tugas ergomomi_pengaruh kerja gilir (shift work) terhadap kanker payudara_dr ratih...

24
7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913) http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 1/24 i Pengaruh Kerja Gilir (Shift Work)  Terhadap Angka Kejadian Kanker Payudara pada Pekerja Dis usun se bagai salah satu tugas makalah mata kuliah Ergonomi  –  Shift Work  Dosen Mata Kuliah : Ambar W. Roestam, SKM, MOH Oleh : dr. Ratih Nurdiany Sumirat 1506692913 MAGISTER KEDOKTERAN KERJA SUB DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN OKUPASI DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA DESEMBER 2015

Upload: rnurdiany

Post on 05-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah ergonomi pengaruh shift work terhadap angka kejadian kanker payudar pada pekerja

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 1/24

i

Pengaruh Kerja Gilir (Shi ft Work)  Terhadap Angka Kejadian

Kanker Payudara pada Pekerja

Disusun sebagai salah satu tugas makalah mata kuliah

“Ergonomi  –  Shi ft Work ” 

Dosen Mata Kuliah :

Ambar W. Roestam, SKM, MOH

Oleh :dr. Ratih Nurdiany Sumirat

1506692913

MAGISTER KEDOKTERAN KERJA

SUB DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN OKUPASI

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

JAKARTA

DESEMBER 2015

Page 2: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 2/24

ii

KATA PENGANTAR

Makalah “Pengaruh Kerja Gilir (Shift Work)  Terhadap Angka Kejadian

Kanker Payudara pada Pekerja” ini disusun sebagai salah satu bahan tugas mata

kuliah Ergonomi  –  Shift Work .

Makalah ini dibuat berdasarkan studi literatur ilmiah serta analisis jurnal

yang kemudian dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan pembahasan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen

Mata Kuliah “Ergonomi  –  Shift Work ”, Ibu Ambar W. Roestam, SKM, MOH, ataskesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyusun makalah ini

sehingga dapat mempertajam analisis penulis dalam aplikasi pengaturan waktu

kerja di perusahaan yang sesuai dengan kaidah kesehatan dan keselamatan kerja.

Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah

ini sehingga kritik dan saran yang membangun akan sangat penulis hargai.

Jakarta, Desember 2015

Penulis,

dr. Ratih Nurdiany Sumirat

 NIM : 1506692913 

Page 3: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 3/24

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................6

1.3 Tujuan .............................................................................................................6

1.3.1 Tujuan Umum ..........................................................................................6

1.3.2 Tujuan Khusus .........................................................................................7

1.4 Manfaat ...........................................................................................................7

1.4.1 Manfaat bagi pe nulis .................................................................................7

1.4.2 Manfaat bagi pemilik usaha ......................................................................7

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................8

2.1 Kerja Gilir (Shif t Work ) ...................................................................................8

2.1.1 Definisi Kerja Gilir (Shif t Work ) ................................................................8

2.1.2 Tipe Kerja Gilir (Shif t Work ) .....................................................................8

2.1.3 Komponen Kerja Gilir (Shif t Work )...........................................................9

2.1.4 Mekanisme Patofisiologis Sistem Kerja Gilir terhadap Tubuh Manusia . 13

2.1.5 Gangguan Kesehatan akibat Shif t Work .................................................. 14

2.2 Pengaruh Kerja Gilir terhadap Angka Kejadian Kanker Payudara PadaPekerja ................................................................................................................ 15

2.2.1 Insidensi Kanker Payudara ..................................................................... 15

2.2.2 Faktor Risiko Kanker Payudara.............................................................. 16

2.2.3 Patofisiologi Sistem Kerja Gilir dan Kanker Payudara  ........... ......... ....... 17

2.2.4 Upaya Pencegahan Kanker Payudara akibat Sistem Kerja Gilir........ ..... 18

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 23

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 23

3.2 Saran ............................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 24

Page 4: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 4/24

Page 5: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 5/24

5

 jarang ditemukan pada professional ataupun manajer (1.7%). Shift Kerja malam

lazim ditemukan pada pekerja kesehatan, industri ataupun pekerja kasar.1 

Waktu kerja bagi seseorang menentukan kesehatan yang bersangkutan,

efisiensi, efektivitas dn produktivitas kerja. Aspek terpenting dalam hal waktu kerja

meliputi2;

1.  Lamanya seseorang mampu bekerja dengan baik

2. 

Hubungan antara waktu kerja dan istirahat

3.  Waktu bekerja sehari menuntut periode waktu yang meliputi siang hari

(pagi, siang, sore) dan malam hari.

Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja biasanya tidak

disertai efisiensi, efektivitas dan produksi kerja yang optimal bahkan biasanya

terlihat penurunan kualitas dan hasil kerja. Selain itu bekerja dengan waktu yang

 berkepanjangan dapat menimbulkan kecenderungan untuk timbulnya kelelahan,

gangguan kesehatan, penyakit dan kecelakaan serta ketidakpuasan di tempat kerja.2

Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kerja gilir adalah

Gangguan gastrointestinal, Gangguan Kardiovaskular, Gangguan pola tidur dan

kelelahan akibat gangguan irama sirkadian, Gangguan sistem reproduksi serta

Kanker.1 

Pada tahun 2007, the International Agency for Research on Cancer (IARC)

mengklasifikasikan kerja gilir sebagai agen penyebab kanker kategori 2A (memilik i

kemungkinan karsinogenik terhadap manusia). Hal ini berdasarkan beberapa hal

diantaranya3  ;

1. 

Cukupnya bukti pada penelitian pada hewan dimana cahaya pada saat

 periode-gelap dapat bersifat karsinogenik

2. 

Data eksperimental yang kuat yang menunjukkan adanya hubunga n

antara gangguan irama sirkadian dengan insidensi tumor malignan

3.  Bukti epidemiologi bahwa terdapat peningkatan risiko kanker payudara

 pada pekerja yang bekerja pada shift malam hari.

Page 6: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 6/24

6

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak

ditemukan pada wanita dan jumlahnya semakin meningkat tiap tahunnya di seluruh

dunia. Pajanan terhadap cahaya pada malam hari, termasuk gangguan irama

sirkadian, yang kemungkinan dipengaruhi oleh sekresi melatonin dan jam-genetik,

kemungkinan merupakan salah satu faktor risiko penyebab kanker payudara. 4 

Tren Global  –  “Masyarakat 24 jam” –  memberikan implikasi bahwa jumlah

 pekerja gilir kemungkinan besar akan terus meningkat, sehingga masalah kesehatan

fisik dan mental yang berkaitan dengan kerja gilir juga kemungkinan akan semakin

meningkat dimasa yang akan datang (Costa, 2001; Rajaratnam & Arendt, 2001)1.

Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengaruh kerja gilirterhadap angka kejadian kanker payudara pada pekerja sehingga secara lebih lanjut

dapat diperoleh usaha preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

kesakitan dan kematian akibat pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan industrialisasi dan aktivitas komersial mengakibatkan

 perubahan pola jam kerja, dimana pekerja harus bekerja di luar jam kerja

normalnya. Sistem gilir kerja ( shift work) dapat menimbulkan berbagai masalah

kesehatan, diantaranya adalah Kanker Payudara pada Pekerja.

1.3 Tujuan

1.3.1 

Tujuan Umum

Diketahuinya efek kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh sistem gilir

kerja atau  shift work  pada pekerja, sehingga dapat dilakukan usaha intervensi dan

 preventif di tempat kerja untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan

kerja di perusahaan.

Page 7: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 7/24

7

1.3.2  Tujuan Khusus

1. 

Mengetahui lebih dalam mengenai sistem kerja gilir atau  shift work .

2. 

Memahami mekanisme patofisiologi yang terjadi pada pekerja yang bekerja dengan sistem kerja gilir.

3. 

Memahami pengaruh sistem kerja gilir terhadap angka kejadian Kanker

Payudara pada Pekerja

4.  Memahami usaha preventif dan intervensi yang dapat dilakukan untuk

mencegah timbulnya kesakitan akibat sistem kerja gilir

1.4 

Manfaat

1.4.1 Manfaat bagi penulis

1.  Memahami secara komprehensif mengenai sistem kerja gilir dan

hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan kerja

2.  Mengetahui efek sistem kerja gilir terhadap angka kejadian kanker

 payudara

3. 

Sebagai salah satu prasayarat dalam memenuhi tugas mata kuliah

Ergonomi  –   shift work  

1.4.2 Manfaat bagi pemilik usaha

1.  Mendapat masukan yang dapat dimanfaatkan mengenai bahaya

 potensial kesehatan dan keselamatan kerja yang ditemukan di

lingkungan kerja.

2. 

Memperoleh masukan mengenai upaya pencegahan lain yang dapatdilakukan untuk meningkatkan efektivitas program pencegahan bahaya

 potensial kesehatan dan keselamatan kerja

Page 8: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 8/24

8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerja Gilir (Shi ft Work )

2.1.1 Definisi Kerja Gilir (Shi ft Work )

Kerja Gilir dapat didefinisikan sebagai waktu bekerja diluar jam kerja

normal (07.00-18.00), dimana sebagian besar populasi pekerja bekerja selama 7-8

 jam kerja.5 Pekerja yang bekerja dengan sistem kerja gilir dapat bekerja di petang

hari, malam hari atau bekerja dengan waktu yang sangat panjang.

