica inferior

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus mesentricus

superior.

2. Intestinum crassum (Colon)

Terbentang dari valvula ileocaecalis sampai anus.Terdiri atas caecum,

appendix vermiformis, colon ascendens, colon transversum, colon

decendens, colon sigmoideum, rectum, dan canalis analis.Fungsi utama

38

intestinum crassum adalah mengreabsorbsi air dan elektrolit dan

menyimpan bahan yang tidak dicerna.

Gambar tersebut adalah gambar intestinum crassum secara

keseluruhan. Salah satu yang membedakan antara usus halus dengan usus

besar adalah usus besar memiliki taenia coli (taenia=seperti pita). taenia

coli yang dibentuk oleh stratum muscularis longitudinalis, lebarnya sekitar 6

mm. Mulai dari pangkal appendix vermiformis terdiri atas :

Taenia mesocolica → di bagian dorsal berhadapan dengan colon

Taenia omentalis → berhadapan dengan omentum majus

Taenia liberae → di bagian anterior

Gambar dari colon yang dipotong sagital. Di situ kita bisa lihat

taenia coli, semilunar fold dan haustra(kayak bagian gembung gitu).

a. Caecum

Adalah bagian yang terletak di perbatasan illeum dan intestinum

crassum.Panjang sekitar 6 cm, diameter 7,5 cm,seluruhnya diliputi

peritoneum. Struktur yang penting tuh :

39

Ostium Ileo-caecalis

Merupakan struktur yang menghubungkan caecum dengan illeum

Ostium appendicis vermiformis

Merupakan struktur yang menghubungkan antara duktus

appendiks dengan caecum. DItepinya terdapat valvula processus

vermiformis

Gambar tersebut menunjukan struktur-struktur dari si caecum, ada valvula

illeocaecalis yang merupakan katup antara caecum sama illeum.

Pendarahan :

arteriileocolica

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis N.X dari plexus mesentericus

superior.

b. Appendix vermiformis

Bentuk seperti cacing.Mengandung banyak jaringan limfoid.Panjang

2 – 20 cm, rata-rata 8 cm. Diameter 0,5 – 1 cm. Dasarnya melekat di

permukaan posteromedial caecum sekitar 2,5 cm dibwh junctura

ileocaecalis sedangkan bagian lainnya bebas.

Pendarahan :

arteriappendicularis

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis N.X dari plexus mesentericus

superior.

c. Colon Ascendens

Merupakan lanjutan dari caecum, terletak pada regio illiaca dextra

dengan panjang sekitar 13 cm. Membelok tajam ke kiri membentuk

flexura coli dextra.

Pendarahan :

arteriileocolica dan arteri colica dextra

Persarafan :

40

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis N.X dari plexus mesentericus

superior.

d. Colon transversum

Panjangnya sekitar 38 cm. Menempati regio umbilicalis.Colon

transversum mulai dari flexura coli dextra sampai flexura coli

sinistra.Flexura coli sinistra lebih tinggi dibanding flexura dextra karena

digantung ke diafragma oleh ligamentum phrenicocolium.

Pendarahan :

2/5 proksimal oleh arteri colica media, 1/3 distalnya oleh arteri colica

sinistra

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis N.X dari plexus mesentericus

superior.

e. Colon decendens

Panjang sekitar 25 cm. Lokasi di regio iliaca sinistra.Berjalan dari flexura

coli sinistra ke bawah sampai ke pinggir pelvis dan melanjutkan diri menjadi

colon sigmoid.

Pendarahan :

artericolica sinistra dan arteri sigmoideae

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis N.X dari plexus mesentericus

inferior.

f. Colon sigmoideum

adalah lanjutan colon descendens. Letak : mulai dari crista iliaca

(apertura pelvis superior) sampai ke discus intervertebralis Sacralis II –

Sacralis III berbentuk gelung S.

Pendarahan :

arterisigmoideae

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis plexus hypogastricus inferior.

g. Rectum

adalah lanjutan dari colon sigmoid mulai dari junctura rectosigmoidea

setinggi ruas ketiga sacrum. bentuknya tidak lurus seperti pipa tetapi

memiliki 2 lengkungan yaitu lengkung dorsoventral dan lengkung lateral.

Panjang → 12 – 15 cm dengan penampangnya dalam keadaan kosong 2,5

cm. Dapat berdilatasi sampai 7,5 cm. Bagian tersempit dari rectum disebut

junctura rectosigmoidea ; sedangkan bagian rectum yang melebar disebut

ampulla rectiyang jika terisi akan timbul rasa ingin defekasi.Struktur :

terdapat Plicae transversalis recti (valvula Houstoni) ada yang superior,

media dan inferior yang merupakan tiga lipatan permanen.

41

Gambar diatas adalah gambar dari rectum dan anus, terdapat 3 plika

berdasarkan letaknya(superior, media dan inferior).

Pendarahan :

arterirectalis superior, media, dan inferior

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus hpogastricus

inferior, rectum hanya peka terhadap regangan

h. Canalis analis

Bagian dorsal terdapat corpus anococcygealis.Bagian akhir dari

intestinum crassum. Ukuran canalis analis adalah panjang 2,5 – 4 cm.selalu

dalam keadaan tertutup dan baru terbuka pada waktu defekasi (BAB).

Mempunyai lipatan vertikal yang dinamakan columnae anales dan

dihubungkan satu dengan yang lain pada ujung bawahnya oleh valvulae

anales Morgagni. Pada pertemuan setengah atas canalis analis dengan

setengah bawahnya terdapat Pecten ossis pubis yang merupakan

- bagian tersempit dari canalis analis

- tempat pertemuan syaraf simpatis dan cerebrospinalis; serabut simpatis

mempersarafi selaput lendir proksimal tanpa serabut saraf nyeri

(carsinoma recti → tidak nyeri), selaput lendir distal oleh saraf

cerebrospinal yang memiliki serabut nyeri (fissura ani → nyeri)

- lokasi anastomosis plexus haemorrhoidalis superior et inferior sehingga

pecten merupakan lokasi tersering imbulnya wasir / varices

haemorrhoidales

- lokasi tersering terjadi peradangan, kelainan kongenital seperti atresia ani

atau anus imperforatus

42

Gambar di atas memperlihatkan struktur anatomi canalis analis dan

susunan musculus sfingter ani internus dan eksternus. Perhatikan linea

pectinea (garis di bawah valvula analis) dan pecten (daerah peralihan

antara kulit dan membran mukosa)

Pada canalis analis mempunya tigasfingter yang menghubungkan

rectum dengan dunia luar, yaitu :

Sfingter ani internus bekerja secara involunter(tidak

diperintah)yang merupakan penebalan otot polos stratum circulare

pada ujung atas canalis analis

Sfingter ani eksternus bekerja secara volunteer

Sfingter levator ani bekerja tak menurut kehendak

Pendarahan :

Yang mendarahi setengah bagian atas adalah arteri rectalis superior / A.

haemorrhoidalis superior, setengah bagian bawah adalah

A.haemorrhoidalis mediadan arteri rectalis inferior / A. haemorrhoidalis

inferior

Persarafan :

Setengah bagian atas canalis analis :plexus hypogastricus

Setengah bagian bawah canalis analis :nervus rectalis inferior

m. sfingter ani internus : plexus hypogastricus inferior

m. sfingter ani eksternus : nervus rectalis inferior

Organ asesoris traktus gastrointestinal

Organ aksesoris sistem pencernaan ada tiga, yaitu hati, vesica felea,

dan pankreas.

A. Hati (Hepar)

Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, tiga fungsi dasarnya

adalah Membentuk dan mensekresikan empedu ke traktus intestinalis,

berperah pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein;

Menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda lain yang ada di

dalam darah.

Hepar dapat dibagi menjadi lobus hepatis dextra dan lobus hepatis

sinistra yang dilekatkan oleh ligamentum falciformae.Lobus dextranya

dibagi lagi jadi lobus quadratus dan lobus caudatus yang dipisahkankan

oleh adanya vesica biliaris / Fellea.

Duktus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobusnya masing-

masing kemudian menyatu membentuk ductus hepaticus communis.

43

Duktus ini bergabung dengan duktus cysticus (yang berasal dari vesica

fellea) membentuk duktus choledochus / Billiaris Communis yang

nantinya si choledochus bergabung lagi samaduktus pancreaticus

major menuju duodenum melalui papilla duodeni major.

Gambar diatas merupakan gambar skematis dari duktus-duktus utama yang

ada pada hati dan bagian-bagian dari vesica fellia(fundus, corpus, dan

collum)

Gambar diatas adalah perjalanan pembuluh vena yang membawa zat-zat

makanan dari dalam intestine yang harus melalui vena porta hepatika baru

menuju ke vena kava inferior untuk masuk ke dalam jantung.

Pendarahan :

arterihepatica propia: untuk memberikan suplai O2

vena porta hepatica : untuk memberikan asupan nutrisi yang akan di

metabolism oleh hati

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus coeliacus

44

B. Vesica Biliaris (Kantong Empedu)

Merupakan kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan

bawah hepar.Fungsinya adalah menampung empedu dan memekatkan

empedu. Empedu dialirkan ke pars decendens duodenum sebagai

akibat dari pengosongan parsial vesica biliaris .mekanisme ini diawali

dengan masuknya makanan berlemak ke dalam duodenum. Garam-

garam empedu di dalam cairan empedu penting untuk mengemulsikan

lemak di dalam usus halus dan absorbsi lemak.

Vesica biliaris dibagi menjadi

Fundus vesicae biliaris

Berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo

inferior hepar

Corpus vesicae biliaris

Collum vesicae biliaris

Melanjutkan dirinya sebagai ductus cysticus, yang berbelok ke

dalam omentum minus dan bergabung dengan ductus

hepaticus communis membentuk ductus choledochus

Pendarahan :

artericystica

Persarafan :

Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus coeliacus

C. Pankreas

Pankreas adalah kelenjar eksokrin dan endokrin.Disebut eksokrin

karena menghasilkan enzim-enzim yang dapat menghidrolisis protein,

lemak, dan karbohidrat.

Pakreas dapat terbagi atas :

Caput pancreatis

Berbentuk seperti cakram dan seolah-olah dipeluk oleh duodenum.

Collum pancreatis

Bagian pankreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan

corpus pancreatis

Corpus pancreatis

Bagian badan dari panjreas

Cauda pancreatis

Berjalan menuju logamentum lienorenale dan mengadakan

hubungan dengan hilum lienale.

Terdapat dua duktus utama pada pankreas, antara lain:

Ductus pancreaticus mayor (wirsungi)

Mulai dari cauda pancreatis dan sepanjang sepanjang kelenjar.

Duktus ini bermuara ke pars decendens duodenum bersama

dengan ductus choledochus pada papilla duodeni major

Ductus pancreaticus accessorius

Mengalirkan getah pankreas dari bagian atas caput dan kemudian

bermuara ke duodenum pada papilla duodeni minor (sedikit

superior dari papilla duodeni major)

Pendarahan :

arterilienalis dan arteria pancreaticoduodenalis(superior dan inferior)

Persarafan :Berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus

coeliacus

45

gambar diatas merupakan gambaran secara histologis perbedaan antara

kelenjar eksokrin dengan endokrin pada pankreas. Sel acini mensekresikan

enzim , sedangkan pulau langerhans menghasilkan hormon glucagon,

insulin, somatostatin dll.