Selain itu menurut Suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu

kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan

dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam2.

2.1.2 Tipe Kerja Gilir (Shi ft Work)  

Secara umum, terdapat dua tipe kerja gilir yang lazim berlaku pada populas i

 pekerja, yaitu:

1.  Shift Permanen; pekerja selalu bekerja pada satu waktu kerja yang sama,

misalnya pada malam hari atau petang hari, misalnya ; pelayan restoran,

 pekerja klub malam.

2.  Shift Rotasi: waktu kerja berubah secara periodic (setiap beberapa hari,

minggu atau bulan), dan terjadi pergeseran dari shift pagi ke sore, sore ke

malam, atau malam ke sore. Misalnya ; pada polisi, tenaga kesehatan,

 petugas pemadam kebakaran.5 

Page 9: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 9/24

9

2.1.3 Komponen Kerja Gilir (Shi ft Work )

Selain pembagian tipe kerja gilir menjadi sistem permanen atau rotasi,

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam pemahaman sistem kerjagilir yang dapat berpengaruh terhadap status kesehatan pekerja, diantaranya

adalah5:

  Berapa lama waktu kerja dalam satu shift

  Berapa shift yang dilewati sebelum sampai ke waktu istirahat

  Berapa banyak hari istirahat dalam 1 minggu

  Apakah ada lembur

 

Berapa banyak waktu istirahat yang dimiliki diantara shift

  Berapa banyak waktu istirahat saat bekerja dalam shift

  Apakah waktu kerja regular dan dapat diperkirakan atau tidak.

Untuk dapat meningkatkan pemahaman mengenai  shift work , maka poin

diatas akan dibahas lebih lanjut dibawah ini5:

2.1.3.1 Lamanya Waktu Kerja

Pada jenis usaha yang beroperasi selama 24 jam non-stop, biasanya shift

kerja dibagi menjadi dua atau tiga shift. Waktu mulai dan berakhir kerja tergantung

terhadap panjang shift. Shift pagi atau shift pertama biasanya dimulai berkisar

antara pukul 5-8 pagi dan berakhir pada pukul 2-6 sore. Shift petang atau shift kedua

 biasanya dimulai pada pukul 2-6 sore dan berakhir pukul 10 malam-2 pagi. Shift

malam biasanya dimulai pukul 10 malam-2 pagi dan berakhir pukul 5-8 pagi.

Waktu kerja gilir perlu untuk diperhatikan karena pekerja yang bekerja pada

larut malam atau pagi hari cenderung merasa mengantuk dan lelah pada shift nya.

Hal ini terjadi karena ritme tubuh (irama sirkadian) individu secara fisiolo gis

memerintahkan tubuh untuk tidur dan beristirahat, Sebaliknya, pada siang hari,

dimana pekerja shift malam perlu untuk tidur, irama sirkadian berada pada posisi

“alert”, akibatnya tidur pada siang hari terasa tidak memuaskan bagi pekerja shift

Page 10: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 10/24

10

malam yang mengakibatkan rasa lelah dan mengantuk terakumulasi secara lebih

lanjut.

Waktu kerja shift juga menentukan kapan pekerja dapat bertemu kolega dan

keluarganya. Banyak aktivitas sosial dilakukan pada siang atau sore hari, sehingga

 pekerja shift sore atau malam tidak dapat menghadiri acara ini karena harus bekerja

atau istirahat sesudah bekerja malam. Hal ini dapat menimbulkan masalah

 psikologis yang cukup berat pada pekerja apabila terjadi dalam waktu yang

 berkepanjangan,

2.1.3.2 Jadwal Permanen vs Rotasi

Asumsi bahwa pekerja dengan jadwal shift permanen dapat beradaptasi

sempurna dengan waktu kerjanya tidak sepenuhnya benar. Meskipun dengan

seiring berjalannya waktu, pekerja dengan jadwal shift permanen dapat memilik i

metoda personal untuk mengatasi hal tersebut, namun berdasarkan hasil penelit ian,

diketahui bahwa pekerja shift permanen tidak sepenuhnya dapat beradaptasi dengan

waktu kerjanya. Hal ini diakibatkan pada saat waktu istirahat nya, pekerja kembali

ke aktivitas social normal, dimana pekerja beraktivitas di siang hari dan

menimbulkan kelelahan pada saat kembali bekerja.

Hal ini dialami pula oleh pekerja shift rotasi, Namun pada pekerja shift

rotasi, diperlukan kemampuan untuk beradaptasi yang lebih besar dibandingkan

dengan jadwal shift permanen, karena jadwal kerja yang selalu berubah-ubah. Hal

ini mengakibatkan pekerja dengan jadwal shift rotasi lebih banyak mengeluhkan

gangguan kesehatan dan stress psikologis dibandingkan dengan pekerja shift

 permanen.