Kalau gambar diatas itu merupakan variasi dari duktus pancreaticus dan

ductus accessorius, variasinya :

1. Double Accessory Pancretic Ducts (Santorini)

Mempunyai dua duktus accessorius

2. Anastomosis between Ducts

Duktus pancreaticus dan ductus pancreaticus accessorius

beranastomis (saling berhubungan)

46

3. Crossing of Ducts

Kedua duktusnya saling bersilangan sekali

4. Double Crossing of Ducts.

Kedua duktusnya bersilangan sebanyak dua kali

5. No Communication between Ducts.

Duktus aksesorius terpisah dari duktus pankreatikus

6. Double (Principal) Pancretic Ducts (Wirsungi).

Duktus pankreatikus bercabang lagi jadi dua

7. Tortuosity of Ducts.

8. Absence of Accessory Pancreatic Duct (Santorini)

Duktus aksesoriusnya malah ga ada.

CORECTOR : HYLMAN MAHENDRA

47

TENTIR HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN

BY ABQARIYYATUZZAHRA DAN SARAH ATTAUHIDAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sebelum membahas organ/saluran pencernaan lebih lanjut, kita akan

memulai pembahasan umum yang selalu menjadi awal pembelajaran

histologi. Apa? E-p-i-t-e-l.

Rongga Mulut epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (EBG

TeLaT)

Gaster epitel silindris selapis (SIPIS)

Anus EBG TeLaT lagi

Jadi bisa dibayangkan kalo dari mulai mulut sampai esophagus EBG

TeLaT, gaster sampai rektum SIPIS, dan anus kembali lagi jadi EBG TeLaT.

SALURAN PENCERNAAN

Masih secara umum, ada 4 lapisan pada saluran pencernaan (dari

oesofagus-anus) :

- Mukosa

- Submukosa

- Muskularis Eksterna

- Serosa/Adventia

Konon katanya, kalau dihitung-hitung semua itu memiliki panjang 9 meter.

Allahu? Akbar. Yuk mari bahas satu persatu SECARA UMUM terlebih

dahulu.

MUKOSA : berisi epitel, lamina propria (yang punya jaringan ikat,

pembuluh limf, pembuluh darah, dan jaringan limfoid), dan muskularis

mukosa yang bentuknya sirkular/longitudinal. Sirkular itu kalau bekas serat

otot polosnya tersusun me lingkar. Kalau longitudinal memanjang.

SUBMUKOSA : cuma ada jaringan ikat fibroelastik. Tapi eitttttt… ada dua

organ yang dikasih kesempatan buat punya kelenjar-kelenjar di submukosa.

Siapa? Esofagus dan Duodenum! Jadi inget ya, yang ada kelenjar di

Submukosa CUMA ESO DAN DUO.

MUSKULARIS EKSTERNA : ada aktivitas peristaltiknya, yaitu menggerakkan

isi lumen ke sepanjang saluran cerna berikutnya. Otot polosnya juga

terbentuk jadi sirkular (yang ada pleksus myenterik Auerbach) dan

longitudinal.

SEROSA/ADVENTISIA : isinya jaringan ikat longgar. Perbedaan keduanya ini,

kalau serosa itu lapisan tipis yang setelahnya masih dilapisi oleh membran

tipis/mesotel. Serosa juga termasuk intraperitoneal. Kalau di adventisia,

lapisannya lebih tebal dan tidak lagi memiliki mesotel. Juga termasuk dalam

retroperitoneal.

Nah, sekarang kita bahas satu persatu. SIAP?

Untuk rongga mulut, kayaknya semuanya udah pada ngerti apa itu

epitelnya (baru dibilangin diatas tadi) dan fungsinya apa. Ya untuk

membentuk bolus. Jadi langsung aja ke selanjutnya.

BIBIR

Ototnya bibir kan skeletal/rangka, makanya bisa digerakin sendiri.

Nah permukaan bibir ada kulit, zona vermillion (isinya ada kulit tipis,

kelenjar keringat, minyak, dan folikel rambut yang tidak berfungsi, dan ada

48

kapiler yang dekat dengan permukaan), serta mukosa internal (kelenjar

saliva yang minor.

GIGI

Struktur terkuat ditubuh kita ini tersusun atas email (yang ngebikin

kuat karena 96% Ca hidroksi apatit), dentin, dan sementum. Dulu waktu

kecil kita punya 20 gigi susu, eh sekarang nambah jadi 32 gigi permanen

deh.

LIDAH

Terdiri dari dua macam otot, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Otot

ekstrinsik berguna untuk menggerakkan lidah dan otot intrinsik untuk

mengubah bentuk lidah. Otot-ototnya udah dipelajari di anatomi kan? Iya

dong. Untuk permukaannya yang ada papilla-papillanya juga sudah pernah

dibahas di modul sensory. Ayo direfresh lagi, ada berapa taste bud pada

manusia?

ESOFAGUS

Mukosa (M) : epitelnya apa ayo??? Iya EBG TeLaT. Plusss ada juga sel

langerhans. Di bawah lamina propianya juga ada tunika muskularis mukosa

(berkas serat otot polos).

Submukosa (SM) : ada kelenjar esofagus yang berisi sel mukosa dan sel

serosa. Keduanya dapat mengandung pepsinogen dan lisosim sebagai

antibakteri. (kadang-kadang di SM ada pleksus saraf meissner juga).

Muskularis Eksterna (ME) : 1/3 esofagus atas terbentuk dari otot skelet,

esofagus tengah dari otot polos dan otot skelet, dan 1/3 esofagus bawah

dari otot polos. (kadang-kadang di ME ada pleksus saraf Auerbach).

ADVENTISIA : sama seperti biasa, berisi jaringan ikat longgar tanpa

peritoneum.

49

Bu Ayu kan juga ngebahas sedikit histofaal ya, kalo di esofagus itu

punya dua sfingter, yaitu faringesofagus dan gastroesofagus. Keduanya

emang berfungsi untuk mencegah refluks atau isi lumen yang kembali lagi.

Faringesofagus itu sendiri dapat mencegah masuknya udara. Jadi kalau ada

udara yang gak sengaja tertelan, makanya dia akan sendawa.

Sebelum lanjut ke lambung, sebenarnya ada tempat peralihan esofagus-

kardia.

M : epitel EBG TeLaT telah berganti menjadi epitel selapis torak. Mukosa

kardia juga terlihat berlipat-lipat karena adanya parit-parit lambung

(foveola gastrika). Di lamina propianya, ada kelenjar kardia .

SM : Tidak ada lagi kelenjar esofagus sehingga disini hanya ada jaringan ikat

longgar saja. (kadang-kadang ada pleksus saraf Meissner).

ME : terbagi jadi sirkular dan longitudinal. Yang sirkular, lapisannya terlihat

menebal membentuk otot lingkar/sfingter. Yang longitudinal terlihat

memanjang.

ADVENTISIA : Jaringan ikat longgar tanpa peritoneum.

LAMBUNG

Lambung memiliki rugae, lipatan mukosa dan sub mukosa yang

berfungsi untuk memperluas bidang permukaan. Lambung juga terbagi

menjadi kardia, fundus, korpus, dan pylorus.

(fundus)

M : epitel lambung tebak apa??!! Yaa selapis silindris. Ada parit-parit

lambung (foveola gastrica) yang dangkal atau cuma 1/3 dari ketebalan

mukosa. Sedangkan kelenjar-kelenjarnya 2/3 ketebalan mukosa. Ada 3

macam sel di kelenjar-kelenjar tersebut yaitu sel mukus leher, sel HCl/sel

parietal, dan sel zimogen/sel prinsipal. Kalau di slide bu Ayu, ditambahkan 3

sel lagi, yaitu sel batas permukaan, sel regeneratif (stem sel), dan sel DNES.

Di lamina propianya, ada pembuluh darah, sel plasma, limfosit, sel mast,

fibroblast, dan kadang-kadang otot polos. Muskularis mukosanya terbagi

jadi 3, yaitu sirkular dalam, longitudinal luar, dan sirkular paling luar yang

tidak selalu ada.

SM : jaringan ikat longgar. (kadang-kadang ada pleksus Meissner).

ME : nah disini kebalikan nih. Muskularis sirkularnya lebih tebal dari

yang longitudinal. Disini ada pleksus Auerbachnya.

SEROSA : jaringan ikat longgar dengan peritoneum.

(pylorus)

Perbedaan histologi pylorus dengan fundus ada di tunika mukosa

dan muskularisnya. Di tunika mukosa, pylorus hampir sama seperti fundus,

hanya saja parit-paritnya lebih dalam. Untuk ketebalannya dengan kelenjar

kebalikannya sama fundus. Paritnya 2/3 dari kedalaman mukosa,

50

sedangkan kelenjarnya hanya 1/3 dari kedalaman mukosa. Dan di tunika

muskularis, muskularis sirkularnya amat tebal dan membentuk otot lingkar,

yaitu sfingter pylorus. Yang longitudinal tid14ak berubah ketebalannya.

USUS HALUS

Seperti halnya saluran pencernaan yang lain, usus juga memiliki 4 lapisan,

yaitu:

a. Lapisan Mukosa

Pada lapisan mukosa ini tersusun atas:

- epitel yang berupa epitel selapis silindris dengan sel goblet. Sel-

sel yang menyusunnya yaitu:

1. Sel Absorbtif, di apeks sel ini terdapat lapisan homogen

yang disebut brush(striated) border

2. Sel Gobletmembentuk mukus yang berfungsi melumasi

lapisan usus

3. Sel DNES(Diffuse Neuroendocrine System)/ APUD (Amine

Precursor Uptake and Decarboxylation)/ enteroendokrin/

Argentafin/Agirofilik)

4. Sel M(Microfold), sebagai pengganti epitel pada daerah

limfoid

- Lamina Propia terdapat criptus liberkhun dengan kelenjar

liberkhun di dalamnya. Selain itu terdapat beberapa sel, yaitu:

1. Sel DNES

2. sel absorbtif permukaan

3. sel goblet

4. sel regeneratif (sel stem)

5. sel Paneth (granula eosinofilik, prod. lisosim)

Gambar: Sel-sel pada usus halus15

- Muskularis mukosa terdiri dari dua jenis otot yaitu

sirkularis(dalam) dan longitudinal(luar)

Penonjolan mukosa yang terdapat pada usus disebut sebagai vili

dan menjadi ciri khusus dari organ tersebut. Diantara vili-vili

tersebut terdapat muara kecil yang disebut dengan kriptus

liberkhun seperti halnya pada gaster yang terletak diantara parit

yang satu dan parit yang lainnya

b. Lapisan Submukosa

Terdiri dari jaringan ikat, vaskularisasi, dan limfatik. Terkadang

ditemukan juga pada lapisan ini pleksus meissner

15

Slide bu Ayu

51

c. Lapisan Muskularis Eksterna

d. Lapisan Serosa

Duodenum

Pada lapisan lamina propia mukosa, duodenum memiliki kelenjar

brunner mengandung dua komponen, yaitu mukus yang bersifat basa dan

berfungsi untuk menetralkan cymus yang datang dari pilorus dan

urogastrone yang menginhibisi produksi HCL dalam gaster

Yeyunum

Ileum

Pada lapisan lamina propia mukosa dan submokasanya terdapat

payer patch yaitu nodulus limfatikus yang berbentuk agregat.

Masing masing memiliki fungsi disgesti(pencernaan) dan

absorbsi(penyerapan)

Struktur Duodenum Yeyunum Ileum

Kriptus

Liberkhun

Dangkal Dalam Sangat dalam

Ciri khusus Terdapat

kelenjar pada

lapisan

submukosa

Plica

sirkularisnya

lebih rapat

Memiliki payer

patch

Sel Goblat Sedikit Banyak Lebih banyak

USUS BESAR

Lapisan mukosa usus besar tidak memiliki tonjolan-tonjolan yang

disebut dengan vili, namun masih terdapat kriptus liberkhun yang berada

diantara parit-paritnya. Muscularisnya juga berbeda dengan usus halus,

serabut lapisan luarnya mengelompk dalam 3 pita yang disebut dengan

taeniae coli. Usus besar terbagi menjadi sekum, apendiks, colon, rectum,

anus.

Struktur rectum hampir sama dengan usus besar yaitu masih

terdapat kriptus liberkhun, namun lebih dalam dan lebih sedikit. Sedangkan

untuk anus struktur penyusunnya mulai sedikit berbeda, lapisan epitelnya

adalah epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk kembali seperti halnya

pada saluran pencernaan bagian atas yaitu esofagus. Namun perbedaannya

adalah pada anus ditemukan sel goblet yang banyak sedangkan di esofagus

tidak terdapat sel goblet. Selain itu pada membran mukosa anus

membentuk sederetan memanjang disebut dengan columna analis,

terdapat kelenjar Anal pada rectoanal junction dan Kelenjar sirkumanal

pada anal kanal distal. Pada lapisan submukosanya terdapat dua pleksus

yaitu pleksus hemoroid eksterna dan interna yang apabila terjadi

penyumbatan dinamakan penyakit wasir.

Organ lain yang Berperan dalam Sistem Pencernaan

1. Kelenjar Saliva

Fungsi utamanya adalah membasahi dan melumasi mukosa mulut dan

makanan yang masuk, memecah karbohidrat menjadi molekul yang

lebih kecil karena di dalamnya terkandung enzim amilase, dan

menyekresi lisosim, laktoferin, IgA untuk proteksi terhadap bakteri

yang masuk bersamaan dengan makanan.

52

Kelenjar liur terbagi menjadi dua yaitu kelenjar liur minor yang

tersebar di seluruh rongga mulut dan kelenjar liur mayor yaitu:

Perbedaan Glandula penghasil saliva

Glandula

Parotis

Glandula

Submandibularis

Glandula

Sublingualis

Berat 20-30 g 12-15 g 2-3 g

Produksi 30 % saliva 60 % saliva 5 % saliva

Sel sekretorik Serosa Murni 90 % serosa, 10

% mukosa

Mukosa lebih

banyak dari

serosa

Kelenjar saliva memiliki tiga sell yaitu sel mukosa, sel serosa, sel

intercalated

2. Pankreas

Terbagi menjadi Caput, Korpus Pankreas, dan Kauda, di dalam

pankreas tidak hanya memproduksi kelenjar endokrin yang diproduksi oleh

sel langerhans, tetapi juga kelenjar eksokrin berupa sel asinar terpolarisasi

yang serupa dengan kelenjar endokrin. Fungsi:

– Eksokrin & endokrin (o/ hepatosit)

• Eksokrin: empedu → penyerapan lemak

• Endokrin:

– Hormon (mis: somatomedin & trombopoietin)

– Metabolisme: membentuk glikogen

– Fagositosis eritosit (o/ sel Kuppfer)

– Metabolisme prot, KH & lemak

– Sintesis protein darah & vitamin

– Detoksifikasi racun

Getah pankreas memproduksi beberapa enzim yaitu enzim

protease yang berperan dalam pemecahan polipeptida menjadi asam

amino, enzim amilase untuk pemecahan oligosakarida menjadi

monosakarida, dan enzim lipase berfungsi untuk memecah

triasilgliserol menjadi asam lemak yang digunakan oleh tubuh. Sekresi

pankreas dikendalikan oleh hormon Sekretin dan Kalesistokinin yang

dihasilkan sel-sel usus.

3. Hati

Terdiri dari empat lobus, yaitu: lobus dekstra/ sinistra,

lobus quadratus/ caudatus. Hati terbungkus oleh kapsul yang disebut

sebagai glisoonn, dan memiliki sel-sel hati yang disebut hepatosit yaitu

sel epitel yang berkelompok membentuk lempeng yang aling

berhubungan. Hati memperoleh nutrisi dan O2 dari vena porta dan

53

arteri hepatica sinistra maupun dekstra dan vaskularisasi keluar oleh

vena hepatica dan vena cava inferrior, di pusat lobulusnya ditemukan

pula vena sentralis. Selain itu terdapat area yang disebut sebagai area

portal yaitu yang terdiri dari arteri hepatica, vena porta, ductus biliaris

dan pembuluh limfe.

Hati memiliki kantong empedu yang mengkosentrasikan,

menyimpan dan menyekresi asam empedu atau garam empedu yang

memiliki fungsi juga untuk mengemulsi lemak di usus halus. Lapisan

kantong empedu tidak jauh beda dengan sistem pencernaan lainnya,

epitel yang membungkus adalah selapis silindris, dan muscularisnya

berupa otot polos. Memiliki beberapa duktus untuk menyalurkan

sekretnya diantaranya adalah duktus cysticus yang keluar langsung

dari kantong empedu, ductus biliaris yang menghubungkan dengan

duodenum, duktus hepaticus yang menyalurkan sekret ke lobus lobus

hati. Jadi perjalanan dari hepar sampai ke duodenum melalui pertama

adalah duktus hepatica sisterna ataupun eksterna masuk ke ductus

cysticus yang menuju kantong empedu ductus common biliaris

bertemu dengan ductus pankreaticus di ampula of veter sampai

di deodenum.

Mungkin itu saja dari kami, maaf terlalu banyak kekurangan semoga

sedikit membantu.16

CORRECTOR : FIRDA FAKHRENA

1. Slide Bu Ayu 4. Buku Histologi Junquiera 2. Panduan Praktikum UI 3. Sherwood

54

BIOKIMIA GI

BY NADYA MAGHFIRA DAN IMTIYAZI NABILA

Sebelum masuk materi sesungguhnya, kita ulas sedikit mengenai proses

digestive:

1. Motilitas

2. Sekresi

3. Digesti (pencernaan)

4. Absorbsi (penyerapan)

3 materi yang dikuning-kuningin itu yang bakal kita bahas sekarang!

Mulai yah!

Jadi ceritanya manusia itu butuh:

1. Energi

2. Prekusor / zat mula (untuk berbagai senyawa) -> contoh glukosa,

asam amino, dsb.

3. Vitamin, mineral, dan air

Terus dapet nya dari mana? Jawabannya dari makanan!

(ga bisa diabsorbsi) (bisa diabsorbsi)

Nah yang dimaksud sama pencernaan itu adalah:

HIDROLISIS MAKANAN DARI POLIMER (MOLEKUL BESAR) KE MONOMER

Siapa yang melakukan? Ya pastinya sistem penceraan kita dong, inget kan

sistem penceraan itu organnya ada apa aja? Kalau lupa, coba liat gambar: 17

Nah teman-teman tadikan kita sempat singgung-singgung hidrolisis tuh,

ternyata hidrolisis makanan ini dibantu sama enzim-enzim!

Enzim-enzim yang membantu proses pencernaan dalam tubuh kita itu

digolongkan sebagai enzim hidrolase, kenapa namanya gitu? Iya, soalnya

dia butuh H2O dalam kerjanya. Misal yah:

17

Tortora, Gerald.J . 2012

55

18

Jadi ceritanya ada maltosa (disakarida) nih, dia ini supaya bisa diabsorbsi

harus dipisah jadi glukosa (monosakarida). Supaya dia bisa berpisah.... :’(

Maka harus ada yang misahin, nah yang misahinnya itu namanya enzim

disakaridase (salah satu jenis enzim hidrolase), tapi karena enzim

disakaridase ini baik, jadi untuk mengganti kehilangan pasangan antara

masing-masing glukosa , si enzim ini menambahkan H2O di bekas tempat

ikatan mereka.

Jadi teman-teman manusia itu mengkonsumsi 3 kategori biokimiawi bahan

makanan yang kaya energi! Apa aja?

1. KARBOHIDRAT

2. PROTEIN

3. LEMAK

Yuk bahas satu persatu!

KARBOHIDRAT

Karbohidrat yang kita makan bisa berwujud pati (nabati), bisa juga glikogen

(hewani) nah, mereka berdua itu merupakan polisakarida.

18

Sherwood, lauralee. 2012

Proses pencernaan karbohidrat di mulai dalam mulut, kok bisa? Emang

dimulut ada apa?

1. Gigi

Apa hubungannya pencernaan sama gigi? Jadi gini, si gigi ini kan

fungsinya untuk melumatkan makanan, otomatis luas permukaan

makanan yang kita makan semakin luas, sehingga semakin banyak

makanan yang bisa terpapar sama enzim. Jadi proses pencernaan

semakin cepat!

2. Kelenjar liur

Kelenjar liur yang ada di mulut kita itu ada 2 jenis:

a. Kelenjar besar:

Glandula parotis

Glandula mandibularis

Glandula maxillaris

b. Kelenjar kecil:

Lingualis

56

Buccalis

Palatum

Kelenjar kelenjar ini tadi menghasilkan yang namanya SALIVA atau

liur, pH nya sekitar 6,8. Fungsi liur:

a. Amilase liur: menguraikan POLISAKARIDA DISAKARIDA

(maltosa)

b. Lipase disekresi permukaan dorsal lidah (kel Ebner), pada

manusia tidak berperan, kecuali tikus/mencit

c. Mukus: pelumas makanan mempermudah proses

menelan makanan

d. Pada makanan kering dengan penambahan air akan

memberikan media untuk melarutkan molekul makanan

e. Pada media yang terlarut, enzim hidrolase memulai proses

pencernaan

f. Alat untuk ekskresi obat dan zat toksik:

Ex: morphine, alkohol, ion-ion anoragik (K+ , Ca 2+ , HCO - ,

tiosianat (SCN), serta yodium dan imunoglobulin (IgA)

Nah kan diliur ada amilase tuh (α-amilase saliva) gimana sih cara

dia bekerja?

Enzim α-amilase saliva menghidrolisis acak ikatan glikosidik α (1-4)

yang ada pada pati / startch / polisakrida menjadi α-dekstrin,

glukosa, maltosa, isomaltulosa.

19

Contoh enzim yang memutus ikatan glikosidik misalnya:

Endoglikosidase (contoh kelas galaktosidase) memutus ikatan α -1,4

internal oligosakarida

O iya teman-teman inget yah enzim amilase yang ada di mulut kita akan

bekerja optimal apabila pH nya 6,8 dan akan inaktif pada pH < 4.

Sekarang kita pergi ke lambung…

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya enzim amylase liur akan inaktif

pada pH <4. Di lambung kan lingkungannya asam tuh, pH nya kan sekitar 1-

2, yang ada enzim amylase ini bakal terdenaturasi dengan cepat. Terus

gimana pencernaan karbohidratnya kalu enzimnya terdenaturasi?