2.1.3.3 Arah Rotasi Shift Kerja

Terdapat dua arah rotasi shift kerja, yaitu ;

   Forward   atau Clockwise Rotation: Shift kerja mengikuti arah jarum jam,

misal Shift Pagi  –  Sore –  Malam

Page 11: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 11/24

11

   Backward  atau Counter Clockwise Rotation : Shift kerja berlawanan dengan

arah jarum jam, missal Shift Malam- Sore-Pagi.

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa  forward rotation  dinilai lebih baik

 bagi kesehatan karena sesuai atau mendekati irama sirkadian tubuh, sehingga

memberikan kesempatan bagi tubuh untuk tidur dan beristirahat. Sedangkan

backward rotation diketahui dapat menimbulkan lebih banyak masalah kesehatan

karena berlawanan dengan konsep fisiologis tubuh.

2.1.3.4 Rasio Kerja - Istirahat

Semakin lama seseorang bekerja, semakin sedikit waktu yang dimilik i

untuk beristirahat. Pekerja yang bekerja dalam 8-jam kerja shift akan memiliki 16

 jam waktu luang di luar jam kerja, termaasuk untuk beristirahat. Sedangkan pekerja

yang bekerja selama 12 jam, hanya akan memiliki 12 jam untuk beristirahat. Pada

situasi seperti ini, dapat disimpulkan bahwa makin banyak waktu bekerja, makin

lelah seseorang dan makin berkurang waktu istirahat dan waktu untuk sosialisas i

individu.

Saat menilai rasio kerja dan istirahat, seorang praktisi kesehatan kerja juga

harus dapat menilai waktu istirahat pekerja saat bekerja. Tergantung kepada tipe

 pekerjaan, beberapa waktu istirahat pendek di tengah pekerjaan mungkin akan jauh

lebih efisien dibandingkan dengan satu waktu istirahat panjang, misalnya pada

 pekerja fisik berat.

Selain itu perlu diperhitungkan juga lama kerja shift sebelum waktu istirahat

atau waktu off. Kelelahan akan terakumulasi setelah bekerja berturut-turut beberapa

hari. Apabila seseorang bekerja terus menerus dalam waktu yang panjang, missal6-7 hari, maka waktu tidur yang hilang akan semakin lebih banyak, sehingga dapat

menimbulkan kelelahan dan masalah psikologis lainnya.

2.1.3.5 Apakah Waktu Kerja Regular dan Dapat Diperkirakan?

Sebagian besar pekerjaan memiliki jadwar kerja regular dan sudah terjadwal

dengan baik, dimana pekerja sudah mengetahui jadwal kerja sebelumnya.

Page 12: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 12/24

12

Meskipun terjadi perubahan shift kerja, pekerja akan mengetahui hal tersebut

sebelumnya. Hal ini memudahkan bagi pekerja untuk mengatur aktivitas sosial

diluar pekerjaannya.

Akan tetapi beberapa pekerjaan sangat sulit untuk diprediksi, misalnya pada

 pegawai kesehatan yang harus merespons keadaan emergensi sehingga harus

 berada di tempat kerja lebih lama dari waktu yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Atau pada pegawai on-call yang harus memperbaiki kerusakan alat di waktu diluar

 jadwal kerja normal. Pada pekerja yang memiliki pekerjaan yang sulit diprediksi,

sangat sulit bagi pekerja tersebut untuk dapat memiliki waktu istirahat yang

adekuat.

Tabel dibawah ini menunjukkan ringkasan komponen kerja gilir yang harus

dipertimbangkan dalam menentukan jadwal kerja pekerja agar dapat meminimalis ir

efek samping akibat sistem kerja gilir ;

Page 13: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 13/24

13

2.1.4 Mekanisme Patofisiologis Sistem Kerja Gilir terhadap Tubuh Manusia

Masalah kesehatan yang timbul pada pekerja shift diakibatkan terjadinya

ketidaksesuaian antara waktu kerja dengan waktu internal tubuh.6

Waktu internal tubuh diatur pada Suprachiasmatic Nucleud pada hypothalamus

dan mengatur sinyal-sinya l biologis yang berlangsung terus menerus selama 24 jam

untuk memastikan seluruh fungsi fisiologis dan psikologis tubuh berjalan secara

optimal.6

Sinyal-sinyal biologis yang dihasilkan oleh Suprachiasmatic Nucleus,

menghasilkan sebuah irama regular atau irama sirkadian pada tubuh, dimana fungs i