19

Wulandari, Endah. Slide 2013.

Starch/amilum/Pati

Soluble Starch

Amylodextrin

Erythrodextrin

Achrodextrin

maltosa

57

Walaupun enzim amylase liur di lambung terdenaturasi dengan cepat

bukan berarti dilambung karbohidrat sama sekali tidak dicerna. Pada

bagian corpus lambung makanan tidak dicampur dengan sekresi lambung

soalnya ototnya ketipisan. Dan lagi, bagian dalam massa makanan yang

tidak tercampur dengan sekret lambung, bebas dari asam. Sehingga

pencernaan karbohidrat masih dapat berlangsung.

Habis dari lambung kita kemana? DUODENUM!

Nah sebelum liat biokimianya mending ulas anatominya dikit dulu yah:

20Nah liat deh, disitukan ada tulisan papila duodeni major minor,

terus kalau dilihat seksama mereka ternyata tempat keluarnya getah

pankreas yang berasal dari ductus pancreaticus major dan minor, sama

20

Gilroy, Anne M. 2012

ductus biliaris empedu. Jadi kesimpulannya duodenum itu muara dari

getah pankreas sama getah empedu! Nah sebagaimna yang telah kita

ketahui sebelumnya bahwa duodenum merupakan muara dari saluran

pankreas dan saluran empedu, ternyata di getah pankreas terdapat enzim

α-amylase yang dapat mengubah produk amilase liur menjadi :

Nah masih inget ga penjelasan tentang amilase bekerja optimum pada pH

6,8? Kimus yang masuk ke duodenum dari lambung itu pH 1-2. Lah kok

amilase nya bisa kerja di duodenum?

Pada duodenum, getah pankreas dan getah empedu itu bersifat alkalis (pH

> 7) karena ada kandungan HCO3-nya yang pH nya sekitar 7,5-8 sehingga

dia menetralkan kimus yang asam tadi supaya si enzim amilase bisa kerja.

Setelah ke duodenum kini saatnya kita masuk ke usus halus.

58

Di usus halus ini ada yang namanya brush border:

Pada mukosa brush border usus halus ini ada enzim oligosakaridase dan

disakaridase, yang keduanya ini menyempurnakan hidrolisis karbohidrat

oleh liur dan getah pankreas menjadi monosakarida.

Ini enzim-enzim nya:

No Nama enzim Substrat Produk

1 Disakaridase Disakarida glukosa,

galaktosa,

fruktosa

2 Glukoamilase (

maltase,

Glukosidase)

maltosa dan oligosakarida

(limit dekstrin)

3 Sukrase-isomaltase sukrosa, isomaltosa,

maltosa dan maltotriosa

4 Laktase (Komplek ß-

galaktosidase)

laktosa ( 1,4), glikolipid

5 Trehalase Trehalosa

Pada sebagian orang, terutama orang dengan kulit bewarna, laktase secara

bertahap menurun semasa remaja sehingga terjadi intoleransi laktosa.

Pada orang dewasa aktivitas yang rendah dapat menyebabkan mukosa usus

rusak sehingga dapat menyebabkan defisiensi laktase yang akan

mengakibatkan intoleransi laktosa.

Dari tadi kan kita udah ngomongin gimana si karbohidrat ini dicerna, nah

sekarang kita lihat gimana mereka diserap ke dalam tubuh.

Absorbsi (penyerapan) monosakarida terjadi di usus halus, nah absorbsi

nya itu ada 2 tahap nih:

1. Dari lumen ke sel epitel dinding usus melalui brush border

Monosakarida supaya dia bisa masuk ke epitel dinding usus halus

ada 2 cara:

a. Transpor aktif

Transpor aktif itu dependen Na +(bergantung sama

natrium). Yang bisa ngelakuin ini cuman glukosa sama

galaktosa, mereka ini sama sama diangkut oleh protein

yang namanya SGLT, karena pengangkutnya sama, jadi

mereka saing rebutan buat nebeng sama si SGLT ini.

b. Transpor pasif terfasilitasi

Kalau monosakarida lain pake apa? Nah pake transpor pasif

terfasilitasi, siapa aja yang diangkut pake transpor pasif?

Fruktosa, glukosa, dan galaktosa. Terfasilitasi disini karena

mereka diangkut dengan bantuan dari GLUT 5.

59

2. Dari sel epitel menuju darah kapiler

Sama kayak transpor difusi terfasilitasi saat fruktosa mau masuk ke

sel epitel usus, monosakarida-monosakarida yang berhasil masuk

ke epitel sel usus halus akan didifusi terfasilitasi lagi menuju daraH

kapiler, tapi bedanya dia ga pake GLUT 5 lagi tapi pake GLUT 2

Biar lebih jelas mekanismenya coba liat gambar yang ini:

Sayangnya nih teman-teman, ga semua dari karbohidrat yang kita makan

itu bisa masuk ke epitel usus dan disalurkan ke seluruh tubuh. Sebabnya,

banyak dari mereka yang ngga dicerna, sehingga ga bisa diabsorbsi .

Terus nasib yang ga diabsorbsi gimana? Mereka-mereka yang ga diabsorbsi

ini nanti difermentasi sama bakteri di usus kita, dan hal ini akan

menyebabkan:

1. Terbentuknya asam lemak rantai pendek, laktat dan gas-gas (H2S,

metan, CO2)

2. Meningkatnya retensi air,

motilitas / peristaltic

3. Diare (defisiensi laktase)

Kok bisa sih karbohidratnya ga

dicerna? Jadi, ada 2 kemungkinan

penyebabnya:

1. Defisiensi disakridase

relatif sering

dapat mengenai 1

atau lebih enzim

penyebab : genetik,

usia atau kerusakan

sel mukosa usus

2. Defisiensi laktase

Paling sering terjadi

Menyebabkan intoleransi laktosa

Untuk intoleransi laktosa ini kita harus pelajari lebih lanjut, soalnya ada di

slidenya bu endah hehe, yuk mulai!

Jadi gini intoleransi laktosa itu disebabkan oleh defisiensi laktase,

penyebabnya bisa 2:

1. Defisiensi laktase primer : akibat kurangnya produksi laktase

Herediter: pada bayi (jarang)

Dewasa: penurunan produksi laktase (lebih sering,

terutama pada orang dengan kulit bewarna)

2. Defisiensi laktase sekunder: akibat kerusakan/penyakit pada

mukosa usus, bisa disebabkan oleh gastroenteritis,kolitis, dsb.

60

Nah mekanismenya biar enak liat gambar aja:

Jadi pada gambar ini susu yang kita minum (mengandung laktosa) sekitar

200 mL, pada orang dengan defisinsi laktase ga akan dicerna.

Laktosa di susu ini pada usus akan di fermentasi menjadi asam laktat dan

hasil sampingannya berupa gas (CH4, H2).Hal terebut dapat menimbulkan

flatus, kembung.

Asam laktat hasil fermentasi tersebut menimbulkan efek osmotik, yaitu air

dari dalam tubuh ditarik menuju ke usus. Akibatnya kandungan air dalam

usus meningkat pesat.

Akhirnya dinding usus teregang (distention) akibatnya gerakan peristaltik

usus meningkat juga. Peningkatan gerakan peristaltik yang ekstra lebay ini

menyebabkan si usus ga sempet mengabsorbsi lemak, protein, dan obat2

an yang harus nya mereka serap.

Selain ga sempet nyerap, peningkatan air di usus juga menyebabkan feses

encer dan menimbulkan diarrhea. Jadi kira-kira sekitar 1 L cairan

extracellular dari tubuh hilang per 9 gr laktosa di 1 gelas susu (200 mL) yang

kita minum.

Yak teman-teman selesai sudah perjalanan kita bersama glukosa, sekarang

mari kita ikuti perjalanan protein!

PROTEIN

Bismillah dulu lagi deh biar masuk bacanya..

Jadi gini, protein dalam tubuh kita itu jumlahnya ada ribuaaaann, fungsinya

banyaaak banget. Diantaranya yang paling sering diomongin biokim adalah:

1. Alat transport (carrier)

2. Peran struktural, katalisator, dan signal

Protein protein yang ada dimakanan akan kita serap dalam bentuk asam

amino. Fungsi dari asama mino sendiri adalah:

1. Sumber dari C dan N

2. Pada manusia NH2 yang ada di asam amino dipecah menjadi urea

ureolitik

Protein supaya bisa diubah jadi as.amino di hidrolisis sama enzim protease

atau peptidase, enzim-enim ini di sintesis dalam bentuk inaktif. Kenapa?

Soalnya enzim ini kan fungsinya untuk mencerna protein, nanti kalu dia

disintesi dalam bentuk aktif yang ada sel-sel yang ngebentuk si enzim ini dia

ikutan cerna, kan hampir seluruh tubuh kita terdiri dari protein, makanya

pas disintesis dia bentuknya inaktif dulu. Nah enzim-enzim yang inaktif tadi

dinamakan proenzim (zimogen).

Protease dalam tubuh kita:

No Nama enzim Lokasi

Inaktif Aktif

1 Pepsinogen Pepsin (endopeptidase) Lambung

PROTEIN

Asam amino (absorbsi)

Protease (peptidase)

61

2 Proteolitik pankreas:

tripsinogen

kimotripsinogen

prokarboksipeptidase

Proteolitik pankreas:

Tripsin

Kimotripsin

Karboksipeptidase

Duodenum

3 Aminopeptidase Usus halus

Sekarang mari kita lihat perjalan protein mulai dari lambung, soalnya di

mulut protein ga diapa-apain.

Pada lambung ada enzim yang namanya pepsin, pepsin ini disintesis oleh

chief cell mukosa lambung dalam bentuk inaktif yakni pepsinogen. Oleh

karenanya harus ada yang mengaktifkan enzim ini supaya protein dapat

dicerna.

Pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin dibantu oleh HCl yang diproduksi

oleh sel parietal. Gimana caranya si sell parietal ini membuat HCl?

21

21

Lauralee, sherwood

Pada gambar diatas kita liat bahwa H+ dan Cl- yang masuk ke lumen

lambung berasal dari 2 pompa berbeda.

1. H+ masuk ke lumen lambung menggunakan transport aktif primer.

H+ yang disekresikan ke dalam lumen lambung ini berasal dari

penguraian H2O menjadi H+ dan OH- . OH- nya bakal dinetralin sama

H+ lain yang asalanya dari H2CO3 yang dihasilkan dari CO2 si sel itu

sendiri, atau difusi dari sel plasma.

2. Cl- di sekresikan dengan cara transpor aktif sekunder. Pas HCO3- itu

keluar dari sel, si Cl nebeng ikutan masuk ke dalam sel

Fungsi HCl sendiri ialah mengaktifkan pepsinogen dan mendenaturasi

protein.

Selain diaktifkan dengan HCl, pepsinogen juga diaktifakan oleh pepsin yang

sudah aktif, hal ini dinamakan dengan autokatalisis.

Jadi nanti kerjanya pepsin itu kayak gini:

Protein

Pepsinogen H+ Pepsin

Pepsin (autokatalisis)

Fragmen peptida

pH dari pepsin sendiri ialah 1-2,5 (rantai asam)

62

Waktu kita makan, produksi HCl kan menningkat tuh otomatis HCO3- yang

dilepas juga semakin banyak, nah si HCO3- ini nanti bakal dikeluarkan

bersamaan dengan urin. Akibatnya urin kita jadi bersifat alkali atau basa.

Selain pepsin ternyata ada satu enzim lagi yang berperan dalam

pencernaan protein, dia adalah... RENIN

Renin itu penting untuk bayi atau neonatus, soalnya kan dia masih minum

asi, nah si renin ini bekerja sama dengan kalsium mengubah kasein (protein

susu) menjadi parakasein yang kemudian dicerna sama pepsin.

Renin Ca+

Kasein parakasein Ca-parakasigenat

(koagulasi)

pepsin

peptida

Renin akan bekerja optimum pada kisaran pH 6 - 6,5 dan pada suhu 45o C.

Selesai deh pencernaan protein dilambung, selanjutnya hasil pencernaan

(kimus) ini bakal dibawa masuk ke duodenum. Simak yah!

Karena ikatan pepsinogen dengan HCl, serta denaturasi protein yang

dilakukan oleh HCl kimus ini jadi bersifat asam, tetapi di duodenum getah

pankreas menghasilkan HCO3- sehingga dia nanti menetralkan si kimus ini.

Di duodenum terdapat protease pankreas, nah dia ini disekresi sama

seperti pepsinogen yakni dalam bentuk zimogen, mereka adalah:

1. Tripsinogen

2. Kimotripsinogen

3. Proelastase

4. Prokarbosipeptidase

Bagaimana mereka diaktifkan?

Jadi di dalam sel epitel duodenum itu dihasilkan enzim yang namanya

enterokinase, enzim ini mengaktifakn tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin

yang aktif akan mengaktifkan tripsinogen (inaktif), kimotripsinogen,

proelastase dan prokarboksipeptidase.

Keseluruhan enzim-enzim diatas dalam bentuk aktifnya memreka akan

memecah polipeptida menjadi asam amino atau oligopeptida.

polipeptida

Enterokinase Tripsinogen tripsin(autokatalis) tripsin

Kimotripsinogen tripsin kimotripsin

Proelastase tripsin elastase

Prokarboksipeptidase tripsin karboksi peptidase

Asam amino

oligo peptida

63

nah sekarang kita lanjut liat perjalanan protein di usus halus:

diusus halus juga terdapat enzim-enzim protease, ada 2 enzim disini:

1. Aminopeptidase (membran brush border): hidrolisis peptida

asam amino

2. Dipeptidase (dalam sel epitel): dipeptida asam amino

Pada usus halus pencernaan protein telah selesai. Selanjtnya dimulailah

penyerapan asam amino ini kedalam tubuh.

Penyerapan asam amino terjadi di usus halus melalui dua tahap.

I. Dari lumen menuju epitel usus halus

Penyerapan asam amino menuju dinding usus halus dapat melalui

3 cara, hal ini disari dengan spesifitas rantai samping asam amino:

a. Transpor aktif

menggunakan pompa Na (dependen Na), disini dibutuhkan

ATP, protein transporter, vitamin B6.

Ada 6 protein transporter semispesifik untuk asam

amino tertentu bedasarkan rantai samping (besar-

kecil, asam-basa atau netral)

Terjadi kompetisi absorpsi dan ambilan oleh

jaringan berbagai asam amino yang ditransport

oleh suatu transporter

Jika salah satu amino lebih banyak dari pada asam

amino yang lainnya asam amino tersebut akan

menghambat penyerapan asam amino lainnya

b. Transpor pasif terfasilitasi

c. Pada asam amino tertentu penyerapan protein melibatkan

siklus γ Glutamat yang memerlukan glutation

II. Dari epitel usus halus menuju darah

Asam amino keluar dari epitel usus dan masuk ke cairan intersisial

masuk ka kapiler dengan cara transpor pasif terfasilitasi

diangkut oleh vena porta

Untuk dipeptida dan

tripeptida akan langsung

masuk ke brush border

kemudian diubah

menjadi asam amino dan

diangkut melalui vena

porta hati.

Ada lagi nih teman-

teman banyak dari

peptida yang berukuran relatif besar masuk ketubuh kita secara utuh. Bisa

melalui celah antar sel (paraseluler) bisa juga dengan kedalam mukosa sel

usus (intraseluler). hal ini merangsang tubuh menghasilkan antibodi jadi

kondisi ini merupakan dasar timbulnya reaksi alergi sama makanan.

Selesai sudah perjalanan protein, sekarang kita lanjut ke lipid yah

64

LIPID

Sedikit lagiiiiiiiiiiiiiiiii!!!

Jadi apakah lipid itu? Lipid itu terdiri dari:

1. as lemak dan derivatnya

2. ester gliserol

3. sfingolipid

4. kolesterol dan turunannya.

Lipid ini punya rumus kima CH3(CH2)nCOOH. Karena rantai hidrokarbon di

lipid dominan dia jadi bersifat hidrofobik alias ga larut dalam air. Lipid ini

jenis nya ada 2 yang jenuh sama tak jenuh. Nah penggolongan jenuh sama

ga jenuh ini bergantung sama dia punya ikatan rangkap atau ngga.

Peran lipid dalam tubuh:

1. komponen membran

2. beberapa protein terikat pada- dan dimodifikasi oleh lipid

3. Sumber energi dan cadangan energi (TAG)

4. derivat lipid : sebagai hormon dan caraka kedua intrasel

Biasanya lipid yang kita makan itu berupa triasilgliserol tapi bisa juga

berupa sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, kolesterol ester, vitam larut

lemak (A, D, E, K).

Pencernaan lipid dalam tubuh kita itu dimulai pertama kali di dalam mulut,

kenapa? Soalnya di mulut ada enzim lipase. Gimana caranya lipase ini

kerja?

Lipase akan menghidrolisis ikatan sn-3 yang membentuk 1,2-diasilgliserol

dan asam lemak bebas serta mempermudah emulsifikasi lemak.

Lipase ini penting banget buat bayi/ anak-anak. Kenapa? Mereka kan

makanan pokoknya masih susu tuh, nah susu itu kandungan lemaknya

tinggi jadi enzim lipase ini sangat berperan dalam pencernaan mereka

terutama karena enzim lipase ini menghidrolisis ikatan asam lemak rantai

medium (yang ada pada susu).

Like mouth like stomach, di lambung juga ada enzim lipase. Fungsinya? Ya

sama. Menghidrolisis ikatan asam lemak rantai pendek atau medium TAG

membentuk 1,2 diasilgliserol dan asam lemak bebas.

Sekarang lanjut ke duodenum ya, seperti yang kita ketahui sebelumnya

duodenum ini muara getah empedu dan getah pankreas.

Kita bahas tentang getah pankreas nya dulu:

Di getah pankreas juga ada enzim lipase pankreas, tapi enzim ini harus

barengan sama ko-lipase (protein pankreas) kalau mau kerja. Ya mereka

emang udah sejoli dari sananya pokok nya kalau kerja harus barengan,

kalau ga, ya ga mau kerja. Kerjaan mereka apa?

1. Karena ada ko-lipase, lipase dapat berikatan dengan lipid yang

teremulsi

2. Enzim ini spesifik untuk ikatan ester primer: TAG 2-

Monoasilgliserol + asam lemak bebas

(sayangnya monoasilgliserol itu substratnya buruk buat di hidrolisis

jadi kurang dari 25% TAG yang dikonsumsi dapat dihidrolisis

sempurna menjadi gliserol dan asam lemak)

65

Selain lipase dipankreas juga ada enzim:

1. Kolesterol esterase :

Kolesterol ester kolesterol + asam lemak

2. Fosfolipase:

fosfolipid lisofosfolipid + asam lemak

Nah sekarang ke getah empedu, getah empedu itu terdiri dari apa aja sih?

1. Garam empedu (turunan kolesterol)

2. Kolesterol

3. Lesitin

4. Bilirubin

Fungsi getah empedu?

1. Garam empedu yang terbentuk di hati emulsifikasi produk

pencernaan lipid (sifat detejen garam empedu).

Molekul garam empedu mempunya 2 bagian:

a. Larut lemak (steroid yang berasal dari kolesterol)

b. Larut air (bermuatan negatif)

Jadi ceritanya gimana dia bisa mengemulsi adalah, bagian garam

empedu yang larut lemak terserap ke lipid, nah yang larut airnya

(muatan negatif) dibiarin nonjol keluar:

Nah karena bagian larut air garam empedu ini bermuatan negatif,

jadi nanti kalau dia ketemu temennya ga bakal nyatu, masih inget

fisika kan kalau yang sesama kutub ketemu bakal tolak menolak?

66

2. Garam empedu + fosfolipid (lesitin) + kolesterol misel (berperan

dalam penyerapan lipid)

Karena lipid hidrofobik, jadi lipid ini sulit diserap. Sehingga

dibentuklah misel. Sama sepergi garam empedu misel juga ada 2

bagian; hidrofobik, dan hidrofilik.

Bagian hidrofobik misel bisa mengandung produk pencernaan lipid,

vitamin larut lemak, nah hidrofilik misel menyebabkan si misel ini

bisa diserap sama usus.

Kalau ga ada misel monogliserida, asam amino, vitamin larut lemak,

bakal ngapung di permukaan kimus dan ga bisa diserap.

3. Menetralkan asam / makanan dr lambung

4. Ekskresi (kolesterol, asam & pigmen empedu, obat, dll).

Sekarang kita ke usus halus yah.

Diusus halus terjadi pencernaan dan absorbsi lipid

1. Jadi nanti 2-monoasilgliserol di epithelial usus bakal masuk ke jalur

monoasilgliserol mengalami resterifikasi menjadi triasilgliserol dan

disekresikan sebagai kilomikron.

2. Asam lemak juga gitu nanti dia mengalmi resterifikasi jadi TAG

terus disekresikan sebagai kilomikron.

3. Nah kalau gliserol dia langsung bablas masuk ke pembuluh limph

alias ga pake dicerna lagi di usus halus.

67

Garam empedu yang mengalir ke ileum, nanti diserap dan masuk ke siklus

enterohepatik:

Cuma 5% dari total emedu itu bakal keluar sama feses.

Selesai?

Belum kita main sama KOLON dulu yaaaa

Gimana nasib makanan yang ga diabsorbsi? Ya masuk ke kolon. Diapain?

1. Diabsorbsi airnya

2. Dibusukin/ fermentasi sama bakteri kolon terbentuk gas (CO2,

metan, H2S) dan asam (laktat, asetat, propionat, butirat)

Cara fermentasi yang ada di kolon:

1. Dekarboksilasi asam amino menjadi amina toksik:

lisin kadaverin ; arginin agmatin ; histidin histamin

dll

2. Triptofan: membentuk indol sama skatol menyebabkan

bau pada feses

Oiya kolon ini juga merupakan sumber amonia, soalnya aktivitas bakteri

dikolon ngasilin begituan. Nanti si amonia ini ini di absorbsi terus masuk ke

sirkulasi portal, terus masuk ke hati, nah di hati diubah jadi urea terus

dikeluarin bersama urin oleh ginajal.

Ada satu lagi yang penting, serat!