tubuh akan berbeda-beda selama 24 jam, contohnya metabolism tubuh yang

ditandai dengan peningkatan suhu internal tubuh akan terjadi paling tinggi pada

 pukul 17.00 dan menurun pada pukul 05.00, selain itu melatonin, yang berkaitan

dengan siklus tidur akan meningkat pada pukul 04.00 dan mencapai level terendah

 pada pukul 16.00.6

Tanpa adaptasi yang memadai, bekerja pada saat waktu tubuh berada pada

level minimum dapat mengakibatkan penurunan aktivitas fisiologis, penurunan

kewaspadaan dan gangguan emosional. Tubuh dapat beradaptasi terhadap jam

internal tubuh dalam kecepatan sekitar 1 jam kerja/hari.6

Kemampuan beradaptasi bagi pekerja yang bekerja di malam hari biasanya

terganggu akibat adanya rangsangan cahaya pada saat bekerja di malam hari.

Rangsangan cahaya di malam hari dapat menghambat terbentuknya melatonin dan

mengganggu siklus irama sirkadian yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan

 berbagai masalah kesehatan.6 

Page 14: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 14/24

14

Bagan dibawah ini menunjukkan irama sirkadian normal yang dapat terganggu

akibat sistem kerja gilir pada pekerja ;

2.1.5 Gangguan Kesehatan akibat Shi ft Work  

Menurut National Institute of Safety and Occupational Health (NIOSH),

efek kesehatan akibat sistem kerja gilir dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu

efek langsung dan efek jangka panjang5.

2.1.5.1 Efek Langsung (Immediate Effects)  

Beberapa efek langsung yang dapat diakibatkan oleh sistem kerja gilir adalah5  :

  Gangguan Tidur

  Penurunan konsentrasi dan efektifitas kerja

  Gangguan Psikososial akibat gangguan interrelasi dengan kolega dan keluarga.

2.1.5.2 Efek Jangka Panjang

Page 15: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 15/24

15

Adapun beberapa efek jangka panjang yang dapat timbul akibat sistem kerja gilir

adalah sebagai berikut1,5  ;

  Gangguan Gastrointestinal

  Gangguan Kardiovaskular

  Gangguan Kehamilan dan Sistem Reproduksi

  Peningkatan Kecelakaan Kerja

  Kanker

Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai angka kejadian kanker payudara

 pada pekerja dengan sistem kerja gilir.

2.2 Pengaruh Kerja Gilir terhadap Angka Kejadian Kanker Payudara Pada

Pekerja

2.2.1 Insidensi Kanker Payudara

Pada tahun 2000 diperkirakan didapatkan lebih dari 1 juta kasus kanker

 payudara baru di seluruh dunia. Hal ini merepresentasikan setidaknya seperempat

kasus kanker pada wanita, menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker

tersering pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita usia 40-55

tahun.4 

Risiko terjadinya kanker payudara diketahui 5-10 kali lebih tinggi pada

kelompok area risiko tinggi, yaitu pada negara-negara industry maju dan

 berkembang seperti Eropa, Amerika dan Australia, apabila dibandingkan dengan

area risiko rendah yaitu pada negara-negara berkembang di Asia dan Afrika. Akan

tetapi seiring dengan perkembangan waktu, insidensi kanker payudara saat ini

 berkembang secara merata di seluruh dunia, bahkan di area yang sebelumnya

merupakan area risiko rendah. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan oleh

 perubahan pola gaya hidup masyarakat.4 

Page 16: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 16/24

16

2.2.2 Faktor Risiko Kanker Payudara

Beberapa faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya

kanker payudara adalah usia, pola reporoduksi, faktor menstruasi, riwayat kanker

 payudara pada keluarga, konsumsi alcohol serta pajanan ion radioaktif.4

Meskipun telah banyak dilakukan penelitian intensif mengenai kanker

 payudara dalam beberapa decade terakhir, hanya terdapat sedikit variabel yang

diketahui secara pasti dapat mengakibatkan kanker. Salah satunya, berdasarkan

 pengamatan observasional dan eksperimental, hormon estrogen, internal maupun

eksternal, merupakan faktor risiko major etiologi kanker payudara. Sehingga,

estrogen dapat meningkatkan, menurunkan atau bahkan tidak memberikan efeksama sekali terhadap kanker payudara, tergantung pada keadaan dan waktu

 pajanan.4 

Beberapa bahan kimia di tempat kerja, memiliki struktur yang sama dengan

estrogen, sehingga dapat berikatan dengan reseptor estrogen pada tubuh dan

memicu terjadinya kanker payudara pada wanita. Namun hingga saat ini mas ih

sangat sedikit penelitian yang secara terperinci membahas mengenai faktor risiko

 pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan kanker payudara pada wanita.