Serat bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna. Asalnya terutma dari

tumbuhan, biasanya turunan dari polisakharida (ex: selulosa,pektin). Serat

ini ada dua yang larut sama yang ga larut, kalau yang larut dia nanti

difermentasi sama bakteri usus menjadi gas dan asam lemak rantai pendek.

Yang ga larut dikeluarin sama feses.

68

KALAU PENJELASAN DIBAWAH INI SUMBERNYA DARI HARPER NIH

Ada baiknya kita ulang lagi ya teman. Proses pencernaan

didefinisikan sebagai suatu proses yang terjadi dalam saluran pencernaan

untuk mengubah makanan menjadi bentuk atau molekul yang lebih kecil

sehingga mudah diserap oleh tubuh. Perubahan menjadi molekul yang

lebih kecil serta dengan bantuan enzim pencernaan. Hidrolisis perubahan

kimia yang berhubungan dengan pencernaan dilakukan dengan bantuan

enzim hidrolase saluran pencernaan. Fungsi hidrolase yaitu menghidrolisis

protein menjadi asam amino, pati menjadi monosakarida, triasigliserol

menjadi monoasilgliserol, gliserol, asam lemak, dan diasimilasi vitamin dan

mineral.

Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan dalam mulut

merupakan proses pencernaan

karbohidrat di mulai dalam mulut.

Makanan mengalami pengunyahan

oleh gigi sehingga makanan menjadi

lebih halus, permukaan makanan

menjadi luas. Jadi, kontak terhadap

enzim lebih banyak sehingga makanan

mudah dicerna.

Saliva diproduksi oleh 3

pasang kelenjar besar (glandula

salivarius/kelenjar liur) yaitu kelenjar

parotis, kelenjar submandibularis, dan

kelenjar sublingualis. Kelenjar kecil

(dalam mukosa mulut) yaitu terdapat lingualis, Buccalis, Palatum. Produksi

kurang lebih 1,5 L/hari (dewasa), saliva terdiri dari 99,5% air, pH sekitar 6,8.

Fungsi saliva yaitu sebagai pelumas pada waktu mengunyah dan menelan

makanan. Pada makanan kering dengan penambahan air akan memberikan

media untuk melarutkan molekul makanan. Pada media yang terlarut,

enzim hidrolase memulai proses pencernaan. Saliva juga berperan sebagai

alat untuk ekskresi obat-obat/zat-zat yang toxis seperti morphine, alkohol,

ion-ion anorganik (K+, Ca2+, HCO-, tiosianat (SCN), serta yodium dan

immunoglobulin (IgA).

Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan dengan

meningkatkan kelarutannya dan memperluas bidang permukaan untuk

aktivitas enzim. Dalam saliva terdapat amilase dan lipase. Amilase salivarius

menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltose. pH optimum amilase 6,6

tidak aktif (terhenti) pada pH <4. Lipase disekresi permukaan dorsal lidah

(kel. Ebner), pada manusia tidak berperan, kecuali tikus/mencit.

Proses hidrolisis pati, melalui tahapan proses starch/amilum/pati,

soluble starch, amyldextrin, erythrodextrin, achrodextrin, maltose.

Komposisi saliva terdiri atas 99,3% air, 0,7% zat padat (solid) yaitu 0,5% zat

organik (0,4% mucin, albumin, globulin, dan 0,1% terdiri dari urea, asam

urat, kolestro dan vitamin); 0,2% zat anorganik (Ca+, Cl-, HCO3, K-SCN);zat-

zat mikroskopik (sel epitel, leukosit, bakteri), saliva normal tidak

mengandung glukosa dan pH 6-7,9. Stimulasi sekresi saliva melalui stimulasi

saraf simpatis (mencium bau dan melihat makanan), adanya makanan atau

zat dalam mulut; rasa asam/pahit (makanan yang ditolak) dan mucin.

69

Pencernaan Protein

Pencernaan dalam lambung

melalui perangsangan sekresi getah

lambung. Physic phase/cephalic

phase yaitu rangsangan susunan

saraf bila melihat, merasakan,

mencium makanan, Gastric phase

bila adanya makanan dalam

lambung oleh hormon gastrin

(gastric secretin). Zat-zat luar tubuh

yang merangsang getah lambung

(gastric secretagogue). Pada sel

kelenjar dalam lambung pada chief

cells (satu baris sel) oleh pepsin dan

parietal cells (sel berlapis) oleh HCl.

Komposisi getah lambung, pada kondisi normal berwarna jernih,

kekuningan, asam (0.2-0.5% HCl), mengandung 99% air, 1% zat padat,

anorganik (HCl, NaCl, KCl, Ca/mg Fosfat), organik yaitu mucin, pepsin,

lipase, renin. Pembentukan HCl, HCl dikeluarkan oleh sel parietal dalam

lambung, di dalam lambung kerja enzim amilase yang dihentikan dengan

adanya HCl, karena dengan pH 1 amilase liur tidak bekerja lagi.

Tugas HCl adalah mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin,

denaturasi protein dalam hal ini protein mudah dihidrolisis dan dicerna. HCl

membunuh mikroorganisme yang masuk bersama makanan karena bersifat

asam.

Mucin bergabung dan berkonjugasi dengan protein, sifat tidak

dicerna oleh pepsin. Hasil hidrolisis menghasilkan asam sulfat, asam asetat,

glukosamin, glukoronat. HCl berfungsi melindungi sel mukosa lambung dari

keaktifan pepsin, pepsin dapat menyebabkan kerusakan sel-sel mukosa

lambung. Mucin mengurangi kelarutan dari asam kuat HCl. Enzim

pencernaan dalam lambung antara lain pepsin, renin atau chymosin dan

lipase.

Pepsin dikeluarkan oleh sel-sel mukosa lambung (chief cells) dalam

bentuk pepsinogen (tidak aktif). Pengaktifan pepsinogen melalui HCl dan

pepsin sendiri (autokatalisis). Pepsin memecah protein menjadi proteosa

dan pepton (molekul besar). Protein yang sukar dicerna oleh pepsin :

keratin (rantai peptida molekul tertutup) dan Protamin (sedikit tirosin dan

fenilalanin). pH pepsin berkisar 1-2,5 (rantai asam).

Rennin atau chymosin penting pada pencernaan bayi dalam proses

koagulasi susu, dapat lebih lama dalam lambung karena pencernaan usus

halus bayi belum bekerja dengan sempurna. Dewasa tidak terdapat renin.

Rennin berfungsi memecah kasein menjadi parakasein serta penambahan

Ca2+ membentuk Ca-paracaseinat (gumpalan yang tidak larut). pH

optimum 6-6,5 dan suhu optimum 45C.

Lipase terdapat dalam lidah, getah lambung (non-aktif) dan

pancreas, pH optimum kurang lebih 8 (alkalis), pada suasana asam (5,8-6,4)

aktivitas menjadi lambat. Lipase lambung tidak bekerja pada lemak rantai

panjang kecuali tributirat. Getah lambung berfungsi membantu diagnosa

penyakit lambung, pengukuran keasaman lambung, Free Acidity (HCl

bebas), total acidity (HCl bebas dan asam-asam organik lainnya) dan

combine acidity (total acidity-free acidity).

70

Pencernaan Dalam Usus

Chyme atau kimus merupakan bahan makanan dari lambung

konsistensi padat dan asam. Di usus, secara bertahap sedikit demi sedikit

kimus dinetralkan oleh getah pankreas dan empedu alkalis. Rangsangan

pada sekresi getah pankreas. Hormon sekretin akan dihasilkan oleh

duodenum dan jejenum akibat rangsang HCl, lemak, protein, karbohidrat,

chime. Pengangkutan melalui darah, pankreas, hati, kandung empedu dan

usus halus.

Komponen aktif sekretin

akan merangsang sekresi getah

pankreas, yang sedikit mengandung

enzim menjadi polipeptida dengan

27 asam amino. Pancreozymin akan

merangsang sekresi kelenjar

pankreas dimana terdapat banyak

enzim (pekat).

Hepatokinin akan

merangsang sekresi getah empedu

dari hati.

Cholecystokinin akan

merangsang kontraksi dan

pengosongan kandung empedu.

Enterocrinin dapat merangsang sekresi getah usus halus, dalam

lambung sehingga makanan bercampur sempurna, massa homogen

dan halus, asam (kimus) dan keluar sedikit-sedikit ke dalam usus 12

jari, sehingga makanan bercampur dengan empedu dan enzim

pankreas yang alkalis serta pH meningkat.

Getah usus dihasilkan kelenjar Brunner dan Lieberkun terdiri atas

mucin dan enzim. Enzim pencernaan dalam usus halus antara lain

proteolitik, sakaridase

atau oligosakaridase

spesifik, fosfatase,

polinukleotidase,

nukleosidase dan

fosfolipase.

Proteolitik meliputi

aminopeptidase atau

eksopeptidase enzim

pada ikatan peptida

pada peptida dengan

asam amino terminal,

peptidase. Sakaridase

atau oligosakaridase spesifik, L-glukosidase (maltose) menghidrolisis

maltosa menjadi 2 glukosa (L 1-4), isomaltase yang menghidrolisis

isomaltosa menjadi 2 glukosa (a 1-6), b-galaktosidase (laktase) yang

menghidrolisis laktosa menjadi glikogen dan galaktosa, Sukrase yang

menghidrolisis sukrosa dengan glukosa dan fruktosa.

Fosfatase melepas fosfat dari fosfat organik tertentu yaitu heksosa

fosfat, gliserolfosfat dan nukleotida yang berasal dari makanan dan asam

nukleat. Polinukleotidase (DNAse dan DNAse), memecah asam nukleat

71

(polinukleotida) menjadi mononukleotida, nukleotida menjadi nukleosida

dan fosfat, Nukleosida menjadi basa purin atau pirimidin dan gula pentose.

Nukleosidase merubah purin nukleodidase perubahan basa purin menjadi

adenin dan guanine, pirimidin nukleosidase dirubah menjadi basa pirimidin

selanjutnya menjadi sitosin dan urasil atau timin. Fosfolipase menghidrolisis

fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat, kolin.

Pencernaan Lemak

Getah pankreas bersifat menjadi cair, jernih, tidak berwarna, pH

sekitar 8, tidak beku -0,47C, dan disekresi ½ L sehari, Komposisi terdiri dari

98,7% air, 1,3% zat padat dan anorganik : NaCl, bikarbonat, K+, Ca++,

HpO42- dan SO42-. Enzim getah pankreas terdiri atas tripsin dan

Kimotripsin (inaktif). Proses pengaktifan meliputi enzim tripsinogen

menjadi tripsin (oleh enterokinase, dan pada pH 5,2-6) tripsinogen menjadi

tripsin (oleh tripsin yang sudah aktif, pada pH 7-9) dan kimotripsinogen

menjadi kimotripsin (oleh tripsin pada pH 8).

Enzim getah pankreas, terdiri atas enzim-enzim peptidase yaitu:

kaboksipeptidase (dari pankreas)

aminopeptidase (dari usus halus)

dipeptidase (dari usus halus)

Produk akhir asam amino bebas sehingga mudah diserap mukosa

usus. Enzim getah pankreas terdiri atas :

amilase, pH optimum 7,1. Untuk menghidrolisis amilum, glikogen

atau dekstrin menjadi maltosa, matotriosa, oligosakarida

bercabang, glukosa

Lipase pankreas (steapsin) menghidrolisis ikatan ester dari

triasigliserol menjadi asam lemak bebas, gliserol, monoasigliserol,

dan diasigliserol. Enzim ini penting bila terganggu lipid akan

membungkus makanan lain sehingga sulit dicerna enzim

pencernaan lain

Cholestryl ester hydrolase (chlesterol esterase) akan menghidrolisis

cholesterol menjadi asam lemak dan cholesterol ester (bolak-balik)

72

RNAse dan DNAse menghidrolisis RNA dan DNA menjadi

mononukleotida

Phopolipase yang menghidrolisis ikatan ester sekunder dari

gliserfosfolipid.

Getah Empedu

Getah empedu

dihasilkan oleh hati, kandung

empedu atau fesica felea

atau gall bladder merupakan

suatu kantong yang melekat

pada duktus hepatikus

berfungsi menampung getah

empedu dari hati antara 2

waktu makan yang akan

berkontraksi dan mengalirkan

empedu ke usus halus.

Komposisi : air, mucin dan pigmen, kolesterol, asam lemak, garam

anorganik, pH 7,1-7,3. Stimulasi kandung empedu melalui hormon

cholesystokinin (CCK) dan saraf nervus fagus, yang menstimulasi getah

empedu cholagoues pada garam empedu (dehidrocholat), calomel, garam

inggris (MgSO4), curcuma, daging, lemak, asam dan buah-buahan. Inhibitor

berupa CO. Normal : 200-500 mg/hari. Asam empedu bila bergabung

dengan glisin membentuk glikolat dan glikohenodeoxycholat dan bila

bergabung dengan taurin menjadi taurocolat dan taurochenodeoxycholat.

Fungsi sistem empedu mengemulsikan lemak. Garam empedu akan

menurunkan tegangan permukaan air serta membantu pencernaan dan

absorpsi lemak serta vitamin larut lemak, menetralkan asam yaitu

menetralkan kimus yang bersifat asam. Ekskresi obat-obatan, toxin, pigmen

empedu dan zat anorganik (Cu, Zn, Hg) serta melarutkan dan mengeluarkan

kolesterol. Dieksresi kolesterol dalam empedu dan diubah menjadi asam

empedu. Penderita batu empedu dapat dinetralkan dengan

cenodeoxycholat.

73

Absorpsi yaitu penyerapan makanan oleh sel-sel mukosa usus yaitu

melalui sel absorpsi. Absorpsi sempurna bila terjadi dalam lumen usus,

cukup bahan makanan, permukaan dinding usus luas dan sel absorsi utuh

dan sehat, cukup waktu kontak antar bahan makanan dan sel mukosa usus.

Tempat absorpsi makanan dapat di lambung, usus halus, (9% bahan

makanan), usus besar (colon) berupa air. Mekanisme absorpsi yaitu melalui

difusi, transpor aktif, phagositosis/phirositosis/sitopemsis dan perbsorpsi.

Difusi terjadi dimana zat-zat yang molekul kecil (BM<150) yang

sudah cukup diserap secara pasif dalam pembuluh darah, zat tidak

mengalami perubahan (memerlukan energi transpor pasif)

Transpor aktif dimana zat (BM>150) dengan bantuan enzim atau

protein carier dari sel absorpsi dalam proses kimiawi dalam darah

(dalam hal ini sel mengalami kelelahan akan diganti sel baru selama

34 jam)

Phagositosis/phirositosis/sitopemsis terjadi melalui proses

pengambilan makanan melalu vakuola pada zat molekul besar serta

dikeluarkan dari sel.

Perbsorpsi terjadi pada sela-sela sel absorpsi melalui gerakan otot-

otot usus dan krista-kristal. Akan meningkat pada keadaan tidur dan

pemberian obat-obatan yaitu kafein, nikotin. Akan menurun pada

pemberian atropin dan lebih besar pada orang muda daripada tua. Hasil zat

hasil absorpsi melalui pembuluh darah ke ginjal (urin), cairan serebrospinal,

empedu, plasenta dan dirusak sel-sel makrofag/mikrofag. Penyerapan

karbohidrat/lipid/protein pada bentuk molekul sederhana melalui transpor

aktif glukosa, inhibitor quabain dan phlorizin inhibitor pada pompa Na+.

Gangguan pencernaan antara lain defisiensi lactase, inherited

defisiensi lactase, aktivitas laktase rendah primer, aktivitas laktase rendah

sekunder, defisiensi sukrase, disacchariduria dan monosacharida

malabsorpsi.

Pembusukan atau putrefaction yaitu zat yang tidak dapat dicerna di

dalam kolon akan dirubah oleh enzim dari bakteri. Hasilnya gas : CO2, CH4,

NH3, N2, H2S. Asam asetat, asam laktat, asam butirat dan amino toksik

(ptomain).

Pembusukan atau putrefaction, contohnya dekomposisi lesitin

menjadi kolin dan toksik asam (neurine dan muscarine), pembusukan asam

amino melalui reaksi dekarboksilasi yaitu ptomaine, deaminasi menjadi

NH3 dan reaksi lain yaitu asam amino dirubah menjadi ptomaine dan CO2

(dekarboksilasi oleh bakteri). Asam aminonya antara lain ornitin, lisin,

arginin, tirosin, dan histidin. Ptomain meliputi putresin, cadaverin, agmatin,

tiramin, dan histamin.

Deaminasi menghasilkan asam alfa-keto dan NH3 (amoniak) pada

sistem portal yaitu melalui hati menjadi urea, bila hati terganggu

menyebabkan intoksinasi amonia yaitu coma hepaticum (contoh cirrhosis

hati), dapat dihindari bila direndah protein dan bila terjadi hemorragia

tractus digestivus, maka diberikan oral antibiotik (neomysin) yang dapat

membunuh bakteri usus sehingga NH3 berkurang. Reaksi lain yaitu

triptofan menjadi indol dan skatol dan asam amino mengandung S (sistein,

sistin) dalam merkaptan.

74

Pembusukan karbohidrat akan menghasilkan asam-asam organik

yaitu asam laktat, asam asetat. Tinja atau faeces mengandung 25% dari

berat kering tinja berupa flora usus, bakteri usus bersifat herbivora dapat

memecah selulosa menjadi glukosa, mensintesis asam amino esensial dan

mensintesis vitamin. Flora usus pada manusia dapat mensintesis vitamin K

dan B-kompleks.

Detoksikasi (Protective synthesis)

Detoksikasi yaitu reaksi kimia dalam tubuh melalui perubahan zat-

zat kimia yang sifatnya berbahaya dalam tubuh menjadi tidak berbahaya.

Yang nantinya akan dikeluarkan melalui alat pembuangan (Ekskretoris).

Detoksikasi dapat terjadi pada hati, ginjal, usus, dan jaringan lain. Reaksi

yang terjadi oksidasi, reduksi, dan konjugasi. Contoh yaitu obat procain

dihidrolisis oleh enzim esterase menjadi paraamino benzoid (PABA) atau

dietil amino etanol. Triptofan menjadi indol koagulasi dengan sulfat

menjadi indikan, akan dikeluarkan melalui urin dapat dibuktikan dengan tes

reaksi obermeyer. Detoksikasi dengan reduksi jarang terjadi yaitu dari asam

pikrat menjadi asam pikramat yaitu 2-nitrobenzaldehid menjadi p-

aminobenzoat dan nitrobenzen menadi p-amino fenol. Detoksikasi dengan

konjugasi pada asam amino, sulfat, asam glukoronat, asetat (asetilasi) dan

gugus metil.

Detoksikasi dengan konjugasi pada asam amino glisin yaitu para-

amino benzoat menjadi para amino hipurat, asam salisilat menjadi urat

salisilat, asam nikotinat menjadi urat asam nikotin. Konjugasi dengan

Sistein (S) yaitu brom benzen menjadi p-brom-fenil-merkapturat

membentuk brom fenol konjugasi dengan sulfat dan glukoronat.

Detoksikasi dengan konjugasi sulfat, sulfat sumber sistein/metionin

menjadi sulfokinase dan indol, fenol, hormon steroid menjadi ikatan

kondroitin sulfat dalam belerang (urin). Detoksikasi dengan konjugasi

menjadi glukoronat dimana karboksil/hidroksil (contoh asam benzoat

menjadi benzoil glukuronida, fenol menjadi fenol glukorunida, asam salisilat

menjadi salisilat glukuronida). Detoksikasi dengan konjugasi asam asetat,

asam asetat (asetilasi) memerlukan KoASH, ATP, transasetilase, contoh

pada reaksi p-amino benzoat (PABA) menjadi p-asetil-amino benzoat dan

sulfanilamida menjadi p-asetil-aminobenzulfonamide. Detoksikasi dengan

konjugasi pada gugus metil. Sumber gugus metil dapat berasal dari

metionin, kolin, betain serta vitamin dengan inti pirimidin menjadi asam

nikotinat dan niasinamida.22

ALHAMDULILLAHIROBBIL ’AALAMIIN

Selesai sudah perjalanan makanan di usus kita, semoga bermanfaat yah

teman-teman

Oiya kalau ada yang belum paham buka aja harper halaman 496-503,

atau sherwood bab 16 yang edisi 6

Selamat belajar teman-teman! Sukses!!

CORRECTOR : ANNISA FITRIA

22 (1) Murray, Robert. K. Biokimia harper. EGC 2012. (2) Lauralee, Sherwood.

Fisiolgi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. 2012. (3_ Slide bu Endah

75

RONGGA MULUT SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM GASTROINTESTINAL23

BY NURUL HASANAH & HANIFIAH ZAHRA

Assalamu’alikum Wr Wb..

Teman-teman sebelum kita belajar, ada baiknya kita membaca doa dulu

ya.. diikuti alfatihah untuk dosen kita supaya ilmu yang beliau berikan

bermanfaat.

Apa sih gunanya kita belajar tentang rongga mulut dan kawan”nya??

Apa sih fungsi mulut atau rongga oral itu ?

1) Mulut itu port the entre atau pintu masuk. Makanan, minuman,

dan udara masuk melalui rongga mulut. Sedangkan kita tidak tahu

seberapa banyak kuman yang terkandung di dalamnya. Jadi bisa

dibayangkan betapa kotornya mulut kita?

2) Fungsi utamanya mengambil makanan untuk mulai diproses

mekanik (menggunakan gigi) dan kimiawi (proses pencernaan

karbohidrat oleh enzim amylase) menggunakan untuk dilanjutkan

melalui esophagus lambung

*di dalam rongga mulut itu terdapat lapisan mukosa. Mukosa berfungsi

sebagai sistem pertahanan tubuh dari bakteri. Selain itu, mukosa

melindungi bagian tubuh dari goresan makanan saat kita makan. Mukosa

juga memiliki daya regenerasi yang tinggi.

23

(1) Slide drg Laifa (2) Anatomi & Fisiologi - The Unity of Form and Function - Saladin (3) http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/mulut-sebagai-organ-pencernaan.html

A. GIGI

Pada manusia gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanik. Gigi

bertugas memotong makan menjadi lebih kecil sehingga membantu enzim

pencernaan bekerja dengan efisiean dan cepat.