Dalam 10 tahun terakhir, beberapa hipotesis mengenai pajanan pekerjaan

dan kanker payudara telah dievaluasi, misalnya gangguan endokrin, cairan pelarut,

hidrokarbon poliaromatik, electromagnet dan pajanan estrogen pada pekerja

farmasi, namun hingga saat ini belum didapatkan cukup bukti yang kuat bahwa

 pajanan pada tempat kerja yang telah disebutkan diatas berkaitan dengan kejadian

kanker payudara pada pekerja.4

Pada tahun 2007, the International Agency for Research on Cancer (IARC)

mengklasifikasikan kerja gilir sebagai agen penyebab kanker kategori 2A (memilik i

kemungkinan karsinogenik terhadap manusia). Hal ini berdasarkan beberapa hal

diantaranya3  ;

1.  Cukupnya bukti pada penelitian pada hewan dimana cahaya pada saat

 periode-gelap dapat bersifat karsinogenik

Page 17: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 17/24

17

2. 

Data eksperimental yang kuat yang menunjukkan adanya hubunga n

antara gangguan irama sirkadian dengan insidensi tumor malignan

3.  Bukti epidemiologi bahwa terdapat peningkatan risiko kanker payudara

 pada pekerja yang bekerja pada shift malam hari.

Berdasarkan analisis dan klasifikasi IARC tersebut, dapat diketahui bahwa bekerja

dengan sistem kerja gilir, terutama pada malam hari dapat mengakibatkan resiko

terjadinya kanker payudara pada pekerja.3 

Menurut Akerstedt, et al (2015), asosiasi antara kerja gilir dan kejadian

kanker payudara, meningkat setelah masa kerja lebih dari 20 tahun. Pada masa kerja

kurang dari 15 tahun, penelitian mengenai hubungan antara shift work dan kejadiankanker payudara tidak dapat menggambarkan hubungan asosiasi yang kuat.7

2.2.3 Patofisiologi Sistem Kerja Gilir dan Kanker Payudara

Bekerja di luar jam kerja yang normal (malam hari) merupakan salah satu

 pajanan yang sering ditemukan di tempat kerja. Pada saat bekerja di malam hari,

terdapat pajanan cahaya yang dapat mengakibatkan hambatan sekresi melatonindan gangguan irama sirkadian tubuh.4 

Teori melatonin pertama kali dipostulasikan pada tahun 1987 dan hingga

saat ini terus mengalami perkembangan. Teori ini dianggap berhubungan dengan

kejadian angka kanker payudara akibat sistem kerja gilir, terutama pada shift

malam. Melatonin merupakan hormone pineal yang berhubungan dengan irama

sirkadian. Produksi dan pelepasan hormone ini diregulasi melalui rangsanga n

cahaya terhadap retina dan dalam keadaan normal, meningkat kadarnya pada

malam hari. Penelitian terbaru mengindikas ikan bahwa pajanan cahaya minima l

 pada malam hari, dapat menghambat sekresi melatonin dan merubah fungsi

fisiologis tubuh secara keseluruhan.

Terdapat bukti yang kuat pada hewan mencit bahwa pinealectomy dapat

meningkatkan pertumbuhan tumor dan pertumbuhan kanker payudara dapat

Page 18: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 18/24

18

dicegah dengan pemberian melatonin. Selain itu, pada in vitro test, diketahui bahwa

konsentrasi fisiologis melatonin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada

manusia. Hal ini menunjukkan bahwa melatonin memiliki efek anti-karsinogen.4

Penelitian lain pada mencit menunjukkan bahwa pajanan cahaya

memberikan efek peningkatan pertumbuhan tumor yang diinduksi secara kimia.

Gangguan sekresi melatonin berhubungan dengan peningkatan kadar estrogen dari

ovarium, dan rendahnya kadar melatonin teridentifikasi pada pasien kanker

 payudara dengan positif estrogen reseptor. Mekanisme anti karsinogenesis dari

melatonin diperkirakan akibat melatonin memiliki efek antiprolifera tif, dapat

meningkatkan sistem imun, dapat menekan radikal bebas dan mengekspres ikan

tumor suppressing gene p53.4

Penelitian eksperimental terbaru menunjukkan bahwa pajanan cahaya pada

malam hari meningkatkan risiko progresivitas kanker akibat terjadinya eliminas i

sinyal melatonin nocturnal dan supresi uptake asam linoleate serta metabolism 13-

hydroxyoctadecadienoic acid. Penelitian ini mengindikasikan secara kuat efek

karsinogenik pajanan cahaya pada malam hari.4 

2.2.4 Upaya Pencegahan Kanker Payudara akibat Sistem Kerja Gilir

Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa sistem kerja gilir menjadi salah

satu faktor risiko penyebab terjadinya kanker payudara yang diakibatkan oleh

gangguan irama sirkadian dan penurunan sekresi melatonin. Pada tahun 2007-2011,

Pihak Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Denmark, telah mengidentifikasi adanya

110 kasus Kanker Payudara yang diakibatkan oleh sistem kerja gilir, dan berhak

mendapatkan kompensasi3.

Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya pencegahan

dan intervensi untuk melindungi kesehatan pekerja dari kemungkinan timbulnya

kejadian kanker payudara3.

Page 19: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 19/24

19

2.2.4.1 Meminimalisir Gangguan Irama Sirkadian

Seperti telah diuraikan sebelumnya, gangguan irama sirkadian merupakan

salah satu mekanisme utama terjadinya gangguan kesehatan pada pekerja  shift

work . Hal ini berlaku tidak saja untuk penyakit kanker, namun pada kondisi

 patologis lainnya.

Dengan peningkatan industrialisasi dan globalisasi, eliminasi sistem kerja

gilir kemungkinan sangat kecil untuk dilakukan, sehingga langkah yang bisa

dilakukan untuk mengurangi efek kesehatan yang ditimbulkan adalah dengan cara

mengidentifikasi dan mengimplementasikan sistem kerja gilir yang dapat

meminimalisas i gangguan irama sirkadian dan faktor lain yang kemungkinan dapatmeningkatkan karsinogenisitas seperti perilaku dan gaya hidup.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah lama waktu kerja shift, jumlah

hari kerja sebelum istirahat, durasi kerja per shift, arah rotasi kerja, serta faktor lain

yang berkaitan dengan pajanan cahaya. Pada sisi lain, faktor individu juga berperan

terhadap gangguan irama sirkadian, misalnya pola tidur, nutrisi, dan gaya hidup.

2.2.4.1.1 Lama Bekerja Kumulatif Dengan Sistem Kerja Gilir (dalam tahun)3

Pada beberapa penelitian, diketahui bahwa risiko kanker payudara

meningkat secara bermakna pada pekerja yang bekerja dengan sistem kerja gilir

lebih dari 20 tahun. Sedangkan pada pekerja yang bekerja kurang dari 15 tahun,

hubungan antara angka kejadian kanker payudara dan kerja shift work tidak

tergambarkan bermakna secara signifikan.

Oleh karena itu, membatasi waktu lama bekerja secara kumulatif dengan

sistem kerja gilir perlu untuk dapat dipertimbangkan lebih lanjut.

2.2.4.1.2 Jumlah Kerja Gilir Berurutan Sebelum Waktu Istirahat (dalam

hari)3

Page 20: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 20/24

20

Salah satu strategi alternatif untuk mengurangi gangguan irama sirkadian

adalah dengan meminimalkan jumlah (hari) kerja gilir berurutan agar pekerja dapat

 beradaptasi dengan baik terhadap ritme tidur/bangun.

Berdasarkan hasil studi dan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa sistem kerja

gilir  forward  dan cepat (1-2 hari kerja) merupakan sistem kerja gilir yang paling

 baik dalam kaitannya dengan waktu tidur, produktivitas dan sistem sosial

dibandingkan dengan sistem kerja gilir yang lebih lambat (3-5 hari kerja).

Suatu penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa sustem kerja gilir yang

lebih lambat (4-5 hari kerja) memiliki risiko lebih tinggi terhadap peningkatan

angka kejadian kanker payudara pada pekerja. Selain itu pada penelitian lain,ditemukan pula hal serupa, bahwa perawat yang bekerja dengan shift permanen

malam dan sistem rotasi, memiliki kecenderungan untuk menderita kanker

 payudara lebih tinggi dibandingkan dengan perawat yang hanya bekerja dengan

sistem rotasi saja.

2.2.4.1.3 Jumlah Shift Kerja Malam per Bulan3

Salah satu studi mengindikasikan bahwa semakin banyak jumlah kerja

malam yang ditempuh seorang pekerja, maka kemungkinan untuk terkena kanker

akan semakin besar dibandingkan dengan pekerja dengan jumlah shift malam yang

lebih sedikit.

2.2.4.1.4 Intensitas Pencahayaan3

Studi eksperimental menunjukkan bahwa cahaya putih memberikan sinyal

yang kuat ke Suprachiasmatic Nucleus dalam mensupresi produksi melatonin dari

kelenjar pineal. Sehingga, pajanan terhadap cahaya putih yang sangat terang (efek

maksimum pada spectrum biru, panjang gelombang 440-480 nm) dapat digunakan

untuk menstimulasi adapatasi pada pekerja malam, jika diinginkan (misal : pada

 pekerja shift sistem permanen), akan tetapi cahaya putih terang harus dihindari

Page 21: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 21/24

21

apabila adaptasi tidak diinginkan (missal : pada pekerja shift rotasi cepat). Pada

kondisi ini, pencahayaan yang disarankan adalah menggunakan cahaya merah yang

lebih redup.

Hal sebaliknya berlaku pada saat waktu pulang kerja. Pekerja shift

 permanen sebaiknya menghindari cahaya putih terang (dengan menggunakan kaca

mata hitam) dan shift rotasi cepat sebaiknya tidak menghindari cahaya terang, hal

ini disarankan agar irama sirkadian normal pekerja tidak terdeviasi terlalu jauh.

2.2.4.1.5 Status Nutrisi3 

Faktor diet dapat mempengaruhi pertumbuhan kanker dan metabolisme

tubuh. Suatu studi eksperimental menunjukkan bahwa melatonin memiliki efek

antiproliferatif dengan cara menghambat uptake asam linoleate ke dalam sel.

Rekomendasi nutrisi yang baik bagi pekerja shift mutlak diperlukan untuk

meningkatkan status kesehatan pekerja.

2.2.4.2 Mammography3

Penapisan diagnosis kanker payudara disarankan pada wanita usia 50 -74

tahun tanpa memperhatikan faktor risiko nya. Fakta bahwa pekerja  shift work  

memiliki resiko terkena kanker payudara lebih besar, tidak menjustifikas i

 pelaksanaan penapisan diagnosis kanker payudara lebih awal pada pekerja kerja

gilir.

Pada satu studi eksperimental, dinyatakan bahwa Harm to Risk Benefit Ratio 

 pada pelaksanaan penapisan diagnosis lebih awal cukup tinggi (akibat inside nsi

kanker payudara rendah pada pekerja usia muda,  false positive dan over diagnosis),

sehingga tidak disarankan untuk melakukan mammography lebih awal pada pekerja

shift work.

Page 22: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 22/24

Page 23: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 23/24

23

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pesatnya industrialisasi dan aktivitas komersial yang beroperasi di luar jam

kerja normal telah menjadi semakin lumrah pada masyarakat global saat ini. Hal

tersebut memberikan implikasi bahwa jumlah pekerja gilir kemungkinan besar akan

terus meningkat di masa yang akan datang.

Sistem kerja gilir dapat mengakibatkan berbagai macam ganggua n

kesehatan, diantaranya Kanker Payudara. Hal ini terutama diakibatkan oleh

gangguan irama sirkadian, dimana terjadi penghambatan sekresi Melatonin pada

malam hari. Melatonin diketahui memiliki sifat onkostatik, oleh karena itu,

 peningkatan waktu kerja dengan sistem kerja gilir, terutama shift malam, lebih dari

20 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya Kanker Payudara pada pekerja.

3.2 Saran

Beberapa saran pencegahan terjadinya angka kejadian Kanker Payudara

 pada pekerja diantaranya adalah :

  Restriksi lama tahun bekerja dengan sistem kerja gilir (tidak melebihi 15

tahun)

  Restriksi jumlah hari kerja berturut-turut dengan sistem kerja gilir sebelum

waktu istirahat ; dianjurkan sistem kerja rapid and forward rotation  (1-2

hari)  Mengurangi intensitas cahaya lampu dan menggunakan lampu berwarna

kemerahan pada pekerja  shift rotasi cepat

  Penggunaan melatonin oral bila diperlukan.

  Wanita dengan riwayat penyakit kanker payudara tidak disarankan untuk

 bekerja shift karena dapat mengakibatkan progresivitas penyakit.

Page 24: Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

7/21/2019 Tugas Ergomomi_Pengaruh Kerja Gilir (shift work) Terhadap Kanker Payudara_dr Ratih Sumirat(1506692913)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ergomomipengaruh-kerja-gilir-shift-work-terhadap-kanker-payudaradr 24/24

DAFTAR PUSTAKA

1.  Parkes, KR. Shiftwork and Health. UK : University of Oxford

2.  Suma’mur. 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes)

Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto, hal 411

3. 

Bonde JP, Hansen J, Kolstad HA, Mikkelsen S, et al. 2012. Consensus

Report : Work at Night and Breast Cancer  –  Report on Evidence Based

Options for Preventive Actions. Scand J Work Environ Health

2012;38(4):380-390 

4. 

Hansen J. 2006. Risk of Breast Cancer after night and shift work :

current evidence and ongoing studies in Denmark. Cancer Causes

Control 2006;17:531-537  

5. 

Rosa RR, Colligan MJ. 1997. Plain Language about Shift Work. Ohio :

 National Institute of Occupational Health and Safety (NIOSH). 

6.  Akerstedt T. 2003. Shift work and disturbed sleep/wakefulness .

Occupational Medicine 2003;53:89 – 

94 

7.  Akerstedt T, Knutsson A, Narusyte J et al. 2015. Night work and breast

cancer in women : A Swedish cohort study.  BMJ Open 2015;5:e008127