Yukk kita move on ke gambar

Gambar : proses pencernaan mekanik oleh gigi 1

Keterangan :

Ketika makanan masuk kedalam mulut makanan di potong oleh incisor

teeth di koyak oleh gigi canine didorong kebelakang oleh lidah di

perhalus oleh gigi molar menjadi bolus proses menelan dengan

bantuan lidah

76

Yang di butuhkan dalam proses eating dan swallowing adalah :

Gigi yang tertanam dalam tulang alveolar yang berada di daerah maxilla

dan mandibule sehingga gigi membentuk suatu oklusi (hubungan antara

gigi atas dan gigi bawah).

Selain itu terdapat jaringan lunak yang terdiri dari saraf yang

menginstrusikan agar mulut dapat bergerak ketika makan dan kita dapat

merasakan sakit. Selain saraf terdapat oral mukosa yang melapisi rongga

mulut.

Saliva yang berfungsi menghasilkan cairan untuk membasahi rongga mulut

dan juga bolus sehingga mudah untuk dimobilisasi. Ada juga ligament yang

menghubungkan os temporal dengan os Mandibulla yang disebut TMJ

(Temporomandibular Joint).

Gambar : rongga mulut 1

Di dalam rongga mulut terdapat : gigi, uvula, soft palate (palatum molle),

hard palate (palatum durum), gingiva (gusi), alveolar mukosa yang

menutupi tulang alveolar, duktus sublingual, dan juga frenullum ( di bawah

lidah dan di belakang bibir atas)

Nah kelainan pada frenullum yang tebal dan rendah ini bisa menyebabkan

ada rongga di antara kedua gigi seri paling depan.

Gambar : Lapisan gigi 1

Mahkota gigi : daerah gigi yang tidak tertutup gingiva

Akar gigi : daerah gigi yang tertutup gingiva

Enamel : kaya akan mineral hidroksiapatit sehingga gigi bewarna translucen

(bening). Pada anak kecil enamel nya lebih tebal dari orang dewasa.

Enamel juga dapat mengalami demineralisasi dan remineralisasi. pada

waktu kita makan enamel mengalami demineralisai sedangkan pada saat

kita bersiwak dan sikat gigi enamel mengalami remineralisasi. Jika

demineralisai lebih banyak dari pada remineralisasi dapat menyebabkan

77

cavitas di enamel tetapi belum menyebabkan rasa sakit kan di enamel ga

ada sarafnya.

*plak itu suatu jaringan lunak yang isinya bakteri (biasanya streptococcus)

nah si bakteri ini menghasilkan asam laktat yang kemudian dapat mengikis

bagian enamel.

Dentin : jaringan yang mengapur mirip tulang dengan kandungan calsium

mencapai 70%. Bentuknya seperti tubulus-tubulus yang bagian bawahnya

terdapat ujung-ujung saraf. Ketika kepekatan dentin berubah dan

mengenai ujung-ujung saraf di bagian bawahnya inilah yang di sebut ngilu

atau gigi sensitive

Pulpa : berisi saraf dan pembuluh darah sehingga menyebabkan pulpa ini

sangat sensitif. Walaupun ada lubang yang belum mencapai pulpa tetapi

aktivitas bakteri dapat masuk melewati tubulus dan mengenai saraf

sehingga terasa sakit.

Ketika pulpa mengalami peradangan membentuk tumor dan membesar ,

pulpa tidak memiliki cukup ruangan karena terbatas oleh dentin dan

enamel gigi yang keras sehingga pulpa menekan jaringan saraf yang ada di

bawahnya sehingga sakitnya sampai ke kepala.

Ada lagi ni si cementum dan periodental ligament. Cementum itu gunanya

mineralisasi sedangkan periodental ligament itu gunanya untuk shock

absorben jadi dia itu yang membatasi antara gigi sama tulang alveolar.

Gambar : a. gigi permanen 2

Gigi dewasa atau gigi tetap (permanen) berjumlah 32. Tersebar dalam dua

lengkung simetris bilateral dalam tulang maksila dan mandibula; dengan 8

gigi di setiap kudrantnya : 2 insisivus, 1 kaninus, 2 premolar, dan 3 molar.

78

Gambar : gigi susu (decidous teeth)2

Gigi susu berjumlah 20 sehingga gigi molar kita tidak di awali oleh gigi

desiduo-nya. Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun, gigi

susu mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi permanen

Gambar : rumus gigi 3

Keterangan:

I : Insisivus (gigi seri)

C : Caninus (gigi taring)

P : Premolare (gigi geraham depan)

M : Molare (gigi geraham belakang)

Macam- macam gigi :

1. insisivus

Berbentuk seperti sekop dan bertepi tajam , untuk menangkap dan

memotong makanan selama proses mengunyah. Berjumlah 8, 4 berada di

rahang atas dan 4 di rahang bawah.

2. Canine

Gigi yang memiliki satu akar dengan fungsi memotong dan mengoyak

makanan atau apapun. Berjumlah 4 dengan pembagian 2 di tiap rahang, 1

di kiri dan 1 di kanan. Dan gigi taring adalah “tiang muka” karena akarnya

yang paling panjang. Gigi taring ini yang paling terakhir tumbuh.

3. Pre-molar

Memiliki 2 akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan.

4. Molar

Memiliki 3 akar yang berfungsi untuk melumat dan mengunyah makanan

sehingga makanan mudah di telan. Gigi molar lah yang paling pertama

tumbuh.

79

Oklusi adalah posisi gigi atas dan gigi bawah berkontak. Normalnya itu gigi

atas overlapping dari gigi bawah dan biasanya satu pertiga gigi bawah yang

jaraknya sekitar 2 mm.

Gambar : oklusi yang normal1

Kelainan-kelainan dari oklusi :

Edge to Edge : antara gigi atas dan bawahnya tidak saling menutupi

sehungga menyebabkan gigi sering abrasi.

Cross bite : gigi bawah lebih maju daripada gigi atas.

Protrusi : rahang atas lebih ke depan (tonggos)

Penyebab terjadinya kelainan pada oklusi tersebut ada dua, bisa karena

bentuk atau posisi rahangnya dan bisa juga karena posisi giginya. Jika

terjadi kelainan pada giginya, misalnya giginya yang lebih maju tetapi

bentuk dan posisi rahangnya normal maka kelainan ini dapat diperbaiki

dengan cara memundurkan giginya menggunakan behel. Tetapi jika

kesalahannya terletak pada rahangnya maka akan sulit untuk diperbaiki

karena harus melalui proses pemangkasan rahang ( rekonstruksi) atau

dengan mencabut gigi yang dianggap mengganggu.

Fungsi dari oklusi adalah :

Mengunyah

Menelan

Berbicara

Bernafas

B. TMJ (temporomandibula joint)

Sebenarnya rahang atas dan rahang bawah kita itu dihubungkan oleh

engsel berupa ligamen yang disebut TMJ (temporomandibular joint)

sehingga mulut kita dapat digerakkan.

Gambar : TMJ ( temporomandibula joint) 1

80

Bagian yang menyusun TMJ antara lain : Condyle head adalah bagian dari

mandibula yang agak menonjol. Dan tonjolannya itu masuk kedalam

glenoid fossa. Dan diantaran tulang mandibula dengan fossa

glenoidterdapat diskus artikularis yang mengikuti gerakan kita saat

membuka atau menutup mulut.

Dan saat kita membuka mulut maka diskus artikularis ini akan maju

kedepan.

C. SOFT TISSUES

Nah,, dari tadi kan kita udah bahas tentang yang hard tissu yang ada di

rongga mulut nih temen’’ sekarang kita move on ke yang soft tissuenya

yaaa

Komponen soft tissue itu terdiri dari :

Bibir

Lidah

Buccinator : otot-otot yang ada di bukal.

Bibir. Selain berfungsi untuk menutup mulut, dia juga berperan dalam

proses mengambil, menuntun, dan menampung makanan di mulut.

Lidah merupakan pembentuk dasar rongga mulut kita, merupakan susunan

otot rangka yang dikontrol secara volunter. Fungsinya itu untuk membantu

kita mengatur makanan ketika mengunyah dan membantu dalam proses

menelan.

Saliva atau yang dikenal liur adalah cairan yang kompleks, yang

komponennya itu terdiri dari : 99,5% H2O, 0,5% elektrolit dan protein. Di

produksi oleh tiga pasang kelenjar utama yang ada di mulut ( parotid,

submandibular, dan sublingual) dan dikeluarkan melalui duktus.

Konsentrasi Nacl di liur itu hanya sepertujuh dari konsentrasi di

plasma,sehingga dapat mempresepsikan rasa asin. Sedangkan rasa manis

itu ditingkatkan diskriminasinya karena ketidakberadaannya glukosa di liur.

Gambar :

posisi diskus artikularis

saat menutup mulut1

Gambar :

posisi diskus artikularis

saat membuka mulut 1

81

Fungsinya saliva adalah :

Untuk melindungi jaringan mulut dengan cara menjaga mulut kita

dalam keadaan lembab & dengan menyediakan sekresi mukoid

pelumas

Untuk memulai pencernaan pati

Untuk melindungi terhadap bakteri yang pasti mendapatkan akses

ke tabung pencernaan dengan lubang eksternal ini (non-spesifik

imun)

Mastikasi

Mastikasi (mengunyah) : motilitas mulut yang melibatkan pengirisan,

perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Proses ini

melibatkan pergerakan mandibula terhadap rahang tetap, mandibula

bergerak dalam dua arah mengikuti artikulasi TMJ.

Swallowing

Swallowing adalah serangkaian kontraksi otot terkoordinasi yang

mengggerakkan bolus makanan dari rongga mulut ke perut melalui

kerongkongan (proses menelan). Proses menelan ini dipengaruhi oleh

sistem volunter, involunter, dan aktivitas refleks muscle.

Gambar : proses menelan1

Proses menelan itu bergantung pada tingkat kehalusan makanan,

intensitas rasa diekstraksi, dan tingkat pelumasan bolus. Ada tiga tahap

dalam proses menelan :

1) Pergerakan otot & saraf yang volunter

2) bolus mencapai Faring, kontraksi otot faring (gerakan peristaltik)

3) bolus melalui Kerongkongan dan masuk ke perut

Nice to know klinis…

malabsorpsi : pencernaan yang kurang baik yang menyebabkan

nutrisi tidak dapat terserap dengan sempurna. Hal ini dapat

tercermin dari keadaan rongga mulut kita.

82

Jika kita kekurangan vitamin itu teridentifikasi dari keadaan rongga

mulutnya, misalnya stomatitis. Penyebab sariawan itu bermacam-

macam. Ada yang terjadi ketika daya tahan tubuh sedang tidak

baik. Pada wanita yang sedang menstruasi bisa terjadi stomatitis

juga.

Sariawan atau stomatitis itu ada juga yang berkala, misalnya setiap

sebulan sekali pasti sariawan itu karena ada autoimun.

Defisiensi vitamin yang menyebabkan timbulnya ulcer pada rongga

mulut yang disebabkan oleh erisive grastitis.

Pada orang yang sering muntah giginya itu berwarna pucat karena

terjadi erosi pada gigi.

Crohn’s disease penyakit inflamasi kronis yang terjadi pada saluran

cerna dari mulut sampai anus.

Alahmdulillah selesai juga yaaaaa…

Semoga bermanfaat meskipun banyak kekurangan,, selamat belajar!!

Wasalam

CORRECTOR: HAPSARI ABDINING